Anda di halaman 1dari 72

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN KEBIDANAN

DI RUANG EDELWEIS
RSUD PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Manajemen Kebidanan


Program pendidikan Profesi Bidan

Disusun Oleh :
Ika Agustina Pratiwi
NIM : P1337424820287

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Manajemen Pelayanan Kebidanan Ruang Perawatan Edelweis RSUD


Padangan Kabupaten Bojonegoro, yang disusun oleh :
Nama : Ika Agustina Pratiwi
NIM : P1337424820251
Prodi : Profesi Bidan
telah diperiksa dan disahkan untuk memenuhi Laporan Praktik Stage Manajemen
Kebidanan Komprehensif.

Semarang, 17 November 2021


Pembimbing Klinik Praktikan

Endang Sulistiyorini, SST Ika Agustina Pratiwi


NIP. 19710407 199203 2 009 NIM. P1337424820287

Mengetahui
Pembimbing Institusi

Dina Dewi Anggraini, S.ST Keb, M.Kes.


NIP. 19900812 201902 2 001

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan taufiq dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Manajemen Kebidanan di Rumah Sakit
Umum Daerah Padangan kabupaten Bojonegoro. Laporan ini disusun sebagai salah
satu syarat menyelesaikan Tugas Stage Manajemen Kebidanan Komprehensif pada
Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Semarang.
Dalam penyusunan Laporan, penulis banyak mendapat bimbingan, petunjuk
dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Sri Rahayu, S.Kp, Ns, S.Tr.Keb, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
2. Ibu Ida Ariyanti, S.SiT, M.Kes. selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan dan Profesi
Bidan Poltekkes Kemenkes Semarang.
3. Ibu Dina Dewi Anggraini, S.ST Keb, M.Kes., selaku pembimbing institusi yang
telah memberi arahan, masukan dan bimbingan dalam menyusun laporan ini.
4. dr. Ani Pujiningrum, M.MKes., selaku kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Bojonegoro yang telah memberikan ijin praktik klinik semester II.
5. dr. M. Agust Fariono, MMRS., selaku Direktur RSUD Padangan Kabupaten
Bojonegoro yang telah memberikan kesempatan untuk dapat melaksanakan
praktik klinik semester II.
6. Endang Sulistiyorini, SST., selaku Pembimbing di Lahan Praktik di RSUD
Padangan Kabupaten Bojonegoro.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan
pahala atas segala amal baik yang telah diberikan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Semarang, Desember 2021


Penyusun

3
Daftar Isi

Halaman Judul ............................................................................................ 1


Katapengantar.............................................................................................. 2
Dafta Isi......................................................................................................... 3
Bab I : Pendahuluan................................................................................... 4
Bab II : Tinjauan Lahan............................................................................. 7
Bab IV : Pelaksanaan Dan Pembahasan.................................................... 114
Bab V : Penutup........................................................................................... 123
Daftar Pustaka.............................................................................................. 130

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggungjawab
praktek profesi bidan dalam sistim pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan
masyarakat dan keluarga. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga
dalam rangka terwujudnya kelurga kecil bahagaia dan sejahtera. (Wiknjosastro,
2013).
Bidan termasuk kedalam tenaga keperawatan maternitas. Keperawatan
maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan professional keperawatan
yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS), berkaitan dengan sistem
reproduksi kehamilan, persalinan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai usia 40 hari berikut keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan
dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Dalam pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi kunci, yang
dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan rumah sakit merupakan
pelayanan keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan
lain dilakukan oleh perawat. (Wiwiek, 2008)
Menurut surat keputusan menteri kesehatan RI No. 983/1992, tugas
pokok rumah sakit ialah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang di laksanakan
secara serasi dan terpadu dengan upaya rumah sakit sebagai unit usaha di bidang
jasa terutama untuk pemulihan, rehabilitasi, pemeliharaan, peningkatan
pendidikan dan riset kesehatan memerlukan pengelolaan secara profesional agar
mutu pelayanan kepada pasien dan keluarga menjadi baik.
Kontribusi pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan, yang
dilaksanakan di sarana kesehatan sangat tergantung pada manajemen pelayanan
perawatan. Manajemen pelayanan keperawatan merupakan suatu proses
perubahan atau transformasi dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan. Manajemen keperawatan merupakan pelaksanaan pelayanan keperawatan

5
melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi cirri utama
penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam
memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional dalam
pengambilan keputusan manajerial. Penerapan manajemen keperawatan
memerlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi
masing-masing melalui fungsi manajemen (Muninjaya, 2009)
Model pemberian asuhan keperawatan yang saat ini sedang menjadi trend
dalam keperawatan Indonesia adalah Model Praktek keperawatan Profesional
dengan metode pemberian asuhan keperawatan Modifikasi Primer yang
merupakan modifikasi Primary Nursing. Salah satu kritik yang dikemukanan
mengenai model keperawatan ini adalah terlalu komplek dan teoritisnya, akan
tetapi bila seluruh pembicaraan mengenai model ini mendorong perawat untuk
memperjelas keyakinan dan pekerjaannya, meningkatkan kemempuannya dalam
mendiskusikan masalah tersebut yang melibatkan sikap politis dan pribadi yang
lebih terbuka, dan membantu para perawat tersebut untuk lebih bertangguang
gugat secara profesional terhadap tindakannya, maka kita telah mendapatkannya. (
Salvage, 1985 )
Ruang Edelweis RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro dalam
pengelolaan asuhan keperawatan profesionalnya menerapkan model pemberian
asuhan keperawatan dengan metode TIM, melalui kerja kelompok yang
terkoordinasi dan kooperatif dapat terwujud pemberian asuhan keperawatan yang
menyeluruh lengkap terhadap pasien.
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk
memiliki kemampuan manajerial yang tangguh, sehingga pelayanan yang
diberikan mampu memuaskan kebutuhan klien. Dalam rangka meningkatkan
keterampilan manajerial peserta didik keperawatan selain mendapatkan materi
kepemimpinan dan manajemen keperawatan/ kebidanan juga melakukan praktek
langsung di lapangan. Mahasiswa Kebidanan Program Profesi Bidan Poltekkes
Semarang melakukan praktek Stase Kepemimpinan dan Manajemen Kebidanan
di Ruang Edelweis RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro dengan arahan
pembimbing klinik dan pembimbing akademik.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

6
Setelah melakukan praktek kepemimpinan dan manajeman kebidanan
di Ruang Edelweis RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro mahasiswa
mampu melakukan pengelolaan pelayanan kebidanan profesional tingkat
dasar secara bertanggung jawab dan menunjukan sikap kepemimpinan yang
profesional.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek klinik manajemen kebidanan, mahasiswa
mampu :
a. Melakukan pengkajian data yang meliputi profil umum ruang kebidanan,
unsur input, unsur proses dan unsur output.
b. Menganalisa hasil kajian pada setiap sub unsur pada unsur input, unsur
proses dan unsur output.
c. Membuat identifikasi permasalahan yang ada, memprioritaskan masalah
tersebut dan menyusun rencana kegiatan.
d. Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian di ruangan model praktek
kebidanan profesional
e. Melaksanakan fungsi pengarahan dalam ruangan di ruangan model
praktek kebidanan profesional
f. Melaksanakan fungsi pengendalian dalam bentuk audit hasil di ruangan
model praktek kebidanan profesional
g. Melaksanakan dan mengevaluasi tindakan sesuai rencana yang sudah
disusun.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sumber informasi khususnya bagi mahasiswa program Profesi Bidan
dalam aplikasi konsep kepemimpinan dan manajemen keperawatan secara
langsung.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan bagi bidan khususnya di Ruang Edelweis RSUD
Padangan Kabupaten Bojonegoro untuk meningkatkan kualitas pelayanan
asuhan kebidanan yang mengacu kepada model praktek keperawatan
profesional (MPKP).

7
BAB II
TINJAUAN LAHAN

A. PENGKAJIAN
1. Profil Organisasi

Gambar 1. Foto RSUD Padangan

Nama Rumah Sakit : RSUD Padangan

Pemilik : Pemerintah Kabupaten Bojonegoro

Alamat : Jl. Dr. Soetomo Nomor 02 Padangan Kabupaten Bojonegoro

Telepon : (0353)551666, Fax. (0353)551166

Luas Lahan : 14.688 m²

Luas Bangunan : 17.614 m²

Kelas Rumah Sakit :C

Jumlah Tempat Tidur : 123 buah

Jangkauan Wilayah : RSUD Padangan berada di Lokasi yang strategis, berada di


tengah-tengah 11 kecamatan di wilayah Barat Kabupaten
Bojonegoro dan berbatasan dengan wilayah Provinsi Jawa
Tengah (Kota Cepu)

8
2. Jenis Pelayanan
2.1 Layanan Poliklinik

- Pelayanan Klinik Mata

- Pelayanan Klinik Penyakit Dalam

- Pelayanan Klinik Anak

- Pelayanan Klinik Bedah

- Pelayanan Klinik THT-KL

- Pelayanan Klinik Saraf

- Pelayanan Klinik Kandungan dan Kebidanan

- Pelayanan Klinik Geriatri

- Pelayanan Klinik Sehati (TB & HIV)

- Pelayanan Klinik Kulit dan Kelamin

- Pelayanan Klinik Kosmetik Medik

- Pelayanan Klinik Gigi

- Pelayanan Klinik Fisioterapi

2.2 Pelayanan IGD (24 Jam)

2.3 Pelayanan Kamar Operasi

2.4 Pelayanan Rawat Inap

2.5 Ruang Intensive Care Unite (ICU)

2.6 Ruang Neonatal Intensive Care Unite (NICU)

2.7 Pelayanan Penunjang

 Radiologi
 Laboratorium
 Instalasi Farmasi

9
3. Jumlah Ketenagaan

TERSEDIA SAAT INI


PROFESI TKH MO TOTA
PNS BLUD/ PTT
L U L

Struktural 4 4

Dokter Spesialis 7 3 4 14

Dokter Umum 6 1 7

Dokter gigi 1 1

Perawat 36 28 29 93

Bidan 13 11 4 28

Penata anestesi 3 1 4

Analis Kesehatan 6 1 2 9

Radiografer 4 1 5

Nutrisionis 4 1 1 6

Apoteker 4 1 1 6

Asisten Apoteker 7 1 1 9

Tekniker gigi 1 1

Fisioterapi 2 2 4

Refraksionis 1 1

Sanitarian 2 2

Perekam Medis 4 1 3 8

Elektromedis 1 1

Kesehatan masyarakat 3 2 5

Juru masak 5 1 6

Administrasi umum 3 8 11

Bendahara 1 1

Analis Keuangan 1 1

Tenaga IT 1 1

10
Sopir 4 4

Teknisi umum 3 3

CSSD 2 2

Laundry 2 2

SPI 1 1

Security 26 26

Cleaning service 36 36

JUMLAH KARYAWAN 110 73 52 67 302

Tabel 3. Jumlah Ketenagaan di RSUD Padangan

Layanan Unggulan:

Instalasi Radiologi

 CT Scan 16 Slices
 USG 4 Dimensi
 Pesawat Radiologi Toshiba 500MA
 Panoramic Dental X-Ray
 Mobile X-Ray Unit
 CR (Computer Radiograph)

Poliklinik Kulit dan Kelamin

 Dermatology Laser dan Electro Surgery

4. Dasar Hukum Pembentukan

Tahun 2007 Rumah Sakit Umum Daerah Padangan ditetapkan sebagai rumah
sakit kelas D, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 814/MENKES/SK/VII/2007 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum
Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, sebagai Rumah Sakit
Umum Daerah kelas D dengan kapasitas 51 tempat tidur yang beralamat di Jl. Dr.
Soetomo Nomor 02 Padangan, Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro.

Di Bulan Oktober 2021 Rumah Sakit Umum Daerah Padangan ditetapkan


sebagai rumah sakit kelas C, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

11
Indonesia Nomor 814/MENKES/SK/VII/2007 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit
Umum Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, sebagai
Rumah Sakit Umum Daerah kelas C dengan kapasitas 123 tempat tidur.

5. Visi, Misi, Motto, Nilai Dasar, dan Pilar

Berikut ini merupakan visi, misi, motto, nilai dasar, dan pilar RSUD
Padangan sesuai dengan Peraturan Bupati Bojonegoro No. 11 tahun 2018 Tentang
Pola Tata Kelola Rumah Sakit Daerah Umum Padangan Kabupaten Bojonegoro
Pasal 7, yaitu :

Visi :

"Menjadi rumah sakit yang di percaya dengan pelayanan yang berkualitas dan
profesional"

Misi :

 Mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai standart


operasional prosedur.
 Meningkatkan kualitas kinerja (profesionalisme) seluruh petugas rumah sakit.
 Pemberdayaan semua sumber daya yang ada dengan manajemen pelayanan
yang baik.

Motto :

“ Kami Siap Memberikan Pelayanan Yang Terbaik “

Nilai dasar :

Nilai-nilai dasar rumah sakit adalah menjunjung tinggi rasa kebersamaan,


kedisiplinan dan kejujuran.

Pilar :

 Mengembangkan pelayanan kepada pasien


 Meningkatkan kesejahteraan karyawan
 Meningkatkan kepuasan masyarakat

12
6. Kebijakan

Berikut ini merupakan kebijakan yang diterapkan di RSUD Padangan, antara


lain:

Kebijakan Umum

a) Peningkatan kualitas Pelayanan di setiap unit layanan.

b) Pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Kebijakan Operasional

 Mengirimkan pelatihan sumber daya manusia yang ada sesuai dengan standar
yang dipersyaratkan.
 Mengirimkan dokter umum untuk menempuh pendidikan spesialis.
 Melakukan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan serta logistic Rumah
Sakit tepat waktu.
 Pembangunan ruang VIP, Kelas I, II dan III.
 Pembangunan ruang perawatan bedah.
 Pembangunan gedung ICU.
 Pembangunan gedung PONEK terpadu.
 Pembangunan Instalasi Gizi
 Pembangunan Laundry
 Pembangunan IPAL
 Pembangunan Poli rawat jalan
 Pembangunan IGD Terpadu
 Pembangunan Instalasi Farmasi dan Gudang Obat
 Pembangunan Laboratorium
 Pembangunan Incenerator
 Pembangunan Bank Darah
 Pembangunan IPSRS
 Pembangunan PKMRS
 Pembangunan gedung radiologi
 Pembangunan Gedung Bedah central
 Pengadaan alat kedokteran ICU, bedah, ruang perawatan, PONEK, Laundry,
IPAL, incinerator, IGD, bedah central, rawat jalan dan bank darah.
13
7. Strategi

Berikut ini merupakan strategi yang diterapkan di RSUD Padangan, antara


lain:

 Pengembangan Potensi SDM yang ada di RSUD Padangan.


 Menjaga mutu, ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan serta logistic
Rumah Sakit yang ada di RSUD Padangan.
 Pengembangan ruang perawatan di RSUD Padangan.
 Pembangunan Rumah Sakit dengan konsep green hospital
 Melengkapi alat kesehatan dan sistem informasi manajemen rumah sakit
( SIM RS ) di RSUD Padangan.
8. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi RSUD Padangan terdiri dari Direktur, Sub bagian Tata Usaha,
Seksi Pelayanan Medis, Seksi Asuhan Keperawatan, dan Kelompok jabatan
fungsional.

DIREKTUR

SUB BAG TATA USAHA


S KOMITE TI
-

PROLAP REKAM SIM RS UMUM & KEUANGAN


MEDIS

SIE PELAYANAN SIE ASUHAN


MEDIS KEPERAWATAN

IGD IBS ICU IFRS LAB GIZI PEMULASARAN IRJA IPSRS


IRNA
JENAZAH &
FORENSIK

SMF

14
Gambar 2. Struktur Organisasi RSUD Padangan

A. Pengumpulan Data
1. Data umum ruang Edelweis RSUD dr.R. Soeprapto Padangan
a. Tenaga dan Pasien (M1 – Man)
1) Tenaga
Kualifikasi ketenagaan di Ruang Edelweis RSUD Dr. Soprapto
Padangan terdapat tenaga Bidan berjumlah 12 orang.
Tabel 3.2 Tenaga Keperawatan Ruang Edelweis RSUD Dr.
Soeprapto Padangan Tahun 2021
Status
Pendidik Level
No Nama Jabatan Kepegawa Pelatihan
an Kompetensi
ian
1 Rawuh S.W BHD, BTCLS,
Karu D III PK III PNS PPI, Komunikasi
efektif
2 Fitri BHD, PPI,
Ernawati Ka Tim I D IV PK II PNS Komunikasi
efektif
3 Dwi BHD, PPI,
Winarni KaTim II D IV PK II PNS Komunikasi
efektif
4 Putri BHD, PPI,
Maduningru PP D III PK II PNS Komunikasi
m efektif
5 Ervin BHD, PPI,
Rosana A PP D III PK II PNS Komunikasi
efektif
6 Andika MH BHD, PPI,
PP D III PK II PNS Komunikasi
efektif
7 Niena Ayu PP PK II PNS BHD, PPI,
C D III Komunikasi
efektif
15
8 Dian Retno BHD, PPI,
F PP D III PK II PNS Komunikasi
efektif
9 Siti Alfiana BHD, PPI,
PP D III PK I CPNS Komunikasi
efektif
10 Nuriski BHD, PPI,
PP D III PK I CPNS Komunikasi
efektif
11 Ovy wahyu BHD, PPI,
AS PP DIII PK I NON PNS Komunikasi
efektif
12 Sri Astutik BHD, PPI,
PP DIII PK I NON PNS Komunikasi
efektif

Kebutuhan tenaga di Ruang Edelweis RSUD Padangan Kabupaten


Bojonegoro berdasarkan jadwal jaga belum menggunakan rumus
kebutuhan tenaga menurut Douglas, Gillie maupun Depkes RI. Hal ini
dibuktikan di lembar jadwal dinas pada Bulan Maret 2021 yaitu belum
meratanya jumlah perawat jaga dengan perawat yang libur. Rata-rata
jumlah perawat di Ruang Edelweis yang bertugas selama sehari
berjumlah 12 orang, jaga pagi sebanyak 4 bidan, jaga siang 4 bidan dan
jaga malam 4 bidan
2) Klien
a) Jumlah Diagnosa Medis terbanyak di Ruang Edelweis Bulan
Maret 2021

Tabel 3.3Jumlah Diagnosa Medis terbanyak di Ruang Edelweis


RSUD Padangan pada Bulan Agustus 2021

16
b) BOR (Bed Occupation Rate)
Penghitungan BOR di Ruang Edelweis RSUD Padangan
Kabupaten Bojonegoro menggunakan rumus acuan dari Depkes
RI (2005). Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-
85%.
Rumus :

BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat


tidur X Jumlah hari dalam satu periode)) X 100.

Tabel3.4 Nilai Parameter BOR di Ruang Edelweis RSUD


Padangan Kabupaten BojonegoroTahun 2021
No Bulan BOR
1 Januari 85,75 %
2 Februari 85,02 %
3 Maret 88,71 %
4 April 91,11 %
5 Mei 74,19 %
6 Juni 71,46 %
7 Juli 68,73%
8 Agustus 60,75 %
Total 78,2 %

c) Tingkat Ketergantungan Pasien


Tingkat ketergantungan pasien di Ruang Edelweis RSUD
Padangan Kabupaten Bojonegoro partial Care.
b. Bangunan, Sarana dan Prasarana ( Material)
1) Lokasi Ruangan
Ruang Edelweis merupakan salah satu ruang rawat inap yang ada di
RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro.Ruang Mawar berada
dipaling ujung

17
bersebelahan dengan ruang Teratai
2) Denah

Gambar 3.1 Denah Ruang Edelweis RSUD Padangan Kabupaten


Bojonegoro

3) Seting ruangan
Ruang Edelweis merupakan ruang rawat inap perawatan Obsgyn
yang dibagi menjadi 3 ruang. Ruang kelas, kelas I sebanyak 2
kamar, Kelas II sebanyak 2 ruang. Kelas III isi 4 TT dengan
fasilitas pasien setiap setiap blok kelas II berisi 2 TT dengan kamar
mandi didalam dan klas 3 berisi 4 TT dengan kamar mandi di luar

4) Fasilitas
a) Fasilitas untuk pasien
Adapun fasilitas yang didapatkan pada tiap kamar pasien sebagai
berikut :

Tabel 3.5 Daftar Fasilitas untuk Pasien Ruang Edelweis


RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro 2021

18
Nama Barang Jumlah kondisi
TT 36 Baik
Meja 36 Baik
Kursi 36 Baik
Bel pasien 36 Baik
Televisi 9 Baik
AC 18 Cukup baik
Jam dinding 9 Baik
Kamar mandi 9 Cukup baik
Wastafel 9 Baik
b) Tiang infus 39 Cukup baik
Bantal 36 Baik
Gayung 9 Baik
Rak handuk 9 Baik
Baskom 24 Baik
Tempah sampah infeksius 3 baik
Tempat sampah non infeksius 6 Cukup baik
Handrub 28 Cukup baik
Pispot 4 Cukup baik
Kipas angin 8 Cukup baik
Humidifier 18 Baik
Tempat tissue 18 Baik Baik
Kursi roda 3 Cukup baik

Fasilitas petugas kesehatan


Berikut fasilitas petugas kesehatan yang ada di Ruang Edelweis
RSUD Dr. Soeprapto Padangan:

Tabel 3.6 Fasilitas Petugas Kesehatan di Ruang Mawar RSUD


Padangan Kabupaten Bojonegoro
Fasilitas Ruang Perawat Ada Tidak Ket.

Nurse station 
Kamar mandi 
Ruang konsultasi dokter 

19
Ruang tindakan 
Ruang administrasi  Tempat
petugas
administrasi
gabung
denga
perawat
ruangan
Ruang dokter 
Ruang ganti loker 
Ruang linen bersih 
Ruang linen kotor  Ruang linen
kotor masih
gabung
dengan
ruangan
linen bersih
Ruang spoelhoek V
Kamar mandi/toilet 
Pantry/dapur 
Gudang bersih  Tidak ada
gudang
bersih di
ruangan

Tabel 3.7Alat Kesehatan Yang ada di Ruangan Mawar RSUDDr.


R. Soeprapto Padangan
No Jenis Barang Jumlah Kondisi
1 Bengkok 5 Baik
2 Bak instrumen 4 Baik
3 Kursi roda 3 Cukup baik
4 Pincet Cirrurgis 5 Baik
5 Pincet Anatomi 5 Baik
6 Kom betadhin 2 Baik
7 Stetoskop 3 Cukup baik
20
8 Tongue spatel 1 Baik
9 Metline 1 Baik
10 Mesin Suction 1 Baik
11 Nebuliser 5 Baik
12 Tensimeter 4 Cukup baik
Termometer Baik
13 1
Digital
14 Termometer 1 Baik
15 Troli tindakan 7 Baik
16 Gunting verban 1 Baik
17 Gunting 4 Baik
18 Troli obat 3 Baik
29 Troli linen 1 Baik
20 Manometer O2 25 Baik
21 Timbangan injak 2 Baik
22 Timbangan bayi 1 Baik
23 Syringe pump 2 Baik
24 Infus pump 15 Baik
25 Troli oksigen kecil 1 Cukup baik
Tabung oksigen Baik
26 1
kecil
27 Senter 1 Baik
28 EKG 1 Baik
39 Suction 1 Cukup bsik
30 Ambubag 3 Cukup baik
31 Puls oximetri 3 Baik
32 Troli emergency 1 Baik
33 Saturasi O2 3 Baik
X-ray illuminator Baik
34 single (lampu 1
pembaca film)
35 WWZ 3 Baik
36 Spill kit 2 Baik

21
37 Perlak 40 Baik
38 Topi operasi 10 Cukup baik
39 Emergency trolly 1 Baik
40 Bed side cabinet 36 Baik
41 Infusion stand 36 Baik
42 Apar 2 Baik
43 Papan code red 1 Baik
44 Tempat APD 1 Baik
45 Spill kit 2 Baik
46 Aerocom 1 Baik

Tabel 3.8Administrasi Penunjang Yang ada di Ruangan Edelweis


RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro.
Administrasi Ada Tidak Ket
penunjang
Lembar medication  Sudah ada lembar
chart medication chart di
antaranya 6 langkah
cuci tangan, 5
momen cuci tangan
Lembar standard  Sudah ada lembar
emergency troly standard emergency
troly
Form komunikasi (pre  Belum ada SOP
dan post converen, tetapi kegiatan di
ronde keperawatan, lakukan setiap hari
operan dan supervisi).
Leaflet  Di rungan sudah ada
2 jenis leafleat yaitu
leaflet teknik
penyuntikan insulin
dan leaflet beuty
care
Booklet  Belum ada booklet
di ruangan Mawar
22
Tabel 3.9 SOP PPI Yang ada di Ruangan Edelweis RSUD
Padangan Kabupaten Bojonegoro.
No Nama SPO
1 Lima Momen Kebersihan Tangan
2 Kebersihan Tangan (Menggunakan Handrub Berbasis Alcohol)
3 Kebrsihan Tangan (Cuci Tangan Dengan Sabun Dan Air
Mengalir)
4 General cleaning Kamar Pasien
5 Penggunaan Trolley pel
6 Pembersihan Tempat Sampah
7 Pembersihan Ruang/Kamar Pasien
8 Pembersihan Meja Pasien
9 Pembersihan Korden
10 Pembersihan Wastafel
11 Pembersihan Peralatan Dari Logam Atau Stainless steel
12 Pembersihan Lantai
13 Pembersihan Kamar Mandi
14 Pembersihan Peralatan Dari Mebelair
15 Pembersihan Bedpan
16 Pengangkutan Sampah Non medis
17 Pemilahan Sampah
18 Pengumpulan Sambah
19 Pengangkutan Sampah Medis
20 Penggunaan Safety box
21 Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3)
22 Penanganan Tumpahan Cairan Tubuh
23 Pembuangan Darah Dan Komponen Darah
24 Penatalaksanaan Pasca Pajanan
25 Upaya Pencegahan Infeksi Luka Operasi
26 Upaya Pencegahan Infeksi Saluran Kemih

23
27 Prosedur Tindakan Lumbal punksi
28 Upaya Pencegahan Infeksi Ventilator associate pneumonia
29 Praktek Menyuntik Aman
30 Pelaksanaan Surveilans
31 Surveilans
32 Penggunaan Antibiotika Rasional
33 Pemakaian Mobil Ambulance Untuk Pasien
34 Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Untuk Pengunjung
35 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Lengkap
36 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Hidung
37 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Mata
38 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Sarung Tangan
39 Pemakaian Celemek
40 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Penutup Kepala
41 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pelindung
Tubuh/Gaun/Schort
42 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Kaki
43 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Telinga
44 Prosedur Penggunaan Pakaian Kerja Dan Alat Pelindung Diri
Di IPSRS
45 Pengisian Format Infeksi RS Menggunakan SIMRS
46 Pengumpulan Linen Kotor Di Ruangan
47 Pengumpulan Linen Infeksius Di Ruangan
48 Pengiriman Linen Kotor Dari Ruangan Ke Unit Laundry
49 Serah Terima Linen Kotor Dari Ruangan Ke Unit Laundry
50 Pencucian Linen Kotor Non infeksius
51 Pencucian Linen Kotor Infeksius
52 Pengambilan Linen Bersih
53 Pendistribusian Linen Bersih
54 Pengiriman Barang Bersih
55 Pengiriman Barang Kotor
56 Cara Pembuatan Cairan Aniosym DDI 0,5%
57 Dekontaminasi Alat Medic
58 Desinfeksi Alat Medic
59 Pengambilan Barang Steril

24
60 Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Kasus Infeksius
61 Pelaksanaan Audit Hand hygiene
62 Etika Batuk

Tabel 3.10 SOP Sasaran Keselamatan Yang ada di Ruangan


EDELWEIS RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro.

SPO Sasaran Keselamatan


1. Melakukan identifikasi pasien
2. Pemasangan gelang identifikasi pasien rawat inap
3. Pemasangan gelang identifikasi pasien rawat inap yang akan
dilakukan Haemodialisa
4. Prosedur identifikasi pasien sebelum pemberian obat
5. Prosedur identifikasi pasien sebelum memberikan darah atau
produk darah
6. Identifikasi pasien sebelum mengambil darah atau specimen
lain
7. Identifikasi pasien sebelum tindakan
8. Pemasangan stiker resiko jatuh pada pasien rawat inap
9. Pemasangan stiker alergi pada pasien rawat inap
10. Pemasangan stiker DNA pada pasien rawat inap
11. Pemberian stempel alergi pada rekam medis pasien
12. Pemberian stempel “NAMA SAMA” pada pasien rawat inap
13. Komunikasi efektif lisan dan pertelpon
14. Komunikasi via telepon antar dokter dan perawat
15. Komunikasi via telepon antar perawat dengan petugas
kebersihan
16. Komunikasi efektif via telepon (SBAR)
17. Pelabelan obat kewaspadaan tinggi
18. Penyimpanan dan pelabelan obat Norum
19. Penyimpanan obat Narkotika dan Psikotropika
20. Pengelolaan injeksi elektrolit pekat
21. Pengenceran larutan Hydrogen piroksida
22. Pengelolaan Trolley emergency di ruang perawatan dan poli

25
pelayanan
23. Penandaan lokasi operasi (marking)
24. Verifikasi pada pasien yang akan dilakukan tindakan
pembedahan (sign in)
25. Verifikasi pada pasien sebelum dilakukan pembedahan/insisi
(time out)
26. Verifikasi pada pasien sebelum meninggalkan kamar operasi
(sign out)
27. Lima momen kebersihan tangan
28. Kebersihan tangan (cuci tangan dengan sabun dan air mengalir)
29. Kebersihan tangan (menggunakan Handscrub berbasis alcohol)
30. Pemasangan stiker resiko jatuh pada pasien rawat inap
31. Pengkajian resiko pasien jatuh

c. Metode Pembeian Asuhan Keperawatan (M3/Methode)


1) Penerapan MAKP
Di ruang Edelweis metode yang diterapkan adalah metode tim.
Terdapat 2 tim yaitu tim 1, dan tim 2. Tim 1 yaitu kamar A,B,
C,E3 untuk pasien obsteri. Tim 2 yaitu kamar D,E2,E1 untuk
pasien Gynekologi
2) Pre conference di ruang Edelweis :
Kegiatan pre conference di ruang Edelweis dilakukan pada pagi
hari setelah apel pagi. Kegiatan diawali dengan berdoa kemudian
perawat jaga malam melaporkan masalah selama jaga kemudian
dilanjutkan dengan operan masing masing tim di depan komputer.
Kegiatan pre conference dilakukan setiap hari namun tidak ada
ceklist untuk kegiatan preconference.
Kegiatan preconference sudah optimal karena semua pihak terlibat
baik perawat maupun farmasi klinik dan ahli gizi. Sehingga setiap
ada masalah dapat dicari solusinya bersama dengan semua pihak
yang terlibat dalam asuhan keperawatan pasien.
3) Operan di ruang Edelweis :
Handover atau operan yang dilakukan di ruang Edelweis sudah
optimal. Bidan langsung membagi sesuai tim kemudian setiap tim

26
operan di depan komputer untuk melihat semua data pasien dan
setiap ketua tim memiliki pegangan berupa daftar monitoring dan
visite dokter. Operan dilakukan setiap pergantian jaga dan
dilakukan dengan keliling ke pasien serta memperkenalkan bidan
yang jaga.
4) Ronde Keperawatan di ruang Edelweis :
Di Ruang Edelweis ronde keperawatan dilakukan dengan keliling
ke semua pasien untuk menanyakan kondisi/keluhan yang
dirasakan pasien, menyampaikan program yang akan dilakukan dan
melakukan edukasi bila perlu. Kegiatan ronde keperawatan sudah
opotimal karena semua perawat jaga mendatangi setiap pasien dan
mengkaji keluhan serta perkembangan pasien. Perawat juga akan
memberi tahu pasien tentang program yang akan dilakukan serta
memberi tahu tentang hasil pemeriksaan.
5) Post conference di Ruang Edelweis :
Post conference dilakukan setelah operan dan ronde keperawatan.
Post conference diikuti oleh perawat yang jaga pagi. Katim akan
melaporkan setiap pasien kepada kepala ruang. Kegiatan post
conference sudah optimal karena setiap kondisi pasien dan program
untuk pasien dilaporkan kepada kepala ruang.
6) Supervisi
Di ruang Edelweis, supervisi dilakukan setiap shift, yang terdiri
dari shift pagi, siang, dan malam. Supervise dilakukan untuk
mengecek berjalannya kegiatan asuhan keperawatan di ruangan dan
jika terdapat permasalahan di ruangan akan dicatat oleh supervisor.
d. Pembiayaan (M4/Money)
1) Sumber dana
RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro merupakan rumah sakit
umum daerah milik pemerintah dimana sumber dana dari rumah
sakit adalah dari pemerintah daerah.
2) Jenis pembiayaan klien
RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro memiliki asuransi
kesehatan yang bisa di pakai oleh masyarakat untuk berobat adalah
BPJS PBI ,BPJS non PBI, jampersal, SKTM dan juga Umum ,
dimana mayoritas masyarakat yang berobat ke RSUD Padangan

27
Kabupaten Bojonegoro khusus nya ruangan Edelweis dari bulan
Januari - agustus 2021 adalah menggunakan BPJS Non /PBI
dimana dengan jumlah 650 orang , sedangkan pembiayaan secara
umum yaitu sebanyak 163 orang , jampersal ada 75 orang dan
minoritas asuransi kesehatan diluar BPJS yaitu sebanyak 21 orang.
3) Billing system
Billing system di Ruangan Edelweis merupakan billing system
yang lengkap dimana semua kegiatan yang dilakukan di ruangan
sudah di rekap dalam sistem komputer, dimana pada billing sistem
ruangan Edelweis terdapat no rekam medis, nama pasien, dan
semua item tindakan keperawatan yang dilakukan.
4) Tarif rawat inap
a) Tarif pelayanan rawat inap di ruangan Edelweis:
 Kelas I adalah Rp. 250.000,00/hari
 Kelas II adalah Rp.175.000,00/hari
 Kelas III adalah Rp. 125.000,00/hari
b) Tarif tindakan keperawatan di ruangan Edelweis tergantung
dari tindakan apa yang di berikan kepada pasien.
e. Pemasaran (M5/Marketing)
1) RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro memiliki website, media
sosial seperti Facebook. Instagram, Twitter, dan Youtube untuk
mempromosikan RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro.
2) Dalam pendaftaran pasien di RSUD Padangan Kabupaten
Bojonegoro memiliki aplikasi yang ada di playstore yaitu SI
PENTOL dan klien dapat mendaftar secara online .
3) Adanya pelanggan peserta asuransi kesehatan seperti BPJS PBI,
BPJS NON PBI, BPJS Ketenagakerjaan, dll.
4) Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan Kesehatan
dan Rumah Sakit untuk kegiatan praktek klinik mahasiswa.
5) Evaluasi kepuasan pasien di Ruang Edelweis menurut Karu
dilakukan oleh tenaga administrasi ketika pasien akan pulang. Saat
dilakukan pengkajian selama seminggu, dan diobservasi mulai
tanggal 22 -27 agustus 2021 didapatkan tenaga administrasi sudah
maksimal dan memuaskan pasien dan keluarga.
Masalah : Belum optimalnya pelaksanaan evaluasi kepuasan pasien

28
Tabel. 3.13 Distribusi Pasien RSUD Padangan Kabupaten
Bojonegoro dari bulan Januari-Agustus 2021
No Bulan Jumlah pasien
1 Januari 122
2 Februari 178
3 Maret 193
4 April 108
5 Mei 202
6 Juni 192
7. Juli 163
8. Agustus 136
Jumlah 1294 orang
Sumber : Sumber SIMRS “Laporan Kunjungan Berdasarkan Jenis
Pasien”
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
jumlah pasien selama periode Bulan Januari-Agustus 2021
sebanyak 1294 pasien. Jumlah pasien terbanyak yaitu pada bulan
Maret sejumlah 202 pasien dan angka terendah terdapat pada bulan
Juli dengan jumlah 163 pasien.

2. Fungsi Manajemen Keperawatan Di Ruang Edelweis


a. Fungsi Perencanaan (Planing)
1) Visi dan misi ruangan Mawar RSUD Padangan Kabupaten
Bojonegoro
Wawancara :menurut Kepala Ruang Edelweis sudah memiliki
visi, misi namun belum terpasang diruangan.
Observasi :hasil pengamatan di Ruang Edelweis tidak terlihat visi
misi ruangan yang ditempel di dinding ruangan yang dapat terbaca
dengan mudah oleh semua orang yang melewatinya.
Kuesioner :-
Masalah : visi misi ruangan belum tertempel di ruangan.
2) Standar Operasional Prosedur (SOP) & Standar Asuhan
Keperawatan (SAK)

29
Wawancara : menurut Karu, Asuhan keperawatan yang diberikan
sudah mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang
sudah ditetapkan dan dalam melakukan tindakan sudah berdasarkan
SOP yang sudah ada.
Observasi :sudah ada SOP dan SAK dalam bentuk hardfile dan
softfile. Revisi SOP dan SAK terakhir tahun 2015
Kuesioner : -
Masalah : pelaksanaan tindakan di ruangan sudah berdasarkan SOP
dan SAK.

Tabel 3.14Daftar Standar Operasional Prosedur Di Ruang


Edelweis RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro

30
No Judul
1 Melakukan identifikasi pasien
2 Pemasangan gelang identifikasi pasien rawat inap
Pemasangan gelang identifikasi pasien rawat jalan yang
3 akan dilakukan haemodialisa
4 Prosedur identifikasi pasien sebelum pemberian obat
Prosedur identifikasi pasien sebelum memberikan darah
5 atau produk darah
Identifikasi pasien sebelum mengambil darah atau
6 spesimen lain
7 Identifikasi pasien sebelum tindakan
8 Pemasangan stiker resiko jatuh pada pasien rawat inap
9 Pemasangan stiker alergi pada pasien rawat inap
10 Pemasangan stiker DNR pada pasien rawat inap
11 Pemberian stempel alergi pada rekam medis pasien
Pemberian stempel “NAMA SAMA” pada pasien rawat
12 inap
13 Komunikasi efektif lisan dan pertelpon
14 Komunikasi via telepon antar dokter dan perawat
Komunikasi via telepon antar perawat dengan petugas
15 kebersihan
16 Komunikasi efektif via telepon (SBAR)
17 Pelabelan obat kewaspadaan tinggi
18 Penyimpanan dan pelabelan obat Norum
19 Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika
20 Pengelolaan injeksi elektrolit pekat
21 Pengenceran larutan hydrogen peroksida
Pengelolaan trolley emergency di ruang perawatan dan
22 poli pelayanan
23 Penandaan lokasi operasi (marking)
Vertifikasi pada pasien yang akan dilakukan tindakan
24 pembedahan (sign in)
Vertifikasi pada pasien sebelum dilakukan
25 pembedahan/insisi (time out)
Vertifikasi pada pasien sebelum meninggalkan kamar
26 operasi (sign out)
27 Lima momen kebersihan tangan
Kebersihan tangan (cuci tangan dengan sabun dan air
28 mengalir)
Kebersihan tangan (menggunakan handscrub berbasis
29 alkohol)
31
30 Pemasangan stiker resiko jatuh pada pasien rawat inap
31 Pengkajian resiko jatuh
32 General cleaning kamar pasien
Tabel 3.15Daftar Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Edelweisr
RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro
No Judul
1 Standar Asuhan Kebidanan
2 Standar Asuhan

3) Standar kinerja
Wawancara : menurut Kepala Ruang Edelweisr di ruangan sudah
terdapat untuk rencana bulanan dan tahunan dalam bentuk program
kerja ruang Edelweis yang dibuat setiap akhir tahun, didalamnya
kegiatan bulanan, triwulan dan semester. Untuk harian kurang
terperinci
Observasi :belum ada catatan harian .Ada program kerja ruangan
Edelweis dalam bentuk hardcopy dan soft file
Masalah : belum tersedia rencana harianyang terperinci, dan
capaian dari program kerja tersebut

b. Fungsi Pengorganisasian
1) Struktur organisasi

32
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Ruang Edelweis RSUD Padangan
Kabupaten Bojonegoro

2) Uraian tugas
Berikut deskripsi tugas perawat di Ruang Edelweis RSUD
Padangan Kabupaten Bojonegoro berdasarkan level kompetensi :
a) PK I
 Tugas Pokok :
Memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien di
ruang rawat yang menjadi tangung jawabnya dari pasien
datang sampai pasien pulang, dengan aman sesuai standar
keselamatan pasien di rumah sakit

33
 Tugas Umum :
1. Membina hubungan terapeutik dengan pasien / keluarga,
sebagai lanjutan kontrak yang sudah dilakukan PPJP
2. Menerima pasien baru dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien / keluarga jika PPJP
tidak ada di tempat
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan
rencana perawatan yang telah dibuat PPJP
4. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang
tersedia
5. Mendampingi visite dokter bila PPJP tidak di tempat
6. Menerapkan perilaku caring dalam pemberian asuhan
keperawatan.
7. Melaporkan kepada PPJP bila menemukan masalah yang
perlu di seiesaikan
8. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratorium, pengobatan, & tindakan
9. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga
10. Memelihara sarana, fasilitas keperawatan, dan kebersihan
ruangan.
11. Mengikuti kegiatan ilmiah (Refleksi Diskusi Kasus, ronde
keperawatan, siang klinik, dll)
 Tugas Spesifik (Sesuai Kompetensi) :
1. Melakukan kompetensi dasar keperawatan
2. Melakukan kompetensi inti PK I Keperawatan
3. Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan
4. Menerapkan prinsip etika keperawatan/kebidanan
5. Menerapkan prinsip-prinsip infeksi nosokomial
6. Menerapkan prinsip keselamatan pasien
7. Menerapkan proses keperawatan kebutuhan dasar
8. Melakukan perawatan luka sederhana
9. Melakukan ambulasi pasien
10. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen dasar

34
11. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
dasar
12. Memfasilitasi pemberian darah dan produk darah
13. Memfasilitasi pemberian obat sederhana
14. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
15. Melakukan peningkatan mutu asuhan keperawatan
b) PK II
 Tugas Pokok :
Memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien di
ruang rawat yang menjadi tangungjawabnya dari pasien datang
sampai pasien pulang, dengan aman sesuai standar keselamatan
pasien di rumah sakit.
 Tugas Umum :
1. Membina hubungan terapeutik dengan pasien / keluarga,
sebagai lanjutan kontrak yang sudah dilakukan PPJP
2. Menerima pasien baru dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien / keluarga jika PPJP
tidak ada di tempat
3. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana
perawatan yang dibuat PPJP
4. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang
tersedia
5. Mendampingi visite dokter bila PPJP tidak di tempat
6. Menerapkan perilaku caring dalam pemberian asuhan
keperawatan.
7. Melaporkan kepada PPJP bila menemukan masalah yang
perlu di seiesaikan
8. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratorium, pengobatan, & tindakan
9. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga
10. Memelihara sarana, fasilitas keperawatan, dan kebersihan
ruangan.
11. Mengikuti kegiatan ilmiah (Refleksi Diskusi Kasus, ronde
keperawatan, siang klinik, dll)

35
 Tugas Spesifik (Sesuai Kompetensi) :
1. Melakukan Kompetensi dasar keperawatan
2. Melakukan Kompetensi inti keperawatan PK I
3. Melakukan Kompetensi inti keperawatan PK II
4. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pada gangguan
eliminasi urin
5. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pada gangguan
eliminasi fekal
6. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
lanjutan
7. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen lanjutan
8. Memfasilitasi pemberian obat lanjutan
9. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pada gangguan
istirahat dan tidur
10. Melakukan tindakan disEdelweis saat bencana
11. Mempersiapkan kepulangan pasien
12. Mempersiapkan pasien untuk prosedur diagnostik
13. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui per
enteral
14. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui
parenteral
15. Memfasilitasi pasien melakukan latihan fisik
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien menjelang
ajal
17. Melakukan dukungan bagi pasien dan keluarga

c) PK III
 Tugas Pokok :
Memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien di
ruang rawat yang menjadi tangungjawabnya dari pasien datang
sampai pasien pulang, dengan aman sesuai standar keselamatan
pasien di rumah sakit
 Tugas Umum :
1. Membina hubungan terapeutik dengan pasien / keluarga,
sebagai lanjutan kontrak yang sudah dilakukan PPJP

36
2. Menerima pasien baru dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien / keluarga jika PPJP
tidak ada di tempat
3. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana
perawatan yang dibuat PPJP
4. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang
tersedia
5. Mendampingi visite dokter bila PPJP tidak di tempat
6. Menerapkan perilaku caring dalam pemberian asuhan
keperawatan.
7. Melaporkan kepada PPJP bila menemukan masalah yang
perlu di seiesaikan
8. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratorium, pengobatan, & tindakan
9. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga
10. Memelihara sarana, fasilitas keperawatan, dan kebersihan
ruangan.
11. Mengikuti kegiatan ilmiah (Refleksi Diskusi Kasus, ronde
keperawatan, siang klinik, dll)
 Tugas Spesifik (Sesuai Kompetensi) :
1. Melakukan Kompetensi dasar keperawatan
2. Melakukan Kompetensi inti keperawatan PK I
3. Melakukan Kompetensi inti keperawatan PK II
4. Melakukan Kompetensi inti keperawatan PK III
5. Melaksanakan pengkajian keperawatan, secara sistematis
dan komprehensif
6. Menyusun dan mendokumentasikan rencana keperawatan
7. Mengelola intervensi keperawatan
8. Menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran
kepada pasien dan keluarganya
9. Merencanakan discharge planning
10. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien yang
kehilangan/berduka
11. Melakukan manajemen nyeri

37
12. Melakukan perawatan luka lanjutan
13. Melakukan verifikasi hasil implementasi tindakan
keperawatan
14. Mengelola rencana asuhan pasien yang menjalani
preoperatif
15. Mengelola rencana asuhan pasien post operatif
16. Mengevaluasi keefektifan pelaksanaan rencana asuhan
17. Melakukan pengembangan profesional dan peserta didik
d) Pra PK
 Tugas Pokok :
Memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien di
ruang rawat yang menjadi tangungjawabnya dari pasien datang
sampai pasien pulang, dengan aman sesuai standar keselamatan
pasien di rumah sakit
 Tugas Umum :
1. Membina hubungan terapeutik dengan pasien / keluarga,
sebagai lanjutan kontrak yang sudah dilakukan PPJP
2. Menerima pasien baru dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien / keluarga jika PPJP
tidak ada di tempat
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan
rencana perawatan yang telah dibuat PPJP
4. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang
tersedia
5. Mendampingi visite dokter bila PPJP tidak di tempat
6. Menerapkan perilaku caring dalam pemberian asuhan
keperawatan.
7. Melaporkan kepada PPJP bila menemukan masalah yang
perlu di seiesaikan
8. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratorium, pengobatan, dan tindakan
9. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga
10. Memelihara sarana, fasilitas keperawatan, dan kebersihan
ruangan.

38
11. Mengikuti kegiatan ilmiah (Refleksi Diskusi Kasus, ronde
keperawatan, siang klinik, dll)
 Tugas Spesifik (Sesuai Kompetensi) :
1. Menerapkan misi pelayanan asuhan keperawatan dalam
mencapai visi rumah sakit
2. Mempertahankan citra keperawatan
3. Menerapkan keterampilan mengelola emosi pribadi dan
penampilan diri
4. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
5. Memfasilitasi personal higiene pasien
6. Memfasilitasi mobilisasi pasien di tempat tidur
7. Memfasilitasi pemenuhan nutrisi peroral
8. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
9. Memfasilitasi pasien BAB dan BAK di tempat tidur
10. Memfasilitasi kenyamanan dan keamanan lingkungan
pasien
11. Memfasilitasi thermoregulasi
12. Melakukan resusitasi jantung paru
13. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual pasien
3) Pengaturan jadwal dinas
4) Pengaturan daftar pasien
5) Pengorganisasian perawatan klien
6) Sistem penghitungan tenaga
. Kebutuhan tenaga di Ruang Edelweis RSUD Padangan Kabupaten
Bojonegoro berdasarkan jadwal jaga belum menggunakan rumus
kebutuhan tenaga menurut Douglas, Gillie maupun Depkes RI. Hal
ini dibuktikan di lembar jadwal dinas pada Bulan Februari 2021
yaitu belum meratanya jumlah perawat jaga dengan perawat yang
libur. Rata-rata jumlah perawat di Ruang Edelweis yang bertugas
selama sehari berjumlah 8 orang, jaga pagi sebanyak 4 perawat,
jaga siang 2 perawat dan jaga malam 2 perawat.
c. Fungsi Pengarahan
1) Operan
Handover atau operan yang dilakukan di ruang Mawar sudah
optimal. Perawat langsung membagi sesuai tim kemudian setiap tim

39
operan di depan komputer untuk melihat semua data pasien dan
setiap ketua tim memiliki pegangan berupa daftar monitoring dan
visite dokter. Operan dilakukan setiap pergantian jaga.
2) Pre dan post conferment
Kegiatan pre conference di ruang Edelweis dilakukan pada pagi hari
setelah apel pagi. Kegiatan diawali dengan berdoa kemudian
perawat jaga malam melaporkan masalah selama jaga kemudian
dilanjutkan dengan operan masing masing tim di depan komputer.
Kegiatan pre conference dilakukan detiap hari namun tidak ada
ceklist untuk kegiatan preconference.
Kegiatan preconference sudah optimal karena semua pihak terlibat
baik perawat maupun farmasi klinik dan ahli gizi. Sehingga setiap
ada masalah dapat dicari solusinya bersama dengan semua pihak
yang terlibat dalam asuhan keperawatan pasien.
Post conference dilakukan setelah operan dan ronde keperawatan.
Post conference diikuti oleh perawat yang jaga pagi. Katim akan
melaporkan setiap pasien kepada kepala ruang. Kegiatan post
conference sudah optimal karena setiap kondisi pasien dan program
untuk pasien dilaporkan kepada kepala ruang.
3) Supervisi
Di ruang Edelweis, supervisi dilakukan setiap shift, yang terdiri dari
shift pagi, siang, dan malam. Supervise dilakukan untuk mengecek
berjalannya kegiatan asuhan keperawatan di ruangan dan jika
terdapat permasalahan di ruangan akan dicatat oleh supervisor
4) Ronde keperawatan
Di Ruang Edelweis ronde keperawatan dilakukan dengan keliling ke
semua pasien untuk menanyakan kondisi/keluhan yang dirasakan
pasien, menyampaikan program yang akan dilakukan dan
melakukan edukasi bila perlu. Kegiatan ronde keperawatan sudah
opotimal karena seemua perawat jaga mendatangi setiap pasien dan
mengkaji keluhan serta perkembangan pasien. Perawat juga akan
memberi tahu pasien tentang program yang akan dilakukan serta
memberi tahu tentang hasil pemeriksaan.

d. Pengendalian

40
1) Indikator mutu
Tabel . Indikator Mutu Pelayanan Yang Ada Di Ruangan Edelweis
RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro
No Indikator Jumlah
1 Jumlah pasien baru 206
Jumlah pasien yang tidak terpasang 0
2 gelang indentitas
3 Jumlah asesmen awal medis yang 168
lengkap < 24 jam
4 Jumlah asesemen awal perawat yang di 203
isi lengkap dan di tanda tangani < 24
jam
5 Jumlah obat HAM di rawat inap yang 0
diberikan label
6 Jumlah seluruh pasien 737
7 Jumlah pasien yang kebutuhan 737
perawatan dirinya terpenuhi
8 Jumlah pasien jatuh 0
9 Jumlah kesalahan pemberian obat yang 0
tidak sesuai dengan prinsip 7B
10 Jumlah dokter yang visite 264
11 Jumlah dokter spesialis yang visite 255
kurang dari jam 14.00
12 Jumlah pasien yang dilakukan TAK 52
13 Jumlah pasien yang di konfirmasi <24 42
Jam
14 Jumlah pasien pulang 170
15 Jumlah pasien pulang < 1jam 171
16 Jumlah pasien keluar RS(terdiri dari 181
pasien pulang, APS, rujuk, meninggal)
17 Jumlah dokumentasi kepulang yang 181
diisi & di tanda tangani lengkap oleh
perawat <24 jam

2) Audit dokumentasi asuhan keperawatan


41
3) Survey kepuasan
Kontrol terhadap kualitas layanan keperawatan di Ruang Edelweis
sudah dilakukan dengan menggunakan angket yang diisi oleh
pasien, akan tetapi pelaksanaannya kurang maksimal.
4) Survey masalah pasien
Munculnya keluhan pasien/keluarga pasien terhadap layanan
kesehatan merupakan salah satu bentuk keterbukaan Informasi
publik yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonsesia
Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik dan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/Kep/M.PAN/7/2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan
pelayanan publik yang berbunyi masyarakat sebagai pengawas
penyelenggaraan publik berhak melakukan laporan atau pengaduan
tentang penyimpangan dan kelemahan dalam penyelenggaraan
pelayanan public.

42
C. ANALISA DAN IDENTIFIKASI MASALAH

Analisa Faktor Internal (IFAS) Faktor Eksternal (EFAS)


No
SWOT Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)
1. Man a. Sebagian staff sudah a. Sudah ada struktur organisasi a. Rumah sakit memberikan a. Adanya sistem MEA
(M1) mengikuti beberapa ruangan namun belum kesempatan pelatihan bagi 2017, sehingga perawat
pelatihan BHD, APAR, diperbaharui perawat/bidan ruangan Indonesia bisa bekerja di
PPI dan Komunikasi b. Pembagian kebutuhan tenaga b. Adanya Mahasiswa Profesi Luar Indonesia dengan
Efektif, MU keperawatan belum merata yang praktek di Ruang upah lebih baik dan
b. Tenaga dan belum berdasarkan Edelweis bersaing dengan perawat
keperawatan/bidan rumus lain
sudah tidak ada yang b. Adanya beberapa saingan
berlatar belakang RS negeri maupun
pendidikan SPK swasta disekitar RSUD
Padangan Kabupaten
Bojonegoro

2. Material a. Memiliki sarana dan a. Ruang Edelweis belum a. Adanya prosedur a. Adanya fasilitas yang
(M2) prasarana untuk pasien terdapat SOP maupun form pengadaan barang habis lebih lengkap, tertata dan
43
maupun penunggu pada saat Pre conference, pakai yang belum tersedia lebih baik di ruangan
pasien post conference, operan, b. RSUD Padangan rawat inap lainnya.
b. Memiliki fasilitas bagi ronde dan supervise Kabupaten Bojonegoro
tenaga kesehatan b. Kurang tertatanya memiliki bagian
seperti: nurse station, penyimpanan linen kotor dan pemeliharaan sarana dan
ruangan kepala linen bersih prasana
ruangan, dapur, kamar c. Kurangnya media KIE c. Masih adanya ruang yang
mandi atau toilet (Leaflet) tentang 10 besar bisa digunakan untuk ruang
c. Adanya fasilitas penyakit edukasi
peralatan dan bahan d. Belum adanya ruang edukasi d. Adanya TIM PKMRS
seperti : alkes
d. Adanya pemeliharaan
sarana dan prasarana
alat kesehatan
penunjang medis.
e. Terdapat administrasi
penunjang seperti: buku
observasi tanda-tanda
vital, Buku register,
44
buku SPO dan SAK
3. Methode a. Model asuhan a. Pada saat Pre, post, operan, a. Adanya Bidan lulusan dan a. Persaingan dengan
(M3) keperawatan yang ronde dan supervise belum perawat yang mengikuti Ruangan lain mengenai
diterapkan di Ruang ada form pelatihan di Ruang praktik pelayanan
Edelweis adalah sistem Edelweis keperawatan
Tim dengan pembagian b. Adanya mahasiswa Profesi
2 tim yaitu tim 1 dan 2 yang praktik manajemen
b. Tersedianya sarana dan keperawatan
prasarana yang
menunjang
dokumentasi.
c. Ruangan memiliki visi
dan misi sebagai acuan
melaksanakan SOP dan
SAK
d. Pelaksanaan pre
conference, operan, dan
post conference sudah

45
baik
4. Money a. Adanya sumber dana yg a. Jika ada kesalahan dalam a. Adanya Program BPJS b.Persaingan RS lain, yang
(M4) jelas yaitu dari menginput data klaim yang meningkatkan jumlah memiliki biaya
pemerintah daerah kota asuransi maka akan kunjungan ke RS perawatan yang lebih
semarang ditanggung sendiri oleh murah
b. Billing system di Ruang pihak RS c. Resiko terjadinya over
Edelweis merupakan budget pada pasien BPJS
billing system yang
lengkap dimana semua
kegiatan yang dilakukan
di ruangan sudah di
rekap dalam system
komputer, dimana pada
billing system Ruang
Edelweis terdapat no
rekam medis, nama
pasien, jumlah tepat
tidur
5. Market a. Dalam pendaftaran a. Belum adanya visi misi a. Adanya kerjasama yang a. Petugas kesehatan
46
(M5) pasien di RSUDDr. R. ruangan sebagai gambaran baik antara Institusi Kurang optimal dalam
Soeprapto Padangan kepada pasien dan Pendidikan Kesehatan dan melakukan pemantauan
memiliki aplikasi yang pengunjung tentang Rumah Sakit untuk dan evaluasi terhadap
ada di playstore dan pelayanan di ruang Edelweis kegiatan praktek klinik kepuasan dan harapan
dapat secara langsung mahasiswa pasien secara maksimal
daftar di website kepada seluruh pasien
b. Adanya pelanggan pulang tentang pelayanan
peserta asuransi keperawatan diruangan
kesehatan seperti BPJS
PBI, BPJS NON PBI,
BPJS Ketenagakerjaan,
dll

D. PRIORITAS MASALAH
Dari masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi, kemudian diprioritaskan menggunakan kriteria penapisan atau
penilaian untuk menentukan masalah utama yang akan diselesaikan dengan pihak ruangan sub bidang keperawatan RSUD
Padangan Kabupaten Bojonegoro:

47
No. Masalah Keefektifan Jumlah Prioritas
Mg Sv Mn Nc Ar
1. Sudah adanya visi misi ruangan tetapi belum terpasang 3 3 3 3 3 162 2
2. Kurang tertatanya penyimpanan linen kotor dan linen bersih 3 2 3 3 2 108 3
4. Kurangnya media KIE tentang penyakit mayoritas 4 2 2 3 1 48 5
5. Struktur organisasi ruangan yang belum diperbaharui 2 2 3 3 2 72 4
6. Pembagian kebutuhan tenaga keperawatan belum merata dan
3 3 3 4 2 216 1
belum berdasarkan rumus

Keterangan : Skala yang digunakan dalam rentang nilai 1-5 :


Mg (Magnitude) : kecenderungan besar dan seringnya masalah Nilai 1 : sangat kurang
tersebut Nilai 2 : kurang penting
Sv (Severity) : besar kerugian yang timbul Nilai 3 : cukup penting
Mn (Manage Ability) : bisa dipecahkan atau diselesaikan Nilai 4 : penting
Nc (Nursing Consent) : perhatian bidang keperawatan Nilai 5 : sangat penting
Ar (Affordability) : ketersediaan sumber daya

48
Dari Tabel diatas maka di buat prioritas masalah sebagai berikut :

1. Pembagian kebutuhan tenaga keperawatan belum merata dan belum


berdasarkan rumus
2. Belum adanya visi misi ruangan
3. Kurang tertatanya penyimpanan linen kotor dan linen bersih
4. Struktur organisasi ruangan yang belum diperbaharui
5. Kurangnya media KIE tentang penyakit mayoritas

Alternatif penyelesaian masalah :

No Alternatif Penyelesaian Masalah C A R L Total


1 Pembagian kebutuhan tenaga keperawatan belum
merata dan belum berdasarkan rumus
3 4 4 3 144
- Berdiskusi dengan kepala ruang untuk pembagian
kebutuhan tenaga keperawatan berdasarkan sumber
2 Belum ada visi misi ruangan
- Berdiskusi dengan Kepala Ruang untuk 3 3 3 4 108
penyusunan visi misi ruangan
3 Kurang tertatanya penyimpanan linen kotor dan linen
bersih
3 3 3 3 81
- pemberian sticker linen kotor infeksius, linen
kotor dan linen bersih
4 Struktur organisasi ruangan yang belum diperbaharui
3 3 3 2 54
- Membuat struktur organisasi baru
5 Kurangnya media KIE tentang penyakit mayoritas
- Membuat media KIE tentang penyakit mayoritas 3 3 2 2 36
di Ruang Mawar

Keterangan :

C : Capabillity (Kemampuan melaksanakan alternatif) Nilai 1 : Sangat kurang sesuai


49
A : Acesability (Kemudahan dalam melaksanakan alternatif) Nilai 2 : Kurang sesuai
R : Readines (Kesiapan dalam melaksanakan alternatif) Nilai 3 : Cukup sesuai
L : Leverage (Daya ungkit alternatif tersebut dalam Nilai 4 : Sesuai
menyelesaikan masalah Nilai 5 : Sangat Sesuai

50
51
E. RENCANA STRATEGIS
No Masalah Uraian Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu PJ
.
1. Pembagian -Berdiskusi dengan Meningkatkan Perawat / Diskusi Buku Mahasiswa Rabu,25 Mihari
kebutuhan kepala ruang untuk efektivitas kinerja bidan Manajemen Agustus DPA
tenaga pembagian kebutuhan perawat dalam Ruang Keperawtan 2021
keperawatan tenaga keperawatan melakukan asuhan Edelweis
belum merata berdasarkan sumber keperawatan di
dan belum Ruang Edelweis
berdasarkan
rumus
2. Belum ada visi -Berdiskusi dengan Tersusunnya visi Perawat Diskusi Printout visi Mahasiswa Rabu, 25 Dwi
misi ruangan Kepala Ruang untuk misi di Ruang Ruang misi yang Agustus Winarni
penyusunan visi misi Edelweis Edelweis disusun 2021
ruangan oleh
-Melakukan mahasiswa
dokumentasi dan
didiskusika
n dengan
112
kepala
ruang
3. Kurang pemberian sticker linen Memberikan Perawat demons Label/etiket Mahasiswa Kamis, Mihari
tertatanya kotor infeksius, linen contoh stiker linen Ruang trasi. Linen 26 DPA
penyimpanan kotor dan linen bersih infeksius, linen Edelweis infeksius, Agustus2
linen kotor dan kotor dan linen linen bersih 021
linen bersih bersih dan linen
kotor
4. Struktur Membuat struktur Untuk Perawat Diskusi Print Out Mahasiswa jumat 27 Dwi
organisasi organisasi baru memudahkan Ruang Agustus Winarni
ruangan yang dalam mencapai Edelweis 2021
belum sebuah tujuan
diperbaharui

5. Kurangnya -Membuat media KIE Menambah media Perawat Diskusi Print out Mahasiswa Sabtu 28 Sri
media KIE tentang penyakit informasi yang Ruang Agustus Prihatin
tentang mayoritas di Ruang dapat digunakan Edelweis 2021
penyakit Edelweis untuk kline dalam .
mayoritas memperoleh
113
informasi
mengenai
penyakitnya

114
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Presentasi kegiatan residensi dan hasil analisis pengkajian serta rencana


penyelesaian masalah manajemen keperawatan di ruang Edelweis RSUD
Padangan Kabupaten Bojonegoro dilaksanakan pada hari Kamis,25 agustus 2021
yang dihadiri oleh kepala ruang rawat inap Ruang Edelweis dan CI serta
pembimbing akademik. Pada pertemuan tersebut telah disepakati prioritas
masalah Ruang Edelweis telah ditetetapkan meliputi:
1. Pembagian kebutuhan tenaga keperawatan belum merata dan belum
berdasarkan rumus
2. Belum adanya Visi Misi ruangan
3. Kurang tertatanya penyimpanan linen kotor dan linen bersih
4. Struktur organisasi ruangan yang belum diperbaharui
5. Kurangnya media KIE tentang penyakit mayoritas
Rencana penyelesaian masalah diatas adalah melaporkan kepada karu
pembagian kebutuhan tenaga keperawatan yang belum merata dan belum
berdarkan rumus, belum adanya visi dan misi ruangan, kurang tertatanya
penyimpanan linen kotor dan bersih, struktur organisasi ruangan yang belum
diperbarui, kurang nya media KIE tentang penyakit mayotitas

115
A. Persiapan kegiatan
No Uraian Kegiatan Pelaksana Tujuan Sasaran Waktu Tempat
1 Mahasiswa dan Karu Untuk meningkatkan jumlah Perawat ruang 25 Ruang
Pembagian kebutuhan
tenaga keperawatan diruang Edelweis Agustus Edelweis
tenaga keperawatan
Edelweis 2021 RSUD
belum merata dan belum
Padangan
berdasarkan rumus
Kabupaten
Bojonegoro.
2 Mahasiswa Untuk memaksimalkan cita-cita Ruangan 26 Ruang

Belum adanya Visi Misi dari ruangan Edelweis Edelweis Agustus Edelweis

ruangan 2021 RSUD


Padangan
Kabupaten
Bojonegoro
3 Kurang tertatanya Mahasiswa Untuk memaksimalkan penataan Perawat Ruang 27 Ruang
penyimpanan linen kotor linen bersih dan kotor Edelweis Agustus Edelweis
dan linen bersih 2021 RSUD
Padangan
Kabupaten
116
Bojonegoro.
4 Struktur organisasi Mahasiswa Refreshing strunktur organisasi Perawat Rung 28 Ruang
ruangan yang belum Edelweis Agustus Edelweis
diperbaharui 2021 RSUD
Padangan
Kabupaten
Bojonegoro.
5 Kurangnya media KIE Mahasiswa Untuk meberikan informasi Pasien di Ruang 28 Ruang
tentang penyakit kepada pasien dan keluarga Edelweis Agustus Edelweis
mayoritas pasien tentang penyakit yang 2021 RSUD
mayoritas di Ruang Edelweis. Padangan
Kabupaten
Bojonegoro.

B. Pelaksanaan kegiatan
117
1. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan implementasi mulai dilakukan hari Senin, 22 Februari 2021. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh
kelompok antara lain adalah persiapan kegiatan dalam bentuk pengkajian dan penyiapan persiapan MAKP, pelaksanaan
kegiatan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dan evaluasi dengan program control
2. Penerapan kegiatan
Penerapan dan intervensi yang sudah ditemukan di Ruang Edelweis RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro, dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Melaporkan kebutuhan tenaga keperawatan yang belum merata dan belum berdasarkan rumus

No Uraian Kegiatan Pelaksana Tujuan Sasaran Waktu Tempat


1 Mahasiswa dan Untuk meningkatkan Perawat ruang 25 agustus Ruang
Pembagian kebutuhan tenaga Karu jumlah tenaga Edelweis 2021 Edelweis
keperawatan belum merata dan keperawatan diruang RSUD
belum berdasarkan rumus Edelweis Padangan
Kabupaten
Bojonegoro.

Analisis:

118
Berdasarkan keterangan kepala ruangan bahwa pembagian tenaga kerja di ruang Edelweis sudah di bagi dari RSUD Padangan
Kabupaten Bojonegoro sendiri dengan menggunakan rumus Depkes. Dari hasil konsultasi dengan kepala ruangan kami melakukan
perhitungan ulang kebutuhan tenaga perawat.

119
b. Belum adanya Visi Misi ruangan

No Kegiatan Pelaksana Sasaran Tujuan Waktu Tempat

2 Pembuatan Visi dan Misi mahasiswa Ruang Untuk memaksimalkan cita-cita 26 Ruang Edelweis
Ruangan Edelweis Edelweis dari ruangan Edelweis Agustus RSUD Padangan
2021 Kabupaten
Bojonegoro

Analisa:

Implementasi yang dilakukan yaitu membuat visi misi ruangan Edelweis dengan tujuan memaksimalkan cita-cita dari ruangan
Edelweis. Adapun Visi Misi ruangan Edelweis sebagai berikut:

120
VISI MISI RUANG EDELWEIS
1. Visi
Menjadikan Ruang Edelweis sebagai ruang rawat yang aman nyaman dan
berlandaskan pemberian asuhan keperawatan yang holistik
2. Misi
Ruang EDELWEIS antara lain:
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dengan meningkatkan
kebersihan dan kerapihan ruangan
b. Memberikan asuhan keperawatan yang optimal dari tahap preinteraksi,
interaksi, terminasi dan dokumentasi yang efisien dan efektif.
c. Meningkatkan disiplin dan kinerja pegawai sesuai dengan hak dan
kewajiban
3. Motto
Bangga melayani dengan sepenuh hati
Inovatif dan efisien dalam pelayanan
Melaksanakan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan etika bidang kesehatan
Akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya

121
a. Menata penyimpanan linen kotor dan linen bersih

No Kegiatan Pelaksana Sasaran Tujuan Waktu Tempat

3 Kurang tertatanya mahasiswa Ruang Untuk mengefektifkan tata letak 27 Ruang Edelweis
penyimpanan linen kotor Edelweis penyimpanan linen kotor dan linen Agustus RSUD Padangan
dan linen bersih bersih 2021 Kabupaten
Bojonegoro

Analisis :
Setelah dilakukan kegiatan menata penyimpanan linen kotor dan linen bersih dngan cara memberikan stiker pada tempat
penyimpanan linen kotor dan linen bersih hasilnya baik perawat ruangan ataupun CS ruangan yang menyimpan linen tersebut sudah
sesuai dengan tempatnya. Di Ruang Edelweis hanya menyediakan tempat penyimpanan linen kotor dan linen bersih, untuk linen
yang infeksius diletakkan di tempat linen kotor dengan memasukkan ke dalam plastik berwarna kuning.

122
b. Struktur organisasi ruangan yang belum diperbaharui

No Kegiatan Pelaksana Sasaran Tujuan Waktu Tempat

4 Pembuatan Struktur mahasiwa Perawat Untuk mengupdate struktur 28 Ruang Edelweis


organisasi ruangan yang Rung organisasi terbaru Agustus RSUD
belum diperbaharui Edelweis 2021 Padangan
Kabupaten
Bojonegoro

Analisis:
Hasil implementasi yang kami lakukan yaitu mendiskusikan dengan kepala ruangan tentang nama-nama perawat atau tenaga
kesehatan lainnya yang terbaru karena dalam 6 bulan terakhir ada penambahandan pengurangan tenaga kesehatan di ruang Edelweis.
Setelah berdiskusi dengan kepala ruanagn kami melakukan pembuatan struktur organisasi dengan kriteria RSUD Padangan

123
Kabupaten Bojonegoro seperti Logo Rumah Sakit terbaru dan dengan menambahkan tenaga kesehatan lainnya seperti tenaga
administrasi, apoteker dan lain-lainnya.

c. Kurangnya media KIE tentang penyakit mayoritas

No Kegiatan Pelaksana Sasaran Tujuan Waktu Tempat

5 pembuatan media KIE mahasiswa Pasien Untuk meberikan informasi 28 Agustus 2021 Ruang Edelweis RSUD
tentang penyakit kepada pasien dan keluarga Padangan Kabupaten
mayoritas pasien tentang penyakit yang Bojonegoro
mayoritas di ruang Edelweis.

Analisis:

124
Implementasi yang kami lakukan yaitu membuat media KIE berupa Leaflet dari 3 penyakit terbesar. Leaflet ini dicetak dan letakkan
di ruangan Edelweis. Sehingga pasien atau keluarga pasien dapat membaca leaflet tersebut dan mendapatkan informasi dari penyakit
tersebut.

C. Evaluasi kegiatan
Indikator / Target Tercapai / Kendala
No Masalah Program/Kegiatan
Keberhasilan Tidak
tercapai
1. Pembagian kebutuhan tenaga Melaporkan kepada kasie 1. Rasio kecukupan antara Tidak Pelaporan rasio
keperawatan belum merata keperawatan melalui Karu perawat Tercapai ketenagaan yang harus
dan belum berdasarkan rumus mengenai ketidakseimbangan dan pasien menurut melalui proses ke
rasio tenaga keperawatan yang tingkatketergantungan KASIE Keperawatan
ada di ruangan dengan pasien terpenuhi.
mengusulkan: 2. Peningkatan jenjang
1. Rekruitmen pegawai baru pendidikan dan
secara berkala skill pegawai tercapai.
2. Peningkatan jenjang 3. Beban kerja perawat
pendidikan pegawai sesuai dengan
lebih tinggi.
125
3. Peningkatan skill pegawai tugasnya.
melalui 4. Peningkatan kinerja
pendidikan dan pelatihan perawat
secara berkala.
4. Penyegaran ilmu keperawatan
oleh tenaga
yang berkompeten secara
periodik.
5. Pemberian insentif tambahan
atas suatu
prestasi atau kerja ekstra.
6. Perbaikan fasilitas rumah
sakit.
2 Belum adanya Visi dan Misi Membuat visi misi ruangan Visi misi ruangan diterima tercapai Tidak ada kendala
Ruangan Edelweis dan layak untuk di
publikasikan di ran
Edelweis

126
3 Kurang tertatanya Kurang tertatanya linen kotor dan Tenaga kesehatan atau CS Tercapai Tidak ada kendala
penyimpanan linen kotor dan linen bersih dikarenakan tidak ruangan Edelweis sudah
linen bersih adanya stiker pada tempat melakukan penataan yang
penyimpanan linen, sehingga tepat.
kegiatan yang kami lakukan berupa
membuat stiker bertuliskan linen
kotor dan linen bersih.

4 Struktur organisasi ruangan Melakukan pembuatan struktur Struktur terbaru terdapat Tercapai Tidak ada kendala
yang belum diperbaharui organisasi ruangan Edelweis yang penambahan personil
baru tenaga kesehatan dan
terdapat juga logo dari
RSUDDr. R. Soeprapto
Padangan yang terbaru
5 Kurangnya media KIE Di suatu ruanga perlu ada nya 1. Pasien dan keluarga pasien Tercapai Tidak ada kendala
tentang penyakit mayoritas media KIE baik berupa lisan menggunakan atau membaca
maupun tulisan. Di ruangan Leaflet yang telah di adakan..
Mawar kami mengadakan media
127
KIE berupa Leaflet dari 3
penyakit terbesar di ruangan
Edelweis

128
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Setelah dilakukan pengkajian dari tanggal 18-20 Agustus 2021
ditemukan 5 prioritas masalah yang dapat diimplementasikan yaitu
berupa Pembagian kebutuhan tenaga keperawatan belum merata dan
belum berdasarkan rumus, Belum adanya Visi Misi ruangan, Kurang
tertatanya penyimpanan linen kotor dan linen bersih, Struktur organisasi
ruangan yang belum diperbaharui, Kurangnya media KIE tentang
penyakit mayoritas
2. Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka rencana tindakan yang akan
dilakukan dalam ruangan sepertimelaporkan kepada karu pembagian
kebutuhan tenaga keperawatan yang belum merata dan belum berdarkan
rumus, belum adanya Visi Misi Ruangan, kurang tertatanya
penyimpanan linen kotor dan bersih, struktur organisasi ruangan yang
belum diperbarui, dan kurang nya media KIE tentang penyakit
mayotitas.
3. Implementasi dilakukan mulai dari persiapan sampai dengan
implementasi pada tanggal 20-28 Agustus 2021, evaluasi dilaksanakan
pada tanggal 5 september 2021.

B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, disarankan kepada:
1. Kasie keperawatan
 kebutuhan tenaga
2. Kepala ruang
 Kepala ruangan hendaknya segera memasang Visi Misi ruangan
agar seluruh tenaga medis maupun non medis semakin termotivasi
dengan adanya Visi Misi ruangan Edelweis.

112
 Kepala ruangan hendaknya lebih memperhatikan lagi pengadaan
media KIE tentang penyakit mayoritas yang ada di ruangan
Edelweis.

3. Perawat pelaksana
 Lebih memperhatikan lagi dalam penempatan linen kotor atau
linen infeksius.

113
DAFTAR PUSTAKA

Atmoko, Tjipto. 2011. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah. Unpad, Bandung

Kuntoro. (2010). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Nursalam. (2011).Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dlm Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. (2014). Manajemen Keperatawan : Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional, edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2014. Profil Perawat Nasional di


Indonesia. Jakarta:PPN

114
112

Anda mungkin juga menyukai