Anda di halaman 1dari 39

PROPOSAL

PENGARUH KOMPETENSI KERJA

TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN

DI PUSKESMAS MASSENGA

Oleh :

IRMAYANTI
NPM : 2020409021

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

SULAWESI BARAT

2023
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Proposal ini telah disetjui oleh pembimbing dan siap diujikan pada

ujian proposal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Al- Asyariah

Mandar Polewali.

Polewali,……………………….…2023

Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(Rahmi Permatasari,SKM.,MKM Drs.H. Mukhlis Hannan, MM)

Mengetahui

Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat

Universitas Al- Asyariah Mandar

( Muh. Said Mukharrim,SKM.,M.Kes )

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan Tuhan Yang Maha Esa, kerena atas

rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

proposal yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Kerja Terhadap

Pelayanan Keperawatan di Puskesmas Massenga” untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan

Penulisan proposal ini bisa terwujud berkat bantuan dan motivasi

serta nasihat dari berbagai pihak. Untuk semua itu, dengan terimakasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya diberikan kepada orang tua

peneliti yaitu Bapak Ramman dan Ibu Maryam yang telah membesarkan

dan mendidik secara ikhlas serta memberikan motivasi dan doa yang

tiada henti-hentinya.

Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada :

1. Ibu Rektor Dr. Hj. Chuduriah Sahabuddin, M.Si, selaku

Rektor Universitas Al-Asyariah Mandar.

2. Bapak Dr. Aco Dahrul Saharuddin, M.Si, selaku Dekan

Universitas Al- Asyariah Mandar.

3. Ibu Rahmi Permatasari, SKM.,M.Kes, selaku Pembimbing I.

4. Bapak Drs. H. Mukhlis Hannan, MM, selaku Pembimbing II.

5. Bapak Muh. Said Mukharrim, SKM., M.Kes, selaku Ketua

Program Studi Kesehatan Masyarakat

6. Kepala Puskesmas Massenga beserta jajarannya.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................. ii

KATA PENGANTAR............................................................................. iii

DAFTAR ISI.......................................................................................... iv

BAB I : PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian....................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian..................................................................... 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 7

A. Pengertian Kompetensi.............................................................. 7

B. Jenis-Jenis Kompetensi............................................................. 9

C. Manfaat Kompetensi.................................................................. 10

D. Pentingnya Kompetensi............................................................. 11

E. Defenisi Pelayanan.................................................................... 12

F. Defenisi Pelayanan Keperawatan.............................................. 14

G. Kerangka Teori........................................................................... 16

H. Kerangka Konsep...................................................................... 17

I. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel........................ 18

iii
J. Hipotesis Penelitian................................................................... 21

K. Tabel Sintesa............................................................................. 21

BAB III. METODE PENELITIAN.......................................................... 24

A. Jenis Penelitian.......................................................................... 24

B. Tempat Dan Waktu Penelitian.................................................... 25

C. Populasi dan Sampel................................................................. 25

D. Pengumpulan Data.................................................................... 26

E. Pengolahan dan Penyajian Data............................................... 27

F. Analisis Data.............................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 33

iv
BAB. I PENDAHULUUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009

menjelaskan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan

bagian dari kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan

cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Indonesia. Pentinya peningkatan mutu di bidang kesehatan untuk

memperbaiki pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien dan efektif

serta bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat karena setiap

orang mempunyai hak yang sama untuk memperoleh akses

sumber daya departemen kesehatan.

Pembangunan yang sehat tidak dapat dipisahkan dari

komitmen Indonesia sebagai warga masyarakat internasional

yang memerlukan pembangunan pelayanan kesehatan yang

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, Kesediaan dan

kemampuan hidup sehat di masyarakat secara luas sebagai

investasi dalam pengembangan sumber daya manusia yang

produktif secara sosial dan ekonomi.

1
2

Menurut Ristiani (2017:157) Pelayanan kesehatan yang

berkualitas adalah pelayanan kesehatan yang mampu

memberikan kepuasan untuk pengguna jasa pelayanan sesuai

dengan standar kepuasaan rata-rata dan berdasarkan aturan yang

berlaku. Puskesmas adalah suatu unit pelayanan kesehatan yang

menerapkan langkah-langkah kesehatan yang komprehensif,

terpadu, adil, dapat diterima, dan terjangkau serta berperan aktif

bagi masyarakat masyarakat dan memanfaatkan hasil

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan biaya

yang dapat ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat.

Berdasarkan fakta ditemukan di beberapa puskesmas di

Indonesia, menunjukkan bahwa kompetensi staff/petugas

pelayanan kesehatan ditempat tersebut masih kurang maksimum.

Hal ini bisa di lihat dari kinerja yang belum mencapai 100%.

Dengan demikian dapat dikatakan betapa minimnya kompetensi

staff/petugas pelayanan kesehatan di Indonesia. Sebagaimana

kita tahu pentingnya kompetensi kerja yang harus dimiliki

staf/petugas pelayanan kesehatan untuk mencapai kinerja yang

baik sesuai standar yang diterapkan sehingga mereka bisa

memberikan pelayanan lebih professional kepada masyarakat.

Puskesmas Massenga yang berada di wilayah Polewali Mandar

adalah salah satu contoh unit pelayanan kesehatan yang

dihadirkan pemerintah yang diharapakan mampu memberikan


3

pelayanan kesehatan yang lebih optimal sesui harapan

masyarakat. Namun, kenyataan yang ditemukan dilapangan bahwa

beberapa tahun terakhir terdapat 3 kasus kematian ibu hamil yang

diungkapkan seorang peneliti tahun 2021 melalui jurnalnya. Hal ini

menunjukkan bahwa kompetensi kerja petugas Puskesmas

Massenga masih perlu ditingkatkan.

Pertama-tama perlu ditegaskan bahwa kualitas kerja sumber

daya manusia di Indonesia masih tergolong rendah, yaitu

kompetensi profesional yang berarti pengetahuan, pemahaman,

kemampuan/keterampilan, sikap.. Fakta membuktikan bahwa

masih banyak warga negara kita lebih memilih berobat ke luar

negeri yaitu ke Singapura ataupun ke Malaysia. Hal ini harus

segera di benahi untuk menumbuhkan rasa percaya masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia.

Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan sejumlah

peneliti yang dijadikan bahan pembanding anatara lain :

1. Penelitian Septian Raharja (2018) menunjukkan bahwa

kompetensi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kualitas pelayanan.

2. Erlin Susanti (2020) memberikan penjelasan mengenai hasil

penelitiannya yaitu kompetensi berpengaruh posistif dan

signifikan terhadap kualitas pelayanan pada Kantor Regional VII

BKN.
4

3. Penelitian Darwin Navis dkk. (2020) menunjukkan bahwa

kompetensi petugas berpengaruh positif terhadap mutu

pelayanan.

4. Penelitian Mashur Razak, Ahmad Firman, Mulyawan Amin

(2022) dalam hasil penelitiannya menyatakan kompetensi dan

budaya kerja memiliki pengaruh langsung terhadap kualitas

pelayanan.

5. Penelitian Toto Soenardi dkk. (2023) menunjukkan secara

parsial kompetensi berpengaruh signifikan terhadap pencapain

Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Berdasarkan uraian di atas dan fenomena-fenomena yang

terkandung di dalamnya, maka peneliti bermaksud melakukan

penelitianul “Pengaruh Kompetensi Kerja Terhadap Pelayanan

Keperawatan di Puskesmas Massenga”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang diatas ,maka disususnlah rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah kompetensi kerja berpengaruh secara parsial terhadap

pelayanan di Puskesmas Massenga ?


5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Pengaruh Kompetensi Kerja Terhadap

Pelayanan Keperawatan di Puskesmas Massenga.

2. Tujuan Khusus

a) Agar peneliti dapat mengerti dan memahami lebih dalam

tentang variabel-variabel yang diteliti.

b) Untuk membuktikan hasil penelitiannya sesuai atau tidak

dengan hipotesis yang telah ditetapkan oleh peneliti

c) Untuk mengukur kompetensi kerja para staff/petugas di

tempat peneliti melakukan penelitian.

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian diantaranya :

1. Manfaat Teoritis

Secara teknisi penelitian ini diharapkan dapat memperkuat

teori dan memberikan tambahan wawasan tentang kompetensi kerja

dan pengaruhnya terhadap pelayanan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Puskesmas : Sebagai tambahan informasi bagi para

staff/petugas medis untuk lebih memaksimalkan

kompetensi kerja dibidangnya masing-masing demi


6

mencapai tujuan utama yaitu menghadirkan kulaitas

pelayanan yang sesuai diharapkan masyarakat.

b. Bagi instusi perguruan tinggi : Untuk dijadikan sebagai

referensi yang dapat memberikan informasi teoritis dan

empiris pada pihak-pihak yang akan melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai permasalahan ini.

c. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa menggunakan

penelitian ini menjadi acuan atau referensi.


7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kompetensi

Menurut Wibowo (2012) Kompetensi adalah kemampuan

untuk melakukan pekerjaan atau tugas berdasarkan keterampilan

atau pengetahuan dan didukung oleh sikap pekerjaan yang

ditentukan oleh pekerjaan. Berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional No.10. 045/U/2002 kompetensi adalah

kumpulan kemampuan bertindak bijaksana dan bertanggung

jawab dalam melaksanakan tugas yang semestinya dengan

pekerjaan tertentu. Kemampuan secara luas mencakup

pengetahuan, keterampilan dan sikap sudah menjadi suatu

keharusan bagi karyawan mendukung kinerja pekerjaan mereka.

Kompetensi merupakan kemampuan seseorang dalam

melakukan suatu tugas atau tugas tanggung jawab berdasarkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap bekerja. Tentunya setiap

pegawai mempunyai kompetensi yang berbeda-beda. Oleh

karena itu, analisis pekerjaan diperlukan untuk memodifikasi

pekerjaan tersebut kualifikasi tenaga kerja sehingga tugas atau

tanggung jawab yang diberikan sesuai kompeten untuk

melakukan pekerjaan dengan baik.


8

Menurut Zwell dalam Wibowo (2018;283) faktor-faktor

berikut yang mempengaruhi kompetensi :

a. Kemampuan intelektual (kognitif).

Kemampuan berpikir (kognitif) tergantung pada individu,

seperti kemampuan berpikir. Pemikiran konseptual dan

analitis tidak dapat diperbaiki melalui setiap intervensi yang

diterapkan organisasi. Tentu saja itu salah satu faktornya

pengalaman meningkatkan keterampilan dalam menerapkan

kompetensi inti.

b. Individu

Keterampilan dalam berbagai kapasitas memerlukan

pengalaman individu, komunikasi di depan kelompok ketika

memecahkan masalah, kematangan berpikir dan

sebagainya. seseorang yang belum pernah tidak mungkin

menangani organisasi yang besar dan kompleks

mengembangkan kecerdasan organisasi untuk memahami

dinamika kekuasaan dan pengaruh dalam lingkungan.

c. Sumber Daya

Keterampilan memainkan peran dikebanyakan kompetensi.

Pengembangan keterampilan yang secara spesifik berkaitan

dengan kompetensi dapat berdampak baik pada budaya

organisasi dan kompetensi individual.


9

d. Karakteristik Kepribadian (Interpersonal)

Kepribadian dapat mempengaruhi keahlian manajer dan

pekerja dalam sejumlah kompetensi, termasuk dalam

penyelesaian konflik, menunjukkan kepedulian interpersonal,

kemampuan bekerja dalam tim, memberikan pengaruh dan

membangun hubungan.

e. Teknologi dan Informasi

Dengan adanya informasi dan teknologi akan membuat

setiap orang dapat berpikir kreatif dan inovatif dalam

bekerja.

B. Jenis-Jenis Kompetensi

Kompetensi menyangkut kewenangan setiap individu untuk

melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan

perannya dalam organisasi yang relevan dengan keahlian,

pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kompetensi yang

dimiliki pegawai secara individual harus mampu mendukung

pelaksanaan strategi organisasi dan mampu mendukung setiap

perubahan yang dilakukan manajemen. Dengan kata lain

kompetensi yang dimiliki individu dapat mendukung sistem kerja

berdasarkan tim ( Rivai, 2009;289).


10

Menurut Kunandar (2007:41) kompetensi dapat dibagi

menjadi 5 bagian yakni:

1. Kompetensi intelektual adalah berbagai alat informasi dalam

diri individu yang diperlukan untuk menunjang aktivitas.

2. kompetensi fisik adalah seperangkat keterampilan fisik yang

diperlukan untuk melakukan tugas.

3. Kompetensi pribadi yaitu seperangkat perilaku yang

berkaitan dengan kapasitas individu untuk realisasi diri,

transformasi diri, identitas diri, dan pemahaman diri.

4. Kompetensi sosial yaitu seperangkat perilaku tertentu yang

menjadi dasar untuk memahami diri sendiri sebagai bagian

integral dari lingkungan sosial.

5. Kompetensi spiritual yaitu pemahaman, penghayatan dan

pengalaman terhadap prinsip-prinsip keagamaan.

C. Manfaat Kompetensi

Keterampilan manusia sangat diperlukan dalam setiap

organisasi, terutama untuk meningkatkan kinerja. Menurut Prihadi

(2004:57) manfaat kompetensi adalah:

a. Model kompetensi yang akurat memprediksi kesuksesan

dalam pekerjaan, Anda dapat dengan cepat menentukan

pengetahuan dan keterampilan apa yang dibutuhkan untuk

sukses dalam pekerjaan. Jika pemberi kerja memiliki


11

kualifikasi yang diperlukan untuk pekerjaannya, maka dapat

diprediksi bahwa ia akan berhasil.

b. Merekrut karyawan terampil setelah keterampilan yang

dibutuhkan untuk suatu pekerjaan diidentifikasi, keterampilan

tersebut dapat dengan mudah digunakan sebagai kriteria

utama untuk merekrut karyawan baru.

c. Penentuan keterampilan profesional yang akurat juga dapat

menjadi dasar evaluasi dan pengembangan pegawai

sebagai tolak ukur keterampilan yang dimiliki.

D. Pentingnya Kompetensi

Dessler (2010:715) menyatakan pentingnya kemampuan

pekerja adalah sebagai berikut:

1. Keadaan dasar dan perspektif hasil logis Implementasi SDM

dan hubungan kunci antara rekan kerja adalah panduan

penting yang menggambarkan metrik kinerja utama suatu 30

organisasi. Ingat, peta strategi ini adalah kumpulan asumsi

tentang bagaimana perusahaan Anda akan menciptakan

nilai.

2. Memahami standar estimasi yang baik Pembentukan

penting dari setiap kapasitas administrasi sangat tergantung

pada perkiraan yang besar. Secara khusus, pengukuran

harus menggambarkan konstruksi dengan benar.


12

3. Menjamin hubungan sebab akibat Berpikir secara kausal

dan memahami standar estimasi dapat membantu

mensurvei hubungan sebab akibat antara pelaksanaan SDM

dan teman. Secara praktis, penilaian ini dapat berubah dari

pengandaian kritis ke pengandaian kuantitatif. Tugas yang

paling penting adalah menyadari bahwa perkiraan itu

mungkin dan menghitungnya sebagai peluang untuk muncul.

4. Menyampaikan konsekuensi kerja penting dari SDM kepada

bos Untuk menangani presentasi penting SDM, harus

memiliki pilihan untuk memberikan pemahaman tentangefek

penting SDMpada atasan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa kompetensi merupakan point penting yang perlu dimiiki

individu yang berkecimpun dalam dunia pekerjaan, kompetensi

yang mumpuni akan memberikan hasil kinerja yang baik sehingga

menciptakan kepuasan tersendiri baik itu oleh diri sendiri ataupun

pihak lain.

E. Defenisi Pelayanan

Pelayanan prima adalah suatu bentuk pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang- undangan (Kepmenpan No. 63


13

tahun 2003). Kotler (1985) pelayanan merupakan rangkaian

kegiatan yang bermanfaat ,bisa diberikan dari satu pihak ke pihak

lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak berakibat

pemilikan sesuatu. Payanan merupakan setiap kegiatan yang dapat

diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain yang tidak berwujud

dan tidak berarti kepemilikan (Kotler dan Keller, 2012:83).

Sedangkan Sugiarto (2022:216) mengemukakan bahwa definisi

pelayanan adalah suatu upaya yang diberikan staff/petugas

pelayanan dari sebuah pwerusahaan industri untuk memenuhi

harapan dan kebutuhan pelanggang sehingga tercapai kepuasan.

Parasuraman et al (1990:21, dalam Saidani dan Arifin, 2012)

menyatakan bahwa terdapat lima dimensi kualitas pelayanan

(servqual) , yaitu : (1) Tangibles, merupakan faktor-faktor yang

dapat dilihat, didengar, dan disentuh. Di dalam tangible juga

termasuk lingkungan fisik, fasilitas, dan penampilan dari kontak

pribadi. (2) Realibility, merupakan kemampuan untuk menunjukkan

bahwa pelayanan yang diberikan dapat dipercaya dan akurat. (3)

Responsive, merupakan kesedian untuk membantu konsumen dan

memberikan pelayanan yang cepat. (4) Assurance, merupakan

pengetahuan dan kebaikan karyawan dan kemampuannya untuk

memperoleh kepercayaan dan keyakinan. (5) Empathy adalah

kepedulian, perhatian individu yang diberikan perusahaan kepada

konsumennya.
14

Mengetahui bagaimana menghasilkan pelayanan yang

berkualitas, lalu dimana kualitas layanan mengarah pada

produktivitas dan efisiensi tenaga kerja dan efisiensi, sehingga jelas

bahwa kompetensi merupakan faktor penting dan mempengaruhi

pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan organisasi. Sedangkan

kualitas pelayanan didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan

antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang

mereka terima/ peroleh (Muninjaya, 2012).

Tjiptono (2011:164) mengatakan kualitas pelayanan adalah

konsep kualitas yang didefinisikan sebagai ukuran integritas suatu

produk atau jasa, yang terdiri dari kualitas desain dan kualitas

kesesuaian. Kualitas desain didefinisikan sebagai ciri khusus suatu

produk atau jasa, kualitas kesesuaian mengukur konsistensi antara

produk atau jasa dan persyaratan kualitas yang telah ditentukan.

Dari beberapa uraian diatas mengenai pelayanan, maka

dapat disimpulkan bahwa pelayanan pada hakikatnya adalah

sebuah aktivitas yang dapat memberikan kepuasan emosional

yang pada dasarnya bersifat jasa dan tidak memiliki wujud.

F. Defenisi Pelayanan Keperawatan

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari sistem

pelayanan kesehatan di rumah sakit peranannya untuk menjaga

kualitas pelayanan yang sering dijadikan barometer oleh


15

masyarakat, dalam penilaian mutu rumah sakit, diperlukan

profesionalisme perawat pekerjaan yang ditunjukkan dengan hasil

pekerjaan perawat, baik itu perawat pelaksana maupun pengelola

dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.

Pelaksanaan pekerjaan keperawatan yang optimal dalam

pelayanan kesehatan bermutu dicapai melalui sistem aplikasi

pelayanan yang diberikan mendukung pelayanan profesional

sesuai standar.

Keperawatan sebagai layanan profesional bukan merupakan

bagian integral darinya merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan secara keseluruhan. Keperawatan merupakan upaya

untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih tinggi, maksimal

berdasarkan potensi yang dimiliki dalam menjalankan kegiatan

dalam bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan

menggunakan proses keperawatan (Keliat, 2009). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pelayanan keperawatan merupakan standar

untuk mengukur tingkat keagresifan dari segi pelayanan kesehatan

yang bertujuan memenuhi harapan masyarakat.


16

G. Kerangka Teori

1. Pengaruh Kompetensi Kerja Terhadap Pelayanan

Keperawatan

Kompetensi kerja adalah keterampilan manusia pada

seluruh aspek pekerjaan yang sedang dilakukan dan kompetensi

membuatnya merasa bahwa dia pandai dalam hal itu untuk

mencapai tujuan yang berbeda dalam pekerjaan mereka.

Kompetensi mempunyai arti yang sama dengan kata kemampuan

atau kapasitas keahlian. Rosyadi dan Muwarti (2002:12)

menyatakan bahwa kompetensi dalam suatu situasi tidak dapat

digunakan untuk memperkirakan kompetensi dalam situasi

Peran kompetensi sangat diperlukan dalam prestasi kerja

karyawan tersebut. Seorang karyawan yang tentu saja memiliki

kemampuan kerja yang baik semuanya mudah dilakukan tugas

kerja Dapat membaca situasi dan permasalahan yang ada di

dalamnya berfungsi dan dapat memberikan jawaban cocok dan

mudah beradaptasi yang baik bagi lingkungan.

Karakteristik kompetensi Menurut Specer (1993) terdapat 5

karateristik kompetensi, yaitu:

a. Motif adalah hal-hal yang terus-menerus dipikirkan atau

diinginkan seseorang yang mengarah pada tindakan.


17

b. Sifat adalah karakteristik fisik dan respons yang konsisten

terhadap situasi atau informasi.

c. Konsep diri merupakan sikap dan nilai yang dimiliki seseorang.

d. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki seseorang

mengenai bidang tertentu, pengetahuan adalah keterampilan

yang kompleks.

e. Kemampuan adalah kemampuan untuk melakukan tugas

tertentu baik secara fisik maupun mental.

Hasil temuan penelitian Mashur Razak, Ahmad Firman,

Mulyawan Amin (2022) yang berjudul ”Pengaruh Kompetensi Dan

Budaya Kerja Terhadap Produktivitas Melalui Kualitas Pelayanan

Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,

Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Takalar

menunjukkan bahwa kompetensi secara positif dan signifikan

mempengaruhi kualitas pelayanan, yang berarti semakin baik

kompetensi pegawai di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,

Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Takalar, maka

kualitas pelayanan semakin tinggi, begitupula sebaliknya.

Selain dari penelitian di atas, penelitian Sobari (2018) yang

berjudul “Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Kerja Terhadap

Kualitas Pelayanan Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota

Bogor” yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan Kompetensi


18

dan Motivasi secara bersama-sama terhadap Kualitas Pelayanan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bogor.

H. Kerangka Konsep

Gambar 1. Kerangka Konseptual

KOMPETENSI KERJA (X) PELAYANAN KEPERAWATAN (Y)

1. Pengetahuan 1. Berwujud
2. Keterampilan 2. Empati
3. Sikap 3. Keandalan
(Wibowo:2018) 4. Keresponsifan
5. Jaminan
(Saidani dan Arifin :2012)

I. Defenisi Operasional dan Kinerja Objektif

1. Defenisi Operasional

Variabel penelitian berikut ini terdiri dari dua jenis variabel

yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas atau variabel

independen terhadap variabel lain.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompetensi

kerja (X) kompetensi kerja merupakan point penting yang perlu

dimiiki individu yang berkecimpun dalam dunia pekerjaan,

kompetensi yang mumpuni akan memberikan hasil kinerja yang

baik sehingga menciptakan kepuasan tersendiri baik itu oleh diri


19

sendiri ataupun pihak lain. Variabel terikat atau variabel dependen

dalam penelitian ini yaitu pelayanan keperawatan (Y) merupakan

standar untuk mengukur tingkat keagresifan dari segi pelayanan

kesehatan yang bertujuan memenuhi harapan masyarakat.

Pelayanan pada hakikatnya adalah sebuah aktivitas yang dapat

memberikan kepuasan emosional yang pada dasarnya bersifat jasa

dan tidak memiliki wujud.

Tabel 1. Defenisi Operasional

Varaibel Defenisi Operasional Indikator Skala

Kompetensi adalah 1) Pengetahuan


kemampuan untuk 2) Keterampilan
melakukan pekerjaan 3) Sikap
atau tugas berdasarkan
Kompetensi
keterampilan atau
Kerja Ordinal
pengetahuan dan
(X)
didukung oleh sikap
yang ditentukan oleh
pekerjaan (Wibowo,
2018).

Pelayanan Pelayanan prima 1) Berwujud Ordinal


Keperawatan adalah suatu bentuk 2) Empati
(Y)) pelayanan yang 3) Keandalan
dilaksanakan oleh 4) Keresponsifan
penyelenggara 5) Jaminan
pelayanan publik
sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan
20

penerima pelayanan
maupun pelaksanaan
ketentuan peraturan
perundang- undangan
(Kepmenpan No. 63
tahun 2003).

2. Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini pengukuran variabel dilakukan

dengan menggunakan skala ordinal yang memuat skala

likert. Skala pengukuran ordinal memberikan informasi

tentang jumlah relatif berbagai karakteristik suatu benda

atau individu tertentu. Skala Likert penelitian ini terdiri dari

lima skala yaitu:

a) Sangat Setuju (SS), dengan skor = 5

b) Setuju (S), dengan skor = 4

c) Netral (N), dengan skor = 3

d) Tidak setuju (TS), dengan skor = 2

e) Sangat tidak setuju (STS), dengan skor = 1


21

J. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis

penelitian ini yaiu“Kompetensi Kerja Berpengaruh Positif Dan

Signifikan Terhadap Pelayanan Keperawatan di Puskesmas

Massenga”.

K. Tabel Sintesa

Tabel 2. Penelitian Terahulu

Nama Peneliti
Metode
dan Tahun Judul Penelitian Hasil penelitian
No.
Penelitian
Penelitian

1. Nurul Masriyah Pengaruh Kompetensi Analisis Kompetensi

Aziiziir (2013 Pegawai terhadap Regresi Linier Pegawai

Kualitas Pelayanan di Sederhana Berpengaruh

Dinas Kependudukan Positif Dan

dan Pencatatan Sipil Signifikan

Kabupaten Pontianak. Terhadap Kualitas

Pelayanan

2. Septian Raharja Pengaruh Kompetensi Analisis Kompetensi

(2016) Pegawai terhadap Regresi Linier Pegawai (X)

Kualitas Pelayanan Sederhana Berpengaruh

Publik Pada Cabang Signifikan

Pelayanan Dinas Terhadap Kualitas

Pendapatan Daerah Pelayanan (Y)

Propinsi Jawa sebesar 78,0 %.


22

BaratWilayah

Kabupaten Subang.

3. Elan Eriswanto, Pengaruh Sikap Dan Analisis Kompetensi

Ade Sudarma Kompetensi Terhadap Regresi Linier Mempengaruhi

(2016) Kualitas Pelayanan Sederhana Secara Signifikan

Publik Rsud R. Terhadap Variabel

Syamsudin, Sh. Kota Kualitas Pelayanan

Sukabumi. Publik di RSUD R.

Syamsudin, SH.

Kota Sukabumi

4 Diana Nur Pengaruh Kompetensi Analisis Secara Parsial

Safitri, Ade Pegawai, Fasilitas Regresi Linier Kompetensi

Rustiana (2017) Kantor, Dandisiplin Sederhana Pegawai

Kerja Terhadap Kualitas Berpengaruh

Pelayanan Di Dinas Positif Dan

Kependudukan Dan Signifikan

Catatan Sipil Terhadap Kualitas

Kabupaten Semarang. Pelayanan di Dinas

Kependudukan

Dan Catatan Sipil

Kabupaten

Semarang.
23

4. R. Achmad Pengaruh Kompetensi Analisis Kompetensi

Rachmat Sobari dan MotivasiTerhadap Regresi Linier Berpengaruh

( 2018) Kualitas Pelayanan Sederhana Secara Positif Dan

Dinas Kependudukan Signifikan

dan Catatan Sipil Kota Terhadapa Kualitas

Bogor. Pelayanan

5. Toto Soenardi, Pengaruh Kompetensi, Analisis Pemberian

M. Zainul, Pendidikan Dan Regresi Linier Kompetensi

Rahmi Widyanti Pelatihan, Lingkungan Sederhana Secara Parsial

(2023) Kerja Terhadap Berpengaruh

Pencapaian Standar Signifikan

Pelayanan Minimal Terhadap

(Spm) (Studi Pada Pencapaian

Puskesmas Rawat Inap Standar Pelayanan

Cempaka Di Minimal.

Banjarbaru Provinsi

Kalimantan Selatan.

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
24

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif

dengan logika/penalaran deduktif kuantitatif. Menurut Sugiyono

(2017 : 23) Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang

mempelajari populasi atau sampel tertentu, pengambilan sampel

umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data dilakukan

dengan menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data

statistik digunakan untuk mendeskripsikan dan menguji hipotesis

yang diberikan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif dan kualitatif. Sementara itu, pada data kualitatif juga

terdapat perbedaan persepsi responden. Oleh karena itu, data

kualitatif sifatnya sangat beragam karena skala yang digunakan

berbeda-beda untuk menentukan bobot pilihan yang dirasakan

responden, sedangkan data kuantitatif dinyatakan dalam angka..

Data ini diperoleh melalui pengukuran langsung atau berupa

angka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi

data kuantitatif (Sugiyono, 2017 : 23).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Massenga yang

berada di Jl. Olah Raga, Polewali, Kec. Polewali, Kabupaten

Polewali Mandar, Sulawesi Barat 91315 dan Waktu penelitian


25

hingga pada masa penyelesaiannya bisa diperkirakan selama

kurang lebih 2 bulan.

C. Populasi dan Sampel

Menurut Hadi (2015), populasi adalah kumpulan seluruh

unsur yang dalam hal ini diartikan sebagai objek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien di Puskesmas

Massenga Polewali sebanyak 50 0rang.

Teknik sampling jenuh atau enumerasi digunakan untuk

menentukan besarnya sampel. Sugiyono (2017) menyatakan

bahwa sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel yang

seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan

ketika populasinya relatif kecil. Istilah lain dari sampling jenuh

adalah enumerasi, yaitu pengambilan sampel dari seluruh anggota

populasi. Sampel untuk penelitian ini adalah 50 0rang pasien di

Puskesmas Massenga Polewali.

D. Pengumplan Data

Menurut Sugiyono (2017:224), teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena

tujuan utama penelitian adalah memperoleh informasi. Metode


26

penelitian pada hakikatnya adalah cara ilmiah memperoleh

informasi untuk tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono 2017:2).

1. Sumber Data

a) Data primer Yaitu menurut Sugiyono (2017:137), data primer

diartikan sebagai: “Sumber primer adalah sumber data yang

memberikan data secara langsung kepada pengumpul data”.

b) Data sekunder adalah data yang sudah tersedia, sehingga

kita tinggal mencari dan mengumpulkannya.

2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017:142), kuesioner diartikan sebagai

berikut: “Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang

respondennya diberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan

tertulis untuk dijawab. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data

yang efektif jika peneliti mengetahui secara pasti variabel-variabel

yang diukur dan mengetahui apa yang diharapkan dari responden.”

E. Pengolahan dan Penyajian Data

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan untuk mengetahui kondisi

data yang digunakan dalam penelitian.Hal ini dilakukan agar


27

diperoleh model analisis yang tepat. Pengujian asumsi klasik yang

digunakan terdiri atas :

a. Uji Normalitas

Model regresi yang baik mempunyai atau mendekati

data yang berdistribusi normal. Untuk mendeteksi normalitas

dapat dilakukan dengan melihat sebaran data (titik) pada

sumbu diagonal grafik dan juga dengan menganalisis

statistik. Menurut Ghozali (2013:160), tujuan uji normalitas

adalah untuk memverifikasi apakah variabel pengguna atau

residu model regresi berdistribusi normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Menurut Basuki dan Prawoto (2017:63),

heteroskedastisitas adalah adanya variabel-variabel yang

ukurannya berbeda dari residu seluruh observasi dalam suatu

model regresi. Untuk mengetahui gejala uji

heteroskedastisitas dibuat persamaan regresi dengan asumsi

tidak terjadi heteroskedastisitas, kemudian ditentukan nilai

absolut dari nilai residu, kemudian nilai absolut dari nilai

residu yang diperoleh sebagai variabel terikat diregresi dan

regresi dilakukan dengan variabel independen.

2. Uji Instrumen
28

a. Uji Validasi

Uji validitas merupakan kondisi informasi yang

disajikan peneliti dengan data yang diperoleh langsung dari

subjek Sugiyono (2018; 267). Uji validitas ini harus dapat

dilakukan melalui verifikasi hubungan setiap pernyataan

dengan skor total lengkap memakai rumus teknik korelasi

product moment. Dasar pengambilan keputusan dalam uji

validitas adlah sebgai berikut:

1. Valid, apabila nilai r hasil positif serta rhasil > rtabel.

2. Tidak Valid, apabila nilai rhasil negatif dan r hasil < r

tabel atau pun r hasil negatif > r tabel.

Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r yang

diperoleh dari hasil perhitungan (rxy) lebih besar daripada

nilai rtabel (5%).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menentukan apakah indikator yang

digunakan atau survei dapat dipercaya sebagai alat

pengukuran variabel. Reliabilitas suatu indikator atau


29

kuesioner ditunjukkan dalam nilainya Cronbach alpha (α),

yaitu apabila Cronbach alpha (α) lebih besar dari (andgt;)

0,60 maka indikator atau kuisioner tersebut reliabel, namun

apabila cronbach alpha (α) lebih kecil dari (andgt; ) 0,60

maka indikator tersebut termasuk atau kuesionernya tidak

dapat diandalkan.

3. Uji Hipotesesis

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

yaitu. kompetensi kerja (X) terhadap pelayanan keperawatan

(Y) signifikan atau tidak. Pengujian dilakukan dengan

membandingkan nilai t-hitung masing-masing variabel

independen dengan nilai t-tabel dengan tingkat kesalahan

5% (α=0,05). Jika nilai t-score ≥ t-tabel, maka variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

Jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (untuk

tingkat signifikansi = 5%), maka variabel independen

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

Sebaliknya jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka


30

variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2013:98).

1. Pengujian Hipotesis

a) Hα: β1-2 ≠ 0 : Kompetensi Kerja secara parsial

berpengaruh terhadap Pelayanan Keperawatan.

b) Ho: β1-2 = 0 : Kompetensi Kerja secara parsial tidak

berpengaruh terhadap Pelayanan Keperawatan.

2. Kriteria Pengujian

Jika t hitung>t tabel, maka Ho ditolak dan Hα diterima.

Hal ini berarti bahwa Kompetensi Kerja secara parsial

berpengaruh terhadap Pelayanan Keperawatan. Jika t hitung

< t tabel, maka Ho diterima dan Hα ditolak. Hal ini berarti

bahwa Pelayanan secara parsial tidak berpengaruh terhadap

Kepuasan kerja karyawan.

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses pencarian dan pengumpulan

informasi secara sistematis dari kuesioner, pengorganisasian data

ke dalam kategori-kategori, membaginya ke dalam unit-unit,

mensintesiskannya ke dalam model, memilih apa yang penting dan

apa yang akan dipelajari, serta menarik kesimpulan dengan cara

yang sederhana. untuk memahami diri sendiri dan orang lain.


31

(Bogdan dalam Sugiyono, 2017: 244). Berikut analisis yang

digunakan penulis:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2017:147), statistik deskriptif

adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data

yang dikumpulkan sedemikian rupa tanpa menarik

kesimpulan umum atau generalisasi. Penelitian yang

dilakukan dengan populasi (tanpa sampel) jelas

menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya.

2. Analisis Statistk Inferensial

Menurut Sugiyono (2012), statistik inferensial adalah

suatu teknik yang digunakan untuk menganalisis data

sampel dan menerapkan hasilnya pada suatu populasi.

Persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX + e

Keterangan:

Y = Pelayanan Keperawatan

X = Kompetensi Kerja
32

a = Konstanta

b (n) = Koefisien Regresi Dari Variabel X (n)

e = Error

DAFTAR PUSTAKA
33

Basuki and Prawoto, Nano. 2017. Analisis Regresi Dalam Penelitian


Ekonomi & Bisnis : Dilengkapi Aplikasi SPSS & EVIEWS.
PTRajagrafindo Pers
ada, Depok.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM.


Hamdiah, C. 2015. Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan
KualitasLaba Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Dosen
Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Serambi Mekkah Banda
Aceh, 1(1), 1–9.JEMSI Vol.1 No.1 Tahun 2015.

Hadi, Sutrisno. 2015. Statistika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kepmenpan No. 63 tahun 2003.Tentang Pelayanan Publik.

Kunandar. 2007. Guru Profesional. Implementasi Kurikulum Tingkat


Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru.
Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Muninjaya. 2012. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. jakarta: Buku


Kedokteran EGC.

R. Achmad Rachmat Sobari (Vol. 7 No. 2, November 2018) Jurnal Lentera


Bisnis. Pengaruh Kompetensi dan Kerja terhadap Kulitas
Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bogor.

Spencer, Lyle & Signe M. Spencer. 1993. Competence at Work, Models


For Superior Performance. Canada : John Wiley & Sons, Inc.

Sugiarto.2002. Psikologi Pelayanan Insdutri Jasa.Jakarta: Pt.Gramedia


Pustaka Utama.

Sugiono.(2017). Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D.


Bandung : Alfabeta,.CV.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta.


Tjiptono, fandy. 2011. Service Management Mewujudkan Layanan Prima.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
34

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009. Tentang Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai