Anda di halaman 1dari 10

HIGEIA 2 (4) (2018)

HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH


RESEARCH AND DEVELOPMENT
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia

Peran Kepuasan Pasien sebagai Variabel Mediasi Pengaruh Mutu Pelayanan


terhadap Loyalitas Pasien

Ginka Vigaretha1, Oktia Woro Kasmini Handayani1

1
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Cakupan kunjungan pasien rawat jalan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso pada bulan
Diterima 15 Agustus Oktober tahun 2017 sebanyak 12.975 pasien, bulan November sebanyak 12.259 pasien, dan bulan
2018 Desember hanya 12.149 pasien. Hasil survei kepuasan pelanggan menunjukkan angka 75,08%
Disetujui 20 Oktober (Kurang Baik). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara mutu
2018 pelayanan terhadap loyalitas pasien, mutu pelayanan dengan kepuasan pasien, kepuasan pasien
Dipublikasikan 30 terhadap loyalitas pasien serta untuk mengetahui apakah kepuasan pasien dapat memediasi
Oktober 2018 hubungan antara mutu pelayanan dengan loyalitas pasien. Penelitian dilakukan pada bulan Mei
________________ tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan studi cross sectional,
dilengkapi kajian kuantitatif dengan wawancara menggunakan kuesioner. Sampel sebesar 106
Keywords:
orang dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan
Service Quality, Satisfaction,
kuesioner. Metode analisis data menggunakan Uji Regresi Linier Berganda dan Analisis Jalur
Patient Loyalty
dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara mutu pelayanan
____________________
terhadap loyalitas (Sig.=0.020), mutu pelayanan terhadap kepuasan (Sig.=0,000), kepuasan
DOI:
terhadap loyalitas (Sig.=0,000) dan kepuasan dapat memediasi hubungan antara mutu pelayanan
https://doi.org/10.15294
dengan loyalitas. (0,339>0,267).
/higeia.v2i4.23893
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
Coverage of outpatient visits in hospitals dr. Soediran Mangun Sumarso in October 2017 are 12,975 patients,
November are 12,259 patients, and December only 12,149 patients. The result of customer satisfaction survey
showed 75.08% (Less Good). The purpose of this study was to determine the effect between service quality to
patient loyalty, service quality to patient satisfaction, patient satisfaction to patient loyalty and to know
whether patient satisfaction can mediate the relation between service quality to patient loyalty. This research
was conducted in May 2018. The type of this research is descriptive analytical with cross sectional design,
completed by quantitative analysis by interview using questionnaire. Number of samples of 106 respondents,
the sampling technique is Purposive Sampling. Data was collected used is a questionnaire. Data analysis using
Multiple Linear Regression and Path Analysis using SPSS. The result of research shows that there is influence
between service quality to loyalty (Sig.=0,020), quality of service to satisfaction (Sig.=0,000), satisfaction to
loyalty (Sig.=0.000) and satisfaction can mediate relationship between service quality and loyalty.
(0.339>0.267).

© 2018 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p ISSN 1475-362846
Gedung F5 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
e ISSN 1475-222656
E-mail: ginka.viga97@gmail.com

543
Ginka V. Dan Oktia W. K. H. / Peran Kepuasan Pasien / HIGEIA 2 (4) (2018)

PENDAHULUAN prioritas utama, maka akan mengakibatkan


gagalnya penjualan produk/jasa sehingga
Kesehatan merupakan hal yang penting menurunkan profitabilitas (Rahmayanty, 2010).
bagi setiap manusia dan dijadikan salah satu Menghadapi persaingan di bidang
indikator dalam Pembangunan Nasional. Untuk layanan kesehatan ini, penyedia jasa pelayanan
mencapai derajat kesehatan yang setinggi- kesehatan dituntut untuk selalu memberikan
tingginya, pada tanggal 1 Januari 2014 layanan yang baik untuk meningkatkan mutu
Pemerintah menyelenggarakan Program pelayanannya supaya kepercayaan pasien selalu
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui diberikan kepada penyedia pelayanan kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). sehingga dapat berdampak pada kepuasan
Program JKN merupakan program pasien dan loyalitas pasien (Dewi, 2016).
Pemerintah yang bertujuan memberikan Menurut Fitri (2016), Kualitas memberikan
kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh dorongan khusus bagi para pelanggan untuk
bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup menjalin ikatan relasi saling menguntungkan
sehat, produktif dan sejahtera. Dengan adanya dalam jangka panjang dengan perusahaan.
program tersebut, masyarakat semakin mudah Definisi mutu menurut American Society for
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan Quality Control dalam Kotler & Keller (2009)
terlebih lagi bagi masyarakat kurang mampu adalah totalitas fitur dan karakteristik produk
dapat terbantu dengan adanya program atau jasa yang bergantung pada kemampuannya
JKN/KIS karena berdasarkan Undang-Undang untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan atau tersirat.
Sosial Nasional menentukan bahwa, Pasal 17 Menurut Gravin dan Davis dalam
ayat (4) ditentukan bahwa, “Iuran program Nasution (2015), kualitas adalah kondisi
jaminan sosial bagi Fakir Miskin dan orang dinamis yang berhubungan dengan produk,
yang tidak mampu dibayar oleh Pemerintah”. manusia atau tenaga kerja, proses dan tugas,
Rumah Sakit merupakan fasilitas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi
pelayanan publik yang diperlukan sebagai harapan pelanggan. Menurut Departemen
fasilitas pendukung di bidang kesehatan dalam Kesehatan RI, pelayanan berkualitas adalah
pembangunan derajat kesehatan dan ujung suatu keadaan yang menunjukkan tingkat
tombak pelayanan kesehatan. Namun tidak kesempurnaan pelayanan kesehatan yang disatu
semua Rumah Sakit memiliki kualitas pihak dapat memberikan kepuasan setiap pasien
pelayanan yang sama, begitu pula dengan serta dipihak lain tata cara pelaksanaannya
penilaian masyarakat akan pelayanan suatu sesuai dengan kode etik profesi yang sudah
Rumah Sakit akan berbeda antara satu dengan ditetapkan. Jadi pelayanan dapat dikatakan
yang lainnya. Dewasa ini Rumah Sakit yang berkualitas apabila dapat menciptakan kepuasan
ada di Indonesia semakin banyak, bahkan tak kepada pelanggannya sesuai dengan yang
sedikit masyarakat menengah ke atas memilih diharapkan.
memanfaatkan pelayanan Rumah Sakit luar Mutu atau kualitas pelayanan adalah
negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan suatu pelayanan yang beroperasi sesuai dengan
yang lengkap. standar yang ditetapkan dan pelayanan yang
Hai ini menunjukkan bahwa kesempatan diberikan dapat memenuhi keinginan
masyarakat untuk memilih pelayanan kesehatan pelanggan. Menurut Sumarwan (2014), mutu
sesuai dengan yang mereka inginkan akan pelayanan kesehatan dapat dilihat dari
semakin terbuka lebar, dengan begitu bagi SERVQUAL yang memiliki 5 dimensi yaitu,
sebuah Rumah Sakit jika tetap ingin Reliability (kehandalan pelayanan),
mempertahankan eksistensinya mereka harus Responsiveness (ketanggapan), Assurance
memperhatikan mutu pelayanan yang diberikan (jaminan), Tangible (bukti fisik), Emphaty
kepada pasien. Bila pelayanan tidak menjadi (empati).

544
Ginka V. Dan Oktia W. K. H. / Peran Kepuasan Pasien / HIGEIA 2 (4) (2018)

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. penurunan kunjungan pasien.


Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Berdasarkan Peraturan Menteri
Wonogiri merupakan satu-satunya Rumah Sakit Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
milik pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
yang juga menjadi salah satu Fasilitas 14 Tahun 2017, untuk peningkatan kualitas
Kesehatan Rujukan. Rumah Sakit ini ditetapkan pelayanan publik secara berkelanjutan perlu
ijin operasionalnya oleh Menteri Kesehatan dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pada tanggal 13 Januari 1956 sebagai rumah pelayanan publik salah satunya dengan survei
sakit tipe D dan menjadi Rumah Sakit tipe C kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pada tanggal 11 Juni 1983, tipe B tanggal 5 Juni pelayanan publik. Dari hasil survei kepuasan
1996 dan berdasarkan Keputusan Menkes No. pelanggan di RSUD dr. Soediran Mangun
544/Menkes/SK/IV/1996 menjadi Tipe B Non Sumarso Kabupaten Wonogiri pada tahun 2017
Pendidikan. Pada tahun 2017 RSUD Soediran menunjukkan angka 75,08%, di mana dengan
Mangun Sumarso telah berhasil mencapai hasil tersebut dapat di ketahui bahwa mutu
akreditasi paripurna. pelayanan masuk dalam kategori C atau Kurang
Data cakupan kunjungan pasien rawat Baik (Data Laporan Indikator Mutu Kunci
jalan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
tahun 2017 pada Triwulan IV mengalami Kabupaten Wonogiri Tahun 2017).
penurunan. Pada bulan Oktober terdapat 12.975 Peningkatan kepuasan pasien sangat
pasien, bulan November terdapat 12.259 pasien, diperlukan untuk mempertahankan eksistensi
dan bulan Desember terdapat 12.149 pasien sebuah pelayanan kesehatan agar dapat tetap
yang berkunjung. Hasil survei kepuasan bersaing. Apabila pasien merasa puas akan
pelanggan menunjukkan angka 75,08%, yang pelayanan yang diterima, maka akan
menunjukkan bahwa mutu pelayanan masuk memberikan manfaat bagi penyedia pelayanan
dalam kategori C atau Kurang Baik. Penelitian tersebut salah satunya adalah kepuasan pasien
yang dilakukan oleh Hidajahningtyas (2013), dapat menimbulkan loyalitas. Penelitian yang
menyatakan bahwa kepuasan pasien dilakukan oleh Kulsum (2017), menyatakan
berpengaruh terhadap loyalitas pasien. Dengan bahwa kepuasan yang tinggi akan meningkatkan
demikian kepuasan pelanggan harus diimbangi loyalitas pasien. Pelayanan yang memuaskan
dengan loyalitas pelanggan. dan berkualitas akan membentuk loyalitas
Penurunan kunjungan pasien di RSUD pasien/pelanggan, dan kepuasan sangat erat
dr. Soediran Mangun Sumarso dapat terjadi hubungannya dengan ”word of mouth”, maka
karena sedikitnya masyarakat yang sakit atau pelayanan yang memuaskan tersebut juga akan
telah berhasilnya pelayanan fasilitas kesehatan mendatangkan pelanggan baru (Kuntoro &
tingkat pertama dalam menurunkan angka Istiono, 2017).
rujukan ke rumah sakit. Selain itu, terjadinya Loyalitas pasien adalah keputusan atau
penurunan kunjungan pasien dapat terjadi komitmen pasien untuk melakukan
akibat belum maksimalnya pelayanan yang pemanfaatan ulang di masa yang akan datang
diberikan oleh Rumah Sakit sehingga pasca penggunaan sebuah pelayanan kesehatan
berdampak pada kepuasan pasien. Menurut dan pasien tersebut mau untuk mereferensikan
Septiyani (2015), terjadinya penurunan jumlah atau merekomendasikan pelayanan yang telah
kunjungan pasien disebabkan karena faktor dirasakannya kepada orang lain. Sedangkan
eksternal yang memungkinkan jumlah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kunjungan pasien yang sakit berkurang dan loyalitas pelanggan antara lain nilai yang
faktor internal yaitu apakah selama ini meliputi harga dan kualitas, citra, kenyamanan
pelayanan yang diberikan kepada pasien dan kemudahan, kepuasan pelanggan,
menimbulkan ketidakpuasan sehingga pelayanan, dan jaminan atau garansi.
berpengaruh terhadap kualitas pelayanan dan Sesuai dengan penelitian yang dilakukan

545
Ginka V. Dan Oktia W. K. H. / Peran Kepuasan Pasien / HIGEIA 2 (4) (2018)

oleh Sa’adah (2015), menunjukkan bahwa mutu proses pengambilan data dilakukan dalam
pelayanan farmasi mempengaruhi loyalitas waktu yang bersamaan antara variabel bebas
pasien secara tidak langsung melalui kepuasan. dan variabel terikat. Penelitian dilaksanakan di
Penelitian yang dilakukan oleh Lei & Jolibert RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso,
(2012), bahwa peningkatan kualitas yang Kabupaten Wonogiri. Populasi dari penelitian
dirasakan tidak mengarah langsung ke loyalitas ini adalah Populasi pada penelitian ini adalah
pelanggan, akan tetapi peningkatan kualitas semua pasien rawat jalan pengguna JKN/KIS
untuk menjaga loyalitas pasien tergantung pada yang berkunjung ke RSUD dr. Soediran
tingkat kepuasan pasien. Penelitian yang Mangun Sumarso saat penelitian dilaksanakan,
dilakukan oleh Mahmud (2013) dan Shahab tepatnya pada bulan Mei tahun 2018. Sampel
(2016), menyatakan bahwa tingkat kepuasan pada penelitian ini sejumlah 106 responden.
pelanggan memberikan pengaruh yang Teknik pengambilan sampel
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Ketika menggunakan purposive sampling yaitu teknik
pelanggan merasa puas, maka mereka akan pengambilan sampel dengan pertimbangan
loyal terhadap suatu barang atau jasa. tertentu dimana pemilihan sampel berdasarkan
Visi dari RSUD dr. Soediran Mangun kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria
Sumarso adalah: Rumah Sakit Unggulan yang inklusi diantaranya pasien rawat jalan pengguna
Berdaya Saing dan Diminati Masyarakat. JKN/KIS yang berkunjung di RSUD dr.
Loyalitas pasien sangat dibutuhkan dalam Soediran Mangun Sumarso saat penelitian
mewujudkan visi tersebut, karena dengan dilaksanakan, telah berkunjung lebih dari satu
adanya loyalitas masyarakat tidak hanya akan kali, pasien berumur 35-55 tahun, merupakan
melakukan kunjungan ulang di RSUD dr. peserta non-PBI, pendidikan SD-SMP-SMA,
Soediran Mangun Sumarso namun pasien juga Pasien yang memiliki pekerjaan. Kriteria
akan merekomendasikan kepada orang lain agar eksklusi dalam penelitian ini adalah menolak
menggunakan pelayanan jasa yang diberikan untuk menjadi responden dalam penelitian ini
oleh Rumah Sakit. dan mengalami hambatan dalam
Perbedaan antara penelitian ini dengan berkomunikasi.
penelitian sebelumnya adalah lokasi dan waktu Data dalam penelitian ini berasal dari
penelitian, di mana pada penelitian ini lokasi sumber data primer dan sumber data sekunder.
berada di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Sumber data sekunder berasal dari data rekam
Kabupaten Wonogiri pada tahun 2018, medis Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran
penelitian ini menggunakan variabel mediasi Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri,
yaitu kepuasan pelanggan, dan variabel bebas mengenai jumlah cakupan kunjungan pasien
yang digunakan adalah mutu pelayanan. Oleh rawat jalan tahun 2017 dan data laporan
sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk indikator mutu kunci tahun 2017 Rumah Sakit
mengetahui pengaruh secara langsung antara Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso
mutu pelayanan dengan loyalitas pasien, mutu Kabupaten Wonogiri. Sedangkan sumber data
pelayanan dengan kepuasan pasien, kepuasan primer diperoleh dari hasil wawancara dengan
pasien terhadap loyalitas pasien, dan untuk responden menggunakan kuesioner.
mengetahui apakah kepuasan pasien dapat Sebelum kuesioner digunakan sebagai
memediasi hubungan antara mutu pelayanan instrumen dalam penelitian, terlebih dahulu
dengan loyalitas pasien. kuesioner diuji validitas dan reliabilitas.
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel
METODE mutu pelayanan, dapat diketahui bahwa 4 item
pertanyaan tidak valid karena nilai r-hitung < r-
Jenis penelitian ini adalah penelitian tabel. Item pertanyaan yang tidak valid maka
kuantitatif dengan rancangan penelitian akan dihilangkan untuk penelitian selanjutnya.
menggunakan pendekatan cross sectional dimana Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel

546
Ginka V. Dan Oktia W. K. H. / Peran Kepuasan Pasien / HIGEIA 2 (4) (2018)

kepuasan pasien, dapat diketahui bahwa semua diketahui bahwa responden dengan profesi
item pertanyaan pada variabel ini valid dan sebagai PNS sebanyak 10 responden (9,4%),
dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Wiraswasta sebanyak 37 responden (34,9%),
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel Karyawan Swasta sebanyak 28 responden
loyalitas pasien, dapat diketahui bahwa item (26,4%), Buruh sebanyak 11 responden (10,4%),
pertanyaan Z2 tidak valid karena nilai r-hitung dan Lain-lain sebanyak 20 responden (18,9%).
< r-tabel. Item pertanyaan yang tidak valid Pada variabel mutu pelayanan, jawaban
maka akan dihilangkan untuk penelitian responden pada kategori sangat baik yaitu
selanjutnya. Dari hasil uji reliabilitas kuesioner sebanyak 53 responden (50,0%), pada kategori
pada 15 responden, diketahui bahwa semua Baik sebanyak 47 responden (44,3%), dan pada
variabel reliabel karena nilai Cronbach Alpha > kategori Kurang Baik sebanyak 6 responden
0,60 dan dapat dipergunakan untuk penelitian (5,7%).
selanjutnya. Pada variabel kepuasan pasien, jawaban
Analisis data yang digunakan adalah responden pada kategori Sangat Puas sebanyak
analisis deskriptif dalam bentuk tabel dan 18 responden (17,0%), pada kategori Puas
narasi untuk mengevaluasi besarnya proporsi sebanyak 65 responden (61,3%), pada kategori
untuk masing-masing variabel yang diteliti. Kurang Puas sebanyak 21 responden (19,8%),
Sedangkan uji hipotesis digunakan untuk dan pada kategori Tidak Puas sebanyak 2
menguji signifikansi hubungan antar variabel responden (1,9%).
yang diteliti. Pada penelitian ini, uji untuk Sedangkan pada variabel loyalitas pasien,
menjawab hipotesis penelitian menggunakan uji jawaban responden pada kategori Sangat Loyal
regresi linier berganda dan analisis jalur (path yaitu sebanyak 51 responden (48,1%), pada
analysis) dengan bantuan program SPSS. kategori Loyal sebanyak 51 responden (48,1%),
pada kategori Kurang Loyal sebanyak 39
HASIL DAN PEMBAHASAN responden (36,8%), dan pada kategori Tidak
Loyal sebanyak 5 responden (4,7%).
Dari hasil perhitungan distribusi Uji normalitas digunakan untuk
responden berdasarkan umur, dapat diketahui mengetahui normal atau tidaknya distribusi
bahwa responden berumur 35-39 tahun data. Dalam penelitian ini uji normalitas
sebanyak 35 responden (33,0%), responden menggunakan Kolmogorov-smirnov karena jumlah
berumur 40-44 tahun sebanyak 19 responden responden lebih dari 50 responden. Dari hasil
(17,9%), responden berumur 45-49 tahun uji normalitas dengan mutu pelayanan sebagai
sebanyak 19 responden (17,9%), dan responden variabel bebas dan kepuasan pasien sebagai
berumur 50-55 tahun sebanyak 32 responden variabel terikat, dapat diketahui bahwa nilai Sig.
(30,2%). Dari hasil perhitungan distribusi sebesar 0,129 dengan nilai probabilitas > 0,05
responden berdasarkan jenis kelamin, dapat maka data tersebut terdistribusi normal.
diketahui bahwa responden paling banyak Sedangkan uji normalitas dengan mutu
berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 74 pelayanan sebagai veriabel bebas dan loyalitas
responden (69,8%). Sedangkan responden pasien sebagai variabel terikat, dapat diketahui
paling sedikit berjenis kelamin laki-laki dengan bahwa nilai Sig. sebesar 0,909 dengan nilai
jumlah 32 responden (30,2%). probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan
Dari perhitungan distribusi responden bahwa data tersebut terdistribusi normal. Pada
berdasarkan pendidikan, dapat diketahui bahwa uji normalitas dengan kepuasan pasien sebagai
responden dengan pendidikan terakhir SD variabel bebas dan loyalitas pasien sebagai
sebanyak 11 responden (10,4%), SMP sebanyak variabel terikat, dapat diketahui bahwa nilai Sig.
25 responden (23,6%), dan SMA sebanyak 70 sebesar 0,323 dengan nilai probabilitas > 0,05
responden (66,0%). Dari perhitungan distribusi maka dapat dikatakan bahwa data tersebut
responden berdasarkan pekerjaan, dapat terdistribusi normal.

547
Ginka V. Dan Oktia W. K. H. / Peran Kepuasan Pasien / HIGEIA 2 (4) (2018)

Uji multikorelasi dilakukan untuk Uji F pada analisis regresi model 1


mengetahui apakah terdapat hubungan yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel
berlebihan antara variabel bebas yang diteliti. mutu pelayanan dapat mempengaruhi variabel
Pada analisis regresi, model regresi yang baik kepuasan pasien secara simultan. Dari tabel di
adalah model yang tidak terjadi multikorelasi atas dapat diketahui besarnya nilai Sig. adalah
antara variabel bebas. Dari tabel coefficients pada 0,000. jika dibandingkan dengan nilai
hasil uji multikorelasi dapat diketahui bahwa probabilitas= 0,05, maka nilai Sig. lebih kecil
nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1. Dengan dari nilai probabilitas (0,000 ≤ 0,05). Artinya
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi ada pengaruh secara stimultan signifikan antara
gejala multikorelasi diantara variabel bebas. mutu pelayanan dengan kepuasan pasien.
Uji heterokedatisitas adalah uji yang Uji ini digunakan untuk mengetahui
digunakan untuk menunjukkan bahwa varians pengaruh mutu pelayanan terhadap kepuasan
variabel yang diteliti tidak sama untuk semua pasien secara parsial. Hasil pengujian
pengamatan. Sebaliknya, jika pada pengamatan menggunakan SPSS diperoleh hasil yang dapat
satu dengan pengamatan yang lainnya varians dilihat pada Tabel 1. Dengan melihat Tabel 1 di
variabel tetap sama maka terjadi atas, diketahui bahwa besarnya nilai t-hitung
homokedatisitas. Pada analisis regresi, model adalah 12,087. Sedangkan t-tabel dilihat dari
regresi yang baik adalah yang tidak mengalami taraf signifikansi 0,05 dan df= 104 adalah 1,65
heterokedatisitas atau model regresi yang yang berarti t-hitung > t-tabel (12,087 > 1,65),
mengalami homokedatisitas. Dari hasil uji maka dapat disimpulkan bahwa mutu
heterokedatisitas, dapat diketahui bahwa titik- pelayanan berpengaruh secara individu terhadap
titik menyebar secara acak baik di atas sumbu 0 kepuasan pasien. Dari tabel 1, diketahui pula
atau di bawah sumbu 0 dan titik-titik tersebut bahwa nilai Sig. sebesar 0,000 lebih kecil
tidak membentuk pola apapun. Dari hasil dibandingkan nilai probabilitas 0,05 (0,000 <
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi 0,05), yang berarti signifikan. Dari tabel di atas
heterokedatisitas pada model regresi ini. dapat diketahui besarnya koefisien regresi
variabel mutu pelayanan terhadap kepuasan
Tabel 1. Hasil Uji Simultan (Uji F) Model 1 pasien adalah 0,764.
ANOVAb Besarnya pengaruh mutu pelayanan
Sum of Mean terhadap kepuasan pasien dapat dilihat dari
Model Squares df Square F Sig. besarnya R square pada tabel model summary.
1 Regression 146. Pada Tabel 2 nilai R square= 0,584 (58,4%),
195.772 1 195.772 .000a yang berarti besarnya pengaruh mutu pelayanan
089
Residual 139.369 104 1.340 terhadap kepuasan pasien adalah 58,4%.
Total 335.142 105 Sedangkan pengaruh variabel lain yang tidak
a. Predictors: (Constant), Mutu_Pelayanan diteliti dalam mempengaruhi kepuasan pasien
b. Dependent Variable: Kepuasan sebesar 41,6% (100%-58,4%).

Tabel 2. Hasil Uji Parsial dan Koefisien Tabel 3. Hasil Uji Simultan (Uji F) Model 2
Determinasi Model 1 ANOVAb
Coefficientsa Sum of Mean
Standardized Model Squares df Square F Sig.
Coefficients R 1 Regression 181.850 2 90.925 42.251 .000a
Model Beta t. Sig. Square Residual 221.660 103 2.152
1 (Constant) -.139 .890 Total 403.509 105
Mutu_Pela a. Predictors: (Constant), Kepuasan,
.764 12.087 .000 .584
yanan Mutu_Pelayanan
a. Dependent Variable: Kepuasan b. Dependent Variable: Loyalitas

548
Ginka V. Dan Oktia W. K. H. / Peran Kepuasan Pasien / HIGEIA 2 (4) (2018)

Analisis regresi model 2 digunakan untuk


mengetahui pengaruh antara mutu pelayanan Tabel 5. Hasil Uji Parsial dan Koefisien
dan kepuasan pasien terhadap loyalitas pasien. Determinasi Model 2
Uji F pada analisis regresi model 2 Coefficientsa
digunakan untuk mengetahui apakah variabel Standardized
mutu pelayanan dan kepuasan pasien dapat Coefficients
mempengaruhi variabel loyalitas pasien secara Model Beta t Sig. R Square
simultan. Dari Tabel 3 diketahui bahwa nilai 1 (Constant) .656 .513
Sig.= 0,000. jika dibandingkan dengan nilai Mutu_Pela
probabilitas = 0,05, maka nilai Sig. lebih kecil .267 2.359 .020
yanan .451
dari nilai probabilitas (0,000 ≤ 0,05). Hal ini Kepuasan .445 3.926 .000
berarti ada pengaruh secara simultan dan a. Dependent Variable: Loyalitas
signifikan antara mutu pelayanan dan kepuasan
pasien terhadap loyalitas pasien. Adanya analisis jalur dapat digunakan
Dengan melihat tabel 3, diketahui bahwa untuk mengetahui besarnya koefisien pengaruh
besarnya nilai t-hitung pada variabel mutu variabel bebas secara langsung maupun tidak
pelayanan adalah 2,359. Sedangkan t-tabel langsung terhadap variabel terikat.
dilihat dari taraf signifikansi 0.05 dan df= 104 Berdasarkan hasil penelitian
adalah 1,65 yang berarti t-hitung>t-tabel menggunakan analisis regresi berganda,
(2,359>1,65), maka dapat disimpulkan bahwa diketahui nilai t-hitung > t-tabel (2,359 > 1,65)
mutu pelayanan berpengaruh secara individu dan nilai signifikansi sebesar 0,020. Hal tersebut
terhadap loyalitas pasien. Dari tabel di atas, berarti bahwa mutu pelayanan berpengaruh
diketahui pula bahwa nilai Sig. pada variabel positif secara langsung dan signifikan terhadap
mutu pelayanan sebesar 0,020 lebih kecil loyalitas pasien Rawat Jalan pengguna
dibandingkan nilai probabilitas 0,05 (0,020 ≤ JKN/KIS di RSUD dr. Soediran Mangun
0,05), yang berarti signifikan. Sumarso. Dengan hasil ini, untuk meningkatkan
Sedangkan pada variabel kepuasan tingkat loyalitas pasien maka petugas pelayanan
pasien, nilai t-hitung sebesar 3,926 dengan nilai juga perlu untuk terus meningkatkan mutu
t-tabel sebesar 1,65 yang berarti t-hitung > t- pelayanan.
tabel (3,926 > 1,65), maka dapat disimpulkan Hasil dari penelitian ini sejalan dengan
bahwa kepuasan pasien berpengaruh secara penelitian yang dilakukan oleh Ismail (2016),
individu terhadap loyalitas pasien. Selanjutnya, yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan
nilai Sig. pada variabel kepuasan pasien sebesar mempunyai korelasi yang signifikan terhadap
0,000 lebih kecil dibandingkan nilai probabilitas loyalitas konsumen. Mahmud (2013),
0,05 (0,000 ≤ 0,05), yang berarti signifikan. Dari mengemukakan bahwa mutu pelayanan
Tabel 3 dapat diketahui bahwa besarnya memberikan pengaruh yang positif dan
koefisien regresi variabel kepuasan pasien signifikan terhadap loyalitas konsumen. Selain
terhadap loyalitas pasien adalah sebesar 0,445. itu hasil penelitian yang diperoleh oleh Barshan
Besarnya pengaruh mutu pelayanan dan (2017), bahwa dimensi tangibility, reliability,
kepuasan pasien terhadap loyalitas pasien dapat responsiveness, assurance, dan empathy secara
dilihat dari besarnya R square pada tabel model bersama-sama dapat mempengaruhi loyalitas.
summary. Pada Tabel 3 nilai R square = 0,451 Hasil penelitian menggunakan analisis
(45,1%), yang berarti besarnya pengaruh mutu regresi berganda untuk pengaruh mutu
pelayanan terhadap kepuasan pasien adalah pelayanan terhadap kepuasan pasien, diketahui
45,1%. Sedangkan pengaruh variabel lain yang nilai t-hitung > t-tabel (12,087>1,65) dan nilai
tidak diteliti dalam penelitian ini ternyata signifikansi sebesar 0,000. Hasil tersebut
mempengaruhi kepuasan pasien sebesar 54,9% menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara
(100%-45,1%). mutu pelayanan terhadap kepuasan pasien.

549
Ginka V. Dan Oktia W. K. H. / Peran Kepuasan Pasien / HIGEIA 2 (4) (2018)

Besarnya pengaruh yang diberikan variabel barang. Untuk meningkatkan loyalitas pada
mutu pelayanan terhadap kepuasan pasien pelanggan, maka dibutuhkan strategi untuk
adalah 58,4%, sehingga dapat diketahui bahwa memuaskan pasien. Menurut penelitian yang
pengaruh dari mutu pelayanan lebih besar jika dilakukan oleh Kulsum (2017), kepuasan yang
dibandingkan dengan variabel lain yang tinggi akan meningkatkan loyalitas pasien.
mempengaruhi kepuasan pasien. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Hasil ini didukung oleh pernyataan penelitian yang dilakukan oleh Fatima (2017),
responden yang mengatakan bahwa pelayanan yang menyatakan bahwa kepuasan dan loyalitas
yang diberikan oleh RSUD dr. Soediran terikat satu sama lain dan kepuasan dapat
Mangun Sumarso telah meningkat membangun kesetiaan pasien. Penelitian lain
dibandingkan waktu sebelumnya. Hal tersebut yang mendukung hasil dalam penelitian ini
membuat responden merasa puas terhadap adalah yang dilakukan oleh Ibojo & Asabi
pelayanan yang diperolehnya. Menurut Astuti (2015), yang menyatakan bahwa terdapat
(2017), presepsi pelanggan dalam menilai hubungan antara kepuasan pelanggan dan
kualitas pelayanan kesehatan akan berhubungan loyalitas pelanggan di Reputable Bank, Nigeria.
dengan kepuasan pelanggan secara keseluruhan Berdasarkan uji jalur (path analysis) untuk
dan pelanggan akan mempunyai minat untuk mengetahui pengaruh mutu pelayanan terhadap
melakukan pembelian berulang serta kesediaan loyalitas pasien melalui kepuasan pasien
untuk merekomendasikan layanan kepada didapatkan hasil bahwa pengaruh secara tidak
orang lain. langsung lebih besar jika dibandingkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan pengaruh secara langsung (0,339 > 0,267).
penelitian yang dilakukan oleh Bharwana Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
(2013), yang menyatakan bahwa semua dimensi kepuasan pasien dapat berperan sebagai variabel
service quality mempunyai pengaruh yang mediasi yang memediasi pengaruh mutu
signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan pelayanan terhadap loyalitas pasien. Hal
28% kepuasan pelanggan datang dari prespektif tersebut membuktikan bahwa mutu pelayanan
pelanggan kepada kualitas layanan. Selain itu yang baik akan menyebabkan pasien merasa
penelitian yang dilakukan oleh Fernandes & puas dan dengan kepuasan yang dirasakannya
Solimun (2017), menyatakan bahwa kualitas dapat menimbulkan sikap loyal.
pelayanan di sektor komunikasi memiliki Hasil dari penelitian ini sejalan dengan
hubungan yang signifikan dan positif terhasdap penelitian yang dikemukakan oleh Ngo &
kepuasan pelanggan. Penelitian yang dilakukan Nguyen (2016), yang menyatakan bahwa
oleh Burhanuddin (2017), menyatakan bahwa kepuasan pelanggan dapat dikonfirmasi sebagai
terdapat hubungan antara mutu pelayanan mediasi hubungan antara kualitas pelayanan
kesehatan dengan kepuasan pasien peserta BPJS dan loyalitas pelanggan. Penelitian lain yang
di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Abdul dilakukan oleh Shandra & Murwatiningsih
Yusuf Gowa Tahun 2015. (2016), menyatakan bahwa kualitas pelayanan
Hasil penelitian menggunakan analisis berpengaruh secara tidak langsung terhadap
regresi berganda untuk pengaruh mutu loyalitas konsumen pengguna jasa taksi New
pelayanan terhadap kepuasan pasien, diketahui Atlas Semarang, melalui kepuasan konsumen
nilai t-hitung > t-tabel (3,926>1,65), dan nilai sebagai variabel mediasi. Sedangkan Wiharyo &
signifikansi sebesar 0,000. Hasil tersebut Budiarti (2017), menyatakan bahwa terdapat
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pengaruh tidak langsung kualitas layanan
kepuasan pasien terhadap loyalitas pasien. terhadap loyalitas penumpang melalui kepuasan
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan penumpang yang berarti bahwa kepuasan dapat
yang dikemukakan oleh Rahmayanty (2010), memediasi hubungan antara kualitas layanan
bahwa pelanggan yang loyal sudah pasti dan loyalitas.
pelanggan yang puas baik pada jasa atau

550
Ginka V. Dan Oktia W. K. H. / Peran Kepuasan Pasien / HIGEIA 2 (4) (2018)

PENUTUP dengan Kepuasan sebagai Variabel


Intervening. Daya Saing Jurnal Ekonomi
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik Manajemen Sumber Daya, 18(2): 146–156.
Fatima, T., Malik, S., & Shabbir, S. 2017. Hospital
kesimpulan bahwa ada pengaruh positif secara
Healthcare Service Quality, Patient
langsung antara mutu pelayanan dengan
Satisfaction and Loyalty: An Investigation in
loyalitas pasien rawat jalan pengguna JKN/KIS context of Private Healthcare Systems.
di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso International Journal of Quality & Reliability
Kabupaten Wonogiri, ada pengaruh positif Management, 35(6): 1195–1214.
secara langsung antara mutu pelayanan dengan Fernandes, A. A. R., & Solimun. 2017. The
kepuasan pasien rawat jalan pengguna mediation effect of customer satisfaction in
JKN/KIS di RSUD dr. Soediran Mangun relationship between service quality, service
Sumarso Kabupaten Wonogiri, ada pengaruh orientation and marketing mix strategy to
customer loyalty. Journal of Management
positif secara langsung antara kepuasan pasien
Development, 37(1): 76–87.
dengan loyalitas pasien rawat jalan pengguna
Fitri, A., Najmah, & Ainy, A. 2016. Hubungan
JKN/KIS di RSUD dr. Soediran Mangun Kualitas Pelayanan dengan Loyalitas Pasien
Sumarso Kabupaten Wonogiri dan kepuasan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus
pasien dapat memediasi hubungan antara mutu Mata Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu
pelayanan dengan loyalitas pasien rawat jalan Kesehatan Masyarakat, 7(1): 22–31.
pengguna JKN/KIS di RSUD dr. Soediran Hidajahningtyas, N., Sularso, A., & Suroso, I. 2013.
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Pengaruh Citra, Kualitas Layanan dan
Saran bagi peneliti selanjutnya, dapat Kepuasan Terhadap Loyalitas Pasien di
Poliklinik Eksekutif Rumah Sakit Daerah Dr.
melakukan penelitian terhadap variabel lain
Soebandi Kabupaten Jembe. Jurnal Ekonomi
yang belum diteliti pada penelitian ini dengan
Akuntansi Dan Manajemen Universitas Jember,
menggunakan analisis data selain path analysis. 7(1): 39–53.
Ibojo, B. ., & Asabi, O. 2015. Impact of Customer
DAFTAR PUSTAKA Satisfaction on Customer Loyalty: A Case
Study of a Reputable Bank in Oyo, Oyo State,
Astuti, D. 2017. Persepsi Pasien tentang Mutu Nigeria. International Journal of Managerial
Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Studies and Research (IJMSR), 3(2): 59–69.
Rawat Inap Puskesmas. HIGEIA (Journal of Ismail, Azman & Ali, M. H. 2016. Service Quality
Public Health Research and Development) 1(3): and Customer Loyalty in Peacekeeping
65–72. Missions. Jurnal Manajemen Dan
Barshan, G., Elahi, A., & Aghaei, N. 2017. Impact of Kewirausahaan, 18(1): 71–82.
Service Quality on Satisfaction, Loyalty and Kotler, P., & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran.
Intention to Revisit of Sport Customers: The Jakarta: Erlangga.
Case Study of Swimming Pools in Alborz Kulsum, U., Yanuar, T., & Syah, R. 2017. The Effect
Province. International Review of Management of Service Quality on Loyalty with Mediation
and Marketing, 7(2): 334–339. of Patient Satisfaction. International Journal of
Bharwana, T., Bashir, M., & Mohsin, M. 2013. Business and Management Invention, 6(3): 41–50.
Impact Of Service Quality on Customers’ Kuntoro, W., & Istiono, W. 2017. Kepuasan Pasien
Satisfaction: A Study From Service Sector Terhadap Kualitas Pelayanan di Tempat
especially Private Colleges of Faisalabad, Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas
Punjab, Pakistan. International Journal of Kretek Bantul Yogyakarta. Jurnal Kesehatan
Scientific and Research Publications, 3(5): 1–7. Vokasional, 2(1): 140-147.
Burhanuddin, N. 2017. Hubungan Mutu Pelayanan Lei, P., & Jolibert, A. 2012. A three-model
Kesehatan dengan Kepuasan Pasien RSUD comparison of the relationship between
Syekh Yusuf Gowa. Jurnal MKMI, 12(1): 41– quality , satisfaction and loyalty : an empirical
46. study of the Chinese healthcare system.
Dewi, R. R. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan BioMed Central Health Services Research,
terhadap Loyalitas Pasien Pengguna BPJS 12(436): 1–11.

551
Ginka V. Dan Oktia W. K. H. / Peran Kepuasan Pasien / HIGEIA 2 (4) (2018)

Mahmud, A., Jusoff, K., & Hadijah, S. T. 2013. The Poncol Semarang. Skripsi. Semarang:
effect of service quality and price on Universitas Negeri Semarang.
satisfaction and Loyalty of Customer of Shahab, A. 2016. Measuring Patients ’ Healthcare
commercial flight service industry. World Service Quality Perceptions , Satisfaction and
Applied Sciences Journal, 23(3): 354–359. Loyalty in Public and Private Sector Hospitals
Nasution, M. N. 2015. Manajemen Mutu Terpadu in Pakistan. International Journal of Quality &
(Total Quality Management). Bogor: Ghalia Reliability Management, 33(5): 1–29.
Indonesia. Shandra, M. P. K., & Murwatiningsih. 2016.
Ngo, M. V., & Nguyen, H. H. 2016. The Kepuasan Konsumen sebagai Mediasi
Relationship between Service Quality, Pengaruh Kualitas Pelayanan, Brand Image,
Customer Satisfaction and Customer Loyalty: dan Harga terhadap Loyalitas Konsumen.
An Investigation in Vietnamese Retail Management Analysis Journal, 5(1): 36–43.
Banking Sector. Journal of Competitiveness, 8(2): Sumarwan, U. 2014. Perilaku Konsumen: Teori dan
103-116. Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia
Rahmayanty, N. 2010. Manajemen Pelayanan Prima. Indonesia.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Wiharyo, S. dan Budiarti, A. 2017. Kepuasan sebagai
Sa’adah, E., Hariyanto, T., & Rohman, F. 2015. Mediasi Pengaruh Kualitas Layanan dan
Pengaruh Mutu Pelayanan Farmasi terhadap Harga terhadap Loyalitas Penumpang
Kepuasan dan Loyalitas Pasien Rawat Jalan Citilink. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 6(3):
dengan Cara Bayar Tunai. Jurnal Aplikasi 1–22.
Manajemen, 13(1): 65–76.
Septiyani, A. 2015. Hubungan Mutu Pelayanan
Kesehatan Rawat Jalan dengan Status
Kepuasan Pasien Umum di Puskesmas

552

Anda mungkin juga menyukai