Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus

“DEMAM BERDARAH DENGUE”

Oleh:
Husnul Khatimah
111 2017 2059
Identitas Pasien
Nama : An. ZNR
Tanggal Lahir : 08-10-2006 (11 tahun)
Alamat : Jln. Nuri lr. 303 No. 26
Jenis kelamin : Perempuan
No. RM : 287088
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Subjektif
Keluhan utama: Demam
Anamnesis terpimpin:
Pasien masuk Rumah Sakit dengan keluhan
demam. Riwayat demam sejak 3 hari yang lalu. Demam
terus menerus, disertai dengan sakit kepala dan
menggigil. Ada batuk dan flu yang dirasakan sejak 1
hari yang lalu. Ada mual yang dirasakan saat setelah
makan, tidak ada riwayat perdarahan pada hidung,
tidak ada nyeri perut, nafsu makan menurun. Pasien
mengatakan belum buang air besar selama demam.
Saat masuk rumah sakit, pasien tampak lemas.
Riwayat konsumsi obat parasetamol saat demam.
Riwayat teman sekolah mengalami keluhan yang sama.
Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya.
Objektif
Pemeriksaan Fisik

Kondisi umum : sakit sedang/ gizi baik / compos metis


TD : 90/60 mmHg Nadi : 132 kali/menit
Pernapasan : 25x/menit Suhu : 38,9 C
Kepala : simetris kiri dan kanan, deformitas (-), rambut
hitam, sukar dicabut
Mata : konjungtiva anemis (+), sklera ikterus (-) kornea
jernih, pupil isokor 3mm ODS. Perdarahan
subkonjungtiva (-)
Telinga : nyeri tekan di pros. mastoideus (-)
Hidung : epistaksis (-), sekret (-)
Mulut : sianosis (-), perdarahan gusi (-).
Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar gondok
(-), nyeri tekan (-), DVS R-2 cm
Objektif
Dada : Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi : Massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada
Perkusi : Sonor, Batas paru hepar ICS V pulmo dextra
Auskultasi : Bunyi pernapasan vesiculer, bunyi tambahan rhonki
tidak ada, wheezing tidak ada
Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Pekak, batas jantung atas ICS II linea mid lavicularis sinistra,
batas jantung kanan linea parasternalis dekstra, batas jantung
kiri midaksilaris ICS 5
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni, reguler, Tidak ada murmur
Abdomen:Inspeksi : Datar ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik normal
Palpasi : Nyeri tekan di region epigastrium dan hipokondrium
dextra (-), hepar dan lien tidak teraba, massa tumor tidak ada
Perkusi : Tympani.
Extremitas : akral hangat, edema tidak ada, sianosis tidak ada,
peteki (+) pada ekstremitas atas dextra
Laboratorium
9-03-2018

Jenis Item Name Result Unit Refrensi


Hematologi rutin Lekosit 4,58 10^3/L 4,0 – 10,0
Hematologi rutin Trombosit 136 10^3/µL 150-400

10-03-2018

Jenis Item Name Result Unit Refrensi


Hematologi rutin Lekosit 2,98 10^3/L 4,0 – 10,0
Hematologi rutin Trombosit 69 10^3/µL 150-400

12-03-2018

Jenis Item Name Result Unit Refrensi


Hematologi rutin Lekosit 7,88 10^3/L 4,0 – 10,0
Hematologi rutin Trombosit 38 10^3/µL 150-400
Assesment dan Planning
Assesment :
• Dengue Hemoragic Fever (DHF) Grade II
Planning
• Pengobatan
o Infus RL
o Paracetamol 3x½
o Anaria 1x1
o Domperidon 3x1
o Ranitidine 3x½
o Cepadroxil 2x 400mg
• Pemeriksaan Penunjang
o Darah Rutin
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Demam berdarah dengue adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus dengue
• manifestasi klinis demam dua sampai tujuh
hari, lemah/lesu, nyeri otot dan sendi, mual
dan muntah, tanda perdarahan di kulit berupa
peteki, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis, melena dan
disertai trombositopenia, leukopenia,
limfadenopati dan diathesis hemoragik.
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
Etiologi
• Demam berdarah dengue disebabkan oleh
virus dengue anggota genus Flavivirus
yang ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegyptii betina.
• Virus dengue diklasifikasikan dalam 4
serotipe RNA yakni, DENV-1, DENV-2,
DENV-3 dan DENV-4.
Klasifikasi
Patogenesis
• Mekanisme sebenarnya tentang patofisiologi
dan patogenesis demam berdarah dengue
hingga kini belum diketahui secara pasti,
tetapi sebagian besar menganut "the
secondary heterologous infection
hypothesis“.
• Patogenesis terjadinya renjatan berdasarkan
hipoteses infeksi sekunder dicoba
dirumuskan oleh Suvatte dan dapat dilihat
pada gambar
Patogenesis
Gejala Klinis
Gejala Klinis
FASE DEMAM
Anamnesis
Demam tinggi, 2-7 hari, dapat mencapai 40°C, serta terjadi kejang demam.
Dijumpai facial flush, muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri
tenggorok dengan faring hiperemis, nyeri di bawah lengkung iga kanan, dan
nyeri perut.

Pemeriksaan fisik
Manifestasi perdarahan
• Uji bendung positif (≥10 petekie/inch2)
• Mudah lebam dan berdarah pada daerah tusukan untuk jalur vena.
• Petekie pada ekstremitas, ketiak, muka, palatum lunak.
• Epistaksis, perdarahan gusi
• Perdarahan saluran cerna
Hepatomegali kelainan fungsi hati (transaminase)
Gejala Klinis
Fase kritis
• Peningkatan hematokrit 10% - 20% di atas nilai dasar
• Tanda perembesan plasma seperti efusi pleura dan
asites, edema pada dinding kandung empedu.
• Terjadi penurunan kadar albumin >0.5g/dL dari nilai
dasar / <3.5 g% yang merupakan bukti tidak langsung
dari tanda perembesan plasma
• Tanda-tanda syok (gelisah, sianosis, nadi cepat,
hipotensi)
• Komplikasi berupa asidosis metabolik, hipoksia,
ketidakseimbangan elektrolit, kegagalan multipel
organ, dan perdarahan hebat apabila syok tidak dapat
segera diatasi.
Gejala Klinis
Fase Resolusi
Fase ini ditandai dengan diuresis membaik
dan nafsu makan kembali merupakan
indikasi untuk menghentikan cairan
pengganti. Gejala umum dapat ditemukan
sinus bradikardia/ aritmia dan karakteristik
confluent petechial rash seperti pada DD.
Derajat Penyakit
TERAPI
Dua hal penting yang perlu diperhatikan
dalam terapi cairan khususnya pada
penatalaksanaan demam berdarah dengue:
jenis cairan dan jumlah kecepatan cairan
yang akan diberikan.

Tujuan terapi cairan adalah untuk mengganti


kehilangan cairan di ruang intravaskular,
pada dasarnya baik kristaloid maupun koloid
dapat diberikan
1. Tatalaksana infeksi virus Dengue pada kasus
tersangka DBD.
2. Tatalaksana DBD stadium I atau stadium II
tanpa peningkatan Ht.
3. Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan hematokrit
>20%.
4. Tatalaksana sindroma syok dengue pada
anak.
Diagnosis Banding
• Demam tifoid
• Influenza
• Chikungunya
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi
• Dengue Syok Syndrome (DDS)- Apabila DBD terlambat
ditangani, maka bisa berkembang menjadi dengue
shock syndrome yang mana tekanan darah menurun
secara drastis dan pendarahan menjadi makin berat

Prognosis
• Prognosis tanpa komplikasi umumnya dubia dan
bonam, karena hal ini tergantung dari derajat beratnya
penyakit

Anda mungkin juga menyukai