0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kejang pada bayi baru lahir (neonatal seizure) yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti hipoksia, infeksi, dan gangguan metabolisme. Gejala kejang pada bayi dapat berupa tremor, gerakan tidak terkendali, serta hilangnya kesadaran. Penatalaksanaannya meliputi menjaga saluran pernafasan terbuka, memberikan obat antiepilepsi secara per rectum, serta mengobati penyebab utam
Dokumen tersebut membahas tentang kejang pada bayi baru lahir (neonatal seizure) yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti hipoksia, infeksi, dan gangguan metabolisme. Gejala kejang pada bayi dapat berupa tremor, gerakan tidak terkendali, serta hilangnya kesadaran. Penatalaksanaannya meliputi menjaga saluran pernafasan terbuka, memberikan obat antiepilepsi secara per rectum, serta mengobati penyebab utam
Dokumen tersebut membahas tentang kejang pada bayi baru lahir (neonatal seizure) yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti hipoksia, infeksi, dan gangguan metabolisme. Gejala kejang pada bayi dapat berupa tremor, gerakan tidak terkendali, serta hilangnya kesadaran. Penatalaksanaannya meliputi menjaga saluran pernafasan terbuka, memberikan obat antiepilepsi secara per rectum, serta mengobati penyebab utam
Seizure) merupakan manifestasi disfungsi neurologist, yang memiliki aktifitas paroksimal pada gambaran EEG, sering disertai manifestasi motorik, dan kadang-kadang disertai manifestasi otonom seperti efek pada pernafasan, denyut jantung dan tekanan darah. fungsi dasar neuron adalah depolarisasi dan hiperpolarisasi membran yang menghasilkan aliran ion. Depolarisasi membran mengawali potensial aksi yang menyebabkan lepasnya neurotransmitter dari regio presinaps di akson terminal. Aransmitter berkaitan dengan reseptor post-sinap untuk mengawali eksitasi potensial post-sinap atau inhibisi potensial post-sinaps. fungsi otak secara normal didasarkan pada keseimbangan antara eksitasi dan inhibisi. Kejang terjadi akibat timbulnya muatan listrik (depolarisasi" berlebihan pada susunan sara& pusat sehingga terbentuk gelombang listrik yang berlebihan. 9euron dalam sistem sara& pusat mengalami depolarisasi sebagai hasil dari perpindahan natrium ke arah dalam, sedangkan repolarisasi terjadi akibat keluarnya kalium. 2ntuk mempertahankan potensial membran memerlukan energi yang dan bergantung pada mekanisme pompa yaitu keluarnya natrium dan masuknya kaliumfungsi dasar neuron adalah depolarisasi dan hiperpolarisasi membran yang menghasilkan aliran ion. Depolarisasi membran mengawali potensial aksi yang menyebabkan lepasnya neurotransmitter dari regio presinaps di akson terminal. Aransmitter berkaitan dengan reseptor post-sinap untuk mengawali eksitasi potensial post-sinap atau inhibisi potensial post-sinaps. fungsi otak secara normal didasarkan pada keseimbangan antara eksitasi dan inhibisi. TANDA GEJALA • Tremor/gemetar • Hiperaktif • Kejang-kejang • Tiba-tiba menangis melengking • Tonus otot hilang diserati atau tidak dengan hilangnya kesadaran • Pergerakan tidak terkendali • Nistagmus atau mata mengedip ngedip paroksismal • ETIOLOGI • Komplikasi perinatal dapat berupa : hipoksi-iskemik ensefalopati; biasanya kejangtimbul pada 24 jam pertama kelahiran, perdarahan intrakranial, dan traumasusunan saraf pusat yang dapat terjadi pada persalinan presentasi bokong, ekstrasicunam atau ekstrasi vakum berat2. • Kejang bayi dengan asfiksia disertai kelainan metabolisme seperti: hipoglikemia,hipokalsemia, hipomagnesemia, hiponatremia, dan hipernatremia.Hiperbilirubinemia, ketergantungan piridoksin, dan kelainan metabolisme asamamino. Kejang dengan penyebab ini dapat terjadi 24-48 jam pertama. • Kejang yang terjadi pada hari ke-7 hingga hari ke-10, dapat disebabkan adanyainfesi dari bakteri dan virus seperti TORCH dan Tetanus Neonatorum. Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan darah dapat berupa: gula darah, elektrolit darah (terutama kalsium dan magnesium), darah tepi, punksi lumbal, punksi subdural, kultur darah, dantiter TORCH 2. EKG dan EEC 3. Foto rotgen dan USG kepala Penatalaksanaan 1. Menjaga jalan nafas tetap bebas 2. Mengatasi kejang secepat mungkin Obat anti kejang seperti diazepam dalam sediaan perectal dapatdiberikan sesuai dengan dosis. Dosis tergantung dari BB, BB <10kg diberikan5mg dan BB >10kg rata-rata pemakaiannya 0,4 - 0,6mg/KgBB 3. Mengobati peyebab kejang