ABSTRAK
10
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 01 Juli 2021 : 10-20
Kata kunci: analisis regresi linier berganda, kepuasan pasien, kualitas pelayanan, tingkat
pengetahuan
ABSTRACT
Good and expected pharmaceutical services can affect and shape the quality of service
and good patient satisfaction. This concems the interests of the hospital itself based on
the quality of the services they have been carrying out so far. The purpose of this study
was to find out how the relationship between service quality and satisfaction of
outpatient pastients at the Muhammadiyah University Hospital pharmacy installation
based on five dimensions of services quality and this study was conducted at Malang
Muhammadiyah University Hospital. The output expected from this study is to determine
the effect of five service quality dimensions namely tangibles (tangible/ physical),
reliability, responsiveness, assurance and empathy on patient satisfaction. This research
was conducted using quantitative methods. This quantitative study used 100
respondents and processed using multiple linear regression which is useful to see the
effect of service quality on patient satisfaction. The results of statistical studies show
that the simultaneous test, partial test and coefficient of determination (R2) of the five
dimensions of service quality have a positive effect on patient satisfaction, where the
results of the simultaneous test are 18,843 (0,000). The results of the partial test on the
tangibles dimension were 2.451 (0.016), the reliability dimension was 4.349 (0.000), the
responsiveness dimension was 2.105 (0.038), the assurance dimension was 2.224 (0.027)
and the empathy dimension was 2.177 (0.032). The result of the coefficient of
determination (R2) is 0.501 which means that if the quality of pharmaceutical services in
an outpatient pharmacy installation increases, it will also affect patient satisfaction in
the outpatient pharmacy installation.
11
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 01 Juli 2021 : 10-20
12
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 01 Juli 2021 : 10-20
13
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 01 Juli 2021 : 10-20
14
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 01 Juli 2021 : 10-20
15
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 01 Juli 2021 : 10-20
16
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 01 Juli 2021 : 10-20
e. Nilai koefisien assurance (kepastian (2,311) atau nilai sig < 0,050 H0 ditolak
dan keyakinan sebesar 0,192 H1 diterima. Hal ini berarti terdapat
menunjukkan setiap peningkatan pengaruh signifikan antara tangibles
nilai assurance (kepastian dan atau berwujud/fisik, reliability atau
keyakinan sebesar satu kesatuan keandalan, responsiveness atau
akan mempengaruhi nilai assurance ketanggapan, assurance atau kepastian
(kepastian dan keyakinan sebesar dan keyakinan, emphaty atau empati
0,192 atau semakin baik assurance terhadap kepuasan pasien secara
(kepastian dan keyakinan maka simultan.
semakin baik kepuasan pasien. Hasil yang didapat adalah bahwa
f. Nilai koefisien emphaty (empati) kualitas pelayanan atau lima dimensi
sebesar 0,170 menunjukkan setiap mutu memiliki pengaruh yang signifikan
peningkatan nilai emphaty (empati) terhadap kepuasan pasien, karena hasil
sebesar satu kesatuan akan yang didapat dari data pasien bahwasa
mempengaruhi nilai emphaty kelima dimensi mutu ini sangatlah
(empati) sebesar 0,170 atau semakin berpengaruh terhadap kepuasan pasien,
baik emphaty (empati) maka dari segi perlakuan maupun pelayan dari
semakin baik kepuasan pasien. pihak rumah sakit dan dari petugas
rumah sakit yang memberikan pelayanan
Jadi, hasil regresi linear kepada pasien.
berganda adalah, dimana hasil dari lima Hasil koefisien determinasi
dimensi mutu atau kualitas pelayanan didapatkan nilai R Square sebesar 0,501
yang baik atau semakin tinggi maka artinya bahwa besar pengaruh terhadap
semakin baik pula kepuasan pasien yang variabel kepuasan pasien yang
pasien rasakan ataupun yang pasien ditimbulkan oleh variabel tangibles,
terima. Dan bila dilihat dari masing- reliability, responsiveness, assurance,
masing dimensi, ditemukan hasil yang emphaty adalah 50,1 persen, sedangkan
paling tinggi pada dimensi reliability besar pengaruh terhadap variabel
(keandalan) yaitu 0,426 yang berarti kepuasan pasien ditimbulkan oleh faktor
dimensi reliability (keandalan) sangatlah lain adalah sebesar 49,9 persen.
memiliki pengaruh besar terhadap Hasil uji parsial (Uji-t) disajikan
kepuasan pasien dari segi pelayanan dan pada Tabel 3.
keandalan petugas dalam merespon
pasien. Tabel 3. Hasil uji parsial
Hasil dari pengujian hipotesis Model T Sig.
terbagi menjadi tiga yaitu uji simultan (Constant) -3,897 0,000
Tangibles 2,451 0,016
(Uji-F), koefisien determinasi (R2) dan uji Reliability 4,349 0,000
parsial (Uji-t). Hasil pengujian secara Responsiveness 2,105 0,038
Simultan dengan Uji-F didapatkan nilai F Assurance 2,241 0,027
Emphaty 2,177 0,032
hitung sebesar (18,843) lebih dari F tabel
17
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 01 Juli 2021 : 10-20
Penjelasan dari Tabel 3 adalah sebagai artinya tidak memiliki pengaruh dan
berikut : dimana nilai p < 0,050 adalah h1 yang
a. Uji parsial antara variabel tangibles artinya memiliki pengaruh. hasil
(berwujud/ fisik) terhadap variabel yang didapatkan dalam uji parsial
kepuasan pasien didapatkan nilai t adalah terdapat pengaruh signifikan
hitung sebesar (2,451) lebih besar antara variabel responsiveness
dari t tabel (1,986) atau nilai (ketanggapan) terhadap variabel
signifikan sebesar (0,016) kurang kepuasan pasien.
dari alpha (0,050) dimana nilai p > d. Uji parsial antara variabel assurance
0,050 adalah h0 yang artinya tidak (kepastian/keyakinan) terhadap
memiliki pengaruh dan dimana nilai variabel kepuasan pasien didapatkan
p < 0,050 adalah h1 yang artinya nilai t hitung sebesar (2,241) lebih
memiliki pengaruh. Hasil yang besar dari t tabel (1,986) atau nilai
didapatkan dalam uji parsial adalah signifikan sebesar (0,027) kurang
terdapat pengaruh signifikan antara dari alpha (0,050) dimana nilai p >
variabel tangibles (berwujud/ fisik) 0,050 adalah h0 yang artinya tidak
terhadap variabel kepuasan pasien. memiliki pengaruh dan dimana nilai
b. Uji parsial antara variabel reliability p < 0,050 adalah h1 yang artinya
(keandalan) terhadap variabel memiliki pengaruh. Hasil yang
kepuasan pasien didapatkan nilai t didapatkan dalam uji parsial adalah
hitung sebesar (4,349) lebih besar terdapat pengaruh signifikan antara
dari t tabel (1,986) atau nilai variabel assurance (kepastian/
signifikan sebesar (0,000) kurang keyakinan) terhadap variabel
dari alpha (0,050) dimana nilai p > kepuasan pasien.
0,050 adalah h0 yang artinya tidak e. Uji parsial antara variabel emphaty
memiliki pengaruh dan dimana nilai (empati) terhadap variabel kepuasan
p < 0,050 adalah h1 yang artinya pasien didapatkan nilai t hitung
memiliki pengaruh. Hasil yang sebesar (2,177) lebih besar dari t
didapatkan dalam uji parsial adalah tabel (1,986) atau nilai signifikan
terdapat pengaruh signifikan antara sebesar (0,032) kurang dari alpha
variabel reliability (keandalan) (0,050) dimana nilai p > 0,050 adalah
terhadap variabel kepuasan pasien. h0 yang artinya tidak memiliki
c. Uji parsial antara variabel pengaruh dan dimana nilai p < 0,050
responsiveness (ketanggapan) adalah h1 yang artinya memiliki
terhadap variabel kepuasan pasien pengaruh. Hasil yang didapatkan
didapatkan nilai t hitung sebesar dalam uji parsial adalah terdapat
(2,105) lebih besar dari t tabel pengaruh signifikan antara variabel
(1,986) atau nilai signifikan sebesar emphaty (empati) terhadap variabel
(0,038) kurang dari alpha (0,050) kepuasan pasien.
dimana nilai p > 0,050 adalah h0 yang
18
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 01 Juli 2021 : 10-20
Data yang didapat dari pasien kepada asisten apoteker dan apoteker
masih memiliki hasil yang kurang baik dalam hal teknis maupun
memuaskan sehingga beberapa pengetahuan serta pelaksanaan
perlakuan atau pelayanan yang telah prosedur tetap dengan baik. Hal lain
diterima pasien sangatlah berpengaruh untuk secara berkesinambungan
bagi rasa kepuasan pasien itu sendiri memperbaiki mutu instalasi farmasi
(hasil memiliki pengaruh yang adalah adanya evaluasi dan monitoring
signifikan). Harapan untuk kedepannya berkala serta umpan balik baik itu positif
adalah petugas pelayanan yang berada maupun negatif kepada karyawan
IFRS UMM harus lebih meningkatkan lagi apotek. Jika hal ini diterapkan secara
sistem kualitas pelayanan yang akan kontinu maka kualitas pelayanan dari
diberikan kepada pasien, sehingga IFRS UMM akan meningkat dan pasien
pasien akan mendapatkan apa yang mendapatkan kepuasan pelayanan.
mereka inginkan dan pasienpun
memberikan penilaian puas terhadap Daftar Pustaka
perlakuan yang mereka terima dari Aryani, F, dkk. 2015. Analisa Kepuasan
petugas instalasi maupun dari pihak Pasien Rawat Jalan Terhadap
rumah sakit universitas muhammadiyah Kualitas pelayanan Di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Islam Ibnu
malang. Dari hasil diatas terdapat hasil
Sina Pekanbaru. Jurnal Pharmacy
dimensi Reliability yang paling tinggi Vol.12. No. 01.
dengan hasil 4,349 yang berarti pasien
sangat merasa puas dengan Reliability Fahriadi. 2007. Upaya peningkatan mutu
atau keandalan petugas dalam melayani dan pelayanan di RS: diantara
tuntutan social dan industry bisnis.
dan merespon pasien.
Kartika, D. 2014. Pengaruh Kualitas
Kesimpulan Layanan Terhadap Kepuasan Dan
Kualitas pelayanan IFRS UMM Kepercayaan Di Rumah Sakit
terbukti secara keseluruhan memberikan Bunda Kandangan Surabaya. Jurnal
Aplikasi Manajemen (JAM) Vol. 12
pengaruh yang besar terhadap kepuasan
No. 3.
pasien. Begitu pula dengan masing-
masing dimensi yang juga mempunyai Pemerintah Indonesia. 2009. Undang –
pengaruh signifikan terhadap kepuasan Undang Republik Indonesia
pasien. Hal yang menjadi pertimbangan Nomor. 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit. Jakarta.
adalah penilaian pada dimensi
responsiveness dan empathy yang lebih Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
rendah dibandingkan dengan dimensi 72 Tahun 2016. Tentang Pelayanan
lainnya serta perlu adanya peningkatan Kefarmasian. Jakarta. Kementrian
pada kualitas pelayanan IFRS. Kesehatan Republik Indonesia.
Peningkatan dapat dilakukan mulai dari
fasilitas berwujud, pelatihan rutin
19
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 01 Juli 2021 : 10-20
20