Oleh :
Mengetahui
Kepala Ruang
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Allah yang maha kuasa karena
atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas
desiminasi Manajemen ini. Dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kategori
sempurna, oleh karena itu penulis dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas yang akan datang.
Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan
ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan moral dan spiritual, langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan tugas ini. Semoga makalah desiminasi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuntutan dan tantangan akan kualitas pelayanan sangat dirasakan
dengan meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat dan ilmu pengetahuan,
serta situasi global yang mengarah pada era globalisasi. Hal ini sudah menjadi
konsekuensi dalam persaingan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan
prima. Dalam hal ini perlu adanya perluasan dan restrukturisasi rumah sakit
agar perubahan perubahan yang terjadi dapat diantisipasi oleh pihak-pihak
manajamen melalui berbagai pendekatan, karena selain sebagai konsekuensi,
tuntutan ini juga mendorong organisasi rumah sakit untuk lebih
mempersiapkan diri agar tetap eksis dan unggul dalam persaingan yang
semakin ketat. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalankan program-program
pengembangan khususnya pengembangan dalam sistem pelayanan
keperawatan (Suni, 2018).
Pada umumnya, rumah sakit memilikli tenaga keperawatan lebih banyak
dibandingkan dengan tenaga profesi lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap rumah sakit memiliki potensi yang sangat besar dan kuat dalam
pengembangan manajemen keperawatan, sebagai upaya perwujudan terhadap
tuntutan masyarakat demi meningkatkan kualitas layanan kesehatan di rumah
sakit. Sehubungan dengan hal tersebut, pengembangan model konsep dan
teori manajemen keperawatan semakin diperlukan untuk mengidentifikasi
sejauh mana penerapan fungsi manajemen keperawatan di suatu rumah
sakit(Suni, 2018).
Manajemen merupakan proses untuk melaksanakan suatu pekerjaan
melalui upaya orang lain. Manajemen juga berfungsi untuk melakukan semua
kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan pada batas-
batas yang telah di tentukan dalam administrasi. Sementara itu liang lie
menyatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni dai suatu
perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengontrolan dari benda dan
manusia untuk mencapai tujuan yang di tentukan sebelumnya (Suni, 2018).
1
Sebagai profesi keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan
intelektual, interpersonal kemampuan teknis, dan moral. Hal ini bisa di
tempuh dengan meningkatkankualitas perawat melalui proses pendidikan
lanjutan pada program pendidikan perawat. Enggan demikian, diharapkan
terjadi perubahan yang mendasardalamupaya aktif untuk mensukseskan
program pemerintah yang berwawasan luas tentang profesi keperawatan.
Program tersebut bisa diakai apabila pendidikan tinggi keperawatan tersebut
dilaksanakan dengan memperhatikan perkembangan iptek bidang kesehatan.
Selain itu, diperlukan juga proses pembelajaran, baik di institusi pendidikan
maupun pengalaman belajar klinik di rumah sakit dan komunitas (Nursalam,
2016).
Berdasarkan keadaan ini, perlu di kembangkan model praktik
keperawatan yang di uji coba dengan memberikan pengalaman belajar praktik
klinik kepada mahasiswa (Ners dan Spesialis), sehingga diharapkan mutu
pelayanan kesehatan bisa meningkat (Nursalam, 2016).
Salah satu bentuk dari penerapan manajemen professional adalah
manajemen asuhan keperawatan yang saat ini masih banyak diterapkan di
RumahSakit.Penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
merupakan model yang tujuannya memungkinkan perawat professional dalam
mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan yang dapat
menopang pemberian asuhan tersebut. Pengembangan MAKP merupakan
upaya dalam memberdayakan keperawatan dalam pemberian pelayanan
kesehatan, yang disesuaikan dengan visi dan misi yang diemban oleh masing-
masing Rumah Sakit
Rumah Sakit RSUD Kanjuruhan khsusunya Ruang Airlangga terbagi
menjadi dua ruangan yaitu Ruang Airlangga Dalam dan Airlangga Saraf yang
dimana kedua ruangan tersebut menerapkan MAKP yaitu suatu metode
pemberian asuhan keperawatan dengan seorang perawat professional
memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada sekelompok klien, melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif. Metode tim didasari pada keyakinan bahwa setiap anggota
kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan
2
asuhan keperawatan sehingga pada perawat timbul motivasi dan rasa
tanggung jawab yang tinggi, yang berdampak pada peningkatan mutu asuhan
keperawatan (Suni, 2018).
Adapun kelebihan dalam penerapan metode keperawatan ini yaitu dapat
memfasilitasi pelayanan keperawatan secara komprehensif, memungkinkan
pelaksanaan proses keperawatan, konflik antar staf dapat dikendalikan melelui
rapat dan efektif untuk belajar, member kepuasan anggota tim dalam
hubungan interpersonal, memungkinkan peningkatan kemampuan anggota tim
yang berbeda-beda secara efektif, peningkatakan kerja sama dan komunikasi
di antara anggota tim dapat menghasilkan sikap moral yang tinggi,
menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang dapat dipertanggung
jawabkan dan memberikan motivasi perawat untuk selalu bersama klien
selama bertugas (Suni, 2018).
Dan kami berfokus pada Ruang Airlangga Dalam saja. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan manajemen asuhan keperawatan di Ruang Airlangga
Dalam perlu dilakukan evaluasi bagi ruangan untuk kesinambungan
pelaksanaan Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional secara keseluruhan
serta kami juga mencoba menerapkan pemberian asuhan keperawatan
profesional di Ruang Airlangga Dalam.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami prinsip
manajemen keperawatan dan mampu mengelola pelayanan profesional
tingkat dasar secara bertanggung jawab dan menunjukkan sikap
kepemimpinan yang profesional dan melakukan model asuhan
keperawatan profesional sesuai dengan prinsip MAKP yang dijalankan
3
pada Ruang Airlangga (penyakit dalam) RSUD Kanjuruhan Kabupaten
Malang.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Rumah Sakit
1. Memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan di
Ruang Airlangga Dalam.
2. Tercapainya tingkat kepuasan kinerja yang optimal.
4
3. Terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan perawat,
perawat dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta
keluarga.
4. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
5. Pencapaian pelayanan kesehatan yang optimal kepada pasien.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT RSUD KANJURUHAN
KABUPATEN MALANG
6
i. Tahun 2003 - 2004
Terjadi menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Malang yang
dipimpin oleh dr. April Mustiko R, Sp.A jumlah TT 169 buah
j. Tahun 2004 - 2008
Dipimpin oleh dr. Agus Wahyu Arifin, MM, menjadi Badan Layanan
Umum Dengan Tipe Kelas Rumah Sakit Menjadi Tipe B Non
Pendidikan (SK Bupati 2008). Dengan jumlah tempat tidur sebanyak
201 buah
k. Tahun 2008 - 2010
Perubahan nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan
Kabupaten Malang dan Penetapan RSUD Kanjuruhan Kabupaten
Malang sebagai SKPD yang menerapkan PPK BLUD status Penuh.
Dipimpin oleh dr. Lina Julianty P., Sp.M, MM dan adanya perubahan
jumlah karyawan menjadi 564 orang dan jumlah tempat tidur menjadi
221 Buah
l. Tahun 2011 – 2018
Dipimpin oleh dr. Harry Hartanto, MM, diikuti dan jumlah tempat
tidur menjadi 280 buah
m. Tahun 2018 – sekarang RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang
dipimpin oleh drg. Marhendrajaya, MM, Sp.KG, dan jumlah tempat
tidur menjadi 280 buah (http://rsudkj.wordpress.com)
2. Luas Lahan
Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen terletak diatas
tanah seluas 32.140 m² dengan bangunan yang didirikan dan digunakan
untuk operasional pelayanan sampai saat ini mencapai 11.550 m², berada
di daerah malang selatan dan mempunyai 270 tempat tidur dengan tingkat
hunian rata – rata mencapai 79,31 % per tahun. Wilayah dispensi atau
jangkauan pelayanan rumah sakit meliputi Malang selatan hingga
perbatasan Kabupaten Blitar dan Lumajang.
Pada tahun 2019 Rumah Sakit ini telah Bersertifikat Akreditasi
Rumah Sakit dengan Lulusan Tingkat Paripurna oleh oleh KARS (Komisi
Akreditasi Rumah Sakit), dengan masa berlaku s/d 27 februari 2022.
7
3. Jenis-jenis pelayanan di rumah sakit
a. Pelayanan gawat darurat, melayani 24 jam
b. Pelayanan intensif care unit
c. Pelayanan rawat inap:
1) Kelas utama
2) Kelas I
3) Kelas II
4) Kelas III
5) Isolasi
d. Pelayanan rawat jalan
1) Klinik penyakit dalam
2) Klinik anak
3) Klinik bedah
4) Klinik obstetri dan gynekologi (kebidanan dan kandungan)
5) Klinik tumbuh kembang
6) Klinik orthopedi
7) Klinik saraf
8) Klinik bedah saraf
9) Klinik THT
10) Klinik mata
11) Klinik kulit dan kelamin
12) Klinik Paru
13) Klinik jantung
14) Klinik psikologi
15) Klinik jiwa
16) Klinik gigi dan mulut
17) Klinik urologi
18) Klinik geriatri
19) Klinik konsultasi gizi
e. Pelayanan penunjang medis
1) Radiologi, melayani 24 jam:
a) CT scan
8
b) USG
c) Rontgen
2) Farmasi (apotik), melayani 24 jam
3) Bank darah
4) Instalasi Bedah Sentral (IBS)
5) Hemodialisa
6) Rehabilitasi medik
7) Gizi
8) Kamar jenazah
9) Ambulance 118
9
BAB III
HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA
PERMASALAHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
3.1.1 Man
3.1.1 Struktur Organisasi
Ruang Airlangga RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dipimpin
oleh kepala ruang, yang dibantu oleh wakil kepala ruangan, 2 kepala tim,
dan 17 perawat pelaksana, 1 administrasi. Adapun struktur organisasinya
adalah sebagai berikut :
Winardi Santoso,
S.Kep,Ners
(Kepala Ruang)
Sri Hartatik Mutilah, SE
(Administrasi)
Fenty Yulia S, Amd. Kep Farid Mashuda, Amd. Kep Yuda D, Amd. Kep Eko Arjasanto S.Kep Ners
(Perawat Pelaksana) (Perawat Pelaksana) (Perawat Pelaksana) (PerawatPelaksana)
Eko Juli K, Amd. Kep Dwi Anita Sari, Amd. Kep Eni Badriyatus, Amd. Kep Pristiwanto Wahyudi
(Perawat Pelaksana) (Perawat Pelaksana) (Perawat Pelaksana) (Perawat Pelaksana)
Ana Suryanik, Amd. Kep Rendi Pratama, S. Kep, Ners Nindi Septa M, Amd. Kep SupaatAmd. Kep
(Perawat Pelaksana) (Perawat Pelaksana) (Perawat Pelaksana) (Perawat Pelaksana)
Ifauziah A, Amd. Kep Yuda Pradana, Amd. Kep Etik Aprilia, Amd. Kep Beni Candra, Amd. Kep
(Perawat Pelaksana) (Perawat Pelaksana) (Perawat Pelaksana) (Perawat Pelaksana)
Keterangan:
: Ruang Airlangga Dalam (Tempat Dilakukannya Praktek
Manajemen)
10
3.1.2 Jumlah Tenaga Kerja Di Ruang Airlangga Dalam
Jumlah tenaga keperawatan di Ruang Airlangga Dalam RSUD
Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang berjumlah 10 orang dengan
rincian sebagai berikut:
a. Jumlah Tenaga Kerja di Ruang Airlangga Dalam RSUD
Kanjuruhan Kabupaten Malang
Tabel 3.1 Jumlah Tenaga Keperawatan Ruang Airlangga Dalam RSUD
Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang Berdasarkan Pendidikan
No. Kualifikasi Jumlah Total Prosentase
1. SPK 1 11,1%
2. S1 Keperawatan 2 66,7%
3. DIII Keperawatan 7 77,7%
Jumlah 10 100%
Sumber : Hasil Data Administrasi dan Wawancara Ruang Airlangga.
78%
11
Tabel 3.2 Kualitas Tenaga Keperawatan Ruang Airlangga Dalam RSUD Kanjuruhan
12
2 Yuni PNS DIII 27 th III 1. Pelatihan penanganan pertama
Astutik, gawat darurat obstetri neonatus
Amd. Kep 2. Refresh ing bantuan hidup
dasar, PPI dan pengunaan
APAR
3. Konsep dasar EWS dan kode
red
4. Kriteria masuk ICU dan
menejemen nyeri
5. Manajemen laktasi
6. Resusitasi neonatal
7. MPKP
8. BLS
9. BHD
10. BMT
3 Eko PNS S1 14 th III 1. Refreshing bantuan hidup dasar,
Arjasanto, PPI dan pengunaan APAR
S.kep. Ners 2. Asesor kompetisi Perawat
3. Workshop program profesi ners
4. BLS & BCLS
5. Pelatihan optimalisasi aplikasi
program sistem informasi
manejemen rumah sakit
6. Seminar aplikasi NANDA, NIC,
NOC
7. Workshop penyusunan proses
Keperawatan berdasarkan
NANDA, NIC, NOC
8. EWS dan kode red
9. MPKP
10.PPGD
11.Rawat Luka
12.Pelayanan Prima
13.PKRS
14.BMT
4 Eni PNS DIII 9 th II 1. BLS, BTLS
Badriyatus 2. MPKP
Solichah, 3. Advanced Cardiac Live support
Amd. Kep for nurse and basic ECG
readingmode easy
4. Workshop endoscopy
5. Rahasia penggunaan herbal dan
pengaturan diet dalam
percepatan penyembuhan luka
dan pemulihan ibu post partum
6. Pelatihan phlebotomi bagi
tenaga perawatan
7. Penatalaksanaan nyeri
13
8. Refreshing bantuan hidup dasar,
PPI dan pengunaan APAR
9. EWS dan kode red
10. Pelayanan prima
11. BMT
5 Supaat, Amd. PNS DIII 27 th III 1. PPGDON
Kep 2. MPKP
3. Pelayanan prima
4. Training penatalaksanaan nyeri
dan terminal
5. BLS
6. Pengendalian HIV
7. BHD
8. Perawatan luka kronis
9. Penerapan ICD IX dan ICD X
10.EWS dan kode red
11.BMT
6 Benny, Amd. HHL DIII 8 th II 1. BCLS
Kep 2. Service excellent training
3. Pendidikan dan pelatihan dasar
search and rescue
4. Diklat dasar III ganipala
mahasiswa pecinta alam
5. Fluid therapy for clitical III
patient
6. BMT (Basic Mentality Training)
7. Refreshing bantuan hidup dasar,
PPI dan pengunaan APAR
8. EWS dan kode red
7 Nindy Septya HHL DIII 4 th I 1. BLS
Nargareta, 2. BMT (Basic Mentality Training)
Amd. Kep 3. Kompetisi pravilage klinis
4. BHD
5. Konsep dasar EWS dan kode red
8 Pristiwanto PNS SPK 14 th II 1. BLS
2. BMT (Basic Mentality Training)
3. Refreshing bantuan hidup dasar,
PPI dan pengunaan APAR
4. Peserta pelatihan hak pasien &
keluarga
5. EWS dan kode red
6. Hak pasien dan keluarga dan
second opinion
7. BMT
9 Yudha Dwi HHL DIII 4 th I 1. SAR
Prasetio, 2. BLS
Amd. Kep 3. BMT (Basic Mentality Training)
4. EWS dan kode red
14
5. Refreshing bantuan hidup dasar,
PPI dan pengunaan APAR
10 Etik Priana, HHL DIII 8 th I 1. BLS & BCLS
Amd. Kep 2. BHD
3. Refreshing bantuan hidup dasar,
PPI dan pengunaan APAR
4. EWS dan kode red
5. BMT
Sumber : Hasil Data Administrasi dan Wawancara Ruang Airlangga Dalam
Bulan Juni 2019
15
Diagram 3.2 Jenis Pelatihan Yang Diikuti Perawat Ruang Airlangga Dalam
Chart Title
12
10
8
6
4
Sudah Pelatihan
2
Belum Pelatihan
0
16
Diagram 3.3 Masa Kerja Pegawai Di Ruang Airlangga
2 2 2
1 1 1 1
7 th 9 th 11 th 30 th 14 th 27 th 4 th
17
c. Tenaga Medis Kedokteran Di RSUD Kanjuruhan Kabupaten
Malang
Tabel 3.4 Jumlah Tenaga Medis Ruang Airlangga Dalam RSUD
Kanjuruhan Kepanjen
18
26 dr. Yahya Ari Pramono,
Sp.BS
27 dr. Yayuk Widyaningrum,
SpOG
28 dr. M. Toto Wismono Sp. PK
29 dr. Nurike Setiyari Mudjari,
SpPD
30 dr. Arif Budi Santoso, Sp.JP
31 dr. Mujiono, SpOT
32 dr. Sapto, Sp.JP
33 dr. Yuni Hisbiyah, SpA
34 dr. Sakinah, Sp.B
35 dr. Ersty, SpTHT
36 dr. Rangga Sp. OT
37 dr. Catur Kurnia Wardani,
Sp.M
38 dr. Kristin Indriana SpPK
39 dr. Andre Romdhon, SpU
40 dr. Saiful Alam, SpKJ
Total 40 9 3
Sumber : Data Menejerial Bulan Juni 2019
19
- pasien maksimal x 6,16 = 6,16
Jumlah setelah ditotal = 42,15
Hari efektif = 301 hari
Jam kerja = 7 jam
Jumlah minggu dalam 1tahun = 52 hari
Cuti = 12 hari
Hari Besar = 15 hari
Dinas pagi, sore
42,15
Jumlah perawat = = 6,02 ( 6 perawat)
7
20
2) Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan tanggal 18 juni
2019
a) Analisa Kebutuhan Tenaga Keperawatan berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien (menurut Depkes, 2005) pada tanggal
18 juni 2019
3 pasien minimal x 2 =6
4pasien Sedang x 3,08 = 12,32
4pasien agak berat x 4,15 = 16,6
1 pasien maksimal x 6,16 = 6,16
Jumlah setelah ditotal = 41,08
21
Kesimpulan : menurut depkes jumlah perawat yang
seharusnya ada di ruang Airlangga penyakit dalam adalah 10
perawat.
22
Dinas malam
Jumlah perawat = 24/10 =2,4 (2 perawat)
Jumlah loss day = x 2 = 0,5
23
BOR pasien di ruang Airlangga Dalam
Tabel 3.6 BOR ruang Airlangga Dalam Tanggal 18 juni 2019
No Sift Jumlah Bed BOR
1 Pagi 12 (0 kosong) 12/12 x 100 % = 100%
2 Siang 8 (4 kosong) 8/12 x 100 % = 66,6%
3 Malam 11(1kosong) 11/12 x 100 % = 91,6%
Sumber : Hasil observasi & data rekapan ruang Airlangga Dalam RSUD
Kanjuruhan Kabupaten Malang Bulan Juni 2019
3.2 Material
3.2.1 Penataan Gedung / Lokasi Dan Denah Ruangan
Lokasi penerapan proses manajerial keperawatan ini dilakukan pada
Ruang Airlangga Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan
Kabupaten Malang dengan urutan denah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Ruang Instalasi Gizi
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Masjid
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Halaman
24
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Ruang Hemodialisa
e. Penataan Ruangan
Ruang Airlangga Dalam berbentuk huruf I, berada di Lantai 3. Ruang
Stase Perawat (Ners Station), Ruang petugas jaga, ruang administrasi, ruang
KIE terletak ditengah. Ruang spoel hoek, dapur, toilet karyawan, dan
penataan linen terletak disebelah Timur.
1. Ruang Perawatan Airlangga Dalam terdiri dari 4 kamar dengan
kapasitas termpat tidur yang berbeda pada setiap kamar dengan
penjelasan sebagai berikut
a) Kamar Perawatan 1
Kamar perawatan 1 terletak pada sisi paling barat Ruang Airlangga
Dalam. Dengan total tempat tidur 5 dan 2 toilet pasien, serta kamar
ini berisi:
1) 5 Tempat tidur / bed pasien
2) 5 Almari kecil
3) 5 Kursi untuk penunggu pasien
4) 1 AC / pendingin ruangan
5) 2 Oksigen Central
6) 1 Toilet Pasien dapat digunakan dan 1 dalam perbaikan
7) 1 Wastafel (dalam keadaan rusak)
b) Kamar Perawatan 2
Kamar perawatan 2 terletak pada sisi Timur ruang Stase Perawat.
Dengan total tempat tidur 2 dan 1 toilet pasien, serta kamar ini
berisi:
1) 2 Tempat tidur / bed pasien
2) 2 Almari kecil
3) 2 Kursi untuk penunggu pasien
4) 1 AC / pendingin ruangan
5) 2 Oksigen Central
6) 1 Toilet Pasien
7) 1 Wastafel (dalam keadaan rusak)
c) Kamar Perawatan 3
25
Kamar perawatan 3 terletak pada sisi Timur Kamar perawatan 2
dan sisi Barat Kamar perawatan 4. Dengan total tempat tidur 2 dan
1 toilet pasien, serta kamar ini berisi:
1) 2 Tempat tidur / bed pasien
2) 2 Almari kecil
3) 2 Kursi untuk penunggu pasien
4) 1 AC / pendingin ruangan
5) 2 Oksigen Central
6) 1 Toilet Pasien
7) 1 Wastafel (dalam keadaan rusak)
d) Kamar Perawatan 4
Kamar perawatan 4 terletak pada sisi Timur Kamar perawatan 3.
Dengan total tempat tidur 3 dan 1 toilet pasien, serta kamar ini
berisi:
1) 3 Tempat tidur / bed pasien
2) 3 Almari kecil
3) 3 Kursi untuk penunggu pasien
4) 1 AC / pendingin ruangan
5) 2 Oksigen Central
6) 1 Toilet Pasien
7) 1 Wastafel (dalam keadaan rusak)
2. Ruang Stase Perawat (Nurse Station)
Terletak dibagian tengah dari kamar perawatan sisi barat dan timur.
Dengan posisi meja perawat di bagian tengah. Kapasitas ruangan
kurang luas untuk mobilisasi perawat terutama pada pagi hari. Namun
cukup terstruktur mengenai penempatan pasien, dan perawat dapat
dengan mudah mengontrol pasien.
3. Ruang Perawat Jaga
Berada dibelakang Nurse Station (hanya berbataskan rak obat pasien)
4. Ruang Kepala Ruangan
Berada di gedung yang terpisah, karena Ruang Airlangga terbagi
menjadi 2 (Airlangga Penyakit Dalam dan Airlangga Penyakit Saraf)
26
5. Ruang KIE / Dokter
Berada di sisi selatan nurse station dan sisi barat ruang ganti perawat.
Selain berisi meja dan kursi untuk konsultasi diruang ini juga terdapat
lemari es untuk penyimpanan obat dan dispenser.
6. Ruang Administrasi Kantor
Berada tengah dan menjadi satu dengan ruang stase perawat
7. Tempat Linen Bersih
Almari Linen berbalikan dengan almari alat kesehatan berada di sebelah
timur
8. Tempat Alat Kesehatan
Almari alat kesehatan berbalikan dengan almari linen berada di sebelah
timur
9. Spoolhoek
Ruang Airlangga Dalam memiliki tempat pembuangan kotoran bekas
pelayanan khususnya berupa cairan dan pencucian alat medis yang
berada bersebelahan dengan toilet karyawan sebelah timur. Namun,
ruang spoolhoek ini menjadi satu dengan Dapur.
10. Gudang
Ruang Airlangga Dalam belum memiliki gudang. Sehingga peralatan
yang dibutuhkan untuk menunjang pelayanan kesehatan pasien
dirapikan serapi mungkin.
11. Toilet Karyawan
Ruang Airlangga dalam memiliki toilet untuk karyawan berjumlah 1
toilet. Didepan toilet karyawan difungsikan sebagai tempat istirahat CS.
Ruang toilet karyawan berada di sisi timur ruang spoelhook dan dapur.
12. Toilet Pasien
Ruang Airlangga Dalam memiliki toilet untuk pasien berjumlah 4 toilet
untuk 12 pasien. Toilet pasien ini terletak pada setiap kamar pasien.
Sehingga setiap pasien pada tiap kamar tidak perlu berebut toilet
dengan pasien di kamar lain.
13. Dapur
27
Dapur berada pada satu ruangan dengan ruang spoelhook, bersebelahan
dengan toilet karyawan yang berisi 1 buah tabung gas, kompor gas serta
dilengkapi alat-alat memasak seperti piring, gelas, sendok, dan lain-
lain.
14. Ruang Tindakan (belum tersedia)
15. Ruang Linen Kotor (belum tersedia)
Linen kotor diletakkan / dimasukkan pada wadah tabung biru besar
pada sisi luar ruang spoelhook / darpur
16. Denah Ruangan
Pada ruangan terdapat tanda arah jalur evakuasi yang dapat dilihat pada
ruangan tersebut (Berhubungan ruang Airlangga dalam berada di lantai
3. Sehingga terdapat lift dan tangga biasa yang terdapat disebelah ruang
nurse station). Serta, semua bed tidak terdapat penomoran, hanya saja
terdapat nomor kamar.
28
Gambar 3.1 Denah Ruang Airlangga Dalam
29
3.2.2 Sarana atau Fasilitas
30
i) Televisi
Terdapat 1 televisi yang berada di ruang ganti perawat. Namun,
kondisinya rusak
j) Jam Dinding
Terdapat didepan Nurse Station
k) Loker
Terdapat loker untuk menyimpan peralatan pribadi milik perawat
l) Pesawat Telepon
Terdapat 1 buah pesawat telepon di nurse station
m) Wastafel
Terdapat 1 wastafel untuk cuci tangan karyawan
n) Dapur
Dapur berada satu ruangan dengan ruang spoelhook dan
bersebelahan dengan toilet karyawan
2. Fasilitas untuk Pasien
a) Tempat Tidur
Tempat tidur berjumlah 13 bed yang digunakan hanya 12 bed. 6
bed kondisinya tidak layak dan 6 bed kondisinya layak pakai dan
aman digunakan
b) Almari Kecil
Almari kecil terdapat di setiap pasien berjumlah 12 almari
c) Toilet Pasien
Toilet pasien berjumlah 4 toilet yang terbagi 1 toilet pada setiap
kamar
d) Pendingin Ruangan / AC
Terdapat pendingin ruangan berjumlah 4 yang terbagi 1 pendingin
ruangan pada setiap kamar. Namun, tidak dilengkapi dengan
remotnya.
e) Oksigen Sentral
Terdapat 8 oksigen sentral yang terbagi di 4 kamar. Terdiri dari 2
dikamar 1, 2 dikamar 2, 2 dikamar 2, dan 3 di kamar 4.
31
f) Wastafel
Wastafel pasien berjumlah 4 wastafel yang terbagi 1 wastafel pada
setiap kamar namun kondisinya rusak. Sehingga tidak dapat
digunakan.
32
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa beberapa alat medis cukup
memadai dan ada yang melebihi dari standart namun masih ada beberapa alat
medis yang dalam keadaan rusak
Tabel 3.9 Inventaris Alat rumah tangga Ruang Airlangga Dalam RSUD
Kanjuruhan Kabupaten Malang
33
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data peralatan rumah
tangga cukup memadai namun banyak tempat tidur pasien yang
railsidenya rusak dan kurang layak.
3. Peralatan Tenun
34
4. Peralatan Pencatatan dan Pelaporan
35
Surat pernyataan paksa/menolak
42. √
dirawat
Lembar penjelas kewajiban
43. √
dokter dan kewajiban pasien
Lembar pelaksanaan pemberian
44. √
obat oleh perawat
Resume keperawatan penderita
45. √
keluar rumah sakit
46. Buku inventaris √
47. Buku SOP tindakan keperawatan √
48. Spidol boardmaker √
49. Pensil Merah Biru √
50. Pensil √
51. Staples √
52. Whiteboard √
Sumb53.er: Hasil Data Administrasi dan Observasi Ruang Airlangga Dalam
36
ada pempes yang dibuang sampah non infeksius. Ada pula sampah vial yang
dibuang di safety box.
3.3 Method
3.3.1 MAKP
1. Definisi MAKP
Menurut Nursalam (2014), metode Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP) adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan
empat unsur, yakni: standar, proses keperawatan, pendidikan
keperawatan dan sistem MAKP. Definisi tersebut berdasarkan prinsip-
prinsip nilai yang yang diyakini dan akan menentukan kualitas produksi
atau jasa layanan keperawatan. Kompnen berdasarkan MAKP yang
sudah dikembangkan di berbagai rumah sakit, menyimpulkan bahwa
MAKP terdiri dari lima komponen yaitu:
a. Nilai-nilaiProfesional
b. PendekatanManagement
c. Metode Pemberian AsuhanKeperawatan
d. HubunganProfesional
e. Sistem Kompensasi danPenghargaan
2. Tujuan
a. Menjaga konsistensi asuhankeperawatan.
b. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekososongan
pelaksanaan asuhan keperawatan oleh timkeperawatan.
c. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhankeperawatan.
d. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dankeputusan.
e. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan
keperawatan bagi setiap timkeperawatan (Nursalam, 2014).
37
No Pertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
38
No Pertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
a. Iya
b. Tidak
39
Tabel 3.13 Tanggung Jawab Kepala Ruang
Evaluasi
No Aspek yang dinilai 24/06 /19
D T
Perencanaan:
1 Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing- √
masing;
2 Mengikuti serah terima pasien pada sif sebelumnya; √
3 Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien: gawat, transisi, √
dan persiapan pulang, bersama ketua tim;
4 Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan √
aktivitas dan kebutuhan pasien bersama ketua tim, mengatur
penugasan/penjadwalan;
5 Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan; √
6 Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, √
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien;
7 Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan, termasuk √
kegiatan membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan,
membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan, mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah,
serta memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang
baru masuk;
8 Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri; √
9 Membantu membimbing peserta didik keperawatan; √
10 Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit √
Pengorganisasian
11 Merumuskan metode penugasan yang digunakan √
12 Merumuskan tujuan metode penugasan; √
13 Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas; √
14 Membuat rentang kendali, kepala ruangan membawahi 2 ketua √
tim, dan ketua tim membawahi 2–3 perawat;
15 Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat √
proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari, dan lain-lain;
16 Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan, √
40
17 Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik; √
18 Mendelegasikan tugas, saat kepala ruang tidak berada di tempat √
kepada ketua tim;
19 Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus √
administrasi pasien;
20 Identifikasi masalah dan cara penanganannya. √
Pengarahan:
41
Total 32 0
Prosentase 100% 0%
Sumber : Data Inventaris Ruang Airlangga Dalam RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang
Bulan Juni 2019
Evaluasi
No Aspek yang dinilai 22/06/2019 23/06/2019
D T D T
1 Memberikan orientasi kepada klien √ √
baru dan keluarganya
2 Bertanggungjawab terhadap √ √
pelaksanaan asuhan keperawatan dan
dokumentasinya
3 Menerapkan rencana tindakan √ √
keperawatan untuk didelegasikan
pelaksanaannya kepada bidan
pelaksana
4 Membuat perencanaan pulang √ √
5 Membimbing dan mengawasi √ √
penerapan asuhan keperawatan dan
dokumentasi yang dilakukan oleh
perawat pelaksana
6 Melaksanakan asuhan keperawatan √ √
tertentu secara langsung kepada klien
42
Sumber : Data Inventaris Ruang Airlangga Dalam (2019) RSUD Kanjuruhan Kabupaten
Malang
Evaluasi
No Aspek yang dinilai 22/06//2019 23/06/2019
D T D T
1 Menerima pasien baru sesuai dengan √ √
SOP yang berlaku
2 Memelihara peralatan keperawatan dan √ √
alat medis agar selalu dalam keadaan
siap pakai
3 Melakukan pengkajian keperawatan √ √
sesuai dengan kemampuannya
4 Melakukan pengkajian keperawatan √ √
dan menentukan diagnose
keperawatan, sesuai batas
wewenangnya
5 Melakukan tindakan keperawatan pada √ √
pasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya
6 Melakukan tindakan darurat kepada √ √
pasien (antara lain panas tinggi, kolaps,
keracunan, henti nafas, henti jantung),
sesuai SOP. Selanjutnya segera
melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepada dokter ruang rawat /
dokter jaga
7 Melaksanakan evaluasi tindakan √ √
keperawatan sesuai batas
kemampuannya
8 Mengobservasi kondisi pasien, √ √
selanjutnya melakukan tindakan yang
43
tepat berdasarkan hasil obeservasi
tersebut, sesuai batas kemampuan
9 Berperan serta dengan anggota tim √ √
kesehatan dalam membahas kasus dan
upaya meningkatkan mutu asuhan
keperawatan
10 Melaksanakan tugas pagi, sore, malam √ √
dan hari libur secara bergilir sesuai
jadwal dinas
11 Mengikuti pertemuan berkala yang √ √
diadakan oleh kepala ruang rawat
12 Meningkatkan pengetahuan dan √ √
ketrampilan di bidang perawatan antara
lain melalui pertemuan ilmih dan
penataran atas izin atasan
13 Melaksanakan sistem pencatatan dan √ √
pelaporan asuhan keperawatan yang
benar sesuai standar
14 Memberikan penyuluhan kesehatan √ √
pada pasien dan keluarga sesuai
kebutuhan pasien. Misal, progam diet
dan pengobatan yang perlu dilanjutkan
15 Menyiapkan pasien akan pulang √ √
meliputi surat izin pulang dan surat
keterangan istirahat
Total 15 0 15 0
Prosentase 100 % 0% 100 % 0%
Sumber : Data Inventaris Ruang Airlangga Dalam (2019) RSUD Kanjuruhan Kabupaten
Malang Bulan Juni 2019
44
3.3.2 Timbang Terima
1. Definisi Timbang Terima
Timbang terima atau hand over merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan kritis pasien atau yang memerlukan penatalaksanaan lebih
lanjut (SPO timbang terima di Ruang Airlangga, 2019).
2. Tujuan
a. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara peripurna
b. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat akan terjalin
suatu hubungan kerjasama yang bertanggungjawab antar anggota
tim perawat
c. Terlaksanan asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan
d. Dapat menyampaikan hal-hal penting yag perlu ditindaklanjuti oleh
perawat pada shift berikutnya (Nursalam, 2014)
D T D T D T
45
dan belum teratasi
e. Rencana kerja dan kegiatan yang
harus ditindak lanjuti
4. Kemudian keliling ke semua pasien √ √ √
yang dirawat sambil melihat
kondisi pasien dari dekat
5. Katim / Ka jaga dan pelaksana √ √ √
perawatan yang selesai dinas
berpamitan pulang dan yang
menggantikan dinas
memperkenalkan diri ke pasien dan
keluarganya dan memberitahu
batas waktu jam dinasnya
6. Selesai keliling, antara Katim / Ka √ √ √
jaga operan tugas sebagai
penanggung jawab dinas
selanjutnya
7. Tata cara perawat / bidan masuk ke √ √ √
ruangan pasien dan keluarganya
antara lain :
a. Memberi salam, menyapa
pasien dan keluarganya
b. Menanyakan keluhan dan
kondisi pasien
Total 4 3 4 3 4 3
Sumber : Data Inventaris Ruang Airlangga Dalam RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang
Bulan Juni 2019
46
Airlangga sudah dilakukan dengn baik sesuai dengan SPO sebesar 57%.
Sedangkan 43% tidak dilakukan sesuai dengan SPO diantaranya adalah
tidak mengawali dengan doa, tidak keliling ke semua pasien serta katim/pp
yang selesai berdinas tidak berpamitan dan yang menggantikan dinas tidak
memperkenalkan diri.
47
Tabel 3.17 Lembar Wawancara Ronde Keperawatan
No Pertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
48
4 Apakah pelaksanaan ronde A B B B - - -
keperawatan di ruangan ini
sesuai dengan SOP ?
a. Iya
b. Tidak
49
2) Perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah
dan sediaan (bila perlu) dalam kartu kontrol, serta diketahui
(ditandatangani) oleh keluarga atau pasien dalam buku masuk
obat. Keluarga atau pasien selanjutnya mendapatkan
penjelasan kapan atau bilamana obat tersebut akan habis, serta
penjelasan tentang 5T (jenis, dosis, waktu, pasien, dan cara
pemberian).
3) Pasien atau keluarga sellanjutnya mendapatkan salinan obat
yang harus diminum beserta kartu sediaan obat.
4) Obat yang telah diserahnkan selanjutnya dismpan oleh perawat
dalam kotak obat.
d. Pembagian obat
1) Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku
daftar pemberian obat.
2) Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh
perawat dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam
buku daftar pemberian obat; dengan terlebih dahulu
dicocokkan dengan terapi yang diinstruksikan oleh dokter dan
kartu obat yang ada pada pasien.
3) Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat,
kegunaan obat, jumlah obat dan efek samping. Usahakan
tempat/wadah obat kembali ke perawat setelah obat
dikonsumsi. Pantau efek samping pada pasien.
4) Sediaan obat yang ada pada selanjutnya diperiksa setiap pagi
oleh kepala ruang atau petugas yang ditunjuk dan
didokumentasikan dalam buku masuk obat.
5) Obat-obatan yang hampir habis akan diinformasikan kepada
keluarga dan kemudian dimintakan resep (jika masih perlu
dilanjutkan) kepada dokter penanggunjawab pasien.
e. Penambahan obat baru
1) Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis,
atau perubahan alur pemberian obat, maka informasi ini akan
50
dimasukkan dalam buku masuk obat dan sekaligus dilakukan
dalam kartu sediaan obat.
2) Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja)
maka dokumentasi hanya dilakukan pada buku masuk obat dan
selanjutnya diinformasikan kepada keluarga dengan kartu
khusus obat.
f. Obat khussus
1) Obat dikategorikan khusus apabila sediaan memiliki harga
yang cukup mahal, menggunakan alur pemberian yang cukup
sulit, memiliki efek samping yang cukup besar atau hanya
diberikan dalam waktu tertentu/sewaktu saja.
2) Pemberian obat khusus dilakukan menggunakan kartu khusus
obat, dilaksanakan oleh perawat primer.
3) Informasi yang diberikan kepada pasien atau keluarga; nama
obat, kegunaan obat, waktu pemberian, efek samping,
penaggungjawab pemberian, dan wadah obat sebaiknya
diserahkan atau ditunjukkan kepada keluarga setelah
pemberian. Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat
pemberian obat . Seorang manajer keperawatan yang mendidik
staf mengenai obat dengan cara-cara berikut ini.
a) Membuat catatan mengenai obat-obatan yang sering
dipakai, jelaskan penggunaan, dan efek samping,
kemudian berikan salinan kepada semua staf.
b) Tuliskan dosis yang tepat obat-obatan yang sering
sigunakan dan gantungkan di dinding.
c) Adakan penemuan staf untuk membahas penyebab
pemborosan obat.
d) Beritahukan kepada semua staf mengenai harga
bermacam-macam obat.
e) Aturlah program diskusi dan bahaslah mengenai satu jenis
obat setiap minggu pada waktu pertemuan staf (Nursalam,
2014).
51
4. Menyimpan persediaan obat
a. Memeriksa ulang atas kebenaran obat dan jenis obat, jumlah obat,
serta menulis etiket dan alamat pasien. Penyimpanan stok
(persediaan) yang teratur dengan baik merupakan bagian penting
dari manajemen obat. Obat yang diterima dicatat dalam buku besar
persediaan atau dalam kartu persediaan.
b. Sistem kartu persediaan
Sebuah kartu persediaan (kartu stok) kadang-kadang digunakan
untuk menggantikan buku besar persediaan. Kartu ini berfungsi
seperti buku besar persediaan, yakni neraca diseimbangkan
menambahkan barang yang diterima dan mengurangi dengan
jumlah barang yang dikelkuarkan. Dalam buku besar persediaan,
masing-masing barang ditempatkan pada halaman yang terpisah,
tetapi dalam sistem kartu persediaan, masing-masing barang
dituliskan dalam kartu yang terpisah.
c. Lemari obat
Periksa keamanan mekanisme kunci dan penerangan lemari obat
serta lemari pendingin. Periksan persediaan obat, pemisahan antara
obat untuk penggunaan oral (untuk diminum), dan obat luar. Perlu
disediakan tempat khusus untuk obat-obatan yang mempunyai
resiko salah, misalnya LASA (look alike sound alike), elektrolit
konsentrasi tinggi, dan obat sejenis narkotika (Nursalam, 2014).
52
Tabel 3.18 Lembar Wawancara Sentralisasi Obat
PERTANYAAN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T
Pengadaaan sentralisasi
obat
1. Sentralisasi obat √ √ √ √ √ √ √
merupakan pengelolaan
seluruh obat yang akan
diberikan pada pasien
yang diserahkan
penggelolaan sepenuhnya
oleh perawat.
53
PERTANYAAN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T
54
PERTANYAAN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T
55
Sumber: Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika
3.3.5 Supervisi
Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan
yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup
masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar
pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat ( Nursalam, 2014).
Evaluasi
24/06/19
No Aspek Yang Dinilai
D T
Pra supervise
57
3.3.6 Penerimaan Pasien Baru
Penerimaan pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan
pasien baru (pasien atau keluarga) di ruang pelayanan keperawatan
khususnya pada rawat inap atau keperawatan intensif. Menurut SPO
Ruangan, pasien baru adalah pasien yang datang dari poliklinik, IRD,
pindahan dari ruang lain yang akan dirawat di unit rawat inap. Dalam
penerimaan pasein baru, maka sampaikan beberapa hal mengenai orientasi
ruangan, pengenalan ketenagaan perawat – medis, dan tata tertib ruang,
serta penyakit (Nursalam, 2014).
Tabel 3.20 Sop Menerima Pasien Baru Di Ruang Airlangga (SOP Ruangan)
Aspek yang dinilai 27/06/19 28/06/19 29/06/19
D T D T D T
58
Berdasarkan hasil observasi dan validasi (wawancara) yang dilakukan
pada tanggal 27-29 Juni 2019 didapatkan hasil bahwa penerimaan pasien
baru di Ruang Airlangga Dalam sudah dilakukan sesuai dengan. Terkait
dengan pemilihan dokter spesialis hanya diperuntukkan untuk kamar kelas I
dan II saja, sedangkan di Ruang Airlangga Dalam termasuk kelas III.
59
Tabel 3.21 Wawancara Discharge Planning
No Indikator P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T
1 Discharge planning √ √ √ √ √ √ √
merupakan suatu proses
dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan
kesehatan yang dikuti secara
berkesinambungan, baik
dalam proses penyembuhan
maupun dalam
mempertahankan derajat
kesehatannya sampai pasien
merasa siap untuk kembali
kelingkungannya.
2 Setiap pasien dilakukan √ √ √ √ √ √ √
discharge planning
3 Discharge planning dilakukan √ √ √ √ √ √ √
setiap pasien akan keluar RS
4 Discharge planning dilakukan √ √ √ √ √ √ √
dengan didokumentasikan
dalam format khusus
discharge planning.
5 Discharge planning dilakukan √ √ √ √ √ √ √
dengan cara salah satunya
dengan memberikan
brochure/leflet
6 Discharge planning dilakukan √ √ √ √ √ √ √
oleh perawat penanggung
jawab pasien
7 Teknik pemberian discharge √ √ √ √ √ √ √
planning dengan lisan dan
tertulis
8 Bahasa yang digunakan dalam √ √ √ √ √ √ √
discharge planning sesuai
bahasa yang dimengerti pasien
9 Setelah selesai melakukan √ √ √ √ √ √ √
discharge planning di
dokumentasikan di format
khusus discharge planning.
Total 6 3 8 1 9 0 8 1 9 0 8 1 7 2
Presentase 6 3 8 1 1 0 8 1 1 0 8 1 7 2
7 3 9 1 0 % 9 1 0 % 9 1 8 2
% % % % 0 % % 0 % % % %
% %
Sumber: Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika
60
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan 7 perawat di
Ruang Airlangga Dalam pada tanggal 22-29Juni 2019 didapatkan hasil
bahwa sebagian perawat mengerti dan menjalankan prosedur discharge
planning., karena 4 perawat menyatakan bahwa discharge planning
3.3.8 Dokumentasi
1. Pengertian
Dokumentasi adalah catatan keadaan pasien saat dilakukan pemeriksaan
atau tindakan oleh dokter, perawat, bidan dan tim kesehatan lainnya
dalam dokumentasi pelayanan asuhan kedokteran, keperawatan dan
petugas kesehatan lainnya sesuai dengan tahapan proses pelayanan yang
diberikan (SPO Ruang Airlangga, 2017) .
2. Tujuan
Sebagai acuan dokter, perawat dan kesehatan lainnya dalam
mendokumentasikan perkembangan yang terintegrasi pada pasien yang
dirawat inap.
3. Manfaat
a. Sebagai alat komunikasi antar perawat dengan tenaga kesehatan
lain
b. Sebagai dokumentasi legal dan mempunyai nilai hukum
c. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
61
Tabel 3.22 SOP Dokumentasi Keperawatan
3.3.9 Masalah M3
Dari data yang sudah didapat dari observasi maupun validasi
(wawancara) di semua indicator, sudah dilakukan sesuai standart
operasional. Tetapi pada indicator timbang terima, ada bagian yang tidak
sesuai dengan SOP ruangan, yaitu timbang terima tidak diawali dengan
doa, perawat tidak keliling ke semua pasien untuk melihat kondisi pasien,
serta tidak berpamitan maupun memperkenalkan diri saat berganti dinas.
62
3.4 Money
3.4.1 Metode Pembayaran Di RSUD Kanjuruhan
Metode pembayaran yang dapat digunakan di RSUD Kanjuruhan
antara lain :
1. Biaya sendiri ( umum)
2. BPJS
63
7. Pemakaian syringe pump Rp. 57.500
8. Nebulizer Rp. 57.500
9. Pemakaian oksigen per liter per jam Rp. 2.375
10. Pemasangan NGT Rp. 57.500
11. Akomodasi kamar kelas III Rp. 70.000
12. Ambil darah Vena Rp. 29.000
13. Askep Rp. 29.000
14. Pemeriksaan Darah Stik Rp. 57.500
15. Visite dokter Rp. 56.500
16. Konsultasi dokter spesialis on call (IGD) Rp. 37.500
17. Pemeriksaan Dokter umum Rp. 62.500
18. Administrasi Irna Rp. 25.000
19. Observasi (< 6 jam ) Dokter umum Rp. 87.500
20. Aff Kateter Rp. 57. 500
21. Ambulan transport Rp. 62.500
22. Perawatan jenazah Rp. 57.500
23. Penyimpanan jenazah perhari Rp. 17.500
24. Resusitasi Rp. 86.000
Sumber : Data Inventaris Ruang Airlangga Dalam RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang
Bulan Mei 2019
3.4.4 Masalah M4
Tidak ada masalah
64
3.5 Mutu
Ruang Airlangga Dalam (IPD) telah menerapkan upaya penjaminan
mutu perawatan pasien, dimana terdapat aspek penilaian penting yang
terdapat didalamnya membahas peningkatan mutu pelayanan. Indikator
peningkatan mutu pelayanan dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain:
Keselamatan pasien (patient safety), berdasarkan sasaran keselamatan
pasien (SKP) yang dikeluarkan oleh standar akreditai rumah sakit edisi 1
(Kemenkes, 2011) dan JCI Acredition, maka sasaran terebut meliputi 6
elemen berikut.
65
Keterangan: selama pengkajian tanggal 17 Juni – 19 Juni 2019Di
ruang Airlangga Dalam setiap pasien telah terpasang gelang identitas yang
berisi nama, nomor RM, tanggal lahir, dan usia. Warna gelang identitas
dibedakan menjadi 2, yaitu warna biru untuk pasien laki-laki dan warna
merah muda untuk pasien perempuan. Gelang identitas digunakan untuk
memvalidasi tindakan yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan
pasien yang akan dituju. Perawat melakukan identifikasi pasien untuk
pemberian obat hanya menuliskan nomor bed pada spuit injeksi tanpa
mengkonfirmasi ulang nama pasien.
66
dibacakan kembali oleh penerima perintah kemudian dikonfirmasi oleh
pemberi perintah.
67
dapat disimpan di suhu ruangan disimpan di lemari es dan beri label
identitas pasien.
68
mengadaptasi pedoman hand
hygine terbaru yang baru-baru ini
diterbitkan dan sudah diterima
secara umum yaitu cuci tangan 6
langkah dan 5 moment.
2 Langkah-langkah diterapkan
untuk mengurangi risiko jatuh
bagi mereka yang pada hasil
pengkajian dianggap berisiko.
3 Langkah-langkah dimonitor
hasilnya, baik tentang keberhasilan
pengurangan cidera akibat jatuh
maupun dampak yang berkaitan
secara tidak sengaja
4 Kebijakan dan/atau prosedur
mendukung pengurangan
berkelanjutan dari risiko cidera
pasien akibat jatuh di rumah sakit.
69
Dalam pencegahan risiko jatuh meliputi pengkajian awal reiko
jatuh, langkah langkah utuk megurangi resiko jatuh.
Analisis : dari data observasi diatas bisa disimpulkan bahwa untuk
keselamatan pasien ruang Airlangga dalam telah diakukan seperti mengisi
pengajian pasien resiko jatuh diawal dan pengkajian ulang.
Berikut ini beberapa parameter pengukuran keselamatan pasien
yang bisa digunakan di rumah sakit. Parameter tersebut meliputi:
70
Keterangan:Tidak ada pemberian label merah pada obat hight alert pada troly
emergency.
Masalah M5 (Mutu)
71
Masalah yang ditemukan hasil observasi selama 17 Juni-19 Juni
2019 didapatkan Pada prosedur keselamatan pasien pemberian obat
Perawat melakukan identifikasi hanya menuliskan nomor bed pada spuit
injeksi, dan pada obat hight alertpada troly emergency tidak diberi label
merah serta troly tidak terkunci sehingga tidak terbatas akses untuk
membuka.
Masa Kerja
a. >15 tahun sebanyak 3 orang
0.3 3 0.9
b. 5-15 tahun sebanyak 6 orang
c. <5 tahun sebanyak 3 orang
Total 1 2,3
W = Weakneses = Kelemahan
Tenaga keperawatan dengan pendidikan
S1-Ners di Ruang Airlangga hanya 1 orang 0.5 2 1
72
Dari 7 orang yang masih berpendidikan
DIII bisa meningkatkan jenjang karirnya. 0.2 3 0.6
73
W = Weakneses = Kelemahan
Pembuangan sampah tidak sesuai dengan
1 3 3
fungsinya (medis dan nonmedis)
Total 1 3 -1
Extrernal Faktor (EFAS)
O = Opportunity =Peluang
Adanya pengadaan sarana dan prasarana
yang rusak dari bagian pengadaan barang. 0.6 2 1.2
Total 1 2
T = Treat = Ancaman
Kemungkinan terjadinya penyebaran
infeksi akibat kesalahan penempatan jenis 1 3 3
sampah
Total 1 3 -1
3 M3 (Method)
Internal Faktor (IFAS)
S = Strengths = Kekuatan
Terdapat sentralisasi obat di ruangan
0.4 2 0.8
Total 1 2 -1
Extrernal Faktor (EFAS)
O = Opportunity =Peluang
Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang
0.6 3 1.2
praktik manajemen keperawatan
Adanya kerjasama yang baik antara
0.4 2 0.8
perawat dan mahasiswa untuk
74
memperbaiki manajemen yang belum
sesuai
Total 1 2
T = Treat = Ancaman
Persaingan dengan RS swasta semakin
0.6 3 1.8
ketat
Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan
keluarga) akan tanggung jawab dan 0.4 1 0.4
tanggung gugat
75
keselamatan pasien (SKP) yang sesuai.
Total 1 1.2
W = Weakneses = Kelemahan
Prosedur pemberian obat hanya
menggunakan identifikasi nomor bed 0.6 3 1.8
pasien.
Tidak melakukan double cek identitas
0.4 3 1.2
pasien sebelum melakukan injeksi
Total 1 3.1 -1.9
Extrernal Faktor (EFAS)
O = Opportunity =Peluang
RS memfasilitasi kebutuhan ruangan 1 2 2
Total 1 2
T = Treat = Ancaman
Adanya peningkatan persaingan RS dalam
0.4 3 1.2
pemberian pelayanan kesehatan
Adanyanhuman error yang mempengaruhi
0.6 4 2.4
untuk penerapan patient safety sesuai SOP
Total 1 3.6 -1.6
76
3.7 DIAGRAM LAYANG AWOT
77
BAB IV
PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
DAN POA PENYELESAIAN MASALAH MANAJEMEN
KEPERAWATAN DI RUANGAN
M I V C MxIx
V/C
78
ALTERNATIF WAKTU INDIKATOR PENANGGU
NO MASALAH TUJUAN PEMECAHAN KEBERHASILA NG
MASALAH N JAWAB
1 Pembuanga Supaya tidak - Sosialisasi Minggu Tidak ada - Ika Yuliani
n sampah terjadi penularan kepada keluarga ke 3 kekeliruan dalam - Imam
yang tidak infeksi pasien agar membuang Ghozali
sesuai membuang sampah
dengan jenis sampah sesuai
sampah dengan jenis
sampah
- Memberi list
daftar sampah
pada setiap bak
sampah
- Membuat banner
tentang
pembuangan
sampah yang
benar
- Melakukan role
model dalam
pembuangan
sampah
2 Prosedur Untuk - Bersama dengan Minggu Timbang terima - Imelda
timbang terima meningkatkan perawat mereview ke 3 dilakukan Liena
tidak dilakukan mutu pelayanan timbang terima dengan cara Vianita
sesuai dengan kesehatan sesuai SOP yang langsung - Juwita
SOP ada di ruangan (dengan melihat Lestari
- Bersama dengan kondisi) dan
perawat berkeliling
melakukan role kesemua pasien
play timbang
terima di nurse
station dan di
ruangan perawat
3 Identifikasi Mencegah - Memberikan Minggu Agar tidak terjadi - Imam
saat kejadian salah etiket obat di ke 3 kejadian nyaris Ghozali
pemberian pemberian obat spuit injeksi agar cedera - Ismi Nur
obat hanya memudahkan Azizah
menggunak perawat dalam
an nomor mengidentifikasi
bed saja obat
tanpa - Menerapkan 5
memverifika benar (benar
79
si nama obat, benar dosis,
lengkap dan benar cara, benar
tanggal lahir waktu, benar
pasien)
80
DAFTAR PUSTAKA
10