SKRIPSI
Disusun Oleh :
Wahyu Haz Harahap
NIM. 14010085
Disusun Oleh :
Wahyu Haz Harahap
NIM. 14010085
i
HALAMAN PENGESAHAN
(Ns. Hotma Royani Siregar, M.Kep) (Ns. Nanda Masraini Daulay, M.Kep)
(Ns. Fahrizal Alwi Daulay, M.Kep) (Henny Sahrani siregar, SE, M.Kes)
ii
IDENTITAS PENULIS
NIM : 14010085
Riwayat Pendidikan :
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur peneliti ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyusun skripsi yang berjudul “Hubungan
Perilaku Caring Perawat terhadap Tingkat Kepuasan Klien di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan“. Skripsi ini merupakan salah satu
penyusunan skripsi ini. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin
terhormat :
1. Ns. Sukhri Herianto Ritonga, M.Kep, Selaku Ketua Stikes Aufa Royhan
Padangsidimpuan.
2. Ns. Nanda Masraini Daulay, M.Kep, sebagai Ketua Program Studi Ilmu
3. Ns. Hotma Royani Siregar, M.Kep, selaku pembimbing utama , yang telah
4. Ns. Fahrizal Alwi Daulay, M.Kep, selaku ketua penguji yang telah
iv
5. Henny Syahrani, M.Kes, selaku anggota penguji yang telah meluangkan
6. Seluruh dosen dan staf Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Aufa
selama ini.
Kritik dan saran yang bersifat membangun peneliti harapkan guna perbaikan
Peneliti
v
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES AUFA ROYHAN PADANGSIDIMPUAN
Abstrak
vi
STUDY OF NURSING PROGRAM
AUFA ROYHAN HEALTH SCHOOL PADANGSIDIMPUAN
Abstract
The success of a hospital in providing health services is influenced by several
factors, one of which is nursing services, which provide continuous service for 24
hours. Caring behavior of nurses is very important in meeting patient satisfaction,
this is one indicator of service quality in a hospital.The purpose of this study for the
relationship of caring behaviour of nurse towards client satisfaction level. This
study used a descriptive correlative design with crossectional method. Respondents
in this study amounted to 66 people. The statistical test used is Chi-Square test. The
results of this study indicate the relationship of caring behaviour of nurse towards
client satisfaction test obtained by value p = 0.000, p value <(0,005) it can be
concluded that hypothesis was accepteds. The results of this study can become
input for nurses in caring on clients as an effort to improve service to patients to
improve service satisfaction..
vii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................ii
IDENTITAS PENULIS ....................................................................................iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................iv
ABSTRAK .........................................................................................................vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................x
DAFTAR SKEMA ............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xii
viii
BAB 3METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................27
3.1 Definisi Penelitian ...........................................................................27
3.2 Waktudan Tempat Penelitian ..........................................................27
3.3 Pengolahan Data .............................................................................32
3.4 Analisis Data ...................................................................................33
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 34
4.1.1 Analisis Univariat ................................................................. 34
4.1.2 Analisis Bivariat ................................................................... 47
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Analisis Univariat .......................................................................... 49
5.2 Analisis Bivariat ............................................................................ 51
5.2.1 Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan
Tingkat Kepuasan ...................................................................... 51
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpualan .................................................................................. 55
6.2 Saran .............................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
halaman
x
DAFTAR SKEMA
halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Latar Belakang
rumah sakit untuk secara serius berupaya meningkatkan mutu pelayanan yang
adalah raja, ini sudah benar-benar harus diwujudkan. Saat ini merupakan masa
dapat memuaskan klien (Donny, 2014). Keberhasilan sebuah rumah sakit dalam
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dapat menjadi salah satu indikator mutu
beberapa negara yang perilaku caring perawatnya buruk. Penelitian yang dilakukan
empat konsep yaitu merawat adalah apa yang perawat lakukan, manusia adalah
sasaran dari apayang perawat lakukan, kesehatan adalah tujuannya dan lingkungan
menghargai pasien, tenang, lemah lembut, perhatian, kasih sayang dan empati.
Di Indonesia sendiri caring menjadi salah satu penilaian bagi para pengguna
oleh Depkes RI pada beberapa rumah sakit dijakarta menunjukkan bahwa 14%
pasien tidak puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, disebabkan karena
perilaku caring kurang baik (Depkes, 2008). Hasil Survey penelitian pada bulan Juli
2010, Kementrian Kesehatan yang diwakili oleh drg. Usman menerima hasil survey
Citizen Report Card (CRC) yang mengambil sampel pasien rawat inap sebanyak
738 pasien di 23 Rumah Sakit (Umum dan Swasta). Survey tersebut dilakukan di
lima kota besar di Indonesia dan ditemukan 9 poin permasalahan, salah satunya
adalah sebanyak 65,4% pasien mengeluh terhadap sikap perawat yang kurang
mengatakan tidak merasa nyaman berbicara dengan perawat, 84% dari jumlah
diambil dari perawat yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatra
perilaku caring yang cukup, dan 41,7% responden memperlihatkan perilaku caring
yang baik dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gangguan jiwa di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatra Utara, Medan (Irawan, 2010)
pasien yang sedang menjalanirawat inap di salah satu rumah sakit di negara maju
yaitu Amerika Serikat, diperoleh hasil bahwa 150 pasien ditemukan bahwa sekitar
sakit dan 53% pasien mengatakan puas dengan pelayanan perawat dan sisianya
Hasil penelitian Pasquali dan Arnold (1989), serta Watson (1979), human
care terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan menjaga atau
mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain mencari arti dalam
sakit, penderitaan, dan keberadaannya serta membantu orang lain untuk
informasi, hanya 17% dari seluruh pasien rawat inap yang mengatakan puas
puas. Penelitian tersebut juga memberikan informasi bahwa keluhan utama adalah
terhadap pelayanan perawat, yakni perawat tidak mau berkomunikasi dengan pasien
cara manusia berpikir, merasa dan mempunyai hubungan dengan sesama. Watson
bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain
dan perasaan cinta atau menyayangi. Perilaku Caring perawat sangat penting
dalam memenuhi kepuasan pasien, hal ini menjadi salah satu indikator kualitas
pelayanan di sebuah rumah sakit. Perawat adalah orang yang menjadi salah satu
kunci dalam memenuhi kepuasan pasien. Oleh karena itu, perilaku caring perawat
kepuasan dari persepsi pasien dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan dan
merupakan salah satu indikator kinerja rumah sakit.Aspek -aspek kepuasan pasien
menghargai pasien, tenang, lemah lembut, perhatian, kasih sayang dan empati.
informasi, hanya 17% dari seluruh pasien rawat inap yang mengatakan puas
puas. Penelitian tersebut juga memberikan informasi bahwa keluhan utama adalah
terhadap pelayanan perawat, yakni perawat tidak mau berkomunikasi dengan pasien
Dalam buku ini meyakini bahwa praktik caring sebagai pusat keperawatan,
universal (kebaikan, kepedulian, dan cinta terhadap diri sendiri dan orang lain).
3orang yang merasa puas dan 2 orang tidakmerasa puas.Berdasrkan latar belakang
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang maka dapat
Tingkat Kepuasan Klien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Padangsidimpuan.
Padangsidimpuan.
memberikan asuhan perawat , karena caring merupakan dasar atau landasan dalam
TINJAUAN PUSTAKA
2.4 Caring
2.1.6 Pengertian
secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi
orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu perasan empati pada orang
2012). Sedangkan caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu
rasa kepedulian. Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli dalam
b. Delores Gaut (1984) :caring tidakmempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada
caring secara umum adalah suatu tindakan moralitas dasar kemanusiaan, sebagai
untuk memadukan konsep kejiwaan dan transedensi. Jiwa adalah esensi dari
seseorang mengandung geist(roh atau kesan diri yang lebih tinggi), yang memiliki
kesadaran, tingkat kesadaran yang lebih tinggi, suatu kekuatan yang dapat
perawatan tunggal.
dengan manusia lain, lingkungan, dan dengan energi alamsemesta yang lebih
tinggi.
Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin
bagian dari kelompok atau masyarakat, dan merasa dicintai dan mencintai.
tetapi hal tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya sebagai strategi untuk
pasien, perawat harus peka terhadap setiap perubahan dan keluhan pasien,
(Wahyuni, 2012).
kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap
a. Kehadiran
b. Sentuhan
perawat dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan
dukungan. Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak.
non-kontak merupakan mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkan dalam tiga
kategori:
1. Sentuhan Beriorientasi-tugas
dan kenyamanan klien, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang
3. Sentuhan Perlindungan
c. Mendengarkan
(Sujana, 2014).
d. Memahami Klien
Salah satu proses caring menurut Swanson (2013) adalah memahami klien.
gerbang penentu pelayanan, sehingga antara klien dan perawat terjalin suatu
interpersonal atau hubungan dengan Tuhan atau kekuatan tertinggi (Sarman, 2014).
Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien
dapat memahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang
baik dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan perawat,
klien; membantu klien dalam menggunakan sumber daya sosial, emosional, atau
f. Perawatan Keluarga
klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan klien
perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan yang kemudian dapat membentuk
2.2.5 Pengertian
merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.
Apabila kinerja di bawah, maka pelanggan akan sangat kecewa. Bila kinerja sesuai
harapan, maka pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan
masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai
media. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitive terhadap harga
dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan tersebut (Oliver, 2012;
Supranto, 2012).
antara harapan dan pengalaman sesudah memakai jasa atau pelayanan yang
diberikan. Berdasarkan uraian dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kepuasan adalah perasaan senang, puas individu karena antara harapan
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal ini pasien adalah
hal penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas merupakan aset
yang sangat berharga karena apabila pasien puas mereka akan terus melakukan
pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidakpuas mereka
akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang pengalaman
buruknya. Untuk menciptakan kepuasan pasien, suatu perusahaan atau rumah sakit
harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pasien yang
yang dirasakan konsumen atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih tinggi dari
menyebutkan adanya tiga macam kondisi kepuasan yang bisa dirasakan oleh
akan merasa puas. Jika layanan yang diberikan pada konsumen kurang atau tidak
sesuai dengan kebutuhan atau harapan konsumen maka konsumen menjadi tidak
oleh konsumen dengan kenyataan yang diterima oleh konsumen dengan kenyataan
yang diterima oleh konsumen dengan kenyataan yang diterima oleh konsumen pada
Konsumen yang mengalami kepuasan terhadap suatu produk atau jasa dapat
individu. Dalam penelitian ini peneliti menitik beratkan kepada pasien, pasien
rumah sakit. Berdasarkan uraiandari beberapa ahli tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa kepuasan pasien adalah perasaan senang, puas individu karena
a. Faktor Internal
Faktor yang berada dari dalam diri individu sendiri, diantaranya adalah:
1. Karakteristik Individu
a. Usia
2012).
b. Jenis Kelamin
lebih banyak.
c. Tingkat Pendidikan
d. Pekerjaan
2. Sosial
3. Faktor Emosional
Seseorang yang telah yakin bahwa orang lain puas pada pelayanan yang
4. Kebudayaan
Perilaku pasien sangat dipengaruhi oleh keyakinan dan kebudayaan yang
pasien tersebut.
b. Faktor Eksternal
1. Karaktrisitik Produk
Karakteristik produk yang dimaksud adalah karakteristik dari pelayanan
2. Harga
3. Pelayanan
kepuasanpasien.
4. Lokasi
Lokasi pelayanan kesehatan misalnya jarak ke pelayan kesehatan, letak
5. Fasilitas
memberikan fasilitas yang baik pada pasien. Hal tersebut dilakukan untuk
6. Gambaran
Reputasi suatu pelayanan keperawatan merupakan hasil intrapretasi dan
7. Desain Visual
memperhatikan tata ruang dan dekorasi yang indah. Pasien merasa puas
8. Suasana
Suasana pelayanan kesehatan yang nyaman dan aman akan memberi kesan
positif bagi pasien dan pengunjung. Tidak hanya kenyamanan secara fisik,
9. Komunikasi
Interaksi antara pasien dan pemberi pelayanan kesehatan dapat terjalin baik
darikomunikasi yang baik pula. Setiap keluhan harus cepat diterima oleh
harapannya dapat terpenuhi. Harapan tersebut dapat terpenuhi melalui jasa yang
diterima olehnya. Oleh karena itu kepuasan pasien adalah selisih antar perilaku
artinya terdapat dua unsur penting dalam menimbulkan suatu kepuasan kepada
a. Persepsi pasien/pelanggan
b. Harapan pasien/pelanggan
pelayanan lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila klien merasa tidak
puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat
a. Teknik Pengukuran
Teknik ini mengukur respon pelanggan secara subjektif dan obyektif
dapat ditentukan oleh peneliti sendiri. Hasil jawaban dari individu dihitung
c. Daya tanggap adalah elemen yang berkaitan dengan kesedian petugas dalam
cara tetapi pada umumnya dilakukan melalui kuesioner dan wawancara. Adapun
dilakukan oleh perawat saat memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien harus memenuhi standar dan kriteria
kepuasandan memenuhi harapan pasien (Yani, 2012). Beberapa aspek yang dapat
Marini (2012):
pasien,perawat harus peka terhadap setiap perubahan pasien dan keluhan pasien,
(Wahyuni, 2012).
Aspek penerimaan merupakan sikap perawat yang selalu ramah dan ceria saat
bersama pasien, selalu tersenyum dan menyapa semua pasien. Perawat harus
menunjukkan rasa penerimaan yang baik terhadap pasien dan keluargapasien,
keperawatan.
kerjasama yang baik dengan pasien dan. Perawat harus mampu mengupayakan agar
pasien mampu bersikap kooperatif. Perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan
Aspek ini meliputi sikap perawata yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalamtugas, konsisten dan tepat dalam
konsep yang ingin diamati atau diukur. Adapun kerangka konsep penelitian tentang
Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan tahun 2018 adalah sebagai berikut.
2.5 Hipotesa
Padangsidimpuan.
b. Ha: ada hubungan yang signifikan antara hubungan perilaku caring dengan
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian ini adalah Deskriptif Korelasi, dengan cara pendekatan Cross Sectional,
yaitu dua sekaligus pada saat (point time approach), artinya tiap subjek penelitian
Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
Pengajuanjudul
Pembuatan proposal
Seminar proposal
Pelaksanaanpenelitian
Pengolahan data
Hasil seminar
1. Populasi
2. Sampel
26
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ada yang tersedia di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah
Sebagai alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang
pilihan jawaban ada lima, yaitu SS= Sangat Setuju nilainya 5, S=Setuju
Sangat Tidak Setuju nilainya 1. Jika nilai seluruh kuesioner > dari
median maka klasifikasinya baik, jika < dari median maka klasifikasinya
pilihan jawaban ada lima, yaitu SP= Sangat Puas nilainya 5, P= Puas
Sangat Tidak Puas nilainya 1. Jika nilai seluruh kuesioner > dari median
maka klasifikasinya puas, jika < dari median maka klasifikasinya puas
a. Uji Validitas
skor korelasi antara skor butir pertanyaan dengan skor total signifikan
konstruk.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
dengan teknik belah dua. Teknik ini membelah pertanyaan yang valid
akhir ujian validitas a > 0,6, maka kuesioner tersebut reliabel untuk
digunakan dalam penelitian, namun apabila a< 0,6, maka perlu dikoreksi
cara:
terimakasih.
dipahami peneliti.
c. Confidentiality ( Kerahasiaan)
peneliti.
setelah kegiatan pengumpulan data. Data yang sudah didapat (data yang masih
mentah) perlu diolah sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang akhirnya
1. Editing
Merupakan kegiatan untuk melalukan pengecekan pengisian kuesioner
2. Coding
pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data.
3. Prosesing
4. Cleaning
5. Scoring
Memberi nilai atas jawaban yang telah diberikan serta dibuat frekuensi
1. Analisis Univariat
Analisis Univariat yaitu seluruh variabel yang akan digunakan dalam
2. Analisi Bivariat
Apabila p < 0,05 maka ada hubungan yang bermakna antara perilaku
caring dengan tingkat kepuasan klien, dan apabila p > 0,05 tidak ada
kepuasan klien.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa data univariat dan bivariat
a. Karakteristik Responden
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 66 responden di
berada pada interval usia36-45 tahun yaitu 27 responden (40,9%), dan interval usia
(45,5%).
Petani yaitu sebanyak 29 responden (43,9%), dan paling sedikit dengan pekerjaan
responden adalah perilaku caring perawat baik dengan jumlah 43 orang (65,2%),
c. Tingkat Kepuasan
responden adalah kategori puas dengan jumlah 41 orang (62,1%), dan minoritas
perawat baik dengan kategori puas sebanyak 39 responden (59,1%). Hal ini terbukti
berdasarkan uji statistik yang dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square yaitu
yaitu apa bila p value < 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% maka Ha diterima
yang berarti ada Hubungan Perilaku Caring Perawat Terhadap Tingkat Kepuasan
Klien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan.
BAB 5
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dalam bab ini akan
Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padang Sidimpuan Tahun
2019.
pendidikan
relatif rendah dibandingkan dengan usia tua (>35 tahun) karena usia muda
36
Menurut Situmpol (2012) bahwa mereka yang muda lebih peka
Menurut Hidayati, dkk (2014) bahwa persepsi dan reaksi terhadap gangguan
sakit dipengaruhi oleh sex, ras, pendidikan, kelas ekonomi dan latar
belakang budaya. Dari pernyataan tersebut antara pria dan wanita akan
yang dikutip oleh Situmpol (2012) bahwa jenis kelamin wanita cenderung
puas terhadap pelayanan dari pada laki-laki, hal tersebut karena sifat peserta
dengan
peserta yang berpendidikan sedang lebih puas dengan pelayanan rawat inap
lebih baik.
individu dapat terjadi hamper sama karena adanya pengaruh lingkungan dan
(2009) dalam Hidayati, dkk (2014) bahwa sama halnya dengan mutu
perawat baik dengan jumlah 43 orang (65,2%), dan perilaku caring perawat tidak
respon den adalah kategori puas dengan jumlah 41 orang (62,1%), dan minoritas
Apabila kinerja di bawah, maka pelanggan akan sangat kecewa. Bila kinerja sesuai
harapan, maka pelanggan akan puas Sedangkan bila kinerja melebihi harapan
masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai
media. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitive terhadap harga
dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan tersebut (Oliver, 2012;
Supranto, 2012).
Caring Perawat dengan Tingkat Kepuasan Klien. Berdasarkan uji statistik diperoleh
nilai dari hasil uji chi-square p <0,000. Karena hasil uji didapatkan nilai p-value <
0,000< 0,005 maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada Hubungan Perilaku
Caring Perawat dengan Tingkat Kepuasan Klien di Ruang Rawat Inap RSUD Kota
perawat semakin puas responden dalam pelayanan dan sebaliknya semakin perilaku
caring perawat yang kurang baik semakin tidak puas responden dalam pelayanan.
Aspek yang mempengaruhi hasil penelitian ini salah satunya adalah perilaku
caring, dimana perilaku caring adalah suatu tindakan moral atas dasar
Human Care, mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi
pelayanan kebutuhan dan harapan, baik pemenuhan yang kurang ataupun yang
melebihi kebutuhan dan harapan. Kepuasan klien adalah hasil penelitian klien
sakit yang menjadi bagian dari pengalaman yang dirasakan atau dapat dinyatakan
sebagai cara klien mengevaluasi seberapa besar tingkat kualitas rumah sakit,
caring dan persepsi perawat pelaksana terhadap lingkungan kerja yang kurang baik
Penelitian Suryani (2010) dan Agustin (2012) di ruang rawat bedah dewasa
perawat terhadap konsep caring, citra profesi yang masih kurang, beban kerja yang
tidak proporsional, dan kurangnya kesadaran perawat terhadap peran dan fungsi
perawat berdasarkan penilaian pasien terhadap caring yang dilakukan oleh perawat.
Bila dibandingkan dengan kedua hasil penelitian tersebut, hasil penelitian ini
menunjukan proporsi penilaian pasien terhadap perilaku caring perawat yang lebih
penelitian ini merupakan suatu keadaan positif yang dapat memicu peningkatan
pelayanan yang perlu digalakkan dan dikembangkan oleh rumah sakit, penilaian
positif dari pasien merupakan suatu penghargaan dan pencapaian yang cukup baik,
yang perlu dipertahankan dan dikembangkan agar dapat menciptakan citra yang
merupakan pegawai inti dari rumah sakit. Hal ini didasarkan pada tujuan utama
petugas lainnya pada rumah sakit akan terkait langsung dengan kepuasan pasien
dan menghormati hak pasien. Selain itu pelayanan petugas juga berkaitan dengan
hubungan antar manusia, yaitu antara pemberi layanan dengan pasien secara
langsung.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Triastuti, dkk (2013) yang meneliti
tentang perilaku caring dan tingkat kepuasan pasien, hasil penelitian menjelaskan
bahwa 60,2% responden mengatakan perilaku caring perawat baik dan 59,2%
mengatakan puas.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul,
dkk (2014) yang menjelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perilaku
caring dengan kepuasan pasien rawat inap rumah sakit, artinya bahwa semakin baik
perilaku caring yang dilakukan perawat maka semakin puas pasien rawat inap
Hasil penelitian ini diperkuat pula oleh Daaliuwa dkk (2014) yang
kepuasan pasien. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2014)
yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kualitas caring
perawat sebagai provider dimana pelayanan perawat harus dapat dirasakan dan
member dampak yang positif terhadap pasien sebagai customer (pelanggan)
BAB 6
6.1 Kesimpulan
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padang Sidimpuan Tahun 2019
semakin perilaku caring perawatnya nya kurang baik semakin tidak puas
Klien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padang
6.2 Saran
43
Bertitik tolak dari kesimpulan yang sudah dikembangkan diatas, maka dapat
Saran yang diberikan terkait dengan hasil dan pembahasan dalam penelitian
1.Bagi Masyarakat
masyarakat lebih mengetahui hak dan kewajibannya sebagai pasien, sehingga tidak
2. Bagi Institusi
perilaku caring.
3. Bagi Keperawatan
4. Bagi Peneliti
dan membuat kebijakan perilaku caring dalam memenuhi kebutuhan klien agar
Azwar, asrul. 2012. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar
Kesehatan RI
2016
Masyarakat
Medika
13 Januari 2016
Kepada Yth,
Responden Penelitian
Di RSUD Kota Padangsidimpuan
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa STIKes Aufa
RoyhanPadangsidimpuan program studi Ilmu Keperawatan
Peneliti
Lampiran2
(Informed Consent)
Responden
(.........................................)
Lampiran 7
KUISIONER
Isilah Pernyataan di bawah ini sesuai dengan identitas dan pengetahuan anda,
terima kasih atas partisipasi anda :
Petunjuk Pengisian :
SP = Sangat Puas
P = Puas
TP = Tidak Puas
a. Inisial
Petunjuk Pengisian :
SP = Sangat Puas
S = Puas
R = Ragu
TS = Tidak Puas
Hasil SPSS
Statistics
Tingkat
Usia Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan Perilaku Caring Kepuasan
N Valid 66 66 66 66 66 66
Missing 0 0 0 0 0 0
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 26-35 17 25.8 25.8 25.8
36-45 27 40.9 40.9 66.7
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pegawai Swasta/Pegawai
8 12.1 12.1 92.4
Negeri
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Perilaku Caring
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tingkat Kepuasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
Tingkat Kepuasan
TidakBaik Count 2 21 23
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.71.
b. Computed only for a 2x2 table