DI RUANG EDELWEIS
RSUD PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO
Disusun Oleh :
Ika Agustina Pratiwi
NIM : P1337424820287
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Pembimbing Institusi
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan taufiq dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Manajemen Kebidanan di Rumah Sakit
Umum Daerah Padangan kabupaten Bojonegoro. Laporan ini disusun sebagai salah
satu syarat menyelesaikan Tugas Stage Manajemen Kebidanan Komprehensif pada
Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Semarang.
Dalam penyusunan Laporan, penulis banyak mendapat bimbingan, petunjuk
dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Sri Rahayu, S.Kp, Ns, S.Tr.Keb, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
2. Ibu Ida Ariyanti, S.SiT, M.Kes. selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan dan Profesi
Bidan Poltekkes Kemenkes Semarang.
3. Ibu Dina Dewi Anggraini, S.ST Keb, M.Kes., selaku pembimbing institusi yang
telah memberi arahan, masukan dan bimbingan dalam menyusun laporan ini.
4. dr. Ani Pujiningrum, M.MKes., selaku kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Bojonegoro yang telah memberikan ijin praktik klinik semester II.
5. dr. M. Agust Fariono, MMRS., selaku Direktur RSUD Padangan Kabupaten
Bojonegoro yang telah memberikan kesempatan untuk dapat melaksanakan
praktik klinik semester II.
6. Endang Sulistiyorini, SST., selaku Pembimbing di Lahan Praktik di RSUD
Padangan Kabupaten Bojonegoro.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan
pahala atas segala amal baik yang telah diberikan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
3
Daftar Isi
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggungjawab
praktek profesi bidan dalam sistim pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan
masyarakat dan keluarga. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga
dalam rangka terwujudnya kelurga kecil bahagaia dan sejahtera. (Wiknjosastro,
2013).
Bidan termasuk kedalam tenaga keperawatan maternitas. Keperawatan
maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan professional keperawatan
yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS), berkaitan dengan sistem
reproduksi kehamilan, persalinan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai usia 40 hari berikut keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan
dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Dalam pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi kunci, yang
dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan rumah sakit merupakan
pelayanan keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan
lain dilakukan oleh perawat. (Wiwiek, 2008)
Menurut surat keputusan menteri kesehatan RI No. 983/1992, tugas
pokok rumah sakit ialah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang di laksanakan
secara serasi dan terpadu dengan upaya rumah sakit sebagai unit usaha di bidang
jasa terutama untuk pemulihan, rehabilitasi, pemeliharaan, peningkatan
pendidikan dan riset kesehatan memerlukan pengelolaan secara profesional agar
mutu pelayanan kepada pasien dan keluarga menjadi baik.
Kontribusi pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan, yang
dilaksanakan di sarana kesehatan sangat tergantung pada manajemen pelayanan
perawatan. Manajemen pelayanan keperawatan merupakan suatu proses
perubahan atau transformasi dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan. Manajemen keperawatan merupakan pelaksanaan pelayanan keperawatan
5
melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi cirri utama
penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam
memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional dalam
pengambilan keputusan manajerial. Penerapan manajemen keperawatan
memerlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi
masing-masing melalui fungsi manajemen (Muninjaya, 2009)
Model pemberian asuhan keperawatan yang saat ini sedang menjadi trend
dalam keperawatan Indonesia adalah Model Praktek keperawatan Profesional
dengan metode pemberian asuhan keperawatan Modifikasi Primer yang
merupakan modifikasi Primary Nursing. Salah satu kritik yang dikemukanan
mengenai model keperawatan ini adalah terlalu komplek dan teoritisnya, akan
tetapi bila seluruh pembicaraan mengenai model ini mendorong perawat untuk
memperjelas keyakinan dan pekerjaannya, meningkatkan kemempuannya dalam
mendiskusikan masalah tersebut yang melibatkan sikap politis dan pribadi yang
lebih terbuka, dan membantu para perawat tersebut untuk lebih bertangguang
gugat secara profesional terhadap tindakannya, maka kita telah mendapatkannya. (
Salvage, 1985 )
Ruang Edelweis RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro dalam
pengelolaan asuhan keperawatan profesionalnya menerapkan model pemberian
asuhan keperawatan dengan metode TIM, melalui kerja kelompok yang
terkoordinasi dan kooperatif dapat terwujud pemberian asuhan keperawatan yang
menyeluruh lengkap terhadap pasien.
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk
memiliki kemampuan manajerial yang tangguh, sehingga pelayanan yang
diberikan mampu memuaskan kebutuhan klien. Dalam rangka meningkatkan
keterampilan manajerial peserta didik keperawatan selain mendapatkan materi
kepemimpinan dan manajemen keperawatan/ kebidanan juga melakukan praktek
langsung di lapangan. Mahasiswa Kebidanan Program Profesi Bidan Poltekkes
Semarang melakukan praktek Stase Kepemimpinan dan Manajemen Kebidanan
di Ruang Edelweis RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro dengan arahan
pembimbing klinik dan pembimbing akademik.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
6
Setelah melakukan praktek kepemimpinan dan manajeman kebidanan
di Ruang Edelweis RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro mahasiswa
mampu melakukan pengelolaan pelayanan kebidanan profesional tingkat
dasar secara bertanggung jawab dan menunjukan sikap kepemimpinan yang
profesional.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek klinik manajemen kebidanan, mahasiswa
mampu :
a. Melakukan pengkajian data yang meliputi profil umum ruang kebidanan,
unsur input, unsur proses dan unsur output.
b. Menganalisa hasil kajian pada setiap sub unsur pada unsur input, unsur
proses dan unsur output.
c. Membuat identifikasi permasalahan yang ada, memprioritaskan masalah
tersebut dan menyusun rencana kegiatan.
d. Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian di ruangan model praktek
kebidanan profesional
e. Melaksanakan fungsi pengarahan dalam ruangan di ruangan model
praktek kebidanan profesional
f. Melaksanakan fungsi pengendalian dalam bentuk audit hasil di ruangan
model praktek kebidanan profesional
g. Melaksanakan dan mengevaluasi tindakan sesuai rencana yang sudah
disusun.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sumber informasi khususnya bagi mahasiswa program Profesi Bidan
dalam aplikasi konsep kepemimpinan dan manajemen keperawatan secara
langsung.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan bagi bidan khususnya di Ruang Edelweis RSUD
Padangan Kabupaten Bojonegoro untuk meningkatkan kualitas pelayanan
asuhan kebidanan yang mengacu kepada model praktek keperawatan
profesional (MPKP).
7
BAB II
TINJAUAN LAHAN
A. PENGKAJIAN
1. Profil Organisasi
8
2. Jenis Pelayanan
2.1 Layanan Poliklinik
Radiologi
Laboratorium
Instalasi Farmasi
9
3. Jumlah Ketenagaan
Struktural 4 4
Dokter Spesialis 7 3 4 14
Dokter Umum 6 1 7
Dokter gigi 1 1
Perawat 36 28 29 93
Bidan 13 11 4 28
Penata anestesi 3 1 4
Analis Kesehatan 6 1 2 9
Radiografer 4 1 5
Nutrisionis 4 1 1 6
Apoteker 4 1 1 6
Asisten Apoteker 7 1 1 9
Tekniker gigi 1 1
Fisioterapi 2 2 4
Refraksionis 1 1
Sanitarian 2 2
Perekam Medis 4 1 3 8
Elektromedis 1 1
Kesehatan masyarakat 3 2 5
Juru masak 5 1 6
Administrasi umum 3 8 11
Bendahara 1 1
Analis Keuangan 1 1
Tenaga IT 1 1
10
Sopir 4 4
Teknisi umum 3 3
CSSD 2 2
Laundry 2 2
SPI 1 1
Security 26 26
Cleaning service 36 36
Layanan Unggulan:
Instalasi Radiologi
CT Scan 16 Slices
USG 4 Dimensi
Pesawat Radiologi Toshiba 500MA
Panoramic Dental X-Ray
Mobile X-Ray Unit
CR (Computer Radiograph)
Tahun 2007 Rumah Sakit Umum Daerah Padangan ditetapkan sebagai rumah
sakit kelas D, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 814/MENKES/SK/VII/2007 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum
Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, sebagai Rumah Sakit
Umum Daerah kelas D dengan kapasitas 51 tempat tidur yang beralamat di Jl. Dr.
Soetomo Nomor 02 Padangan, Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro.
11
Indonesia Nomor 814/MENKES/SK/VII/2007 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit
Umum Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, sebagai
Rumah Sakit Umum Daerah kelas C dengan kapasitas 123 tempat tidur.
Berikut ini merupakan visi, misi, motto, nilai dasar, dan pilar RSUD
Padangan sesuai dengan Peraturan Bupati Bojonegoro No. 11 tahun 2018 Tentang
Pola Tata Kelola Rumah Sakit Daerah Umum Padangan Kabupaten Bojonegoro
Pasal 7, yaitu :
Visi :
"Menjadi rumah sakit yang di percaya dengan pelayanan yang berkualitas dan
profesional"
Misi :
Motto :
Nilai dasar :
Pilar :
12
6. Kebijakan
Kebijakan Umum
Kebijakan Operasional
Mengirimkan pelatihan sumber daya manusia yang ada sesuai dengan standar
yang dipersyaratkan.
Mengirimkan dokter umum untuk menempuh pendidikan spesialis.
Melakukan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan serta logistic Rumah
Sakit tepat waktu.
Pembangunan ruang VIP, Kelas I, II dan III.
Pembangunan ruang perawatan bedah.
Pembangunan gedung ICU.
Pembangunan gedung PONEK terpadu.
Pembangunan Instalasi Gizi
Pembangunan Laundry
Pembangunan IPAL
Pembangunan Poli rawat jalan
Pembangunan IGD Terpadu
Pembangunan Instalasi Farmasi dan Gudang Obat
Pembangunan Laboratorium
Pembangunan Incenerator
Pembangunan Bank Darah
Pembangunan IPSRS
Pembangunan PKMRS
Pembangunan gedung radiologi
Pembangunan Gedung Bedah central
Pengadaan alat kedokteran ICU, bedah, ruang perawatan, PONEK, Laundry,
IPAL, incinerator, IGD, bedah central, rawat jalan dan bank darah.
13
7. Strategi
Susunan Organisasi RSUD Padangan terdiri dari Direktur, Sub bagian Tata Usaha,
Seksi Pelayanan Medis, Seksi Asuhan Keperawatan, dan Kelompok jabatan
fungsional.
DIREKTUR
SMF
14
Gambar 2. Struktur Organisasi RSUD Padangan
A. Pengumpulan Data
1. Data umum ruang Edelweis RSUD dr.R. Soeprapto Padangan
a. Tenaga dan Pasien (M1 – Man)
1) Tenaga
Kualifikasi ketenagaan di Ruang Edelweis RSUD Dr. Soprapto
Padangan terdapat tenaga Bidan berjumlah 12 orang.
Tabel 3.2 Tenaga Keperawatan Ruang Edelweis RSUD Dr.
Soeprapto Padangan Tahun 2021
Status
Pendidik Level
No Nama Jabatan Kepegawa Pelatihan
an Kompetensi
ian
1 Rawuh S.W BHD, BTCLS,
Karu D III PK III PNS PPI, Komunikasi
efektif
2 Fitri BHD, PPI,
Ernawati Ka Tim I D IV PK II PNS Komunikasi
efektif
3 Dwi BHD, PPI,
Winarni KaTim II D IV PK II PNS Komunikasi
efektif
4 Putri BHD, PPI,
Maduningru PP D III PK II PNS Komunikasi
m efektif
5 Ervin BHD, PPI,
Rosana A PP D III PK II PNS Komunikasi
efektif
6 Andika MH BHD, PPI,
PP D III PK II PNS Komunikasi
efektif
7 Niena Ayu PP PK II PNS BHD, PPI,
C D III Komunikasi
efektif
15
8 Dian Retno BHD, PPI,
F PP D III PK II PNS Komunikasi
efektif
9 Siti Alfiana BHD, PPI,
PP D III PK I CPNS Komunikasi
efektif
10 Nuriski BHD, PPI,
PP D III PK I CPNS Komunikasi
efektif
11 Ovy wahyu BHD, PPI,
AS PP DIII PK I NON PNS Komunikasi
efektif
12 Sri Astutik BHD, PPI,
PP DIII PK I NON PNS Komunikasi
efektif
16
b) BOR (Bed Occupation Rate)
Penghitungan BOR di Ruang Edelweis RSUD Padangan
Kabupaten Bojonegoro menggunakan rumus acuan dari Depkes
RI (2005). Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-
85%.
Rumus :
17
bersebelahan dengan ruang Teratai
2) Denah
3) Seting ruangan
Ruang Edelweis merupakan ruang rawat inap perawatan Obsgyn
yang dibagi menjadi 3 ruang. Ruang kelas, kelas I sebanyak 2
kamar, Kelas II sebanyak 2 ruang. Kelas III isi 4 TT dengan
fasilitas pasien setiap setiap blok kelas II berisi 2 TT dengan kamar
mandi didalam dan klas 3 berisi 4 TT dengan kamar mandi di luar
4) Fasilitas
a) Fasilitas untuk pasien
Adapun fasilitas yang didapatkan pada tiap kamar pasien sebagai
berikut :
18
Nama Barang Jumlah kondisi
TT 36 Baik
Meja 36 Baik
Kursi 36 Baik
Bel pasien 36 Baik
Televisi 9 Baik
AC 18 Cukup baik
Jam dinding 9 Baik
Kamar mandi 9 Cukup baik
Wastafel 9 Baik
b) Tiang infus 39 Cukup baik
Bantal 36 Baik
Gayung 9 Baik
Rak handuk 9 Baik
Baskom 24 Baik
Tempah sampah infeksius 3 baik
Tempat sampah non infeksius 6 Cukup baik
Handrub 28 Cukup baik
Pispot 4 Cukup baik
Kipas angin 8 Cukup baik
Humidifier 18 Baik
Tempat tissue 18 Baik Baik
Kursi roda 3 Cukup baik
Nurse station
Kamar mandi
Ruang konsultasi dokter
19
Ruang tindakan
Ruang administrasi Tempat
petugas
administrasi
gabung
denga
perawat
ruangan
Ruang dokter
Ruang ganti loker
Ruang linen bersih
Ruang linen kotor Ruang linen
kotor masih
gabung
dengan
ruangan
linen bersih
Ruang spoelhoek V
Kamar mandi/toilet
Pantry/dapur
Gudang bersih Tidak ada
gudang
bersih di
ruangan
21
37 Perlak 40 Baik
38 Topi operasi 10 Cukup baik
39 Emergency trolly 1 Baik
40 Bed side cabinet 36 Baik
41 Infusion stand 36 Baik
42 Apar 2 Baik
43 Papan code red 1 Baik
44 Tempat APD 1 Baik
45 Spill kit 2 Baik
46 Aerocom 1 Baik
23
27 Prosedur Tindakan Lumbal punksi
28 Upaya Pencegahan Infeksi Ventilator associate pneumonia
29 Praktek Menyuntik Aman
30 Pelaksanaan Surveilans
31 Surveilans
32 Penggunaan Antibiotika Rasional
33 Pemakaian Mobil Ambulance Untuk Pasien
34 Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Untuk Pengunjung
35 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Lengkap
36 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Hidung
37 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Mata
38 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Sarung Tangan
39 Pemakaian Celemek
40 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Penutup Kepala
41 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pelindung
Tubuh/Gaun/Schort
42 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Kaki
43 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Telinga
44 Prosedur Penggunaan Pakaian Kerja Dan Alat Pelindung Diri
Di IPSRS
45 Pengisian Format Infeksi RS Menggunakan SIMRS
46 Pengumpulan Linen Kotor Di Ruangan
47 Pengumpulan Linen Infeksius Di Ruangan
48 Pengiriman Linen Kotor Dari Ruangan Ke Unit Laundry
49 Serah Terima Linen Kotor Dari Ruangan Ke Unit Laundry
50 Pencucian Linen Kotor Non infeksius
51 Pencucian Linen Kotor Infeksius
52 Pengambilan Linen Bersih
53 Pendistribusian Linen Bersih
54 Pengiriman Barang Bersih
55 Pengiriman Barang Kotor
56 Cara Pembuatan Cairan Aniosym DDI 0,5%
57 Dekontaminasi Alat Medic
58 Desinfeksi Alat Medic
59 Pengambilan Barang Steril
24
60 Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Kasus Infeksius
61 Pelaksanaan Audit Hand hygiene
62 Etika Batuk
25
pelayanan
23. Penandaan lokasi operasi (marking)
24. Verifikasi pada pasien yang akan dilakukan tindakan
pembedahan (sign in)
25. Verifikasi pada pasien sebelum dilakukan pembedahan/insisi
(time out)
26. Verifikasi pada pasien sebelum meninggalkan kamar operasi
(sign out)
27. Lima momen kebersihan tangan
28. Kebersihan tangan (cuci tangan dengan sabun dan air mengalir)
29. Kebersihan tangan (menggunakan Handscrub berbasis alcohol)
30. Pemasangan stiker resiko jatuh pada pasien rawat inap
31. Pengkajian resiko pasien jatuh
26
operan di depan komputer untuk melihat semua data pasien dan
setiap ketua tim memiliki pegangan berupa daftar monitoring dan
visite dokter. Operan dilakukan setiap pergantian jaga dan
dilakukan dengan keliling ke pasien serta memperkenalkan bidan
yang jaga.
4) Ronde Keperawatan di ruang Edelweis :
Di Ruang Edelweis ronde keperawatan dilakukan dengan keliling
ke semua pasien untuk menanyakan kondisi/keluhan yang
dirasakan pasien, menyampaikan program yang akan dilakukan dan
melakukan edukasi bila perlu. Kegiatan ronde keperawatan sudah
opotimal karena semua perawat jaga mendatangi setiap pasien dan
mengkaji keluhan serta perkembangan pasien. Perawat juga akan
memberi tahu pasien tentang program yang akan dilakukan serta
memberi tahu tentang hasil pemeriksaan.
5) Post conference di Ruang Edelweis :
Post conference dilakukan setelah operan dan ronde keperawatan.
Post conference diikuti oleh perawat yang jaga pagi. Katim akan
melaporkan setiap pasien kepada kepala ruang. Kegiatan post
conference sudah optimal karena setiap kondisi pasien dan program
untuk pasien dilaporkan kepada kepala ruang.
6) Supervisi
Di ruang Edelweis, supervisi dilakukan setiap shift, yang terdiri
dari shift pagi, siang, dan malam. Supervise dilakukan untuk
mengecek berjalannya kegiatan asuhan keperawatan di ruangan dan
jika terdapat permasalahan di ruangan akan dicatat oleh supervisor.
d. Pembiayaan (M4/Money)
1) Sumber dana
RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro merupakan rumah sakit
umum daerah milik pemerintah dimana sumber dana dari rumah
sakit adalah dari pemerintah daerah.
2) Jenis pembiayaan klien
RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro memiliki asuransi
kesehatan yang bisa di pakai oleh masyarakat untuk berobat adalah
BPJS PBI ,BPJS non PBI, jampersal, SKTM dan juga Umum ,
dimana mayoritas masyarakat yang berobat ke RSUD Padangan
27
Kabupaten Bojonegoro khusus nya ruangan Edelweis dari bulan
Januari - agustus 2021 adalah menggunakan BPJS Non /PBI
dimana dengan jumlah 650 orang , sedangkan pembiayaan secara
umum yaitu sebanyak 163 orang , jampersal ada 75 orang dan
minoritas asuransi kesehatan diluar BPJS yaitu sebanyak 21 orang.
3) Billing system
Billing system di Ruangan Edelweis merupakan billing system
yang lengkap dimana semua kegiatan yang dilakukan di ruangan
sudah di rekap dalam sistem komputer, dimana pada billing sistem
ruangan Edelweis terdapat no rekam medis, nama pasien, dan
semua item tindakan keperawatan yang dilakukan.
4) Tarif rawat inap
a) Tarif pelayanan rawat inap di ruangan Edelweis:
Kelas I adalah Rp. 250.000,00/hari
Kelas II adalah Rp.175.000,00/hari
Kelas III adalah Rp. 125.000,00/hari
b) Tarif tindakan keperawatan di ruangan Edelweis tergantung
dari tindakan apa yang di berikan kepada pasien.
e. Pemasaran (M5/Marketing)
1) RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro memiliki website, media
sosial seperti Facebook. Instagram, Twitter, dan Youtube untuk
mempromosikan RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro.
2) Dalam pendaftaran pasien di RSUD Padangan Kabupaten
Bojonegoro memiliki aplikasi yang ada di playstore yaitu SI
PENTOL dan klien dapat mendaftar secara online .
3) Adanya pelanggan peserta asuransi kesehatan seperti BPJS PBI,
BPJS NON PBI, BPJS Ketenagakerjaan, dll.
4) Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan Kesehatan
dan Rumah Sakit untuk kegiatan praktek klinik mahasiswa.
5) Evaluasi kepuasan pasien di Ruang Edelweis menurut Karu
dilakukan oleh tenaga administrasi ketika pasien akan pulang. Saat
dilakukan pengkajian selama seminggu, dan diobservasi mulai
tanggal 22 -27 agustus 2021 didapatkan tenaga administrasi sudah
maksimal dan memuaskan pasien dan keluarga.
Masalah : Belum optimalnya pelaksanaan evaluasi kepuasan pasien
28
Tabel. 3.13 Distribusi Pasien RSUD Padangan Kabupaten
Bojonegoro dari bulan Januari-Agustus 2021
No Bulan Jumlah pasien
1 Januari 122
2 Februari 178
3 Maret 193
4 April 108
5 Mei 202
6 Juni 192
7. Juli 163
8. Agustus 136
Jumlah 1294 orang
Sumber : Sumber SIMRS “Laporan Kunjungan Berdasarkan Jenis
Pasien”
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
jumlah pasien selama periode Bulan Januari-Agustus 2021
sebanyak 1294 pasien. Jumlah pasien terbanyak yaitu pada bulan
Maret sejumlah 202 pasien dan angka terendah terdapat pada bulan
Juli dengan jumlah 163 pasien.
29
Wawancara : menurut Karu, Asuhan keperawatan yang diberikan
sudah mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang
sudah ditetapkan dan dalam melakukan tindakan sudah berdasarkan
SOP yang sudah ada.
Observasi :sudah ada SOP dan SAK dalam bentuk hardfile dan
softfile. Revisi SOP dan SAK terakhir tahun 2015
Kuesioner : -
Masalah : pelaksanaan tindakan di ruangan sudah berdasarkan SOP
dan SAK.
30
No Judul
1 Melakukan identifikasi pasien
2 Pemasangan gelang identifikasi pasien rawat inap
Pemasangan gelang identifikasi pasien rawat jalan yang
3 akan dilakukan haemodialisa
4 Prosedur identifikasi pasien sebelum pemberian obat
Prosedur identifikasi pasien sebelum memberikan darah
5 atau produk darah
Identifikasi pasien sebelum mengambil darah atau
6 spesimen lain
7 Identifikasi pasien sebelum tindakan
8 Pemasangan stiker resiko jatuh pada pasien rawat inap
9 Pemasangan stiker alergi pada pasien rawat inap
10 Pemasangan stiker DNR pada pasien rawat inap
11 Pemberian stempel alergi pada rekam medis pasien
Pemberian stempel “NAMA SAMA” pada pasien rawat
12 inap
13 Komunikasi efektif lisan dan pertelpon
14 Komunikasi via telepon antar dokter dan perawat
Komunikasi via telepon antar perawat dengan petugas
15 kebersihan
16 Komunikasi efektif via telepon (SBAR)
17 Pelabelan obat kewaspadaan tinggi
18 Penyimpanan dan pelabelan obat Norum
19 Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika
20 Pengelolaan injeksi elektrolit pekat
21 Pengenceran larutan hydrogen peroksida
Pengelolaan trolley emergency di ruang perawatan dan
22 poli pelayanan
23 Penandaan lokasi operasi (marking)
Vertifikasi pada pasien yang akan dilakukan tindakan
24 pembedahan (sign in)
Vertifikasi pada pasien sebelum dilakukan
25 pembedahan/insisi (time out)
Vertifikasi pada pasien sebelum meninggalkan kamar
26 operasi (sign out)
27 Lima momen kebersihan tangan
Kebersihan tangan (cuci tangan dengan sabun dan air
28 mengalir)
Kebersihan tangan (menggunakan handscrub berbasis
29 alkohol)
31
30 Pemasangan stiker resiko jatuh pada pasien rawat inap
31 Pengkajian resiko jatuh
32 General cleaning kamar pasien
Tabel 3.15Daftar Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Edelweisr
RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro
No Judul
1 Standar Asuhan Kebidanan
2 Standar Asuhan
3) Standar kinerja
Wawancara : menurut Kepala Ruang Edelweisr di ruangan sudah
terdapat untuk rencana bulanan dan tahunan dalam bentuk program
kerja ruang Edelweis yang dibuat setiap akhir tahun, didalamnya
kegiatan bulanan, triwulan dan semester. Untuk harian kurang
terperinci
Observasi :belum ada catatan harian .Ada program kerja ruangan
Edelweis dalam bentuk hardcopy dan soft file
Masalah : belum tersedia rencana harianyang terperinci, dan
capaian dari program kerja tersebut
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Struktur organisasi
32
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Ruang Edelweis RSUD Padangan
Kabupaten Bojonegoro
2) Uraian tugas
Berikut deskripsi tugas perawat di Ruang Edelweis RSUD
Padangan Kabupaten Bojonegoro berdasarkan level kompetensi :
a) PK I
Tugas Pokok :
Memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien di
ruang rawat yang menjadi tangung jawabnya dari pasien
datang sampai pasien pulang, dengan aman sesuai standar
keselamatan pasien di rumah sakit
33
Tugas Umum :
1. Membina hubungan terapeutik dengan pasien / keluarga,
sebagai lanjutan kontrak yang sudah dilakukan PPJP
2. Menerima pasien baru dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien / keluarga jika PPJP
tidak ada di tempat
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan
rencana perawatan yang telah dibuat PPJP
4. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang
tersedia
5. Mendampingi visite dokter bila PPJP tidak di tempat
6. Menerapkan perilaku caring dalam pemberian asuhan
keperawatan.
7. Melaporkan kepada PPJP bila menemukan masalah yang
perlu di seiesaikan
8. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratorium, pengobatan, & tindakan
9. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga
10. Memelihara sarana, fasilitas keperawatan, dan kebersihan
ruangan.
11. Mengikuti kegiatan ilmiah (Refleksi Diskusi Kasus, ronde
keperawatan, siang klinik, dll)
Tugas Spesifik (Sesuai Kompetensi) :
1. Melakukan kompetensi dasar keperawatan
2. Melakukan kompetensi inti PK I Keperawatan
3. Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan
4. Menerapkan prinsip etika keperawatan/kebidanan
5. Menerapkan prinsip-prinsip infeksi nosokomial
6. Menerapkan prinsip keselamatan pasien
7. Menerapkan proses keperawatan kebutuhan dasar
8. Melakukan perawatan luka sederhana
9. Melakukan ambulasi pasien
10. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen dasar
34
11. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
dasar
12. Memfasilitasi pemberian darah dan produk darah
13. Memfasilitasi pemberian obat sederhana
14. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
15. Melakukan peningkatan mutu asuhan keperawatan
b) PK II
Tugas Pokok :
Memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien di
ruang rawat yang menjadi tangungjawabnya dari pasien datang
sampai pasien pulang, dengan aman sesuai standar keselamatan
pasien di rumah sakit.
Tugas Umum :
1. Membina hubungan terapeutik dengan pasien / keluarga,
sebagai lanjutan kontrak yang sudah dilakukan PPJP
2. Menerima pasien baru dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien / keluarga jika PPJP
tidak ada di tempat
3. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana
perawatan yang dibuat PPJP
4. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang
tersedia
5. Mendampingi visite dokter bila PPJP tidak di tempat
6. Menerapkan perilaku caring dalam pemberian asuhan
keperawatan.
7. Melaporkan kepada PPJP bila menemukan masalah yang
perlu di seiesaikan
8. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratorium, pengobatan, & tindakan
9. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga
10. Memelihara sarana, fasilitas keperawatan, dan kebersihan
ruangan.
11. Mengikuti kegiatan ilmiah (Refleksi Diskusi Kasus, ronde
keperawatan, siang klinik, dll)
35
Tugas Spesifik (Sesuai Kompetensi) :
1. Melakukan Kompetensi dasar keperawatan
2. Melakukan Kompetensi inti keperawatan PK I
3. Melakukan Kompetensi inti keperawatan PK II
4. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pada gangguan
eliminasi urin
5. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pada gangguan
eliminasi fekal
6. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
lanjutan
7. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen lanjutan
8. Memfasilitasi pemberian obat lanjutan
9. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pada gangguan
istirahat dan tidur
10. Melakukan tindakan disEdelweis saat bencana
11. Mempersiapkan kepulangan pasien
12. Mempersiapkan pasien untuk prosedur diagnostik
13. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui per
enteral
14. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui
parenteral
15. Memfasilitasi pasien melakukan latihan fisik
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien menjelang
ajal
17. Melakukan dukungan bagi pasien dan keluarga
c) PK III
Tugas Pokok :
Memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien di
ruang rawat yang menjadi tangungjawabnya dari pasien datang
sampai pasien pulang, dengan aman sesuai standar keselamatan
pasien di rumah sakit
Tugas Umum :
1. Membina hubungan terapeutik dengan pasien / keluarga,
sebagai lanjutan kontrak yang sudah dilakukan PPJP
36
2. Menerima pasien baru dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien / keluarga jika PPJP
tidak ada di tempat
3. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana
perawatan yang dibuat PPJP
4. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang
tersedia
5. Mendampingi visite dokter bila PPJP tidak di tempat
6. Menerapkan perilaku caring dalam pemberian asuhan
keperawatan.
7. Melaporkan kepada PPJP bila menemukan masalah yang
perlu di seiesaikan
8. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratorium, pengobatan, & tindakan
9. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga
10. Memelihara sarana, fasilitas keperawatan, dan kebersihan
ruangan.
11. Mengikuti kegiatan ilmiah (Refleksi Diskusi Kasus, ronde
keperawatan, siang klinik, dll)
Tugas Spesifik (Sesuai Kompetensi) :
1. Melakukan Kompetensi dasar keperawatan
2. Melakukan Kompetensi inti keperawatan PK I
3. Melakukan Kompetensi inti keperawatan PK II
4. Melakukan Kompetensi inti keperawatan PK III
5. Melaksanakan pengkajian keperawatan, secara sistematis
dan komprehensif
6. Menyusun dan mendokumentasikan rencana keperawatan
7. Mengelola intervensi keperawatan
8. Menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran
kepada pasien dan keluarganya
9. Merencanakan discharge planning
10. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien yang
kehilangan/berduka
11. Melakukan manajemen nyeri
37
12. Melakukan perawatan luka lanjutan
13. Melakukan verifikasi hasil implementasi tindakan
keperawatan
14. Mengelola rencana asuhan pasien yang menjalani
preoperatif
15. Mengelola rencana asuhan pasien post operatif
16. Mengevaluasi keefektifan pelaksanaan rencana asuhan
17. Melakukan pengembangan profesional dan peserta didik
d) Pra PK
Tugas Pokok :
Memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok pasien di
ruang rawat yang menjadi tangungjawabnya dari pasien datang
sampai pasien pulang, dengan aman sesuai standar keselamatan
pasien di rumah sakit
Tugas Umum :
1. Membina hubungan terapeutik dengan pasien / keluarga,
sebagai lanjutan kontrak yang sudah dilakukan PPJP
2. Menerima pasien baru dan memberikan informasi
berdasarkan format orientasi pasien / keluarga jika PPJP
tidak ada di tempat
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan
rencana perawatan yang telah dibuat PPJP
4. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang
tersedia
5. Mendampingi visite dokter bila PPJP tidak di tempat
6. Menerapkan perilaku caring dalam pemberian asuhan
keperawatan.
7. Melaporkan kepada PPJP bila menemukan masalah yang
perlu di seiesaikan
8. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik,
laboratorium, pengobatan, dan tindakan
9. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / keluarga
10. Memelihara sarana, fasilitas keperawatan, dan kebersihan
ruangan.
38
11. Mengikuti kegiatan ilmiah (Refleksi Diskusi Kasus, ronde
keperawatan, siang klinik, dll)
Tugas Spesifik (Sesuai Kompetensi) :
1. Menerapkan misi pelayanan asuhan keperawatan dalam
mencapai visi rumah sakit
2. Mempertahankan citra keperawatan
3. Menerapkan keterampilan mengelola emosi pribadi dan
penampilan diri
4. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
5. Memfasilitasi personal higiene pasien
6. Memfasilitasi mobilisasi pasien di tempat tidur
7. Memfasilitasi pemenuhan nutrisi peroral
8. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
9. Memfasilitasi pasien BAB dan BAK di tempat tidur
10. Memfasilitasi kenyamanan dan keamanan lingkungan
pasien
11. Memfasilitasi thermoregulasi
12. Melakukan resusitasi jantung paru
13. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual pasien
3) Pengaturan jadwal dinas
4) Pengaturan daftar pasien
5) Pengorganisasian perawatan klien
6) Sistem penghitungan tenaga
. Kebutuhan tenaga di Ruang Edelweis RSUD Padangan Kabupaten
Bojonegoro berdasarkan jadwal jaga belum menggunakan rumus
kebutuhan tenaga menurut Douglas, Gillie maupun Depkes RI. Hal
ini dibuktikan di lembar jadwal dinas pada Bulan Februari 2021
yaitu belum meratanya jumlah perawat jaga dengan perawat yang
libur. Rata-rata jumlah perawat di Ruang Edelweis yang bertugas
selama sehari berjumlah 8 orang, jaga pagi sebanyak 4 perawat,
jaga siang 2 perawat dan jaga malam 2 perawat.
c. Fungsi Pengarahan
1) Operan
Handover atau operan yang dilakukan di ruang Mawar sudah
optimal. Perawat langsung membagi sesuai tim kemudian setiap tim
39
operan di depan komputer untuk melihat semua data pasien dan
setiap ketua tim memiliki pegangan berupa daftar monitoring dan
visite dokter. Operan dilakukan setiap pergantian jaga.
2) Pre dan post conferment
Kegiatan pre conference di ruang Edelweis dilakukan pada pagi hari
setelah apel pagi. Kegiatan diawali dengan berdoa kemudian
perawat jaga malam melaporkan masalah selama jaga kemudian
dilanjutkan dengan operan masing masing tim di depan komputer.
Kegiatan pre conference dilakukan detiap hari namun tidak ada
ceklist untuk kegiatan preconference.
Kegiatan preconference sudah optimal karena semua pihak terlibat
baik perawat maupun farmasi klinik dan ahli gizi. Sehingga setiap
ada masalah dapat dicari solusinya bersama dengan semua pihak
yang terlibat dalam asuhan keperawatan pasien.
Post conference dilakukan setelah operan dan ronde keperawatan.
Post conference diikuti oleh perawat yang jaga pagi. Katim akan
melaporkan setiap pasien kepada kepala ruang. Kegiatan post
conference sudah optimal karena setiap kondisi pasien dan program
untuk pasien dilaporkan kepada kepala ruang.
3) Supervisi
Di ruang Edelweis, supervisi dilakukan setiap shift, yang terdiri dari
shift pagi, siang, dan malam. Supervise dilakukan untuk mengecek
berjalannya kegiatan asuhan keperawatan di ruangan dan jika
terdapat permasalahan di ruangan akan dicatat oleh supervisor
4) Ronde keperawatan
Di Ruang Edelweis ronde keperawatan dilakukan dengan keliling ke
semua pasien untuk menanyakan kondisi/keluhan yang dirasakan
pasien, menyampaikan program yang akan dilakukan dan
melakukan edukasi bila perlu. Kegiatan ronde keperawatan sudah
opotimal karena seemua perawat jaga mendatangi setiap pasien dan
mengkaji keluhan serta perkembangan pasien. Perawat juga akan
memberi tahu pasien tentang program yang akan dilakukan serta
memberi tahu tentang hasil pemeriksaan.
d. Pengendalian
40
1) Indikator mutu
Tabel . Indikator Mutu Pelayanan Yang Ada Di Ruangan Edelweis
RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro
No Indikator Jumlah
1 Jumlah pasien baru 206
Jumlah pasien yang tidak terpasang 0
2 gelang indentitas
3 Jumlah asesmen awal medis yang 168
lengkap < 24 jam
4 Jumlah asesemen awal perawat yang di 203
isi lengkap dan di tanda tangani < 24
jam
5 Jumlah obat HAM di rawat inap yang 0
diberikan label
6 Jumlah seluruh pasien 737
7 Jumlah pasien yang kebutuhan 737
perawatan dirinya terpenuhi
8 Jumlah pasien jatuh 0
9 Jumlah kesalahan pemberian obat yang 0
tidak sesuai dengan prinsip 7B
10 Jumlah dokter yang visite 264
11 Jumlah dokter spesialis yang visite 255
kurang dari jam 14.00
12 Jumlah pasien yang dilakukan TAK 52
13 Jumlah pasien yang di konfirmasi <24 42
Jam
14 Jumlah pasien pulang 170
15 Jumlah pasien pulang < 1jam 171
16 Jumlah pasien keluar RS(terdiri dari 181
pasien pulang, APS, rujuk, meninggal)
17 Jumlah dokumentasi kepulang yang 181
diisi & di tanda tangani lengkap oleh
perawat <24 jam
42
C. ANALISA DAN IDENTIFIKASI MASALAH
2. Material a. Memiliki sarana dan a. Ruang Edelweis belum a. Adanya prosedur a. Adanya fasilitas yang
(M2) prasarana untuk pasien terdapat SOP maupun form pengadaan barang habis lebih lengkap, tertata dan
43
maupun penunggu pada saat Pre conference, pakai yang belum tersedia lebih baik di ruangan
pasien post conference, operan, b. RSUD Padangan rawat inap lainnya.
b. Memiliki fasilitas bagi ronde dan supervise Kabupaten Bojonegoro
tenaga kesehatan b. Kurang tertatanya memiliki bagian
seperti: nurse station, penyimpanan linen kotor dan pemeliharaan sarana dan
ruangan kepala linen bersih prasana
ruangan, dapur, kamar c. Kurangnya media KIE c. Masih adanya ruang yang
mandi atau toilet (Leaflet) tentang 10 besar bisa digunakan untuk ruang
c. Adanya fasilitas penyakit edukasi
peralatan dan bahan d. Belum adanya ruang edukasi d. Adanya TIM PKMRS
seperti : alkes
d. Adanya pemeliharaan
sarana dan prasarana
alat kesehatan
penunjang medis.
e. Terdapat administrasi
penunjang seperti: buku
observasi tanda-tanda
vital, Buku register,
44
buku SPO dan SAK
3. Methode a. Model asuhan a. Pada saat Pre, post, operan, a. Adanya Bidan lulusan dan a. Persaingan dengan
(M3) keperawatan yang ronde dan supervise belum perawat yang mengikuti Ruangan lain mengenai
diterapkan di Ruang ada form pelatihan di Ruang praktik pelayanan
Edelweis adalah sistem Edelweis keperawatan
Tim dengan pembagian b. Adanya mahasiswa Profesi
2 tim yaitu tim 1 dan 2 yang praktik manajemen
b. Tersedianya sarana dan keperawatan
prasarana yang
menunjang
dokumentasi.
c. Ruangan memiliki visi
dan misi sebagai acuan
melaksanakan SOP dan
SAK
d. Pelaksanaan pre
conference, operan, dan
post conference sudah
45
baik
4. Money a. Adanya sumber dana yg a. Jika ada kesalahan dalam a. Adanya Program BPJS b.Persaingan RS lain, yang
(M4) jelas yaitu dari menginput data klaim yang meningkatkan jumlah memiliki biaya
pemerintah daerah kota asuransi maka akan kunjungan ke RS perawatan yang lebih
semarang ditanggung sendiri oleh murah
b. Billing system di Ruang pihak RS c. Resiko terjadinya over
Edelweis merupakan budget pada pasien BPJS
billing system yang
lengkap dimana semua
kegiatan yang dilakukan
di ruangan sudah di
rekap dalam system
komputer, dimana pada
billing system Ruang
Edelweis terdapat no
rekam medis, nama
pasien, jumlah tepat
tidur
5. Market a. Dalam pendaftaran a. Belum adanya visi misi a. Adanya kerjasama yang a. Petugas kesehatan
46
(M5) pasien di RSUDDr. R. ruangan sebagai gambaran baik antara Institusi Kurang optimal dalam
Soeprapto Padangan kepada pasien dan Pendidikan Kesehatan dan melakukan pemantauan
memiliki aplikasi yang pengunjung tentang Rumah Sakit untuk dan evaluasi terhadap
ada di playstore dan pelayanan di ruang Edelweis kegiatan praktek klinik kepuasan dan harapan
dapat secara langsung mahasiswa pasien secara maksimal
daftar di website kepada seluruh pasien
b. Adanya pelanggan pulang tentang pelayanan
peserta asuransi keperawatan diruangan
kesehatan seperti BPJS
PBI, BPJS NON PBI,
BPJS Ketenagakerjaan,
dll
D. PRIORITAS MASALAH
Dari masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi, kemudian diprioritaskan menggunakan kriteria penapisan atau
penilaian untuk menentukan masalah utama yang akan diselesaikan dengan pihak ruangan sub bidang keperawatan RSUD
Padangan Kabupaten Bojonegoro:
47
No. Masalah Keefektifan Jumlah Prioritas
Mg Sv Mn Nc Ar
1. Sudah adanya visi misi ruangan tetapi belum terpasang 3 3 3 3 3 162 2
2. Kurang tertatanya penyimpanan linen kotor dan linen bersih 3 2 3 3 2 108 3
4. Kurangnya media KIE tentang penyakit mayoritas 4 2 2 3 1 48 5
5. Struktur organisasi ruangan yang belum diperbaharui 2 2 3 3 2 72 4
6. Pembagian kebutuhan tenaga keperawatan belum merata dan
3 3 3 4 2 216 1
belum berdasarkan rumus
48
Dari Tabel diatas maka di buat prioritas masalah sebagai berikut :
Keterangan :
50
51
E. RENCANA STRATEGIS
No Masalah Uraian Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu PJ
.
1. Pembagian -Berdiskusi dengan Meningkatkan Perawat / Diskusi Buku Mahasiswa Rabu,25 Mihari
kebutuhan kepala ruang untuk efektivitas kinerja bidan Manajemen Agustus DPA
tenaga pembagian kebutuhan perawat dalam Ruang Keperawtan 2021
keperawatan tenaga keperawatan melakukan asuhan Edelweis
belum merata berdasarkan sumber keperawatan di
dan belum Ruang Edelweis
berdasarkan
rumus
2. Belum ada visi -Berdiskusi dengan Tersusunnya visi Perawat Diskusi Printout visi Mahasiswa Rabu, 25 Dwi
misi ruangan Kepala Ruang untuk misi di Ruang Ruang misi yang Agustus Winarni
penyusunan visi misi Edelweis Edelweis disusun 2021
ruangan oleh
-Melakukan mahasiswa
dokumentasi dan
didiskusika
n dengan
112
kepala
ruang
3. Kurang pemberian sticker linen Memberikan Perawat demons Label/etiket Mahasiswa Kamis, Mihari
tertatanya kotor infeksius, linen contoh stiker linen Ruang trasi. Linen 26 DPA
penyimpanan kotor dan linen bersih infeksius, linen Edelweis infeksius, Agustus2
linen kotor dan kotor dan linen linen bersih 021
linen bersih bersih dan linen
kotor
4. Struktur Membuat struktur Untuk Perawat Diskusi Print Out Mahasiswa jumat 27 Dwi
organisasi organisasi baru memudahkan Ruang Agustus Winarni
ruangan yang dalam mencapai Edelweis 2021
belum sebuah tujuan
diperbaharui
5. Kurangnya -Membuat media KIE Menambah media Perawat Diskusi Print out Mahasiswa Sabtu 28 Sri
media KIE tentang penyakit informasi yang Ruang Agustus Prihatin
tentang mayoritas di Ruang dapat digunakan Edelweis 2021
penyakit Edelweis untuk kline dalam .
mayoritas memperoleh
113
informasi
mengenai
penyakitnya
114
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
115
A. Persiapan kegiatan
No Uraian Kegiatan Pelaksana Tujuan Sasaran Waktu Tempat
1 Mahasiswa dan Karu Untuk meningkatkan jumlah Perawat ruang 25 Ruang
Pembagian kebutuhan
tenaga keperawatan diruang Edelweis Agustus Edelweis
tenaga keperawatan
Edelweis 2021 RSUD
belum merata dan belum
Padangan
berdasarkan rumus
Kabupaten
Bojonegoro.
2 Mahasiswa Untuk memaksimalkan cita-cita Ruangan 26 Ruang
Belum adanya Visi Misi dari ruangan Edelweis Edelweis Agustus Edelweis
B. Pelaksanaan kegiatan
117
1. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan implementasi mulai dilakukan hari Senin, 22 Februari 2021. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh
kelompok antara lain adalah persiapan kegiatan dalam bentuk pengkajian dan penyiapan persiapan MAKP, pelaksanaan
kegiatan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dan evaluasi dengan program control
2. Penerapan kegiatan
Penerapan dan intervensi yang sudah ditemukan di Ruang Edelweis RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro, dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Melaporkan kebutuhan tenaga keperawatan yang belum merata dan belum berdasarkan rumus
Analisis:
118
Berdasarkan keterangan kepala ruangan bahwa pembagian tenaga kerja di ruang Edelweis sudah di bagi dari RSUD Padangan
Kabupaten Bojonegoro sendiri dengan menggunakan rumus Depkes. Dari hasil konsultasi dengan kepala ruangan kami melakukan
perhitungan ulang kebutuhan tenaga perawat.
119
b. Belum adanya Visi Misi ruangan
2 Pembuatan Visi dan Misi mahasiswa Ruang Untuk memaksimalkan cita-cita 26 Ruang Edelweis
Ruangan Edelweis Edelweis dari ruangan Edelweis Agustus RSUD Padangan
2021 Kabupaten
Bojonegoro
Analisa:
Implementasi yang dilakukan yaitu membuat visi misi ruangan Edelweis dengan tujuan memaksimalkan cita-cita dari ruangan
Edelweis. Adapun Visi Misi ruangan Edelweis sebagai berikut:
120
VISI MISI RUANG EDELWEIS
1. Visi
Menjadikan Ruang Edelweis sebagai ruang rawat yang aman nyaman dan
berlandaskan pemberian asuhan keperawatan yang holistik
2. Misi
Ruang EDELWEIS antara lain:
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dengan meningkatkan
kebersihan dan kerapihan ruangan
b. Memberikan asuhan keperawatan yang optimal dari tahap preinteraksi,
interaksi, terminasi dan dokumentasi yang efisien dan efektif.
c. Meningkatkan disiplin dan kinerja pegawai sesuai dengan hak dan
kewajiban
3. Motto
Bangga melayani dengan sepenuh hati
Inovatif dan efisien dalam pelayanan
Melaksanakan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan etika bidang kesehatan
Akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya
121
a. Menata penyimpanan linen kotor dan linen bersih
3 Kurang tertatanya mahasiswa Ruang Untuk mengefektifkan tata letak 27 Ruang Edelweis
penyimpanan linen kotor Edelweis penyimpanan linen kotor dan linen Agustus RSUD Padangan
dan linen bersih bersih 2021 Kabupaten
Bojonegoro
Analisis :
Setelah dilakukan kegiatan menata penyimpanan linen kotor dan linen bersih dngan cara memberikan stiker pada tempat
penyimpanan linen kotor dan linen bersih hasilnya baik perawat ruangan ataupun CS ruangan yang menyimpan linen tersebut sudah
sesuai dengan tempatnya. Di Ruang Edelweis hanya menyediakan tempat penyimpanan linen kotor dan linen bersih, untuk linen
yang infeksius diletakkan di tempat linen kotor dengan memasukkan ke dalam plastik berwarna kuning.
122
b. Struktur organisasi ruangan yang belum diperbaharui
Analisis:
Hasil implementasi yang kami lakukan yaitu mendiskusikan dengan kepala ruangan tentang nama-nama perawat atau tenaga
kesehatan lainnya yang terbaru karena dalam 6 bulan terakhir ada penambahandan pengurangan tenaga kesehatan di ruang Edelweis.
Setelah berdiskusi dengan kepala ruanagn kami melakukan pembuatan struktur organisasi dengan kriteria RSUD Padangan
123
Kabupaten Bojonegoro seperti Logo Rumah Sakit terbaru dan dengan menambahkan tenaga kesehatan lainnya seperti tenaga
administrasi, apoteker dan lain-lainnya.
5 pembuatan media KIE mahasiswa Pasien Untuk meberikan informasi 28 Agustus 2021 Ruang Edelweis RSUD
tentang penyakit kepada pasien dan keluarga Padangan Kabupaten
mayoritas pasien tentang penyakit yang Bojonegoro
mayoritas di ruang Edelweis.
Analisis:
124
Implementasi yang kami lakukan yaitu membuat media KIE berupa Leaflet dari 3 penyakit terbesar. Leaflet ini dicetak dan letakkan
di ruangan Edelweis. Sehingga pasien atau keluarga pasien dapat membaca leaflet tersebut dan mendapatkan informasi dari penyakit
tersebut.
C. Evaluasi kegiatan
Indikator / Target Tercapai / Kendala
No Masalah Program/Kegiatan
Keberhasilan Tidak
tercapai
1. Pembagian kebutuhan tenaga Melaporkan kepada kasie 1. Rasio kecukupan antara Tidak Pelaporan rasio
keperawatan belum merata keperawatan melalui Karu perawat Tercapai ketenagaan yang harus
dan belum berdasarkan rumus mengenai ketidakseimbangan dan pasien menurut melalui proses ke
rasio tenaga keperawatan yang tingkatketergantungan KASIE Keperawatan
ada di ruangan dengan pasien terpenuhi.
mengusulkan: 2. Peningkatan jenjang
1. Rekruitmen pegawai baru pendidikan dan
secara berkala skill pegawai tercapai.
2. Peningkatan jenjang 3. Beban kerja perawat
pendidikan pegawai sesuai dengan
lebih tinggi.
125
3. Peningkatan skill pegawai tugasnya.
melalui 4. Peningkatan kinerja
pendidikan dan pelatihan perawat
secara berkala.
4. Penyegaran ilmu keperawatan
oleh tenaga
yang berkompeten secara
periodik.
5. Pemberian insentif tambahan
atas suatu
prestasi atau kerja ekstra.
6. Perbaikan fasilitas rumah
sakit.
2 Belum adanya Visi dan Misi Membuat visi misi ruangan Visi misi ruangan diterima tercapai Tidak ada kendala
Ruangan Edelweis dan layak untuk di
publikasikan di ran
Edelweis
126
3 Kurang tertatanya Kurang tertatanya linen kotor dan Tenaga kesehatan atau CS Tercapai Tidak ada kendala
penyimpanan linen kotor dan linen bersih dikarenakan tidak ruangan Edelweis sudah
linen bersih adanya stiker pada tempat melakukan penataan yang
penyimpanan linen, sehingga tepat.
kegiatan yang kami lakukan berupa
membuat stiker bertuliskan linen
kotor dan linen bersih.
4 Struktur organisasi ruangan Melakukan pembuatan struktur Struktur terbaru terdapat Tercapai Tidak ada kendala
yang belum diperbaharui organisasi ruangan Edelweis yang penambahan personil
baru tenaga kesehatan dan
terdapat juga logo dari
RSUDDr. R. Soeprapto
Padangan yang terbaru
5 Kurangnya media KIE Di suatu ruanga perlu ada nya 1. Pasien dan keluarga pasien Tercapai Tidak ada kendala
tentang penyakit mayoritas media KIE baik berupa lisan menggunakan atau membaca
maupun tulisan. Di ruangan Leaflet yang telah di adakan..
Mawar kami mengadakan media
127
KIE berupa Leaflet dari 3
penyakit terbesar di ruangan
Edelweis
128
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Setelah dilakukan pengkajian dari tanggal 18-20 Agustus 2021
ditemukan 5 prioritas masalah yang dapat diimplementasikan yaitu
berupa Pembagian kebutuhan tenaga keperawatan belum merata dan
belum berdasarkan rumus, Belum adanya Visi Misi ruangan, Kurang
tertatanya penyimpanan linen kotor dan linen bersih, Struktur organisasi
ruangan yang belum diperbaharui, Kurangnya media KIE tentang
penyakit mayoritas
2. Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka rencana tindakan yang akan
dilakukan dalam ruangan sepertimelaporkan kepada karu pembagian
kebutuhan tenaga keperawatan yang belum merata dan belum berdarkan
rumus, belum adanya Visi Misi Ruangan, kurang tertatanya
penyimpanan linen kotor dan bersih, struktur organisasi ruangan yang
belum diperbarui, dan kurang nya media KIE tentang penyakit
mayotitas.
3. Implementasi dilakukan mulai dari persiapan sampai dengan
implementasi pada tanggal 20-28 Agustus 2021, evaluasi dilaksanakan
pada tanggal 5 september 2021.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, disarankan kepada:
1. Kasie keperawatan
kebutuhan tenaga
2. Kepala ruang
Kepala ruangan hendaknya segera memasang Visi Misi ruangan
agar seluruh tenaga medis maupun non medis semakin termotivasi
dengan adanya Visi Misi ruangan Edelweis.
112
Kepala ruangan hendaknya lebih memperhatikan lagi pengadaan
media KIE tentang penyakit mayoritas yang ada di ruangan
Edelweis.
3. Perawat pelaksana
Lebih memperhatikan lagi dalam penempatan linen kotor atau
linen infeksius.
113
DAFTAR PUSTAKA
114
112