Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN DI RUANG KERATUN


RS. URIP SUMOHARJO PROVINSI LAMPUNG

DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK:


GUSTOP AMATIRIA,S.Kp., M.Kes

DOSEN PEMBIMBING LAHAN:

AGUSTINA TRI L S.Kep.Ns

DISUSUN OLEH:
Annisa Rahmalia 1914301002
Gandes Zahra Kharisma 1914301048
Olva Nugrahemi Triyono 1914301039
Indah Lestari 1914301029
Dian Anis Sani 1914301049
Nadiyah Suwoyo 1914301028

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DALAM


KEPERAWATAN DI RUANG KERATUNAH
RS. URIP SUMOHARJO PROVINSI
LAMPUNG

Laporan Akhir Praktikum Klinik Manajemen Kepemimpinan dalam Keperawatan ini disusun
sebagai laporan akhir menyelesaikan Praktikum Klinik Manajemen Kepemimpinan dan salah satu
syarat lulus matakuliah Praktikum Klinik Manajemen Kepemimpinan:

Lampung Selatan, April 2022

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Agustina Tri L S.Kep.Ns


Gustop Amitiria, S.Kp.,M.Kep.
NIP.
NIP. 197008071993031002

ii
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, karunia,
serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Laporan Praktik
Klinik Keperawatan 10 Manajemen Keperawatan di Ruang Penyakit Dalam (Keratun) RS Urip
Sumoharjo” dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
bapak ibu pembimbing akademik dan pembimbing lahan praktik Akhir kata penulis berharap
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulisan laporan ini penyusun sangat sadar sepenuhnya bahwa laporan ini tidak terlepas
dari bantuan dan bimbingan, semangat, serta dukungan dari banyak pihak, maka dari itu penyusun
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Warjidin Aliyanto, SKM., M.Kes. selaku Direktur Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
2. Gustop Amatiria, S.Kp., M.Kes.selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Tanjungkarang.
3. Dr. Anita, M.Kep., Sp.Mat.selaku Ketua Program Studi Ners Keperawatan Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang
4. Gustop Amatiria, S.Kp., M.Kes selaku Koordinator Manajemen Kepemimpinan dalam
Keperawatan Program Studi NersPoliteknik Kesehatan Tanjungkarang.
5. Gustop Amatiria, S.Kp., M.Kes.selaku pembimbing akademi Manajemen Kepemimpinan
dalam Keperawatan Program Studi Ners Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
6. Agustina Tri L S.Kep.Ns selaku pembimbing lahan di Ruang Keratun RS Urip Sumoharjo
Bandar Lampung

Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat berupa wawasan ilmu
pengetahuan bagi semua pihak.

Bandar Lampung, April 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................................................iii

DAFTAR ISI....................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Tujuan................................................................................................................................2

1.3 Manfaat..............................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN LAHAN..........................................................................................................5

2.1 Gambaran Umum Rumah Sakit......................................................................................5

2.2.1 Sejarah Singkat...............................................................................................................5

2.2.2 Visi, Misi, dan Motto.......................................................................................................6

2.2.3 Jenis-jenis pelayanan.......................................................................................................7

2.2 HASIL PENGKAJIAN/PENGUMPULAN DATA...........................................................10

BAB III PERENCANAAN KEGIATAN.....................................................................................35

BAB IV HASIL KEGIATAN DAN BAHASAN..........................................................................37

BAB V PENUTUP..........................................................................................................................46

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada
klien oleh suatu tim multidisiplin termasuk tim keperawatan. Rumah sakit merupakan institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna, menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Permenkes RI
no. 34/MENKES/PER/3/2010). Salah satu fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan
pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai standar kesehatan rumah sakit (UU RI no. 44
tahun 2009). Pelayanan kesehatan di rumah sakit meliputi pelayanan medik, pelayanan
penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan.
Kualitas rumah sakit sebagai intitusi yang menghasilkan produk teknologi jasa kesehatan
sudah tentu tergantung pada kualitas pelayanan medis dan pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien. Pelayanan keperawatan yang memiliki kontribusi sangat besar
terhadap citra sebuah rumah sakit dipandang perlu untuk melakukan evaluasi atas pelayanan
yang telah diberikan (Nursalam, 2011). Fungsi dari rumah sakit salah satu diantaranya adalah
menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang merupakan bagian dari sistem
pelayanan kesehatan dengan tujuan memelihara kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Hal
ini menunjukkan bahwa keperawatan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan
dari upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Sehingga asuhan keperawatan jika
diaplikasikan secara optimal akan memberikan kontribusi yang positif bagi pelayanan dan
pengembangan rumah sakit. Kualitas rumah sakit akan semakin bagus apabila terdapat
manajemen yang bagus didalamnya.
Menurut Nursalam (2007) manajemen merupakan pendekatan yang dinamis dan proaktif
dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi, di dalam manajemen tersebut mencakup
kegiatan POAC (Planing, Organizing, Actuating, Controling) terhadap staff, sarana dan
prasarana dalam mencapai tujuan organisasi. Keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan
memerlukan ketrampilan-ketrampilan teknis, hubungan antar manusia, konseptual yang
mendukung asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna bagi
masyarakat. Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staff
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Manajer keperawatan
dituntut untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengevaluasi sarana dan

1
prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan
seefisien mungkin bagi individu, keluarga dan masyarakat (Nursalam cit Gillies, 2007). Hal ini
menunjukkan bahwa manajemen keperawatan mendapat prioritas utama dalam pengembangan
keperawatan di masa depan karena berkaitan dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap
perkembangan serta perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan
koordinasi dan supervisi terhadap staff, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi (Grant & Massey, 1999 dalam Nursalam 2012). Di dalam manajemen keperawatan
perawat dapat mengetahui peran dan fungsinya, sehingga perawat dapat memberikan
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan
pada ilmu keperawatan ( Pertiwi, 2012). Perawat juga mempunyai fungsi autonomi yang
didefinisikan sebagai fungsi profesional yang membantu mengenali dan menemukan
kebutuhan pasien yang bersifat segera, hal tersebut merupakan tanggung jawab perawat untuk
mengetahui kebutuhan pasien dan membantu memenuhinya ( Ratnasari, 2009).
Salah Satu bagian dari manajemen keperawatan yaitu MAKP (Manajemen Asuhan
Keperawatan) di Indonesia pertama kali dikembangkan oleh FIK-UI-RSUPNCM pada tahun
1997 oleh Sitorus. Model ini merupakan penataan struktur dan proses pemberian asuhan
keperawatan pada tingkat ruang rawat sehingga memungkinkan pemberian asuhan
keperawatan profesional. Pada aspek struktur ditetepkan jumlah tenaga keperawatan
berdasarkan jumlah klien sesuai dengan derajat ketergantungan klien. Penetapan jumlah
perawat sesuai dengan kebutuhan menjadi hal yang penting, karena bila jumlah perawat tidak
sesuai dengan kebutuhan klien, tidak ada waktu perawat untuk melakukan tindakan
keperawatan yang seharusnya dilakukan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan (renpra).
Akibatnya waktu perawat hanya cukup untuk melakukan tindakan kolaborsi.
Dalam rangka meningkatkan mutu dan kepuasan pasien di Ruang Keratun RSUS, maka
perlu dikembangkan suatu model yang dianggap cocok untuk diterapkan sebagai manajemen
asuhan keperawatan di RS URIP SUMOHARJO, khususnya di ruang Keratun. MAKP
merupakan metode yang saat ini diadopsi oleh banyak rumah sakit di Indonesia, karena sesuai
dengan kondisi keperawatan saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan
mutu pelayanan sebagai suatu wujud nyata dalam merespon tuntutan masyarakat pengguna
jasa pelayanan kesehatan di Ruang Keratun yang semakin tinggi. Pelayanan di RSUS ini dari
jenis dan jumlah pelayanan yang diberikan, sarana dan prasarana, serta jumlah dan jenis SDM
guna untuk memenuhi standar pelayanan yang optimal, sehingga diharapkan selalu
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat luas sebagai salah satu rumah sakit di Bandar

2
Lampung .
Sasaran pemberian pelayanan kesehatan RSUS adalah masyarakat Lampung dan
sekitarnya. Dengan memulai pengadaan fasilitas yang semakin lengkap diharapkan mampu
memberikan pelayanan kesehatan secara optimal kepada masyarakat. Salah satu cara untuk
dapat meningkatkan keterampilan manajer yang handal selain didapatkan saat kuliah juga
harus melalui pembelajaran di lahan praktik.
Mahasiwa Program Studi Sarjana Terapan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang dituntut
untuk dapat mengaplikasikan langsung pengetahuan manajemen di Ruang Keratun. Rumah
Sakit Urip Sumoharjo arahan dan bimbingan dari pembimbing lapangan maupun dari
pembimbing pendidikan. Dengan adanya praktik tersebut diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan ilmu yang didapat dan mengelola ruang perawatan dengan pendekatan proses
manajemen.

1.2 Tujuan
A. Tujuan umum
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan, mahasiswa diharapkan mampu,
memahami dan melaksanakan konsep manajemen pelayanan dan manajemen asuhan
keperawatan dengan menerapkan berbagai teori yang ada.

B. Tujuan khusus
Mampu melaksanakan peran dan fungsi sebagai manager keperawatan di ruang rawat inap
meliputi :
A. Manager Pelayanan Keperawatan
1. Perencanaan (Planning)
2. Penggoranisasian (Organizing)
3. Ketenagaan (Staffing)
4. Penggerakan (Actuating)
5. Pengendalian (Controlling)
6. Melakukan Pembaharuan (Agen Perubahan)
B. Manager Asuhan Keperawatan
1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan pada pasien (Pengkajiann, Menegakan
Diagnosa Keperawatan, Membuat intervensi, melaksanakan tindakan dan evaluasi )
2. Melakukan pendokumentasian

3
1.3 Manfaat
A. Bagi Mahasiswa
Setelah mengikuti praktik mata kuliah ini, mahasiwa mampu :
1. Memahami konsep managemen dan kepemimpinan
2. Memahami managemen pelayanan keperawatan beserta fungsi fungsinya.
3. Memahami perilaku organisasi
4. Memahami managemen finensial dalam keperawatan
5. Meneraapakan managemen asuhan keperawatan

B. Bagi Ruangan
Setelah mahasiswa Politeknik Kesehatan Tanjung Karang selesai melaksanakan praktek
manajemen keperawatan di ruang paru, perawat memperoleh masukan dan gambaran
dalam hal
1. Pelaksanaan MAKP (model asuhan keperawatan professional)
2. Pelaksanaan penerimaan pasien baru
3. Pelaksanaan timbang terima
4. Pelaksanaan ronde keperawatan
5. Pelaksanaan supervise keperawatan
6. Pelaksanaan discharge planning

C. Bagi Pasien dan Keluarga


Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yg optimal sehingga memperoleh kepuasan
selama mendapatkan perawatan diruang keratun RS Urip Sumoharjo.

4
BAB II
TINJAUAN LAHAN

2.1 Gambaran Umum Rumah Sakit


2.2.1 Sejarah Singkat
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan dalam rangka meningkatkan ketaqwaan
kepada Allah SWT, diselenggarakan antara lain Program Pembangunan Kesehatan.
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu perwujudan dari fardu kifayat. Untuk itu
PT. Gunung Sulah Medika sebagai kelompok usaha bersama membangun sebuah
sarana kesehatan masyarakat yang diberi nama “RUMAH SAKIT URIP
SUMOHARJO” .
Rumah Sakit URIP SUMOHARJO merupakan rumah sakit umum yang bernuansa
Islam di kota Bandar Lampung. Latar belakang didirikannya rumah sakit ini pada
waktu itu karena sebagian besar penduduk Lampung beragama Islam dan saat itu
belum ada sarana pelayanan kesehatan yang bernuansa Islam. Rumah sakit ini terletak
di pinggir kota yaitu didirikan di Jalan Urip Sumoharjo Bandar lampung yang mulai
beroperasi pada tanggal 10 September 2001 dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 72
buah dan bangunan rumah sakit berdiri pada tanah seluas 5.000 m2 . Letak bangunan
rumah sakit sangat strategis di tengahtengah kota Bandar Lampung, yaitu terletak di
antara 2 (dua) lokasi Real Estate utama di Bandar Lampung (Perumahan Way Halim
Permai dan Perumahan Villa Citra), mempunyai jalan penghubung wilayah
pengembangan kota (Perumahan Korpri) dan wilayah kota lama (Kedaton). Lokasi ini
telah mempunyai jalan utama yang telah dilalui oleh angkutan umum. Seiring dengan
berjalannya waktu, rumah sakit ini berkembang dengan cukup pesat. Saat ini Rumah
Sakit URIP SUMOHARJO telah berhasil menambah tempat tidurnya menjadi 367
tempat tidur dengan luas bangunan ± 14.148,63 m2 yang berdiri di atas lahan seluas
33.795 m2 . Sampai tahun 2010 rumah sakit telah menunjukkan kinerja yang cukup
baik dengan BOR 80 %. Adapun layanan yang tersedia saat ini antara lain rawat jalan,
rawat inap, pelayanan gawat darurat 24 jam, ruangan intensive care unit serta kamar
operasi 4 unit dan ditunjang oleh sarana laboratorium 24 jam, unit radiologi, Treadmill,
Mammografi, CT-Scan, Endoscopy, Fisioterapi, Pelayanan Ambulan, serta
penyelenggaraan pemulangan jenazah.
Di tengah ketatnya kompetitif di antara rumah sakit di Bandar lampung, dimana
saat ini sudah terdapat 7 Rumah Sakit Swasta yaitu RS Advent, RS Imanuel, RS Bumi

5
Waras, RS Urip Sumoharjo, RS Graha Husada, RS P. Bintang Amin Husada, RS
Medika Keluarga, 1 Rumah Sakit Pemerintah yaitu, RS Dr. H. Abdul Moeloek, Rumkit
TK.IV. 02.07.04, RS Kota dan Rumkit Bhayangkara di samping Puskesmas dan Balai
Pengobatan dan Rumah Bersalin, maka Rumah Sakit URIP SUMOHARJO dituntut
untuk bekerja profesional dengan meningkatkan kualitas pelayanan.
Untuk lebih meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan dalam mengantisipasi
era globalisasi serta merespon kebijakan pemerintah, maka pengelolaan Rumah Sakit
diserahkan kepada Rumah Sakit Urip Sumoharjo yang dalam hal ini kegiatannya
dijalankan oleh seorang Direktur.
Dalam pengelolaan Rumah Sakit Urip Sumoharjo diawasi dan dibimbing oleh
seorang direktur utama dan dewan komisaris serta dinas pemerintah yang terkait.
1. Saat ini rumah sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung beroperasi
berdasarkan legalitas : Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
HK.07.06/III/1459/08
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492/menkes/SK/V/2008 Tentang
penetapan kelas rumah sakit Urip Sumoharjo dengan kelas B Non
Pendidikan
3. Serta rumah sakit Urip Sumoharjo telah mendapatkan status akreditas
PARIPURNA berdasarkan Inpres No: 12 Tahun 2016.

2.2.2 Visi, Misi, dan Motto


a. Visi
Rumah sakit urip sumoharjo menjadi rumah sakit rujukan di sumatra bagian
selatan.
b. Misi
1. Menyelenggrakan pelayanan kesehatan yang bermutu,ramah dan
profesional
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara cepat,tepat dan
informative
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorentasi pada
perkembangan tehnologi
4. Turut serta memelihara dan meningkatkan taraf kesehatan seluruh lapisan
masyarakat dengan biaya yang terjangkau
5. Mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia yang

6
berkesinambungan sehingga mampu bersaing ditingkat nasioanal.
c. Motto
Motto dari Rumah Sakit Urip Sumoharjo :
“Melayani dengan Hati”

d. Nilai Rumah Sakit


5 R : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin
5 S : senyum, Sapa, Salam, Sabar, Semangat

e. Fungsi
1. Melakukan upaya pelayanan medis
2. Melaksanakan upaya perawatan
3. Melaksanakan upaya rehabilitasi medis
4. Pelaksanaan upaya diklat
5. Melaksanakan usaha pencegahan akibat penyakit dan peningkatan serta
pemulihan rumah sakit
6. Sebagai tempat penelitian

2.2.3 Jenis-jenis pelayanan


a. Layanan Rawat Jalan
Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu ujung tombak pelayanan
kesehatan di sebuah rumah sakit. Setiap rumah sakit pasti memiliki layanan UGD yang
melayani pelayanan medis 24 jam. RS Urip Sumoharjo juga memiliki layanan UGD 24
jam dengan beberapa dokter umum yang melayaninya. UGD 24 jam melayani kasus-kasus
khususnya gawat darurat. Tujuan dari pelayanan gawat darurat ini adalah untuk
memberikan pertolongan pertama bagi pasien yang dating dan menghindari berbagai
resiko, seperti: kematian , menanggulangi korban kecelakaan, atau bencana lainnla yang
langsung membutuhkan tindakan.Pelayanan pada Unit Gawat Darurat untuk pasien yang
datangakan langsung dilakukan tindakan sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya. Bagi
pasien yang tergolong emergency (akut) akan langsung dilakukan tindakan menyelamatkan
jiwa pasien (life saving).

b. Rawat Jalan
1. Instalasi Gawat Darurat (24 jam)

7
2. Poliklinik:
3. Poli Bedah Umum
4. Poli Bedah Tulang (Ortopedi)
5. Poli Bedah Mulut
6. Poli Bedah Syaraf
7. Poli Bedah Anak
8. Poli Syaraf
9. Poli Mata
10. Poli Anak
11. Poli THT
12. Poli Penyakit Dalam
13. Poli Kebidanan Dan Kandungan
14. Poli Urologi
15. Poli Onkologi
16. Poli Ahli Gizi
17. Poli Paru-Paru
18. Poli Kulit & Kelamin
19. Poli Umum
20. Poli Gigi
21. General Check-Up
22. Visum Et Repertum (VER)

c. Pelyanan Intensive :
1. Kamar Operasi
2. High Care Unit (HCU)
3. Intensive Care Unit (ICU)

d. Fasilitas Penunjang Medis Dan Farmasi Lain-lain :


1. Medical Cehck-Up
2. Laboratorium Patologi Klinik
3. Laboratorium Patologi Anatomi
4. Audiometri (Pemeriksaan Untuk Pendengaran)
5. Spirometri (Pemeriksaan Untuk Pernafasan Dan Paru)
6. EKG (Alat Rekam Jantung)
8
7. Radiologi 24 Jam
8. CT-Scan
9. Mammografi (Pemeriksaan Dini Untuk Kanker Payudara)
10. Panoramic (Pemeriksaan Rontgen Gigi Secara Keseluruhan)
11. ENMG-BERA (Untuk Mengetahui Kerusakan Syaraftepi, Derajat Kelumpuhan
Syaraf Wajah, Ga ngguan Syaraf Pendengaran, Dll)
12. Phaco (Operasi Katarak Denganlaser)
13. Thermal Welding (Operasi Amandel Lebih Cepat, Tanpa Rasa Sakit Dan
Perdarahan)
14. USG 4D
15. Endoscopy
16. Fisioterapi
17. Tumbuh Kembang Anak
18. Farmasi 24 Jam
19. Konsultasi Gizi
20. Pemulasaraan Jenazah
21. Bimbingan Rohani Islam (Karyawan & Pasien)
Instalasi laboratorium rumah sakit Urip Sumoharjo memberikan pelayanan
pemeriksaan laboratorium yang bersifat cyto untuk pasien yang datang dari Unit Gawat
Darurat (UGD) dan pemeriksaan laboratorium untuk pasien rawat jalan dan rawat inap di
bidang hematologi, kimia klinik, serologi, urinalisa, parasitologi, dan mikrobiologi.

9
2.2 HASIL PENGKAJIAN/PENGUMPULAN DATA

A. Managemen Pelayanan Keperawatan

1. Format Pengkajian managemen Ruang rawat


Kegiatan dengan memberikan Kuesioner atau Wawancara terhadap manager
Ruangan dan melakukan Inspeksi / Pengamatan
1) Nama Ruangan : Ruangan Keratun
2) Nama Rumah Sakit : RS Urip Sumoharjo
3) Waktu Pengkajian : 18-20 April 2022

PEDOMAN ISIAN ATAU PENGAMATAN

1) PLANNING / Perencanaan
a. Visi Ruangan
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat visi dalam Ruangan? √
Jika jawaban ”Ya”, uraikan Visi Visi : Rumah sakit urip sumoharjo menjadi
tersebut : rumah sakit rujukan di sumatra bagian selatan.

Ket: sesuai kebijakan Rumah Sakit ,Visi


diruangan sama dengan visi rumah sakit
Apakah visi sudah sesuai dengan √
sudah sesuai dengan kegiatan
pelayanan?
Masalah yang ditemukan :
Tidak ada

b. Misi Ruangan :
1. Menyelenggrakan pelayanan kesehatan yang bermutu,ramah dan
profesional
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara cepat,tepat dan
informative
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorentasi pada
perkembangan tehnologi
4. Turut serta memelihara dan meningkatkan taraf kesehatan seluruh lapisan

10
masyarakat dengan biaya yang terjangkau
5. Mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia yang
berkesinambungan sehingga mampu bersaing ditingkat nasioanal.
Ket: sesuai kebijakan Rumah Sakit ,misi diruangan sama dengan misi rumah sakit
Masalah yang ditemukan :-
c. Motto Ruangan
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat motto √
dalam Ruangan rawat?
Jika jawaban ”Ya”, Motto :
uraikan Motto tersebut : “Melayani dengan Hati”

Ket: sesuai kebijakan Rumah Sakit ,motto diruangan sama dengan


motto rumah sakit
Apakah motto sudah
sesuai dengan kegiatan √
pelayanan?
Masalah yang ditemukan :-

d. Program Kerja
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Program Kerja dalam √
Ruangan?
Jika jawaban ”Ya”, uraikan Program Program Kerja :
Kerja tersebut : Program kerja harian, bulanan,tahunan, dan jangka
panjang seperti 5 tahun ke depan ada

Apakah Program Kerja sesuai dengan √


kegiatan pelayanan?
Masalah yang ditemukan :Tidak ada

11
e. Standar Operasional Prosedur/SAK
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Standar
Operasional Prosedur Kegiatan Berapa banyak : 62
dalam Ruangan?
Jika jawaban ”Ya”, uraikan Jenis SOP/SAK :
SOP/SAK tersebut dan SOP Berjumalah : 62, diantaranya SPO pemasangan EKG,
lampirkan : SPO Transfusi darah, SPO Pemasangan NGT
SAK Berjumlah:12

Apakah SOP/SAK digunakan 


sesuai dengan kegiatan
pelayanan?
Masalah yang ditemukan :
Tidak ada

f. Kebijakan
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Kebijakan
dalam Rumah Sakit /
Ruangan? √
Misal : kebijakan pelatihan
pendidikan
keperawatan/pemberian
beasiswa
Jika jawaban ”Ya”, uraikan Bentuk Kebijakan Rumah Sakit/Ruangan :
Kebijakan tersebut : Pelatihan/seminar bagi tenaga kesehatan yang dipilih
berdasarkan masa kerja, pencapaian kerja dan
kedisiplinan kerja.

Masalah yang ditemukan :


Tidak ditemukan masalah

12
2) ORGANIZING / Pengorganisasian
a. Struktur Organisasi
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Struktur Organisasi
dalam Ruangan rawat? √
Jika ya, gambarkan....
Kepala
Ruangan

Kepala Tim Kepala Tim Kepala Tim Kepala Tim


1 2 3 4

Perawat Perawat Perawat Perawat


pelaksana pelaksana pelaksana pelaksana

Masalah yang ditemukan :


tidak ada masalah

b. Uraian Kerja / Job Disk karyawan


Uraikan job disk karyawan sesuai dengan struktur organisasi yang ada.

I. Kepala Ruangan

1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:

Fungsi Ya Tidak

Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta √


tenaga lain sesuai kebutuhan.

Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang



diperlukan sesuai kebutuhan.
Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan

keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan
pasien.

13
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi:
Fungsi Ya Tidak

Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
ruangrawat.

Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan
tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan
yangberlaku.
Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan √
baru atau tenaga lain yang akan bekerja diruangrawat.
Memberi pengarahan dan motivasi √
kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara √
bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
pelayanan di ruangrawat.
Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan √
dan tenaga lain yang berada diwilayah tanggugjawabnya.
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang √
perawatan antara lain melalui pertemuanilmiah.
Mengenal jenis dan kegunaan √
barang/peralatan serta mengusahakan pengadaannya
sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang optimal.
Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan √
bahan lain yang diperlukan diruangrawat.
Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan √
agar selalu dalam keadaan siappakai.
Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan. √

Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan √

keluarganya, meliputi penjelasan tentang peraturan rumah


sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada cara
penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari diruangan.
Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) √
untuk pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan,

14
serta menyampikan kepada staf untukmelaksanakannya.
Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di √
ruang rawat menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non
infeksi untuk memudahkan pemberian asuhankeperawatan.
Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat √
untuk mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta
membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi √
selama pelaksanaan pelayanan perawatanberlangsung.
Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga √
dalam batas kewenangan.
Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi √
selama pelaksanaan pelayanan perawatanberlangsung.
Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan √
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang
dilakukan secara tepat dan benar. Untuk tindakan
perawatanselanjutnya.
Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang √
lain, seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi
dan kepala unit diRS.
Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara √
petugas, pasien dan keluarganya, sehingga
memberikanketenangan.

Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien, kemudian
memeriksa dan meneliti ulang saat penyajian sesuai
dengandiitnya.
Memelihara buku register dan berkas catatanmedik. √
Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan √
kegiatan asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di
ruangrawat.
Meneliti pengisian formulir sensus harian pasienruangan. √

3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi:


15
Fungsi Ya Tidak

Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan √


yang telah ditentukan.
Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan √
pengetahuan dan ketrampilan di bidangperawatan.
Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan √
perawatan serta obat-obatan secara efektif danefisien,
Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan √
kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di
ruangrawat.

c. Pembentukan Kelompok Kerja


Ceklist
Uraian
Ya Tidak
Apakah terdapat Pembentukan √
Kelompok Kerja dalam Rumah
Sakit / Ruangan?
Jika jawaban ”Ya”, tuliskan Bentuk Kelompok Kerja :
Pembentukan Kelompok Kerja Kelompok kerja dalam bentuk Fungsional, dengan
tersebut : 1 Karu, 4 katim dan 20 perawat pelaksana

Masalah yang ditemukan :


Tidak ada masalah

d. Rincian tugas Kepala Ruangan, Perawat Primer dan Perawat Asosiat secara Jelas

Peran Rincian Tugas


Kepala Ruangan 1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga
perawatan serta tenaga lain sesuaikebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan
yang diperlukan sesuaikebutuhan.
c. Merencanakan dan menetukan jenis
kegiatan/asuhan keperawatan yang akan

16
diselenggarakan sesuai kebutuhanpasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan danpelaksanaan,
meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh
kegiatan pelayanan ruangrawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga
perawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan dan
ketentuan atau peraturan yangberlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga
perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja
diruangrawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga
perawatan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan sesuaiketentuan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada
dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak
yang terlibat dalam pelayanan di ruangrawat.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
perawatan dan tenaga lain yang berada diwilayah
tanggugjawabnya.
g. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di
bidang perawatan antara lain melalui pertemuan
ilmiah.
h. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan
serta mengusahakan pengadaannya sesuai
kebuthan pasien agar tercapai pelayanan
yangoptimal.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan
alat, obat dan bahan lain yang diperlukan
diruangrawat.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan agar selalu dalam keadaan siappakai.
k. Mempertangungjawabkan pelaksananinventarisasi
Perawat Primer 1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhanpasien

17
secarakomprehensif.
2. Membuat tujuan dan rencanakeperawatan.
3. Melaksanakan rencana yang telah dibuatselama
praktek bila diperlukan.
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan
pelayanan yang diberikan oleh disiplin ilmu lain
maupun perawat lain.
5. Mengevaluasi keberhasilan asuhankeperawatan.
6. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial dimasyarakat
7. Membuat jadwal perjanjian klinik.
8. Mengadakan kunjungan rumah bilaperlu.
9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap
asuhan keperawatan pasien mulai dari pasienmasuk
sampai keluar rumah sakit.
10. Mengikuti timbangterima
11. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhanpasien
secarakomperhensif
12. Membuat tujuan dan rencanakeperawatan.
13. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selamaia
dinas.
14. Mengkomunikasikan dan
mengkoordinasikanpelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawatlain.
15. Mengevaluasi keberhasilan yangdicapai.
16. Menerima dan menyesuaikanrencana.
17. Menyiapkan penyuluhan untukpulang.
18. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial dimasyarakat
19. Membuat jadual perjanjianklinik.
20. Mengadakan kunjungan rumah.
21. Melaksanakan sentralisasinobat.
22. Mendampingivisite.

18
23. Melaksanakan ronde keperawatan bersamadengan
kepala ruangan dan perawatassociate.
24. Melaporkan perkembangan pasienkepadakepala
ruangan.
Perawat Asosiat 1. Memberikan perawatan secara langsungberdasarkan
proses keperawatan dengan sentuhan kasih sayang.
a.Melaksanakan tindakan perawatan yang telah
disususun.
b. Mengevalusai tindakan keperawatan yangtelah
diberikan.
c. Mencatat dan melaporkan semuatindakan
perawatan dan repons klien pada catatan
perawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh
tanggung jawab.
a. Pemberianobat.
b. Pemeriksaanlaboratorium.
c. Persiapan klien yang akandioperasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan
fisik ,mental, dan spiritual dariklien:
a. Memelihara kebersihan klien danlingkungan.
b. Mengurangi penderitaan klien dengan
memberirasa aman, nyaman danketenangan.
c. Pendekatan dengan komunkasiterapeutik.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk
menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan
serta diagnostik..
Melatih klien untuk menolong dirinya sendirisesuai
Masalah yang ditemukan :
Tidak ada masalah

e. Uraian Evaluasi Kerja Karyawan (Penilaian Kinerja)

19
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Evaluasi Kerja √
Karyawan dalam Rumah Sakit /
Ruangan?
Jika jawaban ”Ya”, tuliskan Bentuk Evaluasi Kerja Karyawan :
bentuk Evaluasi Kerja Dilakukan evaluasi secara lisan setelah kegiatan
Karyawan tersebut. ataupun setelah ada kasus baru
Masalah yang ditemukan :
Tidak ada

f. Berapa banyak Jumlah tenaga keperawatan Yang ada diruangan : 25 Orang,


Jenis pendidikan : - SPK : - Orang
- D. III Keperawatan : 20 Orang
- Sarjana Keperawatan : 3 Orang
- Ners : 2 Orang
- Ners Spesialis : - Orang

g. Kapasitas Tempat Tidur Ruang : 35 Tempat Tidur, dengan Fasilitas kelas 2


untuk semua kamar kecuali kamar 8 yang merupakan kamar VIP
- 2 TT kamar 1A Ruang Keratun

- 2 TT kamar 2 B Ruang Keratun

- 2 TT kamar 3 B Ruang Keratun

- 2 TT kamar 4 B Ruang Keratun

- 2 TT kamar 5A1, A2 Ruang Keratun

- 2 TT kamar 5B1, B2 Ruang Keratun

- 2 TT kamar 5C1, C2 Ruang Keratun

- 2 TT kamar 5D1, D2 Ruang Keratun

- 2 TT kamar 5E1, E2 Ruang Keratun

- 2 TT kamar 5F1, F2 Ruang Keratun

- 2 TT kamar 6A1, A2 Ruang Keratun

- 2 TT kamar 6B1, B2 Ruang Keratun


20
- 2 TT kamar 6C1, C2 Ruang Keratun

- 2 TT kamar 6D1, D2 Ruang Keratun

- 2 TT kamar 6E1, E2 Ruang Keratun

- 2 TT kamar 6F1, F2 Ruang Keratun

- 2 TT kamar 7A Ruang Keratun

- 1 TT kamar 8 A Ruang Keratun

21
3) ACTUATING / Pengarahan

Ceklist Bentuk Tindakan/


No Kegiatan
Ya Tidak Dokumen

1 Pemberian Motivasi Kerja Oleh Pimpinan √ Dilakukan dengan


bentuk arahan
2 Pengaturan Waktu kerja / Manajemen √ Dilakukan dengan
Waktu jadwal pembagian
Shift
3 Pelaksanaan Operan shif/ Hand Over sudah √ Sudah dilaksanakan
dilaksanakan dan ada SOP nya dengan maksimal.
Operan shift dalam
bentuk lisan dan
tertulis.SOP operan
sudah ada
4 Manager berperan dalam mengatasi Konflik √ Dilakukan dengan
diruangan rawat arahan dan diskusi
masalah
5 Manajer Melaksanakan Supervisi √ Pengawaasan dan
Keperawatan kepada bawahan evaluasi ada,
namun belum ada
format sebagai
wujud dokumentasi
supervise perawat
oleh Karu
6 Manager melaksanakan dan memonitoring √ Pelaksanaan cukup
pelaksanaan Pre Conference dan Post optimal, dilakukan
Conference sesuai standar yang
ditetapkan.

7 Manager telah melaksanakan Bed side √ SOP bedside


Teaching di ruangan dan sudah ada SOP nya teaching sudah ada
dan untuk
pelaksanaaan
bedside teaching

22
sudah ada
pendokumentasian.
8 Manager telah melaksanakan Ronde √ SOP ronde
keperawatan dan sudah ada SOP nya keperawatan belum
ada dan untuk
pelaksanaan
bedside teaching
ada
pendokumentasian
9 Di ruangan telah dilaksanakan diskusi/ √ Diskusi kasus
presentasi kasus secara teratur dilakukan secara
teratur.Dan ada
sudah
terdokumentasian.
Masalah yang ditemukan :
Belum optimalnya fungsi pengarahan

4) CONTROLING/ Pengendalian
Ceklist
No Kegiatan Bentuk Tindakan
Ya Tidak
1 Manager telah melaksanakan evaluasi √ Rapat dan himbauan
Kinerja secara teratur secara situasional
1 Kegiatan Audit terhadap suatu kejadian √ Rapat dan himbauan
Atau masalah keperawatan/ Infeksi
Nosokomial
2. Kegiatan terhadap Audit Mutu yang √ Pendokumentasian
meliputi BOR, ALOS dan TOI yang ada diruangan
dilakukan secara teratur dan dan monitoring.
berkelanjutan
Pendokumentasian
di pajang di dinding
3 Mekanisme Penjaminan Mutu Asuhan √ Sudah dilakukan
keperawatan di ruangan telah dilaksakan supervisi oleh kepala
dan dilaporkan reuangan, belum ada
format dokumentasi
supervisi diruang

23
keratun
4 Kedisiplinan Tenaga yang ada √ Pemberian
(punisment dan reward) telah punishment berupa
dilaksanakan terugaran lisan dan
pengurangan poin,
dan untuk reward
berupa bonus(uang),
umroh
5 Kebijakan tentang Mekanisme √ Hubungan kerja
Informasi/ Hubungan kerja antar staf antar perawat
dilakukan di rumah
sakit. Untuk
informasi dilakukan
secara langsung dan
via telepon
6 Mekanisme pengembangan Jenjang √ Pelatihan dan
Karir Perawat. melanjutkan
Pendidikan
Masalah yang ditemukan :
Supervise telah dilakukan, namun belum ada format dokunmentasi supervise oleh karu

24
Kegiatan Dengam melakukan Wawancara terhadap kepala Ruangan/ Manager Ruangan

PEDOMAN WAWANCARA

A. Fungsi Perencanaan
1. Apakah Ruangan punya Visi, dan apa visinya....
2. Apakah Ruangan punya misi, dan apa misinya....
3. Apakah ruang telah memiliki standart kinerja sebagai pedoman para staf?
4. Apakah ruang telah memiliki standart asuhan keperawatan (SAK) sebagai
pedoman para staf dalam melakukan asuhankeperawatan?
5. Apakah ruang telah memiliki standart operasional prosedur (SOP)
sebagai pedoman para staf dalam melakukan prosedur
keperawatan?
B. Fungsi Pengorganisasian
1. Apakah diruangan sudah dibuat struktur organisasi?
2. Apakah setiap staf sudah mempunyai uraian tugas yang jelas dan tertulis
bagi tiap tenaga keperawatan?
3. Apakah batas dan wewenang tanggung jawab perawat cukup jelas?
4. Metode apa yang digunakan dalam pemberian asuhankeperawatan?
5. Hambatan yang dialami dalam pengembangan MPKP?
C. Fungsi Pengarahan
1. Apakah supervisi dilakukan secara rutin dan berkala?
a. Bagaimanabentuknya?
b. Siapa yang mensupervisi?
c. Bagaiamana penjenjangan dalam supervisi?
d. Kegiatan apa saja yang disupervisi?
2. Apakah operan dilakukan secara rutin dan berkala?
a. Bagaimanabentuknya?
b. Siapa yang mensupervisi?
c. Bagaiamana penjenjangan dalam supervisi?
d. Kegiatan apa saja yang disupervisi?
3. Apakah pre dan post coference dilakukan secara rutin danberkala?
a. Bagaimanabentuknya?
b. Siapa yang mensupervisi?
c. Bagaimana penjenjangan dalam supervisi?
25
d. Kegiatan apa saja yang disupervisi?
D. Fungsi pengendalian
1. Bagaimana penerapan terhadap penerapan SAK dan SOP yangada
2. Adakah ada tim pengendali mutudiruangan
3. Bagaimana melakukan penilaian mutu keperawatan terhadap:
a. PenghitunganBOR
b. PenghitunganALOS
c. PenghitunganTOI
d. Penghitungan angka infeksinosokomial
e. Penghitungan angkacedera

26
Lampiran :

PEDOMAN OBSERVASI

Nama Ruangan : Ruangan Penyakit Menular

Hasil Observasi
No Objek Observasi
Ada Tidak Ada
1 Visi Ruangan √
2 Misi Rumah Sakit √
3 Standart asuhan keperawatan (SAK) √
4 Standart Operasional prosedur (SOP) √
5 Struktur organisasi ruangan √
6 Ketersediaan format pengkajian keperawatan √
8 BOR √
9 ALOS √
10 TOI √
11 Angka infeksi nosocomial √
12 Angka cedera √

27
B. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

1. Metode Asuhan Keperawatan Profesional (M3 –Method)

Dalam memberikan asuhan keperawatan di ruangan, metode apakah yang sudah


dilaksanakan oleh ruangan selama ini ;
a. Metode Fungsional

b. Metode Team

c. Metode Alokasipasien

d. Metode PerawatPrimer

e. Metode lain-lain.............................

Ket : Dalam memberikan asuhan keperawatan di murai metode yang sudah di


laksanakan oleh ruangan selama ini adalah metode fungsional.

Dalam pelaksanaannya apa yang dapat anda observasi dari fokus dibawah ini :

No Metode Data Fokus yang Dinilai


1 Penerapan MAKP  Metode asuhan keperawatan yang
digunakan ruang keratun (ruang
penyakit dalam) yaitu metode team
 Perawat dibagi menjadi 2-3 tim.
Yang terdiri dari tenaga
professional,tehnikal dan pembantu
dalam satu grup kecil yang saling
membantu
 Komtik dengan pasien terlihat
dilakukan
 Komtik dengan keluarga terlihat
dilakuan
2 Timbang Terima  Overan dilakukan secara tertulis
dan lisan sudah sesuai dengan SOP.
 Pre dan post confre : dalam metode

28
wawancara karu mengatakan pre
dan post confre dilakuan. Dan hasil
observasi mahasiswa diruangan
keratun ( ruang penyakit dalam )
dilakukan pre dan post confre.

3 Ronde Keperawatan Dalam pelaksanaan Ronde


keperawatan belum optimal
4 Penerimaan Pasien Baru Dilakukan dengan sistem transfer
serah terima pasien dan list pasien
antar perawat ruangan keratun
5 Discarge Planning Adanya Discarge Planning sesuai
format dan dilakukan sesuai dengan
SOP
6 Supervisi Supervisi telah dilakukan namun
belum ada format dokumentasi
Masalah yang ditemukan :
Dalam menggunakan dengan metode tim sudah berjalan dan sesuai sop
namun dalam pelaksanaan ronde keperawatan belum optimal dan dalam
supervise belum ada format dokumentasi.

2. Dokumentasi Keperawatan

Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat metode
Pendokumentasian √
dalam Rumah Sakit /
Ruangan?
Jika jawaban ”Ya”, Format pendokumentasia yang digunakan :
tuliskan bentuk Format  Format yang digunakam CPPT
Pendokumentasian yang  Evaluasi menggunakan SOAP
digunakan.  Lembar observasi pasien obat dll ada.

29
Apakah terdapat metode Ya Tidak
penyimpanan
dokumentasi dalam √
Rumah Sakit / Ruangan?
Gambarkan Pelaksanaan Dokumentasi Keperawatan yang digunakan.
 Pelaksanaan pendokumentasian dilakukan oleh ketua tim.
 Tidak ada format dokumentasi supervise perawat oleh karu

Masalah yang ditemukan :


Tidak ada format dokumentasi supervise perawat oleh karu

30
A. ANALISA SITUASI

Setelah mendapat data diatas kelompok di minta melaukan analisa situasi yang ada di ruangan atau institusi yang dijadikan sebagai lahan praktek
dengan menggunakan metode SWOT untuk masalah yang akan diangkat atau kondisi umum yang ada.

No ANALISA SWOT KETERANGAN


1 1. Internal Faktor
Strength
• Adanya petugas/perawat jumlah 25 perawat dengan lulusan Ners 2 dan Jenjang D3
20 perawat dan sarjana keperawatan 3 perawat
• Sudah ada metode MAKP yang digunakan metode team
• Terlaksananya komunukasi yang adekuat antara perawat dan tim kesehatan
• Ada dokumentasi SOP
• Kepala ruangan mengatakan diruangan keratun mempunyai standar asuhan
keperawatan

Weakness
• sudah pernah dilakukan supervise terhadap perawat namun hanya situasional
• belum optimalnya dilakukannya ronde keperawatan di ruang keratun
• Belum terdapat bentuk fisik struktur di ruang keratun
• Tidak adanya visi dan misi ruangan hanya menggunakan visi dan misi rumah sakit
• Adanya alat yang tidak bisa digunakan seperti regulator oksigen di salah satu
ruangan keratun.

31
• Adanya kerusakan pada fasilitas seperti roda tempat tidur pasien

2. Eksternal Faktor
Opportunity
• Adanya pelayanan BPJS
• Akreditasi rumah sakit

Treathened
• Resiko tertularnya keluarga pasien oleh virus yang ada di ruang keratun
• Resiko tidak meningkatnya mutu pelayanan asuhan keperawatan di ruangan
Kurang efektifnya penempatan pasien sesuai jenis penyakitnya

32
B. Identifikasi Masalah :

No Identifikasi Masalah Penyebab


1 Kegiatan supervise sudah dilakukan namun Belum ada format dokumentasi
belum ada terdokumentasi
2 Belum optimalnya pelaksanaan ronde di Kurangnya pemahaman dalam pelaksanaan
ruangan ronde keperawatan

33
Prioritas Masalah

No. Masalah Mg Sv Mn Nc Af Score Prioritas

1. Kegiatan supervise sudah dilakukan namun belum ada terdokumentasi 5 4 5 5 5 2000 I

2. Belum optimalnya pelaksanaan ronde di ruangan 5 5 5 5 4 2500

Prioritas Masalah
1. Kegiatan supervise sudah dilakukan namun belum ada terdokumentasi
2. Belum optimalnya pelaksanaan ronde di ruangan

34
BAB III
PERENCANAAN KEGIATAN (PLAN OF ACTION)

No Masalah Tujuan Program/Kegiatan Indikator / PJ Waktu


Target Penyelesaian
1. Kegiatan supervise Memberikan Mensosialisasikan Format supervise di ruangan Annisa Rahmalia 10.00 WIB
sudah dilakukan saran terhadap format supervise sudah tersosialisai dan
namun belum ada karu, katim dan diruangan keratun untuk kegiatan supervise
terdokumentasi perawat. terdokumentasikan.
perawat pelaksana
suapaya format
supervise bisa
terdokumentasika
n dengan baik dan
benar
2. Belum optimalnya Untuk Mensosialisasikan Meningkatkan/mereview Gandes Zahra K 11.00 WIB
pelaksanaan ronde meningkatkan roleplay ronde pemahaman perawat ruang
diruangan pelayanan kepada keperawatan di ruangan keratun dalam pelaksanaan
pasien dan keratun ronde keperawatan.
memberikan
masukan kepada
perawat tentang
asuhan
keperawatan yang

35
dilakukan. Juga
mampu
meningkatkan
kinerja perawat
dalam hal kognitif,
afektif dan
psikomotor

Pengorganisasian Kelompok:
1. Annisa rahmalia
2. Gandes Zahra charisma
3. Olva nugrahemi triyono
4. Indah lestari
5. Dian anis sani
6. Nadiyah suwoyo

36
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan di Ruangan keratun telah didapatkan masalah dan
prioritas masalah :
1. Kegiatan supervise sudah dilakukan namun belum ada dokumentasi
2. Belum optimalnya pelaksanaan ronde di ruangan

Rencana penyelesaian masalah yang telah diangkat adalah Mensosialisasikan format


supervise diruangan keratun untuk perawat dan Mensosialisasikan roleplay ronde
keperawatan di ruangan keratun

A. Penyiapan perangkat Progam Kegiatan


Persiapan perangkat dilakukan dengan menyusun prioritas dan komponen terkait yang
didiskusikan kepada pembimbing lahan serta kepala ruangan, perangkat yang disiapkan
berupa Format supervise dan sosialisasi roleplay.

B. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi kesehatan mulai dilakukan tanggal 28 April 2022 sesuai
jadwal praktik yang ditentukan. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh kelompok
antara lain adalah mensosialisasikan supervise dan roleplay ronde keperawatan.
Adapun lampiran naskah role play ronde keperawatan dan form supervisi yang kami
rancang :

37
NASKAH ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN

Narator : Annisa Rahmalia


Karu : Dian Anis Sani
Katim : Gandes Zahra Kharisma
Pasien : Annisa Rahmalia
Keluarga Pasien : Olva Nugrahemi Triyono
Ners spesialis : Olva Nugrahemi Triyono
Perawat 1 : Indah Lestari
Perawat 2 : Nadyah Suwoyo

PEMBAHASAN MATERI RONDE KEPERAWATAN.


Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan
keperawatan yang bergunaa untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien dan memberikan
masukan kepada perawat tentang asuhan keperawatan yang dilakukan.
Ronde keperawatan sendiri merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping klien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu yang
dilakukan oleh kepala tim , kepala ruangan,dan ners spesialis.
Dampak tidak dilaksanakannya ronde keperawatan ini yaitu menurunkan komunikasi
terapeutik perawat, menurunkan komunikasi perawat dengan pasien serta secara perlahan
menurunkan motivasi perawat dalam bekerja.

NARASI
Di Ruang Keratun RS Urip Sumoharjo, terdapat seorang pasien bernama Ny. Yulianti
dengan diagnosa medis Ca mamae, telah dirawat selama 5 hari serta telah diberikan tindakan
keperawatan namun masalah nyeri yang dialami oleh Ny.yuliati belum teratasi dan tidak ada
perkembangan yang berarti. Karena itu, KATIM melaporkan pada Karu bermaksud untuk
mengusulkan melakukan ronde keperawatan pada Ny.Yuliati

38
PRA RONDE
Di fase ini, KATIM mendatangi kantor kepala ruangan untuk mengkonsultasikan
masalah Ny.Y
KATIM : Assalamualaikum wr.wb, permisi bu…
KARU : Waalaikumsalam wr.wb, silahkan masuk dan silahkan duduk.
KATIM : Terimakasih bu, saya menghadap ibu ingin mengkonsultasikan masalah
pasien Ny.Y dan meminta saran ibu.
KARU : Ya silahkan, apakah ada masalah dengan pasien tersebut.
KATIM : Ya bu, pasien Ny.Y datang dengan keluhan nyeri dan diagnose medis yang
ditemukan adalah Ca Mamae. Setelah dirawat selama 5 hari dan sudah diberi
tindakan keperawatan dan tindakan medis ternyata nyeri yang dialami
Ny.Y masih belum berkurang maka dengan ini saya meminta ijin kepada ibu
untuk mengadakan ronde keperawatan.
KARU : Lalu apakah kamu sudah menyiapkan tim ronde dan siapakah yang akan
kamu ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta kapan pelaksanaanya?
KATIM : Sudah bu, rencananya ronde akan diadakan besok, dan saya mengajak
perawat Indah, dan Nadyah serta mengundang Olva sebagai Ners Spesialis
KARU : Baiklah kalau memang sudah siap silahkan kamu lanjutkan dan persiapkan
yang perlu di persiapkan.
KATIM : Terima kasih bu, saya permisi dahulu.

Setelah masalah perijinan sudah selesai, kemudian KATIM mengunjungi kamar Ny.Y
untuk melakukan inform concent untuk dilakukan ronde keperawatan.
KATIM : Assalamualiakum, permisi bu… masih ingat dengan saya bagaimana kondisi
ibu hari ini…
PASIEN : Wassalamualaikum, mba gandes kan? Rasanya masih nyeri mbakk
KELUARGA : Iya mbak, menurut saya keadaan istri saya belum banyak perubahan
semenjak dirawat di rumah sakit.
KATIM : Iya Bu, karena keadaan ibu yang belum banyak perubahan. Untuk menindak
lanjuti masalah penyakit ibu maka saya berencana untuk mengadakan ronde
keperawatan. Ronde keperawatan ini adalah suatu pemecahan masalah
keperawatan yang nantinya akan diberikan solusi oleh dokter ahli dan tim
medis lainnya. Tujuan tindakan ronde keperawatan ini adalah untuk
menyelesaikan permasalah yang masih dirasakan ibu saat ini. Untuk itu saya
39
meminta persetujuan ibu untuk mengadakan ronde keperawatan besok pagi
dan mohon ibu untuk mengisi formulir persetujuan tindakan ronde
keperawatan.
KELUARGA : Saya setuju
PASIEN : Asalkan nyeri saya bisa berkurang, saya mau.
KATIM : Baiklah terima kasih atas persetujuan anda dan saya permisi dahulu.

RONDE
Merupakan fase kerja, dimana KARU, KATIM, tim ronde keperawatan dan Ners
Spesialis berkumpul di kamar Ny.Y untuk membahas bersama masalah Ny.Y
KARU : Assalamualaikum Bu/bu, masih ingat dengan saya?
PASIEN : Saya ingat bu
KARU : Baik Ny.Y, sesuai persetujuan tindakan ronde ibu dan bapak, saya selaku
karu di ruang penyakit dalam ini akan memperkenalkan anggota tim ronde
yang terdiri dari saya sendiri selaku KARU, Olva selaku Ners Spesialis,
untuk selanjutnya, saya persilahkan KATIM untuk menjelaskan Mbak
Gandes selaku KATIM, serta Perawat 1 Indah Perawat 2 Nadyah selaku tim
ronde keperawatan.
KATIM : Terima kasih Bu . atas waktunya, Permasalahannya adalah Ny. Y sudah
dirawat selama 5 hari dengan diagnose Ca mamae dan keluhan yang masih
dirasakan pasien adalah nyeri nya masih muncul meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan. Maka dari itu saya mengadakan ronde keperawatan

yang bertujuan untuk meminta saran kepada semuanya untuk menyelesaikan


masalah Ny.Y
PERAWAT 1 : Baiklah saya akan melihat pasien bernama Ny.Y untuk menyamakan data
yang sudah ada bersama Perawat Nadyah

PERAWAT 1 bersama PERAWAT 2 melakukan validasi data.


PERAWAT 1 : Permisi bu/Bu. Kami disini bermaksud untuk menanyakan perihal yang
masih dirasakan ibu saat ini. Kira-kira membutuhkan waktu 10-15 menit.
Apakah ibu/Bu bersedia?
PASIEN : Iya bersedia
PERAWAT 2 : Maaf bu sebelumnya saya periksa tensinya dulu ya.. (perawat mengukur
40
tekanan darah pasien) Hasil tekanan darah ibu sekarang 120/70 mmHg bu.
Bagaimana kondisi ibu saat ini apakah masih Nyeri atau ada keluhan
tambahan.
PASIEN : Masih nyeri sekali sus,.
PERAWAT 2 : Nyerinya seperti apa ya bu? Lalu biasanya timbul saat apa?
PASIEN : Nyerinya seperti ditusuk tusuk dan terasa terbakar mbak, lalu biasanya
timbul jika asaya mau bergerak mbak.
PERAWAT 2 : Baiklah, saya periksa dulu ya bu, mohon maaf sebelumnya untuk bapak bisa
menunggu di luar dulu ya Bu?
KELUARGA : Ya suster.
PERAWAT 2 : Maaf bu, selimutnya dibuka sedikit ya bu. (Perawat Nadyah melakukan
pemeriksaan pada daerah yang terasa nyeri: mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuemsi, dan intensitas nyeri)
PERAWAT 2 : Baiklah, kalau boleh saya tau selama ini yang mengganti balutan ibu dirumah
siapa ya bu, dan caranya bagaiamana ?
PASIEN : anak saya sus, dia mengganti nya hanya sekedar di ganti saja.
PERAWAT : Nanti setelah ini akan ada cara pergantian balutan yang benar ya bu . yang
bertujuan untuk merawat luka dan menghindari infeksi yang lebih meluas
pada ibu serta memberikan rasa nyaman pada lokasi nyeri
PASIEN : ya sus..
PERAWAT 1 : Kami sudah selesai melakukan pemeriksaan pada ibu,
PASIEN : Terimakasih sus

Setelah validasi data dari pasien, tim ronde kembali membahas masalah yang ada.
PERAWAT 1 : Berdasarkan pemeriksaan yang telah kami lakukan, kondisi Pasien dengan
kesadaran composmentis, TD : 120/70 mmHg, S : 36,2 C, RR : 22x/menit
dan N :72x/menit. Terdapat bekas pos op di bagian payudara dan terjadinya
infeksi luka post op akibat ketidakmampuan keluarga merawat luka dengan
benar. Infeksi tersebut menjalar hingga ke punggung pasien. Untuk skala
nyeri yang di dapat 7. Klien mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk, nyeri
menyebar dan rasanya seperti terbakar, nyeri hilang timbul. Menurut dokter
bagaimana cara mengatasi masalah klien?
NERS SP : Sebenarnya penyakit dasar Ny.E adalah Ca mamae jadi nyeri ini
merupkan dampak dari post operasi pengangkatan payudara sebelah kiri
41
klien sehingga meskipun dilakukan tindakan keperawatan berulang kali tetap
akan timbul rasa nyeri maka dari itu dilakukan pemberian obat analgestik
untuk mengurangi rasa nyeri
KATIM : Lalu apakah komplikasi yang sering terjadi pada tindakan ini?
NERS SP : Pada operasi pengangkatan payudara juga dapat terjadi infeksi luka post op
apabila keluarga tidak dapat merawat luka dengan baik dan benar,
Penyebabnya bisa dikarenakan luka operasi yang kurang terjaga
kebesihannya, penggunaan alat yang kurang steril , terpapar kuman dari luar
dan gejala yang muncul luka kemerahan pada bekas oprasi, nyeri pada luka,
bengkak, keluar nanah, .
KATIM : Lalu bagaimana untuk mengatasi agar nyerinya dapat berkurang?
NERS SP : untuk mengurangi nyeri pada pasien bisa diajarkan teknik relaksasi dan
pasien dianjurkan melakukan tarik napas melakukan tindakan keperawatan
mengganti balutan pada luka agar cepat mengering dan tidak terjadi
penyebaran lagi, Serta kolaborasi memberikan obat analgesic untuk
meredakan nyeri.
KATIM : Apakah tindakan ini ada kontraindikasinya?
NERS SP : Tidak ada kontraindikasi. Meskipun demikian, kita semua tetap berdo’a demi
kelancaran dan keberhasilan prosedur tindakan keperawatan ini agar pasien
dan keluarga mendapatkan manfaat optimal dari tindakan keperawatan yang
dilakukan.
TERMINASI
KARU : Baiklah Bu/bu, menurut hasil diskusi ronde ini, ibu akan mendapatkan
tindakan keperawatan teknik relaksasi,mengganti balutan dan juga pemberian
obat untuk mengurangi rasa nyeri. Seperti yang sudah dijelaskan tadi,
terdapat efek samping dari pengobatan yaitu nyeri dada dan demam. Namun,
apabila tidak dilakukan maka dikhawatirkan akan memperberat penyakit ibu.
Apakah bapak/ibu bersedia melakukan tindakan ini?
KELUARGA : Kalau itu cara terbaik agar istri saya dapat cepat sembuh saya bersedia
PASIEN : Saya bersedia sus
KARU : Baik, kalau begitu untuk waktu tindakannya akan kami beritahukan kembali.
Terimakasih atas kerjasama bapak/ibu, kami permisi dulu.

42
FORMAT SUPERVISI BIDANG KEPERAWATAN
RUANG KERATUN RS URIP SUMOHARJO

Hari/ Tanggal :
Tempat :
Supervisie : 1. Pelaksana Perawatan ………………….
2. Pelaksana Perawatan ………………….
3. Pelaksana Perawatan ………………….
4. Pelaksana Perawatan ………………….
Supervisor : TEMUAN SUPERVISI

A. Kebersihan Lingkungan

No Kegiatan Ada Tidak ada


1 2 3 4 1 2 3 4
1. Sikap menerapkan 5 R dalam ruangan
2. Melakukan pengelolaan sampah medis dan non medis
(setiap hari)
B. Logistik Keperawatan
No Kegiatan Ada Tidak ada
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Melakukan timbang terima alat inventaris keperawatan
dengan dokumentasi (pada setiap pertukaran shif)
2. Melakukan timbang terima alat tenun dengan
dokumentasi (pada setiap pertukaran shif)
3. Menyiapkan alat inventaris keperawatan dalam kondisi
lengkap/ bersih/ siap pakai

C. Pelayanan Keperawatan

No Kegiatan Ada Tidak ada


1 2 3 4 1 2 3 4
1. Melakukan timbang terima pasien, status dan dokumen
lainnya (pada setiap pertukaran shif)
2. Melakukan timbang terima obat dengan dokumentasi
(pada setiap pertukaran shif)

3. Melakukan timbang terima kebersihan lingkungan pasien


dan keamanan lingkungan (pada setiap pertukaran
shif)
4. Melakukan layanan orientasi/ informasi pada setiap
pasien baru

43
5. Melakukan pengkajian keperawatan dan
mendokumentasikan pada format keperawatan

6. Membuat rencana asuhan keperawatan dan


mendokumentasikan pada format yang tersedia

7. Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan kebutuhan


pasien dengan hasil observasi dan wawancara
dengan pasien/ keluarga pasien :
a. Tindakan keperawatan dasar (memandikan, memberi
makan, menolong b.a.b/ b.a.k, vulva hygiene, cuci
rambut, kebersihan mulut, menyisir rambut,
mengukur tanda – tanda vital)
b. Memberikan penyuluhan pada pasien/ keluarga
secara individu setiap hari

c. Melakukan tindakan keperawatan lanjutan


(kateterisasi, sonde, infus, O2, latihan mobilisasi,
ganti balutan, menghisap lendir, mencegah
dekubitus, fisioterapi dada, perawatan WSD,
perawatan tracheostomy, perawatan isolasi,
mengawasi tingkat kesadaran, melakukan skin test,
cuci tangan secara fibringer, melakukan fiksasi)
d. Melaksanakan program pengobatan (injeksi,
memasang infus, pengambilan sampel untuk
pemeriksaan lab., persiapan tindakan medis)
e. Melakukan tindakan darurat (RJP, kompres,
memberikan balutan penekan, bilas lambung, spalak)

8. Mengikuti pertemuan berkala/ insidentil

9. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara


formal dan informal minimal 1x sebulan (hasil

10. Menyiapakan pasien pulang degan memberikan


penyuluhan cara minum obat dan diit

11. Menyiapkan pasien pulang dengan memberikan surat


rujukan/surat control

12. Menyiapkan pasien pulang dengan membuat resume


keperawatan

13. Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan


kebutuhan/ aturan yang berlaku

44
Saran dan TIndak
Lanjut:

Supervisie/ objek
Pelaksana Perawatan 1 Pelaksana Perawatan 2 Pelaksana Perawatan 3 Pelaksana Perawatan 4

(…………………..…..) (………………….. (………………….. (…………………..


…..) …..) …..)
NIP NIP NIP NIP

Ditelaah oleh
Kabid Keperawatan

(………………………
…..)
NIP.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

45
A. Kesimpulan
Kegiatan praktik klinik keperawatan stase manajemen keperawatan dilaksanakan selama 2
minggu di ruang keratin RS Urip Sumoharjo. Dari hasil pengkajian didapatkan data untuk di
ruang keratun yaitu :
1. Kegiatan supervise sudah dilakukan namun belum ada dokumentasi
2. Belum optimalnya pelaksanaan ronde di ruangan
Kegiatan manajemen dilakukan dengan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP)
dengan kegiatan yang sudah disusun dalam POA untuk masalah prioritas dalam ruangan yaitu
mensosialisasikan kegiatan supervisi.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, disarankan kepada :
1. Rumah Sakit
Bagi Rumah Sakit mendukung dan memfasilitasi terselenggaranya Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MPKP) termasuk pemenuhan tenaga perawat dan fasilitas
keperawatan.
2. Kepala Ruangan/Ketua Tim
Bagi Kepala Ruangan/Ketua Tim Ruang Keratun dapat melanjutkan manajemen
keperawatan yang telah terlaksana dengan baik mengenai Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MPKP). Mengoptimalkan dan meningkatkan
pendokumentasian tindakan keperawatan seperti Ronde keperawatan, Bed side
theacing dan lain-lain. Melaksanakan fungsi pengarahan dan pengendalian secara
lebih terpadu. Melakukan supervisi secara teratur ke ruangan agar kemampuan yang
sudah terbentuk menjadi budaya kerja yang terus dipertahankan dan ditingkatkan,
memberi pujian terhadap hasil yang telah dicapai untuk meningkatkan motivasi dan
kualitas kerja perawat.
3. Perawat
Bagi perawat pelaksana pelayanan keperawatan ruang keratun tingkatkan dalam
menerapkan asuhan keperawatan sesuai Standar Prosedur Operasional, dapat
melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan secara berkelanjutan.
4. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat memahami penerapan atau aplikasi Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MPKP).

46

Anda mungkin juga menyukai