Anda di halaman 1dari 6

Jurnal KESMAS, Vol.

9, No 2, Maret 2020 1

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN


KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI PUSKESMAS PINGKAN TENGA
KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Lidya Manorek*, Ardiansa A. T. Tucunan*, Budi T. Ratag*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Mutu pelayanan kesehatan mencakup kesempurnaan dari pelayanan kesehatan yang dapat menimbulkan
kepuasan pasien. Kemampuan Puskesmas dalam memenuhi kebutuhan pasien dapat diukur dari tingkat
kepuasan pasien. Dari survei awal yang dilakukan, Puskesmas pingkan Tenga memiliki permasalahan
mengenai mutu pelayan yang mengakibatkan pasien kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan yang bertugas dalam pelayanan obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
hubungan antara persepsi mutu pelayanan kesehatab dengan kepuasan pasien peserta BPJS di
Puskesmas Pingkan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan. penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang
bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional study atau studi potong lintang. Populasi
dalam penelitian ini adalah pasien BPJS yang datang berobat ke Puskesmas Pingkan Tenga dari bulan
Januari sampai bulan Agustus 2019 sebanyak 1350 pasien. Hasil penelitian menunjukkan mutu
pelayanan kesehatan memiliki hubungan yang sigifikan dengan Kepuasan Peserta BPJS di Puskesmas
Pingkan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan.

Kata Kunci: Mutu Pelayanan, Kepuasan Pasien, BPJS

ABSTRACT
The quality of health care embraces the perfection of health care which can cause patient satisfaction.
Puskesmas efforts to meet the needs of patients can be measured by the patient satisfaction stage. From
the initial review, Pingkan Tenga Health Center experienced problems related to the quality of services
which resulted in patients being less satisfied with the services provided by health workers responsible for
drug treatment. The purpose of this study is to analyze the relationship between perceived health service
quality and patient satisfaction of BPJS participants at the Pingkan Tenga Health Center, South
Minahasa Regency. This investigation is a review of a quantitative analysis using the rent boundary study
approach. The population in this study is BPJS patients who come to get treatment at Pingkan Tenga
Health Center from January to August 2019 as many as 1350 patients. The results of the study show that
the quality of health care has a significant relationship with BPJS Participant Satisfaction at Pingkan
Tenga Health Center in South Minahasa Regency.

Keywords: Service Quality, Patient Satisfaction, BPJS

PENDAHULUAN aspek pelayanan. Faktor yang


Pelayanan kesehatan baik di puskesmas, mempengaruhi mutu pelayanan dan
rumah sakit, atau institusi pelayanan kepuasan pasien adalah kualitas sarana
kesehatan lainnya, merupakan suatu sistem fisik, informasi, jenis tenaga yang tersedia,
yang terdiri dari berbagai komponen yang obat dan alat kesehatan, serta proses
saling terkait, saling tergantung, dan saling pemberian pelayanan, sumber daya manusia
mempengaruhi antara satu dengan yang dan profesionalisme (Bustami, 2011).
lainnya. Mutu pelayanan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat adalah
puskesmas dan rumah sakit adalah produk salah satu sarana pelayanan kesehatan yang
akhir dari interaksi dan ketergantungan sangat penting di Indonesia. Puskesmas
yang rumit antara berbagai komponen atau sebagai penyelenggara upaya kesehatan
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 2, Maret 2020 2

tingkat pertama memiliki tanggung jawab jika mutu pelayanan yang diberikan
dalam memberikan pelayanan kesehatan Puskesmas dapat memenuhi kebutuhan
kepada seluruh masyarakat yang secara yang diharapkan pasien yang dapat
administratif berdomisili di wilayah diperoleh dari pelayanan dengan cara yang
kerjanya. Dengan adanya Puskesmas sopan, tepat waktu, tanggap serta mampu
diharapkan masyarakat dapat memperoleh menyembuhkan keluhan serta mencegah
pelayanan kesehatan bermutu dengan akses berkembang dan meluasnya penyakit.
termudah dan biaya yang terjangkau Komplain yang tidak segera ditangani akan
(Bappenas, 2009). mengakibatkan menurunnya kepuasan
Mutu pelayanan kesehatan merupakan pasien terhadap kapabilitas pelayanan
pemenuhan derajat kebutuhan masyarakat kesehatan di Puskesmas tersebut
atau perorangan terhadap asuhan kesehatan (Kawengian, dkk, 2016).
yang sesuai dengan standar profesi yang Peneliti memilih Puskesmas Pingkan
baik dengan pemanfaatan sumber daya Tenga sebagai objek penelitian dikarenakan
secara wajar, efisien, efektif dalam Puskesmas PingkanTenga merupakan
keterbatasan kemampuan pemerintah dan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
masyarakat, serta diselenggarakan secara berada di Kecamatan Tenga, dengan jumlah
aman dan memuaskan pelanggan sesuai penduduk lebih dari 18.411 penduduk
dengan normadan etika yang baik. Mutu (Anonim, 2017). Jumlah rasio yang di
pelayanan kesehatan mencakup tentukan oleh BPJS 1:5000.Jumlah pasien
kesempurnaan dari tata cara tentunya masih sangat jauh dari kriteria
penyelenggaraan kesehatan. Dengan yang telah ditetapkan oleh BPJS
demikian, mutu pelayanan mengarah kesehatan.Rasio yang tidak imbang
kepada tingkat kesempurnaan dari tentunya dapat terjadi permasalahan pada
pelayanan kesehatan, yang di satu pihak pelayanan yang mengakibatkan pasien
dapat menimbulkan kepuasan pasien dan kurang puas dengan pelayanan yang
dipihak lain mengarah pada tatacara diberikan.
penyelenggaraan yang sesuai dengan kode Data kunjungan pasien yang berobat di
etik dan standar pelayanan profesi yang Puskesmas Pingkan pada bulan Januari -
telah ditetapkan (Azwar, 2010). Agustus 2019 adalah sebanyak 6828 pasien
Kepuasan pasien merupakan salah satu dengan perincian 5452 pasien peserta BPJS
indikator mutu pelayanan kesehatan. atau sekitar 79,9% dan 1376 pasien umum
Kemampuan Puskesmas dalam memenuhi 20,1%. Pasien BPJS dari bulan Januari
kebutuhan pasien dapat diukur dari tingkat sampai Agustus mengalami penurunan
kepuasan pasien. Pasien akan merasa puas dimana pada bulan Januari pasien BPJS
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 2, Maret 2020 3

Mandiri sebanyak 690 pasien dan bulan HASIL DAN PEMBAHASAN


Agustus sebanyak 594 Pasien. Dari survei Persepsi Mutu Pelayanan
awal yang dilakukan oleh peneliti dengan Tabel 1. Gambaran Persepsi Mutu
menanyakan langsung kepada 10 pasien Pelayanan
menyatakan bahwa dari pelayanan yang Persepsi Mutu Pelayanan n %
Baik 60 57,1
diterima, masih ada pasien yang mengeluh Kurang Baik 45 42,9
Total 105 100
terhadap pelayanan petugas kesehatan di
bagian farmasi, dimana pasien merasa
Berdasarkan tabel 1 di atas sebagian besar
terganggu dengan petugas kesehatan yang
responden menilai persepsi mutu pelayanan
menggunakan telepon seluler dan tidak
yang baik yaitu sebanyak 60 responden
fokus dalam tugas.
(57,1%) sedangkan persepsi mutu
Dari latar belakang di atas maka tujuan
pelayanan yang kurang baik sebanyak 45
yang akan dicapai dalam penelitian ini
responden (42,9%).
menganalisis hubungan antara persepsi
Hasil penelitian ini didapat bahwa
mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan
mutu pelayanan responden mengenai
pasien peserta BPJS di Puskesmas Pingkan
pelayanan di Puskesmas Pingkan Tenga
Tenga.
sudah baik. Mutu pelayanan yang baik
disebabkan karena responden merasa setuju
METODE
terhadap proses pendaftaran, pelayanan
Penelitian ini merupakan penelitian
yang diberikan oleh petugas administrasi,
kuantitatif yang bersifat survei analitik
pelayanan dokter yang memuaskan,
dengan desain cross sectional study.
perawat cepat memberikan pelayanan
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas
terhadap pasien, penampilan, sikap dan
Pingkan Tenga Kabupaten Minahasa
kerapian dokter, petugas administrasi dan
Selatan pada bulan Januari –Februari 2020.
perawat yang baik.
Sampel yang digunakan dalam penelitian
Tenaga Kesehatan sebagai tenaga
ini ialah 105 pasien BPJS yang datang
profesional yang bertanggung jawab
berobat ke Puskesmas Pingkan Tenga. Alat
meningkatkan kesehatan dengan
ukur yang digunakan dalam penelitian ini
kompetensi dan kewenangan yang dimiliki
ialah kuesioner. Untuk mengetahui
sehingga mutu pelayanan kesehatan dapat
hubungan antara persepsi mutu pelayanan
dicapai dan ditingkatkan.Perilaku peduli
dengan kepuasan pasien menggunakan uji
tenaga kesehatan merupakan salah satu
Chi Square.
faktor yang mempengaruhi pelayanan
kesehatan, karena dalam kepedulian
mencakup hubungan antar manusia yang
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 2, Maret 2020 4

dapat mempengaruhi mutu pelayanan. kesesuaian antara pelayanan kesehatan yang


Perilaku peduli sebagai bentuk dasar dari diselenggarakan dengan kebutuhan dan
perilaku pelayanan kesehatan yang tuntutan pemakai jasa pelayanan.
membantu klien untuk pulih dari Diharapkan pula mereka mampu
sakitnya.Peduli adalah teknik pelayanan melindungi pelaksanaan pelayanan dari
kesehatan dalam keterkaitan nilai dengan kemungkinan timbulnya gugatan hukum
perasaan seseorang terhadap komitmen dan dari pasien, dalam hal ini maka mau tidak
tanggung jawab (Poter dan Perry, 2012). mau untuk melindungi munculnya gugatan
Puskesmas tidak ada pilihan lain selain hukum dari pasien yang tidak puas atas
berupaya untuk memberikan layanan pelayanan kesehatan yang mereka terima
terbaik kepada pasien, seluruh petugas maka tidak ada pilihan lain yang dilakukan
layanan harus benar-benar memiliki kecuali menyelenggarakan pelayanan
kemampuan sesuai dengan bidang tugas kesehatan yang terjamin mutunya. Dengan
mereka. Petugas harus mewujudkan kata lain makin baik mutu pelayanan,
performance yang baik dalam bertugas, makin tinggi pula kesetiaan pasien.
dapat memenuhi jadwal perawatan rutin
kepada pasien, memberikan layanan yang Kepuasan Pasien
cepat, sopan kepada pasien.Para petugas Tabel 2. Gambaran Kepuasan Pasien
layanan memiliki kemampuan dalam Kepuasan Pasien n %
Puas 75 71,4
memberikan informasi yang tepat tentang Tidak Puas 30 28,6
Total 105 100
layanan yang diberikan, sehingga pasien
dapat memahami informasi dan pada
Berdasarkan tabel 2 di atas sebagian
waktunya informasi tersebut dapat
sebagian besar responden merasa puas yaitu
membantu mereka. Bagi tenaga medis
sebanyak 75 responden(71,4%) sedangkan
diharapkan dapat meningkatkan efektifitas
tidak puas sebanyak 30 responden (71,4%).
pelayanan kesehatan seperti dapat
Hasil penelitian ini didapat bahwa
diatasinya masalah kesehatan secara tepat
sebagian besar responden merasa puas
dan benar, kemudian dapat pula
terhadap pelayanan di Puskesmas Pingkan
meningkatkan efesiensi pelayanan
Tenga sudah baik. Kepuasan responden
kesehatan, dalam hal ini ditujukan
dikarenakan pasien puas terhadap
mencegah terjadinya pelayanan yang tidak
pelayanan pendaftaran tepat dan tidak
sesuai dengan standar. Selain itu pula
berbelit-belit, kesiapan dokter dalam
mereka diharapkan dapat meningkatkan
melayani pasien, tanggapan perawat, dokter
penerimaan masyarakat terhadap pelayanan
cepat dan tanggap terhadap keluhan
kesehatan, hal ini erat kaitannya dengan
keluarga atau pasien, informasi mengenai
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 2, Maret 2020 5

tindakan yang dilakukan, kesempatan Hubungan antara Persepsi Mutu


bertanya pada dokter, pasien dapat Pelayanan dengan Kepuasan Pasien
berbicara secara pribadi mengenai Peserta BPJS di Puskesmas Pingkan
penyakitnya, peralatan medis untuk Tenga
pemeriksaan atau mengobati pasien, Hubungan antara persepsi mutu pelayanan
ketersediaan dan kelengkapan obat, dengan kepuasan pasien Peserta BPJS di
kecepatan petugas dalam melayani Puskesmas Pingkan Tenga dapat dilihat
administras keuangan, dan adanya kejelasan pada Tabel 3.
mengenai perincian biaya.

Tabel 3. Hubungan antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Peserta BPJS di
Puskesmas Pingkan Tenga
Kepuasan
Persepsi Mutu Pelayanan Puas Tidak Puas Jumlah % p value
n % n %
Baik 55 52,4 5 4,8 60 57,1
Kurang Baik 20 19,0 25 23,8 45 42,9 0,000
Total 75 71,4 30 28,6 105 100,0

Dari 60 responden yang memiliki persepsi tidak memberikan mutu pelayanan yang
mutu pelayanan baik, 52,4% merasa puas baik pula. Dari hasil penelitian ini dapat
sedangkan yang tidak puas sebanyak 4,8%. diasumsikan bahwa mutu pelayanan
Data juga menunjukkan bahwa dari 45 Puskesmas berhubungan dengan kepuasan
responden yang memiliki persepsi mutu pasien.
pelayanan kurang baik,19,0% merasa puas adanya hubungan antara mutu
sedangkan sebanyak 23,8% merasa tidak pelayanan dengan kepuasan pasien
puas. Dilihat dari nilai signifikansi sebesar dikarenakan mutu pelayanan merupakan
0,000 dengan demikian probabilitas satu tugas yang penting yang diemban oleh
(signifikansi) lebih kecil dari 0,05 petugas yang ada di Puskesmas, mulai dari
(0,000<0,05), maka ada hubungan antara petugas admnistrasi, dokter, perawat
persepsi mutu pelayanan dengan kepuasan bahkan sampai petugas kebersihan yang
pasien peserta BPJS di Puskesmas Pingkan ada.Oleh karena itu, petugas yang ada harus
Tenga. memberikan pelayanan yang baik pada
Kepuasan yang ada pada diri pasien pasien yang datang.Mutu pelayanan harus
biasanya muncul dari adanya mutu dilaksanakan sesuai dengan aturan maupun
pelayanan yang baik yang diberikan oleh kebijakan yang ada karena kepuasan pasien
Puskesmas. Sebaliknya pasien tidak akan merupakan suatu acuan yang digunakan
memiliki perasaan puas apabila Puskesmas dalam menilai suatu mutu pelayanan
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 2, Maret 2020 6

Puskesmas.Setiap petugas pelayanan pelayanan juga kecepatan dalam


kesehatan harus memiliki rasa tanggap yang pelayanan pengobatan, serta
cepat dan memiliki empati dalam peningkatan dalam pemberian obat
memberikan pelayanan kesehatan agar agar supaya pasien tidak menunggu
pasien merasakan kepuasan terhadap lama.
pelayanan yang diberikan. 2. Diharapkan dapat mengembangkan
penelitian mengenai kualitas jasa
KESIMPULAN pelayanan dan kepuasan pasien baik di
Berdasarkan hasil penelitian, maka puskesmas, rumah sakit atau instansi
kesimpulan yang bisa diambil ialah: kesehatan lainnya serta supaya hasil
1. Persepsi Mutu pelayanan yang diberikan penelitian selanjutnya akan menjadi
oleh pihak Puskesmas Pingkan Tenga bandingan terhadap hasil penelitian ini.
baik sebanyak 57,1% sedangkan kurang
baik sebanyak 42,9% DAFTAR PUSTAKA
2. Kepuasan terhadap pelayanan yang Anonim. 2017. Profil Kesehatan
Kabupaten MInahasa Selatan tahun
diberikan oleh pihak Puskesmas Pingkan
2016. Dinas Kesehatan Kabupaten
Tenga puas sebanyak 71,4% sedangkan Minahasa Selatan.
tidak puas sebanyak 28,6%. Azwar A. 2010. Pengantar Administrasi
3. Terdapat hubungan antara persepsi mutu Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara.

pelayanan kesehatan dengan kepuasan Bappenas. 2009. Peningkatan Akses


Mayarakat Terhadap Kesehatan Yang
pasien peserta BPJS di Puskesmas Berkulitas. Jakarta: Bappenas.
Pingkan Tenga Bustami.2011. Penjaminan Mutu
Pelayanan Kesehatan dan
Akseptabilitas.Erlangga. Jakarta.
SARAN
Kawengian I, Tucunan AAT dan Kolibu
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang
FF. 2016. Hubungan Pendidikan,
bisa diberikan ialah: Pekerjaan dan Mutu Jasa Pelayanan
dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan
1. Perlu adanya peningkatan pelayanan
pada Poliklinik Penyakit Dalam di
oleh petugas kesehatan di Puskesmas RSUD Kota Bitung. Jurnal IKMAS 1
(3).1-9.
agar pelayanan yang diberikan tidak
bebelit-belit dan tidak memakan waktu Potter PA dan Perry AG. 2012.
Fundamental of Nursing. Jakarta :
yang lama, ketepatan waktu memulai EGC.

Anda mungkin juga menyukai