DISUSUN OLEH
MISDALIA : 210103031
NURHAYATI : 210103037
TRI SETYORINI : 210103054
YETI CAHYANI : 210103063
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah member rahmat
dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
kegiatan Manajemen Keperawatan ini dengan baik.
Penulis
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...............................................................................6
1. Tujuan Umum...............................................................................6
2. Tujuan Khusus..............................................................................6
C. Manfaat Penulisan..............................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan.......................................................................................51
B. Evaluasi.............................................................................................53
C. Rencana Tindak Lanjut.....................................................................53
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. Tugas Rumah Sakit Umum
(WHO, 2013).
potensi sumber daya yang tersedia di Rumah Sakit dengan wajar, efisien dan
efektif, serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma,
diperlukan cara pengelolaan yang baik dari berbagai unsur pelayanan yang ada
di dalam rumah sakit tersebut dengan kata lain dibutuhkan suatu managemen
masyarakat. Dalam hal ini, managemen yang baik perlu juga diterapkan dalam
aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga
keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai
keperawatan secara professional saat ini dan yang akan datang (Nursalam,
2015).
sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada
supervise para tenaga keperawatan yang lebih senior, lebih lanjut dan trampil,
terhadap tenaga keperawatan junior, dengan didukung oleh kode etik profesi
tepat, nyaman ekonomis, estetis dan etis. Karenanya untuk dapat memberikan
bermutu, berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat. Hal ini
dari pada seorang pegawai, maka setiap tahapan didalam proses manajemen
atau tujuan, filosofi dan sasaran khusus dari institusi dan devisi keperawatan.
tenaga keperawatannya, beberapa jenis tenaga yang ada meliputi kepala ruang
rawat, Clinical Care Manager (CCM), perawat primer (PP), serta perawat
assosiet (PA). Peran dan fungsi antara PP dan PA harus jelas dan sesuai
dengan tanggug jawabnya. Pada ruang MPKP pemula, kepala ruangan adalah
keperawatan yang belum optimal. Pada kenyataannya saat ini tenaga perawat
dilakukan oleh tenaga keperawatan masih banyak yang bersifat monoton atau
cenderung fungsional, motivasi yang masih kurang serta sikap pemimpin atau
proses keperawatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
keperawatan.
2. Tujuan khusus
mahasiswa mampu :
Pesawaran
prioritas masalah.
masalah.
telah disusun.
C. Manfaat Penulisan
1. Rumah Sakit
diruang Anggrek
2. Institusi Pendidikan
keperawatan.
3. Mahasiswa
menegemen keperawatan
BAB II
a. Visi
pasien..
c. Motto
dikelola oleh pemda Kab Pesawaran negeri dan tercatat kedalam tipe
rumah sakit barulah diberikan status Akreditas rumah sakit. RSUD ini
b. Lokasi
saat іnі RSUD Pesawaran mеmіlіkі 120 tempat tіdur, Dоktеr ѕреѕіаlіѕ
dokter.
c. Ketenagaan
Tenaga kerja di RSUD Pesawaran ѕаmраі saat іnі mеmіlіkі 120 tempat
B. Kajian Ruangan
a. Visi
b. Misi
berkualitas
yang professional
c. Tujuan keperawatan
YANG OPTIMAL”
d. Falsafah keperawatan
sosial.
harapan klien
kontinyu
(MPKP)
(3) Pemasaran lewat media (radio dan TV) dan internet (Web
dan Email)
d) Pelayanan unggulan/baru
upaya :
d) Tarif terjangkau
2. Profil Ruangan
a. Gambaran umum
oleh seorang kepala ruang, yang dibantu oleh 2 orang Katim, 16 orang
pasien anak dengan penyakit non bedah, yang terdiri dari kelas 1, 2,
tidur (TT) dan 3 eksta bed yang terbagi menjadi 10 ruang yaitu : kelas
(fasilitas kamar: 18 lemari, 18 kursi) dan ruang High Care Unit (HCU)
posisi tata letak, terdapat empat kamar sebelah utara dan enam kamar
sebelah selatan.
b. Fasilitas
1) Pasien
c. Kursi
d. Kipas angin
f. Wastafel
g. Tempat sampah
h. Tiang infuse
i. Oksigen sentral
2) Perawat
b. Kamar mandi
e. Computer
f. Kulkas
g. TV
i. Kipas angin
malam:
1) Pasien Umum
a) Mahasiswa S1 keperawatan/Ners
b) Mahasiswa D3 Keperawatan
c) Mahasiswa D3 Gizi
C. Kajian Teori
1. Magemen Keperawatan
efektif, efisien dan rasional untuk mencapai tujuan tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.
organisasi.
dan menggunakan sumber daya manusia secara efektif dan efisien guna
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, oleh sebab itu pelayanan
b. Tujuan MPKP
c. Pilar MPKP
yaitu :
Dasar pertimbangan:
1) Pengumpulan data
opportunities, threats)
menghambat
yang tersedia.
a. Peran Manejer
1) Perencanaan
jangka panjang dan jangka pendek untuk mencapai visi, misi, dan
2) Pengorganisasian
3) Ketenagaan
4) Pengarahan
5) Pengawasan
sebagai :
mestinya.
a. Planning
perubahan berencana.
b. Organizing
c. Actuanting
d. Controlling
a. Input
b. Proses
c. Output
d. Kontrol
a. Metode Fungsional
1) Kepala Ruangan
2) Perawat staf,
Tugasnya :
tenaga keperawatan
3) Perawat Pelaksana
4) Pembantu Perawat,
c) Pelayanan terputus-putus
2) Sederhana
3) Efisien.
tugas.
b. Metode Tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-
dari tenaga professional, tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil
keperawatan di unit rawat inap, rawat jalan dan unit gawat darurat
(Nursalam, 2015).
keperawatan terjamin.
4) Peran kepala ruangan penting dalam model tim, model ini akan
Kelebihan
untuk belajar
diberikan.
dipertanggung jawabkan
bertugas.
Kelemahan
b. Metode Kasus
atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau
dan ICU.
menyeluruh.
c. Metode Primer
yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien
(Nursalam, 2015).
keperawatan.
a. Defnisi
kognitif.
6) Raung diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
d. Pembagian Conference
1) Pre Conference
tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim.
Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre
conference ditiadakan.
dan tambahan rencana dari kepala tim dan penanggung jawab tim.
pasien
c) Syarat pelaksanaan
asuhan keperawatan
d) Pelaksanaan
kegiatan.
saat itu.
2) Post Conference
operan dinas, pagi, sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas
luar.
keperawatan
perawatan pelaksana.
pelaksana meliputi :
budaya)
meliputi :
asosiet.
A. Analisa SWOT
1. Unsur Input
a. Strength (kekuatan)
1) Man
Anggrek.
modifikasi.
2) Money (Dana)
obat pasien diklaim melalui BPJS PBI dan NON PBI dengan
asuhan keperawatan.
4) Material
sesuai warnanya
penambahan.
b. Weakness (kelemahan)
1) Man
2) Metode
2. Unsur Proses
telah ditetapkan.
kategori baik.
pencapaian.
1) Planing
tersusun hal ini dikarenakan tidak adanya rapat rutin setiap bulan.
2) Organizing
dilaksanakan.
3) Actuating
4) Controling
pembelajaran mahasiswa.
terkoordinasi.
3. Unsur Output
a. Efisiensi ruang
LOS adalah 1 hari, TOI (waktu rata-rata suatu tempat tidur kosong) 5
B. Rumusan Masalah
pasien pengawasan
- Masih minimnya pelatihan yang diikuti oleh
perawat, semua perawat baru mengikuti
pelatihan BTCLS, kepala ruangan belum
mengikuti pelatihan pelatihan management
bangsal.
- Operan sudah dilakukan keliling ruangan
pasien namun ada kalanya ditemukan operan
hanya diruang perawat saja misalnya pada
dinas sore dan malam.
2. - Pelaksanaan universal Precautions di Ruang Kurangnya disiplin staf
rawat inap Anggrek 85,3% dalam Hand Hygiene
- Pencapain perawat untuk Handhygine masih
dibawah target pencapaian
3. - Standar operasional prosedur di ruang rawat Belum adanya
inap anggrek menggunakan SPO Tahun pembaharuan pembuatan
2020. SOP pemasangan IV
- Perawat melakukan tindakan keperawatan Line. Injeksi melalui
yang dilakukan perawat tetapi SOP vena, pengukuran suhu
pemasangan IV line, injeksi melalalui vena tubuh menggunakan
dan pengukuran suhu tubuh menggunakan thermometer digital
termometer digital belum diperbaharui.
C. Prioritas Masalah
Keterangan:
masalah
Keterangan Bobot:
3:Cukup penting
Dari data diatas maka dapat dibuat prioritas masalah sebagai berikut:
digital
3 Belum adanya Membuat SPO 1. Kordinasi dengan Perawat 100% 18 Maret – Mahasiswa
pembaharuan pembuatan tentang kepala ruang dan Ruang 20 Maret
SOP pemasangan IV Line. Pemasangan IV penangung jawab Rawat 2022
Injeksi melalui vena, Line, injeksi IV SPO. Inap
pengukuran suhu tubuh dan pengukuran 2. Mencari Anggrek
menggunakan suhu tubuh Literatur tentang
thermometer digital mengunakan Pemasangan IV
termometer digital Line, injeksi
vena dan
pengukuran suhu
tubuh
menggunakan
termometer
digital
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
- Pada minggu pertama tanggal 11-13 Maret 2022 adalah identifikasi dan
observasi, panduan wawancara dan juga kuisioner. Data hasil analisa tersebut
thermometer digital
evaluasi
masalah.
Role Play Hand Hygiene Persiapan 19/03/2022 Pelaksanaan kegiatan Pada waktu - Adanya monitoring
- Study literatur tentang berjalan dengan lancar pelaksanaan cuci evaluasi terhadap
universal Precaution tangan secara bersama kepatuhan cuci
- Koordinasi dengan – sama tidak terdapat tangan petugas
Karu dan IPCLN hambatan RSUD Pesawaran
- Menyusundistribusi - Adanya reward
tugas terhadap staf yang
patuh dalam
Pelaksanaan melakukan Hand
- Melakukan sosialisasi Hygiene dengan 6
universal Precaution moment
yang belum optimal di
ruangan Anggrek
- Melakukan Role
model praktek cuci
tangan
Role play pelaksanaan Persiapan 18 Maret Proses pembuatan dan Pada saat pembuatan - Adanya monitoring
metode TIM dan - Melakukan pengkajian 2022 pembaharuan SPO SPO pemasangan IV evaluasi staf tentang
sosialisasi tentang tentang SPO yang pemasangan IV line dan line dan pengukuran kepatuhan staf
pelaksanaan metode belum terdapat pengukuran suhu tubuh suhu tubuh dengan terhadap SPO
TIM diruang rawat Inap berjalan dengan lancar thermometer digital pemasangan IV Line
anggrek literature yang dan SPO pengukuran
- Mencari literature digunakan melalui web suhu tubuh dengan
tentang SPO mengukur tidak dari buku secara thermometer digital
suhu badan langsung - Adanya sosialisasi
menggunakan dengan semua Kepala
termometer digital dan ruangan tentang
Pemasangan IV line
kesesuaian SPO
BAB V
A. Kesimpulan
2022.
Ruang Rawat Inap Anggrek terlaksana dan perawat ruang anggrek rutin
precaution terlaksana.
B. Saran
1. Rumah Sakit
2. Instalasi Pendidikan
3. Mahasiswa
di Rumah Sakit.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I
Lampiran 1
OPERASIONAL
17. Buka klem pada selang infus dan bila tidak ada tanda-
tanda infiltrasi dan cairan infus dipastikan menetes
dengan baik, kemudian melakukan fiksasi jarum
(aboket/vemflon) dengan plester. (catatan : tempat
penusukan dapat ditutup dengan kasa + betadin
18. Menghitung tetesan infus dengan seksama sesuai
PROSEDUR instruksi
19. Buka sarung tangan dan cuci tangan
20. Mencatat tangal dan jam pemasangan
E. Fase Terminasi
1. Mengevaluasi respon klien
2. Merencanakan tindak lanjut
3. Melakukan kontrak yang akan datang
4. Melakukan dokumentasi tindakan dan hasil
LAMPIRAN 2
DIAGRAM ALIR
Membersihkan termometer
Memegang thermometer
pada puncak batangnya