Anda di halaman 1dari 14

Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara

e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN


PASIEN DI PUSKESMAS URUG KECAMATAN KAWALU KOTA
TASIKMALAYA

Oleh :
Ina Kartika Sari
hishar6@gmail.com
Program Studi Magister Ilmu Administrasi Negara Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi YPPT Priatim Tasikmalaya

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi dari temuan penulis dengan adanya gejala pasien di
Puskesmas Urug Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya belum merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh petugas Puskesmas. Metode penelitian yang digunakan
adalah eksplanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah studi dokumentasi dan studi lapangan yang dilakukan
melalui observasi dan penyebaran kuesioner. Analisis data menggunakan analisis jalur,
sedangkan pengolahan data dibantu dengan menggunakan software SPSS for Windows
versi 22.0 dan disajikan dalam bentuk output SPSS dan persamaan matematika.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis membuat kesimpulan bahwa kualitas pelayanan
mempengaruhi kepuasan pasien di Puskesmas Urug Kota Tasikmalaya sebesar 0,732.
Ini artinya 73,2% kepuasan pasien di Puskesmas Urug Kota Tasikmalaya dipengaruhi
oleh dimensi-dimensi kualitas pelayanan secara simultan, dan sisanya yaitu 26,8%
dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa
dimensi variabel kualitas pelayanan yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap
kepuasan pasien adalah dimensi jaminan (30,63%), pengaruh kedua terbesar dari
dimensi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien adalah pada dimensi keandalan
(16,3%). sedangkan dimensi yang mempunyai pengaruh paling kecil adalah dimensi
daya tanggap (6,54%). Dengan demikian kepuasan pasien terhadap pelayanan
Puskesmas Urug Kota Tasikmalaya diutamakan pada dimensi jaminan, dimana pasien
mengharapkan kinerja yang baik dari para petugas di Puskesmas Urug Kota
Tasikmalaya..

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien, Puskesmas

A. PENDAHULUAN Jaminan Kesehatan harus memperhatikan


Pasal 5 Undang-Undang Nomor 36 mutu pelayanan, berorientasi pada aspek
Tahun 2009 tentang Kesehatan keamanan pasien, efektivitas tindakan,
mengamanatkan bahwa pelayanan kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta
kesehatan yang aman, bermutu dan efesiensi biaya. Dalam era Sistem Jaminan
terjangkau merupakan tanggungjawab Sosial Nasional (SJSN) khususnya di
Pemerintah dan hak setiap orang. Demikan bidang kesehatan saat ini, Puskesmas
juga pada Pasal 42 ayat 1 Peraturan sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Kesehatan Kabupaten/Kota merupakan
Jaminan Kesehatan menyebutkan garda terdepan dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan kepada peserta upaya kesehatan dasar, memiliki
194
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

tanggungjawab dalam menyediakan Kesehatan pada tahun 2015-2019 guna


pelayanan kesehatan bagi masyarakat meningkatkan pemerataan akses dan mutu
melalui penyelenggaraan upaya kesehatan pelayanan kesehatan khususnya di
masyarakat dan upaya kesehatan Puskesmas, yaitu dengan pelaksanaan
perorangan. Upaya-upaya kesehatan akreditasi (Kemenkes RI, 2015).
tersebut harus diselenggarakan secara Terkait dengan pelaksanaan
menyeluruh, berjenjang, terpadu, kebijakan akreditasi Puskesmas, beberapa
berkualitas, adil dan merata, serta peraturan yang melandasi menyebutkan
memuaskan seluruh masyarakat di wilayah bahwa Puskesmas wajib akreditasi dan
kerja yang menjadi tanggung jawabnya. dilaksanakan secara berkala paling sedikit 3
Selain itu Puskesmas sebagai ujung (tiga) tahun sekali seperti yang tercantum
tombak pelayanan kesehatan dan gate dalam Pasal 39 Peraturan Menteri
keeper pada pelayanan kesehatan formal Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
dan pemberian rujukan, harus dapat Puskesmas, demikian juga akreditasi
memberikan pelayanan bermutu sesuai merupakan salah satu persyaratan
dengan standar pelayanan maupun standar kredensialing bagi fasilitas kesehatan
kompetensi (Dirjen BUK, 2014). Oleh tingkat pertama yang akan bekerjasama
karena itu perlu dibangun suatu sistem yang dengan BPJS, sebagaimana diatur dalam
baik dalam pelayanan guna mengarahkan Pasal 6 Peraturan Menteri Kesehatan
Puskesmas untuk melakukan pengukuran, Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
monitoring, pengendalian, pemeliharaan, Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan
penyempurnaan yang berkelanjutan, dan Nasional.
pendokumentasian. Sistem tersebut disebut Pemerintah Daerah berkewajiban
dengan Sistem manajemen mutu, dengan untuk mendukung, memotivasi,
adanya sistem manajemen mutu yang mendorong, serta mempelancar proses
berjalan dengan baik, maka akan memandu pelaksanaan akreditasi sebagaimana yang
sistem pelayanan di Puskesmas untuk tertuang dalam Pasal 3 Peraturan Menteri
mematuhi standar, pedoman, dan peraturan- Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
peraturan yang berlaku dalam Akreditasi FKTP, serta pembinaan dan
penyelenggaraan pelayanan kepada pengawasan guna meningkatkan mutu
masyarakat (Dirjen BUK, 2015). pelayanan kesehatan dan kinerja Puskesmas
Sebagai jaminan bahwa perbaikan yang berkualitas serta optimal dilakukan
mutu, peningkatan kinerja dan penerapan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas
manajemen risiko telah dilaksanakan secara Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
berkesinambungan di Puskesmas, maka Kabupaten/Kota sesuai tugas dan fungsinya
perlu dilakukan penilaian baik secara masing-masing (Permenkes Nomor 46
internal organisasi itu sendiri melalui Tahun 2015).
penilaian kinerja Puskesmas, atau Sebagai salah satu mekanisme
dilakukan penilaian oleh pihak eksternal regulasi dalam pelayanan kesehatan,
dengan menggunakan standar yang akreditasi Puskesmas menurut Peraturan
ditetapkan yaitu melalui mekanisme Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
akreditasi (Dirjen BUK, 2014), dan untuk adalah pengakuan yang diberikan oleh
mendukung hal tersebut, salah satu arah lembaga independen penyelenggara
kebijakan dan strategi Kementerian akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri
195
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

Kesehatan setelah memenuhi standar pelanggan terhadap evaluasi


akreditasi yang bertujuan untuk ketidaksesuaian yang dirasakan antara
meningkatkan mutu pelayanan dan harapan sebelumnya dan kinerja aktual
keselamatan pasien, meningkatkan produk setelah pemakaiannya. Kepuasan
perlindungan bagi sumber daya manusia pelanggan merupakan fungsi dari harapan
kesehatan, masyarakat dan lingkungan, dan kinerja. Oliver (dalam Tjiptono, 2014:
serta Puskesmas sebagai sebuah institusi, 146) memberikan pendapat bahwa
dan meningkatkan kinerja Puskesmas kepuasan keseluruhan ditentukan oleh
dalam pelayanan kesehatan perseorangan ketidaksesuaian harapan yang merupakan
dan/atau kesehatan masyarakat. perbandingan antara kinerja yang dirasakan
Berdasarkan roadmap akreditasi dengan harapan.
Puskesmas yang disusun oleh Dinas Berdasarkan hasil observasi awal
Kesehatan Kota Tasikmalaya, terdapat yang dilakukan oleh penulis, pasien di
sebanyak 21 Puskesmas yang telah Puskesmas Urug Kecamatan Kawalu Kota
dilakukan akreditasi pada tahun 2017 Tasikmalaya belum merasa puas dengan
sampai dengan tahun 2018 dengan kategori pelayanan yang diberikan oleh petugas
Dasar sebanyak 2 Puskesmas yaitu Puskesmas, antara lain:
Tamansari dan Sukalaksana, kategori 1. Kualitas pelayanan yang masih
Madya sebanyak 14 Puskesmas yaitu: belum sesuai dengan harapan
Cibeureum, Tawang, Purbaratu, pasien, contohnya petugas
Cilembang, Bantar, Mangkubumi, Puskesmas Urug yang kurang
Panglayungan, Bungursari, Kawalu, ramah terhadap pasien, terutama
Cigeureung, Cipedes, Indihiang, keengganan dalam menjawab
Sambongpari dan Kahuripan, dan kategori pertanyaan pasien yang kurang
Utama sebanyak 5 Puskesmas yaitu: Urug, paham.
Karanganyar, Parakannyasag, Cihideung 2. Kuantitas pelayanan yang masih
dan Sangkali, sedangkan Katregori belum sesuai dengan keinginan
Paripurna Nihil. pasien, contohnya pada bagian
Berdasarkan hasil Survey Kepuasan pendaftaran ditutup jam 10.00
Masyarakat (SKM) pada bulan Agustus WIB dengan alasan pasien yang
tahun 2019 yang dilakukan oleh Dinkes berobat sudah banyak dan
Kota Tasikmalaya terhadap 5 Puskesmas melebihi target.
yang terakreditasi Utama yaitu Puskesmas 3. Waktu pelayanan masih belum
Urug, Puskesmas Karanganyar, Puskesmas efisien dan belum sesuai dengan
Parakannyasag, Puskesmas Cihideung dan harapan pasien, contohnya
Puskesmas Sangkali hasilnya bervariasi dan keterlambatan dalam melayani
tidak semuanya berkategori baik. Dengan pasien, seringkali petugas
hasil tersebut, artinya Puskesmas di Kota mengobrol ketika sedang
Tasikmalaya, walaupun sudah termasuk bertugas, dan keterlambatan
kategori Utama, tetapi belum dapat kehadiran dokter jaga, seringkali
memberikan kepuasan kepada masyarakat. pengobatan dimulai jam 09.00
Menurut Tse dan Wilton (dalam Tjiptono, WIB.
2014: 146) disebutkan bahwa kepuasan atau Berdasarkan permasalahan di atas,
ketidakpuasan pelanggan adalah respon penulis tertarik untuk melakukan penelitian
196
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan pelayanan yang sesungguhnya mereka


Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut
Urug Kecamatan Kawalu Kota pelayanan suatu perusahaan. Kualitas
Tasikmalaya”. pelayanan sebagai ukuran seberapa bagus
tingkat layanan yang diberikan mampu
B. TINJAUAN PUSTAKA sesuai dengan harapan pelanggan.
Pelayanan publik pada dasarnya Parasuraman (dalam
tidak bisa terlepas dari masyarakat, Hardiyansyah, 2014: 49), terdapat lima
masyarakat yang terdiri dari sekolompok dimensi kualitas pelayanan/jasa
orang atau manusia selalu membutuhkan diantaranya adalah:
pelayanan, meskipun pelayanan publik 1. Daya Tanggap (Responsiveness)
tidak bisa terlepas pada admimisitrasi yang Daya tanggap merupakan suatu
diatur oleh negara. Pelayanan publik adalah respon/kesigapan karyawan
segala kegiatan pelayanan yang dalam membantu
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan konsumen/pelanggan dan
publik sebagai upaya pemenuhan memberikan pelayanan yang
kebutuhan penerima pelayanan maupun cepat dan tanggap.
pelaksanaan ketentuan peraturan 2. Keandalan (Reliability)
perundang-undangan. Keandalan adalah suatu
Menurut B.Linois (dalam kemampuan untuk memberikan
Haryatmoko, 2015: 11), definisi pelayanan jasa/pelayanan yang dijanjikan,
publik adalah “semua kegiatan yang dengan akurat dan terpercaya.
pemenuhannya harus dijamin, diatur, dan Artinya pelayanan yang diberikan
juga diawasi oleh pemerintah, karena harus handal dan
diperlukan untuk perwujudan dan bertanggungjawab, serta
perkembangan kesaling-tergantungan karyawan harus bersikap sopan
sosial, dan pada hakikatnya, dan ramah.
perwujudannya sulit terlaksana tanpa 3. Jaminan (Assurance)
campur tangan kekuatan pemerintah. Jaminan adalah kemampuan
Menurut Tjiptono (2014: 74) kualitas karyawan atas pengetahuan
pelayanan adalah segala bentuk aktivitas terhadap pelayanan secara tepat,
yang dilakukan oleh perusahaan guna kualitas, keramah-tamahan,
memenuhi harapan konsumen. Layanan perkataan atau kesopanan dalam
dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau memberikan pelayanan,
servis yang disampaikan oleh pemilik jasa keterampilan dalam memberikan
yang berupa kemudahan, kecepatan, informasi dan kemampuan dalam
hubungan, kemampuan dan menanamkan kepercayaan
keramahtamahan yang ditujukan melalui konsumen terhadap
sikap dan sifat dalam memberikan perusahaan/instansi yang terkait
pelayanan untuk kepuasan konsumen. dalam memberikan pelayanan.
Kualitas pelayanan (service quality) dapat 4. Perhatian (Emphaty)
diketahui dengan cara membandingkan Sebuah perhatian adalah
persepsi para konsumen atas pelayanan kemampuan dalam memberikan
nyata yang mereka terima/peroleh dengan
197
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

perhatian yang bersifat individual keadaan biasa ataupun dalam


atau pribadi kepada orang lain. keadaan gawat darurat.
5. Kemampuan Fisik (Tangibles) c. Sejauh mana pasien mengerti
Kemampuan fisik adalah suatu bagaimana sistem layanan
bentuk penampilan fisik, kesehatan itu bekerja,
peralatan personal, media keuntungan dan tersedianya
komunikasi, dan hal-hal yang layanan kesehatan.
lainnya yang bersifat fisik (yang 2. Kepuasan terhadap mutu layanan
tampak/tangible).Salah satu kesehatan. Dinyatakan oleh sikap
catatan penting bagi pelaku terhadap:
pemberi layanan , bahwa dalam a. Kompetensi teknik dokter dan
memberikan pelayanan harus atau profesi layanan kesehatan
memperhatikan sisi penampilan lain yang berhubungan dengan
fisik para karyawan dalam pasien.
meberikan pelayanan yang santun b. Keluaran dari penyakit atau
dan beretika bagaimana perubahan yang
Kepuasan pelayanan menurut dirasakan oleh pasien sebagai
Kepmenpan No Kep/25/M/Pan/M.2014 hasil dari layanan kesehatan.
adalah hasil pendapat dan penilaian 3. Kepuasan terhadap proses
terhadap kinerja pelayanan yang diberikan layanan kesehatan, termasuk
aparatur penyelenggara pelayanan publik. hubungan antar manusia.
Secara umum, kepuasan dapat diartikan Ditentukan dengan melakukan
sebagai adanya kebersamaan antara kinerja pengukuran:
produk dan pelayanan yang diterima a. Sejauh mana ketersediaan
dengan kinerja produk dan pelayanan yang layanan rumah sakit menurut
diharapkan konsumen. Oliver (dalam penilaian pasien.
Sinambela, 2013: 146) memberikan b. Persepsi tentang perhatian dan
pendapat bahwa kepuasan keseluruhan kepedulian dokter dan atau
ditentukan oleh ketidaksesuaian harapan profesi layanan kesehatan lain.
yang merupakan perbandingan antara c. Tingkat kepercayaan dan
kinerja yang dirasakan dengan harapan. keyakinan terhadap dokter.
Kepuasan pasien menurut Pohan d. Tingkat pengertian tentang
(2007:144) dapat diukur dengan indikator kondisi atau diagnosis.
berikut ini : e. Sejauh mana tingkat kesulitan
1. Kepuasan terhadap akses layanan untuk dapat mengerti nasehat
kesehatan. Dinyatakan oleh sikap dokter atau rencana
dan pengetahuan tentang: pengobatan.
a. Sejauh mana layanan 4. Kepuasan terhadap sistem
kesehatan itu tersedia pada layanan kesehatan. Ditentukan
waktu dan tempat saat oleh sikap terhadap :
dibutuhkan. a. Fasilitas fisik dan lingkungan
b. Kemudahan memperoleh layanan kesehatan.
layanan kesehatan, baik dalam b. Sistem perjanjian, termasuk
menungu giliran, waktu
198
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

tunggu, pemanfaatan waktu publik yang diperolehnya sama atau


selama menunggu, sikap mau melebihi harapannya dan begitu sebaliknya.
menolong atau kepedulian Berdasarkan apa yang telah diuraikan dan
personel, mekanisme dijelaskan di atas, kepuasan pasien adalah
pemecahan masalah dan suatu tingkat perasaan yang timbul sebagai
keluhhan yang timbul. akibat dari kinerja layanan pada Puskesmas
c. Lingkup dan sifat keuntungan Urug yang diperoleh oleh pasien setelah
layanan kesehatan yang membandingkan dengan apa yang
ditawarkan. diharapkan.
Masyarakat sebagai konsumen Berdasarkan kajian teori di atas,
sekaligus pelanggan, akan merasa puas maka kerangka pemikiran dalam penelitian
apabila kinerja layanan pada pelayanan ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Kualitas Pelayanan
Parasuraman (dalam Kepuasan Pasien
Hardiyansyah, 2014: 49) Pohan (2007:144)
1) Daya Tanggap 1. Kepuasan terhadap akses
(Responsiveness) 2. Kepuasan terhadap mutu
2) Keandalan (Reliability) 3. Kepuasan terhadap proses
3) Jaminan (Assurance) 4. Kepuasan terhadap sistem
4) Perhatian (Emphaty)
5) Kemampuan Fisik
(Tangibles)
Gambar 1: Kerangka Pemikiran

C. METODE PENELITIAN antara variabel-variabel penelitian


Penelitian ini dilaksanakan dan menguji hipotesis yang telah
berdasarkan pendekatan kuantitatif, disusun sebelumnya. Karena itu
Sugiyono (2011:14) mengatakan bahwa: penelitian ini disebut testing
Metode penelitian yang berlandaskan research. Meskipun uraiannya
pada filsafat positivisme, yang digunakan mengandung deskripsi tetapi
untuk meneliti pada populasi atau sampel fokusnya diarahkan pada penjelasan
tertentu, teknik pengambilan sampel pada hubungan antara variabel”.
umumnya dilakukan secara random Metode pendekatan kuantitatif
pengumpulan data menggunakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
penelitian, analisis data bersifat diharapkan mampu mengungkapkan
kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk fenomena yang dikaji secara sistematis
menguji hipotesis yang telah di tetapkan. untuk mendapatkan kebenaran dari
Metode penelitian yang digunakan permasalahan yang diteliti. Demikian
dalam penelitian ini adalah metode pula penelitian ini dimaksudkan untuk
penelitian eksplanatory research. Hal ini dapat menggambarkan realita dan fakta-
sesuai dengan pendapat Singarimbun fakta dari permasalahan yang diteliti
(2008:4) yang menyatakan bahwa : secara mendalam dengan cara mencari
“Penelitian penjelasan (explanatory data yang faktual dari variabel-variabel
research) menyoroti hubungan yang diteliti, sehingga hubungan antar

199
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

variabel dapat dianalisis dengan analisis konsep yang selanjutnya akan diuraikan
kuantitatif melalui uji statistik yang secara operasional. Adapun
relevan dengan data yang diperoleh. operasionalisasi variabel Kualitas
Untuk melakukan pengukuran Pelayanan (X) dan Kepuasan Pasien (Y)
terhadap variabel penelitian, maka variabel adalah sebagai berikut:
penelitian tersebut perlu dijelaskan secara

Tabel 1: Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator


Kualitas 1. Daya Tanggap a. Respon Petugas Pelayanan Terhadap Keluhan
Pelayanan (Responsiveness) b. Respon petugas pelayanan terhadap saran dan
Parasuraman kritikan
(dalam 2. Keandalan a. Keandalan Petugas Dalam Memberikan
Hardiyansyah, (Reliability) Informasi Pelayanan
2014: 49) b. Keandalan Petugas Dalam Melancarkan
Prosedur Dan Teknis Pelayanan
3. Jaminan a. Kemampuan Administrasi Dan Teknis
(Assurance) Petugas Pelayanan.
b. Kemampuan Sosial Petugas Pelayanan.
4. Perhatian a. Perhatian Petugas Pelayanan.
(Emphaty) b. Kepedulian Dan Keramahan Petugas
Pelayanan
5. Kemampuan a. Ruang tunggu/loket dan peralatan pelayanan.
Fisik b. Penampilan Petugas Pelayanan.
Variabel Dimensi Indikator
Kepuasan 1. Kepuasan a. Sejauh mana layanan kesehatan itu tersedia
Pasien terhadap akses pada waktu dan tempat saat dibutuhkan
Pohan layanan b. Kemudahan memperoleh layanan kesehatan,
(2007:144) kesehatan baik dalam keadaan biasa ataupun dalam
keadaan gawat darurat.
c. Sejauh mana pasien mengerti bagaimana sistem
layanan kesehatan itu bekerja, keuntungan dan
tersedianya layanan kesehatan
2. Kepuasan a. Kompetensi teknik dokter dan atau profesi
terhadap mutu layanan kesehatan lain yang berhubungan
layanan dengan pasien
kesehatan b. Keluaran dari penyakit atau bagaimana
perubahan yang dirasakan oleh pasien sebagai
hasil dari layanan kesehatan.

200
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

3. Kepuasan a. Sejauh mana ketersediaan layanan menurut


terhadap proses penilaian pasien.
layanan b. Persepsi tentang perhatian dan kepedulian
kesehatan dokter dan atau profesi layanan kesehatan lain.
c. Tingkat kepercayaan dan keyakinan terhadap
dokter.
d. Tingkat pengertian tentang kondisi atau
diagnosis.
e. Sejauh mana tingkat kesulitan untuk dapat
mengerti nasehat dokter atau rencana
pengobatan.
4. Kepuasan a. Fasilitas fisik dan lingkungan layanan
terhadap sistem kesehatan.
layanan b. Sistem perjanjian, termasuk menungu giliran,
kesehatan waktu tunggu, pemanfaatan waktu selama
menunggu, sikap mau menolong atau
kepedulian personel, mekanisme pemecahan
masalah dan keluhhan yang timbul.
c. Lingkup dan sifat keuntungan layanan
kesehatan yang ditawarkan.

D. HASIL PENELITIAN DAN lainnya terdapat pada item pertanyaan


PEMBAHASAN selama ini Petugas Puskesmas Urug
1. Kualitas Pelayanan kurang dalam hal merepon kritikan dari
Skor rata-rata kualitas pelayanan di masyarakat.
Puskesmas Urug Kota Tasikmalaya 2. Kepuasan Pasien
memperoleh nilai rata-rata 342,85 dengan Skor rata-rata kepuasan pasien
prosentase pencapaian sudah 70,43% dari masuk dalam kategori baik, karena
skor maksimum, sudah termasuk ke dalam tanggapan responden tersebut memiliki
kategori baik. Nilai tertinggi terdapat pada skor rata-rata 344,55 dengan prosentase
dimensi kemampuan fisik, sedangkan skor mencapai 71,78% dari skor maksimal yang
terendah terdapat pada dimensi daya diharapkan. Indikator prosentase tertinggi
tangap. Untuk semua item pertanyaan, terdapat pada aspek dimana menurut
terdapat nilai tertinggi pada item pertanyaan pendapat responden Puskesmas Urug
selama ini Petugas Puskesmas Urug sudah sangat rapih dan bersih, skor tertinggi
mampu melakukan sosialisasi dengan lainnya terdapat pada aspek petugas
baik, dan nilai tertinggi lainnya adalah pada Puskesmas Urug selalu menjalankan tugas
pernyataan selama ini Petugas Puskesmas sesuai dengan ketentuan yang ada di
Urug selalu memberikan pelayanan Puskesmas, sedangkan skor terendah
kepada masyarakat dengan penuh terdapat pernyataan responden dimana
perhatian. Skor terendah terdapat pada item menurut tanggapan responden selama ini
pertanyaan selama ini Petugas Puskesmas petugas Puskesmas Urug menjalankan
Urug kurang memberikan informasi yang tugas kurang professional, dan pelayanan
benar dalam pelayanan, dan nilai terendah

201
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

kesehatan di Puskesmas Urug masih kurang dimensi kualitas pelayanan. Untuk menguji
memadai. hipotesis tersebut diperlukan suatu
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan pengolahan data dengan menggunakan
Terhadap Kepuasan Pasien analisis jalur dan bantuan program SPSS
Berdasarkan hipotesis, besarnya versi 22. Adapun untuk perhitungan nilai
pengaruh kualitas pelayanan terhadap koefisien jalur antara variabel independen
kepuasan pasien di Puskesmas Urug Kota dengan variabel dependen dapat dilihat
Tasikmalaya ditentukan oleh dimensi- pada tabel koefisien output SPSS berikut:

Tabel 2: Nilai Koefisien Jalur dan Korelasi Antar Variabel


X1 X2 X3 X4 X5 Y
X1 - 0,299 0,554 0,271 0,186 0,122
X2 0,299 - 0,448 0,486 0,388 0,245
X3 0,554 0,448 - 0,303 0,085 0,440
X4 0,271 0,486 0,303 - 0,113 0,193
X5 0,186 0,388 0,085 0,113 - 0,240
Hasil Penelitian, data diolah

Tabel 2 menunjukkan nilai koefisien data di atas, maka perhitungan pengaruh


jalur dari dimensi-dimensi variabel kualitas tiap dimensi variabel kualitas pelayanan
pelayanan terhadap kepuasan pasien, dan terhadap kepuasan pasien dapat dihitung
nilai korelasi antar tiap dimensi pada sebagai berikut:
variabel kualitas pelayanan. Berdasarkan

Tabel 3: Pengaruh X1, X2, X3, X4 dan X5 terhadap Y


No Nama Variabel Formula Hasil
1. Daya Tanggap (X1)
Pengaruh langsung X1 terhadap Y 𝜌𝑦𝑋1 × 𝜌𝑦𝑋1 0,014884
Pengaruh tak langsung X1 melalui X2 𝜌𝑦𝑋1 × 𝑟𝑋1 𝑋2 × 𝜌𝑦𝑋2 0,008937
Pengaruh tak langsung X1 melalui X3 𝜌𝑦𝑋1 × 𝑟𝑋1 𝑋3 × 𝜌𝑦𝑋3 0,029739
Pengaruh tak langsung X1 melalui X4 𝜌𝑦𝑋1 × 𝑟𝑋1 𝑋4 × 𝜌𝑦𝑋4 0,006381
Pengaruh tak langsung X1 melalui X5 𝜌𝑦𝑋1 × 𝑟𝑋1 𝑋5 × 𝜌𝑦𝑋5 0,005446
Pengaruh total X1 terhadap Y (rx1y) 0,065387
2. Keandalan (X2)
Pengaruh langsung X2 terhadap Y 𝜌𝑦𝑋2 × 𝜌𝑦𝑋2 0,060025
Pengaruh tak langsung X2 melalui X1 𝜌𝑦𝑋2 × 𝑟𝑋2 𝑋1 × 𝜌𝑦𝑋1 0,008937
Pengaruh tak langsung X2 melalui X3 𝜌𝑦𝑋2 × 𝑟𝑋2 𝑋3 × 𝜌𝑦𝑋3 0,0482944
Pengaruh tak langsung X2 melalui X4 𝜌𝑦𝑋2 × 𝑟𝑋2 𝑋4 × 𝜌𝑦𝑋4 0,022981
Pengaruh tak langsung X2 melalui X5 𝜌𝑦𝑋2 × 𝑟𝑋2 𝑋5 × 𝜌𝑦𝑋5 0,022814
Pengaruh total X2 terhadap Y (rx2y) 0,163051

202
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

3. Jaminan (X3)
Pengaruh langsung X3 terhadap Y 𝜌𝑦𝑋3 × 𝜌𝑦𝑋3 0,1936
Pengaruh tak langsung X3 melalui X1 𝜌𝑦𝑋3 × 𝑟𝑋3 𝑋1 × 𝜌𝑦𝑋1 0,029739
Pengaruh tak langsung X3 melalui X2 𝜌𝑦𝑋3 × 𝑟𝑋3 𝑋2 × 𝜌𝑦𝑋2 0,0482944
Pengaruh tak langsung X3 melalui X4 𝜌𝑦𝑋3 × 𝑟𝑋3 𝑋4 × 𝜌𝑦𝑋4 0,025731
Pengaruh tak langsung X3 melalui X5 𝜌𝑦𝑋3 × 𝑟𝑋3 𝑋5 × 𝜌𝑦𝑋5 0,008976
Pengaruh total X3 terhadap Y (rx3y) 0,30634
4. Perhatian (X4)
Pengaruh langsung X4 terhadap Y 𝜌𝑦𝑋4 × 𝜌𝑦𝑋4 0,037249
Pengaruh tak langsung X4 melalui X1 𝜌𝑦𝑋4 × 𝑟𝑋4 𝑋1 × 𝜌𝑦𝑋1 0,006381
Pengaruh tak langsung X4 melalui X2 𝜌𝑦𝑋4 × 𝑟𝑋4 𝑋2 × 𝜌𝑦𝑋2 0,0229805
Pengaruh tak langsung X4 melalui X3 𝜌𝑦𝑋4 × 𝑟𝑋4 𝑋3 × 𝜌𝑦𝑋3 0,025731
Pengaruh tak langsung X4 melalui X5 𝜌𝑦𝑋4 × 𝑟𝑋4 𝑋5 × 𝜌𝑦𝑋5 0,005234
Pengaruh total X4 terhadap Y (rx4y) 0,097575
5. Kemampuan Fisik (X5)
Pengaruh langsung X5 terhadap Y 𝜌𝑦𝑋5 × 𝜌𝑦𝑋5 0,0576
Pengaruh tak langsung X5 melalui X1 𝜌𝑦𝑋5 × 𝑟𝑋5 𝑋1 × 𝜌𝑦𝑋1 0,005446
Pengaruh tak langsung X5 melalui X2 𝜌𝑦𝑋5 × 𝑟𝑋5 𝑋2 × 𝜌𝑦𝑋2 0,0228144
Pengaruh tak langsung X5 melalui X3 𝜌𝑦𝑋5 × 𝑟𝑋5 𝑋3 × 𝜌𝑦𝑋3 0,008976
Pengaruh tak langsung X5 melalui X4 𝜌𝑦𝑋5 × 𝑟𝑋5 𝑋4 × 𝜌𝑦𝑋4 0,005234
Pengaruh total X5 terhadap Y (rx5y) 0,100071
Pengaruh total X1 + ... X5 thd Y 𝑟𝑥𝑦 0,732424
Pengaruh Faktor Lain 1 - 𝑟𝑥𝑦 0,267576

Perhitungan pada tabel 3 statistik tersebut, dapat diambil kesimpulan


menunjukkan bahwa nilai R2 = 0,732, bahwa kualitas pelayanan secara simultan
dengan demikian dapat dikatakan bahwa mempunyai pengaruh yang sangat kuat
dimensi-dimensi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien Puskesmas Urug
(finansial langsung, keandalan dan Kota Tasikmalaya, dengan kontribusi
jaminan) secara bersama-sama sebesar 73,2%. Dari tabel 4.46 dapat dilihat
mempengaruhi kepuasan pasien Puskesmas semuanya bernilai positif, hal tersebut
Urug Kota Tasikmalaya sebesar 0,732. Ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
artinya 73,2% (Kd = R2 x 100%) kepuasan berbanding lurus dengan kepuasan pasien,
pasien Puskesmas Urug Kota Tasikmalaya artinya semakin baik kualitas pelayanan,
dipengaruhi oleh dimensi-dimensi kualitas maka kepuasan pasien Puskesmas Urug
pelayanan secara simultan, dan sisanya Kota Tasikmalaya akan meningkat.
yaitu 26,8% dipengaruhi variabel lain yang Dari tabel 3 diperoleh data bahwa
tidak diteliti. dimensi variabel kualitas pelayanan yang
Dari nilai R2 tersebut, diperoleh nilai mempunyai pengaruh paling besar terhadap
R = √0,732 = 0,856, hasil perhitungan kepuasan pasien adalah dimensi jaminan
(30,63%), pengaruh kedua terbesar dari
203
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

dimensi kualitas pelayanan terhadap H0 ditolak jika sig < 0,05 atau t hitung
kepuasan pasien adalah pada dimensi > t table
keandalan (16,3%). sedangkan dimensi
yang mempunyai pengaruh paling kecil 1. Pengujian Secara Parsial
adalah dimensi daya tanggap (6,54%). Pengujian secara parsial dilakukan
dengan uji – t, untuk mencari nilai t
Pengujian Hipotesis digunakan rumus sebagai berikut:
Untuk jumlah responden 96, dengan 𝑟 √𝑛−2
t=
uji dua sisi dan tingkat signifikansi √1− 𝑟 2

0,025 diperoleh t tabel = 1,985 dengan (Sugiyono, 2011: 257)


kriteria pengujian: n = Jumlah responden
H0 diterima jika sig > 0,05 atau t hitung r = koefisien korelasi
Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung
< t tabel
masing-masing dimensi sebagai berikut:

Tabel 4: Nilai t hitung masing-masing Dimensi Kualitas Pelayanan


Dimensi r2 R r √𝑛 − 2 √1 − 𝑟 2 t
X1 0,065387 0,255709 2,47935 0,966754 2,564614
X2 0,163051 0,403796 3,915209 0,914849 4,279623
X3 0,30634 0,55348 5,36654 0,832863 6,443488
X4 0,097575 0,312371 3,028745 0,94996 3,188286
X5 0,100071 0,316339 3,067227 0,948646 3,233268

Hipotesis menyatakan bahwa dan Ha diterima atau hipotesis diterima.


dimensi-dimensi dalam variabel kualitas Berdasarkan uji t dengan kriteria uji dua sisi
pelayanan berpengaruh positif terhadap pada taraf = 0,025 diperoleh nilai ttabel =
kepuasan pasien di Puskesmas Urug Kota 1,985 (tabel t), maka hasil uji t statistik
Tasikmalaya. Untuk menguji hipotesis antara dimensi-dimensi dalam variabel
tersebut dilakukan dengan uji t statistik. kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien
Apabila nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 5: Nilai t masing-masing Dimensi Kualitas pelayanan


Dimensi thitung ttabel Keterangan
Daya Tanggap 2,565 1,985 Ho ditolak (signifikan)
Keandalan 4,279 1,985 Ho ditolak (signifikan)
Jaminan 6,443 1,985 Ho ditolak (signifikan)
Perhatian 3,188 1,985 Ho ditolak (signifikan)
Kemampuan Fisik 3,233 1,985 Ho ditolak (signifikan)

2. Pengujian Secara Simultan berpengaruh terhadap kepuasan pasien.


Hipotesis menyatakan bahwa Untuk menguji hipotesis secara simultan
dimensi-dimensi kualitas pelayanan (X1, dilakukan dengan uji F statistik. Apabila
X2, X3, X4, dan X5) secara bersama-sama nilai F hitung > F tabel atau probabilitasnya <

204
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

nilai alpha (5%), maka Ho ditolak dan Ha Dengan menggunakan tingkat


diterima atau hipotesis diterima. keyakinan 95%, α 5%, df 1
Hasil uji F dapat dilihat pada output (jumlah variabel - 1) atau 5 - 1 =
ANOVA. Tahap-tahap untuk melakukan 4, dan df 2 (n-k-i) atau 96 – 5 - 1
Uji F adalah: = 90 (n adalah jumlah responden
1. Merumuskan Hipotesis dan k adalah jumlah variabel
Ho: Tidak ada pengaruh antara independen), hasil diperoleh
dimensi-dimensi kualitas untuk Ftabel 2,473 (lihat lampiran F
pelayanan (X1, X2, X3, X4, dan tabel).
X5) secara bersama-sama 5. Kriteria pengujian
terhadap kepuasan pasien Ho diterima bila F hitung ≤ F tabel
Ha: Ada pengaruh antara Ho ditolak bila F hitung > F tabel
dimensi-dimensi kualitas 6. Kesimpulan
pelayanan (X1, X2, X3, X4, dan Nilai F hitung > F tabel (49,315 >
X5) secara bersama-sama 2,473), atau 0,000 < 0,05 maka
terhadap kepuasan pasien Ho ditolak, artinya kualitas
2. Menentukan tingkat signifikansi pelayanan berpengaruh signifikan
Tingkat signifikansi terhadap kepuasan pasien di
menggunakan 0,005 (α = 5%) Puskesmas Urug Kota
3. Menentukan F hitung Tasikmalaya.
Berdasarkan output diperoleh F Hubungan tersebut dapat
hitung sebesar 49,315 digambarkan sebagai berikut:
4. Menentukan F tabel
Gambar 4.9
Kurva Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien

Daerah
Daerah Penolakan H0
Penerimaan (daerah kritis)
H0

0 2,473 49,315

E. KESIMPULAN DAN SARAN pasien di Puskesmas Urug Kota


1. Kesimpulan Tasikmalaya dipengaruhi oleh dimensi-
Berdasarkan hasil penelitian, penulis dimensi kualitas pelayanan secara
membuat kesimpulan bahwa kualitas simultan, dan sisanya yaitu 26,8%
pelayanan mempengaruhi kepuasan pasien dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.
di Puskesmas Urug Kota Tasikmalaya Dari hasil penelitian diperoleh data
sebesar 0,732. Ini artinya 73,2% kepuasan bahwa dimensi variabel kualitas pelayanan

205
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

yang mempunyai pengaruh paling besar lebih kompeten dalam melayani


terhadap kepuasan pasien adalah dimensi pasien.
jaminan (30,63%), pengaruh kedua terbesar
dari dimensi kualitas pelayanan terhadap DAFTAR PUSTAKA
kepuasan pasien adalah pada dimensi Buku:
keandalan (16,3%). sedangkan dimensi Hardiyansyah. (2014). Kualitas Pelayanan
yang mempunyai pengaruh paling kecil Publik, Yogyakarta: Gava Media.
adalah dimensi daya tanggap (6,54%). Kadir. (2015). Statistika Terapan. Jakarta:
Dengan demikian kepuasan pasien terhadap PT. Raja Grafindo Persada.
pelayanan Puskesmas Urug Kota Mamang, E, dan Sopiah. (2016) Perilaku
Tasikmalaya diutamakan pada dimensi Konsumen: Pendekatan Praktis
jaminan, dimana pasien mengharapkan Disertai Himpunan Jurnal
kinerja yang baik dari para petugas di Penelitian, Yogyakarta: Andi Offset
Puskesmas Urug Kota Tasikmalaya. Muninjaya, Gde AA, 2013, Manajemen
2. Saran Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta,
2.1 Saran Teoritis EGC.
Dikarenakan rekomendasi dari hasil Nasution, (2015). Manajemen Mutu
pembahasan, maka penulis merasa Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia
penelitian ini jauh dari sempurna baik dari Nursalam. (2011). Manajemen
segi bahasa maupun sistematikanya, untuk Keperawatan.edisi 3. Jakarta:
itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya Salemba Medika.
disarankan untuk meneliti lebih mendalam Parasuraman. (2000). Delivering Quality
mengenai kualitas pelayanan dalam Service. New york: The Free Press.
hubungannya terhadap kepuasan di objek Pohan, I. (2007). Jaminan Mutu Layanan
penelitian yang berbeda dan juga dapat Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian
mengambil sampel yang lebih besar untuk Dan Penerapan. Jakarta: EGC.
mengoptimalkan estimasi secara lebih Sangadji, E.M., dan S. (2013). Prrilaku
tepat. Konsumen: Pendekatan Praktis
2.2 Saran Praktis Disertai: Himpunan Jurnal
1. Sebaiknya petugas Puskesmas Penelitian. Yogyakarta: Penerbit
Urug dapat memberikan Andi.
informasi yang benar terkait Supriyanto, S & Ernawaty,
pelayanan. (2010). Pemasaran Industri Jasa
2. Sebaiknya petugas Puskesmas Kesehatan. Yogyakarta: C.V Andi.
Urug selalu merespon kritikan Rahmayanty, N. (2016). Manajemen
dari masyarakat. Pelayanan Prima, Yogyakarta: PT
3. Sebaiknya petugas Puskesmas Graha Ilmu.
Urug lebih meningkatkan Silalahi, U. (2018). Metodelogi, Analisis
professionalitasnya guna Data dan Interprestasi Data untuk
memberikan kepuasan kepada Penelitian Sosial Kuantitatif.
pasien yang berobat. Bandung: Refika Adhitama.
4. Sebaiknya Puskesmas Urug Sinambela, L, P, et. al. (2013). Reformasi
melengkapi sarana prasarana Pelayanan Publik, Jakarta: Bumi
yang masih dirasakan kurang agar Aksara.
206
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara
e-ISSN 2614-2945 Volume 7 Nomor 1, Bulan April Tahun 2020

Singarimbun, dan Sofia, E. (2000) Metode Masyarakat, Depkes


Penelitian Survai. Jakarta, LP3ES. (http://depkes.go.id).
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Tresia (2018), Analisis Dampak Akreditasi
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung, Terhadap Kualitas Pelayanan
Alfabeta. Kesehatan Ibu di Puskesmas DKI
Tjiptono, F. (2014). Manajemen Jasa. Jakarta.
Yogyakarta: Andi http://repository.uinsu.ac.id/5645/1/
Tim Pustaka Phoenix (2015) Kamus Besar http://memoryhanik.blogspot.co.id/2
Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Media 016/11/teori-kepuasan-konsumen-
Pustaka Phoenik. dalam.html
Wood , I. (2015). Layanan Pelanggan, Undang-Undang:
Yogyakarta: Graha Ilmu Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
Jurnal Penelitian tentang Kesehatan.
Dhion Gama Putra (2011), Pengaruh Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
Kualitas Pelayanan Terhadap tentang Jaminan Kesehatan.
Kepuasan Masyarakat ( Studi pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
Dinas Kependudukan dan Tahun 2014 tentang Puskesmas.
Pencatatan Sipil Kota Blitar Studi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71
pada Dinas Kependudukan dan Tahun 2013 tentang Pelayanan
Pencatatan Sipil Kota Blitar ). Jurnal Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan
Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, Nasional.
No. 12, Hal. 2118-2122 | 2118. Pasal 3 Peraturan Menteri Kesehatan
Johan (2009), Pengaruh Kualitas Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Pelayanan Kesehatan Terhadap Akreditasi FKTP.
Kepuasan Masyarakat Di Puskesmas Keputusan Menteri Pendayagunaan
Kecamatan Gambir Jakarta Pusat Aparatur Negara Nomor 14 Tahun
Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan
2009.https://docplayer.info/3991956 Survei Kepuasan Masyarakat Unit
5. Pelayanan Instansi Pemerintah
Soeparmanto,Sri Astuti, Program
Akselerasi Peningkatan Gizi

207

Anda mungkin juga menyukai