Anda di halaman 1dari 147

TESIS

PENGARUH BEBAN KERJA DAN MOTIVASI MELALUI


KOMPETENSI TERHADAP PENERAPAN INDIKATOR
KESELAMATAN PASIEN PADA PERAWAT
UGD,ICU RSI FAISAL MAKASSAR 2020

Untuk memenuhi sebagian persyaratan


Untuk mencapai derajat Magister

Program Studi Magister Kesehatan

Aksani Taqwim

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
TESIS

THE EFFECT OF WORK LOAD AND MOTIVATION


THROUGH COMPETENCY TO THE IMPLEMENTATION OF
PATIENT SAFETY INDICATORS IN NURSES
UGD, ICU RSI FAISAL MAKASSAR 2020

Program Studi Magister Kesehatan

Aksani Taqwim

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
TESIS

PENGARUH BEBAN KERJA DAN MOTIVASI MELALUI


KOMPETENSI TERHADAP PENERAPAN INDIKATOR
KESELAMATAN PASIEN PADA PERAWAT
UGD,ICU RSI FAISAL MAKASSAR 2020

Aksani Taqwim
0012.10.09.2018

Telah diseminarkan pada tanggal 25 Agustus 2020


Dan dinyatakan memenuhi syarat

Komisi Pembmbing

Ketua, anggota,

Dr. H. Reza Aril Ahri, SKM., M.Kes Dr.Alfina Baharuddin SKM.,M.Kes

Makassar, …… Juli 2020


Ketua Program Studi Magister Mesehatan Masyarakat

Dr. H. Reza Aril Ahri, SKM., M.Kes


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan

Rahmat dan Hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini

dengan baik. Tesis ini disusun sebagai tugas dan syarat guman

memperoleh derajat Magister S-2 pada program Pascasarjana Universitas

Muslim Indonesia dengan judul : Pengaruh Beban Kerja dan Motivasi

Melalui Kompetensi Terhadap Tindakan Penerapaan indikator

keselamatan pasien pada Perawat UGD,ICU RSI Faisal Makassar.

Selama proses penyelesaian tesis ini banyak kesulitan dan

hambatan yang peneliti hadapi, namun atas bantuan bimbingan dan

kerjasama dari semua pihak yang terlibat didalamnya sehingga hambatan

dan kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Untuk itu peneliti

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang

tua peneliti (Ayahanda H. Muhuddin Yunus.S.H,M.H dan Ibunda Hj.

Herawati Temma) atas kasih sayang yang tiada tara pada peneliti.

Banyak pihak yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bantuan,

oleh karena itu pada kesempatan ini, perkenankan saya menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak H. Mokhtar Noor Jaya, SE, M.Si, selaku ketua Yayasan Badan

Wakaf Universitas Muslim Indonesia

2. Prof. Dr.H. Basri Modding, SE, M.Si. selaku Rektor Universitas Muslim

Indonesia.
3. Prof. Dr.H. Baharuddin Semmalia, SE, M.Si. sebagai Direktur Program

Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia.

4. Dr. H. Reza Aril Ahri, SKM, M.Kes. sebagai Ketua Program Studi

Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

sekaligus sebagai sebagai Ketua Komisi Pembimbing

5. Dr. Alfina Baharuddin, SKM, M.Kes. sebagai Anggota Komisi

Pembimbing

6. Dr.Arman, SKM, M.Kes, Dr.Sitti Patimah, SKM, M.Kes. Dr.H.

Haeruddin, SKM.M.Kes. selaku tim penguji yang telah banyak memberi

kritik dan saran kepada penulis demi kesempurnaan tesis ini

7. Bapak/Ibu dosen pada Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat

Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Magister Kesehatan

Masyarakat Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Tak lupa pula peneliti mengharapkan masukan dan saran jika

dalam penulisan ini masih terdapat kekeliruan karena kami sebagai

hamba Allah tak luput dari kesalahan.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan kepada

hambaNya yang beriman dan menuntut serta mengambangkan ilmu

pengetahuan. Amin.

Makassar, Juli 2020

Aksani Taqwim
ABSTRAK

Aksani Taqwim. Pengaruh Beban Kerja dan Motivasi Melalui Kompetensi


Terhadap Penerapan Indikator Keselamatan Pasien pada Perawat
UGD,ICU RSI Faisal Makassar (dibimbing oleh: Reza Aril Ahri dan Alfina
Baharuddin)

Keselamatan pasien adalah dasar dari pelayanan kesehatan yang


baik. Keselamatan pasien juga menjadi salah satu indikator dalam menilai
akreditasi institusi pelayanan kesehatan. Penerapaan indikator
keselamatan pasien dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya
beban kerja, motivasi, dan kompetensi. Penelitian in bertujuan mengetahui
Pengaruh Beban Kerja dan Motivasi Melalui Kompetensi Terhadap
Tindakan Penerapaan indikator keselamatan pasien pada Perawat
UGD,ICU RSI Faisal Makassar.
Rancangan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah
survei analitik dengan pendekatan kuantitaif. Pengambilan sampel
dilakukan dengan metode total sampling dengan jumlah sampel sebanyak
60 orang. Metode analisis data menggunakan analisis statistik uji analisi
path.
Hasil penelitian ini didapatkan ada pengaruh beban kerja (r:-0,361;
p:0,005), motivasi (r:-0,263;p:0,028), dan kompetensi (r:0,359; p:0,005)
terhadap tindakan penerapaan indikator keselamatan pasien. Ada
pengaruh beban kerja (r:-0,256; p:0,048) dan motivasi (r:0,285; p:0,028)
terhadap kompetensi perawat. Motivasi memberikan pengaruh langsung
(0,083) dan tidak langsung (0,027) terhadap tindakan penerapaan
indikator keselamatan pasien.
Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh
beban kerja, motivasi, dan kompetensi terhadap tindakan penerapaan
indikator keselamatan pasien. Ada pengaruh beban kerja dan motivasi
terhadap kompetensi perawat. Sehingga disarankan kepada pihak yang
terkait dalam hal ini manajemen rumah sakit untuk memperhatikan
penerapaan indikator keselamatan pasien faktor yang mempengaruhinya
termasuk beban kerja dan motivasi perawat.
Kata kunci: sasaran keselamatan pasien, motivasi, beban kerja,
kompetensi perawat
ABSTRACT

Aksani Taqwim. The Influence of Workload and Motivation through


Competence on the Application of Patient Safety Indicators in emergency
department, intensive care unit RSI Faisal Makassar (supervised by: Reza
Aril Ahri and Alfina Baharuddin)

Patient safety is the foundation of good health care. Patient safety


is also an indicator in assessing the accreditation of health care
institutions. The application of patient safety goals can be influenced by
various factors including workload, motivation, and competence. This
study aims to determine the effect of workload and motivation through
competence on the action of implementing patient safety targets for
emergency department, intensive care unit RSI Faisal Makassar.
The research design used in this study was an analytic survey with
a quantitaive approach. Sampling was done by total sampling method with
a total sample of 60 people. Methods of data analysis using statistical
analysis path analysis.
The results of this study found that there was an effect of workload
(r: -0.361; p: 0.005), motivation (r: -0.263; p: 0.028), and competence (r:
0.359; p: 0.005) on the implementation of patient safety goals. There is an
effect of workload (r: -0.256; p: 0.048) and motivation (r: 0.285; p: 0.028)
on nurse competence. Motivation has a direct (0.083) and indirect (0.027)
effect on the actions of implementing patient safety goals.
The conclusion from the study shows that there is an effect of
workload, motivation, and competence on the implementation of patient
safety goals. There is an effect of workload and motivation on nurse
competence. So it is suggested to the parties involved, in this case the
hospital management, to pay attention to the implementation of patient
safety targets, the factors that influence it, including the workload and
motivation of nurses.
Key words: patient safety goals, motivation, workload, nurse competence
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ................................................................................................... I

SAMPUL DALAM ................................................................................................. II

PENGESAHAN .................................................................................................... III

DAFTAR ISI ......................................................................................................... IV

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. V

DAFTAR TABEL .................................................................................................. VI

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... VII

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... VIII

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Keselamatan Pasien ..................................................................................... 7

1.Definisi Keselamatan Pasien ...................................................................... 7

2.Tujuan Keselamatan Pasien ..................................................................... 8

3.Indikator Keselamatan Pasien................................................................... 9

B. beban kerja ................................................................................................. 10

1.Definisi beban kerja ................................................................................. 10

2.faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja ........................................ 10

3.penilaian beban kerja .............................................................................. 11


C. Motivasi ....................................................................................................... 13

1.Definisi Motivasi ....................................................................................... 13

2.Faktor Mempengaruhi Motivasi ................................................................ 14

3.Indikator motivasi .......................................................................................... 15

D. kompetensi ................................................................................................. 16

1.Definisi kompetensi ................................................................................. 16

2. Indikator kompetensi ................................................................................... 16

3.Istandar kompetensi perawat ...................................................................... 17

E. Matriks Penelitian ........................................................................................ 19

III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

A. Dasar Pemikiran Variabel................................................................. 24

B. Kerangka Teori ................................................................................. 25

C. Kerangka Konsep............................................................................. 26

D. Hipotesis .......................................................................................... 27

IV. METODE PENELITIAN

A. pendekatan Penelitian ...................................................................... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 28

1.Lokasi .................................................................................................... 28

2.Waktu ..................................................................................................... 28

C. populasi dan sampel......................................................................... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 29

E. Metode Analisis Data ....................................................................... 30

F. Definisi Operasional ......................................................................... 33

G. Penyajian Data................................................................................. 36
H. Alur Penelitian .................................................................................. 36

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi ............................................................................. 38

B. Hasil Penelitian................................................................................. 39

C. Pembahasan .................................................................................... 50

VI. PENUTUTP

A. Kesimpilan ........................................................................................ 56

B. keterbatasan penelitian .................................................................... 56

C. Saran................................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 KERANGKA TEORI .......................................................................... I

GAMBAR 2 KERANGKA KONSEP ..................................................................... II


DAFTAR TABEL

No Tabel judul Halaman


2.1 matriks tabel. 19
3.1 Tabel konversi skor 29
3.2 Kriteria penilaian korelasi 32
5.1 hasil uji validitas item-item variabel penelitian 39
5.2 Hasil Uji reliabilitas Item-Item Variabel Penelitian 41
Distribusi Responden Berdasarkan
5.3 Karakteristik responden di Rumah Sakit Islam 41
Faisal Makassar
Distribusi Responden Berdasarkan beban kerja 42
5.4
Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
Distribusi Responden Berdasarkan motivasi 42
5.5
Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
Distribusi Responden Berdasarkan kompetensi 43
5.6
Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
Distribusi Responden Berdasarkan penerapan
5.7 indikator keselamatan pasien Rumah Sakit 43
Islam Faisal Makassar
Hubungan variabel exogenous dan variabel
5.8 endogenous terhadap nilai signifikan variabel 43
kausal di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
Hubungan secara Individual, simultan, dan
5.9 determinasi Beban Kerja, Motivasi, dan 46
Kompetensi dengan Penerapan indikator
Hubungan secara Individual, dan simultan
5.10 Beban Kerja dan Motivasi dengan Kompetensi 47
Perawat di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
Kerangka hubungan kausal empiris antara
variabel Beban Kerja dan Motivasi dengan
5.11 Kompetensi Perawat di Rumah Sakit Islam 48
Faisal Makassar
DAFTAR LAMPIRAN

SURAT PERIZINAN PENELITIAN PENANAMAN MODAL .................................. I

SURAT PENGANTAR KODE ETIK PENELITIAN ............................................... II

SURAT IZIN PENGAMBILAN DATA AWAL ...................................................... III

SURAT IZIN PENELITIAN RSI FAISAL .............................................................. IV

SURAT SELESAI PENELITIAN ........................................................................... V

SURAT KETERANGAN OLAH DATA ................................................................ VI

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ............................................................... VII

FORM PERSETUJUAN ..................................................................................... VIII

KUESIONER ........................................................................................................ IX

HASIL OLAH DATA ............................................................................................. X

MASTER TABEL ................................................................................................ XI

DOKUMENTASI .................................................................................................. XII


DAFTAR SINGKATAN

3S : Salam, Senyum, Semangat

B :Baik

BLUD : Badan Layanan Umum Daerah

CB :Cukup Baik

DEPKES : Departement Kesehatan

DKK : dan Kawan Kawan

Dr : Doktor

ESWL : Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy

H : Haji

Ha ; Hipotesis Alternatif

Hj : Hajja

Ho : Hipotesis Nol

ICU : Intensif Care Unit

ION : Institiute Of Medicine

IPTEK : Ilmu Pengetahuan Teknologi

KARS : Komite Akreditasi Rumah Sakit

KB :Kurang Baik

Kemenkes :kementrian kesehatan

KKPRS : Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit

KNC : Kejadian Nyaris Cedera

KPC : Kejadian Potensi Cedera

KTC : Kejadian Tidak Cedera


KTD : Kejadian Tidak Diharpkan

M.H : Magister Hukum

M.si : Magister Sains

Mkes : Magister kesehatan

PERMENKES: Peraturan Mentri Kesehatan

PONEK :Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Komprehensif

PPNI : Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Prof : Profesor

RI : Republik Indonesia

rs : Korelasi Rank Sperman

RS : Rumah Sakit

RSI : Rumah Sakit Islam

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

S-2 : strata 2

S.E : Sarjana Ekonomi

S.H : Sarjana Hukum

SB :Sangat Baik

Sig : Signifikansi

SKB : Sangat Kurang Baik

SKM : Sarjana Kesehatan Masyarakat

SOP : Standar Operasional Prosedur

SPSS : Statistical Product and Service Solution

THT : Telinga Hidung Tenggorokan


UGD :Unit Gawat Darurat

UKP : Upaya Kesehatan Perorangan

WHO : World Health Organitation


DAFTAR ISTILAH

adverse event : kejadian tidak diinginkan

Coding : sebuah kegiatan untuk melakukan perubahan data

yang dimana kemudain berbentuk dari huruf untuk

menjadi sebuah bentuk dari angka dan juga bilangan

Commision : kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan

Echocardiography : sebuah metode pemeriksaan dengan menggunakan

gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk

menangkap gambar struktur organ jantung.

editing : memeriksa data awal yang telah ada dengan untuk

mengurangi kesalhan atau kekurangan yang ada

Endoscopy :prosedur medis yang dilakukan untuk melihat

organ tertentu, menggunakan alat khusus yang

dimasukkan ke dalam tubuh.

Laparascopy : jenis prosedur bedah yang memungkinkan ahli

bedah untuk mengakses bagian dalam perut dan

panggul tanpa harus membuat sayatan yang besar di

kulit.

Ommision : tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil

Path Analysis : untuk menegtahui atau menerangkan akbiat

langsung dan tidak langsung seperangakt variable ,

sebagaivariabel penyebab terhadap seperangkat

variable lainnya yang merupakan variable akibat


Patien Safety : suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan

yang aman

tabulating :sebuah bentuk dari kegiatan yang dimana akan

menggabarkan jawaban daari sebuah responden

dengan cara tertentu.

Uji validitas : Uji ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur dalam

mengukur apa yang sedang ingin diukur

Uji reliabilitas : pengujian ang menunjukkan apakah suatu

instrument yang digunakan untuk memperoleh

informasi dapat dipercaya sebagai alat

pengumpulan data.

Model causal : diagram sebab akibat

Outstanding performers :penampilan yang mengagumkan


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan modern adalah

suatu organisasi yang sangat kompleks yang didalamnya sangat padat

modal, padat teknologi, padat karya, padat profesi, padat sistem, dan

padat mutu serta padat resiko sehingga tidak mengejutkan bila kejadian

tidak diinginkan (adverse event) akan sering terjadi dan akan berakibat

terjadinya injuri atau kematian pada pasien (Depkes RI, 2006 )

Dengan makin meningkatnya perkembangan IPTEK kedokteran,

meningkatnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan hak

asazi manusia maka rumah sakit tidak hanya dituntut untuk meningkatkan

kualitas pelayanan tapi juga menjaga keselamatan pasien secara

konsisten dan terusmenerus. Patien Safety didefenisikan sebagai suatu

sistem dimana rumah sakit membuat asuhan yang aman. Sistem ini

mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat

melaksanakan suatu tindakan (commision) atau tidak mengambil tindakan

yang seharusnya diambil (ommision). (Kemenkes tentang Keselamatan

Pasien No.1691 Tahun,2011)

Keselamatan pasien adalah dasar dari pelayanan kesehatan yang

baik. Keselamatan pasien juga menjadi salah satu indikator dalam menilai

akreditasi institusi pelayanan kesehatan, oleh karena itu keselamatan

1
pasien sangatlah penting. Namun, jika ditinjau dari insiden keselamatan

pasien, keselamatan pasien di berbagai tingkat pelayanan kesehatan

masih buruk, baik secara global maupun nasional.3-7 Insiden

keselamatan pasien merupakan kejadian tidak disengaja dan pada

dasarnya dapat dicegah, yang mengakibatkan atau berpotensi

mengakibatkan cedera pada pasien, terdiri atas Kejadian Tidak

Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera

(KTC) dan Keadaan Potensial Cedera (KPC).(wahyudi,2014)

Institute of Medicine (IOM) menyatakan bahwa kejadian tidak

diharapakan terjadi bukan hanya karena faktor individu, sistem

keselamatan pasien seperti lingkungan kerja, penempatan pekerja dan

manajemen merupakan aspek yang lebih penting dalam mencegah

kejadian tidak diharapkan (kohn,2000).

Survey Eurobarometer isu keselamatan pasien ditemukan 50% dari

responden di 27 negara anggota Uni Eropa mengatakan bahwa mereka

mengalami Kejadian Tidak Diharapkan jika dirawat di rumah sakit. Yunani

merupakan peringkat pertama yaitu 83% dan Latvia 75% sedangkan

untuk Australia dan Jerman masing-masing 19% dan 31% pasien yang

mengalami kerugian saat dirawat (Yeni,2016)

Mengingat pentingnya budaya keselamatan pasien, sudah

seharusnya budaya keselamatan pasien diterapakan di seluruh pelayanan

kesehatan, baik pelayanan kesehatan primer, sekunder maupun tersier.

Puskesmas merupakan penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan

2
(UKP) primer (Standar pelayanan puskesmas,2004). Pelayanan

kesehatan primer berarti puskesmas merupakan kontak pertama individu,

keluarga, dan komunitas terhadap system pelayanan kesehatan

(Aranaz,2012).

Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan

pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan

risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari

insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk

meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang

disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau

tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil(permenkes No.11,

2017)

Hasil penelitian everista (2012) , Berdasarkan hasil pembahasan

tentang pengetahuan dan motivasi perawat dalam menerapkan program

patient safety di instalasi rawat inap RSUD Daya Makassar maka dapat

diambil kesimpulannya adalah sebagai berikut: 1. Pengetahuan perawat

pada umunya di instalasi rawat inap dengan tiga bagian yaitu :perawatan

anak umumnya baik yaitu 21 orang (100,0%).perawatan interna umumnya

baik yaitu 27 orang (93,1%) dan perawatan bedah umumnya baik yaitu 21

orang (100,0%). 2. Motivasi perawat pada umunya di instalasi rawat inap

dengan tiga bagianyaitu :perawatan anak umumnya Motivasi sedang yaitu

12 orang (54,5%) perawatan interna umumnya Motivasi Tinggi yaitu 21

3
orang (72,4%) dan perawatan Bedah umumnya Motivasi Tinggi yaitu 16

orang (76,2%).

Hasil penelitian angelita (2016). terdapat hubungan antara perilaku

dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan keselamatan pasien

(patient safety)

Keselamatan pasien juga menjadi salah satu indikator dalam menilai

akreditasi institusi pelayanan kesehatan, oleh karena itu keselamatan

pasien sangatlah penting(Reisa,2017)

Sesuai permenkes No. 11 tahun 2017 mengenai keselamatan pasien

yaitu Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan

Keselamatan Pasien. Fasilitas pelayanan yang dimaksud oleh peneliti

adalah rumah sakit, rumah sakit yang peniliti maksud adalah RSUI Faisal

milik swasta Makassar dan merupakan rumah sakit kelas B. Ditemukan

beberapa KNC(Kejadian Nyaris Cedera) dengan jumlah 14 insiden, serta

KPC(Kejadian Potensi Cedera) dengan jumlah 7 insiden dalam Januari-

juni 2018 Oleh karena itu berdasarkan latar belakang permasalahan yang

telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana Pengaruh

beban kerja dan motivasi melalui kompetensi terhadap tindakan

penerapaan indikator keselamatan pasien pada perawat UGD ICU RSI

Faisal makassar

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka permasalahan

yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah:

4
1. Apakah beban kerja berpengaruh tehadap motivasi perawat UGD

ICU RSI Faisal Makassar ?

2. Apakah beban kerja dan motivasi berpengaruh terhadap

kompetensi perawat UGD ICU RSI Faisal makassar?

3. Apakah beban kerja dan motivasi berpengaruh terhadap penerapan

indikator keselamatan pasien pada perawat UGD ICU RSI Faisal

makassar?

4. Apakah kompetensi perawat UGD ICU berpengaruh terhadap

terhadap penerapan indikator keselamatan pasien RSI Faisal

makassar?

5. Apakah beban kerja dan motivasi berpengaruh terhadap terhadap

penerapan indikator keselamatan pasien keselamatan pasien

melalui kompetensi perawat UGD ICU RSI Faisal makassar?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap motivasi perawat

UGD ICU RSI Faisal makassar

2. untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan motivasi terhadap

kompetensi perawat UGD ICU RSI Faisal makassar

3. untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan motivasi terhadap

terhadap penerapan indikator keselamatan pasien keselamatan

pasien pada perawat UGD ICU RSI Faisal makassar

5
4. untuk mengetahui pengaruh kompetensi perawat UGD ICU

terhadap penerapan indikator keselamatan pasien RSI Faisal

makassar

5. untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan motivasi terhadap

terhadap penerapan indikator keselamatan pasien melalui

kompetensi perawat UGD ICU RSI Faisal makassar

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan

menambah ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya

tentang kebijakan- kebijakan yang berlaku di rumah sakit. Selain itu

juga dapat memberikan kontribusi kajian ilmu kesehatan

masyarakat khususnya pada administrasi kebijakan kesehatan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pemerintah

dan secara khusus Rumah Sakit Islam Faisal Makassar dalam

peningakatan kualitas dan kinerja penyelenggaraan kesehatan.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keselamatan Pasien (Patien Sefety)

1. Definisi keselamatan pasien

Patient Safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu

sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal

ini termasuk : assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang

berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,

kemampuan belajar dari insident dan tindak lanjutnya serta

implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini

mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat

melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang

seharusnya dilakukan (KKP RS Kesehatan RI,2006).

Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan

pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan

pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,

kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta

implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan

mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat

melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang

seharusnya diambil.(permenkes No. 11,2017)

Patient safety di rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah

sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesment

7
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan

risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari

insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk

meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang

disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau

tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Kepmenkes

Keselamatan Pasien Rumah Sakit,2011)

World Health Organization (WHO)tahun 2009 menyatakan bahwa

ada empat faktor yang dapat menyebabkan terjadinya insiden

keselamatan pasien, yaitu faktor organisasi, faktor kerja tim,

faktorlingkungan dan faktor individu. Dari keempat faktor tersebut,

faktor organisasi dan faktor kerja tim yang memiliki kontribusi besar

untuk menyebabkan terjadinya masalah keselamatan pasien.

Faktor organisasi ini meliputi budaya keselamatan, kepemimpinan

dan komunikasi. Sedangkan faktor kerja tim terdiri atas kerjasama tim

dan supervisi (Fridawaty,2015)

2. Tujuan keselamatan pasien

Tujuan keselamatan pasien adalah mencegah terjadinya cedera

yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan tindakan atau

tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Departemen

Kesehatan Indonesia merumuskan 4 tujuan keselamatan pasien.

Tujuan-tujuan tersebut sesuai dengan definisi keselamatan pasien

yang ada di tertera di Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/

8
Menkes/ Per/ VIII/ 2011, yaitu : 1. Tercapainya budaya keselamatan

pasien di rumah sakit, 2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit

terhadap pasien dan masyarakat, 3. Menurunkan kejadian tidak

diharapkan dirumah sakit, 4. Terlaksananya program-program

pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak

diharapkan.

Kebijakan patient safety di rumah sakit antara lain: a. Rumah Sakit

wajib melaksanakan sistim keselamatan pasien. b. Rumah Sakit wajib

melaksanakan 7 langkah menuju keselamatan pasien. c. Rumah Sakit

wajib menerapkan standart keselamatan pasien.d. Evaluasi

pelaksanaan keselamatan pasien akan dilakukan melalui program

akreditasi rumah sakit (Ariyani,2009)

program utama patient safety yaitu suatu usaha untuk menurunkan

angka kejadian tidak diharapkan (KTD) yang sering terjadi pada

pasien selama dirawat di rumah sakit yang sangat merugikan baik

pasien maupun pihak rumah sakit (cecep,2016)

3. Indikator Keselamatan Pasien

Di Indonesia secara nasional untuk seluruh Fasilitas pelayanan

Kesehatan diberlakukan beberapa indikator Keselamatan Pasien

Nasional yang terdiri dari :

a. Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar

b. Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif

c. Meningkatkan Keamanan Obat-obatan Yang Harus Diwaspadai

9
d. Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang

Benar, Pembedahan Pada Pasien Yang Benar

e. Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan

f. Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh (permenkes No.

11 tahun,2017)

B. Beban Kerja

1. Definisi beban kerja

Beban keraja adalah kemampuan tubuh pekerja menerima

pekerjaan. Setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai

dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun psikologis pekerja

yang menerima beban kerja tersebut.(Choi,2014,Manuho,2015)

Pada tenaga keperawatan beban kerja dipengaruhi oleh fungsinya

untuk melaksanakan asuhan keperawatan serta kapitasinya untuk

melakukan fungsi tersebut. Beban kerja tenaga perawat di rumah sakit

daerah antara lain mengkaji, merencanakan dan mengevaluasi

perawatan dasar baik pada individu maupun kelompok masyarakat.

Adapun tugas lainnya adlah merawat orang sakit, menjaga penderita

dari penularan serta mengusahakan rehabilitasi dan pencatatan

sederhana tentang perkembangan pasien (baruah,2012)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja

Manuaba (2000) menyatakan bahwa beban kerja dipengaruhi faktor

– faktor sebagai berikut :

10
a.Faktor eksternal yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja,

seperti;

- Tugas-tugas yang dilakukan yang bersifat fisik seperti tata ruang,

tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja,

sedangkan tugas-tugas yang bersikap mental seperti kompleksitas

pekerjaan, tingkat kesulitan pekerjaan, tanggung jawab pekerjaan.

- Organisasi kerja seperti lamanya waktu kerja, waktu istirahat,

kerja bergilir, kerja malam, sistem pengupahan, model struktur

organisasi, pelimpahan tugas dan wewenang.

- Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik, lingkungan

kimiawi, lingkungan kerja biologis dan lingkungan kerja psikologis.

Ketiga aspek ini sering disebut sebagai stressor.

b. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu

sendiri akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Reaksi tubuh disebut

Strain, berat ringannya strain dapat dinilai baik secara obyektif

maupun subyektif. Faktor internal meliputi faktor somatis (jenis

kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, kondisi kesehatan), faktor

psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan dan kepuasan).

3. Penilaian beban kerja

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

(2008), pengukuran beban kerja adalah teknik mendapatkan informasi

tentang efisiensi & efektivitas kerja unit organisasi atau pemegang

11
jabatan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan

teknik analisis jabatan atau teknik analisis beban kerja. Analisis

beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja yang

dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu

tertentu.

Analisis beban kerja dimaksudkan untuk meneliti, mengevaluasi

dan mengkaji pelaksanaan kerja, proses kerja maupun hasil kerja

serta menentukan kebutuhan pegawai untuk suatu unit organisasi

yang telah berjalan selama ini, dengan tujuan:

1. Mengidentifikasi sejauh mana efisiensi dan efektifitas keberadaan

standar dan parameter beban kerja, karena tolok ukur tersebut akan

menggambarkan prinsip rasional, efektif, efisien, realistik dan

operasional secara nyata. Target Kegiatan di masa akan datang

2. Memperoleh gambaran mengenai kondisi riil pegawai baik

kuantitatif maupun kualitatif dan kompetensinya pada suatu unit kerja

sebagai bahan kajian perumusan formasi dan rasio kebutuhan

pegawai untuk keperluan pra penataan kelembagaan.

3. Memperjelas dan mempertegas penyusunan format kelembagaan

yang akan dibentuk secara lebih proporsional maupun tata hubungan

sistem yang ingin dibangun dan tercapai kesesuaian antara

kewenangan dan tujuan organisasi dengan besaran organisasinya.

12
C. Motivasi

1. Definisi Motivasi

Menurut (Mc Clelland,1985) Achievement Motivation Theory

oleh Mc. Celland, Motivasi berasal dari perkataan motif (motive)

yang artinya adalah rangsangan dorongan dan ataupun pembangkit

tenaga yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut

memperlihatkan perilaku tertentu. Sedangkan yang dimaksud

dengan motivasi ialah upaya untuk menimbulkan rangsangan,

dorongan ataupun kelompok masyarakat tersebut mau berbuat dan

bekerja sama secara optimal melaksanakan sesuatu yang telah

direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Motivasi mempunyai arti mendasar sebagai inisiatif penggerak

perilaku seseorang secara optimal, hal ini di sebabkan karena

motivasi merupakan kondsisi internal, kejiwaan dan mental

manusia seperti aneka keinginan, harapan kebutuhan, dorongan

dan kesukaan yangmendorong individu untuk berperilaku kerja

guna mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapatkan

kepuasan atas perbuatannya. Motivasi juga merupakan konsep

yang di pakai untuk menguraikan keadaan ekstrinsik yang

ditampilkan dalam perilaku. Respon instrinsik disebut juga sebagai

motif (pendorong) yang mengarahkan perilaku ke rumusan

kebutuhan atau pencapaian tujuan. Stimulus ekstrinsik dapat

berupa hadiah atau insentif, mendorong individu melakukan atau

13
mencapai sesuatu. Jadi motivasi adalah interaksi instrinsik dan

ekstrinsik yang dapat dilihat berupa perilaku atau penampilan

2. Faktor Mempengaruhi Motivasi

Faktor-Faktor dalam perilaku organisasi motivasi merupakan

kemauan yang kuat untuk berusaha ke tingkat yang lebih tinggi

atau lebih baik untuk mencapai tujuan organisasi, tanpa

mengabaikan kemampuan untuk memperoleh kepuasan dalam

pemenuhan kebutuhan pribadi.(Mc Clelland,1985)antara lain

mengemukakan bahwa yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu atau bekerja adalah berfokus pada tiga

kebutuhan dasar yaitu:

a) Kebutuhan akan prestasi (achievement) dorongan untuk

mengungguli atau berprestasi,

b) Kebutuhan akan afiliasi atau ikatan hasrat untuk berhubungan

antar pribadi yang ramah dan karib.

c) Kebutuhan akan kekuasaan (power)kebutuhan yang mendorong

seseorang untuk menguasai atau mendominasi orang lain.

Selanjutnya motivasi akan dikaitkan dengan tindakan, sebab

motif yang besar tidak efektif tanpa ada tindakan yang

merupakan follow-up dari motif tersebut. Oleh karena itu, perlu

dipahami terlebih dahulu apa sebenarnya tindakan itu.

Tindakan apapun merupakan satu jenis perbuatan manusia.

Akan tetapi, perbuatan tersebut mengandung maksud tertentu

14
yang memang dikehendaki oleh orang yang melakukan

kegiatan. Ada dua macam perbuatan yaitu:

a. Pemikiran (thinking), yaitu perbuatan rohani yang

menghendaki bekerjanya daya pikir(otak)manusia.

b. Tindakan (action), yakni perbutan jasmani yang amat

membutuhkan gerak otot tubuh manusia. Perbuatan ini

mengandung maksud tertentu yang memang dikehendaki

oleh yang bersangkutan. Berdasarkan beberapa difinisi

diatas dapat di simpulkan bahwa motivasi merupakan suatu

yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan bekerja

individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam

memuaskan kebutuhan kebutuhan

Dalam teori motivasi dua faktor. Faktor motivator antara lain :

keberhasilan pelaksanan, pengakuan, pekerjaan itu sendiri,

tanggung jawab, dan pengembangan sedangkan faktor hygiene

antar lain: kebiijakan dan administrasi, supervisi perusahaan,

hubungan antar pribadi, dan gaji / upah Pemberian motivasi kerja

eksternal dan internal yang makin baik dapat mendorong karyawan

bekerja dengan makin produktif (fransiskus,2012,Aldo,2014)

15
D. kompetensi

1. Definisi kompetensi

Kompotensi merupakan landasan dasar karakteristik orang dan

mengindikasikan cara berprilaku atau berpikir, menyamakan situasi,

dan mendukung untuk periode waktu cukup lama. (wibowo,2014)

Menurut David Mc. Clelland yang dikutip oleh sedermayanti

(2011;126) Kompetensi adalah karakteristik mendasar yang dimiliki

seseorang yang berpengaruh langsung terhadap kinerja, atau dapat

memprediksikan kinerja yang sangat baik. Dengan kata lain

kompetensi adalah apa yang outstanding performers lakukan lebih

sering pada lebih banyak situasi, dengan hasil yang lebih baik,

daripada apa yang dilakukan penilai kebijakan.( sedermayanti, 2011)

2. indikator kompetensi

Kompetensi seorang perawat adalah sesuatu yang terlihat

secara menyeluruh oleh seseorang perawat dalam memberikan

pelayanan profesional kepada klien, mencakup pengetahuan,

ketrampilan, dan pertimbangan yang dipersyaratkan dalam situasi

praktik. Kompetensi dalam dunia keperawalan mencerminkan hal-hal

sebagai berikut :

a. Pengetahuan, pemahaman, dan pengkajian.

b.Serangkaian keterampilan kognitif, teknik psikomotor, dan

interpersonal.

16
c. Kepribadian dan sikap serta perilaku. Sikap yang perlu ditonjolkan

sebagai sosok perawat yang siap bekerja di luar negeri dengan

karakteristik budaya Indonesia adalah 3S ( Salam, Senyum, dan

Semangat).

Kompetensi tidak hanya menyangkut bidang llmu dan

pengetahuan metodologi, tetapi tidak kalah pentingnya adalah sikap

dan keyakinan akan nilai-nilai sosok perawat yang baik dan

berpenampilan menarik. Standar kompetensi profesi lebih

berorientasi kepada kualitas kinerja sehingga akan menggambarkan

kinerja seperti apa yang diharapkan dan dapat dilakukan oleh

sesorang yang mempunyai kompetensi tersebut (Nursalam, 2008).

3.Standar kompetensi perawat

Standar kompetensi yang harus dimiliki antara lain :

a. prakteik professional,etis,legal dan peka budaya

1. bertanggung gugat terhadap praktik professional

2.melaksanakan praktik keperawatan (secara etis dan

pekabudaya)

3. melaksanakan praktik secara legal

b. pemeberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan.

1. menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam manajemen dan

pemberian asuhan keperawatan

2. melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan

keperawatan

17
3. melakukan pengkajian keperawatan

4. menyusun rencana keperawatan

5. melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana

6. mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan

7. mengevaluasi komunikasi teraupetik dan hubungan

interpersonal dan pemberian pemberian pelayanan

8. menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman

9. menggunakan hubungan interprofessional dalam pelayanan

keperawatan/ pelayanan kesehatan.

10. menggunakan delegasi dan supersifi dalam pelayanan

asuhan keperawatan.

c. pengembangan professional

1. melaksanakan peningkatan professional dalam praktik

keperawatan

2. melaksanakan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan

asuhan keperawatan

3. mengikuti Pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung

jawab profesi. (PPNI,2012)

18
E. Matrik Penelitian

pengarang Judul Masalah Variable Sampel Metode hasil

penelitian

Ariyani (2009) Analisis Angka Variabel Total perawat Observasional 1.Ada hubungan
Program Pengetahuan kematian baik Independen: 1. pelaksana yang dengan antara pengetahuan
pasca sarjana dan Motivasi NDR maupun Pengetahuan bertugas di menggunakan perawat dengan
universitas Perawat yang GDR di 2. Motivasi Instalasi pendekatan sikap mendukung
diponegoro Mempengaruhi Rumah Sakit Variabel Perawatan secara penerapan program
semarang Sikap Dr Moewardi Dependen: Intensif (76 deskriptik patient safety di
Mendukung melebihi Sikap orang) analitik Instalasi Perawatan
Penerapan standar yang Mendukung Intensif RSUD Dr.
Program ditetapkan Penerapan Moewardi Surakarta
Patient Safety oleh Depkes. Program 2.Ada hubungan
di Instalasi Patient Safety antara motivasi
Perawatan dengan sikap
Intensif RSUD mendukung
Dr Moewardi penerapan program
Surakarta patient safety di
Tahun 2008 Instalasi Perawatan
Intensif RSUD Dr.
Moewardi Surakarta

Everista Gambaran sikap perawat Variabel seluruh perawat penelitian ini 1. Pengetahuan
(2013) Pengetahuan dalam Independen::1. yang bekerja di merupakan perawat pada

19
program pasca Dan Motivasi motivasinya Pengetahuan Instalasi Rawat penelitian umunya di instalasi
sarjana Perawat melaksanakan perawat, 2 inap yaitu kuantitatif rawat inap dengan
universitas Terhadap asuhan motivasi sebesar 71 pendekatan tiga bagian yaitu
hasanuddin Penerapan keperawatan perawat orang. deskriptif. :perawatan anak
makassar Program kepada pasien umumnya baik yaitu
Patient Safety secara aman Variabel 21 orang
Di Instalasi yang merujuk dependen: (100,0%).perawatan
Rawat Inap pada konsep Gambaran interna umumnya
Rsud Daya patient safety dalam baik yaitu 27 orang
Makassar belum optimal. menerapkan (93,1%) dan
Tahun 2012 Program perawatan bedah
Patien Safety umumnya baik yaitu
21 orang (100,0%).
2. Motivasi perawat
pada umunya di
instalasi rawat inap
dengan tiga
bagianyaitu
:perawatan anak
umumnya Motivasi
sedang yaitu 12
orang (54,5%)
perawatan interna
umumnya Motivasi
Tinggi yaitu 21
orang (72,4%) dan
perawatan Bedah
umumnya Motivasi

20
Tinggi yaitu 16
orang (76,2%).

Muhaini Keselamatan Variable seluruh perawat Metode yang Hasil dari analisis
Penerapan yang bekerja di
pasien independen : digunakan ini menyatakan
(2014) Sikap Perawat rumah sakit
merupakan penerapan merupakan bahwa dalam
program pasca Dalam sesuatu yang sikap perawat literatur review menerapkan
Pelaksanaan jauh lebih atau suatu keselamatan pasien
sarjana penting dalam Variable perbandingan di rumah sakit,
Langkah-
pelaksanaan atau analisis Kementerian
dependen:
Langkah langkah- antara satu Kesehatan Republik
Menuju langkah pelaksanaan jurnal dengan Indonesia telah
Keselamatan keselamatan langkah- jurnal lainnya menerbitkan
pasien dan dari berbagai Panduan Nasional
Pasien langkah meuju
perilaku sumber seperti yang terdiri dari 7
keselamatan
dengan referensi standar dan
pasien
kemampuan jurnal, buku Panduan Nasional
perawat teks dan e- menganjurkan 7
sangat book. Langkah Menuju
berperan Keselamatan
penting di Pasien Rumah
dalamnya. Sakit.

21
Imelda Rumah sakit Sampel Analisis data penerapan patient
Deskripsi Variable
Rahmayunia merupakan sebesar 167 yang safety oleh perawat
Penerapan Independent :
(2018) salah satu orang diambil digunakan di ruang bedah
Patient Safety sarana Enerapan menggunakan adalah analisis yang paling baik
keperawatan Pada Pasien pelayanan Patient Safety accidental univariat dan dilakukan adalah
kesehatan sampling, analisis dalam hal
stikes bukit Di Bangsal
yang bertujuan dengan bivariate memberikan lembar
Bedah untuk kriteria inklusi menggunakan persetujuan
tinggi Variable
pemulihan dan adalah pasien uji chi-square. sebelum melakukan
pemeliharaan Dependent: yang telah tindakan operasi
kesehatan dirawat dengan mean 3,90
Pasien Di
yang lebih
Bangsal
minimal 3 hari (range 4), dimana
baik. Patient Bedah di ruangan hal ini penting
safety agar terlihat dilakukan sebagai
merupakan bagaimana bentuk inform
prioritas utama perawat concent bagi
untuk menerapkan pasien.
dilaksanakan patient safety.
di Rumah
Sakit dan hal
itu terkait

22
dengan isu
mutu dan citra
Rumah Sakit.

Irhamdi Kompetensi Keselamatan Variable sampel 66 orang Jenis Hasil penelitian


(2017) Perawat Dan pasien (patient Independent: perawat di penelitian menunjukan ada
Patient Safety Kompetensi
Program safety) di RSUD Piru adalah hubungan signifikan
Di Rsud Piru Perawat
Studi Kabupaten rumah sakit Kabupaten deskriptif kompetensi perawat
Keperawatan Seram Bagian merupakan isu Variable Seram Bagian analitik dengan melaksanakan
Masohi Barat
 global dan Dependent: Barat. desain cross- pengkajian
Poltekkes penting untuk Patient Safety sectional. keperawatan, etika
Kemenkes membentuk Di Rsud Piru Instrumen keperawatan,
Kabupaten
Maluku sistem yang pemberian obat dan
Seram Bagian
pelayanan digunakan pengukuran tanda
Barat

keperawatan adalah tanda vital dengan
dan kesehatan kuesioner, patient safety, di
di rumah sakit RSUD Piru
menjadi lebih
aman dan
nyaman.

23
BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

A. Dasar Pemikiran Variabel

everista (2012), pengetahuan memiliki pengaruh yang baik terhadap

penerapan keselamatan pasien, yang diketahui semua bahwa pengetahuan

suatu metode berpikir secara objektif (objective thinking), tujuan untuk

menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia factual, pengetahuan

yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui observasi, eksperimen,

klasifikasi.

penelitian angelita (2016). terdapat hubungan antara perilaku dengan

kemampuan perawat dalam melaksanakan keselamatan pasien (patient

safety), kemampuan disini sebagai kekuatan yang dimiliki seseorang untuk

menyelesaikan pekerjaannya secara efektif dalam melaksanakan

keselamatan pasien

Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori diatas, pengaruh beban

kerja dan motivasi melalui kompetensi terhadap tindakan penerapaan

indikator keselamatan pasien pada perawat UGD RSI Faisal Makassar 2020,

terdiri dari beberapa variabel yaitu beban kerja, motivasi, kompetensi,

tindakan penerapaan indikator keselamatan pasien. Adapun kerangka

konsep penelitian yang digunakan dalam melihat pengaruh beban kerja dan

24
motivasi melalui kompetensi terhadap tindakan penerapaan indikator

keselamatan pasien pada perawat UGD,ICU RSI Faisal Makassar 2020,

sebagai berikut

B. Karangka Teori

BebanC.Kerja
Perawat X1
1. Perbandingan
D.
Penerapan indikator
jumlah perawat keselamatan pasien Y
dengan jumlah 1. Mengidentifikasi
Pasien Dengan
pasien Benar
2. Pekerjaan Kompetensi Z 2. Meningkatkan
1. Pengetahuan Komunikasi Yang
perawat diluar Efektif
tugas pokok 3. Meningkatkan
2. Sikap Keamanan Obat-
obatan Yang Harus
(menteri 3. keterampilan Diwaspadai
pendayagunaan 4. Memastikan Lokasi
aparatur negara Pembedahan Yang
2008) nursalam (2008) Benar, Prosedur
Yang Benar,
Pembedahan Pada
Pasien Yang Benar
5. Mengurangi Risiko
Infeksi Akibat
Perawatan
Motivasi X2 Kesehatan
6. Mengurangi Risiko
Cedera Pasien
1. Tanggung jawab Akibat Terjatuh
dalam melakukan (permenkes No. 11
kerja tahun,2017)
2. Prestasi yang
dicapinya
3. Pengembangan
diri
4. Kemandirian
dalam bertindak
(Nursalam,2008M
cClelland,2006)

25
C. Karangka konsep

X1
Beban kerja

Y
Z penerapan indikator
kompetensi keselamatan
pasien
X2
motivasi

Keterangan :

:variabel independent (beban kerja

(X1)&motivasi(X2))

:variabel dependen (penerapan indikator

keselamatan pasien(Z))

: variabel intervening (kompetensi(Y))

: hubungan secara langsung

: hubungan secara tidak langsung

26
D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

1. Beban kerja berpengaruh terhadap motivasi perawat UGD,ICU RSI

Faisal Makassar

2. Beban kerja dan motivasi berpengaruh terhadap sikap perawat

UGD,ICU RSI Faisal Makassar

3. beban kerja dan motivasi berpengaruh terhadap penerapan indikator

keselamatan pasien pada perawat UGD,ICU RSI Faisal Makassar

4. kompetensi berpengaruh terhadap penerapan indikator keselamatan

pasien perawat UGD,ICU RSI Faisal Makassar

5. beban kerja dan motivasi berpengaruh terhadap penerapan indikator

keselamatan pasien melalui kompetensi perawat UGD,ICU RSI Faisal

Makassar

27
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu

data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Penelitian ini merupakan penelitian dalam melihat hubungan variabel

terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kasual),

sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen

namun hubungan ini dipengaruhi oleh variabel intervening. Sebagai variabel

independen (sebab) yaitu beban kerja dan motivasi. Sebagai variabel

dependen (akibat) yaitu penerapan indicator keselamatan pasien, dan

sebagai variabel intervening adalah kompetensi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.Lokasi

Adapun penelitian ini dilakukan di RSI Faisal Makassar Penelitian ini

salah satu lokasi yang sangat strategis bagi peneliti karena semua data di

butuhkan ada pada lokasi penelitian.

2.Waktu

penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni sampai dengan juli 2020.

C. Populasi, Sampel

1 Populasi

28
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan perawat

tetap UGD,ICU RSI Faisal Makassar yang berjumlah 60 orang.

2 Sampel

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah dari

keseluruhan populasi yaitu 60 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan dalam penelitian ini adalah

Kuesioner dengan menggunakan skala likert. Yaitu

a. SKB untuk pernyataan sangat kurang baik, diberi poin 1

b. KB untuk pernyataan kurang baik diberi poin 2

c. CB untuk pernyatan cukup baik diberi poin 3

d. B untuk baik diberi poin 4

e. SB untuk Amat sangat baik diberi poin 5

Selanjutnya Nilai diperoleh diskoring untuk menentukan kriteria skor,

di adaptasi dari Purwanto(2009) Adapun kategori perolehan skor dapat

disajikan pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Tabel Konversi Skor

29
(Adaptasi dari Purwanto, 2009: 102)

Tabel 3.1 menjelaskan jika nilai rata-rata kurang dari 4,2 berarti sangat

baik, jika nilai rata-rata diantara 4,2 dan 3,4 berarti baik, jika nilai rata-rata

diantara 3,4 dan 2,6 berarti cukup, jika nilai rata-rata diantara 2,6 dan 1,8

berarti kurang, dan jika nilai rata-rata kurang dari 1,8 berarti sangat kurang.

.Sebelum kuisioner dibagikan dilakukan terlebih dulu pengujian instrumen

penelitian yaitu uji reliabilitas dan uji validitas

E. Model Anilisi Data

Tujuan dari setiap metode dan teknik analisis adalah untuk

menyederhanakan data sehingga dapat lebih dimengerti. Langkah pertama

yang harus dilakukan penganalisaan yaitu mengumpulkan data yang

diperlukan, mengukur dan kemudian menganalisa dan mengintepretasikan

sehingga data ini menjadi lebih berarti.

Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data dan menguji

hipotesis yaitu dengan menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik,

dan analisis jalur (Path Analysis) dengan menggunakan bantuan perangkat

lunak Microsoft Excel dan aplikasi Statistical for Social Sceinces (SPSS) versi

21.

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis), dimana analisis jalur ini

berfungsi untuk mengetahui atau menerangkan akibat langsung dan tidak

langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap

30
seperangkat variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.

a. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis

jalur(Path Analysis).Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi

linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk

menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Apa yang dapat dilakukan oleh

analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih

variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengonfirmasi atau menolak

hipotesis kausalitas imajiner (Ghozali, 2013). Analisis jalur digunakan untuk

menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas

terhadap variabel terikat. Kerangka hubungan kausal dapat dibuat melalui

persamaan struktural sebagai berikut:

bentuk persamaan sebagai berikut:

Y = ɑ0 + ɑ1X1 + ɑ2X2 + ɑ3X3 + ɛ2

Z = β0 + β1X1i + β2X3i + ɛ1

PX1X3 = rX1X3

X1 : beban kerja

X2 : motivasi

Z : kompetensi

Y: penerapan indicator keselamatan pasien

31
b. Analisa Korelasi

Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara variable

menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. Kegunaan dari

korelasi ini adalah yaitu untuk menguji dua signifikansi dua variabel,

mengetahui kuat lemah hubungan, dan mengetahui besar retribusi. Dalam

penelitian ini analisis korelasi pearson digunakan untuk menjelaskan derajat

hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat

(dependent) dengan nilai : -1 ≤ rs (korelasi rank sperman) ≤ 1, dimana :

a. Bilai nilai rs = -1 atau mendekati -1, maka korelasi kedua 9umerica

dikatakan sangat kuat dan 9umerica artinya sifat hubungan dari kedua

9umerica berlawanan arah, maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y akan

turun atau sebaliknya.

b. Bila nilai rs = 0 atau mendekati 0, maka korelasi dari kedua 9umerica

sangat lemah atau tidak terdapat korelasi sama sekali.

c. Bila nilai rs = 1 atau mendekati 1, maka korelasi dari kedua 9umerica

sangat kuat dan positif, artinya hubungan dari kedua 9umerica yang

diteliti bersifat searah, maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y juga naik

atau sebaliknya.

Adapun kriteria penilaian korelasi menurut Sugiyono (2003 ; 216)

yaitu :

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Korelasi

31
Interval Koefisian Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 Sangat Rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.000 Sangat Kuat

Dalam analisis data model korelasi, karena jawaban responden yang

diukur dengan menggunakan skala likert (lykert scale) diadakan scoring

1,2,3,4 dan 5 maka hal ini data masih dalam bentuk ordinal sehingga Dengan

demikian yang harus terlebih dahulu dilakukan adalah merubah data ordinal

kedalam data interval. Pada penelitian ini data ordinal ditransformasikan ke

data interval dengan menggunakan method of successive yaitu proses

mengubah data ordinal menjadi data interval.

F. Defenisi Operasional dan Pengukurannya

variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah beban kerja( X1)

dan motivasi (X2), sedangkan Variabel terikat (dependen)adalah variabel

yang dipengaruhi oleh variabel lain, Variabel terikat (dependen)dalam

penelitian ini adalah penerapan indikator keselamatan pasien (Y) Variabel

intervenig dalam penelitian adalah kompetensi perawat (Z). Operasionalisasi

variabel yang bekerja dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:

a.Beban kerja (X1) adalah jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan pada

batas waktu tertentu dimana ingin diketahui perabandingan jumlah pasien

33
gawat dan darurat dengan jumlah perawat setiap sift serta pekerjaan perawat

diluar tugas pokok

Pengukuran beban kerja responden dengan menggunakan kuesioner

dan menggunakan skala rating. Pengukuran variabel ini menggunakan “Skala

Likert” yaitu dengan memberikan skoring pada jawaban responden. Untuk

jawaban amat sangat setuju skor 5, jawaban sangat setuju skor 4, jawaban

setuju skor 3, jawaban tidak setuju 2, jawaban sangat tidak setuju skor 1.

interpretasi pengukuranya (berdasarkan ketentuan skala likert) adalah:

a. sangat baik : bila responden yang memperoleh skor 121-150

b. baik : bila responden yang memperoleh skor 91-120

c. cukup baik : bila responden yang memperoleh skor 61-90

d. kurang baik : bila responden yang memperoleh skor 31-60

e. sangat kurang baik : bila responden yang memperoleh skor 0-30

b.Motivasi (X2) didefinisikan sebagai dorongan yang timbul pada diri

responden untuk menerapkan atau tidak menerapkan program patient safety.

Pengukuran motivasi responden dengan menggunakan kuesioner dan

menggunakan skala rating. Pengukuran variabel ini menggunakan “Skala

Likert” yaitu dengan memberikan skoring pada jawaban responden. Untuk

jawaban amat sangat setuju skor 5, jawaban sangat setuju skor 4, jawaban

setuju skor 3, jawaban tidak setuju 2, jawaban sangat tidak setuju skor 1.

interpretasi pengukuranya adalah:

a. sangat baik : bila responden yang memperoleh skor 121-150

34
b. baik : bila responden yang memperoleh skor 91-120

c. cukup baik : bila responden yang memperoleh skor 61-90

d. kurang baik : bila responden yang memperoleh skor 31-60

e. sangat kurang baik : bila responden yang memperoleh skor 0-30

c.kompetensi (z) adalah mengindikasikan cara berprilaku atau berpikir,

menyamakan situasi, dan mendukung untuk periode waktu cukup

lama.Pengukuran sikap responden dengan menggunakan kuesioner dan

menggunakan skala rating. Pengukuran variabel ini menggunakan “Skala

Likert” yaitu dengan memberikan skoring pada jawaban responden. Untuk

jawaban amat sangat setuju skor 5, jawaban sangat setuju skor 4, jawaban

setuju skor 3, jawaban tidak setuju 2, jawaban sangat tidak setuju skor 1.

Interpretasi pengukuranya adalah:

a. sangat baik : bila responden yang memperoleh skor 121-150

b. baik : bila responden yang memperoleh skor 91-120

c. cukup baik : bila responden yang memperoleh skor 61-90

d. kurang baik : bila responden yang memperoleh skor 31-60

e. sangat kurang baik : bila responden yang memperoleh skor 0-30

d. Penerapan indikator Keselamatan Pasien (Y) adalah penerapan

beberapa indikator keselamatan pasien sesuai dengan standar nasional

pengukuran tindakan diukur dengan teknik pengumpulan data menggunakan

lembar observasi dan angket. Untuk hasil observasi amat sangat baik skor 5,

jawaban sangat baik skor 4, jawaban baik skor 3, jawaban tidak baik 2,

35
jawaban sangat tidak baik skor 1. Tindakan penerapan sasaran yang diukur

adalah penerapaan indikator keselamatan pasien yaitu:

a. Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar

b. Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif

c. Meningkatkan Keamanan Obat-obatan Yang Harus

Diwaspadai

d. Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang

Benar, Pembedahan Pada Pasien Yang Benar

e. Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan

f. Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh

interpretasi pengukuranya adalah:

a. sangat baik : bila responden yang memperoleh skor 121-150

b. baik : bila responden yang memperoleh skor 91-120

c. cukup baik : bila responden yang memperoleh skor 61-90

d. kurang baik : bila responden yang memperoleh skor 31-60

e. sangat kurang baik : bila responden yang memperoleh skor 0-30

36
G. Penyajian Data

Data yang telah diolah dan dianalisis kemudian disajikan dalam

bentuk tabel dan narasi untuk membahas hasil penelitian yang telah

dilakukan

H. Alur Penelitian

Persiapan penelitian dilakukan yaitu persiapan proposal penelitian dan

perizinan di beberapa instansi yang terkait, setelah mendapatkan perizinan

maka dilakukan proses penelitian dimana penentuan responden penelitian

dan pemberian beserta pengisian kuisioner terlebih dahulu dijelaskan

menegenai penelitian tersebut. Setelah data penelitian terkumpul maka

dilakukan analisis data yang meliputi editing, coding, dan tabulating, dan

dilakukan analisis univariat, bivariat, dan multivariat.

persiapan penelitian
• Persiapan proposal penelitian
• Perizinan

proses penelitian • Penentuan responden


penelitian
• Pemberian dan pengisian
kuisioner
pengumpulan data
penelitian

analisis data penelitian


yang meliputi editing,
coding, dan tabulating

analisis univariat,
bivariat dan
multivariat 37
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

RS Islam Faisal adalah salah satu rumah sakit yang dimiliki oleh

Yayasan Rumah Sakit Islam Faisal Makassar yang berupa Rumah Sakit

Umum (RSU) dan tergolong Rumah Sakit Kelas B. RS Islam Faisal

Makassar diresmikan pada tanggal 24 September 1980 dan dibangun di

atas tanah seluas 44.632 m2 dengan luas bangunan 4.400 m2. Rumah

sakit ini memiliki visi yaitu Mewujudkan Rumah Sakit yang Profesional

Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat. Rumah Sakit Islam Faisal

Makassar telah terakreditasi KARS tahun 2012 Tipe B pada tanggal 12

Februari 2019 dengan status lulus dan predikat utama. RS Islam Faisal

Makassar memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi pasien

seperti layanan penyakit dalam, paru-paru, jantung, bedah umum, bedah

digestif, bedah onkologi, bedah tulang, bedah saraf, anak, saraf,

kebidanan dan kandungan, kulit dan kelamin, THT, mata, gigi dan mulut,

kejiwaan, dan gizi. Adapun fasilitas yang dimiliki seperti radiologi,

laboratorium, farmasi, kamar operasi, hemodialisa, fisioterapi, rekam

medis, IGD, ICU. Layanan unggulan yang diberikan seperti ESWL,

operasi katarak metode Phaco (Phaecoemulsification), treadmill

test/stress test, laparascopy, echocardiography, endoscopy, dan

radioterapi.

38
B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni hingga Juli 2020 melalui

kuesioner yang dibagikan berdasarkan kriteria sampel dengan jumlah

sampel yang ditargetkan sebanyak 60 responden. Hasil penelitian

tersebut dijabarkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan hasil

penelitian tersebut diuji dengan software SPSS. Adapun hasil penelitian

tersebut sebagai berikut :

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Instrumennya dikatakan valid jika nilai koefisien validitas > 0,250 r-

kritis (Sugiyono dan Wibowo 2004)

Tabel 5.1
Hasil Uji Validitas Item-Item Variabel Penelitian
Validitas
Pertanyaan
Nilai r r Tabel Keterangan
X1.1 0.261 0.250 Valid
X1.2 0.366 0.250 Valid
X1.3 0.704 0.250 Valid
X1.4 0.474 0.250 Valid
X1.5 0.318 0.250 Valid
X1.6 0.396 0.250 Valid
X2.1 0.351 0.250 Valid
X2.2 0.278 0.250 Valid
X2.3 0.387 0.250 Valid
X2.4 0.635 0.250 Valid
X2.5 0.437 0.250 Valid
X2.6 0.555 0.250 Valid
X2.7 0.297 0.250 Valid

39
X2.8 0.372 0.250 Valid
X2.9 0.293 0.250 Valid
X2.10 0.256 0.250 Valid
X2.11 0.378 0.250 Valid
X2.12 0.257 0.250 Valid
Z1 0.349 0.250 Valid
Z2 0.416 0.250 Valid
Z3 0.261 0.250 Valid
Z4 0.528 0.250 Valid
Z5 0.390 0.250 Valid
Z6 0.301 0.250 Valid
Z7 0.228 0.250 Valid
Z8 0.440 0.250 Valid
Y1 0.587 0.250 Valid
Y2 0.768 0.250 Valid
Y3 0.559 0.250 Valid
Y4 0.761 0.250 Valid
Y5 0.698 0.250 Valid
Y6 0.601 0.250 Valid
Sumber data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat disimpulkan bahwa semua item-

item pernyataan dari setiap variabel yang diteliti adalah valid, karena

memiliki nilai lebih besar dari 0,25. Oleh karenanya item-item tersebut

dapat digunakan dalam penelitian ini untuk analisis selanjutnya

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur apakah jawaban

seseorang responden konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk

pengujian reliabilitas menggunakan bantuan program spss yang

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik

40
cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reiabel jika memberikan nilai

cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2004).

Tabel 5.2
Hasil Uji reliabilitas Item-Item Variabel Penelitian
Reliabilitas
Variabel Cronbach
Standar Keterangan
Alpha
X1 0.665 0.600 Reliabel
X2 0.696 0.600 Reliabel
Y 0.611 0.600 Reliabel
Z 0.740 0.600 Reliabel
Sumber data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.2 yang merupakan hasil pengujian reliabilitas

dengan metode cronbach’s alpha dapat diketahui bahwa nilai koefisien

reliabilitas yang terukur adalah lebih besar daripada 0,60. Dikarenakan

seluruh nilai cronbach’s alpha masing-masing variabel berada diatas

ambang batas (cut of point) 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh

variabel memiliki tingkat keandalan (reliabel)

2. Analisa Univariat

a) Karakteristik responden

Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik responden di Rumah
Sakit Islam Faisal Makassar
Jumlah
Karakteristik
n %
Umur
21-30 Tahun 38 63,3
31-40 Tahun 22 36,7
Jenis Kelamin
Laki-Laki 19 31,7
Perempuan 41 68,3
Pendidikan
DIII Keperawatan 36 60,0

41
S1 Keperawatan 9 15,0
Ners 14 23,3
S2 Keperawatan 1 1,7
Sumber : Data Primer, Tahun 2020

Tabel 5.1 tentang karakteristik responden didapatkan

bahwa responden terbanyak berusia 21-30 tahun (63,3%), lebih

dari setengah responden perempuan (68,3%), pendidikan

terbanyak DIII keperawatan (60,0%).

b) Variabel Penelitian

Hasil analisis variabel penelitian dapat dilhat sebagai

berikut :

Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan beban kerja Rumah Sakit Islam
Faisal Makassar
Jumlah
Variabel
n (60) %
Beban Kerja
Sangat kurang baik 0 0
Kurang baik 0 0
Cukup 51 85,0
Baik 9 15,0
Sangat baik 0 0
Sumber : Data Primer, Tahun 2020

Dari 60 jumlah responden sebagian besar memiliki beban kerja

yang cukup yaitu (85,0%),dan yang memiliki beban kerja baik

yaitu (15%).

Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan motivasi Rumah Sakit Islam Faisal
Makassar
Jumlah
Variabel
n (60) %
Motivasi
Sangat kurang baik 0 0
Kurang baik 0 0

42
Cukup 40 66,7
Baik 20 33,3
Sangat baik 0 0
umber : Data Primer, Tahun 2020

Dari 60 jumlah responden sebagian besar memiliki motivasi cukup

(66,7%), dan yang memiliki motivasi baik yaitu (33,3%).

Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan kompetensi Rumah Sakit Islam
Faisal Makassar
Jumlah
Variabel
n (60) %
Kompetensi
Sangat kurang baik 0 0
Kurang baik 0 0
Cukup 28 46,7
Baik 32 53,3
Sangat baik 0 0
Sumber : Data Primer, Tahun 2020

Dari 60 jumlah responden sebagian besar memiliki kompetensi

baik (53,3%), dan yang memiliki motivasi cukup (46,7%)

Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan penerapan indikator keselamatan
pasien Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
Jumlah
Variabel
n (60) %
Perenapan indikator Keselamatan Pasien
Sangat kurang baik 0 0
Kurang baik 0 0
Cukup 2 3,3
Baik 34 56,7
Sangat Baik 24 40,0
Sumber : Data Primer, Tahun 2020

Dari 60 jumlah responden sebagian besar memiliki penerapan

indikator keselamatan pasien baik dan yang memiliki penerapan

indikator keselamatan pasien cukup (3,3%).

43
II. Uji bivariat
Table 5.8
Hubungan variabel exogenous dan variabel endogenous terhadap
nilai signifikan variabel kausal di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
Variabel Sperman sig
corelation
Beban Kerja – Motivasi Kerja -0.335 0.009
Beban Kerja – Kompetensi -0.256 0.048
Beban Kerja – Penerapan IKP -0.361 0.005
Motivasi Kerja – Kompetensi 0.285 0.028
Motivasi Kerja – Penerapan IKP 0.263 0.042
Kompetensi – Penerapan IKP 0.359 0.005
Sumber Data: Data Primer, 2020
Berdasarkan tabel 5.8, korelasi kolom penerapan indikator

keselamatan pasien (Y) dan hubungannya dengan variabel kausal

lainnya menunjukkan bahwa semua variabel memiliki hubungan

signifikan, dimana nilai sig. ≤ 0.05 maka Ha diterima. Artinya ada

hubungan beban kerja, motivasi, dan kompetensi dengan Kinerja.

Korelasi kolom kompetensi dan hubungannya dengan variabel

kausal lainnya menunjukkan bahwa variable beban kerja dan motivasi

memiliki hubungan signifikan, dimana nilai sig. ≤ 0.05 (0.000 ≤ 0.05)

maka Ha diterima. Artinya ada hubungan beban kerja dan motivasi

dengan kompetensi.

Tabel 5.8 juga menunjukkan tentang hubungan diantara

variabel exogenous terhadap nilai signifikan variabel kausal lainnya

yaitu:

a. Beban kerja berkorelasi secara negative dengan penerapan

indikator keselamatan pasien (p:0,005) dimana semakin tinggi

44
beban kerja maka semakin rendah penerapan indikator

keselamatan pasien dengan kekuatan korelasi rendah (r:-0,361)

b. Motivasi berkorelasi secara positif dengan penerapan indikator

keselamatan pasien (p:0,028) dimana semakin tinggi motivasi

perawat maka semakin tinggi pula penerapan indikator

keselamatan pasien dengan kekuatan korelasi rendah (r:-0,263)

c. Kompetensi berkorelasi secara positif dengan penerapan

indikator keselamatan pasien (p:0,005) dimana semakin tinggi

kompetensi perawat maka semakin tinggi pula penerapan

indikator keselamatan pasien dengan kekuatan korelasi rendah

(r:0,359)

d. Beban kerja berkorelasi secara negative dengan kompetensi

perawat (p:0,048) dimana semakin tinggi beban kerja maka

semakin rendah kompetensi perawat dengan kekuatan korelasi

rendah (r:-0,256)

e. Motivasi berkorelasi secara positif dengan kompetensi perawat

(p:0,028) dimana semakin tinggi motivasi perawat maka semakin

tinggi pula kompetensi perawat dengan kekuatan korelasi rendah

(r:0,285)

III. Uji multivariat

a) Analisis regresi terhadap penerapan indikator keselamatan pasien

45
Analisis regresi digunakan untuk melihat hubungan secara

individual beban kerja, motivasi, dan kompetensi dengan

penerapaan indikator keselamatan pasien di Rumah Sakit Islam

Faisal Makassar dapat dilihat pada tabel 5.9.

Tabel 5.9
Hubungan secara Individual, simultan, dan determinasi Beban Kerja,
Motivasi, dan Kompetensi dengan Penerapan indikator Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
Standardized R
Variabel Coefficients p sig Square
Beta
(Constant) 0.008
Beban Kerja -0.297 0.020
0,002 0,238
Motivasi 0.083 0.513
Kompetensi 0.282 0.025
Sumber Data: Data Primer, 2020

Interpretasi data:

1) Beban kerja (X1) berhubungan dengan penerapan indikator

keselamatan pasien (Y) di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar

(p=0,020)

2) Motivasi (X2) tidak berhubungan dengan penerapan indikator

keselamatan pasien (Y) di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar

(p=0,513)

3) Kompetensi (Z) berhubungan dengan penerapan indikator

keselamatan pasien (Y) di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar

(p=0,025).

46
Beban kerja, Motivasi, dan Kompetensi berhubungan

secara signifikan dengan Penerapaan indikator keselamatan

pasien di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar (p<0,001) dan nilai

R square atau koefisien determinasi 0,238. Nilai tersebut

menunjukkan besarnya pengaruh variabel beban kerja (X1),

motivasi kerja (X2), dan kompetensi (Z) terhadap penerapaan

indikator keselamatan pasien (Y) adalah 23,8% atau dengan kata

lain besarnya pengaruh variabel lain yang tidak diteliti u2 sebesar

1-0,238=0,762.

Kerangka hubungan kausal empiris antara variabel beban

kerja (X1), motivasi (X2), dan kompetensi (Z), terhadap

penerapaan indikator keselamatan pasien (Y) di Rumah Sakit

Islam Faisal Makassar dapat dirumuskan dalam struktur model-1:

Y= ρyx1+ ρyx2+ ρyz + ρyu2

Y= 0,297+0,083+0,282+0,762

X1 U1

0.297
Ρzx1
0.282
z y
Ρzx2
0.083

X2 U2

47
Pengujian hipotesis secara individual [(X1 terhadap Y), [(X2

terhadap Y) dan (Zterhadap Y)] Model – 1

a. beban kerja (X1) berpengaruh secara siginifikan terhadap

penerapan inidkator keselamtan pasien (Y)

beban kerja berpengaruh Hipotesis:

Ho = beban kerja tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap

penerapan indikator keselamtan pasien

Ha = beban kerja berpengaruh secara siginifikan terhadap

penerapan indikator keselamtan pasien

Uji signifikansi analisis jalur dicari yaitu membandingkan antara

nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas sig. Dasar

pengambilan keputusan sebagai berikut:

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya signifikan.

Dari penjelasan diatas didapatkan bahwa nilai probibalitas sig

beban kerja (0,02) Lebi besar dari nilai probabilitas 0,05 berarti Ha

diterima

48
b. motivasi (X2) berpengaruh secara siginifikan terhadap

penerapan inidkator keselamtan pasien (Y)

motivasi berpengaruh Hipotesis:

Ho = motivasi tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap

penerapan indikator keselamtan pasien

Ha = motivasi berpengaruh secara siginifikan terhadap penerapan

indikator keselamtan pasien

Uji signifikansi analisis jalur dicari yaitu membandingkan antara

nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas sig. Dasar

pengambilan keputusan sebagai berikut:

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya signifikan.

Dari penjelasan diatas didapatkan bahwa nilai probibalitas sig

beban kerja (0,02). Lebi besar dari nilai probabilitas 0,05 berarti Ha

diterima

c. kompetensi (Z) berpengaruh secara siginifikan terhadap

penerapa indikator keselamtan pasien (Y)

49
kompetensi berpengaruh Hipotesis:

Ho = kompetensi tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap

penerapan indikator keselamtan pasien

Ha =kompetensi berpengaruh secara siginifikan terhadap

penerapan indikator keselamtan pasien

Uji signifikansi analisis jalur dicari yaitu membandingkan antara

nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas sig. Dasar

pengambilan keputusan sebagai berikut:

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya signifikan.

Dari penjelasan diatas didapatkan bahwa nilai probibalitas sig

beban kerja (0,02). Lebi besar dari nilai probabilitas 0,05 berarti Ha

diterima

b) Analisis regresi terhadap kompetensi

Tabel 5.10
Hubungan secara Individual, dan simultan Beban Kerja dan Motivasi
dengan Kompetensi Perawat di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar

50
Standardized
Variabel Coefficients p sig
Beta
(Constant) 0.000
Beban Kerja -0.125 0.350 0,032
Motivasi 0.238 0.079
Sumber Data: Data Primer, 2020

Interpretasi data:

1) Beban kerja (X1) tidak berhubungan dengan kompetensi

perawat (Z) di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar (p=0,350)

2) Motivasi kerja (X2) tidak berhubungan dengan kompetensi

perawat (Z) di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar (p=0,079)

Beban kerja dan Motivasi berhubungan secara signifikan

dengan Kompetensi Perawat di Rumah Sakit Islam Faisal

Makassar (p<0,05)

Tabel 5.11
Kerangka hubungan kausal empiris antara variabel Beban Kerja dan
Motivasi dengan Kompetensi Perawat di Rumah Sakit Islam Faisal
Makassar
Standardized
R
Variabel Coefficients p
Square
Beta
(Constant) 0.000
Beban Kerja -0.125 0.350
Motivasi 0.238 0.079 0,077
(Constant) 0.000
Motivasi 0.277 0.032
nilai R square atau koefisien determinasi 0,077. Nilai tersebut

menunjukkan besarnya pengaruh variabel beban kerja (X1), dan

motivasi (X2), terhadap kompetensi (Z) adalah 7,7% atau dengan

kata lain besarnya pengaruh variabel lain yang tidak diteliti u1

51
sebesar 1-0,077=0,923. Kerangka hubungan kausal empiris antara

variabel beban kerja (X1), dan motivasi (X2) terhadap kompetensi

(Z) dapat dirumuskan dalam struktur model-2:

Z= ρzx1+ ρzx2+ρzu1

Z= 0,125+0,238+0,923
0,923

U1
X1
0,125

X2 0,238

Pengujian hipotesis secara individual [(X1 terhadap Z) dan (X2

terhadap YZ] Model – 2

a. beban kerja terhadap Kompetensi

dilihat bahwa bebankerja memberikan pengaruh secara negative

terhadap kompetensi sebesar (-0,125)

beban kerja berpengaruh Hipotesis:

Ho = beban kerja tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap

kompetensi

Ha = beban kerja berpengaruh secara siginifikan terhadap

kompetensi

Beban kerja memiliki nilai signifikansi 0,032 < P=0,05 maka Ha

diterima yaitu beban kerja berpengaruh secara signifikan terhadap

kompetensi

52
b. motivasi terhadap Kompetensi

dilihat bahwa motivasi memberikan pengaruh secara positif

terhadap kompetensi sebesar (0,238)

beban kerja berpengaruh Hipotesis:

Ho = motivasi tidak berpengaruh secara siginifikan terhadap

kompetensi

Ha = motivasi berpengaruh secara siginifikan terhadap kompetensi

Motivasi memiliki nilai signifikansi 0,032 < P=0,05 Maka Ha

diterima yaitu motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap

kompetensi.

IV. Analisis Jalur (Path Analysis)

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur struktural diatas maka

didapatkan diagram path analysis sebagai berikut:

Diagram diatas memberikan informasi secara objektif sebagai berikut:

53
1) Beban kerja memberikan pengaruh langsung -0,335 terhadap

motivasi

2) Beban kerja memberikan pengaruh langsung -0,297 dan

pengaruh tidak langsung -0,125 terhadap penerapan indikator

keselamatan pasien sebesar

3) Motivasi kerja memberikan pengaruh langsung terhadap

penerapan indikator keselamatan pasien sebesar 0,083 dan

pengaruh tidak langsung terhadap sasaran keselamatan

pasien melalui kompetensi dengan total pengaruh

0,083x0,277=0,022

4) Kompetensi memberikan pengaruh langsung terhadap

penerapan indikator keselamatan pasien sebesar 0,282

5) Pengaruh variabel lain (u2) terhadap penerapaan indikator

keselamatan pasien sebesar 0,762

5). Pengaruh variabel lain (u1) terhadap kompetensi sebesar

0,923

C. Pembahasan

1. Pengaruh beban kerja terhadap penerapan indikator keselamatan

pasien

Dalam menilai penerapan indikator keselamatan pasien di RSI

Faisal Makassar berupa beban kerja motivasi dan kompetensi. Beban

54
kerja bekerja sudah dianggap terbukti memiliki pengaruh terhadap

penerapan indikator keselamatan pasien.

Berdasarkan hasil analisis data didapatkan beban kerja

berpengaruhsecara negative dengan penerapan indikator keselamatan

pasien. Pernyataan tentang beban kerja dalam penelitian ini terdiri 6

pernyataan dan jawaban beban kerja dikategorikan cukup sebesar

85% dan baik 15%. Ini berarti jika beban kerja meningkat maka

penerapan indikator keselamatan pasien rendah. Hal ini diasumsikan

bahwa penerapan indikator keselamatan pasien di RSI Faisal

Makassar rendah karena adanya beban kerja yang diberikan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh rezky (2013) menyimpulkan ada hubungan antara

beban kerja (p=0,00) dengan kinerja keselamatan pasien oleh perawat

di instalasi rawat inap RSUD Syekh Yusuf Gowa. Penelitian astriana

(2012) menyimpulkan ada hubungan antara beban kerja (p=0,00)

dengan kinerja keselamatan pasien oleh perawat di instalasi rawat

inap RSUD Haji Makassar.

2. Pengaruh motivasi kerja terhadap tindakan penerapaan indikator

keselamatan pasien

Dalam menilai penerapan inidkator keselamatan pasien di RSI

Faisal Makassar berupa beban kerja motivasi dan kompetensi.

55
Motivasi sudah dianggap terbukti memiliki pengaruh terhadap

penerapan indikator keselamtan pasien.

Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa motivasi

berpengaruh secara positif dengan penerapan indikator keselamatan

pasien dimana Pernyataan tentang motivasi dalam penelitian ini terdiri

12 pernyataan dan jawaban motivasi dikategorikan cukup oleh 66,7%

responden dan kategori baik oleh responden sebesar 33,3%. Ini berarti

bahwa jika motivasi tinggi akan ikut dengan meningkatnya penerapan

indikator keselamatan pasien. Hal ini diasumsikan bahwa penerapan

indikator keselamatan pasien di RSI Faisal Makassar tinggi Ketika

diberikan motivasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Ariyani (2009) yang menemukan ada hubungan antara

motivasi dengan sikap mendukung penerapan program patient safety

di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Penelitian yang dilakukan Everista (2013) yang meneliti Gambaran

Pengetahuan Dan Motivasi Perawat Terhadap Penerapan Program

Patient Safety Di Instalasi Rawat Inap RSUD Daya Makassar

menemukan bahwa motivasi perawat pada umumnya Tinggi (72,4%).

Penelitian Dhinamita (2013) Terdapat pengaruh

perawat terhadap penerapan budaya keselamatan pasien oleh

perawat pelaksana di RS Pemerintah di Semarang (53%)

56
3. Pengaruh kompetensi terhadap tindakan penerapaan indikator

keselamatan pasien

Dalam menilai penerapan inidkator keselamatan pasien di RSI

Faisal Makassar berupa beban kerja motivasi dan kompetensi.

kompetensi sudah dianggap terbukti memiliki pengaruh terhadap

penerapan indicator keselamtan pasien

Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa bahwa

kompetensi berpengaruh secara positif dengan penerapaan indikator

keselamatan pasien dimana Pernyataan tentang kompetensi dalam

penelitian ini terdiri 6 pernyataan dan jawaban kompetensi

dikategorikan baik oleh responden sebesar 53,3% dan kategori cukup

oleh responden sebesar 46,7% Ini berarti bahwa jika kompetensi tinggi

akan ikut dengan meningkatnya penerapan indikator keselamatan

pasien. Hal ini diasumsikan bahwa penerapan indikator keselamatan

pasien RSI Faisal Makassar tinggi Ketika kompetensi yang dimiliki

tinggi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Angelita (2016).

terdapat hubungan antara perilaku dengan kemampuan perawat

dalam melaksanakan keselamatan pasien (patient safety). Hasil

penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ariyani (2009) yang menemukan ada hubungan antara pengetahuan

perawat dengan sikap mendukung penerapan program patient safety

57
di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr. Moewardi Surakarta dimana

pengetahuan dan sikap merupakan aspek dasar kompetensi.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Irhamdi (2017) yang meneliti Kompetensi Perawat Dan Patient Safety

Di RSUD Piru Kabupaten Seram Bagian Barat menunjukkan ada

hubungan signifikan kompetensi perawat melaksanakan pengkajian

keperawatan, etika keperawatan, pemberian obat dan pengukuran

tanda tanda vital dengan patient safety, di RSUD Piru.

4. Pengaruh beban kerja terhadap kompetensi perawat

Dalam menilai Kompetensi di RSI Faisal Makassar berupa beban

kerja dan motivasi. kompetensi sudah dianggap terbukti memiliki

pengaruh terhadap kompetensi

Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa beban kerja

bepengaruh secara negative dengan kompetensi perawat dimana

Pernyataan tentang beban kerja dalam penelitian ini terdiri 6

pernyataan dan jawaban beban kerja dikategorikan cukup sebesar

85% dan baik 15%. Ini berarti jika beban kerja meningkat maka

kompetensi rendah. Hal ini diasumsikan bahwa kompetensi rendah

karena adanya beban kerja yang diberikan di RSI Faisal Makassar.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

ivana (2019) terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja

58
terhadap kompetensi perawat dalam pelaksanaan asuahan

keperawatan di ruang rawat inap RSU Sele Be Solu Kota Sorong

5. Pengaruh motivasi terhadap kompetensi perawat

Dalam menilai Kompetensi di RSI Faisal Makassar berupa

beban kerja dan motivasi. kompetensi sudah dianggap terbukti

memiliki pengaruh terhadap kompetensi

Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa didapatkan

bahwa motivasi berpengaruh secara positif dengan kompetensi

perawat dimana Pernyataan tentang motivasi dalam penelitian ini

terdiri 12 pernyataan dan jawaban motivasi dikategorikan cukup oleh

66,7% responden dan kategori baik oleh responden sebesar 33,3%. Ini

berarti bahwa jika motivasi tinggi akan ikut dengan meningkatnya

kompetensi. Hal ini diasumsikan bahwa kompetensi tinggi Ketika

diberikan motivasi

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan makta (2013) Ada pengaruh antara motivasi p = 0,036

dengan kompetensi perawat pelaksana di Unit Rawat Inap Santa

Maria RS. Stella Maris Tahun 2013.

59
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada pengaruh beban kerja terhadap motivasi perawat UGD ICU RSI

Faisal makassar

2. Ada pengaruh beban kerja dan motivasi terhadap kompetensi perawat

UGD ICU RSI Faisal makassar

3. Ada pengaruh beban kerja dan motivasi terhadap penerapan indikator

keselamatan pasien pada perawat UGD ICU RSI Faisal makassar

4. Ada pengaruh kompetensi terhadap penerapan indikator keselamatan

pasien perawat UGD ICU RSI Faisal makassar

5. Ada pengaruh beban kerja dan motivasi terhadap penerapan indikator

keselamatan pasien melalui kompetensi perawat UGD ICU RSI Faisal

makassar.

B . KETERBATASAN PENELITIAN

Variabel kompetensi yang diteliti masih dirasa belum cukup untuk

mengukur penerapan indikator keselamatan pasien, sehingga untuk

penelitian lebih lanjut perlu menambah variabel lain yang dapat

mempengaruhi penerapan indikator keselamatan pasien seperti kinerja

perawat.

60
C. Saran

1. Diharapkan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk

memperhatikan penerapaan indikator keselamatan pasien faktor yang

mempengaruhinya termasuk beban kerja dan motivasi perawat

2. Diharapkan kepada pegawai untuk mempertahankan dan

meningkatkan kompetensinya dalam hal penerapaan indikator

keselamatan pasien dengan mematuhi SOP.

3. Diharapakan kepada pihak manajemen untuk memperhatikan

kesesuaian antara beban kerja, kompetensi, dan penerapaan indikator

keselamatan pasien.

4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian

dengan meneliti dampak beban kerja dan kompetensi terhadap

kepuasan kerja dan produktivitas kerja pegawai. Dan meneliti

mengenai dampak tingkat pengetahuan perawat, sikap perawat,

fasilitas terhadap penerapan inidkator keselamatan pasien.

61
DAFTAR PUSTAKA

Aldo,H,dkk.2014, Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap


Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Bagian Produksi Pt. Karmand
Mitra Andalan Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 1
Agustus 2014

Angelita,Dkk.2016, Hubungan Perilaku Dengan Kemampuan Perawat Dalam


Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Ruang Akut
Instalasi Gawat Darurat
Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. e-journal
Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Juli 2016

Aranaz-Andres JM, Aibar C, Limon R, Mira JJ, Vitaller J, Agra Y, et al. A


Study of The Prevalence of Adverse Events in Primary Healthcare in
Spain. Eur J Public Health. 2012;22(6):921-5. Epub 2012/11/28

Aryani. 2009. “Analisis Pengetahuan dan Motivasi Perawat yang


Mempengaruhi Sikap Mendukung Penerapan Program Patient Safety”,
Tesis Universitas Diponegoro, Yogyakarta

Astriana. 2012. Hubungan Pendidikan, Masa Kerja Dan Beban Kerja Dengan
Keselamatan Pasien Rsud Haji Makassar

Azwar,saifuddin.2010.Metode Penelitian. Yogyakarta:pustaka pelajar

Bakhtiar, D.S., Sulaksmono., 2013, “ Risk Assesment Pada Pekerjaan


Welding Confined Space Di Bagian Ship Buliding PT. Dok dan
Perkapalan Surabaya”, Departement Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Cecep,T.dkk.2016, Handover Sebagai Upaya Peningkatan Keselamatan


Pasien. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of
Nursing), Volume 11, No.2, Juli 2016)

Darmiati,Z.1995, Pembentukan Sikap. Cakrawala ?I!ndidikan Nomor 3,


Tahun XlV, November 1995
Depkes,RI 2006,Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan Komisis
Akreditas Rumah Sakit .Jakarta : buku panduan Nasional di indonesia
08.08.2006

Dhinamita,2013.Pengaruh Motivasi Perawat Dan Gaya Kepemimpinan


Kepala Ruang Terhadap Penerapan Budaya Keselamatan Pasien Oleh
Perawat Pelaksana Pada Rumah Sakit Pemerintah Di Semarang
Volume 1, No. 2, November 2013; 138-145

Fransiskus,dkk.2013, Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.


Jurnal MAKSIPRENEUR, Vol. II, No. 2, Juni 2013, hal. 101 – 112

Fridawati,R,dkk.2015, faktor yang berhubungan dengan implementasi


keselamatan pasien di RSUD Ajjappange Soppeng tahun 2015, jurnal
kebijakan kesehatan Indonesia,Vol 5 hal 152-157

Gerungan,W.A.2004. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama

Ivan,E.2010. Ilmu Dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai Agama. JKA,
Volume 2 Nomor 3 Maret Tahun 2010

Ivana,R. 2019. Hubungan Beban Kerja dan Pelatihan Terhadap kompetensi


Perawat Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat
Inap BLUD RSU Sele Be Solu Kota Sorong Volume 1 Nomor 1 (Oktober
2019)

KKP RS, Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit: Departeman


Kesehatan RI.2006

Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS. To Err Is Human: Building a Safer
Health System: National Academies Press; 2000.

Mc,Clelland,D.C, 1985. Human Motivation. Illinois:Scoot,foresman&company.

Makta.La Ode.2012.Pengaruh Motivasi Kerja Dengan Kompetensi Perawat


Pelaksana Di Unit Rawat Inap Rs. Stella Maris Makassar Tahun 2013

Notoatmojo S.2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka


Cipta:Jakarta
Permenkes No 11 THN 2017.Kelematan Pasien di Rumah Sakit. Jakarta
:Kementrian kesehatan

Permenkes No 1691 THN 2011.Kelematan Pasien di Rumah Sakit. Jakarta


:Kementrian Lingkungan Hidup.

Reisa,B,2018, Perspektif Tenaga Kesehatan: Budaya Keselamatan Pasien


pada Puskesmas PONED di Kota Bandung, JSK, Volume 3 Nomor 3
Maret Tahun 2018

Rezky,2014. Hubungan Pengetahuan, Motivasi, Dan Beban Kerja Terhadap


Kinerja Keselamatan Pasien Rsud Syekh Yusuf Gowa

Sarwono,Sarlito. W dan Eko A. Meinarno. 2009 Psikologi Sosial. Jakarta:


Salemba Humanika

Sri,G.2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan


Pencegahan Osteoporosis pada Wanita Usila di Kelurahan Jati. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)

Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. 2004.


Wahyudi YP, Nurfaidah S. Pengelolaan Rujukan Kedaruratan Maternal di
Rumah Sakit dengan Pelayanan PONEK. Jurnal Kedokteran Brawijaya.
2014;28(1):84-8.

Yeni.2018, Analisis Hubungan Sikap Perawat Dengan Budaya Keselamatan


Pasien Di Ruang Rawat Inap Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau. Vol. 8
No. 2, April 2018
Validitas dan reabilitas

Notes
Output Created 13-JUL-2020 15:38:22
Comments
D:\Thesis & Disertasi\20 Thesis
Data
Aksani\Data Aksani.sav
Active Dataset DataSet1
Input Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 60
User-defined missing values are
Definition of Missing
treated as missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on all cases with
Cases Used
valid data.
FREQUENCIES VARIABLES=umur jk
pddkn bebankerja motivasi kompetensi
Syntax
keselamatan
/ORDER=ANALYSIS.
Processor Time 00:00:00,03
Resources
Elapsed Time 00:00:00,03

Statistics
Umur Jenis Kelamin Pendidikan Beban Kerja Motivasi Kompetensi
Valid 60 60 60 60 60 60
N
Missing 0 0 0 0 0 0

Statistics
Penerapan SKP
Valid 60
N
Missing 0
Frequency Table

Correlations

Notes
Output Created 05-SEP-2020 05:28:24
Comments
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Input
Split File <none>
N of Rows in Working Data 60
File
User-defined missing values are treated
Definition of Missing
as missing.
Missing Value Handling Statistics for each pair of variables are
Cases Used based on all the cases with valid data
for that pair.
CORRELATIONS
/VARIABLES=x1 x2 x3 x4 x5 x6 total
Syntax
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Processor Time 00:00:00,03
Resources
Elapsed Time 00:00:00,02

Correlations
x1 x2 x3 x4 x5 x6
* *
Pearson Correlation 1 ,018 ,025 -,259 -,294 -,111
x1 Sig. (2-tailed) ,889 ,850 ,045 ,023 ,400
N 60 60 60 60 60 60
*
x2 Pearson Correlation ,018 1 ,101 ,156 -,300 -,076
Sig. (2-tailed) ,889 ,442 ,233 ,020 ,566
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,025 ,101 1 ,290* -,107 ,116
x3 Sig. (2-tailed) ,850 ,442 ,024 ,414 ,376
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation -,259* ,156 ,290* 1 -,041 -,041
x4 Sig. (2-tailed) ,045 ,233 ,024 ,757 ,757
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation -,294* -,300* -,107 -,041 1 -,017
x5 Sig. (2-tailed) ,023 ,020 ,414 ,757 ,899
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation -,111 -,076 ,116 -,041 -,017 1
x6 Sig. (2-tailed) ,400 ,566 ,376 ,757 ,899
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,261** ,366** ,704** ,474** ,318** ,396**
total Sig. (2-tailed) ,219 ,004 ,000 ,000 ,411 ,002
N 60 60 60 60 60 60

Correlations
total
Pearson Correlation ,261
x1 Sig. (2-tailed) ,219
N 60
Pearson Correlation ,366
x2 Sig. (2-tailed) ,004
N 60
Pearson Correlation ,704
x3 Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Pearson Correlation ,474*
x4 Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Pearson Correlation ,318*
x5 Sig. (2-tailed) ,411
N 60
x6 Pearson Correlation ,396
Sig. (2-tailed) ,002
N 60
Pearson Correlation 1
total Sig. (2-tailed)
N 60

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

CORRELATIONS
/VARIABLES=x21 x22 x23 x24 x25 x26 x27 x28 x29 x210 x211 x212 x2total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations
Notes
Output Created 05-SEP-2020 05:37:41
Comments
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Input
Split File <none>
N of Rows in Working Data 60
File
User-defined missing values are treated
Definition of Missing
as missing.
Missing Value Handling Statistics for each pair of variables are
Cases Used based on all the cases with valid data
for that pair.
CORRELATIONS
/VARIABLES=x21 x22 x23 x24 x25
x26 x27 x28 x29 x210 x211 x212
Syntax
x2total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Processor Time 00:00:00,02
Resources
Elapsed Time 00:00:00,02
Correlations
x21 x22 x23 x24 x25 x26 x27 x28
Pearson 1 -,243 ,058 ,087 -,060 ,404** ,023 ,034
Correlation
x21
Sig. (2-tailed) ,061 ,660 ,510 ,648 ,001 ,859 ,797
N 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson -,243 1 ,151 ,120 ,116 ,140 ,090 -,262*
Correlation
x22
Sig. (2-tailed) ,061 ,248 ,360 ,377 ,286 ,493 ,043
N 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson ,058 ,151 1 ,111 ,143 ,268* ,330* -,047
Correlation
x23
Sig. (2-tailed) ,660 ,248 ,397 ,276 ,039 ,010 ,719
N 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson ,087 ,120 ,111 1 ,334** ,208 -,016 ,249
Correlation
x24
Sig. (2-tailed) ,510 ,360 ,397 ,009 ,110 ,906 ,055
N 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson -,060 ,116 ,143 ,334** 1 ,245 ,127 ,167
Correlation
x25
Sig. (2-tailed) ,648 ,377 ,276 ,009 ,059 ,334 ,201
N 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson ,404** ,140 ,268* ,208 ,245 1 -,007 ,053
Correlation
x26
Sig. (2-tailed) ,001 ,286 ,039 ,110 ,059 ,956 ,687
N 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson ,023 ,090 ,330* -,016 ,127 -,007 1 ,065
Correlation
x27
Sig. (2-tailed) ,859 ,493 ,010 ,906 ,334 ,956 ,621
N 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson ,034 -,262* -,047 ,249 ,167 ,053 ,065 1
Correlation
x28
Sig. (2-tailed) ,797 ,043 ,719 ,055 ,201 ,687 ,621
N 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson -,037 ,190 -,082 ,128 ,071 ,171 -,256* -,148
Correlation
x29
Sig. (2-tailed) ,780 ,146 ,534 ,328 ,591 ,193 ,049 ,258
N 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson ,043 -,150 -,048 -,038 -,035 -,093 -,041 ,000
Correlation
x210
Sig. (2-tailed) ,747 ,251 ,718 ,775 ,791 ,479 ,757 1,000
N 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson ,170 ,012 -,219 ,151 ,134 ,189 ,064 ,134
Correlation
x211
Sig. (2-tailed) ,195 ,925 ,093 ,248 ,306 ,147 ,625 ,309
N 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson ,026 -,275* -,007 ,006 -,337** -,184 -,298* ,113
Correlation
x212
Sig. (2-tailed) ,843 ,034 ,958 ,965 ,008 ,158 ,021 ,390
N 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson ,351** ,278** ,387** ,635** ,437** ,555** ,297** ,372**
Correlation
x2total
Sig. (2-tailed) ,006 ,174 ,002 ,000 ,000 ,000 ,132 ,003
N 60 60 60 60 60 60 60 60

Correlations
x29 x210 x211 x212 x2total
Pearson Correlation -,037 ,043 ,170 ,026 ,351
x21 Sig. (2-tailed) ,780 ,747 ,195 ,843 ,006
N 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,190 -,150 ,012 -,275 ,178
x22 Sig. (2-tailed) ,146 ,251 ,925 ,034 ,174
N 60 60 60 60 60
Pearson Correlation -,082 -,048 -,219 -,007 ,387
x23 Sig. (2-tailed) ,534 ,718 ,093 ,958 ,002
N 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,128 -,038 ,151 ,006 ,635**
x24 Sig. (2-tailed) ,328 ,775 ,248 ,965 ,000
N 60 60 60 60 60
x25 Pearson Correlation ,071 -,035 ,134 -,337** ,437
Sig. (2-tailed) ,591 ,791 ,306 ,008 ,000
N 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,171** -,093 ,189* -,184 ,555
x26 Sig. (2-tailed) ,193 ,479 ,147 ,158 ,000
N 60 60 60 60 60
Pearson Correlation -,256 -,041 ,064* -,298 ,197
x27 Sig. (2-tailed) ,049 ,757 ,625 ,021 ,132
N 60 60 60 60 60
Pearson Correlation -,148 ,000* ,134 ,113 ,372
x28 Sig. (2-tailed) ,258 1,000 ,309 ,390 ,003
N 60 60 60 60 60
Pearson Correlation 1 -,136 ,050 -,074 ,193
x29 Sig. (2-tailed) ,301 ,704 ,576 ,139
N 60 60 60 60 60
Pearson Correlation -,136 1 ,017 ,299 ,226
x210 Sig. (2-tailed) ,301 ,899 ,020 ,083
N 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,050 ,017 1 -,196 ,378
x211 Sig. (2-tailed) ,704 ,899 ,134 ,003
N 60 60 60 60 60
Pearson Correlation -,074 ,299* -,196 1 ,107**
x212 Sig. (2-tailed) ,576 ,020 ,134 ,415
N 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,293** ,256** ,378** ,257** 1**
x2total Sig. (2-tailed) ,139 ,083 ,003 ,415
N 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

CORRELATIONS
/VARIABLES=z1 z2 z3 z4 z5 z6 z7 z8 ztotal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations
Notes
Output Created 05-SEP-2020 05:40:14
Comments
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Input
Split File <none>
N of Rows in Working Data 60
File
User-defined missing values are treated
Definition of Missing
as missing.
Missing Value Handling Statistics for each pair of variables are
Cases Used based on all the cases with valid data
for that pair.
CORRELATIONS
/VARIABLES=z1 z2 z3 z4 z5 z6 z7 z8
Syntax ztotal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Processor Time 00:00:00,00
Resources
Elapsed Time 00:00:00,00

Correlations
z1 z2 z3 z4 z5 z6
Pearson Correlation 1 -,093 -,166 ,146 ,133 -,181
z1 Sig. (2-tailed) ,478 ,205 ,267 ,312 ,165
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation -,093 1 -,122 ,250 -,026 ,095
z2 Sig. (2-tailed) ,478 ,353 ,054 ,846 ,469
N 60 60 60 60 60 60
z3 Pearson Correlation -,166 -,122 1 -,284* ,146 -,046
Sig. (2-tailed) ,205 ,353 ,028 ,265 ,727
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,146 ,250 -,284* 1 -,005 ,094
z4 Sig. (2-tailed) ,267 ,054 ,028 ,967 ,474
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,133 -,026 ,146 -,005 1 -,141
z5 Sig. (2-tailed) ,312 ,846 ,265 ,967 ,283
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation -,181 ,095 -,046 ,094 -,141 1
z6 Sig. (2-tailed) ,165 ,469 ,727 ,474 ,283
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation -,218 ,427** -,175 ,226 -,136 ,016
z7 Sig. (2-tailed) ,094 ,001 ,180 ,082 ,302 ,901
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,086 -,085 ,221 ,144 ,023 ,016
z8 Sig. (2-tailed) ,516 ,520 ,090 ,271 ,859 ,903
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,349** ,416** ,261** ,528** ,390** ,301*
ztotal Sig. (2-tailed) ,006 ,001 ,106 ,000 ,002 ,019
N 60 60 60 60 60 60

Correlations
z7 z8 ztotal
Pearson Correlation -,218 ,086 ,349
z1 Sig. (2-tailed) ,094 ,516 ,006
N 60 60 60
Pearson Correlation ,427 -,085 ,416
z2 Sig. (2-tailed) ,001 ,520 ,001
N 60 60 60
Pearson Correlation -,175 ,221 ,261
z3 Sig. (2-tailed) ,180 ,090 ,106
N 60 60 60
Pearson Correlation ,226 ,144 ,528*
z4 Sig. (2-tailed) ,082 ,271 ,000
N 60 60 60
z5 Pearson Correlation -,136 ,023 ,390
Sig. (2-tailed) ,302 ,859 ,002
N 60 60 60
Pearson Correlation ,016 ,016 ,301
z6 Sig. (2-tailed) ,901 ,903 ,019
N 60 60 60
Pearson Correlation 1 -,153** ,228
z7 Sig. (2-tailed) ,245 ,080
N 60 60 60
Pearson Correlation -,153 1 ,440
z8 Sig. (2-tailed) ,245 ,000
N 60 60 60
Pearson Correlation ,228** ,440** 1
ztotal Sig. (2-tailed) ,080 ,000
N 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

CORRELATIONS
/VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 ytotal
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Notes
Output Created 05-SEP-2020 05:41:54
Comments
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Input
Split File <none>
N of Rows in Working Data 60
File
User-defined missing values are treated
Missing Value Handling Definition of Missing
as missing.
Statistics for each pair of variables are
Cases Used based on all the cases with valid data
for that pair.
CORRELATIONS
/VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6 ytotal
Syntax
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Processor Time 00:00:00,00
Resources
Elapsed Time 00:00:00,00

Correlations
y1 y2 y3 y4 y5 y6
Pearson Correlation 1 ,341** ,124 ,336** ,269* ,351**
y1 Sig. (2-tailed) ,008 ,346 ,009 ,038 ,006
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,341** 1 ,415** ,642** ,402** ,270*
y2 Sig. (2-tailed) ,008 ,001 ,000 ,001 ,037
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,124 ,415** 1 ,230 ,232 ,185
y3 Sig. (2-tailed) ,346 ,001 ,077 ,075 ,157
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,336** ,642** ,230 1 ,585** ,277*
y4 Sig. (2-tailed) ,009 ,000 ,077 ,000 ,032
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,269* ,402** ,232 ,585** 1 ,249
y5 Sig. (2-tailed) ,038 ,001 ,075 ,000 ,055
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,351** ,270* ,185 ,277* ,249 1
y6 Sig. (2-tailed) ,006 ,037 ,157 ,032 ,055
N 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation ,587** ,768** ,559** ,761** ,698** ,601**
ytotal Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60
Correlations
ytotal
Pearson Correlation ,587
y1 Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Pearson Correlation ,768**
y2 Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Pearson Correlation ,559
y3 Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Pearson Correlation ,761**
y4 Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Pearson Correlation ,698*
y5 Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Pearson Correlation ,601**
y6 Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Pearson Correlation 1**
ytotal Sig. (2-tailed)
N 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

RELIABILITY
/VARIABLES=x11 x12 x13 x14 x15 x16 x21 x22 x23 x24 x25 x26 x27 x28 x29
x210 x211 x212 z1 z2 z3 z4 z5 z6 z7 z8 y1 y2 y3 y4 y5 y6
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability

Notes
Output Created 05-SEP-2020 05:43:41
Comments
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Input Split File <none>
N of Rows in Working Data 60
File
Matrix Input
User-defined missing values are treated
Definition of Missing
as missing.
Missing Value Handling Statistics are based on all cases with
Cases Used valid data for all variables in the
procedure.
RELIABILITY
/VARIABLES=x11 x12 x13 x14 x15
x16 x21 x22 x23 x24 x25 x26 x27 x28
x29 x210 x211 x212 z1 z2 z3 z4 z5 z6
Syntax
z7 z8 y1 y2 y3 y4 y5 y6
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Processor Time 00:00:00,02
Resources
Elapsed Time 00:00:00,01

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary
N %
Valid 60 100,0
Cases Excludeda 0 ,0
Total 60 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
a
Alpha
,665 6

a. The value is negative due to


a negative average covariance
among items. This violates
reliability model assumptions.
You may want to check item
codings.

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Alpha if Item
Deleted
x11 15,4667 2,897 ,254 ,566
x12 15,6000 2,414 ,042 ,588
x13 16,2000 1,485 ,235 ,709
x14 15,6167 2,173 ,083 ,554
x15 15,2667 3,046 ,312 ,638
x16 15,7667 2,351 ,042 ,690

RELIABILITY
/VARIABLES=x21 x22 x23 x24 x25 x26 x27 x28 x29 x210 x211 x212
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes
Output Created 05-SEP-2020 06:10:17
Comments
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Input Split File <none>
N of Rows in Working Data 60
File
Matrix Input
User-defined missing values are treated
Definition of Missing
as missing.
Missing Value Handling Statistics are based on all cases with
Cases Used valid data for all variables in the
procedure.
RELIABILITY
/VARIABLES=x21 x22 x23 x24 x25
x26 x27 x28 x29 x210 x211 x212
Syntax
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Processor Time 00:00:00,00
Resources
Elapsed Time 00:00:00,00

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Valid 60 100,0
Cases Excludeda 0 ,0
Total 60 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,696 12

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Alpha if Item
Deleted
x21 37,5667 8,182 ,145 ,561
x22 37,4667 8,863 -,044 ,629
x23 36,8500 7,926 ,142 ,558
x24 37,7667 6,351 ,378 ,509
x25 37,1167 7,834 ,238 ,625
x26 37,2333 7,301 ,366 ,568
x27 37,2833 8,783 ,011 ,605
x28 37,2000 7,993 ,124 ,566
x29 37,4833 8,796 -,019 ,518
x210 37,2667 8,673 -,020 ,525
x211 38,7167 7,935 ,114 ,570
x212 37,5833 9,366 -,189 ,614

RELIABILITY
/VARIABLES=z1 z2 z3 z4 z5 z6 z7 z8
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes
Output Created 05-SEP-2020 06:10:56
Comments
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Input
Split File <none>
N of Rows in Working Data 60
File
Matrix Input
User-defined missing values are treated
Definition of Missing
as missing.
Missing Value Handling Statistics are based on all cases with
Cases Used valid data for all variables in the
procedure.
RELIABILITY
/VARIABLES=z1 z2 z3 z4 z5 z6 z7 z8
Syntax /SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Processor Time 00:00:00,00
Resources
Elapsed Time 00:00:00,00

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Valid 60 100,0
Cases Excludeda 0 ,0
Total 60 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,611 8

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Alpha if Item
Deleted
z1 24,1833 3,542 ,093 ,613
z2 23,8333 3,362 ,129 ,685
z3 24,0833 3,908 ,149 ,537
z4 23,9333 3,012 ,206 ,579
z5 23,2833 3,393 ,020 ,506
z6 24,6333 3,660 ,080 ,686
z7 23,7167 3,800 ,047 ,542
z8 23,9000 3,278 ,127 ,593

RELIABILITY
/VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes
Output Created 05-SEP-2020 06:11:21
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data 60
File
Matrix Input
User-defined missing values are treated
Definition of Missing
as missing.
Missing Value Handling Statistics are based on all cases with
Cases Used valid data for all variables in the
procedure.
RELIABILITY
/VARIABLES=y1 y2 y3 y4 y5 y6
Syntax /SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Processor Time 00:00:00,00
Resources
Elapsed Time 00:00:00,01

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Valid 60 100,0
Cases Excludeda 0 ,0
Total 60 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,740 6

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Alpha if Item
Deleted
y1 21,0667 5,351 ,411 ,720
y2 20,3500 4,570 ,625 ,659
y3 20,5333 5,270 ,340 ,741
y4 20,3000 4,790 ,636 ,662
y5 20,5000 4,695 ,509 ,693
y6 20,8333 5,056 ,378 ,733
FORMULIR PERSETUJUAN
Judul :

Pengaruh Beban Kerja Dan Motivasi Melalui Kompetensi Terhadap Tindakan


Penerapaan indikator keselamatan pasien Pada Perawat UGD,ICU RSI
Faisal Makassar 2020
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : ..................................................................
Umur : ...................................................................
Alamat : ...................................................................
No Telp : …...............................................................

Setelah mendengar/membaca dan mengerti penjelasan yang diberikan


mengenai tujuan, manfaat apa yang akan dilakukan pada penelitian ini, saya
menyatakan setuju untuk ikut dalam penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan.
Saya tahu bahwa keikutsertaan saya ini bersifat sukarela tanpa paksaan,
sehingga saya bisa menolak ikut atau mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa
kehilangan hak saya untuk mendapat layanan pendidikan. Juga saya berhak
bertanya atau meminta penjelasan pada peneliti bila masih ada hal yang belum
jelas atau masih ada hal yang ingin saya ketahui tentang penelitian ini.
Saya percaya bahwa keamanan dan kerahasiaan data penelitian akan
terjamin dan saya dengan ini menyetujui semua data saya yang dihasilkan pada
penelitian ini untuk disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Bila terjadi perbedaan pendapat dikemudian hari kami akan menyelesaikannya
secara kekeluargaan.

Makassar, juni
2020

responden

(
)
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH BEBAN KERJA DAN MOTIVASI MELALUI
KOMPETENSI TERHADAP TINDAKAN PENERAPAAN
INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN PADA PERAWAT UGD
RSI FAISAL MAKASSAR 2020

A. karakteristik responden :

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis kelamin :

4. Pendidikan :

B Beban kerja :

Petunjuk pengisian :

Berilah penilaian atas masing-masing pernyataan dibawah ini dengan

memberi tanda silang(x) pada kolom pilihan yang sesuai menurut saudara.

Dengan penjelasan :

1=sangat tidak setuju

2=tidak setuju

3=setuju

4=sangat setuju

5=amat sangat setuju


No Pertanyaan 1 2 3 4 5

1 Menurut saudara/i,
bagaimana
perbandingan
jumlah perawat
dengan jumlah
pasien pafa shift
pagi
2 Menurut saudara/i,
bagaimana
perbandingan
jumlah perawat
dengan jumlah
pasien pafa shift
siang
3 Menurut saudara/i,
bagaimana
perbandingan
jumlah perawat
dengan jumlah
pasien pafa shift
malam
4 Melaksanakan
kegiatan lain di
luar tugas pokok
dan fungsi
perawat,
Membersihkan
ruangan
5 Melaksanakan
kegiatan lain di
luar tugas pokok
dan fungsi
perawat,
Membersihkan
peralatan
6 Melaksanakan
kegiatan lain di
luar tugas pokok
dan fungsi
perawat,
Mendaftarkan
pasien ke ruang
perawatan

C Motivasi :

Petunjuk pengisian :

Berilah penilaian atas masing-masing pernyataan dibawah ini dengan

memberi tanda silang(x) pada kolom pilihan yang sesuai menurut saudara.

Dengan penjelasan :

1=sangat tidak setuju

2=tidak setuju

3=setuju

4=sangat setuju

5=amat sangat setuju

No Pertanyaan 1 2 3 4 5

Tanggung jawab

1 Saya bertanggung
jawab penuh
terhadap
pengambilan
berkas medik
2 Saya pernah tidak
tepat waktu dalam
mengerjakan tugas
yang diberikan
pimpinan
3 Saya mampu
mengambil inisiatif
sendiri dalam
melakukan
pekerjaan
prestasi

4 Atasan saya selalu


memberikan
apresiasi bila
pekerjaan saya
selesai tepat waktu
5 Tidak pernah
memikirkan
tentang prestasi
dalam bekerja
6 Menyelesaikan
pekerjaan tepat
waktu merupakan
prioritas utama dan
prestasi sendiri
Pengembangan diri

7 Saya selalu
megikuti sosialisasi
yang diadakan
yang berhubungan
dengan pekerjaan
saya
8 Saya mendapatkan
kesempatan untuk
mengikuti pelatihan
pada bidang
pekerjaan saya
9 Saya cenderung
untuk mengkritik
cara kerja yang
tidak sesuai
dengan pendapat
saya
Kemandirian dalam bertindak

10 Saya tidak segan-


segan untuk
membantu
pekerjaan teman
yang terkait
dengan tugas saya
11 Saya sering tidak
menyelesaikan
tugas tepat waktu
12 Sebelum
melaksanakan
suatu pekerjaan,
saya terlebih
dahulu
menentukan target
pelaksanaanya

D kompetensi :

Petunjuk pengisian :

Berilah penilaian atas masing-masing pernyataan dibawah ini dengan

memberi tanda silang(x) pada kolom pilihan yang sesuai menurut saudara.

Dengan penjelasan :

1=sangat tidak setuju

2=tidak setuju

3=setuju

4=sangat setuju

5=amat sangat setuju


No Pertanyaan 1 2 3 4 5

pengetahuan

1 Saya dapat bekerja


tanpa pengarahan
dan pengawasan
dari atasan dengan
pengetahuan yang
saya miliki
2 Menggunakan
pengetahuan dan
Teknik yang up to
date pada
pelaksanaan
asuhan
keperawatan
pasien
3 Saya jarang
mengikuti pelatihan
berbasis
kompetensi untuk
menambah
pengetahuan
keperawatanyang
baru
4 Saya selalu
membantu rekan
kerja ketika
mengalamikesulitan
teknis dengan
pengetahuan yang
saya miliki
sikap

5 Saya selalu
bersikap ramah
kepada pasien dan
keluarganya
6 Saya tidak sabaran
menghadapi pasien
yang sering
mengeluh
7 Saya membantu
pasien diluar
prosedur yang
sudah ada
8 Saya selalu
menjalin hubungan
baik dengan pasien
agar pasien merasa
nyaman
E Tindakan :

Petunjuk pengisian :

berilah penilaian secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab terhadap

perawat yang bersangkutan sebagai perawat yang bekerja pada unit kerja

Saudara. Penilaian dilakukan terhadap aspek-aspek dalam tabel berikut

dengan cara melingkari angka (1-5) pada kolom skor.

1=tidak baik

2=kurang baik

3=sedang

4=baik

5=sangat baik

no Sasaran penerapan keselamatan pasien skor

1 Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar 12345

2 Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif 12345

3 Meningkatkan Keamanan Obat-obatan Yang Harus 12345


Diwaspadai
4 Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, 12345
Prosedur Yang Benar, Pembedahan Pada Pasien
Yang Benar
5 Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan 12345
Kesehatan
6 Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh 12345
Frequencies

Output Created 13-JUL-2020 15:38:22


Comments
Input Data D:\Thesis & Disertasi\20 Thesis
Aksani\Data Aksani.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 60
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=umur
jk pddkn bebankerja motivasi
kompetensi keselamatan
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.03
Elapsed Time 00:00:00.03

Statistics

Umur Jenis Kelamin Pendidikan Beban Kerja Motivasi Kompetensi


N Valid 60 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0 0

Statistics

Penerapan
SKP
N Valid 60
Missing 0

Frequency Table

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21-30 Tahun 38 63.3 63.3 63.3
31-40 Tahun 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 19 31.7 31.7 31.7
Perempuan 41 68.3 68.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid D3 Keperawatan 36 60.0 60.0 60.0
S1 Keperawatan 9 15.0 15.0 75.0
Ners 14 23.3 23.3 98.3
S2 Keperawatan 1 1.7 1.7 100.0
Total 60 100.0 100.0

Beban Kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 51 85.0 85.0 85.0
Baik 9 15.0 15.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

Motivasi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 40 66.7 66.7 66.7
Baik 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

Kompetensi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 28 46.7 46.7 46.7
Baik 32 53.3 53.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

Penerapan SKP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Cukup 2 3.3 3.3 3.3
Baik 34 56.7 56.7 60.0
Sangat Baik 24 40.0 40.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Means

Notes

Output Created 13-JUL-2020 15:38:50


Comments
Input Data D:\Thesis & Disertasi\20 Thesis
Aksani\Data Aksani.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 60
Missing Value Handling Definition of Missing For each dependent variable in a
table, user-defined missing values
for the dependent and all grouping
variables are treated as missing.
Cases Used Cases used for each table have no
missing values in any independent
variable, and not all dependent
variables have missing values.
Syntax MEANS TABLES=beban motivation
kompetensii skp
/CELLS MEAN COUNT STDDEV
MEDIAN MIN MAX.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.03

Case Processing Summary

Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Beban Kerja 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
Motivasi 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
Kompetensi 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
Penerapan SKP 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%

Report

Penerapan
Beban Kerja Motivasi Kompetensi SKP
Mean 18.85 40.87 27.37 24.72
N 60 60 60 60
Std. Deviation 1.635 3.022 2.000 2.604
Median 19.00 41.00 28.00 25.00
Minimum 16 33 23 19
Maximum 23 49 31 30
Nonparametric Correlations

Notes

Output Created 13-JUL-2020 15:38:56


Comments
Input Data D:\Thesis & Disertasi\20 Thesis
Aksani\Data Aksani.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 60
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics for each pair of variables
are based on all the cases with valid
data for that pair.
Syntax NONPAR CORR
/VARIABLES=beban motivation
kompetensii skp
/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL
NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.06
Number of Cases Allowed 120989 casesa

a. Based on availability of workspace memory


Correlations

Beban Kerja Motivasi Kompetensi


Spearman's rho Beban Kerja Correlation Coefficient 1.000 -.335** -.256*
Sig. (2-tailed) . .009 .048
N 60 60 60
** *
Motivasi Correlation Coefficient -.335 1.000 .285 Sig.
(2-tailed) .009......................................... 028
N 60 60 60
* *
Kompetensi Correlation Coefficient -.256 .285 1.000
Sig. (2-tailed) .048 .028 .
N 60 60 60
Penerapan SKP Correlation Coefficient -.361** .263* .359**
Sig. (2-tailed) .005 .042 .005
N 60 60 60

Correlations

Penerapan
SKP
Spearman's rho Beban Kerja Correlation Coefficient -.361**
Sig. (2-tailed) .005
N 60
Motivasi Correlation Coefficient .263*
Sig. (2-tailed) .042
N 60
Kompetensi Correlation Coefficient .359**
Sig. (2-tailed) .005
N 60
Penerapan SKP Correlation Coefficient 1.000
Sig. (2-tailed) .
N 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


Regression

Notes
Output Created
Comments
Input Data

Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Missing Value Handling Definition of Missing

Cases Used

Syntax

Resources Processor Time


Elapsed Time
Memory Required
Additional Memory Required for Residual Plots
Notes

Output Created 13-JUL-2020 15:51:02


Comments
Input Data D:\Thesis & Disertasi\20 Thesis
Aksani\Data Aksani.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 60
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT skp
/METHOD=BACKWARD beban
motivation kompetensii.
Resources Processor Time 00:00:00.06
Elapsed Time 00:00:00.08
Memory Required 2348 bytes
Additional Memory Required for Residual Plots 0 bytes

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Kompetensi,
Beban Kerja, . Enter
Motivasib
2 Backward
(criterion:
. Motivasi Probability of
F-to-remove
>= .100).

a. Dependent Variable: Penerapan SKP


b. All requested variables entered.
Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .487a .238 .197 2.334
b
2 .481 .232 .205 2.323

a. Predictors: (Constant), Kompetensi, Beban Kerja, Motivasi


b. Predictors: (Constant), Kompetensi, Beban Kerja

ANOVAa

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 95.081 3 31.694 5.817 .002b
Residual 305.102 56 5.448
Total 400.183 59
2 Regression 92.719 2 46.359 8.594 .001c
Residual 307.464 57 5.394
Total 400.183 59

a. Dependent Variable: Penerapan SKP


b. Predictors: (Constant), Kompetensi, Beban Kerja, Motivasi
c. Predictors: (Constant), Kompetensi, Beban Kerja

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 20.650 7.553 2.734 .008
Beban Kerja -.474 .197 -.297 -2.399 .020
Motivasi .072 .109 .083 .658 .513
Kompetensi .368 .159 .282 2.308 .025
2 (Constant) 23.598 6.052 3.899 .000
Beban Kerja -.510 .189 -.320 -2.700 .009
Kompetensi .392 .154 .301 2.540 .014

a. Dependent Variable: Penerapan SKP


Excluded Variablesa

Collinearity
Partial Statistics
Model Beta In t Sig. Correlation Tolerance
b
2 Motivasi .083 .658 .513 .088 .852

a. Dependent Variable: Penerapan SKP


b. Predictors in the Model: (Constant), Kompetensi, Beban Kerja

Regression

Notes
Output Created
Comments
Input Data

Active Dataset
Filter
Weight
Split File
N of Rows in Working Data File
Missing Value Handling Definition of Missing

Cases Used

Syntax

Resources Processor Time


Elapsed Time
Memory Required
Additional Memory Required for Residual Plots
Notes

Output Created 13-JUL-2020 16:17:51


Comments
Input Data D:\Thesis & Disertasi\20 Thesis
Aksani\Data Aksani.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 60
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT kompetensii
/METHOD=BACKWARD beban
motivation.
Resources Processor Time 00:00:00.09
Elapsed Time 00:00:00.17
Memory Required 1988 bytes
Additional Memory Required for Residual Plots 0 bytes

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Motivasi,
. Enter
Beban Kerjab
2 Backward
(criterion:
. Beban Kerja Probability of
F-to-remove
>= .100).

a. Dependent Variable: Kompetensi


b. All requested variables entered.
Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .302a .091 .059 1.940
b
2 .277 .077 .061 1.938

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Beban Kerja


b. Predictors: (Constant), Motivasi

ANOVAa

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 21.503 2 10.752 2.858 .066b
Residual 214.430 57 3.762
Total 235.933 59
2 Regression 18.161 1 18.161 4.837 .032c
Residual 217.772 58 3.755
Total 235.933 59

a. Dependent Variable: Kompetensi


b. Predictors: (Constant), Motivasi, Beban Kerja
c. Predictors: (Constant), Motivasi

Coefficien
tsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 23.831 5.425 4.393 .000
Beban Kerja -.153 .163 -.125 -.943 .350
Motivasi .157 .088 .238 1.786 .079
2 (Constant) 19.865 3.420 5.808 .000
Motivasi .184 .083 .277 2.199 .032

a. Dependent Variable: Kompetensi

Excluded Variablesa

Collinearity
Partial Statistics
Model Beta In t Sig. Correlation Tolerance
2 Beban Kerja -.125b -.943 .350 -.124 .900

a. Dependent Variable: Kompetensi


b. Predictors in the Model: (Constant), Motivasi
Path Analysis

Analysis Summary

Date and Time

Date: Wednesday, August 19, 2020


Time: 4:02:36 PM

Title

path aksani: Wednesday, August 19, 2020 4:02 PM

Notes for Group (Group number 1)

The model is recursive.


Sample size = 60

Variable Summary (Group number 1)

Your model contains the following variables (Group number 1)

Observed, endogenous variables


Z
Y
Observed, exogenous variables
X1
X2
Unobserved, exogenous variables
u1
u2

Variable counts (Group number 1)


Number of variables in your model: 6
Number of observed variables: 4
Number of unobserved variables: 2
Number of exogenous variables: 4
Number of endogenous variables: 2

Parameter Summary (Group number 1)

Weights Covariances Variances Means Intercepts Total


Fixed 2 0 0 0 0 2
Labeled 0 0 0 0 0 0
Unlabeled 5 1 4 0 0 10
Total 7 1 4 0 0 12

Assessment of normality (Group number 1)

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.


X2 2.750 4.083 .351 1.111 .405 .640
X1 2.667 3.833 .215 .679 -.536 -.847
Z 2.875 3.875 -.245 -.774 -.990 -1.566
Y 3.167 5.000 .006 .020 -.683 -1.081
Multivariate -2.636 -1.473

Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)

Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2


56 10.009 .040 .915
60 8.714 .069 .924
11 8.278 .082 .879
1 7.933 .094 .828
48 7.894 .096 .690
12 7.100 .131 .813
51 6.981 .137 .731
43 6.749 .150 .694
19 6.362 .174 .736
9 6.362 .174 .610
53 6.108 .191 .613
44 6.014 .198 .537
50 5.935 .204 .455
58 5.539 .236 .571
16 5.400 .249 .540
54 5.393 .249 .426
46 5.304 .257 .370
21 5.010 .286 .455
5 4.783 .310 .506
13 4.715 .318 .446
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
55 4.349 .361 .617
28 4.192 .381 .635
3 3.968 .410 .709
7 3.951 .413 .627
40 3.929 .416 .543
59 3.915 .418 .451
10 3.856 .426 .400
17 3.812 .432 .339
23 3.651 .455 .378
35 3.568 .468 .354
39 3.455 .485 .357
30 3.445 .486 .275
32 3.414 .491 .217
20 3.378 .497 .169
14 3.237 .519 .193
22 3.221 .522 .139
52 3.221 .522 .089
34 3.219 .522 .054
25 3.101 .541 .058
47 3.076 .545 .038
2 3.005 .557 .032
49 2.905 .574 .031
6 2.891 .576 .018
27 2.853 .583 .011
38 2.484 .648 .061
57 2.418 .659 .050
42 2.334 .674 .045
26 2.201 .699 .055
18 2.010 .734 .092
45 1.972 .741 .064
31 1.950 .745 .038
41 1.780 .776 .057
36 1.680 .794 .055
8 1.400 .844 .154
33 1.340 .855 .114
24 1.227 .874 .109
4 .889 .926 .345
37 .751 .945 .351
29 .733 .947 .167
15 .636 .959 .081

Estimates (Group number 1 - Default model)

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)


Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label


Z <--- X1 .125 .119 -.990 .322
Z <--- X2 .238 .131 1.769 .077
Y <--- X2 .083 .214 .632 .527
Y <--- X1 .297 .191 -2.385 .017
Y <--- Z .282 .208 2.360 .018

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate
Z <--- X1 -.131
Z <--- X2 .233
Y <--- X2 .079
Y <--- X1 -.291
Y <--- Z .282

Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label


X1 <--> X2 .335 .009 -2.464 .014

Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate
X1 <--> X2 -.339

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label


X1 .076 .014 5.431 ***
X2 .062 .011 5.431 ***
u1 .056 .010 5.431 ***
u2 .142 .026 5.431 ***

Matrices (Group number 1 - Default model)

Residual Covariances (Group number 1 - Default model)

X2 X1 Z Y
X2 .000
X1 .000 .000
Z .000 .000 .000
Y .000 .000 .000 .000
Standardized Residual Covariances (Group number 1 - Default model)

X2 X1 Z Y
X2 .000
X1 .000 .000
Z .000 .000 .000
Y .000 .000 .000 .000

Factor Score Weights (Group number 1 - Default model)

Total Effects (Group number 1 - Default model)

X2 X1 Z
Z .231 -.117 .000
Y .249 -.512 .490

Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)

X2 X1 Z
Z .233 -.131 .000
Y .145 -.328 .282

Direct Effects (Group number 1 - Default model)

X2 X1 Z
Z .231 -.117 .000
Y .136 -.455 .490

Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)

X2 X1 Z
Z .233 -.131 .000
Y .079 -.291 .282

Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

X2 X1 Z
Z .000 .000 .000
Y .114 -.058 .000

Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

X2 X1 Z
Z .000 .000 .000
Y .066 -.037 .000

Modification Indices (Group number 1 - Default model)


Covariances: (Group number 1 - Default model)

M.I. Par Change

Variances: (Group number 1 - Default model)

M.I. Par Change

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

M.I. Par Change

Minimization History (Default model)

Negative Condition Smallest


Iteration Diameter F NTries Ratio
eigenvalues # eigenvalue
0 e 0 8.176 9999.000 27.101 0 9999.000
1 e 0 9.468 .745 8.241 2 .000
2 e 0 6.458 .247 .919 1 1.166
3 e 0 5.650 .109 .031 1 1.108
4 e 0 5.570 .021 .000 1 1.030
5 e 0 5.765 .001 .000 1 1.002

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF


Default model 10 .000 0
Saturated model 10 .000 0
Independence model 4 28.548 6 .000 4.758

RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI


Default model .000 1.000
Saturated model .000 1.000
Independence model .023 .776 .627 .466

Baseline Comparisons

NFI RFI IFI TLI


Model CFI
Delta1 rho1 Delta2 rho2
Default model 1.000 1.000 1.000
Saturated model 1.000 1.000 1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI


Default model .000 .000 .000
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000

NCP

Model NCP LO 90 HI 90
Default model .000 .000 .000
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 22.548 9.527 43.089

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .000 .000 .000 .000
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model .484 .382 .161 .730

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE


Independence model .252 .164 .349 .000

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC


Default model 20.000 21.852 40.943 50.943
Saturated model 20.000 21.852 40.943 50.943
Independence model 36.548 37.288 44.925 48.925

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI


Default model .339 .339 .339 .370
Saturated model .339 .339 .339 .370
Independence model .619 .399 .968 .632

HOELTER

HOELTER HOELTER
Model
.05 .01
Default model
Independence model 27 35
A. Data Pribadi

1 Nama lengkap : drg aksani taqwim


2 Tempat dan Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 18 agustus 1995
Kompleks griya prima tonasa b5 no
3 Alamat :
1
4 E-mail : Taqwimaksani25@gmail.com
5 Nomor Telepon/HP : 085291911618
6 Asal Instansi : Kedokteran gigi umi

Anda mungkin juga menyukai