Oleh
BAMBANG HERMAWAN
NPM: 20.10 000 175
i
Program Studi Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Manajemen Pelayanan Kesehatan
Tesis
Bambang Hermawan
NPM : 20.10.000.175
Pengaruh Kualitas Pelayanan (Perceived Quality), Harapan Pasien (Customer
Expectations), Dan Persepsi Nilai (Perceived Value) Terhadap Kepuasan
Pasien (Customer Satisfactions ) Di Puskesmas Cijati Kecamatan Cijati
Kabupaten Cianjur Tahun 2012
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan besarannya
variabel kualitas pelayanan, harapan pasien, persepsi nilai terhadap kepuasan
pasien di Puskesmas Cijati Kecamatan Cijati Kabupaten Cianjur dengan
menerapkan Theory of Services Management.
Metode penelitian yang dipakai dengan cross sectional. Data diolah
dengan SmartPLS untuk membuktikan hipotesis pada teori 1 variabel laten yang
memiliki 5 indikator yang mempengaruhi variabel harapan pasien, persepsi dan
kepuasan pasien serta mencari besaran hubungan antarvariabel tersebut (nilai rho),
sehingga terbentuk persamaan matematis. Sampelnya 85 responden. diambil
secara random sampling. Pengambilan informasi melalui telaah dokumen, dan
kuesioner. Penelitian dilakukan 1 bulan mulai Desember 2012 sampai dengan
Januari 2013.
Hasil perhitungan dengan SmartPLS analisis model struktural
membuktikan bahwa adanya pengaruh langsung 65,55% dan pengaruh tidak
langsung 20,94% dari semua variabel yang terdapat pada model, adapun pengaruh
paling besar adalah persepsi nilai pasien terhadap kepuasan pasien sebesar
37,16%.
Kesimpulan dan saran variabel kepuasan pasien dipengaruhi variabel
kualitas pelayanan, harapan pasien, dan persepsi nilai. Kualitas pelayanan yang
baik dapat mempengaruhi harapan dan persepsi pasien sehingga menimbulkan
kepuasan pasien dalam berobat ke Puskesmas serta dapat meningkatkan angka
kunjungan.
ABSTRACT
Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena hanya dengan
ridha dan ijin-Nya tesis dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan (Perceived
Kunjungan pasien rawat jalan di Puskesmas Cijati dalam tiga tahun terakhir
oleh persepsi kualitas, harapan pelanggan, dan persepsi nilai. Jika pelanggan
merasa puas maka pelanggan menjadi loyal, sebaliknya bisa kepuasan pelanggan
loyalitas pelanggan. Kualitas memberikan nilai plus berupa motivasi khusus bagi
i
para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi menguntungkan dalam jangka
Dalam konteks kualitas produk (barang atau jasa) dan kepuasan pelanggan,
kepuasan.
Salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi adalah dengan cara memberikan
kualitas pelayanan yang lebih tinggi secara konsisten sehingga dapat memenuhi
Tesis ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
Tesis ini hanya mengukur pengaruh harapan pasien terhadap persepsi mutu,
persepsi nilai dan kepuasan pasien di Puskesmas Cijati Kabupaten Cianjur tahun
2012 sehinggan mutu pelayanan, harapan, dan kepuasan pasien lebih meningkat
ii
dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan prima di Puskesmas Cijati
Kabupaten Cianjur.
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian tesis ini,
1. Bapak Dr. Dr. dr. HM. Hafizurrachman, MPH., Selaku Ketua Sekolah Tinggi
4. Bapak dan Ibu staf pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
8. Isteriku tercinta dan ketiga anakku tersayang atas segala dorongan moril
maupun materil.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang yang telah
iii
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
Semoga tesis ini dapat memberi sedikit makna bagi pembaca sekalian.
Bambang Hermawan
iv
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
v
2.1.5 Tujuan Pengukuran Kepuasan Pelanggan ....................... 23
vi
2.4.5 Dimensi Harapan ............................................................. 74
PENELITIAN .............................................................................. 79
vii
4.6.3 Analisa Data .................................................................... 99
viii
6.2.1 Evaluasi Outer Model ........................................................ 119
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Cijati Kecamatan
Tabel 5.1 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas Cijati .............. 106
Tabel 5.2 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Pasien Umum ................... 107
Tabel 6.3 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kualitas Pelayanan ..... 112
Tabel 6.4 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Harapan Pasien ........... 113
Tabel 6.5 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Persepsi Nilai .............. 114
Tabel 6.6 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kepuasan Pasien ......... 115
Tabel 6.7 Hasil Uji Variasi Total Jawaban Variabel Kualitas ............. 116
Tabel 6.8 Hasil Uji Variasi Total Jawaban Variabel Harapan ............ 116
x
Tabel 6.9 Hasil Uji Variasi Total Jawaban Variabel Persepsi Nilai .... 116
Tabel 6.10 Hasil Uji Variasi Total Jawaban Variabel Kepuasan .......... 117
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.2 Model Kerangka Teori dari Model Zeithaml dan Bitner
(1996) .................................................................................. 80
xii
Gambar 6.6 Hasil Pengukuran Tahap 1 .................................................. 118
Gambar 6.9 Output Smart PLS Bootstrapping setelah Trimming .......... 130
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.
kesenjangan status kesehatan dan gizi masyarakat antar wilayah, gender, dan
1
2
sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
pelayanan.
masyarakat di wilayah kerjanya. Hal ini terlihat antara lain pada tingkat
Puskesmas Cijati dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel dibawah
ini:
Jenis Kunjungan
Jumlah
Tahun Jumlah pasien Jumlah
Kunjungan
rawat jalan % pasien luar %
dalam gedung gedung
2009 7805 1974 25,29 5831 74,71
2010 8540 1843 21,58 6697 78,42
2011 8127 1597 19,65 6530 80,35
2012 13 Kunjungan PONED
Sumber : Data Profil Puskesmas Cijati Tahun 2009-2012
2012 baru 13 pasien. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Cijati,
puskesmas khususnya untuk yang rawat jalan mengalami penurunan, hal ini
lebih senang berobat kepada petugas kesehatan desa/Pos Desa karena jarak
yang dekat dengan masyarakat. Sikap petugas kurang ramah sehingga pasien
lebih dekat.
oleh tenaga kesehatan (86,5%) dari target 90%, K/S (48%) dari target 51%,
D/S 71% dari target 78%. Selain itu pendapatan retribusi tahun 2011 hanya
pelanggan, dan persepsi nilai. Jika pelanggan merasa puas maka pelanggan
pelayanan menjadi hal yang paling penting dan utama semenjak transparansi
roda perekonomian pada saat krisis moneter yang berkelanjutan dengan krisis
akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh pelanggan
yang diterima dan diharapkan (Kotler, 1997). Dalam era globalisasi ini,
itu, mengukur tingkat kepuasan para pelanggan sangatlah perlu, walaupun hal
pelanggan.
8
tercapai.
pelanggan, dan persepsi nilai. Jika pelanggan merasa puas maka pelanggan
pelanggan. Kualitas memberikan nilai plus berupa motivasi khusus bagi para
dengan perusahaan.
9
jasa tersebut.
1.5 Manfaat
1) Secara Teoritis
Penelitian ini secara teoritis tidak ada manfaat, namun dapat menguji
apakah teori yang ada cocok atau sesuai dan dapat diterapkan pada
11
ini. Begitu pula dengan perusahaan jasa milik pemerintah yang bergerak
semakin tajam pada industri jasa, maka sarana pelayanan kesehatan harus
12
13
Hal ini lebih berkaitan dengan konsekuensi sifat pelayanan kesehatan itu
sendiri, berkaitan pula dengan sasaran dan hasil pelayanan. Kepuasan pasien
dalam menilai mutu atau pelayanan yang baik, dan merupakan pengukuran
penting yang mendasar bagi mutu pelayanan. Hal ini karena memberikan
dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih
efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang
disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak
pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari
(Marknesis, 2009).
transaksi jasa inti (core service) agar jasa inti tersebut dapat memberikan
Goncalves (1998) dalam Simarmata (2009) menyatakan bahwa jasa inti itu
adalah: “Core services are those that customer view as base line
expectation. They will not consider doing business with a firm unless it
sintesakan bahwa jasa inti hanya menawarkan produk yang diinginkan oleh
pelayanan tambahan yang akan memberikan nilai lebih atas jasa inti yang
tawarkan. Sebagai sebuah jasa kesehatan yang bersifat people based service,
kecepatan pelayanan.
keinginan pelanggan.
pelanggan.
penting dalam dunia industri saat ini. Orientasi perusahaan telah bergeser
yang dirasakan dibawah standar maka pelanggan akan kecewa dan mungkin
dia akan menceritakan kekurangan tersebut kepada orang lain, hal ini akan
2) Pendidikan
18
Bhattacharya et.al (2009) bahwa aspek teknis dari perawat, sikap perawat,
kualitas teknis dokter, kebersihan ruangan dan koridor, makanan, toilet serta
2009) dan perawatan yang dilakukan oleh staff (seperti perawat) rumah
Bij and Vissers (1999) menemukan fasilitas, peralatan dan keahlian dari
bahwa pasien atau pelanggan akan melihat secara keseluruhan apa yang
baik barang maupun jasa. Pelanggan sangat kritis terhadap produk yang
harapkan dan apa yang mereka peroleh dari pengorbanan mereka pada
berbeda.
berlebihan.
(outcome).
21
kartu pos berprangko, saluran telepon bebas pulsa, website, email, fax,
4) Survey kepuasan pelanggan, baik via pos, telepon, email, website, blog,
Sabarguna, 2004):
a) Pasien yang puas akan memberi tahu pada teman, keluarga dan
tetangga.
kebutuhan pasien.
tujuan, diantaranya:
uses).
2) Strategi Defensif, strategi defensif terdiri dari tiga orientasi utama yaitu
merujuk pada riset empirik pada Sivadas dan Prewitt (2000); Donovan et.al,
adalah:
1) Kualitas Produk
elemen dari kualitas produk, yakni kinerja, fitur, reliabilitas, daya tahan,
2) Harga
untuk datang kepada suatu penyedia barang atau jasa, hal ini akan
4) Kualitas pelayanan
loyalitas pelanggan yang lebih besar. Dalam jangka panjang, akan lebih
dari dari mulut ke mulut, menurunkan biaya untuk menarik pelanggan baru,
kesehatan.
28
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada
mengandung pengertian:
perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang
mereka terima. Menurut Lewis & Booms dalam Tjiptono & Chandra
tentang layanan yang hendaknya mereka terima dengan layanan yang benar-
benar telah mereka peroleh. Oleh karena itu, kualitas layanan dapat
layanan yang nyata-nyata mereka terima atau peroleh dengan layanan yang
30
Sebaliknya, apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan tidak sesuai (di
atau tidak memuaskan (Waldi, 2009). Akan tetapi kualitas harus dimulai
dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Ini berarti
bahwa citra kualitas yang baik tidak berdasarkan persepsi penyedia jasa,
pelayanan.
dengan kinerja (Waldi, 2009). Menurut Hutt & Spech dalam Ellitan (2007)
jasa yang diterima pelanggan. Kualitas teknik ini dapat diperinci lagi
sebelum membeli
penyampaian jasa.
3. Citra korporat, yaitu profit, reputasi, citra umum, dan daya tarik
perusahaan.
tersebut akan dipersepsikan baik atau positif. Jika jasa yang dipersepsikan
lebih jelek dibandingkan dengan jasa yang diharapkan maka kualitas jasa
ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected
service dan perceived service Apabila jasa yang diterima atau dirasakan
maka kualitas jasa dipersepsikan baik. Jika jasa yang diterima melampaui
ideal. Sebaliknya jika yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan,
(gap). Parasuraman, Zeithaml, Berry yang dikutip oleh Kotler dan Keller
yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2009) membuat model kesenjangan
(gap model) dari kualitas jasa yang menyoroti syarat-syarat utama untuk
memberikan kualitas jasa yang tinggi. Model kesenjangaan (gap model) dari
kualitas jasa sebagaimana dikemukakan oleh Kotler dan Keller yang dialih
pelanggan.
33
personil mungkin kurang terlatih atau tidak mampu atau tidak mau
Kesenjangan ini terjadi bila persepsi yang keliru tentang kualitas jasa
tersebut.
kegagalan penyampaian jasa, dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini :
34
Expected
service
Gap 5
Perceived
service
CUSTOMER
Gap 4
PROVIDER Service delivery External
(including pre-and communications to
post-contacts customers
Gap 3
Gap 1 Translation of
perceptions into
service-quality
specifications
Gap 2
Management
perceptions of
customer
expectations
Gambar 2.1
Model Kesenjangan (Gap Model) dari Kualitas Pelayanan
Sumber : Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam Kotler dan Keller (2009)
empathy.
(Service Quality). SERVQUAL ini merupakan skala multi item yang dapat
perusahaan.
pelanggan.
37
(process related), dan dengan kesan (image related). Ketiga kriteria tersebut
Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam kerja, karyawan dan
5) Menemukan kembali
faktor yang mendukung berjalannya suatu pelayanan dengan baik, yaitu: (1).
pelayanan umum; (2). Faktor aturan yang menjadi landasan kerja pelayanan;
organisasi. Ketujuh faktor tersebut meliputi: nilai dan budaya (values and
culture); proses kerja dan sistem bisnis (work process and business system);
kapasitas individu dan tim (individual and job design); penghargaan dan
1) Organisasi
dan metode. Sistem sebagai susunan atau rakitan atas sesuatu yang
efektif dalam usaha pencapaian tujuan, dalam hal ini pelayanan yang baik
dan memuaskan. Agar organisasi sebagai sistem dapat berjalan perlu ada
total pelanggan.
dan prosedur kerja yang efisien tetapi adanya pegawai yang profesional
luar organisasi.
2) Kepemimpinan
berintegritas tinggi dan memiliki visi masa depan dapat menjadi panutan
pelatihan.
wewenang yang lebih besar bagi tingkat yang lebih rendah. Setiap
senior perusahaan.
baik, cepat, dan memenuhi keinginan semua pihak, baik manajemen itu
kompensasi.
kerja, dan motivasi kerja serta hasil kerja. Riset mengenai prilaku
kualitas layanan,
fisik, artinya penampilan fisik dari gedung, peralatan, pegawai, dan fasilitas-
fasilitas lain yang dimiliki oleh providers, Empathy atau perlakuan atau
secara tepat semenjak saat pertama, dan memenuhi janji sesuai dengan
jadwal.
pilihan yang dirasakan pelanggan dan evaluasi terhadap atribut produk dan
jasa, kinerja atribut dan konsekuensi yang timbul dari penggunaan produk
rasakan terhadap ciri produk, kinerja dan sejauh mana telah memenuhi apa
yang diinginkannya.
dari sisi mana kita melihatnya. Misalnya nilai pelanggan akan dinilai
apa yang diterima dan apa yang dikorbankan. Apa yang diterima sangat
keadaan akhir eksistensi yang khas lebih disukai secara pribadi atau sosial
individu mengenai apa yang benar, baik, atau diinginkan. Nilai merupakan
terminal dan instrumen atau tujuan kemana perilaku diarahkan, dan sasaran
pelanggan yang tepat akan membantu produk tersebut selangkah lebih maju
dibanding dengan pesaing. Kualitas dari nilai memainkan peran kunci dalam
transaksi, dan risiko untuk mendapatkan produk (barang dan jasa) yang
ditawarkan oleh perusahaan. Ketika nilai yang dirasakan dari rasio yang
maka akan muncul sikap tidak puas. Sebaliknya apabila sama atau melebihi
dengan total biaya yang dikeluarkan”. Menurut Kotler dan Keller (2009)
51
selisih antara apa yang didapatkan pelanggan dan apa yang dia berikan
nilai yang diperoleh dari benda atau jasa tergantung dari keperluan
yang dijanjikan oleh sebuah merek, yaitu nilai fungsional, nilai emosional,
1. Nilai Fungsional
2. Nilai Emosional
manfaat emosional.
maupun diri orang itu sendiri. Nilai emosional berpusat pada diri sendiri
sedangkan nilai ekspresi diri berpusat pada publik. Nilai ekspresi diri
Dalam hal ini, nilai dari private label ditentukan oleh setidaknya enam
faktor tersebut
jasa dari perusahaan dan mendapati bahwa produk atau jasa tersebut
konsumen terhadap nilai atas kualitas yang ditawarkan relatif lebih tinggi
adalah hubungan yang bersifat jangka panjang, sebab usaha dan biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan diyakini akan jauh lebih besar apabila harus
Kinerja produk yang dirasakan pelanggan sama atau lebih besar dari
menyangkut bukan hanya pembelian suatu objek, tetapi juga konsumsi dan
penggunaan jasa. Selanjutnya ada dua hal persamaan dasar menurut definisi
nilai pelangan menurut para pakar tersebut, yaitu manfaat yang diterima dan
dengan seluruh biaya yang dikeluarkan seperti uang dan usaha oleh
pelanggan.
Kotler dan Keller (2009) : “The Value Proposition consist of the whole
cluster of benefits the company promises to deliver ; it is more than the care
adalah evaluasi menyeluruh dari kegunaan suatu produk yang di dasari oleh
dipikirkan konsumen. Value juga di kenal dengan istilah “value for money”
“best value” and “you get what you pay for”. Setelah perusahaan
di bawah ini :
56
Customer
Delivered Value
Total Total
Customer Customer
Value Cost
Product Value Monetary Cost
dibentuk oleh dua unsur utama yaitu total customer value dan total customer
cost. Total customer value adalah keseluruhan nilai moneter yang diterima
maka perusahaan tersebut dapat melakukannya dengan tiga (3) cara yaitu
konsumen dan menjadi apa yang desebut dengan customer perceived value,
benefits and all the costs of an offering and the perceived alternatives“
perceived value is thus based on the difference between what the customer
gets and what he or she gives for different possible choices” (Customer
pelanggan dan apa yang mereka berikan untuk berbagai pilihan yang
berbeda)
Menurut Siagian (2004), ada tujuh tingkat nilai hidup yang dianut
seseorang yaitu:
58
2) Nilai yang sifatnya tribalistik, yaitu seseorang yang menganut nilai ini
ditandai oleh sifatnya yang sangat taat kepada norma-norma sosial atau
seorag pimpinan formal. Orang yang mengaut nilai ini adalah mereka
kepada orang yang berkuasa dan kepada norma-norma hidup yang telah
3) Nilai yang ego sentris, yaitu sifat yang mementingkan diri sendir dengan
nilai pribadi yang dianut oleh orang lain yang berbeda dengan yang
yaitu di satu pihak bersedia menerima adanya nilai sendiri dan di sisi
pandangan sendiri.
produk jasa.
pelanggan menjadi nilai fungsional, nilai ekonomi, nilai emosional dan nilai
memperoleh servis
variable Nilai, tidak hanya mengacu pada dimensi nilai pelayanan menurut
hanya terhadap nilai (kualitas) pelayanan jasa tetapi juga termasuk unsur-
unsur lainnya dari marketing mix jasa, yaitu unsur Harga (Price); Product
2) Produk (jasa):
3) Pelayanan:
Marso, 1998)
Elhaitammy, 1990)
63
1998)
loyalitas, dan profit. Semakin tinggi nilai yang dirasakan semakin tinggi pula
3
2
Gambar 2.4
Hubungan Nilai, Loyality, dan Profit
Ket.:
1. Value
2. Loyality
3. Profit
bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan pada daya
tarik dari hasil itu bagi orang yang bersangkutan (Siagian, 2004). Dalam
konteks kualitas produk (barang dan jasa) dan kepuasan, telah tercapai
mencoba atau membeli suatu produk, yang dijadikan standar atau acuan
melihat apa yang mereka harapkan untuk dilihat, dan apa yang mereka
suatu produk, yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja
kejadian (tingkat dari yang diminati layak atau tidak layak, baik atau tidak
atau tidaknya hasil dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu benar-benar
(underestimate).
maka dalam keadaan seperti itulah kepuasan dapat diperoleh (Sarah, 2008).
atau performance yang terjadi, juga beberapa masa yang akan datang.
keinginan (desire) lebih bersifat mendesak dan secara relatif lebih pasti dan
stabil keberadaannya.
keinginan (desire) sebagai level dari atribut dan benefit yang dipercayai
dengan higher-level value. Salah satu contoh kendaraan yang efisien bahan
perilaku memilih kendaraan roda empat. Jika demikian, atribut efisien bahan
bakar merupakan keharusan harus ada pada mobil yang akan dibeli. Jika
tidak, dianggap merugikan. Sifat atribut yang harus ada dan menjadi
tingkat pentingnya suatu atribut pada produk atau pelayanan. Oleh sebab itu
berada pada tingkat atau level yang diingini, dan kepuasan menjadi rendah
diingini.
besar jarak antara harapan dan hasil yang dirasakan, semakin besar
ketidakpuasan konsumen.
dalam pengertian ada dibatas kewajaran. Ada beberapa tipe tentang harapan
lebih mahal dari rata-rata yang ada, maka terbentuk harapan yang lebih
baik. Sebalikanya jika harga barang rendah, mungkin jika produk setelah
70
menerimanya.
yaitu suatu harapan terhadap suatu perilaku yang akan terjadi. Harapan ini
menurut Secord dan Backman (1997) dalam Sidik (2011) adalah harapan
ada kalanya bersikap terbuka dan tidak terang-terangan. Oleh sebab itu
menjadi dua jenis yaitu; a) harapan yang terselubung (covert). Jenis harapan
tertentu tetap ada tetapi tidak diucapkan karena menyangkut kebiasaan yang
tidak perlu harus diucapkan. Inilah yang disebutkan norma. b) Harapan yang
terbuka (overt). Harapan ini memang harus diucapkan secara terbuka atau
dengan kemacetan selama satu hari atau lebih adalah juah berbeda.
Mogoknya mesin pemanen yang dapat diperbaiki dalam waktu empat jam
Tetapi jika perpanjangan jam menjadi lebih yaitu bertambah menjadi enam
jam maka kegelisahan mulai kelihatan. Bahkan jika lebih dari 8 jam maka
petani mungkin akan berdiri mengambil apa saja yang dapat dikerjakan
yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi pribadi seseorang megenai
jasa.
psikologi.
dan ingin menyediakan jasa dan dapat membantunya, dan jasa terakhir
semakin besar.
8) World of Mouth/Rekomendasi
adalah mereka yang dapat dipercaya seprti para pakar, teman, keluarga,
9) Past Experience/Pengalaman
yang pernah diterimanya di masa lalu dan harapan ini dari waktu ke
jasanya kepada pelanggan. Janji ini bisa berupa iklan, personal selling,
bagi pelanggan tentang jasa yang bagaimana yang seharusnya, dan yang
akan diberikan.
(Lovelock, 2007).
persepsi mereka tentang kualitas jasa, tetapi sikap terhadap kualitas tidak
kualitas jasa yang belum pernah mereka pakai pada informasi dari mulut ke
menggunakan suatu jasa untuk mengetahui apakah mereka puas atau tidak
dengan hasilnya.
Keunggulan
jasa yang
Jasa yang
dipahami atau
diharapkan
dipersepsikan
Ukuran-ukuran
Kualitas Jasa Jasa yang
diinginkan
Jasa yang
dipahami
Gambar 2.5 Hubungan Antara Harapan, Kepuasan Pelanggan, dan Kualitas Jasa
Yang Dipahami atau Dipersepsikan Sumber: Zeithaml et al, dalam Lovelock
terjemahan Tim Indeks, 2007).
77
suatu jasa, mereka memiliki harapan tentang kualitas jasa yang didasarkan
dari mulut ke mulut, dan iklan penyedia jasa. Setelah membeli dan
antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil suatu produk jasa dan harapan-
harapannya). Kepuasan pelanggan akan merasa puas apabila apa yang mereka
dapat sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Hal ini diungkapkan Kolter
sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan
outcome atau hasil yang didapatkan dari pengalaman konsumsi barang atau
bergerak di bidang industri manufaktur, tetapi juga pada industri jasa, salah
satunya dalam bidang kesehatan. Pengukuran mutu pada industri jasa sulit
konsumen.
BAB III
HIPOTESIS PENELITIAN
merasa puas maka pelanggan menjadi loyal, bila sebaliknya akan terjadi
Perceived Customer
quality complains
Perceived Customer
value satisfactions
Customer
expectations
Customer
loyality
79
80
kualitas jasa, kualitas produk, harga, dan faktor situasi dan personal dari
Kepuasan Kepuasan
Kualitas barang pelanggan pelanggan
antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Pengertian
Produk
Tingkat kepuasan
pelanggan
Kotler dan Amstrong (2007), faktor Psikologis merupakan salah satu faktor
pustaka maka, dapat ditetapkan kerangka konsep yang terdiri dari variabel
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil suatu produk jasa
pelanggan.
jasanya secara tepat semenjak saat pertama, dan memenuhi janji sesuai
dengan jadwal
mencoba atau membeli suatu produk, yang dijadikan standar atau acuan
tertentu.
Nilai adalah keyakinan dasar bahwa suatu modus perilaku atau keadaan akhir
eksistensi yang khas lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan
baik, atau diinginkan. Nilai merupakan terminal dan instrument atau tujuan
individu.
terhadap sesuatu yang benar, baik, atau yang diinginkannya dengan indikator
Kualitas
Pelayanan
Persepsi Kepuasan
Nilai Pasien
Harapan
Pasien
Gambar 3.4
Kerangka Konsep
kualitas pelayanan dan tiga variabel endogen yaitu harapan pasien, persepsi
gambar 3.5. Sebagai sebuah sistem pula, ketiga variabel bebas harus memiliki
keterkaitan satu sama lain, tetapi kaitan tersebut tidak boleh erat karena jika
2 X2 x2
1
2
x3
3 X3 ζ2
x4 3
2
4 x5 y9 9
X4
5 y5 y9
y5
5 y10
X5 6 y6
3 10
2 β3 y10
y6
y11
1 7 y7 11
y7 y11
y12
y8
8 y8
y12 12
β2 ζ3
β1
1 y1 y1
6
y2
2 y2
y3 1
3 y3
H88 y4
ζ1
4 y4
Gambar 3.5
Model Kerangka Analisis Penelitian
87
88
Keterangan:
melakukan konfirmatori.
4.2.2 WaktuPenelitian
Desember 2012.
91
92
maka penentuan jumlah sampel yang representatif berada pada rentang 30-
Kriteria ekslusi pemilihan sampel adalah kriteria inklusi yang karena suatu
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
kauntitatif terhadap subjek penelitia nilai respon disusun dalam satu titik
tidak setuju, mendukung dan tidak mendukung, suka tidak suka, mampu tidak
indikator dan variabel yang nilainya <0,221 (rtab untuk jumlah sampel 85
adalah 0,211) maka akan dibuang dan tidak diikutsertakan dalam proses
perhitungan selanjutnya.
Tabel 4.1
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Pengaruh Kualitas Pelayanan
Pada tabel diatas terlihat bahwa dari 25 butir soal instrumen kualitas
mengenai harapan pasien di Puskesmas Cijati dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Harapan Pasien
No Butir rhit Rtab (5%) Keterangan
Pribadi
1 0,233 0,211 Valid
2 0,359 0,211 Valid
3 0,430 0,211 Valid
4 0,455 0,211 Valid
5 0,274 0,211 Valid
Eksplisit
1 0,394 0,211 Valid
2 0,376 0,211 Valid
3 0,549 0,211 Valid
4 0,595 0,211 Valid
5 0,574 0,211 Valid
Implisit
1 0,222 0,211 Valid
2 0,326 0,211 Valid
3 0,413 0,211 Valid
4 0,464 0,211 Valid
5 0,255 0,211 Valid
Pengalaman
1 0,404 0,211 Valid
2 0,470 0,211 Valid
3 0,616 0,211 Valid
4 0,663 0,211 Valid
5 0,568 0,211 Valid
Sumber: Data SPSS 16.0 diolah 2012
Pada tabel diatas terlihat bahwa dari 20 butir soal instrumen mengenai
validitas instrumen uji coba terpakai terhadap butir pertanyaan mengenai persepsi
Tabel 4.3
Hasil PengujianValiditas Instrumen Persepsi Nilai
Pada tabel diatas terlihat bahwa dari 20 butir soal instrumen tentang
persepsi tentang nilai di Puskesmas Cijati butir 1 pada indikator nilai emosional
tidak valid. Soal yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam penghitungan nilai
akhir instrumen.
97
mengenai kepuasan pasien di Puskesmas Cijati dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kepuasan Pasien
No Butir rhit Rtab (5%) Keterangan
Kemudahan
1 0,322 0,211 Valid
2 0,288 0,211 Valid
3 0,344 0,211 Valid
4 0,618 0,211 Valid
5 0,479 0,211 Valid
Biaya
1 0,377 0,211 Valid
2 0,250 0,211 Valid
3 0,228 0,211 Valid
4 0,406 0,211 Valid
5 0,629 0,211 Valid
Interaksi
1 0,322 0,211 Valid
2 0,118 0,211 Tidak Valid
3 0,575 0,211 Valid
4 0,406 0,211 Valid
5 0,238 0,211 Valid
Fasilitas
1 0,402 0,211 Valid
2 0,331 0,211 Valid
3 0,472 0,211 Valid
4 0,559 0,211 Valid
5 0,494 0,211 Valid
Sumber: Data SPSS 16.0 diolah 2012
Pada tabel diatas terlihat bahwa dari 20 butir soal instrumen tentang
kepuasan pasien di Puskesmas Cijati butir 2 pada indikator interaksi tidak valid.
Soal yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam penghitungan nilai akhir
instrumen.
98
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen
Dari data tabel 4.5 di atas menunjukkan semua nilai Alpha Cronbach’s
(AC) > 0,6, sehingga dapat dikatakan semua variabel dalam instrumen tersebut
reliabel.
1) Editing
2) Coding
Kegunaan koding untuk mempermudah kita pada saat analisis data dan
3) Processing
Setelah semua isian kuisioner terisi penuh dan benar, dan juga sudah
4) Cleaning
(Sumartiningsih, 2007).
(SEM) yang dalam hal ini (sesuai tujuan penelitian) lebih tepat
100
serta mempercepat membaca hasil olah data atau statistik data dan
pengolahan data.
BAB V
AREA PENELITIAN
sarana pelayanan
masyarakat
103
104
kenyamanan masyarakat
a) Kepala Puskesmas
Lingkungan
terarah dan terukur, pelaksanaan yang terintegrasi dengan baik, dan adanya
Menular.
Cijati dalam tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi terutama pasien dalam
gedung dan luar gedung dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini
106
Tabel 5.1.
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas Cijati Kecamatan Cijati
Kabupatem Cianjur pada Tahun 2009 sampai dengan 2011
Jenis Pembayaran
Jumlah Pasien Dalam Pasien Luar Gedung
Tahun
Kunjungan Gedung
N % N %
2009 7805 1974 25,29 5831 74,71
2010 8540 1843 21,58 6697 78,42
2011 8127 1597 19,65 6530 80,35
Sumber : Profil Puskesmas Cijati 2011
masyarakat pada tahun 2010 mengalami penurunan sebanyak 413 orang bila
kunjungan bila dilihat berdasarkan jenis kunjungan dalam gedung pada tahun
tahun 2011 berjumlah 1597 dan kunjungan luar gedung berjumlah 6530.
dengan 2011 berdasarkan jumlah pasien baru dan lama, dapat terlihat dalam
Tabel 5.2
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan pasien umum di Puskesmas Cijati
Kabupaten Cianjur pada Tahun 2009 sampai dengan 2011
pasien pada pasien umum tahun 2009 sampai dengan 2011 mengalami
penurunan sejak 2010. Jumlah pasien baru yang meningkat juga memerlukan
suatu upaya dari puskesmas agar tetap menjadi pasien yang loyal mengingat
biaya untuk mencari pasien baru 5 kali lebih banyak dari pada
strategi jemput bola. Puskesmas hanya melayani pasien yang datang dengan
pasien dengan cara kunjungan rumah bagi keluarga atau anggotanya yang
pasien. Moto pelayanan seperti salam, senyum dan sapa belum dilakukan.
Fasilitas pelayanan dan peralatan medis belum optimal baik jumlah maupun
jenisnya.
108
Tabel 5.3
Distribusi Jenis Tenaga di Puskesmas Cijati
STANDA JML
N KEMAMPUAN KEKU
JENIS TENAGA R YG RANGAN
O TEKNIS
(ORANG) ADA
1 Kepala Puskesmas Sarjana Kesehatan 1 1 0
2 Tata Usaha Sarjana Adm. 1 1 1
Publik
3 Perencana/RR D3 Perawat 1 1
4 Bendahara SMA/SMEA 1 1
5 Bagian Kartu Pekarya 1 1 0
Dokter Umum 1 1 0
6 Poliklinik Umum
Perawat 1 2 0
7 Kamar Suntik Perawat 1 1 1
Dokter Gigi 1 1
8 Poli Gigi
Perawat Gigi 1 1
9 UGD Perawat 0 1 0
10 KIA/KB Bidan 2 1 0
Apoteker 0 0
11 Apotek
Asisten Apoteker 1 1
12 Perkesmas Bidan/Perawat 1 1 0
13 Nutrisionis DIII Gizi 1 1
14 Penyuluh Sarjana Kes. Mas 1 1 0
15 Kes. Lingk Sanitarian 1 1 1
16 Laboratorium Analis 1 1
17 Surveilans 1 1 1
18 P2P Perawat 1 1 0
19 Imunisasi Perawat 1 1 0
20 UKS Perawat 1 1 0
21 Jamkesmas Perawat 1 1 0
Perawat 1 0
22 Setiap Pustu
Bidan 1 0
23 Setiap Desa Bidan Desa 1 4 0
Sumber: Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Cijati Tahun 2012
BAB VI
HASIL PENELITIAN
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini bersumber dari hasil
Tabel 6.1
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Pada Kunjungan
Pasien Bulan Desember 2012 Puskesmas Cijati Kecamatan Cijati
Kabupaten Cianjur
Karakteristik Jumlah %
Pendidikan SD 42 49,41
SLTP 27 31,76
SLTA 11 12,95
PT 5 5,88
Sumber : Data Primer Diolah th 2012
109
110
persepsi nilai dan pasien. Deskripsi data dari masing-masing variabel terdiri
Tabel 6.2
Deskripsi Statistik Variabel Penelitian
diantara kisaran teoritisnya (20-100) dengan nilai rata-rata 4,72 dan standar
Pada variabel persepsi nilai, penilaian persepsi nilai antara 40-87 diantara
kisaran teoritisnya (20-100) dengan nilai rata-rata 62,48 dan standar deviasi
9,55. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menilai persepsi nilai oleh
rata-rata 62,38 dan standar deviasi 11,82. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Tabel 6.3
Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kualitas Pelayanan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bentuk histogram dibawah ini:
Tabel 6.4
Distribusi Frekuensi Skor Variabel Harapan Pasien
Tabel 6.5
Distribusi Frekuensi Skor Variabel Persepsi Nilai
Tabel 6.6
Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kepuasan Pasien
Karakteristiknya
Tabel 6.7
Hasil Uji Variasi Total Jawaban Variabel Kualitas Pelayanan
Terhadap Karakteristik Responden
Tabel 6.8
Hasil Uji Variasi Total Jawaban Variabel Harapan Pasien
Terhadap Karakteristik Responden
Tabel 6.9
Hasil Uji Variasi Total Jawaban Variabel Persepsi Nilai
Terhadap Karakteristik Responden
Tabel 6.10
Hasil Uji Variasi Total Jawaban Variabel Kepuasan Pasien
Terhadap Karakteristik Responden
dipengaruhi oleh karakteristik responden dengan melihat hasil uji Chi Square
Gambar 6.5
Model pengukuran langkah 1 dengan aplikasi Smart PLS 2.0
118
validity. Untuk memenuhi convergent validity nilai loading factor harus >
0,70. Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala
pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup (Chin dalam
maka nilai angka yang muncul adalah loading factor dari dari model kepada
dengan aplikasi PLS pada tahap 1 adalah seperti terlihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 6.6
Hasil pengukuran tahap 1 dengan aplikasi PLS
119
reliabilitas dan validitas konstruk penelitian. Ada tiga kriteria untuk menilai
a) Outer loading
Tabel 6.11
Evaluasi Outer Loadings
b) Discriminant validity
Tabel 6.12
Nilai Average Variance Extracted (AVE) Pada Indikator Refleksif
Hasil Uji
Kriteria
Validitas Akar
Konstruk Loading uji >0.5
AVE
Average Kualitas Pelayanan 0,603297 0,776722 Valid
Variance Harapan Pasien 0,593358 0,770297 Valid
Extracted Persepsi Nilai 0,576226 0,759096 Valid
(AVE) Kepuasan 0,693893 0,833002 Valid
Sumber : Data diolah dari output PLS Tahun 2013
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai akar AVE > 0,5 hal ini
dan Cronbachs Alpha di atas 0.7 berikut adalah hasil output dari uji
keduanya :
121
Tabel 6.13
Nilai Reliabilitas Pada Variabel Penelitian
dan Kepuasan semuanya diatas 0.7 jadi dapat disimpulkan bahwa konstruk
Hasil evaluasi signifikansi outer model dari output PLS dibawah ini,
konstruk.
Tabel 6.14
Evaluasi Refleksi nilai T-Statistik Terhadap Konstruk
merefleksikan konstruknya.
123
Tabel 6.15
Nilai R-Square
Variabel Nilai
Kualitas Pelayanan
Harapan Pasien 0,324365
Persepsi Nilai 0,512466
Kepuasan 0,663811
Sumber : Data diolah dari output PLS Tahun 2013
yang baik serta variabilitas kepuasan pasien dapat dijelaskan oleh ketiga
dan Persepsi Nilai sebesar 66.4% dan sisanya 33,6% oleh konstruk lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Persepsi Nilai dapat dijelaskan oleh
dua konstruk dalam model yaitu Kualitas Pelayanan dan Harapan Pasien
tidak langsung melalui persepsi nilai. Hal ini berarti bahwa kepuasan
Berikut ini adalah model analisis jalur, antara kualitas pelayanan, persepsi
Tabel 6.16
Nilai Path/Rho Langsung ke Variabel Kepuasan dengan T Satistik
dan Signifikansinya
pengaruh positif 0,198, dengan nilai T-Statistic sebesar 2,53 dan signifikan
pada α=5%. Nilai T-Statistic tersebut berada diatas nilai kritis (1,96).
kepuasan pasien menunjukkan tidak ada pengaruh positif 0.114, dengan nilai
T-Statistic sebesar 1,58 dan tidak signifikan pada α=5%. Nilai T-Statistic
positif 0.570, dengan nilai T-Statistic sebesar 9,890 dan signifikan pada
α=5%. Nilai T-Statistic tersebut berada jauh diatas nilai kritis (1,96).
positif 0.584, dengan nilai T-Statistic sebesar 8,099 dan signifikan pada
0.344, dengan nilai T-Statistic sebesar 3,264 dan signifikan pada α=5%. Serta
pengaruh positif 0.460, dengan nilai T-Statistic sebesar 6,412 dan signifikan
pada α=5%
Statistic lebih kecil dani nilai kritis (1,96), yaitu konstruk kualitas pelayanan
terhadap kepuasan pasien. Dalam analisis jalur, ada suatu cara untuk
memperbaiki suatu model struktur analisis jalur yang disebut dengan istilah
dari model variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Jadi,
model trimming terjadi ketika koefisien jalur diuji secara keseluruhan ternyata
ada variabel yang tidak signifikan, peneliti perlu memperbaiki model struktur
(0,869).
Convergent Validity.
kemudian dilakukan kembali uji outer model dan Inner model sebagai
berikut :
semua konstruk memiliki nilai loading lebih besar dari 0,5 sehingga kriteria
uji terhadap indikator ukur dinyatakan semua valid. Validitas indikator juga
Tabel 6.17
Evaluasi Outer Loadings
Tabel 6.18
Nilai Average Variance Extracted (AVE) Hasil Trimming
Hasil Uji
Kriteria
Validitas Akar
Konstruk Loading uji >0.5
AVE
Average Kualitas Pelayanan 0,603524 0,776868 Valid
Variance Harapan Pasien 0,593376 0,770309 Valid
Extracted Persepsi Nilai 0,576226 0,759096 Valid
(AVE) Kepuasan 0,693896 0,833004 Valid
Sumber : Data diolah dari output PLS Tahun 2013
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai akar AVE > 0,5 hal ini
dan Cronbachs Alpha di atas 0.7 berikut adalah hasil output dari uji
keduanya :
Tabel 6.19
Nilai Reliabilitas Hasil Trimming
Persepsi Nilai, dan Kepuasan semuanya diatas 0.7 jadi dapat disimpulkan
Tabel 6.20
Evaluasi Refleksi nilai T-Statistik Terhadap Konstruk hasil
Trimming
merefleksikan konstruknya.
Tabel 6.21
Nilai R-Square
Variabel Nilai
Kualitas Pelayanan
Harapan Pasien 0,323600
Persepsi Nilai 0,512398
Kepuasan 0,655383
Sumber : Data diolah dari output PLS Tahun 2013
yang baik serta variabilitas kepuasan pasien dapat dijelaskan oleh ketiga
dan Persepsi Nilai sebesar 65.5% dan sisanya 34,5% oleh konstruk lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Persepsi Nilai dapat dijelaskan oleh
dua konstruk dalam model yaitu Kualitas Pelayanan dan Harapan Pasien
tidak langsung melalui persepsi nilai. Hal ini berarti bahwa kepuasan
Berikut ini adalah model analisis jalur, antara kualitas pelayanan, persepsi
133
Tabel 6.22
Nilai Path/Rho Langsung ke Variabel Kepuasan dengan T Satistik
dan Signifikansinya
hasil Nilai T-Statistic tersebut berada diatas nilai kritis (1,96). Dengan
Tabel 6.23
Persentase Pengaruh antar Konstruk Terhadap
Konstruk Kepuasan Pasien Pada Model Teoretis
secara langsung maupun tidak langsung terhadap kepuasan. Hasil uji terhadap
sebesar 20,9%.
menunjukkan kesesuaian dengan nilai R Square atau dengan kata lain bahwa
sebesar 32,36%. Adapun variabel persepsi nilai mampu dijelaskan oleh dua
1= 1 1+ζ1
20.4876 30.3446
10.6764
berikut :
136
dan persepsi serta sisanya 11.38% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
PEMBAHASAN
Cijati.
pada penelitian ini diukur dengan lima indikator yaitu : Daya tanggap,
indikator tersebut memiliki pengaruh yang cukup kuat dengan nilai Loading
factor diatas 0,500 terutama indikator Daya tanggap (0,879), Bukti langsung
(0,663).
137
138
Pasien didapatkan nilai 0.569 dengan nilai T-Statistic sebesar 10,18 dan
signifikan pada α=5%. Nilai T-Statistic tersebut berada jauh diatas nilai
0.197 dengan nilai T-Statistic sebesar 2,58 dan signifikan pada α=5%. Nilai
sebesar 0,04%.
Zeithaml, Berry dalam Tjiptono (2006) mengatakan ada dua faktor utama
service Apabila jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai
jika yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas
yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas
yang diterima atau dirasakan tidak sesuai (di bawah) dengan yang
dan berakhir pada persepsi pelanggan. Ini berarti bahwa citra kualitas yang
Cijati.
sebesar 8,021 dan signifikan pada α=5%. Nilai T-Statistic tersebut berada
jauh diatas nilai kritis (1,96). Nilai yang didapat ini merupakan nilai
0.389 dengan nilai T-Statistic sebesar 4,564 dan signifikan pada α=5%.
140
Nilai T-Statistic tersebut berada jauh diatas nilai kritis (1,96). Adapun
bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan pada daya
tarik dari hasil itu bagi orang yang bersangkutan (Siagian, 2004). Menurut
Tjiptono (2008) dalam konteks kualitas produk (barang dan jasa) dan
sebelum mencoba atau membeli suatu produk, yang dijadikan standar atau
biasanya melihat apa yang mereka harapkan untuk dilihat, dan apa yang
atau tidaknya hasil dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu benar-benar
juga pada keinginan (desire). Terdapat isyarat dari pernyataan tersebut yaitu
kemampuan atribut, benefit, atau outcomes lead untuk dicapai dari nilai-
orientasi pada masa depan atau jangka panjang dan bersifat secara relatif
dasar pesan-pesan yang diterima dari penjual, teman, dan sumber informasi
dibatas kewajaran.
Cijati.
Pasien ini diperoleh dengan nilai sebesar 0.489 dengan nilai T-Statistic
sebesar 6,816 dan signifikan pada α=5%. Nilai T-Statistic tersebut berada
sesuai dengan apa yang didefinisikan oleh Kotler dan Keller (2009)
Customer delivered value ini pada akhirnya akan diterima oleh konsumen
customer’s evaluation of all benefits and all the costs of an offering and the
berbagai kegunaan dan biaya yang dievaluasi calon pelanggan dari sebuah
dengan Isman (2007) “Pricing is the moment of truth all marketing comes
dipikirkan konsumen.
144
aplikasi SEM yang merupakan hal yang baru bagi peneliti, sehingga
secara menyeluruh
BAB VIII
PENUTUP
8.1. Kesimpulan
8.1.1 Lima (5) hubungan antar variabel berpengaruh secara signifikan secara
8.1.2 Terbentuk dua variabel (harapan pasien dan persepsi nilai) yang memiliki
8.1.3 Prosentase pengaruh semua variabel terhadap kepuasan pasien 86,4 yang
8.1.4 Nilai Q square (predictive relevance) sebesar 88,62 % artinya model secara
pasien dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, harapan pasien dan persepsi nilai
145
146
8.2. Saran
secara menyeluruh.
8.2.3. Dari hasil penelitian ini perlu di intervensi dan evaluasi terhadap
Boediono dan Koster, Wayan, 2002. Teori Dan Aplikasi Statistika Dan
Probabilitas, Bandung, Remaja Rosdakarya
Denove, Chris; dan James, J. Power IV, 2007. Satisfaction (bagaimana setiap
perusahaan hebat mendengarkan suara konsumennya). Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo.
Durianto, et al, 2004. Brand Equity Ten (strategi memimpin pasar). Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Durianto, Sitinjak, Tony, 2007. Strategi Menaklukan pasar (melalui riset ekuitas
dan perilaku merek). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Evans, James R. And Lindsay, William M, 2002. The Management And Control
Quality, 5th edition. United States, South-Western Tomson Learning.
Griffin, Ricky W. and Pustay, Michael W., 2005, International Business, Pearson
Education, Inc, Upper Saddle River, NJ.
Hastono, Sutanto Priyo dan Sabri, Luknis. 2008. Statistik Kesehatan. Jakarta,
Rajawali Pers.
Husein, Umar. 2006. Metode Riset Bisnis. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane, 2009. Marketing Management 13th edition
alih bahasa Bob Sabran. Jakarta, Erlangga.
Kotler, Philip, 2002. Manajemen Pemasaran jilid II (edisi bahasa Indonesia).
Jakarta : PT Prehalindo Indonesia.
Kotler, Philip dan Amstrong, G. 2009, Principle of Marketing (11th edition). New
Jersey: Prentice Hall.
Mowen, John C. 2006. Perilaku Konsumen (edisi 6). Jakarta : Erlangga. Jilid 2
Mowen & Michael. 2009. Perilaku Konsumen. Alih Bahasa : Dwi Kartini. Edisi
Kelima. Jakarta : Erlangga
Peter , Paul, J, dan Jerry, C.o. 2000. Perilaku konsumen dan Strategi Pemasaran.
Edisi Keempat. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Schiffman, Leon and Kanuk, Leslie Lazar. 2008. Perilaku Konsumen edisi ke-7
alih bahasa Zoelkifli Kasip. Indeks.
Sexton, Don, 2006. Marketing 101 (edisi bahasa Indonesia). Jakarta : PT. Bhuana
Ilmu Populer.
Setiadi, Nugroho J. 2007. Perilaku konsumen, konsep dan implikasi untuk strategi
dan penelitian pemasaran. Bogor : Kencana.
Tjiptono, F., 2006, Service, Quality & Satisfaction, Yogyakarta: CV Andi Offset.
Yamin, Sofyan Dan Kurniawan, Heri, 2011. Partial Least Square Path Modeling.
Jakarta, Salemba Infotek.
Zeithaml, Valarie: Bitner Jo Mary: dan Gremler D., Dayne 2006. Services
Marketing (integrating customer focus Across the firm). Edisi IV. New
York : Mc Graw-Hill International Edition.
DAFTAR JURNAL
Berry, L.L & Waldfogel, M.S., 2006. "Capture and communicate value in the
pricing of services", Sloan Management Review, Vol.37, No.4, pp 41-51
Darsono & Indahwati, L., 2005. “Loyalty & Disloyalty: Sebuah Pandangan
Komprehensif Dalam Analisis Loyalitas Pelanggan,” Jurnal Administrasi
dan Bisnis, Vol.4
Kraft, Kenneth L, 2001. The Role of Ethics and Social Responsibility in Achieving
Organizational Effectiveness: Students versus managers. Journal of
Business Ethics10-9
Mulyono, B.H., 2008. Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Konsumen: Studi Kasus Pada Perumahan Puri
Mediterania Semarang, Tesis, Semarang: Universitas Diponegoro
Ravald, A & Christian, G., 1996. “The value concept and relationship
marketing”, European Journal of Marketing, Vol.30
N VARIABE NO
SUB VARIABEL MATERI
O L ITEM
1 Kualitas 1. Responsiveness/Kerelaan 1. Sambutan 1
Pelayanan 2. Cepat tanggap 2
3. Proaktif 3
4. Cepat 4
5. Informasi yang 5
jelas
2. Assurance/Jaminan 6. Sesuai jadwal 6
7. Dipercaya 7
8. Rasa aman 8
9. Keterampilan 9
10. Sopan dan 10
ramah
3. Tangiblel/Bukti langsung 11. Kebersihan dan 11
kerapihan
petugas
12. Kebersihan dan 12
kerapihan
petugas
13. Kebersihan dan 13
Kerapihan
14. Kelengkapan 14
15. Penataan 15
4. Empaty/Kemudahan 16. Perhatian 16
17. Ketulusan 17
18. Status social 18
19. Perhatian 19
khusus
20. Perhatian 20
terhadap pasien
dan keluarga
5. Reliability/Kehandalan 21. Kualitas alat 21
22. Teliti 22
23. Terampil 23
24. Prosedur tidak 24
berbelit
25. Pemeriksaan 25
cepat
2 Harapan 1. Kebutuhan Pribadi 1. Memenuhi 1
Pelanggan kebutuhan
ribadi
2. Sesuai 2
3. Menyelesaikan 3
4. Altematif 4
5. Bagi keluarga 5
2. Janji pelayanan eksplisit 6. Terdapat slogan 6
7. Visi misi 7
8. Standar 8
Pelayanan
9. Slogan mudah 9
dimengerti
10. Alur pelayanan 10
3. Janji pelayanan implisit 11. Sesuai slogan 11
12. Sesuai visi misi 12
13. Sesuai aturan 13
14. Bukan sekedar 14
slogan
15. Sesuai alur 15
4. Pengalaman masa 16. Cerita orang 16
lampau 17. Pengalaman 17
masa lalu
18. Telah 18
menggunakan
19. Antusias 19
20. Pengalaman 20
baik
2 : Buruk/Tidak sesuai
3 : Sedang/Sedang
4 : Baik/Sesuai
II. Jika ada pertanyaan/pernyataan yang kurang jelas dapat ditanyakan kepada
peneliti.
PETUNJUK
Contoh:
Menurut Bapak/Ibu kualitas gedung Puskesmas Cijati adalah:
I.Persepsi Mutu
A. Responsivenes/Daya Tanggap
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
4. Dalam memberikan pelayanan, petugas melayani dengan cepat pada saat
pasien membutuhkan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
B. Assurance/Kepastian
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
C. Tanggible/Penampilan Fisik
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
D. Emphaty/Perhatian
Buruk Baik
1 2 3 4 5
17. Petugas melayani dengan tulus dan penuh kasih sayang
Buruk Baik
1 2 3 4 5
18. Petugas memberikan pelayanan secara baik kepada setiap pasien tanpa
memandang status sosial
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
E. Reliability/Kehandalan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
24. Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat dan tidak berbelit-belit
Buruk Baik
1 2 3 4 5
25. Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat dan tepat
Buruk Baik
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
5. Saya akan menjadikan Puskesmas Cijati sebagai sarana untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan bagi keluarga
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
C. Janji pelayanan secara implisit
1 2 3 4 5
12. Visi dan Misi Puskesmas Cijati diterapkan dalam memberikan pelayanan
terasa dari pelayanan yang diberikan
1 2 3 4 5
13. Petugas memberikan pelayanan sesuai dengah aturan dan tata cara
pelayanan yang dijanjikan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
16. Saya menggunakan pelayanan Puskesmas Cijati karena serita yang baik
dari pengalaman orang lain
1 2 3 4 5
17. Saya menggunakan pelayanan Puskesmas Cijati karena pengalaman yang
lalu teruji hasil baiknya
1 2 3 4 5
18. Saya menggunakan pelayanan Puskesmas Cijati karena saudara yang telah
menggunakan pelayanan di Puskesmas Cijati dan hasilnya baik
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
3. Peralatan medis yang ada di Puskesmas Cijati dipergunakan sesuai dengan
fungsinya
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
B. Nilai Ekonomi
1 2 3 4 5
7. Tarif retribusi yang berlaku di Puskesmas Cijati sesuai dengan kondisi saat
ini
1 2 3 4 5
8. Biaya tambahan yang saya keluarkan sesuai dengan hasil yang saya rasakan
1 2 3 4 5
9. Saya rela mengeluarkan biaya/ongkos demi mendapatkan pelayanan di
Puskesmas Cijati
1 2 3 4 5
10. Saya mau mengeluarkan biaya tambahan demi pelayanan yang lebih baik
1 2 3 4 5
C. Nilai Emosional
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
15. Setelah mendapatkan pelayanan di Puskesmas Cijati segala keluhan
kesehatan yang dirasakan relatif lebih baik
1 2 3 4 5
D. Nilai Pengorbanan
1 2 3 4 5
17. Saya rela menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan pelayanan di
Puskesmas Cijati karena sebanding dengan pelayanan yang diterima
1 2 3 4 5
18. Saya rela menungeluarkan usaha yang besar untuk dapat memanfaatkan
pelayanan di Puskesmas Cijati karena sebanding dengan hasilnya
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
20. Saya rela melewati akan tetap setia dan terus memanfaatkan pelayanan di
Puskesmas Cijati
1 2 3 4 5
IV. Kepuasan Pasien
A. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
7. Kawajaran biaya yang dikeluarkan dengan pelayanan yang diterima
Bapak/Ibu adalah:
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
14. Menurut Bapak/Ibu, pelayanan Perawat adalah:
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Buruk Baik
1 2 3 4 5
LAMPIRAN-LAMPIRAN
No Kuali
Resp X1 X2 X3 X4 X5 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 tas Harap Pers. Puas
1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 11 10 10 11
2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 13 9 10 10
3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 11 10 9 9
4 3 3 3 3 2 2 4 4 5 3 3 4 2 3 3 2 3 14 15 12 11
5 3 3 3 2 3 3 3 4 5 3 3 4 2 2 2 3 2 14 15 12 9
6 3 3 3 4 3 3 4 4 1 3 3 2 2 3 3 3 2 16 12 10 11
7 3 4 4 2 1 1 4 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 14 9 12 10
8 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 14 12 9 11
9 4 3 4 2 3 3 4 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 16 14 9 11
10 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 5 4 4 4 3 15 11 12 15
11 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 11 10 11 11
12 3 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 15 14 13 10
13 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 17 15 16 13
14 4 3 3 4 5 5 4 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 19 13 10 12
15 5 5 5 4 4 4 3 3 3 1 4 2 4 4 4 3 3 23 13 11 14
16 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 14 15 13 11
17 2 4 4 2 3 2 3 3 3 1 2 2 3 3 2 4 3 15 11 8 12
18 1 2 1 1 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 6 9 10 12
19 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 14 9 10 11
20 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 13 11 9 9
21 3 2 2 3 4 3 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 14 11 9 11
22 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 13 11 9 9
23 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 2 3 2 3 2 2 13 14 9 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
24 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 14 9 8 8
25 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 10 11 11 11
26 4 5 5 3 4 4 1 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 21 13 14 14
27 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 14 8 9 9
28 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 1 1 3 3 2 2 12 10 5 10
29 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 11 9 9 9
30 3 3 3 2 2 2 3 1 2 3 3 2 3 3 2 3 2 13 8 11 10
31 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 17 12 12 11
32 2 2 2 3 3 4 3 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 12 13 8 8
33 2 3 3 1 2 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 11 13 13 13
34 4 4 3 3 5 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 19 15 14 14
35 3 4 4 2 2 3 4 5 5 3 3 4 4 5 5 4 3 15 17 14 17
36 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 18 12 12 14
37 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 2 4 4 3 3 3 3 17 14 12 12
38 4 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 4 4 5 5 4 4 16 18 14 18
39 3 3 3 1 1 1 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 11 11 15 15
40 2 2 2 3 3 3 4 5 4 5 4 3 4 5 4 3 3 12 16 16 15
41 4 3 3 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 14 13 15 13
42 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 13 10 11 8
43 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 16 14 14 12
44 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 2 17 12 12 12
45 1 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 7 9 9 7
46 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 16 12 12 12
47 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 11 7 8 7
48 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 12 9 8 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
49 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 16 9 9 10
50 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 21 15 13 12
51 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 18 13 14 13
52 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 14 13 12 13
53 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 17 15 14 15
54 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 5 5 4 4 3 4 17 14 16 15
55 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 3 17 14 15 16
56 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 16 13 14 13
57 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 21 14 15 14
58 2 4 4 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 14 10 7 10
59 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 16 12 12 12
60 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 15 15 14 13
61 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 17 13 14 13
62 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 18 12 15 13
63 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 13 13 12 14
64 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 3 16 13 16 14
65 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 14 10 7 8
66 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 3 1 2 2 2 12 8 10 7
67 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 1 2 11 8 10 7
68 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 17 15 12 12
69 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 9 9 8 11
70 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 17 13 13 12
71 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 10 10 8 7
72 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 16 15 13 11
73 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 14 12 12 15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
74 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 16 13 13 15
75 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 14 12 14 13
76 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 11 7 10 7
77 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 13 14 12 14
78 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 12 10 13 11
79 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 11 12 10 9
80 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 22 17 16 17
81 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 18 15 15 16
82 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 16 14 13 15
83 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 13 11 9 11
84 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 13 10 11 10
85 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 18 13 14 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
AVE
Composite Reliability
harapan 0,593376
harapan 0,849275
R Square
R Square
harapan 0,323600
kualitas
persep 0,512398
puas 0,655383
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Outer Loadings
X1 0,877507
X2 0,801970
X3 0,808382
X4 0,657085
X5 0,720558
Y1 0,512266
Y10 0,837320
Y11 0,809897
Y12 0,814309
Y2 0,808063
Y3 0,878227
Y4 0,828757
Y5 0,754104
Y6 0,757322
Y7 0,756858
Y8 0,768024
Y9 0,869165
Standard Standard
Original Sample T Statistics
Deviation Error
Sample (O) Mean (M) (|O/STERR|)
(STDEV) (STERR)
harapan ->
0,584833 0,570604 0,072910 0,072910 8,021248
persep
harapan ->
0,388970 0,372470 0,085221 0,085221 4,564225
puas
kualitas ->
0,568858 0,577735 0,055838 0,055838 10,187650
harapan
kualitas ->
0,197454 0,220118 0,076624 0,076624 2,576903
persep
persep ->
0,488840 0,509283 0,071717 0,071717 6,816211
puas
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Standard T Statistics
Original Sample Standard
Deviation (|O/STERR|)
Sample (O) Mean (M) Error (STERR)
(STDEV)
Standard
Original Sample Mean Standard Error T Statistics
Deviation
Sample (O) (M) (STERR) (|O/STERR|)
(STDEV)
X1 <-
0,877507 0,872961 0,022899 0,022899 38,321154
kualitas
X2 <-
0,801970 0,789809 0,051366 0,051366 15,612966
kualitas
X3 <-
0,808382 0,792717 0,056241 0,056241 14,373588
kualitas
X4 <-
0,657085 0,648981 0,078734 0,078734 8,345628
kualitas
X5 <-
0,720558 0,716579 0,065208 0,065208 11,050206
kualitas
Y1 <-
0,512266 0,513478 0,092431 0,092431 5,542122
harapan
Y2 <-
0,808063 0,801796 0,034750 0,034750 23,253861
harapan
Y3 <-
0,878227 0,877135 0,024420 0,024420 35,962813
harapan
Y4 <-
0,828757 0,831991 0,043092 0,043092 19,232224
harapan
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
tahun 1986