NI MADE WIDIASTUTI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
TESIS
NI MADE WIDIASTUTI
NIM 1392161018
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
NI MADE WIDIASTUTI
NIM 1392161018
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
Lembar Pengesahan
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya,M,Repro,PA(K) dr. Ni Made Sri Nopiyani, MPH
NIP. 194402011964091001
NIP. 198311042008012005
Mengetahui
Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
iii
Ketua
Anggota
1.
2.
3.
4.
iv
NAMA
NIM
:1392161018
PROGRAM STUDI
JUDUL TESIS
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010
dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Ni Made Widiastuti
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang
berjudul Hubungan Jenis Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Status Kepesertaan
dan Karakteristik Sosio-Demografis dengan Tingkat Kepuasan Pasien Jaminan
Kesehatan Nasional di Kota Denpasar.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro.,
PA(K) sebagai pembimbing utama yang dengan penuh perhatian telah
memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti
program magister, khususnya dalam menyelesaikan tesis ini. Terimakasih sebesarbesarnya pula penulis sampaikan kepada Ibu dr. Ni Made Sri Nopiyani, MPH
selaku pembimbing kedua yang penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada
1. Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp PD-KEMD,
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A. A Raka
Sudewi, Sp. S (K) dan Ketua Program Studi Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. dr. Dewa
Nyoman Wirawan, MPH atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk
vi
yang
bersifat
membangun
sangat
penulis
harapkan untuk
Penulis
vii
ABSTRAK
HUBUNGAN JENIS FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA, STATUS KEPESERTAAN DAN KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFIS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
DI KOTA DENPASAR
Kepuasan pasien merupakan salah satu outcome yang ingin dicapai dalam
implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Beragamnya jenis
fasilitas kesehatan serta perbedaan standar penilaian FKTP dalam masa peralihan
berisiko menyebabkan perbedaan mutu layanan yang diterima pasien JKN.
Terdapat kecendrungan ketidakpuasan pasien pengguna jaminan kesehatan pada
layanan kesehatan primer sebelum era JKN. Penelitian ini bertujuan mengetahui
hubungan faktor jenis FKTP, status kepesertaan dan karakteristik sosiodemografis dengan tingkat kepuasan peserta JKN terhadap pelayanan kesehatan
FKTP BPJS Kesehatan di Kota Denpasar.
Desain penelitian survei sampel ini adalah cross sectional analitik dengan
jumlah sampel 148 orang. Sampel dimasing-masing cluster FKTP terpilih (empat
Puskesmas, tiga klinik pemerintah, empat klinik swasta dan empat dokter umum)
di Kota Denpasar diambil secara consecutive sampling. Pengumpulan data dengan
kuisioner dan analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (chi-square) dan
multivariat (poisson regresi).
Sebagian besar pasien JKN (69,6%) puas terhadap mutu layanan pada
FKTP dengan tingkat kepuasan tertinggi (90%) di dokter umum dan terendah di
klinik swasta (47,5%). Berdasarkan dimensi mutu, kepuasan tertinggi pada
dimensi empathy (96,6%) dan terendah pada dimensi tangible (71,1%). Analisis
bivariat menunjukkan ada hubungan signifikan jenis FKTP (dokter umum
PR=1,9; 95% CI =1,1-3,4; p=0,034 dan Puskesmas PR= 1,9; 95% CI =1,2- 3,0;
P=0,009), status kepesertaan (PR= 1,5; 95% CI= 1,3-1,7; p=0,009) dan
pendidikan (PR= 0,7; 95% CI =0,6-0,9; p=0,023) dengan kepuasan pasien JKN.
Pada analisis multivariat variabel yang berhubungan dengan kepuasan pasien JKN
adalah jenis FKTP yaitu dokter umum (PR=1,9; 95% CI=1,1-3,5; p=0,032) dan
Puskesmas (PR=1,8; 95% CI =1,0- 3,0; p=0,034).
Faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien JKN adalah jenis
FKTP. Diperlukan upaya peningkatan dimensi fisik oleh pengelola FKTP dan
peningkatan penilaian kredensialing serta rekredensialing oleh BPJS Kesehatan.
Kata kunci : JKN, FKTP, kepuasan pasien
viii
ABSTRACT
THE ASSOCIATION BETWEEN TYPE OF PRIMARY HEALTH
PROVIDER, MEMBERSHIP STATUS AND CHARACTERISTICS TO
THE LEVEL OF SATISFACTION OF PATIENT USING JKN
IN DENPASAR
Patient satisfaction is one of the intended outcomes of Indonesian National
Health Insurance (JKN). Due to the various primary health providers and the
difference of assessment standard during transition period could affect the patient
satisfaction. Moreover, dissatisfaction to primary provider tend to happen before
this new program. This study aims to determine the association between type of
primary health provider, sosio-demographic characteristic and membership status
to the satisfaction level of patient using JKN in Denpasar.
This study is a cross-sectional analytic study, which involving 148
samples. Samples in each provider cluster (four primary health centers, three
public clinics, four private clinic and four private practitioners) were selected
using concecutive sampling. Data were collected using questionnaire then
analyzed using chi-square and poisson regression.
The most of patient (69,6%) satisfied to the health service given by the
primary health provider. The highest satisfaction found in private practitioners
(90%) while the lowest one in private clinic (47,5%). Based on the quality
dimensions, the highest satisfaction found on empathy (96,6%) and the lowest on
tangible (71,1%). In addition, bivariate analysis shows a significant association
between type of primary health provider (private practitioners PR=1,9; 95%
CI=1,1-3,4; p=0,034 and primary health centres, PR= 1,9; 95%; CI=1,2-3,0; p=
0,032), membership status (PR= 1,5; 95% CI= 1,3-1,7; p=0,009) and educational
background (PR= 0,7; 95% CI =0,6-0,9; p=0,023) to the satisfaction level of
patient. According to the multivariate analysis, there is a significant association
between the type of primary health provider (private practitioners PR=1,9; 95%
CI=1,1-3,5; p=0,032 and Primary health centres PR=1,8; 95% CI =1,0- 3,0;
p=0,034) to the level of patient satisfaction.
Factor that associated to the patient satisfaction is the type of primary
health provider. Hence, primary health provider in Denpasar need to increase the
level of patient satisfaction particularly on tangible dimension. Moreover BPJS
Kesehatan also recommended to improve the assessment system.
Keywords: JKN, primary health provider, patient satisfaction
ix
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ...................................................................................................i
PRASYARAT GELAR ........................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ......................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah...................................................................................... 7
1.3
1.4
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
3.2
3.3
4.2
4.3
4.4
Variabel Penelitian....................................................................................32
4.4.1 Variabel Bebas ...............................................................................32
4.4.2 Variabel Terikat .............................................................................33
4.4.3 Definisi Operasional ......................................................................34
4.5
4.6
4.7
4.8
xi
4.9
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
Tingkat Kepuasan Pasien JKN Per Dimensi Mutu Pada FKTP BPJS
Kesehatan di Kota Denpasar .....................................................................56
6.1.1 Kepuasan Pasien JKN Berdasarkan Dimensi Bukti Fisik
(Tangible) Pada FKTP BPJS Kesehatan Di Kota Denpasar ...........56
6.1.2 Kepuasan Pasien JKN Berdasarkan Dimensi Kehandalan
(Reliability) Pada FKTP BPJS Kesehatan Di Kota Denpasar .........57
6.1.3 Kepuasan Pasien JKN Berdasarkan Dimensi Daya Tanggap
(Responsiveness) Pada FKTP BPJS Kesehatan Di Kota Denpasar .59
6.1.4 Kepuasan Pasien JKN Berdasarkan Dimensi Jaminan (Assurance)
Pada FKTP BPJS Kesehatan Di Kota Denpasar ............................61
6.1.5 Kepuasan Pasien JKN Berdasarkan Dimensi Perhatian (Empathy)
Pada FKTP BPJS Kesehatan Di Kota Denpasar ............................62
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
Simpulan ..................................................................................................72
7.2
Saran ........................................................................................................73
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Sampel Berdasarkan Jenis FKTP di Kota Denpasar........32
Tabel 4.2 Definisi Operasional......................................................................................34
Tabel 5.1 Distribusi dan Jumlah FKTP BPJS Kesehatan Denpasar Tahun 2015...........44
Tabel 5.2 Gambaran Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jenis FKTP....45
Tabel 5.3 Tingkat Kepuasan Pasien JKN Per Dimensi Mutu Berdasarkan Jenis FKTP
di Kota Denpasar Tahun 2015........................................................................47
Tabel 5.4 Tingkat Kepuasan Pasien JKN Per Item Dimensi Mutu Berdasarkan Jenis
FKTP di Kota Denpasar Tahun 2015.............................................................49
Tabel 5.5 Hasil Analisis Bivariat Hubungan Jenis FKTP, Status Kepesertaan dan
Karakteristik Sosio-Demografis dengan Kepuasan Pasien JKN di Kota
Denpasar Tahun 2015....................................................................................52
Tabel 5.6 Hasil Analisis Multivariat Hubungan Jenis FKTP, Status Kepesertaan dan
Pendidikan dengan Kepuasan Pasien JKN di Kota Denpasar Tahun 2015...54
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Konsep Penelitian...27
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR SINGKATAN
Alkes
: Alat kesehatan
Askes
: Asuransi kesehatan
BPJS
BPS
DPP
Faskes
: Fasilitas Kesehatan
FKTP
FKRTL
Jamsostek
JKN
PBI
PNS
Permenkes
Perpres
: Peraturan Presiden
PPK
Puskesmas
SDM
SJSN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014
hanya
daripada pelayanan oleh faskes pemerintah karena pasien yang menerima layanan
dari provider swasta cenderung mengharapkan layanan yang lebih memuaskan
(Bleich et al., 2009). Terdapat penelitian kepuasan pasien dengan hasil penelitian
bahwa terdapat perbedaan bermakna antara tingkat kepuasan pasien cara bayar
umum dengan peserta Askes pada pelayanan dokter keluarga Askes di Kota
Semarang (Nurkholiq, 2011). Pasien yang membayar untuk layanan kesehatan
cenderung tidak mudah puas dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan
layanan kesehatan secara gratis.
Ketidakpuasan pasien atau masyarakat dalam menggunakan layanan
kesehatan cenderung menyebabkan ketidakpatuhan pasien dalam kegiatan
pengobatan, tidak menuruti nasehat dan pindah ke faskes lainnya (Pohan, 2006).
Salah satu sasaran yang dicapai dalam pengembangan JKN adalah kepuasan
pasien, dimana dalam peta jalan JKN disebutkan bahwa paling sedikit 75% pasien
menyatakan puas diberikan pelayanan oleh faskes yang bekerjasama dengan BPJS
pada tahun 2014 dan pada akhirnya mencapai kepuasan pasien sebesar 85% pada
tahun 2019 (DJSN, 2012).
Berdasarkan data BPJS Kesehatan Divisi Regional XI tercatat jumlah
peserta JKN di Provinsi Bali sebanyak 1.602.683 orang dan jumlah peserta JKN
Kota Denpasar sebanyak 681.279 orang (42,5%) dari total peserta JKN di
Provinsi Bali pada tahun 2014. Jumlah peserta JKN akan terus meningkat pada
masa mendatang, salah satu penyebabnya karena masyarakat yang sebelumnya
menggunakan Jamsostek sekarang menjadi tanggungan JKN dan terlebih pada
tahun 2019 kepesertaan JKN bersifat wajib bagi seluruh masyarakat. Hal ini tentu
berdampak pada dibutuhkannya faskes yang lebih banyak dari sebelumnya untuk
melayani peserta JKN.
BPJS Kesehatan Kantor Cabang Denpasar menggunakan kembali faskes
yang sebelumnya milik Jamsostek, TNI dan POLRI untuk memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat peserta JKN. FKTP lama (PPK I Jamsostek dan PPK I
TNI, POLRI) sebelumnya melewati proses seleksi yang berbeda dengan standar
persyaratan kredensialing BPJS Kesehatan dan harus dikredensialing ulang
menurut standar baru dari BPJS Kesehatan. Menurut penelitian gambaran
pelaksanaan kredensialing PPK I di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Denpasar
tahun 2014 bahwa pelaksanaan kredensialing hanya berupa screening untuk
mengetahui keadaan faskes saat ini, karena masih adanya faskes yang berasal dari
existing provider yang memiliki nilai yang dibawah standar, namun mereka tetap
masuk menjadi provider FKTP BPJS Kesehatan (Ulandari, 2014). Saat ini
terdapat 101 buah FKTP BPJS Kesehatan di Kota Denpasar yang terdiri dari 18
FKTP milik pemerintah dan 83 buah FKTP milik swasta yang terdiri dari klinik,
dokter umum dan dokter gigi (BPJS Kesehatan Kantor Cabang Denpasar, 2014).
Terpenuhinya akses layanan kesehatan, maka selanjutnya masyarakat
pengguna JKN mulai memperhatikan mutu layanan yang ditunjukkan dengan
kepuasan mereka menerima pelayanan dari faskes BPJS Kesehatan. Berdasarkan
hasil wawancara dengan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Denpasar didapatkan
data mengenai keluhan peserta JKN di FKTP di Kota Denpasar meliputi
pelayanan yang kurang ramah, kurang informatif, antrian panjang, penolakan
peserta yang tidak terdaftar, penolakan pasien luar wilayah dan pasien tidak
terlayani karena berobat di luar jam kerja FKTP. Hal ini merupakan indikasi
adanya permasalahan dalam kepuasan pasien JKN sedangkan kepuasan pasien
merupakan salah satu sasaran dalam pelaksanaan program JKN.
Penelitian kepuasan pasien telah banyak dilakukan, penelitian kepuasan
pasien pada pelayanan primer di Indonesia pada umumnya dilakukan di PPK I
program jaminan kesehatan (Jamkesmas, Jamkesda) dan asuransi kesehatan yang
berbeda antara satu penyelenggara dengan penyelenggara lainya sedangkan pada
penelitian ini akan dilakukan pada semua jenis FKTP JKN mencakup Puskesmas,
klinik pemerintah, klinik swasta dan dokter umum. Penelitian kepuasan layanan
kesehatan primer berdasarkan jenis faskes pernah dilakukan di Kota Denpasar
pada Puskesmas dan dokter keluarga provider Askes untuk mengetahui perbedaan
tingkat kepuasaan peserta Askes (Witriasih, 2012) namun belum ada penelitian
tentang kepuasan pasien di FKTP pada era JKN khususnya di Provinsi Bali.
Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, maka penelitian ini perlu
dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien JKN serta mengetahui
hubungan faktor jenis FKTP, status kepesertaan dan karakteristik sosiodemografis dengan kepuasan pasien JKN terhadap pelayanan kesehatan primer
pada FKTP di Kota Denpasar mengingat program JKN merupakan program baru,
dimana BPJS kesehatan mencanangkan program optimalisasi pelayanan primer
dengan kepuasan pasien merupakan sasaran yang akan dicapai dalam
pengembangan program JKN.
1.2
Rumusan Masalah
Program JKN merupakan program baru dan beragamnya jenis faskes serta
1.3
1.3.1
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan faktor jenis FKTP, status kepesertaan dan
pelayanan kesehatan primer yang diberikan oleh FKTP BPJS Kesehatan di Kota
Denpasar.
1.3.2
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini untuk mengetahui.
1.
Tingkat kepuasan pasien JKN terhadap mutu layanan primer pada FKTP
BPJS Kesehatan di Kota Denpasar.
2.
Hubungan jenis FKTP dengan kepuasan pasien JKN pada pelayanan primer
di FKTP BPJS Kesehatan di Kota Denpasar.
3.
4.
5.
1.4
1.4.1
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai sumber informasi
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan pertimbangan dalam
peningkatan mutu layanan kesehatan bagi FKTP dan BPJS Kesehatan selaku
pengelola JKN. Adanya perbaikan mutu layanan kesehatan di FKTP maka secara
tidak langsung masyarakat akan dapat menerima pelayanan sesuai dengan yang
diharapkan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
10
Rumah Sakit Kelas D Pratama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
(Kemenkes RI, 2014b).
Dokter praktek baik dokter umum maupun dokter gigi termasuk fasilitas
kesehatan tingkat pertama pada program JKN dengan melakukan kerja sama
dengan BPJS Kesehatan dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Pusat
kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas merupakan faskes
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya (Kemenkes RI, 2014c). Puskesmas harus didirikan pada setiap
kecamatan namun dalam kondisi tertentu pada satu kecamatan dapat didirikan
lebih dari satu Puskesmas berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan,
jumlah penduduk dan aksesbilitas. Pelayanan kesehatan merupakan upaya yang
diberikan
oleh
Puskesmas
kepada
masyarakat,
mencakup
perencanaan,
sumber daya manusia, kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan serta
komitmen pelayanan (Kemenkes RI, 2013). Kriteria teknis digunakan untuk
penetapan kerjasama dengan BPJS Kesehatan, besaran kapitasi dan jumlah peserta
yang bisa dilayani. Seluruh FKTP milik TNI/ POLRI yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan, pada masa peralihan dinyatakan sebagai klinik pratama dan
dalam jangka waktu dua tahun harus memenuhi persyaratan sebagai klinik
pratama sejak Permenkes No. 71 Tahun 2013 berlaku, serta FKTP yang bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan dikecualikan dari kewajiban terakreditasi dan harus
menyesuaikan dengan ketentuan dalam jangka waktu lima tahun (Kemenkes RI,
2013).
2.3
bekerja minimal selama enam bulan di Indonesia dan telah membayar iuran atau
iurannya dibayar oleh pemerintah. (Kemenkes RI, 2014b). Peserta program JKN
terdiri dari atas dua kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)
jaminan kesehatan dan peserta bukan PBI jaminan kesehatan. Peserta PBI
jaminan kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu. Peserta bukan
PBI jaminan kesehatan adalah pekerja penerima upah dan anggota keluarganya,
pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya serta bukan pekerja dan
anggota keluarganya (Kemenkes RI, 2014b). Iuran Jaminan kesehatan untuk
peserta pekerja penerima upah dibayarkan oleh pemberi kerja dan pekerja sendiri
sedangkan iuran peserta mandiri (pekerja bukan penerima upah dan bukan
pekerja) dibayarkan oleh peserta sendiri kepada BPJS Kesehatan sesuai kelas
perawatannya (Kemenkes RI, 2014b).
2.4
Kepuasan Pasien
Kepuasan menjadi bagian menyeluruh dari kegiatan jaminan mutu layanan
kesehatan, dimana kepuasan pasien menjadi salah satu dimensi mutu layanan
kesehatan yang penting dengan demikian maka kepuasan pasien merupakan salah
satu tujuan dari peningkatan mutu layanan kesehatan. Kepuasan pelanggan
merupakan respon pelanggan terhadap kesesuaian harapan sebelum menerima
pelayanan dan setelah pelayanan yang diterima pelanggan (Muninjaya, 2011).
Kepuasan merupakan tanggapan pelanggan dengan terpenuhinya kebutuhan dan
harapan (Koentjoro, 2007). Hal tersebut diatas merupakan bentuk penilaian
pelanggan terhadap pelayanan yang diterima, mencerminkan kesesuaian
pemenuhan kebutuhan dengan harapan.
Salah satu sasaran yang dicapai dalam pengembangan JKN adalah kepuasan
pasien, dimana dalam peta jalan JKN disebutkan bahwa paling sedikit 75% pasien
menyatakan puas diberikan pelayanan oleh faskes yang bekerjasama dengan BPJS
pada tahun 2014 dan pada akhirnya mencapai kepuasan pasien sebesar 85% pada
tahun 2019 (DJSN, 2012). Perpres No. 12 Tahun 2013 menyebutkan bahwa dalam
jangka waktu paling sedikit tiga bulan peserta JKN berhak memilih FKTP yang
diinginkan. Adanya mutasi peserta JKN tentu akan berdampak bagi FKTP terkait
besaran kapitasi dan jumlah peserta yang bisa dilayani.
2.
3.
4.
5.
Majene Tahun 2012 didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara ketepatan
waktu, hubungan antar manusia, informasi, kenyamanan dengan mutu pelayanan
(Halil et al., 2012). Hasil yang sama didapatkan pada penelitian (Wati et al., 2012)
bahwa ada hubungan antara kenyamanan, informasi, akses dan kompetensi teknis
petugas dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Daya Makasar. Wira
(2014) dalam penelitiannya mendapatkan hasil bahwa persepsi kehandalan, daya
tanggap, jaminan, empati memiliki hubungan yang bermakna dengan kepuasan
pasien rawat inap Rumah Sakit Wangaya Denpasar.
Menurut Hall dan Dorman dalam Pohan (2006), kepuasan pasien
dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik gedung maupun penampilan petugas,
kejelasan informasi, perhatian petugas terhadap masalah psikososial pasien,
pengaturan sistem layanan kesehatan untuk
kepuasan harus dapat dipercaya dan handal. Menurut Pohan (2006) terdapat
indikator untuk mengukur kepuasan pasien.
1. Kepuasan pasien terhadap akses layanan kesehatan, dinyatakan oleh sikap dan
pengetahuan sejauh mana layanan kesehatan tersedia, kemudahan memperoleh
layanan kesehatan pada saat biasa maupun gawat darurat.
2. Kepuasan pasien terhadap mutu layanan kesehatan, dinyatakan oleh sikap
terhadap kompetensi teknis dokter maupun petugas dalam melayani pasien,
perubahan yang dalami pasien setelah mendapatkan layanan kesehatan.
3. Kepuasan pasien terhadap proses layanan kesehatan, dinyatakan dengan
kepuasan termasuk hubungan antar manusia dengan tingkat kepercayaan pada
dokter, pengertian tentang diagnosis dan sejauh mana kesulitan untuk
memahami penjelasan dokter serta rencana pengobatan.
4. Kepuasan pasien terhadap sistem layanan kesehatan, dinyatakan oleh sikap
melalui pengamatan terhadap fasilitas fisik, sistem perjanjian dalam hal waktu
tunggu, jumlah dan jenis keluhan yang diterima oleh sistem layanan kesehatan.
Terdapat beberapa metode yang dipergunakan untuk mengukur kepuasan
pelanggan (Kotler, 2002).
1. Sistem keluhan dan saran dengan penyediaan kotak saran, hotline service, dan
lain-lain yang memberikan kesempatan pada pelanggan atau pasien dalam
menyampaikan keluhan, komentar saran dan pendapat pelanggan.
2. Ghost shopping (pembelanja misterius) dengan mempekerjakan beberapa
orang (ghost shopper) sebagai pasien atau pembeli produk selanjutnya
dari mutu layanan kesehatan. Pasien atau masyarakat yang mengalami kepuasan
kesehatan dengan kepuasan pasien dengan hasil yang berbeda. Penelitian analisis
Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia mengenai bukti empiris
kebijakan asuransi kesehatan sosial dengan rancangan studi observasional dan
penggunaan data putaran kedua Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga
Indonesia untuk mengukur permintaan (demand), didapatkan hasil penelitian
bahwa ketika peserta asuransi menghadapi alternatif PPK (publik dan swasta)
maka peserta asuransi cenderung memilih PPK swasta dibandingkan publik
karena tidak memberikan kepuasan konsumen (Hidayat, 2010). Pemberi
Pelayanan Kesehatan (PPK) swasta diminati oleh mereka yang sakit, belum
menikah, kaya dan berpendidikan tinggi. Berbeda halnya dengan hasil penelitian
kepuasan pasien terhadap mutu layanan PPK I di Kota Kendari pada peserta
Askes wajib dan Askes sukarela, dimana didapatkan hasil tingkat kepuasan
peserta Askes sukarela yang berobat pada dokter keluarga lebih rendah
dibandingkan dengan kepuasan peserta Askes wajib di Puskesmas (Aga et al.,
2005). Hal ini disebabkan oleh perbedaan akan mutu pelayanan dokter, peresepan
obat, sistem rujukan pasien, kemudahan akses ke layanan kesehatan, ketersediaan
fasilitas dan kondisi lingkungan fisik Puskesmas dan dokter keluarga.
Penelitian tentang kepuasan terhadap layanan kesehatan primer berdasarkan
jenis faskes pernah dilakukan di Provinsi Bali pada Puskesmas dan dokter
keluarga yang merupakan PPK I Askes di Kota Denpasar (Witriasih, 2012)
dengan hasil bahwa tingkat kepuasan pasien peserta PT ASKES (Persero) Cabang
Denpasar pada dokter keluarga lebih tinggi dibandingkan Puskesmas karena
hubungan kedekatan pasien dengan dokter keluarga meskipun kepuasan pasien
ASKES di Puskesmas dan dokter keluarga tergolong sama-sama sangat puas.
Pelayanan kesehatan melibatkan pasien dan provider, keterlibatan provider
dalam pelayanan kesehatan sering dikaitkan atau berujung pada kepuasan pasien.
Kepuasan pasien ini diantaranya ditentukan oleh kualitas pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh provider, sikap dan perilaku tenaga kesehatan (Naidu, 2009).
Ketidakpuasan pasien terhadap mutu layanan kesehatan disebabkan oleh
perbedaan harapan pasien terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh
provider. Perbedaan mutu pelayanan kesehatan pada jenis fasilitas kesehatan
karena kompetensi pemberi layanan, sistem peresepan obat, sistem rujukan
pasien, kemudahan akses ke layanan kesehatan, ketersediaan fasilitas dan kondisi
lingkungan fisik faskes tersebut (Aga et al. , 2005). Baik buruknya kualitas
2.6
2.7
Peneliti
hendaknya
demografis
penduduk
setempat.
mempertimbangkan
Beberapa
penelitian
karakteristik
tentang
sosio
hubungan
BAB III
3.1
Kerangka Berpikir
Pelaksanaan JKN membuat paradigma pelayanan kesehatan bergeser ke
arah mutu pelayanan. Masyarakat yang dapat mengakses layanan kesehatan baik
primer maupun sekunder mulai memperhitungkan mutu
layanan yang
25
3.2
Konsep Penelitian
Jenis FKTP
Puskesmas
Klinik Pemerintah
Klinik Swasta
Dokter Umum
Jenis Kepesertaan
PBI
Non-PBI
Kepuasan Pasien
Responsiveness
Reliability
Assurance
Empathy
Tangible
Karakteristik SosioDemografis
Umur
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Status Pekerjaan
3.3
Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada penelitian tentang hubungan jenis fasilitas kesehatan tingkat
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Rancangan yang
4.2
dengan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Denpasar meliputi empat dokter umum,
empat klinik swasta, tiga klinik pemerintah dan empat Puskesmas yang berada di
Kota Denpasar. Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Maret sampai dengan bulan April 2015.
4.3
30
4.3.2
Besar Sampel
Penentuan besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus uji
hipotesis beda proporsi pada dua kelompok independen dengan rumus dari
(Lwanga & Lemeshow, 1997). Besar sampel dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
n=
Keterangan:
n
31
P1
P2
:(
= 74 sampel
32
Tabel 4.1
Distribusi Jumlah Sampel Berdasarkan Jenis FKTP di Kota Denpasar
Jenis FKTP
Puskesmas
Klinik
Pemerintah
Klinik
Swasta
Dokter
Umum
Total
Kunjungan Persentase
(setahun) kunjungan
78.959
34.291
33%
14%
Besar
sampel
(orang)
49
21
Jumlah
sampel
di
masing-masing
FKTP
per kecamatan (orang)
12-13
5-6
97.098
40%
59
14-15
32.245
13%
19
5-6
242.593
100%
148
148
(Puskesmas, klinik pemerintah, klinik swasta dan dokter umum) di Kota Denpasar
secara consecutive sampling, dimana semua pasien JKN yang datang ke FKTP
terpilih selama periode pengumpulan data dan memenuhi kriteria inklusi,
diikutsertakan dalam penelitian sampai jumlah sampel terpenuhi dengan
melakukan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur setelah responden
mendapatkan layanan kesehatan (exit interview) di FKTP terpilih.
4.4
4.4.1
Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah jenis FKTP, status kepesertaan
dan karakteristik sosio-demografi. Variabel jenis FKTP terdiri empat sub variabel
33
yaitu Puskesmas, klinik pemerintah, klinik swasta dan dokter umum. Variabel
jenis kepesertaan terdiri dari dua sub variabel yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI)
dan non PBI. Variabel karakteristik sosio-demografi terdiri dari empat sub
variabel yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan.
4.4.2 Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepuasan pasien yang terdiri
dari lima sub variabel yaitu bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan
empati.
34
4.4.3
Definisi Operasional
Tabel 4.2
Definisi Operasional
Variabel
Jenis FKTP
Status
Kepesertaan
Karakteristik
Demografis
Pasien
a. Umur
Definisi
Operasional
Cara dan
Skala
alat
Data
pengukuran
FKTP yang bekerjasama Wawancara Nominal
dengan BPJS Kesehatan dengan
a. Dokter umum
Cabang Denpasar untuk Kuesioner b. Klinik
memberikan
pelayanan
Pemerintah
kesehatan primer peserta
c. Klinik Swasta
JKN di Kota Denpasar
d. Puskesmas
yang terdiri dari dokter
(Kemenkes
umum, klinik pemerintah
RI, 2013)
(milik TNI dan POLRI),
klinik
swasta
dan
Puskesmas (Kemenkes RI,
2013.)
Status kepesertaan JKN di Wawancara Nominal
Kota Denpasar yang terdiri dengan
a. PBI
dari peserta Penerima Kuesioner
b. Non PBI
Bantuan Iuran (PBI) yang
(Kemenkes
mendapat subsidi premi
RI, 2014b)
penuh dari pemerintah
(eks-Jamkesmas)
dan
peserta bukan Penerima
Bantuan Iuran (Non PBI)
yang membayar
secara
mandiri premi JKN dan
mendapat sebagian subsidi
dari
pemerintah
atau
perusahaan
(Askes,
Jamsostek, ASABRI)
(Kemenkes RI, 2014b).
Ordinal
a. Dewasa
muda (1730 th)
b. Dewasa
(31-45 th)
c. Pralansia
35
c. Tingkat
pendidikan
d. Status
pekerjaan
Kepuasan Pasien
JKN
a.Kepuasan
pasien terhadap
bukti
fisik
(tangible)
Pendidikan formal
tertinggi responden
berdasarkan pengakuan
responden.
Pendidikan SMP jika
responden menamatkan
pendidikan SMP atau
kurang dari SMP.
Pendidikan SMA jika
responden menamatkan
pendidikan SMA atau
lebih dari SMA
Status pekerjaan
responden yang diakui
responden pada saat
wawancara.
Wawancara
dengan
Kuesioner
Wawancara
dengan
Kuesioner
(>45 th)
(Bleich et al. ,
2009)
Nominal
a. Laki-laki
b. Perempuan
(Supardi et
al. 2008)
Ordinal
a. SMP
b. SMA
(Mikrajab &
Budisuari
2011)
Wawancara Nominal
dengan
a. Tidak bekerja
Kuesioner b. Bekerja
(Prastiwi &
Ayubi, 2008)
Nominal
a. Tidak puas
= < 24
b. Puas
= 24
36
b.Kepuasan
pasien
terhadap
kehandalan
(reliability)
c.Kepuasan pasien
terhadap
daya
tanggap
(responsiveness)
d.Kepuasan
pasien terhadap
jaminan
(assurance)
Wawancara
dengan
Kuesioner
Nominal
a. Tidak puas
= < 12
b. Puas
= 12
Wawancara
dengan
Kuesioner
Nominal
a. Tidak puas
= < 12
b. Puas
= 12
Wawancara
dengan
Kuesioner
Nominal
a. Tidak puas
= < 15
b. Puas
= 15
37
kesembuhan pasien di
FKTP BPJS Kesehatan di
Kota Denpasar.
Penilaian menggunakan 5
item pertanyaan dengan 4
tingkatan skala yaitu
Sangat tidak puas= 1
Tidak puas= 2
Puas=3
Sangat puas=4
e.Kepuasan
Kepuasan pasien JKN di
pasien terhadap pelayanan primer dalam
empati
aspek empati meliputi
(empathy)
perhatian
petugas,
kesabaran petugas dalam
memahami
keluhan
pasien, kesempatan pasien
untuk berkonsultasi di
FKTP BPJS Kesehatan di
Kota Denpasar.
Penilaian menggunakan 3
item pertanyaan dengan 4
tingkatan skala yaitu
Sangat tidak puas= 1
Tidak puas= 2
Puas=3
Sangat puas=4
f.Tingkat
Kepuasan pasien JKN
Kepuasan
terhadap pelayanan primer
pasien JKN
yang
diberikan
oleh
berbagai jenis FKTP di
Kota
Denpasar
yang
dilihat dari kelima dimensi
mutu pelayanan
Penilaian menggunakan 24
item
pertanyaan
dari
kelima dimensi mutu
dengan 4 tingkatan skala
yaitu
Sangat tidak puas= 1
Tidak puas= 2
Puas=3
Sangat puas=4
Wawancara
dengan
Kuesioner
Nominal
a. Tidak puas
=<9
b. Puas
=9
Wawancara
dengan
Kuesioner
Nominal
a. Tidak Puas
= < 72
b. Puas
= 72
38
4.5
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi
4.6
4.6.1
Pengumpulan Data
Jenis Data yang Dikumpulkan
Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer. Data
yang dibutuhkan serta melakukan uji coba kuisioner pada 15 orang dengan
39
kriteria memiliki ciri-ciri yang sama dengan responden di beberapa FKTP BPJS
Kesehatan di Kota Denpasar yang tidak terpilih menjadi sampel. Uji coba
kuisioner
dilakukan
sebelum
pelatihan
terhadap
tenaga
interviewer
Pengolahan Data
Data penelitian yang terkumpul, diolah dengan cara kuantitatif melalui
Editing
Proses editing dilakukan peneliti dan interviewer dengan melihat kembali
40
terbaca dan relevansi jawaban. Editing segera dilakukan oleh peneliti dan
interviewer di FKTP terpilih setelah wawancara selesai dilakukan pada responden
di FKTP.
4.7.2
Coding
Proses
coding
dilakukan
dengan
memberikan
kode
atau
Scoring
Memberikan nilai jawaban pada setiap jawaban responden sehingga setiap
jawaban responden dapat diberikan skor. Data yang telah terkumpul dari masingmasing responden diberi skor sesuai dengan variable dimensi mutu (bukti fisik,
reabilitas, jaminan, empati dan daya tanggap) yang ditanyakan. Pemberian skor
untuk masing-masing pertanyaan adalah sama untuk semua pertanyaan pada
masing-masing sub variabel yaitu skor 1 untuk jawaban sangat tidak puas, skor 2
untuk jawaban tidak puas, skor 3 untuk jawaban puas dan skor 4 untuk jawaban
sangat puas.
4.7.4
Data Entry
Proses memasukkan data yang sudah terstruktur yang dilakukan oleh
41
4.7.5
Cleaning Data
Peneliti melakukan pembersihan data untuk mencegah kesalahan yang
mungkin terjadi dengan cara melihat distribusi dari variabel-variabel dan nilai
kelogisannya.
4.8
Analisis Data
Analisis kuantitatif dan uji statistik yang dilakukan dalam penelitian ini
Analisis Univariat
Analisis ini dilakukan pada setiap variabel penelitian yaitu jenis FKTP,
Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk menilai hubungan satu variabel bebas
42
statistik yang digunakan adalah chi square test dengan melihat 95% Confidence
Interval (CI) dan nilai p < 0,05.
4.8.3
Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel
paling
besar
terhadap
variabel
terikat.
Analisis
multivariat
4.9
Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan ijin dari komisi Etik Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali No. 54/
UN.14.2/Litbang/2015, ijin penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Perijinan
Provinsi Bali No. 070/36870/IV/BPMP dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kota Denpasar No.070/182/BKBP. Responden diberikan lembar persetujuan
setelah responden mendapatkan penjelasan mengenai tujuan, manfaat penelitian,
informasi yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan
bersedia menjadi responden penelitian. Penelitian ini tidak mencantumkan nama
pada lembar pengumpulan data namun hanya berisi kode-kode tertentu untuk
menjamin kerahasiaan responden.
43
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1
Kota Denpasar 127,78 km2 atau 2,18% dari luas wilayah Provinsi Bali. Batas
wilayah Kota Denpasar di bagian utara, selatan dan barat berbatasan dengan
Kabupaten Badung sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Kabupaten
Gianyar. Secara administratif Kota Denpasar terdiri dari empat kecamatan, 43
desa atau kelurahan dengan 209 dusun. Hasil perhitungan geometris berdasarkan
proyeksi Sensus Penduduk 2010 yang dibantu oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Bali, pencerminan penduduk Kota Denpasar tahun 2014 berjumlah
867.700 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 424.600 jiwa dan
penduduk perempuan sebanyak 443.100 jiwa. Sex ratio penduduk Denpasar
adalah 104,36 artinya penduduk laki-laki 4,36% lebih banyak dari penduduk
perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Kota Denpasar mencapai angka 4,28
(Dinkes Kota Denpasar, 2014). Berdasarkan data BPJS Kesehatan Divisi Regional
XI tercatat jumlah peserta JKN di Provinsi Bali sebanyak 1.602.683 orang dan
jumlah peserta JKN Kota Denpasar sebanyak 681.279 orang (42,5%) dari total
peserta JKN di Provinsi Bali pada tahun 2014. Jumlah peserta PBI Kota Denpasar
sebanyak 241.863 orang (35,5%) sedangkan jumlah peserta non PBI sebanyak
439.416 (64,5%) orang dari total peserta JKN di Kota Denpasar pada tahun 2014
(BPJS Kesehatan Divisi Regional XI, 2014).
44
Jenis FKTP
Puskesmas
Klinik Pemerintah
(TNI, POLRI)
Klinik Swasta
Dokter Praktek
Perorangan
Total
Denpasar
Selatan
Kecamatan
Denpasar
Denpasar
Barat
Timur
Denpasar
Utara
Total
11
17
26
13
14
25
37
18
21
7
13
70
101
45
Karakteristik
Jenis FKTP
Dokter
Klinik
Klinik
umum
Pemerintah
Swasta
(N=20)
(N=21)
(N=59)
n (%)
n (%)
n (%)
40,5 (12,5)
39 (11,0)
34 (18,0)
5 (25,0)
5 (23,8)
17 (28,8)
13 (65,0)
9 (42,9)
27 (45,8)
2 ( 10,0)
7 (33,3)
15(25,4)
Puskesmas
Total
(N=48)
n (%)
42 (27,0)
7 (14,6)
18 (37,5)
23 (47,9)
39(16,0)
34 (22,8)
67 (45,3)
47(31,8)
13 (65,0)
7 (35,0)
12 (57,1)
9 (42,9)
30 (50,8)
29 (49,2)
24 (50,0)
24 (50,0)
79 (53,4)
69 (46,6)
2 (10,0)
18 (90,0)
1 (4,8)
20 (95,2)
10 (17,0)
49 (83,1)
21 (43,8)
27 (56,3)
34 (23,0)
114 (77,0)
2 (10,0)
18 (90,0)
3 (14,3)
18 (85,7)
10 (17,0)
49 (83,1)
14 (29,2)
34 (70,8)
29 (19,6)
119 (80,4)
20 (100,0)
0 (0,0)
21 (100,0)
0 (0,0)
59 (100,0)
0 (0,0)
34 (70,8)
14 (29,2)
134 (90,5)
14 (9,5)
46
47
5.3
Dimensi Mutu
Tangible
Tidak Puas
Puas
Reliability
Tidak Puas
Puas
Responsiveness
Tidak Puas
Puas
Assurance
Tidak Puas
Puas
Empathy
Tidak Puas
Puas
Kepuasaan
Keseluruhan
Tidak Puas
Puas
Dokter umum
(N=20)
n (%)
Klinik
Pemerintah
(N=21)
n( %)
Total
Klinik
Swasta
(N=59)
n (%)
Puskesmas
(N=48)
n (%)
3 (15,0)
17 (85,0)
6 (28,6)
15 (71,43)
26 (44,1)
33 (55,9)
8 (16,67) 43 (29,1)
40 (83,3) 105 (71,0)
2 (10,0)
18 (90,0)
4 (19,1)
17 (81,0)
18 (30,5)
41 (69,5)
10 (20,8) 34 (23,0)
38 (79,2) 114 (77,0)
0 (0,0)
20 (100,0)
1 (4,8)
20 (95,2)
5 (8,5)
54 (91,5)
4 (8,3)
10 (6,8)
44 (91,7) 138 (93,2)
1 (5.0)
19 (95,0)
1 (4,8)
20 (95,2)
8 (13,6)
51 (86,4)
4 (8,3)
14 (9,5)
44 (91,7) 134 (90,5)
0 (0,0)
20 (100,0)
0 (0,0)
21 (100,0)
0 (0,0)
59 (100,0)
5 (10,4)
5 (3,4)
43 (89,6) 143 (96,6)
2 (10,0)
18 (90,0)
7 (33,3)
14 (66,7)
31 (52,5)
28 (47,5)
5 (10,4) 45 (30,4)
43 (89,6) 103 (69,6)
48
jenis FKTP juga didapatkan bahwa sebagian besar responden puas namun ada
perbedaan proporsi kepuasan, dimana yang terendah adalah di klinik swasta
(69,5%) dan tertinggi di dokter umum (90%) .
Berdasarkan dimensi daya tanggap (responsiveness) pada FKTP, terlihat
di empat jenis FKTP bahwa sebagian besar responden puas dimana yang tertinggi
adalah di dokter umum (100%) sedangkan berdasarkan dimensi jaminan
(Assurance) pada empat jenis FKTP juga didapatkan bahwa sebagian besar
responden puas berkisar antara 86,4% hingga 95,2%. Berdasarkan dimensi
perhatian (empathy) sebagian besar responden puas tetapi terdapat hal yang
menarik dimana pada tiga jenis FKTP yaitu dokter umum, klinik pemerintah dan
klinik swasta semua responden puas (100%) tetapi di Puskesmas terdapat 10,4%
responden yang tidak puas pada dimensi perhatian (empathy).
Berdasarkan lima dimensi mutu, kepuasan responden tertinggi pada dimensi
empathy (96,6%) sedangkan kepuasan terendah pada dimensi tangible (71,1%).
Dilakukan penilaian kepuasan secara umum pada empat jenis FKTP setelah
menilai kepuasan per dimensi mutu. Secara keseluruhan sebagian besar pasien
JKN di Kota Denpasar puas dengan pelayanan kesehatan di FKTP sebesar 69,6%
tetapi ada jenis FKTP yang memiliki kepuasan secara keseluruhan kurang dari
50%. Jenis FKTP dengan kepuasan keseluruhan paling rendah adalah klinik
swasta (47,5%), sedangkan FKTP dengan kepuasan keseluruhan tertinggi adalah
dokter umum (90%) .
49
5.4
dilihat dari dua kategori yaitu tidak puas dan puas dapat dilihat pada tabel 5.4
Tabel 5.4
Tingkat Kepuasan Pasien JKN Per Item Dimensi Mutu Berdasarkan Jenis
FKTP di Kota Denpasar Tahun 2015
Dokter
Umum
Puas
(%)
Tangible
Kerapian ruang periksa
Kebersihan ruang periksa
Kenyamanan ruang periksa
Kenyamanan ruang tunggu
Keadaan dan kesiapan alkes
Keadaan dan kesiapan alat
penunjang
Ketersediaan Parkir
Penampilan dokter
Reliability
Kecepatan pendaftaran
Waktu tunggu pasien
Ketepatan jadwal
pelayanan
Ketepatan pemeriksaan
Responsiveness
Ketanggapan keluhan
Kecepatan penanganan
Kejelasan informasi
penyakit dan tindakan
Kejelasan informasi
pemakaian obat
Asurannce
Ketrampilan dokter
Kerahasiaan pasien
Keramahan
Kesopanan
Jaminan kesembuhan
Tidak
Puas
(%)
Jenis FKTP
Klinik
Pemerintah
Tidak
Puas
Puas
(%)
(%)
Klinik
Swasta
Puskesmas
Puas
(%)
Tidak
Puas
(%)
Puas
(%)
Tidak
Puas
(%)
90
90,5
93,2
83,3
90
90
95
100
0
0
5
0
100
95,2
76,2
95,2
0
4,8
23,8
4,8
93,2
89,3
72,9
94,9
0
1,7
22
3,4
87,5
83,3
75
85,4
0
2,1
4,8
4,2
95
65
65
5
25
0
95,2
85,7
90,5
4,8
9,5
0
93,2
62,7
88,1
1,7
27,2
1,7
87,5
70,8
85,4
4,2
18,8
0
90
85
0
10
90,5
90,5
4,8
4,8
83,1
74,6
13,6
20,3
72,9
62,5
6,3
22,9
85
90
5
0
90,5
95,2
9,5
0
93,2
86,4
3,4
3,4
91,7
77,1
4,2
4,2
80
75
0
0
85,7
95,2
4,8
0
83,1
84,8
6,9
3,4
66,7
64,6
2,1
4,2
70
85,7
71,2
5,1
62,5
4,2
60
81
71,2
5,1
68,8
4,2
90
95
45
50
75
0
0
0
0
5
81
90,5
90,5
90,5
90,5
0
0
0
0
9,5
86,4
93,2
76,3
81,4
81,4
1,7
0
3,4
0
8,5
79,2
75
52,1
60,4
64,6
2,1
4,2
4,2
0
4,2
50
Dokter
Umum
Puas
(%)
Empaty
Ketersediaan waktu
Kesabaran
Perhatian
80
75
65
Jenis FKTP
Klinik
Pemerintah
Tidak
Tidak
Puas
Puas
Puas
(%)
(%)
(%)
0
0
0
85,7
95,2
90,5
0
0
0
Klinik
Swasta
Tidak
Puas
Puas
(%)
(%)
Puskesmas
Tidak
Puas
Puas
(%)
(%)
91,5
86,4
83,1
62,5
64,6
56,3
0
0
0
6,3
0
4,2
51
5.5
52
Tabel 5.5
Hasil Analisis Bivariat Hubungan Jenis FKTP, Status Kepesertaan dan
Karakteristik Sosio-Demografis dengan Kepuasan Pasien JKN
di Kota Denpasar Tahun 2015
Kepuasan
Variabel
Jenis FKTP
Klinik Swasta
Dokter Umum
Klinik Pemerintah
Puskesmas
Status Kepesertaan
Non PBI
PBI
Umur Median (IQR)
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
Pendidikan
SMP
SMA
Status pekerjaan
Tidak Bekerja
Bekerja
Tidak Puas
Puas
31 (52,5)
2 (10,0)
7 (33,3)
5 (10,4)
28 (47,5)
18 (90,0)
14 (66,7)
43 (90,0)
45 (33,6)
0 (100,0)
35 (19)
Crude
PR
ref
1,9
1,4
1,9
95% CI
Nilai
P
1,1,-3,4
0,7-2,7
1,2-3,0
0,034
0,299
0,009
89 (66,4) ref
14 (100,0) 1,5
40 (16)
1,0
1,3-1,7
0,99-1,020
0,009
0,400
21 (26,6)
24 (34,8)
58 (73,4)
45 (65,2)
ref
0,9
0,7-1,1
0,279
5 (14,7)
40 (30,4)
29 (85,3)
74 (64,9)
ref
0,7
0,6-0,9
0,023
9 (31,0)
36 (30,3)
20 (69,0)
83 (69,7)
ref
1,0
0,8-1,3
0,935
53
95% CI 1,1- 3,4 dan nilai P 0,034. Puskesmas juga memiliki hubungan yang kuat
dengan kepuasan dimana nilai PR Puskesmas juga sebesar 1,9 dibandingkan
dengan PR klinik swasta yang berarti pasien JKN yang dilayani di Puskesmas
memiliki peluang puas 1,9 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien JKN di
klinik swasta dan secara statistik hubungan tersebut bermakna dengan 95% CI
1,2- 3,0 dan nilai P 0,009.
Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kepuasan pasien JKN adalah
status kepesertaan. Pasien dengan status kepesertaan PBI cenderung merasa puas
dengan PR 1,5 kali dibandingkan dengan non PBI yang berarti pasien JKN
dengan status kepesertaan PBI memiliki peluang puas 1,5 kali lebih besar
dibandingkan dengan pasien JKN non PBI dan secara statistik hubungan tersebut
bermakna dengan nilai 95% CI 1,3-1,7 dan nilai P 0,009.
Analisis bivariat juga menunjukkan bahwa faktor pendidikan yang juga
berpengaruh terhadap kepuasan pasien JKN. Prevalence Ratio (PR) pendidikan
responden SMA atau lebih tinggi dari SMA sebesar 0,7 dibandingkan dengan
pendidikan responden SMP atau kurang dari SMP yang berarti bahwa pasien JKN
dengan pendidikan SMA atau lebih tinggi dari SMA memiliki peluang puas 0,7
kali lebih kecil dibandingkan dengan pasien JKN dengan pendidikan SMP atau
lebih rendah dari SMP atau dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan pasien
dengan pendidikan SMA atau lebih tinggi dari SMA cenderung lebih rendah
(tidak puas). Secara statistik hubungan pendidikan dengan kepuasan pasien JKN
bermakna dengan nilai 95% CI 0,6-0,9 dan nilai P 0,023. Variabel lainnya seperti
54
umur, jenis kelamin dan status pekerjaan tidak berpengaruh terhadap kepuasan
pasien JKN atau tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik.
5.6
secara independen beberapa variabel bebas yang ada pada analisis bivariat
berhubungan dengan kepuasan pasien JKN yaitu hubungan jenis FKTP, status
kepesertaan dan pendidikan dengan kepuasan pasien JKN.
Tabel 5.6
Hasil Analisis Multivariat Hubungan Jenis FKTP, Status Kepesertaan dan
Pendidikan dengan Kepuasan Pasien JKN di Kota Denpasar Tahun 2015
Variabel
Jenis FKTP
Klinik swasta
Dokter umum
Klinik pemerintah
Puskesmas
Status Kepesertaan
Non PBI
PBI
Pendidikan
SMP
SMA
Adjusted
PR
95% CI
ref
1,9
1,4
1,8
1,1,-3,5
0,8-2,7
1,0-3,0
0,032
0,275
0,034
ref
1,1
0,6-2,2
0,806
ref
0,7
0,5-1,4
0,554
Nilai P
55
sebesar 1,9 kali yang artinya pasien JKN yang memanfaatkan layanan di dokter
umum memiliki peluang puas 1,9 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien
JKN di klinik swasta dan hubungan tersebut bermakna secara statistik dengan
nilai 95% CI 1,1- 3,5 dan nilai P 0,032. Puskesmas juga memiliki tingkat
kepuasan lebih tinggi dibandingkan klinik swasta dengan PR 1,8 yang berarti
peluang puas pasien JKN yang dilayani di Puskesmas adalah 1,8 kali lebih besar
dibandingkan dengan pasien JKN klinik swasta dan hubungan tersebut bermakna
secara statistik dengan nilai 95% CI 1,0- 3,0 dan nilai P 0,034.
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1
Tingkat Kepuasan Pasien JKN Per Dimensi Mutu Pada FKTP BPJS
Kesehatan di Kota Denpasar
56
57
58
59
Puskesmas dengan jam pelayanan pagi harus mengorbankan jam kerjanya untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
Ketidakpuasan responden pada aspek dimensi kehandalan (reliability) atas
ketepatan jadwal pelayanan yang meliputi jadwal buka dan tutup pelayanan
terdapat di empat jenis FKTP terutama di klinik pemerintah (9,5%). Pasien yang
datang ke pelayanan kesehatan adalah seseorang yang dalam kondisi sakit dan
membutuhkan pertolongan, sehingga menginginkan segera dilayani. Apabila
pasien harus menunggu dokter ataupun pelayanan sudah tutup sebelum waktunya
akan memicu timbulnya ketidakpuasan.
Ketidakpuasan responden pada aspek dimensi kehandalan (reliability)
atas ketepatan pemeriksaan oleh dokter tertinggi di Puskesmas (4,2%). Ketepatan
pemeriksaan dokter merupakan hal penting pada dimensi kehandalan (reliability)
karena kesembuhan pasien salah satunya disebabkan oleh ketepatan pemeriksaan
sehingga pengobatan diberikan sesuai penyakit (Baequny, 2009). Dapat
disimpulkan bahwa kepuasan pasien terpenuhi ketika mendapatkan kesembuhan
dari penyakitnya. Secara umum dimensi kehandalan merefleksikan hal yang dapat
dipercaya dan dipertanggung jawabkan dari penyedia layanan kesehatan, dengan
kata lain sejauh mana jasa mampu memberikan apa yang telah dijanjikan kepada
pelanggannya dengan memuaskan.
6.1.3 Kepuasan
Pasien
JKN
Berdasarkan
Dimensi
Daya
Tanggap
60
61
62
layanan berlapis di Puskesmas yang meliputi petugas loket, dokter, perawat, bidan
dan petugas lainnya serta tingginya angka kunjungan pasien di Puskesmas .
Terdapat pula ketidakpuasan responden pada aspek dimensi jaminan
(assurance) atas jaminan kesembuhan pasien di empat jenis FKTP terutama di
klinik pemerintah (9,52%) karena pasien harus datang berulang kali dan pindah ke
tempat layanan kesehatan lainnya untuk mendapatkan kesembuhan. Kesembuhan
merupakan ekspektasi atau kepentingan utama pasien yang mempengaruhi
kepuasan berdasarkan hasil studi kepuasan pasien (Muninjaya, 2011). Kepuasan
pasien terhadap mutu layanan dinyatakan oleh sikap terhadap kompetensi teknik
dokter dan petugas serta keluaran atau perubahan yang dirasakan oleh pasien
sebagai hasil dari layanan kesehatan yang diterima (Pohan, 2006). Dapat
disimpulkan pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan oleh petugas yang
kompeten dan mendapatkan keluaran berupa kesembuhan merupakan hal utama
yang diinginkan oleh pasien.
63
FKTP semua responden puas sebesar 100% tetapi terdapat 10,4% responden yang
tidak puas di Puskesmas. Ketidakpuasan responden meliputi kurangnya
ketersediaan waktu untuk komunikasi dengan pasien dan kurangnya perhatian
dokter terhadap keluhan pasien. Ketidakpuasan pasien pada dimensi perhatian
(empathy) di Puskesmas kemungkinan karena tingginya kunjungan pasien
sehingga perhatian petugas tidak maksimal ke pasien.
Hasil penelitian Resnani (2002) menyatakan ada pengaruh positif antara
komunikasi dokter terhadap kepuasan pasien rawat jalan. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan di Arab bahwa kepuasan pasien terhadap mutu layanan
kesehatan berhubungan dengan kualitas interaksi berupa komunikasi dan empati
(Arab et al. , 2012). Terbinanya hubungan dokter pasien merupakan kewajiban
etik dimana dokter diharapkan bersedia memberikan perhatian kepada pasien,
mendengarkan keluhan pasien dan memberikan penjelasan tentang segala hal
yang ingin diketahui pasien (Azkha & Elnovriza, 2006). Hubungan yang baik
akan menimbulkan kepercayaan dengan cara saling menghargai, responsif,
memberi perhatian (Pohan, 2006). Dapat disimpulkan hubungan antar manusia
dalam layanan kesehatan merupakan interaksi antara petugas kesehatan dengan
pasien, secara psikologis tentunya dengan perhatian petugas dalam mendengarkan
keluhan serta memberi kesempatan pasien untuk bertanya maka pasien akan
merasa dihargai. Peranan petugas kesehatan akan menentukan mutu pelayanan
kesehatan karena mereka secara langsung dapat memenuhi kepuasan pasien.
64
6.2
65
66
hubungan jenis FKTP dengan kepuasan pasien JKN di Kota Denpasar yaitu pada
dokter umum dan Puskesmas yang secara statistik memiliki hubungan bermakna.
Hasil uji statistik multivariat menunjukkan bahwa jenis FKTP secara independent
berhubungan dengan kepuasan pasien JKN pada pelayanan primer FKTP BPJS
Kesehatan di Kota Denpasar dimana pasien JKN yang dilayani di dokter umum
memiliki peluang puas 1,9 kali lebih besar dibandingkan pasien JKN di klinik
swasta dan hubungan tersebut bermakna secara statistik dengan nilai 95% CI 1,13,5 dan nilai p 0,032. Pasien JKN yang dilayani di Puskesmas memiliki peluang
puas 1,8 kali lebih besar dibandingkan dengan klinik swasta dan hubungan
tersebut bermakna secara statistik dengan nilai 95% CI 1,0- 3,0 dan nilai p 0,034.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian analisis Survei
Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia yang menyatakan bahwa peserta
asuransi cenderung memilih provider swasta dibandingkan milik pemerintah
karena tidak memberikan kepuasan konsumen (Hidayat, 2010). Begitu pula
dengan penelitian yang dilakukan oleh Aga (2005) juga didapatkan bahwa
kepuasan peserta Askes di Puskesmas Kota Kendari lebih tinggi dibandingkan
67
68
6.4
hubungan status kepesertaan dengan kepuasan pasien JKN di Kota Denpasar yang
secara statistik memiliki hubungan bermakna. Pasien dengan status kepesertaan
69
PBI cenderung merasa puas dibandingkan dengan non PBI, tetapi hasil multivariat
menunjukkan tidak ada hubungan status kepesertaan dengan kepuasan pasien JKN
(nilai p= 0,806).
Berbeda halnya dengan hasil penelitian Abdilah dan Ramdan (2007) bahwa
terdapat hubungan antara sumber dana pembiayaan atau status kepesertaan
(umum, Askes PNS dan Askes Gakin) dengan tingkat kepuasan pasien (p=0,050)
di Puskesmas Sindangkerta Bandung Barat. Terdapat pula hasil penelitian bahwa
besaran premi menjadi faktor yang membedakan tingkat kepuasan peserta Askes
sukarela dan wajib terhadap mutu pelayanan kesehatan di Kota Kendari (Aga et
al., 2005). Begitupula dengan penelitian Setiawan (2014) bahwa terdapat
perbedaan kepuasan pasien JKN dengan status kepesertaan PBI dan pasien umum
terhadap kualitas layanan kesehatan di Sukoharjo (P=0,000) dimana pasien PBI
lebih puas dibandingkan dengan pasien umum.
Sebaliknya terdapat penelitian yang sejalan dengan hasil penelitian ini,
bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas layanan keperawatan pada pasien dengan
status kepesertaan PBI dan non PBI di Manado (p=0,141) Rattu (2015). Penelitian
yang dilakukan Jannatul (2014) pada masyarakat miskin dan hampir miskin yang
merupakan peserta Jamkesmas dan Jamkesda di Provinsi Jawa Timur didapatkan
hasil penelitian, bahwa ada kekhawatiran responden terhadap layanan kesehatan
sehingga masyarakat memilih untuk membayar sendiri. Hal ini dapat diasumsikan
bahwa peserta Jamkesmas dan Jamkesda memiliki kecendrungan tidak mudah
puas atas layanan kesehatan meskipun mendapatkan layanan kesehatan gratis.
70
kemungkinan
tidak
akan
memperhitungkan
biaya
(status
6.5
hubungan pendidikan dengan kepuasan pasien JKN di Kota Denpasar yang secara
statistik memiliki hubungan bermakna, tetapi analisis multivariat menunjukkan
tidak terdapat hubungan pendidikan dengan kepuasan pasien JKN ( P= 0,554).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Budiman (2010) bahwa
terdapat hubungan antara pendidikan dengan kepuasan pasien Jamkesmas di
Puskesmas Tanjungsari Bogor (p=0,000). Begitu pula dengan hasil penelitian
kepuasan pasien pada 21 negara di Eropa didapatkan bahwa pendidikan
mempunyai hubungan positif dengan kepuasan pasien (Bleich, 2009).
Terdapat penelitian yang sejalan dengan hasil penelitian ini bahwa tidak
terdapat hubungan antara faktor pendidikan dengan kepuasan pasien Jamkesmas
di Puskesmas Kota Manado (p=0,9) (Laurina et al. , 2013). Terdapat pula hasil
71
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah terdapat responden di klinik
pemerintah (TNI dan POLRI) sebesar 42,9% yang merupakan pegawai di instansi
pemerintahan tersebut sehingga berpotensi untuk memberikan jawaban yang
bersifat tidak obyektif. Peneliti telah melakukan upaya untuk meminimalisir hal
tersebut dengan pemberian informasi awal tentang manfaat penelitian untuk
peningkatan mutu pelayanan kesehatan FKTP dan kerahasiaan identitas
responden.
BAB VII
7.1
Simpulan
1. Sebagian besar pasien JKN (69,6%) puas terhadap mutu layanan primer
pada FKTP BPJS Kesehatan di Kota Denpasar. Tingkat kepuasan pasien
JKN tertinggi di dokter umum (90%) dan terendah di klinik swasta
(47,5%). Berdasarkan lima dimensi mutu, kepuasan responden tertinggi
pada dimensi empathy (96,6%) sedangkan kepuasan terendah pada
dimensi tangible (71,1%).
2. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
jenis FKTP (dokter umum, Puskesmas), status kepesertaan dan pendidikan
dengan kepuasan pasien JKN pada pelayanan primer FKTP BPJS
Kesehatan di Kota Denpasar.
3. Variabel karakteristik sosio-demografis lainnya seperti umur, jenis
kelamin dan status pekerjaan tidak berhubungan dengan kepuasan pasien
JKN di FKTP BPJS Kesehatan Kota Denpasar.
4. Secara bersama-sama pada analisis multivariat, variabel yang berhubungan
dengan kepuasan pasien JKN di FKTP BPJS Kesehatan Kota Denpasar
adalah jenis FKTP. Pasien JKN yang dilayani di dokter umum dan di
Puskesmas memiliki peluang puas masing-masing 1,9 dan 1,8 kali lebih
besar dibandingkan dengan pasien JKN di klinik swasta.
72
73
7.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, hasil pembahasan dan simpulan maka dapat
klinik
swasta,
selain
dimensi
fisik
(tangible)
diharapkan
74
DAFTAR PUSTAKA
Abdilah, A.D. & Ramdan, M., 2007. Hubungan Karakteristik Pasien Dengan
Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Sindang Kerta Kabupaten
Bandung Barat. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A Yani, pp.5666.
Aga, N.A. et al., 2005. Perbandingan tingkat kepuasan peserta askes wajib dan
sukarela terhadap mutu pelayanan kesehatan tingkat I. , 08(04), pp.183190.
Allo, I.L., Darmawansyah & Hamzah, A., 2013. Studi Kualitas Pelayanan
Kesehatan Bagi Pasien Rawat Inap Peserta Asuransi Kesehatan di Rumah
Sakit Elim Rantepao tahun 2013. Universitas Hasanuddin Makasar.
Arab, M. et al., 2012. The Effect of Service Quality on Patient loyalty : a Study
of Private Hospitals in Tehran Iran. Iranian J Public Health, 41(9), pp.71
77.
Baequny, A., 2009. Analisis Tingkat Kepuasan Peserta Askes Sosial PT. Askes
Terhadap Pelayanan Dokter Keluarga di Kota Pekalongan Tahun 2009.
Universitas Diponegoro.
Bleich, S., 2009. How Does Satisfaction With The Health-Care System Relate to
Patient Experience? Bulletin of the World Health Organization, 87(4),
pp.271278. Available at: http://www.who.int/bulletin/volumes/87/4/07050401.pdf [Accessed February 4, 2015].
Bleich, S., Ozaltin, E. & Murray, J.C., 2009. How Does Satisfaction with The
Health-Care System Relate to Patient Experience? Bulletin of the World
Health
Organization,
87(4),
pp.271278.
Available
at:
http://www.who.int/bulletin/volumes/87/4/07-050401.pdf
[Accessed
February 4, 2015].
BPJS Kesehatan Divisi Regional XI, 2014. Data Kepesertaan JKN Provinsi Bali
Tahun 2014, Denpasar.
BPJS Kesehatan Kantor Cabang Denpasar, 2014. Data FKTP dan Kunjungan
Pasien JKN di FKTP BPJS Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2014,
Denpasar.
Budi, H.S., 2010. Hubungan Antara Sistem Pembiayaan Dengan Kualitas
Pelayanan di Puskesmas Slogohimo Wonogiri. Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Budijanto, D. & Suharmiati, 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Kepuasan Responden Pengguna Rawat Jalan Rumah Sakit
Lampiran 1
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kegiatan
Pengajuan ide proposal
Studi Kepustakaan
Pembuatan Proposal
Penyelesaian bimbingan
proposal Bab I sampai Bab IV
Sidang Proposal
Revisi Proposal
Pengurusan ijin penelitian
Penelitian
Bimbingan hasil penelitian
Sidang hasil
Sidang tesis
Manuskrip
Nop
2 3
Des
2 3
Jan
2 3
TAHUN 2014-2015
Feb
Maret
1 2 3 4 1 2 3 4
Apr
2 3
Mei
2 3
Jun
2 3 4
Lampiran 2
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN
Selamat pagi/siang/sore, Saya Ni Made Widiastuti Mahasiswi Magister
Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana. Saya akan melakukan
penelitian sebagai syarat wajib untuk menyelesaikan studi dengan judul
Hubungan Jenis Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Status Kepesertaan dan
Karakteristik Sosio-Demografis dengan Tingkat Kepuasan Pasien Jaminan
Kesehatan Nasional di Kota Denpasar.
Penelitian tesis ini merupakan penelitian individu yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan jenis Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), status
kepesertaan dan karakteristik sosio-demografis dengan kepuasan pasien Jaminan
Kesehatan Nasional di Kota Denpasar. Manfaat hasil penelitian ini untuk
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama
dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Data yang dikumpulkan
mencakup data jenis FKTP, status kepesertaan dan karakteristik responden.
Penelitian dilakukan dengan wawancara yang ditujukan langsung kepada
responden dengan alat bantu kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang
difasilitasi oleh peneliti dan asisten peneliti. Apabila anda bersedia berpartisipasi
dalam penelitian ini maka kami akan melakukan pengisian kuesioner yang akan
berlangsung sekitar 15-20 menit.
Partisipasi anda bersifat sukarela tanpa ada paksaan dan bila tidak
berkenan di hati anda dapat menolak atau sewaktu-waktu dapat mengundurkan
diri tanpa sangsi apapun.
Semua informasi dari hasil penelitian yang peneliti dapatkan akan dijaga
kerahasiaannya dan akan disampaikan atau dituangkan dalam hasil penelitian tesis
dan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan semata. Semua data yang
dikumpulkan peneliti tidak akan dihubungkan dengan identitas anda.
Apabila anda memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai penelitian ini
dapat menghubungi saya Ni Made Widiastuti mahasiswa Program Studi Magister
Ilmu Kesehatan Masyarakat, konsentrasi Manajemen Pelayanan Kesehatan, Jalan
P.B
Jendral
Sudirman
Denpasar
Bali,
Telp
081237575789,
madewidi82@gmail.com.
Peneliti berharap anda bersedia untuk ikut dalam penelitian ini.
Denpasar, Peneliti
Lampiran 3
LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK DIWAWANCARA
Setelah saya membaca penjelasan penelitian dan mendapat penjelasan
terhadap pertanyaan yang diajukan, saya mengerti bahwa peneliti dapat
menghargai dan menjunjung tinggi hak-hak saya sebagai responden.
Saya memahami bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini sangat
besar manfaatnya untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan tingkat pertama dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional.
Persetujuan ini saya tanda tangani tanpa adanya paksaan dari pihak manapun dan
saya menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian dengan ketentuan
apabila ada hal-hal yang tidak berkenan pada saya, maka saya berhak mengajukan
pengunduran diri dari kegiatan penelitian.
Saya mengerti bahwa catatan tentang penelitian ini akan dirahasiakan
selegal mungkin dan kerahasian ini terjamin. Semua berkas yang mencantumkan
identitas subjek penelitian hanya digunakan untuk keperluan pengolahan data dan
bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang mengetahui
kerahasiaan data ini.
Denpasar,...
Peneliti,
Responden ,
( ....... )
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN JENIS FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA, STATUS KEPESERTAAN DAN KARAKTERISTIK
SOSIO-DEMOGRAFIS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMINAN
KESEHATAN NASIONAL DI KOTA DENPASAR
MAHASISWA PASCASARJANA IKM
UNIVERSITAS UDAYANA
CATATAN WAWANCARA
Nomor Responden
Tanggal/ bulan/ tahun Wawancara
Waktu wawancara
Tempat wawancara
PENDAHULUAN
1. Ucapkan salam
2. Perkenalkan diri
3. Jelaskan tujuan dari kuesioner ini
4. Tekankan mengenai kerahasiaan jawaban yang diberikan oleh
responden, dan beritahukan bahwa nama responden tidak akan dicatat.
5. Tanyakan keinginan mereka untuk menjadi responden dan bersedia
menjawab pertanyaan dengan jujur dan apa adanya.
6. Ucapkan terimakasih pada responden atas kesediaannya menjawab.
IDENTITAS RESPONDEN
1
Nama responden
Umur responden
Jenis Kelamin
............................tahun
1. Laki-laki
2. Perempuan
Apa pendidikan terakhir yang anda 1. Tidak sekolah
tempuh?
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. Akademi/D3
6. Perguruan Tinggi
7. Lain-lain(sebutkan)
.......................................................
Apa pekerjaan utama anda saat ini? 1. Tidak bekerja
2. PNS
3. ABRI
4. Swasta
5. Wiraswasta
6. Lain-lain (sebutkan)
........................................................
Dimanakah anda terdaftar sebagai 1. Dokter Praktek Perorangan
peserta JKN untuk layanan tingkat 2. Klinik Pemerintah (TNI,POLRI)
pertama?
3. Klinik Swasta
4. Puskesmas
4. Sangat Puas
3. Puas
4. Sangat Puas
2. Tidak Puas
3. Puas
4. Sangat Puas
2. Tidak Puas
3. Puas
4. Sangat Puas
pasien)?
3. Puas
4. Sangat Puas
Lampiran 5
NAMA FKTP
: ..........................................................................
ALAMAT
: ..........................................................................
NAMA OBSERVER
: ..........................................................................
NO
YA
TIDAK
CATATAN OBSERVER
Lampiran 6
Output Hasil analisis data
by a3, sort : swilk Umur
-> a3 = Dokter praktek perorangan
Shapiro-Wilk W test for normal data
Variable |
Obs
W
V
z
Prob>z
-------------+-------------------------------------------------Umur |
20
0.92020
1.889
1.282
0.09996
-------------------------------------------------------------------------------> a3 = Klinik pemerintah
Shapiro-Wilk W test for normal data
Variable |
Obs
W
V
z
Prob>z
-------------+-------------------------------------------------Umur |
21
0.97130
0.703
-0.712
0.76172
-------------------------------------------------------------------------------> a3 = Klinik swasta
Shapiro-Wilk W test for normal data
Variable |
Obs
W
V
z
Prob>z
-------------+-------------------------------------------------Umur |
59
0.94892
2.739
2.170
0.01500
-------------------------------------------------------------------------------> a3 = Puskesmas
Shapiro-Wilk W test for normal data
Variable |
Obs
W
V
z
Prob>z
-------------+-------------------------------------------------Umur |
48
0.94905
2.320
1.791
0.03667
.
. by a3, sort : sum Umur, detail
-------------------------------------------------------------------------------> a3 = Dokter praktek perorangan
Umur Responden
------------------------------------------------------------Percentiles
Smallest
1%
21
21
5%
21.5
22
10%
23
24
Obs
20
25%
31
29
Sum of Wgt.
20
50%
75%
90%
95%
99%
40.5
43.5
51.5
64.5
70
Largest
44
44
59
70
Mean
Std. Dev.
38.65
11.72615
Variance
Skewness
Kurtosis
137.5026
.8196745
4.043156
-------------------------------------------------------------------------------
39
46
49
55
57
Largest
47
49
55
57
Mean
Std. Dev.
Variance
Skewness
Kurtosis
38.66667
9.906227
98.13333
-.0312825
2.256564
34
46
52
58
69
Largest
54
58
66
69
Mean
Std. Dev.
37.25424
11.19666
Variance
Skewness
Kurtosis
125.3653
.7250261
3.0493
-------------------------------------------------------------------------------> a3 = Puskesmas
Umur Responden
------------------------------------------------------------Percentiles
Smallest
1%
21
21
5%
24
23
10%
26
24
Obs
48
25%
35
25
Sum of Wgt.
48
50%
75%
90%
95%
99%
42
62
70
72
73
Largest
70
72
72
73
Mean
Std. Dev.
46.875
15.33405
Variance
Skewness
Kurtosis
235.133
.1614704
1.823389
Jenis |
Kelamin |
Jenis FKTP
Responden | Dokter pr Klinik pe Klinik sw Puskesmas |
Total
------------+--------------------------------------------+---------Perempuan |
13
12
30
24 |
79
|
65.00
57.14
50.85
50.00 |
53.38
------------+--------------------------------------------+---------Laki - laki |
7
9
29
24 |
69
|
35.00
42.86
49.15
50.00 |
46.62
------------+--------------------------------------------+---------Total |
20
21
59
48 |
148
|
100.00
100.00
100.00
100.00 |
100.00
|
Jenis FKTP
pekerjaan | Dokter pr Klinik pe Klinik sw Puskesmas |
Total
-------------+--------------------------------------------+---------Tidak bkerja |
2
3
10
14 |
29
|
10.00
14.29
16.95
29.17 |
19.59
-------------+--------------------------------------------+---------Bekerja |
18
18
49
34 |
119
|
90.00
85.71
83.05
70.83 |
80.41
-------------+--------------------------------------------+---------Total |
20
21
59
48 |
148
|
100.00
100.00
100.00
100.00 |
100.00
. tab a4 a3, col
+-------------------+
| Key
|
|-------------------|
|
frequency
|
| column percentage |
+-------------------+
Status |
Kepesertaa |
Jenis FKTP
n | Dokter pr Klinik pe Klinik sw Puskesmas |
Total
-----------+--------------------------------------------+---------Non PBI |
20
21
59
34 |
134
|
100.00
100.00
100.00
70.83 |
90.54
-----------+--------------------------------------------+---------PBI |
0
0
0
14 |
14
|
0.00
0.00
0.00
29.17 |
9.46
-----------+--------------------------------------------+---------Total |
20
21
59
48 |
148
|
100.00
100.00
100.00
100.00 |
100.00
. tab a5
Jenis PBI |
Freq.
Percent
Cum.
------------+----------------------------------Askes |
41
30.60
30.60
Jamsostek |
52
38.81
69.40
Asabri |
13
9.70
79.10
Mandiri |
28
20.90
100.00
------------+----------------------------------Total |
134
100.00
. ab a6
unrecognized command:
ab r(199);
. tab a6
Penanggung |
Tertanggung |
Freq.
Percent
Cum.
------------+----------------------------------Tertanggung |
59
39.86
39.86
Penanggung |
89
60.14
100.00
------------+----------------------------------Total |
148
100.00
|
Jenis FKTP
Kecepatan | Dokter pr Klinik pe Klinik sw Puskesmas |
Total
------------------+--------------------------------------------+---------Sangat tidak puas |
0
0
0
1 |
1
|
0.00
0.00
0.00
2.08 |
0.68
------------------+--------------------------------------------+---------Tidak puas |
0
1
8
3 |
12
|
0.00
4.76
13.56
6.25 |
8.11
------------------+--------------------------------------------+---------Puas |
18
19
49
35 |
121
|
90.00
90.48
83.05
72.92 |
81.76
------------------+--------------------------------------------+---------Sangat puas |
2
1
2
9 |
14
|
10.00
4.76
3.39
18.75 |
9.46
------------------+--------------------------------------------+---------Total |
20
21
59
48 |
148
|
100.00
100.00
100.00
100.00 |
100.00
. tab r2 a3, col
+-------------------+
| Key
|
|-------------------|
|
frequency
|
| column percentage |
+-------------------+
|
Jenis FKTP
Waktu Tunggu | Dokter pr Klinik pe Klinik sw Puskesmas |
Total
------------------+--------------------------------------------+---------Sangat tidak puas |
0
0
0
1 |
1
|
0.00
0.00
0.00
2.08 |
0.68
------------------+--------------------------------------------+---------Tidak puas |
2
1
12
11 |
26
|
10.00
4.76
20.34
22.92 |
17.57
------------------+--------------------------------------------+---------Puas |
17
19
44
30 |
110
|
85.00
90.48
74.58
62.50 |
74.32
------------------+--------------------------------------------+---------Sangat puas |
1
1
3
6 |
11
|
5.00
4.76
5.08
12.50 |
7.43
------------------+--------------------------------------------+---------Total |
20
21
59
48 |
148
|
100.00
100.00
100.00
100.00 |
100.00
. tab r3 a3, col
+-------------------+
| Key
|
|-------------------|
|
frequency
|
| column percentage |
+-------------------+
|
Jenis FKTP
Ketepatan Jadwal | Dokter pr Klinik pe Klinik sw Puskesmas |
Total
------------------+--------------------------------------------+---------Tidak puas |
1
2
2
2 |
7
|
5.00
9.52
3.39
4.17 |
4.73
------------------+--------------------------------------------+---------Puas |
17
19
55
44 |
135
|
85.00
90.48
93.22
91.67 |
91.22
------------------+--------------------------------------------+---------Sangat puas |
2
0
2
2 |
6
|
10.00
0.00
3.39
4.17 |
4.05
------------------+--------------------------------------------+---------Total |
20
21
59
48 |
148
|
100.00
100.00
100.00
100.00 |
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00 |
100.00
Poisson regression
Number of obs
LR chi2(3)
Prob > chi2
Pseudo R2
=
=
=
=
148
8.33
0.0397
0.0297
----------------------------------------------------------------------------kepuasan |
IRR
Std. Err.
z
P>|z|
[95% Conf. Interval]
-------------+--------------------------------------------------------------a3 |
1 |
1.896428
.5729281
2.12
0.034
1.049013
3.428405
2 |
1.404762
.4598163
1.04
0.299
.7395742
2.668234
4 |
1.887649
.4583921
2.62
0.009
1.172782
3.03826
|
_cons |
.4745763
.0896865
-3.94
0.000
.3276756
.6873343
------------------------------------------------------------------------------
. tab a4 kepuasan, r
+----------------+
| Key
|
|----------------|
|
frequency
|
| row percentage |
+----------------+
Status |
Kepesertaa |
kepuasan
n | Tidak puas
Puas|
Total
-----------+----------------------+---------Non PBI |
45
89 |
134
|
33.58
66.42 |
100.00
-----------+----------------------+---------PBI |
0
14 |
14
|
0.00
100.00 |
100.00
-----------+----------------------+---------Total |
45
103 |
148
|
30.41
69.59 |
100.00
. cs kepuasan a4
| Status Kepesertaan
|
|
Exposed
Unexposed |
Total
-----------------+------------------------+-----------Cases |
14
89 |
103
Noncases |
0
45 |
45
-----------------+------------------------+-----------Total |
14
134 |
148
|
|
Risk |
1
.6641791 |
.6959459
|
|
|
Point estimate
|
[95% Conf. Interval]
|------------------------+-----------------------Risk difference |
.3358209
|
.2558573
.4157845
Risk ratio |
1.505618
|
1.334837
1.698249
Attr. frac. ex. |
.3358209
|
.2508446
.4111584
Attr. frac. pop |
.0456456
|
+------------------------------------------------chi2(1) =
6.76 Pr>chi2 = 0.0093
. by kepuasan, sort : swilk Umur
-------------------------------------------------------------------------------> kepuasan = Tidak puas
Shapiro-Wilk W test for normal data
Variable |
Obs
W
V
z
Prob>z
-------------+-------------------------------------------------Umur |
45
0.94698
2.296
1.761
0.03908
-------------------------------------------------------------------------------> kepuasan = Puas
Shapiro-Wilk W test for normal data
Variable |
Obs
W
V
z
Prob>z
-------------+-------------------------------------------------Umur |
103
0.94427
4.716
3.446
0.00028
. by kepuasan, sort : sum Umur, detail
-------------------------------------------------------------------------------> kepuasan = Tidak puas
Umur Responden
------------------------------------------------------------Percentiles
Smallest
1%
21
21
5%
23
21
10%
24
23
Obs
45
25%
28
24
Sum of Wgt.
45
50%
75%
90%
95%
99%
35
47
54
58
66
Largest
57
58
63
66
Mean
Std. Dev.
38.26667
12.15506
Variance
Skewness
Kurtosis
147.7455
.4542221
2.161872
Umur Responden
------------------------------------------------------------Percentiles
Smallest
1%
21
19
5%
23
21
10%
26
21
Obs
103
25%
33
22
Sum of Wgt.
103
50%
75%
90%
95%
99%
40
49
64
70
72
Largest
70
72
72
73
Mean
Std. Dev.
41.85437
13.53819
Variance
Skewness
Kurtosis
183.2825
.664073
2.720857
Poisson regression
Number of obs
LR chi2(1)
Prob > chi2
Pseudo R2
=
=
=
=
148
0.70
0.4039
0.0025
-----------------------------------------------------------------------------kepuasan |
IRR
Std. Err.
z
P>|z|
[95% Conf. Interval]
-------------+---------------------------------------------------------------Umur |
1.006169
.0073552
0.84
0.400
.9918562
1.020689
_cons |
.5398164
.1735162
-1.92
0.055
.2875011
1.013567
-----------------------------------------------------------------------------. tab J_Kelamin kepuasan, r
+----------------+
| Key
|
|----------------|
|
frequency
|
| row percentage |
+----------------+
Jenis |
Kelamin |
kepuasan
Responden | Tidak pua
Puas |
Total
------------+----------------------+---------Perempuan |
21
58 |
79
|
26.58
73.42 |
100.00
------------+----------------------+---------Laki - laki |
24
45 |
69
|
34.78
65.22 |
100.00
------------+----------------------+---------Total |
45
103 |
148
|
30.41
69.59 |
100.00
. cs kepuasan J_Kelamin
| Jenis Kelamin Responden|
|
Exposed
Unexposed |
Total
-----------------+------------------------+-----------Cases |
45
58 |
103
Noncases |
24
21 |
45
-----------------+------------------------+-----------Total |
69
79 |
148
|
|
Risk | .6521739
.7341772 |
.6959459
|
|
|
Point estimate
|
[95% Conf. Interval]
|------------------------+-----------------------Risk difference |
-.0820033
|
-.2307279
.0667213
Risk ratio |
.8883058
|
.7146794
1.104114
Prev. frac. ex. |
.1116942
|
-.1041136
.2853206
Prev. frac. pop |
.0520736
|
+------------------------------------------------chi2(1) =
1.17 Pr>chi2 = 0.2793
. tab pendidikan kepuasan, r
+----------------+
| Key
|
|----------------|
|
frequency
|
| row percentage |
+----------------+
pendidikan |
kepuasan
2 | Tidak pua
Puas |
Total
-----------+----------------------+---------<=SMP |
5
29 |
34
|
14.71
85.29 |
100.00
-----------+----------------------+--------->=SMA |
40
74 |
114
|
35.09
64.91 |
100.00
-----------+----------------------+---------Total |
45
103 |
148
|
30.41
69.59 |
100.00
. cs kepuasan pendidikan
| pendidikan2
|
|
Exposed
Unexposed |
Total
-----------------+------------------------+-----------Cases |
74
29 |
103
Noncases |
40
5 |
45
-----------------+------------------------+-----------Total |
114
34 |
148
|
|
Risk | .6491228
.8529412 |
.6959459
|
|
|
Point estimate
|
[95% Conf. Interval]
|------------------------+-----------------------Risk difference |
-.2038184
|
-.351625
-.0560118
Risk ratio |
.7610405
|
.6267424
.924116
Prev. frac. ex. |
.2389595
|
.075884
.3732576
Prev. frac. pop |
.1840634
|
+------------------------------------------------chi2(1) =
5.14 Pr>chi2 = 0.0234
. cs kepuasan pekerjaan
| pekerjaan
|
|
Exposed
Unexposed |
Total
-----------------+------------------------+-----------Cases |
83
20 |
103
Noncases |
36
9 |
45
-----------------+------------------------+-----------Total |
119
29 |
148
|
|
Risk |
.697479
.6896552 |
.6959459
|
|
|
Point estimate
|
[95% Conf. Interval]
|------------------------+-----------------------Risk difference |
.0078238
|
-.1796937
.1953413
Risk ratio |
1.011345
|
.7710273
1.326565
Attr. frac. ex. |
.0112173
|
-.296971
.2461734
Attr. frac. pop |
.0090392
|
+------------------------------------------------chi2(1) =
0.01 Pr>chi2 = 0.9345
. poisson kepuasan ib3.a3 a4 pendidikan2, irr
Iteration 0:
Iteration 1:
Poisson regression
Number of obs
LR chi2(5)
Prob > chi2
Pseudo R2
=
=
=
=
148
8.90
0.1129
0.0317
-----------------------------------------------------------------------------kepuasan |
IRR
Std. Err.
z
P>|z|
[95% Conf. Interval]
-------------+---------------------------------------------------------------a3 |
1 |
1.917501
.5805248
2.15
0.032
1.059336
3.470863
2 |
1.432369
.4715016
1.09
0.275
.7513804
2.73055
4 |
1.762531
.4708674
2.12
0.034
1.044082
2.975355
|
a4 |
1.08936
.3790626
0.25
0.806
.5507828
2.154579
pendidikan2 |
.8602143
.2190619
-0.59
0.554
.5222038
1.417011
_cons |
.5369076
.1500265
-2.23
0.026
.3104923
.928428
------------------------------------------------------------------------------