Laporan Riset Ini Sebagai Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
Laporan Riset Ini Sebagai Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing
(Lannasari,S.Kep, M.Kep)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Riset ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Riset
Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Penguji
Pembimbing
(Lannasari,S.Kep, M.Kep)
iii
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU JAKARTA
ABSTRAKS
iv
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU JAKARTA
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Esa, karena
laporan Riset dengan judul “Hubungan Penerapan SP2KP dengan kepuasan kerja
Riset ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari banyak pihak, Pada
STIKIM,
4. dr. Hj. Wuwuh Utami Ningtyas, M.Kes, Selaku Direktur Utama RSPG
Cisarua,
Cisarua
7. Ns. Inna Nopiana, S.Kep, Selaku Kepala Seksi Pelayanan Rawat Inap
RSPG Cisarua,
vi
8. drg. Merni Hernida ,selaku Kepala Instalasi Diklat RSPG Cisarua,
9. dr. Indri Jani Sukanda ,selaku Kepala Instalasi Diklat RSUD Ciawi,
11. Ibunda dan Ayahanda serta keluarga tercinta yang selalu memberikan
12. Suami tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan doa,
15. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu – persatu yang
Dalam Riset ini, peneliti menyadari masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.
Semoga Riset ini dapat dijadikan acuan tindak lanjut penelitian selanjutnya dan
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi ilmu keperawatan yang berguna dalam
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
viii
16. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja ............................. 62
17. Karakteristik Individu ......................................................................... 63
B. Penelitian Terkait ............................................................................... 66
C. Kerangka Teori ................................................................................... 67
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL .... 68
A. Kerangka Konsep ............................................................................... 68
B. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 69
C. Definisi Operasional ........................................................................... 70
BAB IV METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ........................................ 72
A. Desain Penelitia .................................................................................. 72
B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 72
1. Populasi ......................................................................................... 72
2. Sampel ........................................................................................... 73
a. Penghitungan Sampel ............................................................... 73
b. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 74
C. Tempat dan waktu Penelitian ............................................................. 76
D. Etika Penelitian .................................................................................. 77
E. Alat Pengumpul Data ......................................................................... 78
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................. 82
G. Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. 83
H. Pengolahan Data ................................................................................. 84
I. Analisis Data ...................................................................................... 85
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................. 87
BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 99
A. Pembahasan ............................................................................. 99
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 118
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 120
A. Kesimpulan ............................................................................. 120
B. Saran ....................................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 5.5 Distribusi persepsi perawat tentang sistem pemberian asuhan pasien . 91
Tabel 5.10 Hubungan sistem pemberian asuhan pasien dengan kepuasan kerja . 97
x
DAFTAR SKEMA
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 2 Kuesioner
LAMPIRAN 3 Kuesioner
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah usaha pemberian bantuan atau pertolongan kepada orang lain, baik
berupa materi maupun non materi agar orang itu dapat mengatasi
langsung.
suatu tim tenaga kesehatan, seperti Dokter, Perawat dan Bidan. Tim
1
2
bagian integral dari pelayanan keshatan yang didasarkan pada ilmu dan
sakit.
(MPKP). MPKP adalah suatu sistem yang terdiri dari struktur, proses dan
keperawatan.
terbaik bagi klien dan tidak merugikan klien. Nilai-nilai inilah yang harus
keperawatan sesuai dengan standar rumah sakit kelas dunia atau bertaraf
kerja, angka waktu sakit dan angka perpindahan perawat lebih rendah
ketua tim sering dilimpahkan kepada anggota tim. Pada saat pengambilan
6
keputusan sebagian besar dilakukan oleh ketua tim sendiri tanpa ada
musyawarah dengan anggota tim. Jumlah tim pada shift sore dan malam
tugas kepada anggota tim yang menjadi penanggung jawab pasien pada
setiap shift belum berdasarkan jumlah pasien dan sistem klasifikasi pasien
Inap Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Cisarua rmaka didapatkan data
(1,8%) .
Selain itu terdapat jenjang pendidikan dan kompetensi yang lebih tinggi
Fenomena yang dapat diamati oleh peneliti pada saat melakukan studi
kerja perawat, yaitu teridentifikasi dari faktor gaji bahwa 6 orang dari 10
perawat merasa belum puas dengan gaji yang didapatkannya dalam hal
Sebagian anggota tim masih ada merasa belum diberikan otonomi penuh
dari ketua tim. Selain itu 30 % perawat belum merasa nyaman dalam hal
Promosi yang dilakukan masih ada yang belum sesuai dengan kemampuan
Cisarua.
SP2KP dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RS Paru dr.
B. Rumusan Masalah
juga melihat fenomena mengenai kepuasan kerja yang masih kurang sesuai
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Bogor
Bogor
kepuasan kerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru dr.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
Bogor
2. Manfaat Teoritis
3. Manfaat Metodologis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar pada penelitian
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. Definisi Perawat
Perawat terdiri dari Perawat Ahli Madya, Ners dan Ners Spesialis.
Indonesia.
13
14
2009).
secara mandiri.
3. Layanan Keperawatan
a. individu;
b. keluarga;
c. kelompok;
d. komunitas.
tindakan yang dilakukan berdasarkan standar praktik dan kode etik profesi
perawat dapat melindungi diri sendiri pada bahaya tindakan legal dan yeng
a. Aspek Perhatian
2008);
b. Aspek Penerimaan
Perawat menunjukkan sikap tegas dan jelas, tetapi tanpa amarah atau
c. Aspek Komunikasi
d. Aspek Kerjasama
kebutuhan pasien.
Aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas,
perang dunia kedua. Pada saat itu karena masih terbatasnya jumlah
dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap
shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang
2007).
4-6 klien dan bertanggung jawab selama 24 jam selama klien dirawat
nurse)
terdiri lima subsistem yaitu: nilai-nilai profesional yang merupakan inti dari
merupakan tahap awal untuk menuju model PKP. Model ini mampu
perawat primer (PP) dan perawat asosiet (PA) serta tenaga kesehatan
24
rumah sakit kelas dunia atau bertaraf internasional (Kemenkes RI, 2012).
dengan basis pada etik dan moral yang tinggi.Sikap etis profesional yang
1) Fungsi Perencanaan
a) Rencana Harian
b) Rencana Bulanan
pelayanan keperawatan.
2) Fungsi Pengorganisasian
a) Pengorganisasian tenaga
b) Klasifikasi Pasien
ketergantungan klien :
care
3) Fungsi Pengarahan
anggota.
pelaksana.
4) Fungsi Pengendalian
rekam medik yang pulang atau yang sedang dirawat lalu dibuat
perawat.
1) Orientasi kerja
MPKP.
terkait.
menjadi karu.
a) Operan
d) Studi kasus
e) Rapat keperawatan
.
35
instruksi tertulis.
ruang rawat.
keluarga.
kinerjanya.
pada tren perubahan saat ini dan persaingan yang semakin ketat. Oleh
masyarakat
a. Communication (C)
berbicara dan menulis bahasa asing, minimal bahasa Inggris. Hal ini
b. Activity (A)
terhadap setiap tugas yang diemban. Hal ini diperlukan pada saat ini
dan masa yang akan datang dalam upaya mewujudkan jati diri
bekerja seperti robot dan berada pada posisi inferior dari tim
c. Review (R)
1) Justice: keadilan,
d. Education (E)
a. Career (C)
b. Activity
baik dari segi keilmuan maupun etik dan moral keperawatan. Hal ini
c. Role
d. Enchancement
tumbuhnya rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini bisa ditempuh
sekarang.
Menurut Daviddof, persepsi adalah suatu proses yang dilalui oleh suatu
penyeleksian pesan tentang mana pesan yang dianggap penting dan tidak
penting. Proses closure terjadi ketika hasil seleksi tersebut akan disusun
tersebut dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor eksternal dan faktor
sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat pada orang yang
a. Faktor Eksternal
gerakan.
ketahui.
seseorang.
45
b. Faktor Internal
membeli rumah.
salah satu elemen yang cukup penting dalam organisasi. Hal ini di
menurut interaksi dengan rekan sekerja dan atasan, mengikuti aturan dan
Bahwa sikap itu berasal dari persepsi mereka tentang pekerjaan, persepsi
hal yang sama dengan cara yang berbeda. Kepuasan kerja juga adalah
bekerja.
48
a. Discrepancy Theory
As’ad, 1995:105).
b. Equity Theory
Prinsip dari teori ini adalah bahwa orang akan merasa puas atau tidak
tidak atas suatu situasi. Menurut teori ini equity terdiri dari tiga
elemen, yaitu :
input – out comes orang lain. Bila perbandingan itu dianggap cukup
adil, maka ia akan merasa cukup puas. Bila perbandingan itu tidak
Prinsip dari teori ini adalah kepuasan dan ketidakpuasan kerja itu
kerja. Yang menarik dari teori ini justru terletak pada konsep
Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja terdiri dari dua faktor, yang
kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi dan sikap kerja. Selain itu juga
maju, gaji dan insentif, rekan kerja dan kondisi kerja. Hasibuan, (2003)
jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian,
kepemimpinannya.
kerja dan kondisi kerja. Pada penelitian ini yang akan digunakan untuk
a. Gaji
b. Otonomi
kurang.
c. Kebijakan Organisasi
yang lebih dari 5 tahun dalam bekerja akan lebih puas karena alasan
biasanya sudah PNS, pangkat lebih tinggi, gaji lebih besar, dan
d. Interaksi
e. Promosi
adil dan objektif maka akan mendorong karyawan bekerja lebih giat,
harapan mereka.
pegawai. Selain itu promosi harus dilakukan dengan adil dan objektif
f. Status Profesional
lain dengan mengamati sikap dan tingkah laku orang tersebut (Moh.
As’ad, 1995)
Tipe survei kepuasan kerja meliputi tipe survei objektif dan deskriptif.
survei kepuasan kerja. Pada survei kepuasan kerja agar hasilnya lebih
serta situasi kondisi yang ada. Kepuasan kerja dapat bermanfaat dan
dan jabatannya yang meliputi lima area, yaitu yaitu kerja, pengawasan,
upah, promosi dan rekan kerja. Setiap pertanyaan yang diajukan harus
dijawab oleh pegawai dengan cara menandai jawaban ya, tidak atau tidak
ada jawaban.
England. Pada pengukuran skala ini terdiri dari pekerjaan yang dirasakan
sangat tidak puas, tidak puas, netral, memuaskan dan sangat memuaskan.
2005).
60
Pada pengukuran skala ini terdiri dari 7 alternatif jawaban yaitu setuju,
agak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, tidak ada pendapat, agak tidak
setuju, dan tidak setuju. Pegawai diminta memilih salah satu alternatif
dengan arti sangat puas, puas, netral, tidak puas dan sangat tidak puas.
lain.
karyawan.
62
berikut:
3) Jenis kelamin
2) Rekreasi
perawat yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan masa
kerjaperawat.
a. Umur
pegawai yang tua lebih merasa puas daripada pegawai yang berumur
relatif muda. Hal ini diasumsikanbahwa pegawai yang lebih tua lebih
lebih dari 40 tahun lebih puas dibandingkan yang muda. Selain itu
RSUD Kendari adalah 29.81 tahun dan tidak ada hubungan yang
b. Jenis kelamin
c. Tingkat Pendidikan
d. Masa kerja
6.92 tahun dan tidak ada hubungan yang bermakna antara lama kerja
bahwa rata-rata masa kerja perawat di rawat inap 5-10 tahun dan
bahwa masa kerja perawat yang lebih dari 5 tahun dalam bekerja
akan lebih puas karena alasan biasanya sudah PNS, pangkat lebih
B. Penelitian Terkait
Salah satu hasil penelitian yang terkait dilakukan oleh Carlsen dan
metoda asuhan keperawatan tim dan primer dengan hasil penelitian bahwa
Penelitian yang terkait dengan gaji dilakukan oleh Pillay (2009) dengan
hasil penelitiannya bahwa perawat merasa tidak puas dengan gaji yang
C. Kerangka Teori
Pelayanan Keperawatan
(Depkes,2010)
(Depkes,2010)
Kepuasan Kerja
Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan
Profesional (Gaji, Otonomi,
a. Pendekatan Manajemen Kebijakan Organisasi,
( Management Approach ) Interaksi, Promosi &
b. Penghargaan karir ( compensatory Status Profesional)
rewards )
c. Hubungan Profesional
( professional relationship)
d. Sistem pemberian asuhan pasien (Stamps,
( patient care delivery system ) 1997;Mangkunegara,
2005;Rivai,2005)
(Depkes,2010)
BAB III
A. Kerangka Konsep
Penerapan SP2KP:
e. Pendekatan Manajemen
( Management Approach )
f. Penghargaan karir ( compensatory Kepuasan Kerja Perawat
rewards )
g. Hubungan Profesional
( professional relationship)
h. Sistem pemberian asuhan pasien
( patient care delivery system )
68
69
B. Hipotesis Penelitian
Ha:
Cisarua Bogor
Cisarua Bogor
Cisarua Bogor
Partowidigdo Cisarua.
70
C. Definisi Operasional
Aspek yang dipelajari dalam penelitian ini meliputi dua variabel yang
II Variabel
Dependen
A. Desain Penelitian
yang diteliti (Polit dan Beck, 2010). Peneliti ingin mengetahui hubungan
1. Populasi
72
73
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih oleh peneliti untuk
a. Penghitungan Sampel
keperawatan.
74
menjadi responden.
Kriteria eksklusi :
N. Z2.1-α/2.P (1-P)
n=
(N – 1)d2 + Z2.1-α/2.P (1-p)
Keterangan :
N : Jumlah populasi.
Z.1-α/2: Derajat kepercayaan diri seluruh populasi yaitu 95% (1,96).
P : Proporsi pada populasi 0,5.
d : Simpangan dari proporsi populasi yaitu presisi digunakan
0,05
n : Besar sampel minimum
75
(100)x(1,96)2x0,5 (1-0,5)
n =
(100-1)x0,052+(1,96)2x0,5 (1-0,5)
96,04
n =
1,208
n= 80
n′ = 𝑛 / (1−𝑓)
n′ = 80 / (1−0.1)
n′ = 89
Keterangan :
n = Besar sampel yang dihitung
f = Perkiraan proporsi drop out (10%)
76
1. Tempat Penelitian
Selain itu belum ada yang melakukan penelitian yang terkait dengan
2. Waktu Penelitian
pada bulan Januari 2017, dan uji laporan penelitian pada bulan Maret
2017.
77
D. Etika Penelitian
paksaan bagi responden yang ingin bergabung atau menarik diri dari
jika menyetujui.
menurut Silva (1995, dalam Polit & Beck, 2005) sebagai berikut:
semua pihak, tidak ada beban yang akan diberikan atau diserahkan
kepada responden.
yang diikutkan dalam penelitian tanpa unsur paksaan dan memiliki hak
1. Kuisioner Bagian A
2. Kuisioner Bagian B
responden.
skor 2 kurang setuju, skor 3 setuju dan skor 4 sangat setuju. Untuk
80
3. Kuesioner Bagian C
tentang variabel kepuasan kerja perawat yang meliputi sub variabel gaji,
responden.
skor 2 kurang setuju, skor 3 setuju dan skor 4 sangat setuju. Untuk
Fungsi ,6(-),7(+),8(-),
pengorganisasian
Fungsi 9(+),10(+),11(-),
pengarahan
PKB 16(+),17(-)
Status Profesional
61(+) ,62(+), 63(-),64(-),
82
1. Uji Validitas
Kuisioner diuji cobakan sebelum penelitian dilakukan kepada 20
responden. Uji coba dilakukan di RSUD Ciawi dengan alasan RSUD
Ciawi telah melaksanakan penerapan SP2KP dan dapat dijadikan
sebagai pembanding. Validitas instrumen diukur dengan
menggunakan teknik korelasi Pearson Product Momen dengan tingkat
signifikansi 0.05. Uji ini dilakukan dengan membandingkan r hasil
dengan r tabel. Hasilnya dikatakan valid apabila r hasil lebih besar
dari r tabel (Brockopp dan Tolsma, 2000; Hastono, 2007; Dharma,
2011; Sumartiningsih, Riyanto & Riduwan, 2007). Dari hasil uji coba
didapatkan hasil Nilai r tabel untuk uji validitas kuisioner ini adalah
0,444 dan berdasarkan hasil uji validitas didapatkan r hitung dalam
rentang 0,054 – 0, 924 dan terdapat 35 pernyataan valid dan 29
pernyataan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas diuji dengan menggunakan Alpha Cronbach. Uji ini
dilakukan dengan melihat nilai r Alpha Cronbach. Hasilnya dikatakan
reliabel apabila nilai r Alpha Cronbach lebih besar dari nilai r tabel
(Sumartiningsih, 2011). Uji reliabilitas kuisioner adalah dengan
memakai aplikasi SPSS didapatkan nilai 0,726. Langkah selanjutnya
adalah mengkonsultasikan nilai pada tabel r Product momen bahwa
dengan n = 20 taraf signifikansi 5%, dengan demikian nilai reliabilitas
> dari nilai r sehingga dapat disimpulkan bahwa kuisioner ini reliabel.
83
1. Prosedur administratif
Bogor.
2. Prosedur teknis
H. Pengolahan Data
2. Kode (Coding)
Coding atau pemberian kode dari data yang diperoleh dilakukan untuk
entry data, pemberian kode dilakukan pada data kategorik seperti usia,
3. Processing
SPSS.
yang sudah di-entry benar atau salah dengan melihat variasi data atau
dua tabel.
I. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
Penelitian ini menggunakan arah uji two tail karena hipotesis penelitian
melihat adanya hal yang lebih tinggi/ rendah dari hal yang lain. Uji
statistik pada analisis bivariat tergantung dari jenis data atau variabel
uji Chi-Square (X²) dengan alpha 0.05 (5 %), Hasil uji Chi-Square
Dikatakan ada hubungan yang signifikan antara dua variabel jika nilai
HASIL PENELITIAN
pada bulan Januari 2017. Sampel responden sebesar 89 orang responden yang
87
88
2 Pendidikan 89
D III 84 94,4
Ners 5 5,6
S2 0 0
3 Lama Bekerja 89
1-10 tahun 70 78,6
10-20 tahun 10 11,2
20-30 tahun 5 5,6
> 30 tahun 4 4,6
4 Status Karyawan 89
Tetap 65 73,0
Kontrak 24 27,0
%).
89
dalam penelitian ini bekerja 1-10 tahun berjumlah 70 orang (78,6 %),
bekerja 10-20 tahun ada 10 orang (11,2 %), bekerja 20-30 tahun ada 5
orang (5,6 %) dan sisanya responden bekerja > 30 tahun ada 4 orang (4,6
%). Sedangkan dilihat dari status karyawan, lebih besar responden yang
bekerja dengan status pegawai tetap yaitu berjumlah 65 orang (73 %) dan
Kuisioner terkait Penerapan SP2KP di Ruang Rawat Inap di RS. Paru dr.
Tabel 5.2
Distribusi persepsi perawat tentang pelaksanaan SP2KP (Pendekatan
Manajemen) di Ruang Rawat Inap RSPG
Baik 52 58,4
90
Total 89 100
Tabel 5.3
Distribusi persepsi perawat tentang pelaksanaan SP2KP (Penghargaan
Karir) di Ruang Rawat Inap RSPG
Baik 49 55,1
Total 89 100
Tabel 5.4
Distribusi persepsi perawat tentang pelaksanaan SP2KP (Hubungan
Profesional) di Ruang Rawat Inap RSPG
Baik 54 60,7
Total 89 100
Tabel 5.5
Distribusi persepsi perawat tentang pelaksanaan SP2KP (Sistem
Pemberian asuhan Pasien) di Ruang Rawat Inap RSPG
Baik 72 79,8
Total 89 100
92
Baik.
Puas 43 48,3
Total 89 100
Perawat Puas.
93
Berdasarkan hasil uji analisis uji statistik Chi Square didapatkan p value =
Perawat di Ruang Rawat Inap RSPG. Nilai Odds Ratio pada hasil uji
Berdasarkan hasil uji analisis uji statistik Chi Square didapatkan p value =
0,043. Dan p value ≤ α), sehingga dapat disimpukan bahwa ada hubungan
di Ruang Rawat Inap RSPG. Nilai Odds Ratio pada hasil uji statistik
Karir yang baik memiliki peluang 2,808 kali lebih besar untuk mencapai
Berdasarkan hasil uji analisis uji statistik Chi Square didapatkan p value =
0,000. Dan p value ≤ α), sehingga dapat disimpukan bahwa ada hubungan
Perawat di Ruang Rawat Inap RSPG. Nilai Odds Ratio pada hasil uji
Hubungan Profesional yang baik memiliki peluang 23,958 kali lebih besar
Tabel 5.10
Hubungan Sistem Pemberian Asuhan Pasien dengan Kepuasan Kerja
Perawat
di Ruang Rawat Inap RSPG
Sistem Kepuasan Kerja Total p Value OR
Pemberian
asuhan Kurang puas Puas
Pasien ∑ % ∑ % ∑ %
Kurang baik 26 92,8 2 7,2 28 100 0,000 31,056
Baik 18 29,5 43 70,5 61 100
Total 44 49,4 45 50,6 89 100
dengan tingkat Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RS Paru dr.
kerja Puas.
98
Berdasarkan hasil uji analisis uji statistik Chi Square didapatkan p value =
0,000. Dan p value ≤ α), sehingga dapat disimpukan bahwa ada hubungan
Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSPG. Nilai Odds Ratio pada hasil uji
Pemberian Asuhan Pasien yang baik memiliki peluang 31,056 kali lebih
A. Pembahasan
Hasil penelitian ini ini sejalan dengan penelitian sujono (2007), dilihat
laki.
99
100
yang ada di sekitar kita untuk kelancaran tugas. Rumah Sakit tidak
bahwa pendidikan dan pelatihan butuh biaya yang mahal maka bila
dalam penelitian ini bekerja 1-10 tahun berjumlah 70 orang (78,6 %),
bekerja 10-20 tahun ada 10 orang (11,2 %), bekerja 20-30 tahun ada 5
101
orang (5,6 %) dan sisanya responden bekerja > 30 tahun ada 4 orang
(4,6 %).
Menurut David (1994) dalam Djati dan Khusaini (2003) yang mempengaruhi
komitmen kerja adalah (1) faktor personal, (2) karakteristik kerja, (3)
Komitmen kerja dipandang sebagai suatu orientasi nilai terhadap kerja yang
yang aktif dengan perusahaan tempat perawat bekerja, yang memiliki tujuan
bersangkutan.
(Hubberd, 2000).
perawat.
104
Hubungan perawat dan dokter adalah dua profesi yang memiliki peran
Perawat Puas.
(Gillies, 1994) Tak jarang dalam menjalankan peran dan fungsinya ini
muncul.
rekan kerja dengan penerapan sistem SP2KP. Hal ini sejalan pula
sehingga perlu adanya suatu pola jenjang karir perawat klinik yang
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu (2007)
mayoritas perawat merasa puas, hal ini berkaitan dengan gaji dan
SP2KP..
113
Partowidigdo Cisarua.
baik.
114
Profesional yang terjalin secara baik maka tujuan dari perawatan akan
tercapai dengan baik pula dan hal ini akan berimbas kepada kepuasan
dan Dokter.
(Sirait, 2012).
beban kerja adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
SP2KP.
B. Keterbatasan Penelitian
A. KESIMPULAN
(52,8 %).
berjumlah 70 orang (78,6 %), bekerja 10-20 tahun ada 10 orang (11,2
%), bekerja 20-30 tahun ada 5 orang (5,6 %) dan sisanya responden
120
121
B. SARAN
Rawat Inap.
SP2KP.
terjaga.
2. Penelitian selanjutnya
Kepada
Yth. Responden
di Tempat
Dengan Hormat,
Saya Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Maju (STIKIM) Jakarta,
Nim : 08150100018
Responden Peneliti
KUESIONER
Terima kasih atas waktu yang telah diluangkan saudara/ i untuk mengisi kuisioner ini.
Kuisioner ini diberikan dalam rangka untuk menganalisa hubungan penerapan SP2KP dengan
Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Rawat inap RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo
Cisarua.. Hasil kuesioner tidak akan mempengaruhi penilaian kerja saudara/ i. Saya sangat
berterimakasih apabila jawaban yang diberikan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya .
Jawab dan isilah pertanyaan dengan benar dan jujur. Berilah chek list pada setiap jawaban
A. Karakteristik responden
B. Penerapan SP2KP
No Atribut Pendekatan Manajemen, Penghargaan Karir, Alternatif
Hubungan Profesional, Dan Sistem Pemberian asuhan Jawaban
Pasien 1 2 3 4
SS S KS TS
Pendekatan Manajemen (management Approach)
1 Perencanaan tidak melibatkan seluruh perawat di ruang
rawat inap
2 Perawat Pelaksana membuat rencana harian
3 Ketua tim membuat rencana harian pada timnya
4 Kepala Ruangan membuat Rencana Harian meliputi seluruh
kegiatan Perawat
5 Ketua Tim dan Kepala Ruangan tidak membuat rencana
bulanan
6 Kepala Ruangan tidak melakukan evaluasi hasil nilai MPKP
setiap akhir bulan
7 Ketua Tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan
kegiatan askep & kinerja Perawat
8 Pengorganisasian jumlah perawat tidak sesuai dengan
jumlah pasien di ruangan
9 Pasien diklasifikasikan sesuai dengan sistem klasifikasi :
selfcare, partial care, total care
10 Setiap SDM mengungkapkan pujian (reinforcement) pada
setiap orang yang bekerja bersama-sama.
11 Supervisi tidak dilakukan oleh perawat yang lebih
berpengalaman, ahli atau atasan
12 Katim tidak melaksanakan supervisi dalam pemberian
asuhan keperawatan
13 Kepala Ruangan membuat laporan hasil kerja bulanan
Penghargaan Karir (compensatory Rewards)
14 Perawat tidak mendapatkan informasi tentang MPKP
15 Perawat mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan formal
16 Perawat mendapatkan kesempatan untuk mengikuti
pelatihan
17 Perawat tidak mendapatkan kesempatan untuk
pengembangan jenjang karir dan peran
Hubungan Profesional (professional Relationship)
18 Operan / Serah Terima dilaksanakan setiap pergantian shift
19 Katim atau PJ mengkomunikasikan rencana kegiatan pada
pre conference
20 Katim atau PJ tidak mengkomunikasikan hasil Asuhan
Keperawatan pada post conference
21 Pembahasan Studi Kasus tidak dilaksanakan di tiap ruangan
22 Rapat Keperawatan / Ruangan tidak dilakukan setiap bulan
23 Pendelegasian tugas diberikan kepada perawat yang
mempunyai kemampuan untuk melakukanya
24 Kolaborasi dengan dokter sesuai dengan pedoman yang
berlaku
25 Instruksi dokter melalui telfon dibuatkan pedoman/ SOP
26 Studi Kasus Multidisiplin tidak dibahas secara bersama-
sama antar tenaga kesehatan
27 Rapat Ruang Rawat melibatkan seluruh tenaga kesehatan
Sistem Pemberian Asuhan Pasien (patient care delivery system)
28 Pemberian Asuhan Keperawatan sesuai dengan pendekatan
proses keperawatan
29 Katim tidak bertanggung jawab dalam pengkajian dan
menetapkan masalah dan diagnosa keperawatan
30 Implementasi keperawatan dilaksanakan secara tepat kepada
pasien
31 Semua tindakan keperawatan tidak didokumentasikan
32 Perawat tidak memberikan pendidikan kesehatan terhadap
Keluarga
33 Pendidikan Kesehatan disesuaikan dengan masalah yang
dialami klien
34 Pendidikan kesehatan meliputi penyakit, tanda & gejala, dan
tindakan yang dapat keluarga lakukan di rumah
C. Kepuasan Kerja
No Pernyataan Alternatif jawaban
1 2 3 4
SS S KS TS
Gaji
35 Saya menerima gaji tidak sesuai dengan beban kerja dan
tanggung jaawab
36 Gaji saya terima tepat waktu
37 Saya tidak memahami pola pemberian reward di Rumah
Sakit
38 Rumah Sakit tidak memberikan penghargaan pada
karyawan yang berprestasi
39 Rumah Sakit tidak memberikan reward yang layak atas
kontribusi pegawai
Otonomi
40 Pimpinan memberikan pengarahan kepada pegawai tentang
tanggung jawab pegawai
41 Rumah Sakit memberikan kewenangan kepada pegawai
untuk melakukan pekerjaanya
42 Pimpinan memberikan kepercayaan kepada pegawai dalam
melaksanakan pekerjaanya
43 Pimpinan memberikan kebebasan kepada pegawai untuk
menyampaikan pendapat
Kebijakan Organisasi
44 Rumah Sakit memberikan rasa nyaman terhadap pegawai
dalam melaksanakan pekerjaan
45 Rumah Sakit memberikan rasa aman terhadap pegawai
dalam melaksanakan pekerjaan
46 Sarana & Sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan tidak sesuai
47 Fasilitas yang disediakan perusahaan dapat digumakan
sewaktu-waktu
48 Saya bekerja dalam lingkungan kerja yang aman bersih dan
nyaman
49 Lingkungan kerja tidak mendorong semangat saya dalam
menyelesaikan pekerjaan
50 Fasilitas yang disediakan perusahaan lengkap dan layak
pakai
Interaksi
51 Atasan langsung memperlakukan bawahan sebagai rekan
52 Koordinaasi dan kerjas sama antara sesama pegawai tidak
terlaksana dengan baik
53 Rasa Kekeluargaan diantara pegawai terlaksana dengan baik
54 Informasi penting menyangkut Hak & Kewajiban pegawai
tidakdisampaikan secara transparan & terbuka
55 Pimpinan tidak memberikan pengarahan kepada karyawan
dalam setiap pekerjaan
56 Komunikasi karyawan dan pimpinan tidak terjalin dengan
baik dalam menyelesaikan masalah pekerjaan
Promosi
57 Promosi yang dilakukan perusahaan tidak memotivasi
karyawan untuk lebih berkembang dan maju
58 Rumah Sakit memberi kesempatan bagi pegawai yang ingin
maju dalam karir
59 Rumah Sakit memberikan kesempatan belajar pada
karyawan yang ingin mengembangkan kompetensinya
60 Promosi dilakukan dengan adil dan objektif sesuai dengan
pengalaman dan kemampuan karyawan
Status Profesional
61 Saya ditempatkan sesuai dengan keahlian saya
62 Rumah sakit menghargai dan peka terhadap aspirasi
pegawai
63 Pekerjaan yang diberikan tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikan saya
64 Rumah Sakit tidak memberikan penghargaan pada
karyawan yang berprestasi
LAMPIRAN 2
KUESIONER
Terima kasih atas waktu yang telah diluangkan saudara/ i untuk mengisi kuisioner ini.
Kuisioner ini diberikan dalam rangka untuk menganalisa hubungan penerapan SP2KP dengan
Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Rawat inap RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo
Cisarua.. Hasil kuesioner tidak akan mempengaruhi penilaian kerja saudara/ i. Saya sangat
berterimakasih apabila jawaban yang diberikan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya .
Jawab dan isilah pertanyaan dengan benar dan jujur. Berilah chek list pada setiap jawaban
D. Karakteristik responden
E. Penerapan SP2KP
No Atribut Pendekatan Manajemen, Penghargaan Karir, Alternatif
Hubungan Profesional, Dan Sistem Pemberian asuhan Jawaban
Pasien 1 2 3 4
SS S KS TS
Pendekatan Manajemen (management Approach)
1 Perawat Pelaksana membuat rencana harian
2 Kepala Ruangan membuat Rencana Harian meliputi seluruh
kegiatan Perawat
3 Ketua Tim dan Kepala Ruangan tidak membuat rencana
bulanan
4 Kepala Ruangan tidak melakukan evaluasi hasil nilai MPKP
setiap akhir bulan
5 Pengorganisasian jumlah perawat tidak sesuai dengan
jumlah pasien di ruangan
6 Pasien diklasifikasikan sesuai dengan sistem klasifikasi :
selfcare, partial care, total care
7 Supervisi tidak dilakukan oleh perawat yang lebih
berpengalaman, ahli atau atasan
8 Kepala Ruangan membuat laporan hasil kerja bulanan
Penghargaan Karir (compensatory Rewards)
9 Perawat mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan formal
10 Perawat mendapatkan kesempatan untuk mengikuti
pelatihan
Hubungan Profesional (professional Relationship)
11 Katim atau PJ tidak mengkomunikasikan hasil Asuhan
Keperawatan pada post conference
12 Pembahasan Studi Kasus tidak dilaksanakan di tiap ruangan
13 Rapat Keperawatan / Ruangan tidak dilakukan setiap bulan
14 Pendelegasian tugas diberikan kepada perawat yang
mempunyai kemampuan untuk melakukanya
15 Studi Kasus Multidisiplin tidak dibahas secara bersama-
sama antar tenaga kesehatan
16 Rapat Ruang Rawat melibatkan seluruh tenaga kesehatan
Sistem Pemberian Asuhan Pasien (patient care delivery system)
17 Pemberian Asuhan Keperawatan sesuai dengan pendekatan
proses keperawatan
18 Implementasi keperawatan dilaksanakan secara tepat kepada
pasien
F. Kepuasan Kerja
No Pernyataan Alternatif jawaban
1 2 3 4
SS S KS TS
Gaji
19 Saya menerima gaji tidak sesuai dengan beban kerja dan
tanggung jaawab
20 Gaji saya terima tepat waktu
21 Saya tidak memahami pola pemberian reward di Rumah
Sakit
22 Rumah Sakit tidak memberikan penghargaan pada
karyawan yang berprestasi
23 Rumah Sakit tidak memberikan reward yang layak atas
kontribusi pegawai
Otonomi
24 Rumah Sakit memberikan kewenangan kepada pegawai
untuk melakukan pekerjaanya
25 Pimpinan memberikan kepercayaan kepada pegawai dalam
melaksanakan pekerjaanya
26 Pimpinan memberikan kebebasan kepada pegawai untuk
menyampaikan pendapat
Kebijakan Organisasi
27 Sarana & Sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan tidak sesuai
28 Fasilitas yang disediakan perusahaan dapat digumakan
sewaktu-waktu
Interaksi
29 Koordinaasi dan kerjas sama antara sesama pegawai tidak
terlaksana dengan baik
30 Informasi penting menyangkut Hak & Kewajiban pegawai
tidakdisampaikan secara transparan & terbuka
31 Pimpinan tidak memberikan pengarahan kepada karyawan
dalam setiap pekerjaan
Promosi
32 Promosi yang dilakukan perusahaan tidak memotivasi
karyawan untuk lebih berkembang dan maju
33 Rumah Sakit memberikan kesempatan belajar pada
karyawan yang ingin mengembangkan kompetensinya
34 Promosi dilakukan dengan adil dan objektif sesuai dengan
pengalaman dan kemampuan karyawan
Status Profesional
35 Rumah Sakit tidak memberikan penghargaan pada
karyawan yang berprestasi