Anda di halaman 1dari 29

CASE 1

Struma Nodusa Dextra


CASE 1
Nama : Ny. He No. RM : 0088xx
Umur : 56 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Keluhan Utama : Benjolan di leher kanan.


Anamnesis Terpimpin :
Seorang pasien datang ke UGD RS Bhayangkara dengan keluhan benjolan pada leher
sebelah kanan yang dirasakan sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu, dengan ukuran
benjolan yang langsung besar. Sebelumnya pasien mengeluh batuk dan beringus
sekitar kurang lebih 2 minggu, kemudian lama kelamaan benjolan mulai muncul.
Sering berkeringat dirasakan oleh pasien, terjadi kenaikan berat badan, mudah lelah
(-), nafsu makan dalam batas normal. Demam (-), nyeri kepala (+), batuk (-), sesak (-),
nyeri menelan (-), mual (-), muntah (-). BAK dan BAB dalam batas normal
Keluhan dengan penyakit yang sama sebelumnya (-), DM (-), HT (-), Riw. Berobat 6
bulan (-)
Riwayat penyakit keluarga yang sama (-)
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Sakit sedang/Obesitas 1/Compos mentis
Berat Badan : 78 kg
Tinggi Badan : 160 cm

STATUS VITALIS
Tekanan Darah : 160/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,9°C

VAS 0
STATUS LOKALIS

Regio Colli
• Inspeksi :
Tampak benjolan pada leher sebelah kananwarna sama
dengan sekitarnya, abses(-), fistel(-), darah(-), uk 3x2 cm

• Palpasi :
Teraba massa benjolan konsistensi lunak, batas tegas,
permukaan rata, nyeri tekan (-), ikut gerakan menelan (+)
Pemeriksaan Laboratorium
05/4/2019 07/4/2019
Endokrinologi Darah Rutin
 FT4 : 1,14 ng/dL ■WBC: 8,18 103/ul
■ TSHs : 0,63 uIU/mL ■RBC : 4,25 106/ul
■HCT : 35,5 %
07/4/2019 ■HB : 12,6 g/dl
Foto Thorax ■PLT : 259 103/ul
Kesan : Foto thorax dalam
batas normal GDS : 130 mg/dl
FOTO KLINIS Pre Operasi
FOTO KLINIS Intra Operasi
FOTO KLINIS Post Operasi
DIAGNOSIS & TERAPI
Diagnosis : Struma Nodusa Dextra
Management : Subtotal Lobektomi
Instruksi post op :
• IVFD RL 20 tpm
• Inj Anbacim 1 gr/12 jam/iv
• Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/iv
• Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam/iv
• Neurodex 1amp/hr
• Evaluasi drain/hr
Anestesi
Struma Nodusa
Nama : Ny. H No. RM : 0088xx
Umur : 56 thn Jenis Kelamin : Wanita

Anamnesis :
• Benjolan di leher kanan ukuran 3x3x4 cm
• Pasien tidak batuk, tidak sesak
• Riwayat alergi makanan tidak ada, alergi obat tidak ada
• Riwayat Asma tidak ada, Maag tidak ada
• Riwayat HT tidak ada, DM ada
• Riwayat operasi sebelumnya tidak ada
• Objektif • Plan

BP : 160/70 mmHg Rencana anestesi GETA


HR : 84 x/m Premedikasi :
RR : 20 x/m
Temp. : 36,6°C Amlodipine 10 mg/oral
VAS : 0/10 Alprazolam 0,5 mg/oral
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera
ikterus (-) IVFD RL 20 tpm
Leher : Pembesaran KGB (-), Thyroid (+), Puasa 6-8 jam sebelum operasi
Thorax : BP : vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/-
Jantung : BJ I/II Reguler Inj. Antibiotik profilaksis 1 jam pre op
Abdomen : peristaltik (+) kesan normal, Premedikasi 30 menit pre op
Ekstremitas : Akral Hangat (+), edema (-/-),
CRT < 2 detik. - Ondansentron 4 mg/iv
- Ranitidin 50 mg/iv
• Assesment
Kategori ASA PS II - Dexamethason 5 mg/iv
- Santagesik 500 mg/iv
Intraoperative Anesthesia Post-Anesthesia Care Unit (PACU)
Subjektif : -
Subjektif : -
Objektif :
•BP : 102/59 mmHg Objektif :
•HR : 84x/m GCS : Under Sedasi
•RR : 16x/m BP : 110 /70 mmHg
•Temp : 36,0 ◦c HR : 80x/I
•VAS : 0/10
RR : 18x/I
Assesment : Temp : 36,4 ◦c
Telah dilakukan anastesi GETA VAS : 0/10
Maintenance 02 6-8 lpm via Face Mask Assesment :
Maintenance cairan intraoperative RL = 100 Isthmuslobectomy
cc/jam .

Plan :
‒Oksigenasi dengan O2 via Face Mask 6-8 lpm
‒IVFD RL 20 tetes/menit
‒Tirah baring 24 jam post op
‒Post op. pain management
Ketorolac 30 mg/8 J/IV
‒Terapi lain sesuai TS Bedah
CASE 2
Appendicitis
CASE 2
Nama : Tn. Fi No. RM : 3132xx
Umur : 21 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki

Keluhan Utama : Nyeri Perut


Anamnesis Terpimpin :
Pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri yang dirasakan pada seluruh bagian
perut, terutama dirasakan pada perut kanan bawah, dialami sejak 1 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan mual dan muntah frekuensi 3 kali, keluar isi makanan,
darah (-). Keluhan nyeri awalnya dirasakan pada ulu hati saja, pertama kali dirasakan
sejak 1 minggu yang lalu, tetapi nyeri berpindah ke perut kanan bawah, serta menjadi
semakin parah, hingga pasien tidak dapat tidur. Pasien mengaku nafsu makannya
baik, serta ada demam yang dialami sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. BAB(+)
lancar, frek. Normal, konsistensi padat, warna kuning kecoklatan, kesan dalam batas
normal. BAK(+) lancar, warna kuning jernih, darah(-), kesan normal. Riwayat keluhan
yang sama sebelumnya(-), riwayat keluarga tidak ada, riwayat hipertensi tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Sakit sedang/Gizi Baik/Compos mentis
Berat Badan : 49 kg
Tinggi Badan : 155 cm

STATUS VITALIS
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 92 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 38,7°C

VAS 7-8
STATUS LOKALIS

Regio iliac dextra


• Inspeksi :
Bentuk datar, distended (-), ikut gerak napas
• Auskultasi : Peristaltik (+) kesan menurun
• Palpasi :
Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan titik mc
burney (+), rovsing sign (+), blumberg sign (+), defans
muskular (+) kuadran kanan bawah
• Perkusi : Timpani (+) pada seluruh regio abdomen
Pemeriksaan Laboratorium
08/4/2019
Darah Rutin
■WBC: 10,61 103/ul
■Neu : 8,78 103/ul
■RBC : 5,76 106/ul
■HCT : 49,2 %
■HB : 15,3 g/dl
■PLT : 221 103/ul
Pemeriksaan Radiologi
USG Abdomen
Pemeriksaan Radiologi
CT-Scan Abdomen
FOTO KLINIS Pre Operasi
FOTO KLINIS Intra Operasi
FOTO KLINIS Post Operasi
DIAGNOSIS & TERAPI

Diagnosis : Peritonitis e.c. Appendicitis Perforata


Management : Laparatomy Eksplorasi + Appendectomy
Instruksi post op :
• IVFD RL 20 tpm
• Inj Anbacim 1 gr/12 jam/iv
• Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/iv
• Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam/iv
• Rawat Luka
Anestesi
Appendicitis
Nama : Tn. Fi
No. RM : 3132xx
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki

Pra Anestesi
Anamsesis:
Keluar benjolan pada anus
Pasien tidak batuk, tidak sesak
Riwayat alergi makanan tidak ada, alergi obat tidak ada
Riwayat Asma tidak ada
Riwayat HT tidak ada, DM tidak ada
Riwayat operasi sebelumnya tidak ada
• Objektif • Plan

BP : 110/70 mmHg Rencana anestesi SAB


HR : 79 x/m Premedikasi :
RR : 19 x/m
Temp. : 36,7°C IVFD RL 20 tpm
VAS : 4/10 Puasa 8 jam sebelum operasi
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera
ikterus (-) Inj. Antibiotik profilaksis 1 jam pre op
Leher : Pembesaran KGB (-), Thyroid (-), Premedikasi 30 menit pre op
Thorax : BP : vesikuler, BT : Rh -/-, Wh -/-
Jantung : BJ I/II Reguler - Ondansentron 4 mg/iv
Abdomen : peristaltik (+) kesan normal, - Ranitidin 50 mg/iv
Ekstremitas : Akral Hangat (+), edema (-/-),
CRT < 2 detik. - Dexamethason 5 mg/iv
- Ketorolac 30 mg/IV
• Assesment
Kategori ASA PS II Dorong ke OK 30 menit sebelum operasi
Intraoperative Anesthesia Post-Anesthesia Care Unit (PACU)
Subjektif : -
Subjektif : -
Objektif :
•BP : 100/60 mmHg Objektif :
•HR : 88x/m GCS : Under Sedasi
•RR : 18x/m BP : 110 /70 mmHg
•Temp : 36,7°c HR : 80x/I
•VAS : 0/10
RR : 20x/I
Assesment : Temp : 36,7 ◦c
Pasien ASA PS II VAS : 0/10
Assesment :
Post op Appendekomy

Plan :
‒Oksigenasi dengan O2 via Kanul 2-4 lpm
‒IVFD RL 20 tetes/menit
‒Tirah baring 24 jam post op
‒Boleh makan dan minum jika sudar sadar baik
‒Post op. pain management Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
‒Bromage Score < 2 boleh pindah ruangan
‒Terapi lain sesuai TS Bedah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai