RAMLI
2015 05 036
MAKASSAR 2019
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Negara Makassar.
terima kasih, khususnya kepada Bapak Dr. Muttaqin, MBA selaku Ketua
waktu.
besarnya kepada :
v
2. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Administrasi pada Program Magister Ilmu
Negara Makassar.
4. dr. Ardin Sani, M.Kes Selaku Direktur RSUD Kota Makassar dan
penelitian.
Ramli
vi
INTISARI
Ramli 2015.05.036
vii
ABSTRACT
Ramli 2015.05.036
The results of this study indicate that the quality of health services in the
emergency unit in terms of structural aspects (input) which includes the ability of
officers, availability of equipment, availability of medicines, completeness of
supporting facilities, access to emergency care units and patient comfort are
included in the quality category. These results indicate that the quality of the
structure of health services in the emergency unit is in a good category with the
resources that the emergency unit has in accordance with patient expectations.
The quality of health services in the emergency unit is viewed from the aspect of
the process which includes: interpersonal relationships, a speed of service,
health checks, clerical explanations, and recording included in the quality
category. These results indicate that the quality of the health service process in
the emergency unit in a good category with interactions between officers and
emergency patients is well established and meets the standards of service
criteria that are in line with the patients' expectations as recipients of services.
The quality of service in the emergency unit is viewed from the outcome aspect
which includes the satisfaction of the emergency unit patient after receiving
services in a quality category. Loyalty of patient visits in the emergency unit can
be seen from patients who are satisfied in receiving health services in the
emergency unit so that after the patient obtains service, he will give a positive
response and recommend his family to check the health condition and get
emergency services at the IGD Hospital in Makassar because they are satisfied
with the servant given. A good achievement from this aspect of outcome is
inseparable from the quality of the structure and the good process. As for the
suggestions and recommendations for the Makassar City General Hospital,
especially the IGD Unit to maintain and continue to improve service quality from
aspects of the structure, process, and outcome in realizing the Vision and
Mission of Makassar City Hospital to become a world-standard hospital.
viii
DAFTAR ISI
ix
D. Prosedur Pengolahan dan Analisa Data .......................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 66
A. Deskripsi Lokasi dan Objek Penelitian ........................... 66
1. Gambaran Umum RSUD Kota Makassar .................... 66
2. Visi dan Misi RSUD Kota Makassar ............................ 67
3. Struktur Organisasi RSUD Kota Makassar ................ 67
4. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit ....................... 71
B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................. 72
1. Deskripsi Karekteristik Responden ............................. 75
2. Deskripsi Hasil Penelitian Kualitas Pelayanan di Unit
Istalasi Gawat Darurat ................................................ 79
a. Aspek Struktur (Input) ........................................... 81
b. Aspek Proses ........................................................ 103
c. Aspek Outcome ..................................................... 118
C. Kesimpulan Kualitas Pelayanan Unit IGD ........................ 121
BAB V PENUTUP ............................................................................. 124
A. Kesimpulan .................................................................... 124
B. Saran .............................................................................. 125
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
x
DAFTAR TABEL
Kelamin ..................................................................... 75
xi
Tabel 20 Rekapitulasi Tanggapan Responden untuk
xii
DAFTAR GAMBAR
Makassar ................................................................... 81
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan perlu dijaga
kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan serta gawat darurat.
oleh kebutuhan pasien yang bisa terpenuhi dan diterima tepat waktu,
pada rumah sakit itu penting karena dilihat dari timbal balik yang akan
bahwa setiap sistem sederhana terdiri atas tiga komponen: input, prosses,
dan output. Ketiga komponen diatas lebih lanjut dijelaskan oleh Dr.
program itu sendiri. Hal-hal itu tidak dapat dikatakan sebagai masalah
yang diberikan kepada pasien secara utuh sebagai suatu sistem dengan
proses, outcome.
usaha pelayanan jasa diperkuat para pakar dan peneliti seperti Davidow
bilamana diperlukan.
demi keberhasilan visi dan misi dan misi Rumah Sakit. Bahwa dalam
berkaitan dengan proses pelayanan klinis itu sendiri, tetapi lebih berkaitan
kepuasan pasien.
7
pada rumah sakit itu penting karena dilihat dari timbal balik yang akan
1.319 yang terdiri atas 1.033 RSU dengan jumlah kunjungan ke RSU
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kota makassar Tipe B, dan juga
menjadi Rumah Sakit rujukan dari rumah sakit kabupaten. RSUD Kota
Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Gawat Darurat/ IGD Level III.
8
seorang dokter jaga dengan tenaga dokter ahli dan berpengalaman dalam
sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat untuk itu perlu
ruang perawatan/pulang.
dengan Visi, dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Daya Kota Makassar
9
jumlah pasien pada tahun 2015 sebanyak 8367 pasien, 2016 sebanyak
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pelayanan Pasien.
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Manajemen
proses yang efisien dalam pemanfaatan sumber daya dan efektif dalam
tujuan organisasi.
Gambar 1
Manajemen
Kepemimpinan
Pengambilan Keputusan Manusia yang memiliki
Hubungan antar manusia sumber daya insani
bidang pekerjaannya, efisien, dan yang lebih penting lagi adalah dapat
evaluasi. Dalam suatu perangkat yang diterapkan pada suatu rumah sakit,
saat ini terjadi perubahan sistem evaluasi mutu pelayanan suatu rumah
pada masa kini bergeser kepada pola yang mengacu kepada kepentingan
dan tuntutan kebutuhan dari para konsumen. Oleh karena itu, tidaklah
akan terjadi persaingan sistem pelayanan antar rumah sakit dalam hal
harapan masyarakat.
pelayanan publik adalah salah satu tugas atau fungsi penting pemerintah
berasaskan :
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Pelayanan kesehatan merupakan bentuk jasa pelayanan publik
berbagai sumber daya yang ada dalam institusi pemberi layanan. Konsep
yang kompeten dan empati yang disertai dengan peralatan canggih dan
lengkap.
kesehatan. Oleh sebab itu mutu pelayanan Rumah Sakit merupakan salah
18
sakit agar rumah sakit mampu untuk bersaing dan tetap eksis
rumah sakit yang bermutu dan baik. Pelayanan yang empati, respek dan
akan puas. Apabila kinerja institusi pelayanan lebih tinggi atau melebihi
menjadi hal yang sangat penting bagi rumah sakit dan juga pasien. Setiap
masyarakat.
pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh suatu tim multi disiplin.
pada diagnosis suatu penyakit dan perlakuan yang harus diberikan, atau
dan juga besarnya insentif yang diberikan kepada para pelaku teknis. Hal
dan yang preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit agar
21
tidak hanya tertuju pada pengobatan individu yang sedang sakit saja,
merata dan non diskriminatif. Dalam hal ini setiap orang atau pasien dapat
(2010:7-8) adalah:
manajemen kesehatan.
“suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur petugas dan non petugas
orang lain dalam mencapai tujuan, maka manajemen juga memiliki fungsi-
2013:52), adalah:
Gambar 2
Siklus Fungsi Manajemen
Organizing
Planning Actualiting
Controlling
pengorganisasian , yaitu :
25
kerja staf.
(Azwar, 2010:12).
unsur sistem saling terkait terdiri atas “masukan (input), proses, keluaran
(environment)”. Hubungan unsur sistem ini selain saling terkait juga saling
Gambar 3
Linkungan
Umpang Balik
(hasil dari proses). Umpan balik merupakan keluaran dari sistem dan
akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem setelah beberapa waktu
lamanya. Lingkungan adalah dunia diluar sistem yang tidak dikelola oleh
utuh, terpadu yang terdiri dari berbagai elemen (subsistem) yang saling
pelanggan.
31
kebutuhan serta harapannya dan ada upaya yang harus dilakukan untuk
tentang unsur apa yang penting dalam mutu, maka setiap orang akan
yang menyimpang dari standar yang sudah ditetapkan”. Ada pula yang
baik dan akses yang lebih mudah terhadap layanan yang tepat.
mencapai kesempurnaan.
setiap sistem sederhana terdiri atas tiga komponen: input, prosses, dan
mutu pelayanan, ketiga “atribut ini relevan untuk menilai atribut lembaga
kedokteran dan nilai- nilai etika masyarakat. Dimana nilai- nilai dan etika
adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, dan ilmu-
sosial dan psikologi antara klien dan praktisi. Pelayanan teknis dan
teknis. Demikian pula, sifat dari prosedur teknis yang digunakan dan
kesehatan saat ini dan konstribusi untuk kesehatan masa depan. Menurut
tindakan tenaga kesehatan yang terdiri atas outcome jangka pendek dan
kriteria dan standar yang akan digunakan untuk menilai kualitas yang
kesehatan profesional kepada standar yang baik yang diakui oleh masing-
nilai- nilai dan harapan yang merupakan kewenangan tertinggi dari klien
kepuasan pelanggan.
kebutuhan atau ekspektasi para pengguna jasa bisa terpenuhi atau tepat
waktu. Untuk itu, para penyedia jasa pelayanan kesehatan harus mampu
dalam Irawan (2000:57) faktor lain yang juga digunakan oleh konsumen
untuk mengukur kualitas jasa adalah outcome, process, dan image dari
harapan.
Kualitas layanan tersebut terdiri dari daya tanggap, jaminan, bukti fisik,
2) Reability
Kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan
tepat waktu dan akurat sesuai dengan yang ditawarkan. Untuk
meningkatkan reability di bidang pelayanan kesehatan, pihak
manajemen puncak perlu membangun budaya kerja bermutu
44
bawahi sehubungan degan lamanya waktu tunggu dan waktu proses, juga
filosofinya yaitu Time Saving is Life Saving artinya bahwa semua tindakan
efektif serta efisien. Hal ini dikarenakan bahwa pasien dapat kehilangan
nyawa hanya dalam hitungan menit saja. Berhenti nafas selama 2-3 menit
48
2016:124).
kepada masyarakat
pelanggan eksternal, hal ini banyak diperankan oleh mereka yang berada
rasa hormat dan sopan untuk memenuhi hak pasien sebagai manusia.
49
produk jasa tidak bisa dilihat, dipegang, ataupun dirasakan, perlu ada
ukuran lain yang bisa dirasakan lebih nyata oleh para pengguna
penggunanya.
“apabila organisasi ingin bertahan hidup dan tumbuh, juga harus melayani
(Trisnantoro, 2000:146).
C, dan RS kelas D.
Minimal, sebagai alat untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar
Rumah Sakit Umum Daerah sebagai salah satu instansi yang mempunyai
kepada pasien. Unit ini dipimpin oleh seorang dokter jaga dengan tenaga
52
mungkin terjadi.
sebagai berikut:
pasien dalam kondisi gawat (mengancam nyawa atau fungsi organ) dan
yang memadai serta sumber daya manusia yang memenuhi syarat, baik
hal itu perlu dibedakan antara false emergency dengan true emergency.
jumlah memadai adalah syarat yang harus dipenuhi oleh IGD. Selain
dokter jaga yang siap di IGD, rumah sakit juga harus menyiapkan
Dokter spesialis yang bertugas harus siap dan bersedia menerima rujukan
tanggung jawab terletak pada dokter itu dan juga rumah sakit karena
1. Struktur (Input)
Kenyamanan ruangan.
2. Proses
3. Outcome
C. Kerangka Pikir
proses, outcome.
Gambar 4
Struktur (Input )
Sumber daya yang dimiliki unit IGD :
1. Kemampuan petugas
2. Ketersediaan peralatan
kesehatan
3. Ketersediaan obat- obatan
4. Kelengkapan sarana
5. Lokasi ruangan lGD
6. Kenyamanan di unit IGD
Proses
Analisis Kualitas Aktifitas pelayanan kesehatan di
Pelayanan Unit IGD:
Kesehatan di Unit 1. Hubungan interpersonal
IGD RSUD Kota 2. Kecepatan pelayanan
Makassar 3. Pemeriksaan kesehatan
4. Penjelasan petugas
5. pencatatan
Outcome
Hasil dari pelayanan Di Unit IGD :
1. Kualitas Pelayanan
2. Loyalitas Pasien
D. Pertanyaan Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
dan outcome, Yang akan dilakukan selama 2 Bulan yaitu Bulan Oktober
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien IGD pada tahun 2017
berjumlah 5960 dan jika dibagi dalam 12 bulan maka rata-rata pasien
setiap bulan adalah 490. Jadi rentang sampel yang diambil menggunakan
teknik solvin adalah 10% dari jumlah pasien adalah 49 pasien dan
sesuaikan menjadi 50 pasien atau 10% dari seluruh total pasien pada saat
2. Sampel
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja pasien IGD yang secara
sampel, bila dipandang pasien IGD yang kebetulan ditemui itu cocok
sederhana. Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Solvin
berjumlah 5960 dan jika dibagi dalam 12 bulan maka rata-rata pasien
setiap bulan adalah 490. Jadi rentang sampel yang diambil menggunakan
teknik solvin adalah 10% dari jumlah pasien adalah 49 pasien dan
62
sesuaikan menjadi 50 pasien atau 10% dari seluruh total pasien pada saat
Makassar.
1. Teknik Kuesioner
2. Telaah Dokumen
antara lain:
63
3. Observasi
terlihat di lapangan.
4. Wawancara
informan bisa memberikan penjelasan yang lebih bebas dan tidak terbatas
yang dikeluhkan oleh pasien. Data wawancara ini hanya merupakan data
1. Pengolahan Data
64
informan.
berikut:
2. Analisa Data
P = --------- x 100 %
Keterangan :
P = Presntase
n = Jumlah Informan
66
BAB IV
Puskesmas Plus Daya. Pada Tahun 2002 dengan adanya Surat izin
Walikota No. 5 Tahun 2007 Tentang Struktur Organisasi Dan Tata Kerja
Uraian tugas jabatan struktural RSUD kota Makassar. Rumah Sakit Umum
Propinsi).
a. Visi
b. Misi
kesehatan masyarakat
kedokteran muktahir
rumah sakit
modern
Tahun 2007 Tentang Struktur Organisasi Dan Tata Kerja RSUD Kota
Membawahi:
Gambar 5
RSUD Kota Makassar dapat dilihat pada gambar di atas Kepala Instalasi
yaitu:
1. Dokter (6 orang)
Dokter terdiri dari dokter jaga IGD yaitu dokter umum yang telah
2. Dokter Spesialis
Perawat IGD adalah perawat yang telah terlatih dengan basic life
4. Petugas Administrasi
71
komputer
6. Petugas Perlengkapan
Kota Makassar dimulai dari kedatangan pasien lalu pasien disambut oleh
tindakan dan pengobatan atau konsul dokter ahli. Setelah tindakan medis
a. Tugas Pokok
Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 BAB III Pasal 4 tentang Rumah
b. Fungsi
kebutuhan medis.
kesehatan.
kesehatan.
dari petugas kesehatan dan pasien di unit IGD yang telah mendapatkan
dari aspek struktur (input), proses, dan outcome. Selain itu dilakukan pula
bawah ini :
latar belakang responden yang berkaitan dengan hasil penelitian ini. Data
Tabel 1
1. 29-49 29 58
2. 50-69 14 28
3. >70 6 12
4 23 1 2
Jumlah 50 100
Dan yang paling sedikit adalah jumlah responden dengan umur 23 tahun
bahwa pasien di Unit IGD usia lanjut lebih mempunyai kesadaran dalam
darurat beliau mengatakan bahwa” menurut saya kalo umur pasien ada
yang di atas 30 tahun tapi lebih banyak yang berumur 50 tahun keatas
Sejalan dengan hasil observasi buku registrasi pasien di unit IGD maka
terbanyak dalam hal umur adalah usia antara 29-49 tahun karena pasien
terbanyak di Unit IGD adalah pasien dengan kisaran umur 29-49 tahun ini
menandakan bahwa pasien dengan umur 29-49 lebih banyak yang masuk
serta sumber daya manusia yang memenuhi syarat, baik dari segi
Tabel 2
1. Laki-laki 27 56
2. Perempuan 23 44
Jumlah 50 100
karakteristik pasien dengan laki- laki lebih banyak dari pada pasien
perempuan.
Tabel 3
Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan.
No. Pendidikan Frekwensi Persentase
(f) (%)
1. Tidak sekolah 4 8
2. SD 3 6
3. SMP 18 36
4 SMA 25 50
Jumlah 50 100
jumlah 4 orang. Maka dapat dikategorikan bahwa pasien di unit IGD pada
bahwa “Pendidikan pasien menurut saya itu lebih banyak yang tamatan
SMA tapi ada juga yang tidak pernah sekolah”. (Kamis, 22 November
2018).
ruangan unit IGD dalam hal ini perawat yang mengatakan “ Pendidikan
pasien itu beragam ada yang lulusan SMA berdasarkan data pasien tapi
ada ada juga yang lulusan SD, SMP dan tidak sekolah”. Pendapat
kita orang dulu kalau masalah sekolah itu paling tinggi SMP atau SMA
karena untuk sekolah itu mahal tapi kalau masalah pengalaman oang tua
Atas dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan pasien Unit IGD
Tabel 4
1. PNS 15 30
2. Wiraswasta 10 20
4 Petani 20 40
Jumlah 50 100
keseluruhan responden.
Gawat Darurat
IGD. RSUD kota Makassar sebagai salah satu rumah sakit rujukan di
adalah pelayanan Unit IGD, pelayanan unit IGD pada pasien menjadi
dengan Visi, dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah kota Makassar
seorang dokter jaga dengan tenaga dokter ahli dan berpengalaman dalam
sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat untuk itu perlu
ruang perawatan/pulang.
81
Gambar 6
IGD dan kenyamanan pasien unit IGD. Berikut adalah uraian dari hasil
1. Kemampuan Petugas
perawat dalam hal ini adalah kemampuan dokter dan perawat untuk
Tabel 5
Kemampuan Petugas di Unit IGD
No. Kategori Skor Frekwensi Jumlah Persentase
Penilaian (x) (f) (f.x) (%)
2. Tidak Baik 2 0 0 0
3. Baik 3 23 69 46
dengan jumlah rata- rata 3,54 . Jawaban responden pasien unit IGD ini
pasien.
Tabel 6
Data Petugas di Unit IGD
No. Petugas Unit Pendidikan Sertifikat Jumlah
IGD
Pelatihan
pelatihan, seminar atau workshop yang telah mereka ikuti berupa sertifikat
Sama halnya dengan petugas unit IGD dalam hal ini perawat beliau
keterampilan yang baik petugas unit IGD juga adalah perawat- perawat
Gambar 7
Petugas Unit IGD
Sedang Melakukan Pemeriksaan kondisi pasien
melakukan pemeriksaan pada pasien diunit IGD. Petugas di unit IGD juga
harapan mereka untuk lebih cepat sembuh dan beraktifitas kembali dapat
terwujud.
86
Tabel 7
Peralatan Perawatan di Unit IGD
No. Kategori Skor Frekwensi Jumlah Persentase
Penilaian
(x) (f) (f.x) (%)
2. Tidak Baik 2 0 0 0
3. Baik 3 29 87 58
4 Sangat Baik 4 21 84 42
peralatan kesehatan yang dimiliki oleh Unit IGD RSUD D Kota Makassar.
sangat baik dari responden 42 %. Untuk tanggapan sangat tidak baik dan
IGD.
peralatan di unit IGD menurut saya sudah sangat bagus, alat- alat untuk
dengan pernyataan kepala unit IGD bahwa “di IGD kita mengunakan
peralatan steril dan setiap hari kita lakukan sterilisasi di CSSD jadi kita
87
dalam pelayanan. Setiap set alat tidak boleh ditukar ataupun digunakan
kepada pasien lainnya dan peralatan harus betul-betul dijaga agar benar-
benar steril.
Gambar 8
pakai dalam setiap pasiennya. Alat ini kemudian di sterilkan di unit CSSD
Tabel 8
Data Alat Medik di Unit IGD
No Alat-alat Medik Keterangan Jumlah
Infusion pump, Pulse Oksimeter, Inkubator dan alat standar lainnya yang
pelayanan.
89
peralatan unit IGD sudah memenuhi standar akreditasi rumah sakit dan
kegawatdaruratan.
Tabel 9
2. Tidak Baik 2 0 0 0
3. Baik 3 26 78 52
4 Sangat Baik 4 24 96 48
dalam perawatan pasien IGD bukan obat- obatan oral pasien, dengan
90
nilai rata- rata 3,48. Hal ini menandakan kepuasan responden akan obat-
obatan yang digunakan di unit IGD kategori Baik sesuai dengan kategori
digunakan di unit IGD adalah obat- obatan dari produk obat terkenal
Petugas IGD dalam hal ini perawat juga menyatakan bahwa “ obat-
obatan yang kita pake itu adalah obat- obatan yang modern dan harganya
mengatakan:
Gambar 9
Obat- obatan di unit IGD
di unit IGD maka dapat disimpulkan bahwa obat- obatan yang digunakan
akteditasi rumah sakit. Serta sudah sesuai dengan harapan para pasien di
unit IGD.
petugas serta fasilitas lainnya seperti kursi roda yang dapat mendukung
Tabel 10
Kelengkapan Sarana Unit IGD
No. Kategori Skor Frekwensi Jumlah Persentase
Penilaian (x) (f) (f.x) (%)
2. Tidak Baik 2 0 0 0
3. Baik 3 28 84 56
4 Sangat Baik 4 22 88 44
skor jawaban 3,44. Tidak satupun responden beranggapan tidak baik dan
sangat tidak baik hal ini menandakan kepuasan mereka akan sarana
Gambar 10
Sarana di unit IGD
diruang rawat IGD yaitu kursi roda, dan sarana pendukung lainnya meja
kursi roda untuk menjemput pasien, dan tempat sampah medis dan
tunggu pasien dan keluarganya, meja petugas dan peralatan lainnya juga
berupa tersedianya ambulance, kursi roda, dan tempat tidur telah tersedia
lanjut tersedia dan berada dekat dari IGD untuk memudahkan mobilisasi
pasien. Adapun sumber daya manusia meliputi petugas medis dan non
Tabel 11
Sarana dan Kemudahan Pelayanan Unit IGD
No Sarana dan Pelayanan Ketersediaan Keterangan
unit IGD secara umum sudah memadai dengan ruangan tunggu pasien
yang lengkap dengan ac dan matras untuk baring- baring, dan yang
dan tempat tidur dorong dan sarana penunjang lainnya sudah sesuai
2. Tidak Baik 2 0 0 0
3. Baik 3 29 87 58
4 Sangat Baik 4 21 84 42
mengatakan sangat baik dengan persentase 42%. Hal ini sangat terlihat
96
Gambar 11
Lokasi Ruangan Unit IGD RSUD Daya Kota Makassar
sudah sangat mudah diakses karena berada dibagian depan rumah sakit.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa lokasi unit IGD itu sangat
97
mudah diakses oleh pasien dan dari hasil observasi bahwa pasien yang
akan masuk di unit IGD sudah tidak susah lagi karena unit IGD yang
sudah direnovasi dan papan nama yang besar sehingga jadi penanda
6. Kenyamanan Ruangan
yang dirasakan oleh pasien IGD selama berada di ruang pelayanan IGD.
yang teduh dan tidak sempit. Kenyamanan ruangan unit IGD akan
Tabel 13
Kenyamanan Ruangan di Unit IGD
No. Kategori Skor Frekwensi Jumlah Persentase
Penilaian (x) (f) (f.x) (%)
2. Tidak Baik 2 0 0 0
3. Baik 3 25 75 50
sebesar 50% atau dengan jumlah responden sebanyak 25 orang. Hal ini
Gambar 12
Ruangan bagian dalam Unit IGD
IGD dimana terlihat deretan tempat perawatan dan ruangan yang luas
dengan lantai yang bersih. Hal ini diharapkan membuat pasien IGD
kepala unit IGD yang mangatakan bahwa “Saya rasa kalau masalah
kenyamanan pasien di IGD sudah sangat lebih baik apalagi dari mulai
99
hasil renovasi ruangan yang sangat luas dan fasilitasnya lengkap sesuai
jadi tambah luas dan buat siapa saja yang berkunjung merasa nyaman”.
Gambar 13
Halaman dan Taman Rumah Sakit
ruang tunggu rumah sakit yang begitu sejuk dan asri yang membuat para
pasien yang luas dan sejuk dengan fasilitas Ac, matras untuk baring-
baring, bersih dan sejuk dan terdapat taman dan halaman di tengah
rumah sakit.
standar pelayanan IGD. Kondisi unit IGD dengan ruangan yang luas dan
bersih serta sejuk membuat pasien betah dan nyaman walaupun kadang
pasien IGD di unit IGD RSUD kota Makassar ditinjau dari aspek struktur
(Input) merupakan sumber daya manusia ataupun fisik yang dimiliki oleh
dapat dilihat dari Tabel di bawah ini adalah keseluruhan tanggapan dinilai
dari aspek struktur (Input). Dengan nilai rata- rata jawaban responden
Tabel 14
Rata-rata jawaban
No. Indikator
Responden
Jumlah 20.80
Rata-rata 3.47
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2018
IGD kategori baik oleh karena sumber daya yang dimiliki unit IGD sudah
pelayanan.
kemampuan petugas dalam hal ini dokter dan perawat dan petugas bagian
dianggap kategori baik oleh pasien IGD, keahlian mereka dalam hal
cukup tinggi.
sudah memenuhi standar dimana kursi untuk pasien cukup banyak. Pasien
IGD sangat terbantu dengan sarana yang dimiliki oleh unit IGD
ketersediaan kursi dan ruang tunggu pasien yang nyaman. Pasien dengan
dimana alat yang digunakan sudah sesuai dengan standar sterilisasi. Alat
Ruangan unit IGD. Lokasi unit IGD bagi pasien sudah sangat baik karena
berada paling depan ketika pasien masuk ke rumah sakit, sehingga setiap
pelayanan IGD juga buka 24 jam sehingga pasien IGD bisa mendapatkan
b. Aspek Proses
yang dapat dilihat dan dirasakan oleh pasien adalah sikap dan keramahan
Tabel 15
Hubungan Interpersonal di Unit IGD
No. Kategori Skor Frekwensi Jumlah Persentase
Penilaian (x) (f) (f.x) (%)
2. Tidak Baik 2 0 0 0
3. Baik 3 35 105 70
4 Sangat Baik 4 15 60 30
atau sebesar 70% dan kategori sangat baik sebesar 30% atau dengan
bahwa :
antara petugas IGD dan pasien unit IGD sudah baik namun masih perlu
kontak pertama pelayanan, waktu tunggu rawat inap atau waktu tunggu
gawat, darurat atau gawat darurat yang datang ke IGD adalah response
hal ini service time. Pengukuran ketepatan waktu di IGD merupakan jenis
dan kecekatan dokter, waktu tunggu rawat inap, waktu tunggu hasil
karena lamanya service time dipengaruhi oleh response time. Jika service
sering menjadi masalah, semakin lama waktu tunggu rawat maka dapat
perawatan IGD telah diatur dan ditetapkan oleh bagian mutu pelayanan,
dimana jam tunggu pasien harus sesuai dengan standar pelayan unit IGD
Tabel 16
Kecepatan Pelayanan di Unit IGD
No. Kategori Skor Frekwensi Jumlah Persentase
Penilaian
(x) (f) (f.x) (%)
2. Tidak Baik 2 0 0 0
3. Baik 3 36 108 72
4 Sangat Baik 4 14 56 28
dengan rata- rata skor 3,28. Dengan tanggapan responden kategori baik
sangat baik sebanyak 28% atau 14 orang. Hal ini menunjukkan kecepatan
108
standar waktu tunggu pelayanan pasien dalam pelayanan yaitu 0-5 menit.
menit atau kurang dari 5 menit sejak mereka datang di unit IGD, rata- rata
dengan pendapat petugas unit IGD dalam ini perawat yang mengatakan
bahwa ”kalau pasien gawat darurat itu pelayanannya sekitar 2-5 menit,
pasien yang datang ke unit IGD lansung kami berikan pelayanan (Senin,
pelayanan mengenai waktu tunggu pasien di unit IGD berkisar 0-5 menit
kecepatan pelayanan unit IGD sudah baik dan sudah memenuhi kriteria
sudah cepat kurang lebih 5 menit dimana kegiatan yang dilakukan dalam
Tabel 17
Pemeriksaan Kondisi Pasien di Unit IGD
No. Kategori Skor Frekwensi Jumlah Persentase
Penilaian
(x) (f) (f.x) (%)
2. Tidak Baik 2 0 0 0
3. Baik 3 28 84 56
4 Sangat Baik 4 22 88 44
14.00 WITA), sejalan dengan pendapat petugas unit IGD dalam hal ini
WITA).
Gambar 14
Pasien unit IGD
petugas kepada pasien yang sesuai dengan standar alur pelayanan IGD
111
tindakan medis.
responden.
kesehatan yang diperoleh oleh pasien IGD, yang terdiri dari: diagnosis
Tabel 18
2. Tidak Baik 2 0 0 0
3. Baik 3 34 102 68
4 Sangat Baik 4 16 64 32
kategori baik yakni sebanyak 34 orang responden atau 68% dan kategori
10.00, WITA).
health edukasi yang diberikan oleh masing- masing unit pelayanan sesuai
tindakan medis.
113
pelayanan kegawatdaruratan.
pencatatan yang dilakukan oleh petugas unit IGD. Pencatatan juga bisa
digunakan sebagai bukti fisik dari kegiatan yang telah dilakukan baik
Tabel 19
2. Tidak Baik 2 0 0 0
3. Baik 3 36 108 72
4 Sangat Baik 4 14 36 28
pasien, nama, umur, keluhan dan kondisi pasien semua data ini telah
tersedia dalam berkas rekam medik pasien yang telah disediakan oleh tim
petugas unit IGD yang dicatat dan dilaporkan setiap harinya kedalam
SIRS Rumah sakit yang terhubung langsung dengan pusat data EVAPOR
rumah sakit.
maupun SIRS rumah sakit. Hal ini dapat membantu petugas dalam
pelayanan di unit IGD RSUD kota Makassar ditinjau dari aspek proses
Tabel 20
Rekapitulasi Tanggapan Responden untuk Keseluruhan Aspek
Proses di Unit IGD
5. Pencatatan 3.28 4
adalah 3,32 yang menunjukkan bahwa dari aspek proses pelayanan yang
berkualitas (3-<4).
Makassar dalam kategori baik oleh karena adanya interaksi dan rasa
kekeluargaan antara petugas unit IGD dengan pasien IGD. Pasien IGD
116
membantu pasien untuk bisa menjaga pola hidup sehat dan lebih
kelengkapan untuk proses edukasi pasien juga sudah baik, setiap pasien
faktor dan salah satunya adalah sumber daya manusia atau petugas di unit
Pencatatan bagi pasien IGD dinilai baik karena pencatatan berupa lembar
pemeriksaan pasien dicatat dengan baik oleh petugas dan hal ini dilihat
118
dengan pusat pelaporan rumah sakit atau unit Evapor( Evaluasi dan
c. Aspek Outcome
petugas di IGD sangat baik dan berkualitas karena layanan yang diberikan
119
sangat baik dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan, misalnya kalau ada
rasa nyeri lansung dikasih obat nyeri dan lansung rasa nyeri akan hilang,
Tabel 21
2. Tidak Baik 2 0 0 0
3. Baik 3 13 39 26
unit IGD.
120
2. Loyalitas Kunjungan
kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif pasien IGD merasa puas dengan
IGD RSUD kota Makassar karena merasa puas dengan pelayan yang
diberikan.
unit IGD kebanyakan pasien yang datang atas saran dan rekomendasi
WITA)
kesehatan di unit IGD tidak terlepas dari kualitas struktur yang baik dan
kualitas proses yang baik pula. Hal ini sejalan dengan Donabedian
mengenai kualitas pelayanan di unit IGD RSUD kota Makassar dari tiga
Tabel 22
ditnjau dari aspek struktur (Input), proses dan outcome. Penilaian outcome
( =3,32) dan penilaian aspek proses lebih baik dari aspek struktur atau
Input ( = 3,27) .
akan meningkatkan proses yang baik pula, dan dari proses yang baik itu
akan meningkatkan hasil yang baik , hasil yang dilihat adalah kepuasan
pasien unit IGD. Hal ini sejalan dengan Donabedian (1980:81) yang
kepuasan pasien.
123
terstandarisasi.
pelayanan dan pencatatan unit IGD yang bagi pasien masih ada pasien
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh petugas unit IGD, hal ini
dinilai baik oleh karena sebelum tindakan medis yang diberikan sealu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
kesehatan di unit IGD dalam kategori baik dengan sumber daya yang
dimiliki unit IGD sesuai dengan harapan pasien. Sumber daya yang
berkualitas.
dengan interaksi antara petugas dan pasien IGD terjalin dengan baik
berkualitas.
Pencapaian yang baik dari aspek outcome ini tidak terlepas dari
B. Saran
IGD RSUD Kota Makassar, saran yang dapat diberikan oleh peneliti
sebagai berikut:
yang lebih banyak agar pelayanan kepada pasien bisa lebih baik
lagi.
126
komitmen yang kuat dan didukung oleh seluruh jajaran rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
F. Jabatan : Direktur
H. Riwayat Pendidikan :
Pelayanan Kesehatan
I. Riwayat Pekerjaan :
Frequencies
Statistics
Umur Jeniskelamin Pendidikan Pekerjaan
N Valid 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 23 1 2,0 2,0 100,0
29-49 29 58,0 58,0 86,0
50-69 14 28,0 28,0 28,0
70=> 6 12,00 12,00 98,0
Total 50 100,0 100,0
Jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 27 54,0 54,0 54,0
Perempuan 23 46,0 46,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
132
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 3 6,0 6,0 6,0
SMA 25 50,0 50,0 56,0
SMP 18 36,0 36,0 92,0
Tidak Sekolah 4 8,0 8,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 5 10,0 10,0 10,0
Petani 20 40,0 40,0 50,0
PNS 15 30,0 30,0 80,0
Wiraswasta 10 20,0 20,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
B. Aspek Struktur
Frequencies
Statistics
Kemampuan Peralatan Obat_obatan Sarana Akses Kenyamanan
N Valid 50 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0 0
133
Frequency Table
Kemampuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 38 76,0 76,0 76,0
Sangat Baik 12 24,0 24,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Peralatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 29 58,0 58,0 58,0
Sangat Baik 21 42,0 42,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Obat-obatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 38 76,0 76,0 76,0
Sangat Baik 12 24,0 24,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Sarana
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 31 62,0 62,0 62,0
Sangat Baik 19 38,0 38,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
134
Lokasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 16 32,0 32,0 32,0
Sangat Baik 34 68,0 68,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Kenyamanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 37 74,0 74,0 74,0
Sangat Baik 13 26,0 26,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
C. Aspek Proses
Frequencies
Statistics
Sikap Pelayanan Pemkes Penjelasan Pencatatan
N Valid 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Sikap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 41 82,0 82,0 82,0
Sangat Baik 9 18,0 18,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
135
Pelayanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 7 14,0 14,0 14,0
Sangat Baik 43 86,0 86,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Pemkes
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 24 48,0 48,0 48,0
Sangat Baik 26 52,0 52,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Penjelasan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 24 48,0 48,0 48,0
Sangat Baik 26 52,0 52,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Pencatatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 25 50,0 50,0 50,0
Sangat Baik 25 50,0 50,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
136
D. Aspek Outcome
Frequencies
Statistics
Kepuasan
N Valid 50
Missing 0
INSTRUMEN PENELITIAN
PENGANTAR
Perihal : Permohonan Kesediaan Menjadi Informan
Lampiran : Satu Lembar
Kepada Yth : Bapak/Ibu pasien IGD RSUD Kota Makassar
Dengan hormat,
Dalam rangka penulisan tesis dengan judul “Analisis Kualitas
Pelayanan Kesehatan di Unit IGD RSUD Kota Makassar, saya memohon
dengan hormat kepada Bapak/Ibu untuk menjawab beberapa pertanyaan
yang telah disediakan. Jawaban Bapak/Ibu diharapkan objektif artinya diisi
apa adanya sesuai pendapat sendiri tanpa dipengaruhi orang lain.
Kuesioner ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan Bapak/Ibu dan
tidak perlu takut dan ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang
sejujurnya. Semua jawaban yang diberikan oleh Bapak/Ibu adalah benar
dan jawaban yang diminta adalah sesuai dengan kondisi yang dirasakan
Bapak/Ibu. Oleh karena itu, data dan identitas Bapak/Ibu akan dijamin
kerahasiaannya. Demikianlah pengantar ini dibuat, atas perhatian,
bantuan dan kerjasama bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Ramli
KARAKTERISTIK INFORMAN
1. Umur : …………..tahun
2. Jenis Kelamin : Laki- Laki Perempuan
3. Pendidikan : SD SMP SMA Sarjana
Tidak Tamat SD Tidak Sekolah
4. Pekerjaan : Pensiunan PNS Pensiunan Swasta
Wiraswasta Ibu Rumah Tangga
Lainnya (sebutkan)………………………………………
5. Kunjungan ke unit IGD dalam sebulan terakhir :
1-3 kali 7-10 kali
4-6 kali lebih dari 10 kali
139
DAFTAR PERNYATAAN
A. Struktur (Input)
Pilihan Jawaban
No dan Skor
Pernyataan 1 2 3 4
STB TB B SB
B. Proses
Pilihan Jawaban
No dan Skor
Pernyataan 1 2 3 4
STB TB B SB
C. Outcome
Pilihan Jawaban
No dan Skor
Pernyataan 1 2 3 4
STB TB B SB
PEDOMAN WAWANCARA
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI UNIT IGD RSUD
KOTAMAKASSAR
PENGANTAR WAWANCARA
Perihal : Permohonan Kesediaan Menjadi Informan
Kepada Yth : Bapak/Ibu pasien IGD RSUD Kota Makassar
Dengan hormat,
Dalam rangka penulisan tesis dengan judul “Analisis Kualitas
Pelayanan Kesehatan di Unit IGD RSUD Kota Makassar”, saya memohon
kepada Bapak/Ibu untuk bersedia menjadi informan dalam penelitian ini.
Jawaban Bapak/Ibu diharapkan objektif artinya memberikan jawaban apa
adanya sesuai pendapat sendiri tanpa dipengaruhi orang lain.
Wawancara ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan
Bapak/Ibu dan tidak perlu takut atau ragu- ragu dalam memberikan
jawaban yang sejujurnya. Semua jawaban yang diberikan oleh Bpak/Ibu
adalah benar, dan jawaban yang diminta adalah sesuai dengan kondisi
yang dirasakan Bapak/Ibu. Oleh karena itu data dan identitas Bapak/Ibu
akan dijamin kerahasiaannya.
Demikian pengantar ini dibuat, atas perhatian, bantuan dan
kerjasama Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Ramli
143
Makassar,November 2018
Informan,
(……………………………….)
144
PETUNJUK WAWANCARA:
1. Petunjuk Umum
Ucapkan salam dan terima kasih kepada informan karena telah
bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai. Hal ini sangat
penting untuk memulai hubungan yang baik.
2. Pembukaan
a. Meminta kesediaan untuk menjadi informan
b. Memperkenalkan diri dan jelaskan maksud dan tujuan wawancara
c. Wawancara dilakukan oleh peneliti den gan menggunakan alat bantu
berupa pedoman wawancara, alat mencatat, dan alat perekam.
d. Informan bebas untuk menyatakan pendapat, pengalaman dan
saran.
e. Jawaban tidak ada yang benar atau salah, karena wawancara ini
untuk kepentingan penelitian dan tidak ada penelitian.
f. Semua pendapat, saran, pengalaman, dan komentar akan dijamin
kerahasiaannya.
g. Wawancara akan direkam dengan alat perekam untuk membantu
pencatatan.
h. Meminta izin merekam ke informan.
3. Memulai wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai
kebutuhan penelitian.
4. Tahap terminasi.
Bagaimana tanggapan
Bapak/Ibu mengenai
penyuluhan kesehatan
yang jarang dilakukan
oleh petugas IGD ?
Pencatatan 1. Kepala Unit Bagaimana tanggapan
IGD Bapak/Ibu mengenai
2. Petugas pencatatan yang
Unit dilakukan oleh petugas
IGD unit IGD ?
3. Pasien Unit
IGD
Outcome Kepuasan Pasien IGD Menurut bapak/Ibu
Pasien bagaimana pelayanan
petugas IGD memberikan
kepuasan kepada pasien
?
1. Kepala Unit Bagamaimana tanggapan
IGD Bapak/Ibutentang
2. Petugas kepuasan pelayanan
Unit pasien di unit IGD ?
IGD
3. Pasien Unit
IGD
PEDOMAN OBSERVASI
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI UNIT IGD RSUD KOTA
MAKASSAR
Sebagai upaya memperoleh data dan mengecek validitas data
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi sebagai metode
pelengkap untuk melakukan pengkajian terhadap Kualitas Pelayanan
Kesehatan di Unit IGD RSUD Daya Makassar.
1. Jumlah Petugas : Petugas IGD :… orang
2. Hari/tanggal : ……………………….
3. Jumlah Pasien IGD : …….. orang
4. Keterlibatan Unit Terkait ( Seperti Promkes RSUD Kota Makassar,
swasta, pemerintah setempat, dan lain- lain)
a. ……………………………………………………………………………….
b. ……………………………………………………………………………….
5. Kegiatan yang dilakukan di unit IGD RSUD Kota Makassar
a. ……………………………………………………………………………….
b. ……………………………………………………………………………….
150
unit IGD
Pemeriksaan Kesesuaian Penjelasan yang
Kesehatan terhadap diberikan berupa
kriteria perawatan dan
perawatan waktu kunjungan
dengan yang kembali pasien
dilakukan di unit serta anjuran
IGD untuk mengurangi
aktifitas.
Penjelasan Kesesuaian Nampak catatan
Petugas terhadap Perkembangan
kegiatan dimulai dari
pemberian petugas poli
penjelasan rehabilitasi dan
perawatan dokter menulis di
oleh petugas CPPT pasien dan
IGD dilanjutkan oleh
petugas unit IGD
Pencatatan Jenis dan Kunjungan harian Rekam
pelaksanaan Pasien yang gambar
pencatatan yang masuk di unit IGD
dilaksanakan di
unit IGD
Outcome Hasil Jenis kegiatan Jumlah loyalitas Rekam
Pelaksanaan tambahan yang kunjungan pasien gambar
Perawatan mendukung di unit IGD.
Di IGD keberhasilan Sesuai dengan
pelayanan data yang
perawatan IGD dilaporkan di unit
IGD
153