TESIS
Oleh:
1321312045
Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Keperawatan
Oleh:
BP
AnniisisFekior- Falitor yaag Berhubungandengan
Ditcui di “ ra dnng
J klul
Tcdzs AzI•trri•f'4k1sv- I'aAJnr yxJ g IIc zh ul\uH,goI\ dg'jI§'xl›
BP I J2 l3 I 2fid 3
lJn ¥'orziIas Andalas dai 0ilM'tItaMn ldc pszb uazpgal OF Julj ?ul3
her›
PERNYATAAN ORISINILITAS
BP 1321312045
Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang saya tulis dengan judul “Analisis
Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X” adalah hasil karya saya sendiri dan
bukan merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain kecuali kutipan yang
sumbernya dicantumkan, jika dikemudian hari pernyataan yang saya buat ini
ternyata tidak benar, maka status kelulusan dan gelar yang saya peroleh menjadi
ABSTRAK
Penerapan pelayanan prima yang kurang baik dapat berakibat pada penurunan
kepuasan dan loyalitas pasien terhadap rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan penerapan pelayanan prima
oleh perawat di ruang rawat inap. Desain penelitian deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 57 perawat dengan proportional
random sampling. Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa penerapan
pelayanan prima oleh perawat baik (54,4%), supervisi kategori baik (56,1 %),
imbalan sesuai (64,9 %), desain pekerjaan baik (54,4 %), motivasi tinggi (61,4
%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
berhubungan dengan penerapan pelayanan prima yaitu faktor supervisi (p= 0,006),
imbalan (p= 0,015), desain pekerjaan (p= 0,013), dan motivasi (p= 0,000). Hasil
analisa multivariate diketahui motivasi adalah variabel yang paling berhubungan
dengan penerapan pelayanan prima (p= 0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah
terdapat hubungan antara supervisi, imbalan, desain pekerjaan, dan motivasi
terhadap penerapan pelayanan prima oleh perawat di ruang rawat inap Rumah
Sakit X. Disarankan kepada rumah sakit untuk meningkatkan kepuasan perawat
selaku customer internal, seperti pemberian penghargaan kepada perawat yang
memberikan pelayanan prima melalui program pemilihan perawat dengan layanan
terprima pada masing- masing unit layanan tiap bulannya.
Excellent service that has not been optimally provided by the nurse can causes the
decrease of service quality and also patient satisfaction and loyalty to the hospital.
This research aims to determine the factors associated with the application of
excellent service by nurses in the inpatient ward. This research design
isDescriptive Analytic with cross sectional approach. There are 57 nurses selected
as sample by proportional random sampling. The results of univariate research
showed that the application of excellent service by good nurses (54,4%), good
supervision (56,1%), suitable reward (64,9%), good job design (54,4%), high
motivation (61,4%). The result of bivariate analysis showed that there are several
factors related to the application of excellent service, namely supervision factor
(p=0,006), reward (p= 0,015), job design (p= 0,013), and motivation (p= 0,000).
The result of multivariate showed that motivation was the most related variable to
the application of excellent service (p= 0,000). This research is concluded that
there is correlation between supervision, reward, job design, and motivation
toward the application of excellent service by nurse in the inpatient ward of
Hospital X. Suggested to hospital should increase the satisfaction of nurses as
internal consumen so that they are motivated to provide excellent service.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul "Analisis
Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Penerapan Pelayanan Prima Oleh
Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X”. Penelitian ini dapat diselesaikan
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankan
peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M. Kes selaku Dekan Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas
2. Ibu Dr. Yulastri Arif, M. Kep selaku Ketua Program Studi Magister
Keperawatan Universitas Andalas
3. Direktur Rumah Sakit X
4. Bapak Prof. Dr. Almahdy A, Apt. selaku Dosen Pembimbing I
5. Ibu Mira Susanti, S.Kep, M.Kep selaku Dosen Pembimbing II
6. Seluruh staf dan dosen pengajar Program Magister Keperawatan Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas.
7. Suami yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungan selama penelitian
8. Ayahanda dan Ibunda beserta adik- adik yang peneliti sayangi
9. Rekan- rekan Program Studi Magister Keperawatan Angkatan 2013 yang telah
bersedia untuk berbagi pengalaman, dukungan dan bantuan dalam penelitian
ini.
Akhir kata, peneliti berharap Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga penelitian ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu keperawatan. Aamiin.
Padang, Juli 2017
Peneliti
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan Penelitian..............................................................................66
6.2 Implikasi Penelitian...................................................................................87
6.3 Keterbatasan Penelitian.............................................................................89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Pekerjaan:
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan sumber pemberi jasa pelayanan kesehatan. Saat ini
Januari 2014 yang lalu, maka setiap orang yang telah membayar iuran atau
satu penyebab pihak- pihak swasta melirik rumah sakit sebagai lahan bisnis.
Hal ini terlihat dari banyaknya pendirian rumah sakit swasta di Indonesia pada
tahun 2013 yaitu sebanyak 724 rumah sakit (Kementrian Kesehatan Indonesia,
leluasa memilih rumah sakit yang diinginkan sehingga persaingan antar rumah
kurang, jika banyaknya pasien merasa tidak puas akan pelayanan yang
diberikan. Ketidakpuasan pasien harus segera diatasi, jika tidak maka dapat
merupakan nafas kehidupan atau aset dari setiap organisasi, jika jasa suatu
organisasi tidak disukai pelanggan maka organisasi itu akan mati. Begitu juga
kepada kemampuan penyedia jasa, dalam hal ini adalah sumber daya manusia
daya manusia yang dimiliki. Perawat merupakan salah satu profesi yang
menjadi sumber daya manusia di rumah sakit yang berperan besar dalam
Setyobudi, 2014).
melayani pasien dengan baik, menghargai dan bersikap caring kepada pasien
pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit khususnya di ruang rawat inap
Perawat merupakan salah satu penggerak mutu dan kualitas layanan di rumah
tetap bersaing di pasaran sampai saat ini (Aziz dan Wahidin, 2010).
kegiatan yang dilakukan untuk memberi nilai tambah agar dapat memenuhi
maka akan menekan terjadinya keluhan, karena pasien merasa puas dengan
Pemberian pelayanan prima juga harus didukung dengan pribadi yang prima
pribadi prima jika tampil ramah, tampil sopan dan penuh hormat, tampil
yakin, tampil rapi, tampil ceria, senang memaafkan, senang bergaul, senang
belajar dari orang lain, senang pada kewajaran dan senang menyenangkan
jawab (Accountability).
Gibson (1997, dalam Kurniadi 2013) menyatakan bahwa penerapan pelayanan
terlaksana jika tidak adanya dukungan dan kerja sama dari pihak manajemen.
langsung dan berkala oleh atasan terhadap penerapan pelayanan prima yang
dilakukan perawat pelaksana dan jika ditemukan masalah pada saat penerapan
pelayanan prima kepada pasien maka atasan akan segera memberikan bantuan
Bahtiar, 2010).
dengan kinerja perawat pelaksana. Hal ini dikarenakan selama kepala ruangan
keperawatan.
Motivasi merupakan karakteristik psikologis manusia yang berpengaruh
terhadap tingkat komitmen seseorang (Suarli & Bahtiar, 2010). Semakin baik
motivasi yang dimiliki seorang perawat maka semakin baik pula pelayanan
motivasi berkaitan erat dengan dorongan yang kuat untuk melakukan setiap
pekerjaan dengan hasil yang optimal. Faktor- faktor seperti kepuasan terhadap
gaji dan insentif yang diterima, kedudukan dan kondisi lingkungan kerja yang
kondusif akan mendorong tenaga perawat untuk bekerja lebih baik sehingga
kinerjanya lebih baik pula. Berbeda halnya dengan perawat yang tidak
Teori dua faktor merupakan teori motivasi yang dikemukakan oleh Frederick
yang disebut juga dengan faktor motivator dan faktor ketidakpuasan kerja
yang disebut juga dengan faktor hygienis. Faktor motivator berasal dari
kondisi ekstrinsik pekerjaan yang terdiri dari gaji, kondisi kerja, jaminan
Rumah Sakit X merupakan salah satu rumah sakit swasta tipe C di kota
Padang yang sedang melakukan persiapan untuk akreditasi Rumah sakit versi
2012. Rumah Sakit X memiliki kapasitas 138 tempat tidur dengan BOR 42,87
mengatakan bahwa kepuasan pasien merupakan hal yang paling utama dalam
telah melakukan pelatihan dan role play pelayanan prima tiap bulannya. Setiap
dan role play pelayanan prima. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Hadjam (2001) diketahui bahwa kualitas pelayanan prima yang diberikan oleh
perawat setelah mendapatkan pelatihan lebih tinggi dari pada kualitas yang
membekali setiap karyawan dengan pin yang dapat memotivasi perawat untuk
memberikan pelayanan yang optimal. Namun demikian dalam aplikasinya
masih saja ada kendala, hal ini terlihat dari masih adanya keluhan pasien
Data yang diperoleh dari bagian mutu rumah sakit pada bulan Juli tahun 2015
menit sebanyak 90 %, namun dari rekaman nurse call pada bulan Juni 2015
didapatkan waktu respon perawat yang kurang dari 3 menit sebanyak 79,4 %,
kepuasan pasien rawat inap pada bulan Juni tahun 2015 ditemukan sabanyak
Rumah Sakit X memiliki perawat yang hampir 80 % berada pada usia dewasa
awal dengan masa kerja kurang dari 3 tahun. Pelaksanaan supervisi di Rumah
Sakit X belum maksimal, hal ini terlihat dari tidak adanya jadwal supervisi
Perawat di Rumah Sakit X telah dibekali uraian tugas oleh SDM sebelum
namun uraian tugas dalam bentuk tertulis hanya disimpan oleh SDM dan
kemungkinan tidak seluruh uraian tugas yang dapat diingat oleh perawat.
standar prosedur operasional (SPO) yang dibuat sejak tahun 2013 dan belum
pernah direvisi.
Rumah Sakit X” .
dan loyalitas pasien di rumah sakit yang pada akhirnya akan mengurangi
rumah sakit tersebut. Perawat adalah orang yang 24 jam senantiasa berada
rumah sakit dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan hal tersebut,
maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Faktor- faktor apa sajakah
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang
Rumah Sakit X.
Sakit X
c Diketahui distribusi frekuensi imbalan di ruang rawat inap Rumah
Sakit X
Rumah Sakit X
Sakit X
TINJAUAN PUSTAKA
persepsi pasien. Oleh sebab itu rumah sakit harus betul- betul
keperawatan yaitu:
a Reliability ( Kehandalan)
c Assurance (Jaminan)
dan yakin bahwa segala bentuk urusan pelayanan yang dilakukan akan
d Empathy (Empati)
Pelayanan akan berjalan dengan lancar dan berkualitas jika setiap pihak
2013).
Bukti fisik merupakan bentuk aktualisasi nyata secara fisik oleh pegawai
berkualitas:
manajemen.
1997).
jasa.
jasa.
eksternal.
diharapkan.
Hal ini terjadi jika pasien memiliki persepsi yang keliru tentang
1997).
2.2 Pelayanan Prima
diberikan oleh kelompok atau seseorang kepada kelompok lain atau orang
usaha yang dilakukan rumah sakit untuk memenuhi harapan dan kepuasan
pasien sehingga pasien loyal terhadap rumah sakit (Ali, 2012). Proses
pelayanan prima di rumah sakit tidak hanya diberikan pada saat pasien
sebelum dan sesudah proses tatap muka dengan perawat dan dokter
terjadi.
Pelayanan prima dapat dimulai pada saat pasien datang dari pintu gerbang
rumah sakit sampai pasien pulang kembali melalui pintu gerbang rumah
sakit. Semua karyawan rumah sakit yang terlibat dalam alur kedatangan
adalah untuk:
barang atau jasa yang ditawarkan saat itu juga. Rumah sakit akan
Loyalitas pasien sangat penting bagi rumah sakit, rumah sakit tidak
yang ditawarkan.
kebutuhannya.
a. Sikap (Attitude)
dan serasi, berpikir positif, sehat dan logis, serta bersikap menghargai
(Nadzaria, 2014).
Kesopanan dan keramahan dari perawat merupakan hal yang
emosi- emosi positif lalu tertawa dan tersenyum pada orang lain,
maka orang yang menerima senyum dari seseorang tersebut juga akan
perawat. Begitu pula sebaliknya saat emosi dan suasana hati perawat
b. Perhatian (Attention)
c. Tindakan (Action)
d. Kemampuan (Ability)
memahami apa yang dibaca atau didengar serta hubungan kata satu
kinerja yang baik. Jika kinerja perawat baik maka penerapan pelayanan
e. Penampilan (Appearance)
tetapi akan lebih sulit bagi perawat untuk membina rasa percaya
2010)
kepada pasien.
rasa percaya pasien dan profesi lain kepadanya. Pasien dan profesi lain
dengan waktu tunggu dan waktu proses. Pola dan sistem pelayanan
perawat, selain itu pada karakteristik ini perawat juga harus menepati
Setyobudi, 2014).
d Kelengkapan, berkaitan dengan lingkup pelayanan dan ketersediaan
sarana pendukung.
tunggu.
yang dapat dilihat dari indikator- indikator: tampil ramah, tampil sopan
dan penuh hormat, tampil yakin, tampil rapi, tampil ceria, tampil senang
memaafkan, senang bergaul, senang belajar dari orang lain, senang pada
Setyobudy, 2014).
2.3 Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Penerapan Pelayanan Prima
1) Umur
dimulai dari usia 41- 60 tahun dan dewasa akhir yang dimulai dari
3) Tingkat Pendidikan
2.3.2 Supervisi
Supervisi dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu tidak langsung dan
tepat, dijelaskan dengan jelas dan tidak terlalu cepat, diberikan dengan
arahan yang logis, menghindari pemberian arahan yang banyak pada satu
2011).
berkurang dan pemakaian sumber daya (tenaga, harta, dan sarana) yang
keperawatan.
pelaksana keperawatan.
a. Imbalan Intrinsik
b. Imbalan Ekstrinsik
kepuasan kerja yang tinggi pula. Kepuasan kerja yang tinggi dapat
pasien.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan rumah sakit dalam meningkatkan
salah satu usaha dalam meningkatkan kualitas dan kinerja perawat dalam
dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang
Menurut Sunarto dan Sahedhy (2003, dalam Fidiyah dkk, 2015), desain
tugas dikerjakan dan apa saja hasil yang diharapakan pada saat pekerjaan
rumah sakit.
2.3.5 Motivasi
kebutuhan yaitu:
2) Rasa aman: menghindari bahaya dan bebas dari rasa takut dan
terancam.
dan persahabatan
naik, jika suatu kebutuhan telah tercapai, maka kebutuhan yang lebih
sendiri.
tersebut yaitu:
sebagai berikut:
kerja yang tinggi, namun jika kondisi ini tidak ada, kondisi tersebut
Skema 2. 1
Kerangka Teori
Faktor yang mempengaruhi perilaku dan kinerja perawat dalam penerapan pelayanan prima :
Variabel Individu
Kemampuan dan Keterampilan
Latar belakang (keluarga, tingkat sosial, pengalaman)
Demografis (umur dan etnis)
Variabel Organisasi aSumber daya
bKepemimpinan cImbalan
Struktur Perilaku Individu (Apa yang dikerjakan)
Desain pekerjaan fSupervisi Kinerja
gKontrol
3Variabel psikologis aSikap (Hasil yang diharapkan)
bKepribadian cBelajar
Motivasi
Persepsi
Variabel penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel Independent dan
Skema 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
1. Supervisi
2. Imbalan Penerapan
3. Desain pekerjaan Pelayanan
4. Motivasi Prima
3.2 Hipotesis
Rumah Sakit X
Rumah Sakit X
Rumah Sakit X
3.2 Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Pernyataan
negatif:
4 = Tidak pernah
3 = Kadang-
kadang
2 = Sering
1 = Selalu
Variabel
Independent
2 Supervisi Persepsi perawat Kuesioner, 1. Baik, jika Ordinal
terhadap diukur dengan nilai ≥ nilai
pengawasan dan menggunakan mean
bimbingan yang skala likert: 2. Kurang
dilakukan oleh baik, jika
manajemen Pernyataan nilai <nilai
terhadap penerapan positif: mean
pelayanan prima 4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadang-
kadang
1 = Tidak
pernah
Pernyataan
negatif:
4 = Tidak pernah
3 = Kadang-
kadang
2 = Sering
1 = Selalu
Pernyataan
negatif:
4 = Sangat tidak
setuju
3 = Tidak Setuju
2 = Setuju
1 = Sangat
setuju
Pernyataan
negatif:
4 = Sangat tidak
setuju
3 = Tidak Setuju
2 = Setuju
1 = Sangat setuju
Pernyataan
negatif:
4 = Sangat tidak
setuju
3 = Tidak Setuju
2 = Setuju
1 = Sangat setuju
BAB 4
METODE PENELITIAN
(Sastroasmoro & Ismael, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
orang. Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi (Hidayat, 2007). Sampel pada
N
n=
1 + N (d2)
66
n=
1 + 66 (0,052)
n= 57 orang
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N: Jumlah populasi
d : Tingkat kesalahan yang dipilih (0,05)
Sampel dalam penelitian ini diambil dari setiap ruangan dengan menggunakan
Adapun rumus pengambilan sampel menurut Prasetyo & Jannah (2005) pada
Populasi
Sampel = X Total Sampel
Total
Populasi
ditetapkan untuk sampel yang tertera pada tabel dibawah ini. Penetapan
pengundian.
Tabel 4.1
Jumlah Sampel Penelitian di Rumah Sakit X Tahun 2016
1 Ruang A 8 8/66 x 57 = 8
2 Ruang B 13 13/66 x 57 = 11
3 Ruang C 13 13/66 x 57 = 11
4 Ruang D 12 12/66 x 57 = 10
5 Ruang E 12 12/66 x 57 = 10
6 Ruang F 8 8/66 x 57 = 7
TOTAL 66 57
Adapun kriteria sampel sebagai berikut:
menjadi responden.
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap rumah sakit X, yaitu: rawat inap
A, rawat inap B, rawat inap C, rawat D, rawat inap E, dan ruang rawat inap F .
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari 2015– Juni 2017, sedangkan
4. 5 Etika Penelitian
consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan
4.5.2 Anonimity
Alat pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini terdiri dari
pendidikan, masa kerja dan nama ruangan. Alat pengumpulan data yang
(SR), kadang- kadang (KK), dan tidak pernah (TP). Untuk pernyataan positif,
jawaban selalu diberi nilai 4, jawaban sering diberi nilai 3, jawaban kadang-
kadang diberi nilai 2, dan tidak pernah diberi nilai 1. Untuk pernyataan
negatif, jawaban selalu diberi nilai 1, jawaban sering diberi nilai 2, jawaban
kadang- kadang diberi nilai 3 dan jawaban tidak pernah diberi nilai 4.
sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
Untuk pernyataan positif, jawaban sangat setuju diberi nilai 4, jawaban setuju
diberi nilai 3, jawaban tidak setuju diberi nilai 2, dan sangat tidak setuju diberi
jawaban setuju diberi nilai 2, jawaban tidak setuju diberi nilai 3 dan jawaban
(SL), sering (SR), kadang- kadang (KK), tidak pernah (TP). Untuk pernyataan
positif, jawaban selalu diberi nilai 4, jawaban sering diberi nilai 3, jawaban
kadang- kadang diberi nilai 2, dan tidak pernah diberi nilai 1. Untuk
pernyataan negatif, jawaban selalu diberi nilai 1, jawaban sering diberi nilai 2,
jawaban kadang- kadang diberi nilai 3 dan jawaban tidak pernah diberi nilai
4.
Tahap persiapan dimulai dengan mengajukan surat permohonan izin dan surat
setelah uji validitas dan uji reabilitas pada alat pengumpulan data. Peneliti
Uji coba instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang pada tanggal 19 April – 26 April 2016.
Pertimbangan pemilihan lokasi uji instrumen di RSI Ibnu Sina Padang, karena
merupakan Rumah Sakit tipe C, dan memiliki karakteristik yang hampir sama
Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar
adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas data.
valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor
kemaknaan 5%. Apabila r hitung > r tabel (0,361) maka item pernyataan
tersebut valid dan sebaliknya bila r hitung <r tabel (0,361) maka
hasil < 0,361). Pertanyaan yang tidak valid ini selanjutnya dihilangkan.
dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja, lalu
dibandingkan hasilnya dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi
instrumen tersebut reliabel. Namun jika Alpha Cronbach’s < r tabel maka
instrumen tersebut tidak reliabel. Jika hasil tidak reliabel karena bahasa
atau susunan kalimat maka diperbaiki, tetapi jika isi konsep tidak reliabel
a. Editing
melengkapi.
b. Coding
memasukkan data.
c. Processing
d. Cleaning
a. Analisa Univariat
uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Squre. Nilai p ≤ 0,05 maka
dependent dan independent. Nilai p > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak
c. Analisa Multivariat
atau tidak.
Prosedur pengujian tergantung kepada jenis data yang akan diuji, jika
digunakan adalah analisis regresi linier dan jika datanya kategorik analisis
multivariat yang digunakan adalah analisis regresi logistik ganda
(Hastono, 2007). Pada penelitian ini, jenis data variabel dependent adalah
logistik ganda.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini membahas hasil penelitian tentang analisis faktor- faktor yang
rawat inap Rumah Sakit X di kota Padang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh
Penerapan pelayanan prima oleh perawat di ruang rawat inap dapat dilihat
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Penerapan Pelayanan Prima
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X Tahun 2016 (n= 57)
Variabel Kategori f %
pelayanan prima di ruang rawat inap Rumah Sakit X pada tahun 2016, dari 57
Variabel Kategori f %
Kurang Baik 25 43,9
Supervis
i Baik 32 56,1
manajemen di ruang rawat inap Rumah Sakit X dengan kategori baik yaitu
Persepsi perawat terhadap imbalan yang diterima dapat dilihat pada tabel 5.3
sebagai berikut:
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Imbalan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X
Tahun 2016 (n= 57)
Variabel Kategori f %
Tidak Sesuai 20 35,1
Imbalan
Sesuai 37 64,9
sesuai.
5.4 Distribusi Frekuensi Desain pekerjaan
Persepsi perawat terhadap desain pekerjaan dapat dilihat pada tabel 5.4
sebagai berikut:
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Desain Pekerjaan di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit X Tahun 2016 (n= 57)
Variabel Kategori f %
Kurang Baik 26 45,6
Desain Pekerjaan
Baik 31 54,4
menyatakan desain pekerjaan di ruang rawat inap Rumah Sakit X baik yaitu
Motivasi perawat di ruang rawat inap dapat dilihat pada tabel 5.5 sebagai
berikut:
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Motivasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X
Tahun 2016 (n= 57)
Variabel Kategori f %
Rendah 22 38,6
Motivas
i Tinggi 35 61,4
Tabel 5.6
Hubungan Supervisi dengan Penerapan Pelayanan Prima di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit X Tahun 2016 (n = 57)
Pelayanan Prima
Total
Supervis OR
Kurang Baik p value
i
baik n(95 % CI)
% n % n %
Kurang 17 68,0 8 32,0 25 100
Baik
5,4 0,006
1,7- 16,9
Baik 9 28,1 23 71,9 32 100
pelayanan prima di ruang rawat inap Rumah Sakit X, dapat diketahui bahwa
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,006 (< 0,05) sehingga dapat
pelayanan prima. Hasil analisis juga menunjukkan nilai odds ratio (OR)
Tabel 5.7
Hubungan Imbalan dengan Penerapan Pelayanan Prima di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit X Tahun 2016 (n= 57)
Pelayanan Prima
Total
Imbalan Kurang Baik OR p
baik n (95 % CI) value
% n % n %
Tidak 14 70,0 6 30,0 20 100
Sesuai
4,9 0,015
1,49- 15,79
Sesuai 12 32,4 25 67,6 37 100
pelayanan prima di ruang rawat inap Rumah Sakit X, dapat diketahui bahwa
proporsinya lebih besar dari responden yang menyatakan bahwa imbalan yang
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,015 (< 0,05) sehingga dapat
perawat yang menyatakan imbalan yang diterima sesuai memiliki peluang 4,9
inap Rumah Sakit X dapat dilihat pada tabel 5.8 sebagai berikut:
Tabel 5.8
Hubungan Desain Pekerjaan dengan Penerapan Pelayanan Prima di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X Tahun 2016 (n= 57)
Desain
Pelayanan Prima
Total
pekerjaan
Kurang Baik OR p
baik n(95 % CI) value
% n % n %
Kurang 17 65,4 9 34,6 26 100
Baik
4,6 0,013
1,5- 14,15
Baik 9 29,0 22 71,0 31 100
penerapan pelayanan prima di ruang rawat rawat inap Rumah Sakit X, dari 31
lebih besar dari responden yang menyatakan desain pekerjaan baik (71 %)
pelayanan prima. Nilai Odds ratio (OR) pada hasil analisis adalah sebesar 4, 6
Tabel 5.9
Hubungan Motivasi dengan Penerapan Pelayanan Prima di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit X Tahun 2016 (n = 57)
Pelayanan Prima
Total
OR
Motivasi Kurang Baik p value
baik (95 % CI)
n % n % n %
Rendah 18 81,8 4 18,2 22 100
15,2 0,000
Tinggi 8 22,9 27 77,1 35 100 3,97- 58,01
pelayanan prima di ruang rawat inap Rumah Sakit X, dapat diketahui bahwa
proporsinya lebih besar dari responden yang memiliki motivasi yang tinggi
prima. Nilai Odds ratio pada hasil uji analisis menunjukkan OR = 15,2 yang
artinya perawat memiliki motivasi tinggi memiliki peluang 15,2 kali untuk
Tabel 5.10
Hasil Seleksi Bivariat
Variabel p value
Supervisi
.004
Imbalan
.115
Desain pekerjaan
.007
Motivasi
.000
Tabel 5.11
Analisis Multivariat Regresi Logistik Ganda Tahap Pertama (n= 57)
Variabel B p value
Supervisi 1,557 0,038
Imbalan 1,266 0,164
Desain pekerjaan -0,504 0,609
Motivasi 2,329 0,004
Pada tabel 5.11 dapat terlihat bahwa dari keempat variabel yang
memiliki nilai p > 0,05 adalah variabel desain pekerjaan sehingga pada
Tabel 5.12
Analisis Multivariat Regresi Logistik Ganda Tahap ke dua (n= 57)
Variabel B p value
Supervisi 1.427 .041
Imbalan .993 .179
Motivasi 2.180 .003
Pada tabel 5.12 dapat terlihat bahwa dari ke tiga variabel, variabel yang
Tabel 5.13
Analisis Multivariat Regresi Logistik Ganda Tahap Akhir (n= 57)
Variabel B p value OR
Supervisi 1.376 .043 3.960
Motivasi 2.526 .000 12.499
Berdasarkan tabel 5.13 dapat diketahui bahwa dari keseluruhan proses
pelayanan prima dapat dilihat dari nilai Odds Rasio (OR) yang terbesar.
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai OR terbesar adalah pada
PEMBAHASA
oleh kinerja dan proses pelayanan yang diberikan oleh karyawan rumah
pasien.
perawat juga memiliki tanggung jawab tinggi yang dapat dilihat dari 57
prilaku perawat saat akan bertemu pasien (71,7 % kategori baik), saat
Hasil penelitian ini secara umum baik, namun dilihat dari standar
lainnya yaitu sebesar 78,75 %, diikuti oleh faktor perhatian (81,2 %),
faktor sikap (82,5 %), tanggung jawab (83,3 %), tindakan (83,5 %), dan
tetapi akan lebih sulit bagi perawat untuk membina rasa percaya pasien
saku yang dimilikinya. Hal ini dapat berakibat lupanya perawat untuk
Salah satu contoh bentuk tanggung jawab perawat adalah dalam bentuk
pasien dan profesi lain kepadanya. Pasien dan profesi lain meyakini
yang berlaku di rumah sakit tersebut (ANA, 1985, dalam Potter dan
Perry, 2005).
saat masuk dan pulang saja (37 %). Potter dan Perry (2005) membagi
akurat dan dengan erat saling berhubungan satu sama lain. Berdasarkan
dan evaluasi.
2001).
dilakukan oleh atasannya baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner
tepat, dijelaskan dengan jelas dan tidak terlalu cepat, diberikan dengan
2011).
berkurang dan pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan sumber daya)
jadwal pelaksanaan supervisi yang rutin setiap bulannya. Hal ini akan
oleh supervisor.
lebih baik.
setelah pelatihan.
6.1.3 Imbalan
imbalan yang diterima perawat berupa gaji yang diberikan tepat waktu
baik, hal ini dapat dilihat dari ketersediaannya fasilitas yang memadai,
menyatakan bahwa SPO tindakan keperawatan yang ada saat ini perlu
wewenang dan tanggung jawab setiap pegawai. SPO yang baik adalah
2013).
pekerjaan.
pada saat awal masuk Rumah Sakit X, menurut peneliti hal ini berperan
penting terhadap kesiapan karyawan dalam bekerja, karena sebelum
6.1.5 Motivasi
Pelayanan prima yang diberikan oleh sebuah rumah sakit kepada pasien
yang diberikan sesuai dengan standar prosedur yang ada. Jika tidak
Hasil analisis bivariat diperoleh nilai p = 0,015 (< 0,05) sehingga dapat
sakit tempat mereka bekerja. Jika perawat telah loyal terhadap rumah
tersebut.
kinerja perawat.
Pemberian pendapatan atau gaji yang sesuai kebutuhan adalah hal yang
2004).
tabel (1,9990). Semakin baik SPO yang ada maka semakin baik pula
masuk rumah sakit sehingga pada saat bekerja, mereka sudah siap
Hasil analisis bivariat diperoleh nilai p = 0,000 (< 0,05) di mana ada
tinggi motivasi perawat, maka semakin baik pula pelayanan prima yang
perawat yang tidak memiliki motivasi yang tinggi tidak akan memiliki
tersebut.
sehingga dia akan lebih memacu diri untuk bekerja dan meraih prestasi.
kepada pasien.
serta status.
perawat dalam berkerja, hal ini dapat terlihat dari hasil kuesioner yang
yang mereka terima tepat waktu. Selain gaji, hubungan dengan rekan
pada masing- masing unit layanan tiap bulannya. Selain itu, Rumah
Sakit X juga dapat melakukan pemilihan unit dengan kinerja yang baik
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak rumah
6.3.1 Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang
dilakukan uji validitas dan reabilitas pada proses uji coba didapatkan
6.3.2 Kuesioner yang peneliti gunakan kurang tajam dalam mengkaji data
6.3.3 Dalam mengisi kuesioner masih ada responden yang takut mengisinya
7.1 Kesimpulan
7.1.3 Imbalan yang diterima oleh perawat di ruang rawat inap Rumah
pelayanan prima.
pelayanan prima.
pelayanan prima.
tinggi motivasi yang dimiliki oleh perawat maka semakin baik pula
7.2 Saran
ruangan.
kecantikan.
data yang diperoleh dari hasil kuesioner, selain itu juga diperlukan
a
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Y.A dan Wahidin, K. (2010). Copceptualising The Service Excellence and
Its Antecedents: The Development Of The Structural Equation Model.
Journal Of Tourism, Hospitality and Culinary Arts.
Daryanto & Setyobudi, I. ( 2014). Konsumen dan Pelayanan Prima. Jakarta: Gava
Media.
Fidiya, F., Lubis, N., & Dewi, R. S. (2015). Pengaruh Desain Pekerjaan dan
Budaya Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pemasaran Melalui Kepuasan
Kerja Karyawan PT. Nyonya Meener Semarang.
Fitrianasari, dkk. (2013). Pengaruh Kompensasi dan Kepuasan Kerja Terhadap
Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Kinerja Karyawan. Jurnal
Profit Volume 7 No. I
Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.
McSherry, R., et al. (2012). The Pivotal Role Of Nurse Manager, Leaders, and
Educator in Enabling Excellence in Nursing Care. Journal of Nursing
Management, 20, 7-19.
Nur, Q. M., Noor. N.B., & Irwandi. (2013). Hubungan Motivasi dan Supervisi
Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana dalam Menerapkan Patient Safety di
Rawat Inap Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Tahun 2013.
Otani, et al. (2010). How Patient Reaction to Hospital Care Atributes Affect the
Evaluation of Overall Quality of Care, Willingness to Recomended, and
Willingness to Return. Journal of Healthcare Management. 55(1), 25-38.
Pongajow, L.A.C, Robot, & F.J, Hamel, R.S. (2015). Gambaran Motivasi Kerja
dan Pelayanan Prima Perawat di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM
Tomohon. Ejournal Keperawatan (e- KP) Volume 3 Nomor 3 Agustus
2015.
Potter, & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik. Jakarta: EGC.
Prasetyo, B & Jannah, L.M. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan
Aplikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Robbins, S.P., & Judge, T.A. (2012). Prilaku Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasisw a Program Studi
maka tidak ada ancaman bagi keluarga atau siapapun. Jika telah menjadi
pertanyaan yang saya sertakan pada surat ini. Atas perhatian dan kesediaan
Peneliti
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, setelah membaca dan mendengar
keterangan dari saudari Elva Nattia Desti, mahasiswa Program Studi Magister
sesungguhnya yang saya ketahui tanpa ada tekanan dari piha kmanapun. Saya
serta tidak merugikan saya. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat
y
dengan sebenarn a.
Padan g, 2016
Responden,
( )
KUESIONER
Kode Responden:
(Diisi oleh peneliti)
KUSIONER A
Petunjuk pengisian :
a. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara mengisi titik-titik yang
tersedia
1. Umur...................................................Tahun
S1 Keperawatan
Ners
4. Masa Kerja...........................................Tahun
5. Nama Ruangan :
KUESIONER B
Petunjuk Pengisian:
a Berilah tanda (√) pada pilihan pernyataan yang menurut pendapat Saudara
sesuai dengan pengalaman yang saudara alami selama menjadi perawat.
b Tiap pernyataan hanya memiliki satu jawaban
c Bacalah pernyataan dengan baik sebelum memberikan jawaban
SUPERVISI
Pilihan jawaban sesuai dengan keterangan berikut:
TP : Tidak Pernah
KK : Kadang- Kadang
SR : Sering
SL : Selalu
NO PERNYATAAN TP KK SR SL
1 Supervisor membuat jadwal pelaksanaan
supervisi
2 Supervisi yang dilakukan oleh supervisor
menambah pengetahuan saya tentang
penerapan pelayanan prima
3 Supervisor memiliki kemampuan dalam
memberikan pelayanan prima kepada pasien
4 Supervisor memberikan bimbingan dan
pengarahan terhadap tindakan keperawatan
yang baru saya lakukan
5 Supervisor memberikan pengarahan dengan
tergesa- gesa
6 Supervisor mengawasi saya saat menerapkan
pelayanan prima kepada pasien
7 Supervisor mencarikan solusi jika saya
menemukan masalah
NO PERNYATAAN TP KK SR SL
SS : Sangat Setuju
NO PERNYATAAN STS TS S SS
SS : Sangat Setuju
NO PERNYATAAN STS TS S SS
19 Saya didukung oleh fasilitas yang memadai
dalam melakukan pekerjaan
SS : Sangat Setuju
NO PERNYATAAN STS TS S SS
27 Saya bekerja secara optimal dalam
memberikan pelayanan prima kepada pasien
28 Hasil kerja yang saya capai mendapat
perhatian yang baik dari pihak manajemen
29 Saya merasa senang saat pasien puas dengan
pelayanan yang saya berikan
30 Saya akan mulai memberikan pelayanan prima
jika sudah ditegur oleh supervisor
31 Keberhasilan rumah sakit dalam menerapkan
pelayanan prima turut dirasakan sebagai
keberhasilan saya juga
32 Pelayanan prima yang saya berikan akan
berkurang seiring banyaknya jumlah pasien
yang saya rawat saat itu
33 Saya berusaha memperbaiki sikap dalam
memberikan pelayanan demi terwujudnya
pelayanan prima
34 Rekan kerja yang baik membuat saya senang
untuk berada di rumah sakit
Petunjuk Pengisian:
a Berilah tanda (√) pada pilihan pernyataan yang menurut pendapat Saudara
sesuai dengan pengalaman yang Saudara lakukan selama menjadi perawat.
b Tiap pernyataan hanya memiliki satu jawaban
c Bacalah pernyataan dengan baik sebelum memberikan jawaban
d Pilihan jawaban sesuai dengan keterangan berikut:
TP : Tidak Pernah, jika pernyataan tersebut sama sekali tidak sesuai
dengan pendapat atau kondisi yang dialami
KK : Kadang- kadang, jika pernyataan tersebut kadang- kadang sesuai
dengan pendapat atau kondisi yang dialami
SR : Sering jika pernyataan tersebut sering sesuai dengan pendapat atau
kondisi yang dialami
SL : Selalu, jika pernyataan tersebut selalu sesuai dengan pendapat atau
kondisi yang dialami
NO PERNYATAAN TP KK SR SL
1 Saya senantiasa mendahulukan kepentingan
pasien
2 Saya adalah perawat yang jarang berbicara
dengan pasien
3 Keluhan- keluhan pasien membuat saya
tidak maksimal dalam memberikan
pelayanan
4 Saat memanggil pasien saya hanya
memanggilnya dengan sebutan Bapak atau
Ibu tanpa menyebutkan namanya
5 Saya tidak menjelaskan tindakan yang
akan saya lakukan kepada pasien
Nomor Soal
No Variabel Jumlah
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
1 Supervisi 1, 2, 3, 4, 6, 7, 12 5, 8, 9, 10, 11 12
TOTAL 35
Nomor Soal
No Variabel Jumlah
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sikap (Attitude)
1 1, 6 2, 3, 4, 5, 7 7
(Pertanyaan 1- 7)
Perhatian (Attention)
2 9, 10, 11 8 4
(Pertanyaan 8- 11)
Tindakan (Action)
3 12, 13, 14, 15 - 4
(Pertanyaan 12- 15)
Kemampuan (Ability)
4 16, 17, 18, 19 20 5
(Pertanyaan 16- 20)
Penampilan
5 (Appearance) 22 21, 23, 24 4
(Pertanyaan 21- 24)
Tanggung Jawab
6 (Accountability) 25, 26, 29, 30 27, 28 6
(Pertanyaan 25- 30)
TOTAL 30