SKRIPSI
Oleh :
OLEH:
i
IDENTITAS PENULIS
NIM : 17010017
Alamat : Sipirok
Riwayat Pendidikan :
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas
Padangsidimpuan.
dan bimbingan dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
2. Ns. Nanda Masraini Daulay, M.Kep, selaku ketua program studi keperawatan
3. Olivia Feby Mon Harahap, S.Pd, selaku pembimbing pendamping yang telah
ini.
iv
5. Orang tua saya atas dukungan, semangat, perhatian, pengertian dan nasehat
yang tiada henti dan sangat berarti bagiku sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan.
6. Sahabat-sahabat tercinta yang tidak dapat kusebutkan satu per satu namanya,
Peneliti
v
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS
KESEHATAN UNIVERSITAS AUFA ROYHAN DI KOTA
PADANGSIDIMPUAN
Laporan Penelitian, September 2021
May Sarah Hutasuhut
abstrak
Section caesarea merupakan suatu cara melahirkan janin dengan cara membuat
sayatan pada dinding depan perut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan kadar hemoglobin dengan penyembuhan luka post sectio caesarea. Desain
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelatif dan menggunakan
pendekatan Cross-sectional Study, dengan jumlah sampel 46 responden dan di
analisis menggunakan uji rank-Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hubungan kadar hemoglobin dengan penyembuhan luka sectio caesarea berada pada
kategori baik sebanyak 42 orang (87,5%). Berdasarkan hasil uji rank-Spearman di
peroleh hasil ρ =0,000 dimana ρ<α (α=0,05) yang berarti terdapat hubungan yang
signifikan antara kadar hemoglobin dengan penyembuhan luka post sectio caesarea.
Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan, sebagian besar responden post sectio
caesarea di rumah sakit umum tapanuli selatan memiliki kadar hemoglobin normal.
Sebagian besar responden mengalami kondisi luka sembuh. Dan pasien section
caesarea diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan responden dalam upaya
perawatan pada luka sectio caesarea.
Kata kunci: Kadar Hemoglobin, Luka Post Sectio Caesarea
Daftar pustaka : 65 (2010-2011)
NURSING PROGRAM OF HEALTH FACULTY
AT AUFA ROYHAN UNIVERSITY IN PADANGSIDIMPUAN
Report of the Research, August 2021
May Sarah Hutasuhut
The Relationship between Hemoglobin Levels and Wound Healing Post Sectio
Caesarea At Rumah Sakit Umum Tapanuli Selatan
ABSTRACT
Section Caesarea is a way of giving birth by making an incision on the anterior abdominal
wall. This research aims to Know the relationship between hemoglobin levels with wound
healing post cesarean section. The Research design used is Correlative descriptive research
and using a Cross-sectional Study approach, with a sample of 46 respondents and analyzed
using Spearman-rank test. The Research result shows that relationship between hemoglobin
levels with wound healing sectio caesarea are in the good category as many as 42 people
(87.5%). Based on the Spearman-rank test results the result is = 0.000 where <α (α=0.05)
which means there is significant relationship between hemoglobin levels with wound healing
post cesarean section. Based on the results of the analysis can be concluded, most of the
respondents post sectio caesarea at the Rumah Sakit Umum Tapanuli Selatan have normal
hemoglobin levels. Most respondents experience wound healing. And the caesarean section
patient hope to add insight respondent's knowledge in care in caesarean section wounds.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 6
viii
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................ 24
3.2 Tempat Penelitian........................................................................... 24
3.3 Waktu Penelitian ............................................................................ 24
3.4 Populasi dan Sampel ...................................................................... 25
3.4.1 Populasi .............................................................................. 25
3.4.2 Sampel ................................................................................ 25
3.5 Alat Pengumpulan Data ................................................................. 26
3.6 Prosedur Pengumpul Data .............................................................. 27
3.7 Defenisi Operasional ...................................................................... 28
3.8 Etika Penelitian .............................................................................. 28
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Analisa Univariat ........................................................................... 36
5.1.1 Karakteristik Responden ...................................................... 36
5.2 Analisa Bivaria ............................................................................... 39
5.1.2 Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Penyembuhan Luka
Post Section Caesarea .......................................................... 39
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan .................................................................................... 42
6.2 Saran............................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR SKEMA
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
melahirkan bayi yang sempurna. Namun, tidak jarang proses persalinan mengalami
melahirkan dengan bedah sesarea sangat berbeda dengan persalinan melalui vagina.
Untuk satu hal, seluruh operasi memakan waktu tidak lebih dari satu jam, dan
bergantung pada situasi dan ibu tidak mengalami proses melahirkan sama sekali
(Shelov, 2005). Bedah Caesarea (juga disebut seksio-C atau melahirkan sesarea)
protein di dalam sel darah merah yang bergabung dengan oksigen dan karbon
dioksida untuk di angkut melalui system peredaran darah ke sel-sel dalam tubuh
(Anonim, 2007). Ibu hamil yang normal memilikikadar hemoglobin 12-16 g/dl.
Saat post partum minimal harus 10 g/dl apabila kurang dari jumlah tersebut akan
suplai oksigen dan mekanisme pertahanan tubuh akibat pengenceran darah yang
dapat disebabkan penguapan tubuh yang berlebihan serta hemoglobin yang rendah
(Dharma, 2007).
postpartum 9 gr% mengalami penyembuhan luka perineum lebih lama dari ibu
1
2
menyebutkan bahwa hanya 47% infeksi potensial terjadi pada hari ke-7, dengan
78% infeksi terjadi pada hari kw-14 dan 90% pada hari ke-21.
caesarea adalah tindakan sectio caesarea pada letak sungsang, section caesarea
kembar, kehamilan dengan pre-eklamsia dan eklamsia, konsep well born baby dan
well health mother dengan orientasi persalinan, lahir spontan dan forsep
caesarea disebuah Negara adalah sekitar 5-15% per 1.000 kelahiran di dunia.
Rumah Sakit Pemerintah kira-kira 11% sementara Rumah Sakit Swasta bisa lebih
dari 30% (Gibson L. et all, 2010). Menurut WHO peningkatan persalinan dengan
seksio sesarea diseluruh Negara selama 2007-2-8 yaitu 110.000 per kelahiran di
seluruh Asia, menurut Kounteya (2010 dalam Sumelung, Kundre & Karundeng,
2014).
tahun terakhir. WHO memperkirakan angka persalinan dengan operasi 10% sampai
dengan Amerika Serikat sekitar 23% dan Kanada 21% pada tahun 2017, sedangkan
di Inggris angka kejadiannya relative stabil yaitu antara 11-12%, di Italia pada tahun
2018 sebesar 3,2%-14,5%, pada tahun 2019 meningkat menjadi 17,5% (Sugiharta,
2019).
3
tahun 2015 jumlah ibu bersalin dengan section caesarea 45,22%, tahun 2016
sebesar 47,19% tahun 2017 sebesar 49,13%, taun 2018 sebesar 50,87%, tahun 2019
sebesar 57,2%, tahun 2020 sebesar 41,68% dan tahun 2021 belum terdapat data
yang signifikan. Survey nasional pada tahun 2021, 921.000 persalinan dengan
section caesarea dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh
Perawatan yang dilakukan pada pasien sectio caesarea yaitu persawatan pre
section caesarea dan post section caesarea. Perawatan pre sectio caesarea meliputi
persiaoan operasi dan persiapan pasien sedangkan perawatan post section caesarea
meliputi analgesia, tanda-tanda vital, terapi cairan dan diet, vesika urinarius dan
caesarea yaitu perfusi jaringan dan oksigen, nutrisi yang adekuat, praktik
perawatan luka yang baik, mengidentiffikasi infeksi, istirahat yang cukup, gaya
hidup mengurangi stress dan meningkatkan harga diri serta obat-obatan (Boyle,
2009).
Wanita sering kali dipulangkan dari rumah sakit pada hari keempat atau
infeksi dapat mencapai 25,3% tetapi sebagian besar section caesarea, berdasarkan
itu juga sebagai Rumah Sakit rujukan untuk wilayah Sipirok dan sekitarnya. Oleh
kareta sebagai Rumah Sakit rujukan maka akan didapat banyak pasien dengan
kasus-kasus berat, misalnya sectio caesarea. Data yang di dapatkan dari studi
pasien dengan persalinan sectio caesarea pada tahun 2018 sejumlah 139 pasien,
2019 sejumlah 141 dan 2020 sejumlah 146 pasien. Dari data pasien sectio caesarea
pada tiga tahun terakhir dapat disimpulkan paisen sectio caesarea di rumah sakit
g/dl, 9,5 g/dl, 9,9 g/dl, 10 g/dl, 9,2 g/dl, dan melakukan perawatan lebih dari 7 hari
dan informasi yang peneliti peroleh hal tersebut sebagian besar terjadi karena belum
menyatunya jaringan kulit sampai hari ke-7 post operasi sehingga diperlukan
luka pembedahan terutama salah satunya disebabkan suplai darah yang di maksud
adalah suplai oksigen yang diikat hemoglobin dalam darah ke jaringan. Kejadian
infeksi luka operasi meningkat bisa disebabkan karena status gizi, nutrisi, penyakit
hemoglobin yang sebenarnya dapat dicegah dengan nutrisi yang adekuat, perawatan
Tapanuli Selatan.
sectio caesarea.
6
Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai salah satu referensi bagi
Padang Sidimpuan.
kesehatan yang berkualitas dalam bedang medical bedah dan maternitas, misalnya
dengan cara melakukan pengecekan hemoglobin pada hari ke-1 sampai hari ke-7
post sectio caesarea, agar kadar hemoglobin pasien dapat dipantau secara tepat.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ini berasal dari bahasa latin caedere, yang berarti memotong. Karena yang
dilakukan adalah memotong. Jika beberapa alasan bayi tidak dapat dilahirkan
melalui vagina, maka dibuat irisan bagian bawah perut dan menembus bagian
bawah rahim. Bayi diambil melalui irisan, yang kemudian dapat diperbaiki dengan
sayatan pada dinding depan perut section caesarea juga dapat didefenisikan sebagai
suatu histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar, 2012).
2.1.2 Istilah
Menurut Mochtar (2012, hal. 85) dalam buku sinopsis obsterti ada beberapa
istilah dalam sectio caesarea yaitu sectio caesarea primer (efektif), sectio caesarea
sekunder, sectio caesarea ulang, sectio caesarea histerektomi, dan operasi porro.
Sectio caesarea primer (efektif) adalah operasi sectio caesarea sejak semula
telah direncanakan. Biasanya ini dilakukan pada indikasi mutlak seperti pada
dilakukan dan tidak ada kemajuan persalinan atau partus percobaan gagal, baru
7
8
Sectio caesarea ulang yaitu pada ibu pada kehamilan yang lalu menjalani
section caesarea dan pada kehamilan selanjutnya dilakukan section caesarea ulang.
janin dengan sectio caesarea yang secara langsung diikuti histerektomi oleh karena
suatu indikasi.
Operasi porro adalah suatu operasi tanpa mengeluarkan janin dari kavum
uteri (tentunya janin sudah mati), dan langsung dilakukan histerektomi, misalnya
demikian, secara obyektif kita perlu menimbang untung dan ruginya adapun resiko
a. Terjadi infeksi
Infeksi luka akibat persalinan sectio caesarea beda dengan luka persalinan
normal . luka persalinan normal sedikit dan mudah terlihat, sedangkan luka
caesarea lebih besar dan berlapis-lapis. Ada sekitar 7 lapisan mulai dari
kulit perut sampai dinding rahim, yang setelah operasi selesai, masing-
masing lapisan dijahit tersendiri. Jadi bisa ada 3 sampai 5 lapis jahitan.
penting seperti otak, hati dan sebagainya bisa terkena infeksi yang
berakibat kematian.
Disamping itu infeksi juga dapat terjadi pada Rahim. Infeksi Rahim
ketuban. Ketika dilakukan operasi, Rahim pun terinfeksi. Apa lagi juka
antibiotiik yang digunakan dalam operasi tidak cukup kuat. Infeksi bisa
Keloid atau jaringan parut muncul pada organ tertentu karena pertumbuhan
keloid tiap mengalami luka niscaya mengalami keloid pada sayatan bekas
operasinya. Keloid hanya terjadi pada wanita yang memiliki jenis penyakit
tertentu.
dilakukan. Jika memang harus menjalani sectio caesarea padahal ibu punya
c. Perdarahan berlebihan
dalam proses persalinan. Misalnya plasenta lengket tak mau lepas. Bukan
10
Darah yang hilang lewat sectio caesarea lebih sedikit dibandingkan lewat
persalinan normal.
sedemikian rupa sehingga sangat minim sekali. Darah yang keluar saat
dan didiamkan, kuman akan aktif sehingga vagina berbau busuk karena
Dulu perempuan yang pernah menjalani sectio caesarea hanya boleh melahirkan
3 kali. Kini, dengan tekhnik operasi yang lebih baik, ibu memang boleh melahirkan
lebih dari itu, bahkan smapai 4 kali. Akan tetapi tentu bagi keluarga zaman
sekarang pembatasan itu tidak terlalu bermasalah karena setiap keluarga memang
Wahyudi, 2014).
menggunakan jenis pembedahan ini, yaitu perdarahan luka insisi yang tidak
banyak, bahaya peritonitis yang tidak banyak, bahaya peritonitis yang tidak
besar, perut pada uterus umumnya kuat sehingga bahaya rupture uteri
dikemudian hari tidak besar karena dalam masa nifas ibu pada segmen bagian
bawah uterus tidak banyak mengalami kontraksi seperti korpus uteri sehingga
tengah dari korpus uteri sepanjang 10-20 cm dengan ujung bawah di atas batas
plika vasio uterine. Tujuan insisi isi dibuat hanya jika ada halangan untuk
letaknya plasenta pada kondisi plasenta previa. Kerugian dari jenis pembedahan
ini adalah lebih besarnya resiko peritonitis dan 4 kali lebih bahaya rupture uteri
Insisi pada dinding dan fasia abdomen dan musculuc rectus dipisahkan
peritoneum dipotong ke arah kea rah kepala untuk memaparkan segmen bawah
uterus. Jenis pembedahan ini dilakukan untuk mengurangi bahaya dari infeksi
pembesahan sectio caesarea ini tidak banyak lagi dilakukan karena sulit dalam
melakukan pembedahan.
2.1.5 Indikasi
Indikasi seksio sesarea yaitu indikasi absolut atau relatif. Setiap keadaan
yang membuat kelahiran lewat jalan lahir tidak mungkin terlaksana merupakan
yang sangat berat dan neoplasma yang menyumbat jalan lahir. Pada indikasi relatif,
kelahiran vagina bisa terlaksana tetapi keadaan yang sedemikian rupa sehingga
kelahiran lewat sectio caesarea akan lebih aman bagi ibu, anak atau pun keduanya
prolaps tali pusat, plasenta previa, abrupsio plasenta, penyakit pada calon ibu dan
Ada beberapa indikasi yang dilakukan pada sectio caesarea yaitu indikasi
pada ibu dan indikasi pada janin. Indikasi pada ibu yang meliputi panggul sempit
kadang), riwayat obstetri yang buruk, riwayat seksio sesarea klasik dan infeksi
Indikasi pada janin yang meliputi malpresentasi janin yaitu letak lintang,
letak bokong, presentasi dahi dan muka (letak defleksi) bila reposisi dan cara-cara
lain tidak berhasil, presentasi rangkap, bila reposisi tidak berhasil, gemelli, penyakit
atau kelainan berat pada janin seperti eritoblastosis atau retardasi pertumbuhan
atau jumlah janin terlampau besar, malposisi dan mal presentasi, disfungsi
miomektomi ekstensif dan jahitan luka pada pada sebagian kasus dengan jahitan
caesarea.
nephritis kronis.
Pada umumnya seksio sesarea tidak dilakukan pada janin mati, syok,
sudah mati atau terlalu premature untuk bisa hidup dan ketika mekanisme
pervaginam yang lebih disukai untuk sebagian besar keadaan. Karena pada saat ibu
2.1.7 Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada ibu setelah melakukan operasi sectio caesarea
yaitu infeksi puerperal (nifas), perdarahan, luka kandung kemih, emboli paru dan
ruptur uteri spontan pada kehamilan mendatang (Mochtar, 2012, hal. 87).
tromboemboli. Mobilisasi dan hidrasi segera harus dimulai pada semua ibu setelah
pelahiran sectio caesarea dan dianggap sebagai profilaksis adekuat untuk ibu yang
operasi yang dapat mengakibatkan cedera pada ibu maupun bayi. Hanya perlu
diingat, resiko ini sifatnya individual, yaitu tidak terjadi pada semua orang yang
15
meliputi alergi, perdarahan, cedera pada organ lain, parut dalam rahim, demam dan
1. Pada ibu
a. Infeksi puerpereal
Komplikasi ini bisa bersifat ringan seperti kenaikan suhu tubuh selama
beberapa hari dalam masa nifas, bersifat berat seperti peritonitis, sepsi dan
sebagainya.
b. Perdarahan
c. Komplikasi lain seperti luka kandung kemih, emboli paru dan sebagainya
d. Suatu komplikasi yang baru kemudian tampak, ialah kurang kuatnya bisa
2. Pada Janin
Seperti halnya dengan ibu, nasib anak yang dilahirkan dengan sectio
antenatal dan intranatal yang baik, kematian perinatal pasca sectio caesarea.
1. Masalah yang muncul akibat bius yang digunakan dalam pembedahan dan
3. Perdarahan yang lebih berat dan peningkatan resiko perdarahan yang dapat
bulan dan membuat sulit merawat diri sendiri, merawat bayi, ataupun
kakak-kakaknya.
perut.
lahir.
10. Peningkatan resiko plasenta previa atau plasenta yang tertahan pada
kehamilan berikutnya.
Suddart, 2013). Pengertian luka sectio caesarea adalah gangguan dalam kontuinitas
sel akibat dari pembedahan yang dilakukan untuk mengelarkan janin dan plasenta,
dengan membuka dinding perut dengan indikasi tertentu. Maka dari itu luka sectio
segmen bawah uterus. Keunggulan pembedahan ini adalah perdarahan luka insisi
Merupakan pembuatan insisi pada bagian tengah korpus uteri sepanjang 10-
12 cm dengan ujung bawah di atas batas plika vesiko uterine. Insisi ini dibuat hanya
transperitonealis profunda.
Jaringan yang rusak dan sel mati melepaskan histamine dan mediator lain,
menyebabkan merah dan hangat. Permeabilitas kapiler darah meningkat dan cairan
bakteri oleh polimorf dan makrofag. Polimorf menelan dan menghancurkan bakteri.
Tingkat aktivitas polimorf yang tinggi hidupnya singkat saja dan penyembuhan
Dalam setiap cedera yang mengakibatkan hilangnya kulit, sel epitel pada
pinggir luka dan sisa-sisa folikel membelah dan mulai berimigrasi di atas jaringan
granulasi baru.
luka, yaitu:
1. Faktor luka
a. Kontaminasi luka
19
Tehnik pembalutan yang tidak adekuat, bila terlalu kecil memungkinkan invasi
dan kontaminasi bakteri, jika terlalu kencang dapat mengurangi suplay oksigen
b. Edema
pembuluh darah.
c. Hemoragi
Akumulasi darah menciptakan ruang rugi juga sel-sel mati yang harus di
singkirkan.
2.3 Hemoglobin
2.3.1 Pengertian
Darah manusia terdiri atas eritrosit, leukosit dan trombosit. Eritrosit atau sel
darah merah berfungsi untuk mengangkut O2, CO2 dan ion hidrogen dalam darah.
Suatu kondisi yang memungkinkan sel darah merah menjalankan fungsinya untuk
Hemoglobin merupakan zat warna yang terdapat dalam darah merah yang
berguna untuk menggangkut oksigen (02) dan karbon dioksida CO2 dalam tubuh
(Adrian & Wirjatmadi, 2016). hemoglobin adalah ikatan antara protein, besi dan
zat warna. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah
dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah merah
digunakan secara luas untuk menentukan status anemia pada skala luas.
20
darah merah (Costill & Wilmore, 1998). Jumlah hemoglobin dalam darah normal
adalah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah (Evelyn, 2009). Menurut World
adalah sebagai berikut, Hemoglobin (g/dl) Anak 0,5 bulan – 5 tahun 11,0, anak 5
tahun – 12 tahun 11,5, anak 12 – 15 tahun 12,0, pria dewasa 13,0, Ibu hamil 11,0,
Wanita dewasa tidak hamil 12,0 (World Health Organization, 2008) Menurut Abadi
(2007), kadar hemoglobin minimal pada saat post partum adalah sebesar 10 g/dl.
(Widayanti, 2008).
keseluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari seluruh sel ke
menyimpan dan melepas oksigen di dalam sel-sel oto. Sekitar 80% besi tubuh
lain :
jaringan tubuh.
disebut anemia.
proses difusi gas di alveolus kemudian diangkut ke seluruh tubuh untuk perfusi
oksigen yang dikirimkan untuk sebuah lukatergantung pada tekanan parsial oksigen
didalam darah, tingkat perfusi jaringan, dan volume darah total. Perfusi jaringan
yang normal mempunyai oksigenasi yang cukup. Jika terdapat oksigenasi yang
tidak adekuat, maka jaringan akan kekurangan nutrisi dan menjadikan sistem lebih
merugikan karena buruknya suplai darah dan hipoksia di tempat luka, sehingga
& Hapsari, 2014). Kesembuhan luka Sectio Caesarea sangat dipengaruhi oleh
suplai oksigen dan nutrisi kedalam jaringan. Kadar hemoglobin rendah dapat
2007).
a. Pendarahan
22
Pada kehilangan darah dalam tingkat kronis, penderita sering kali tidak dapat
mengabsorpsi cukup besi dari usus halus untuk membentuk hemoglobin secepar
darah yang hilang. Dengan demikian, terbentuk sel darah merah yang hilang.
pelan-pelan didalam tubuh, seperti ulserasi, polop kolon, dan kanker kolon juga
b. Menstruasi
Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang
terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormone reproduksi baik FSH-
Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada
manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai
menopause.
hemoglobin yang rendah mengindikasi anemia (Supariase et al., 2016). Pada wanita
hamil jumlah kadar Hb > 11 g/dL disebut normal. Sedangkan jika kadar Hb
dibawah 10 g/dL disebut tidak normal atau anemia. Pengukuran kadar Hb bisa
sering digunakan dilabolatorium dan paling sederhana adalah metode Sahli dan
Baru-baru ini terdapat alat pemeriksaan kadar hemoglobin yang lebih praktis
Metode yang lebih dulu dikenal adalah metode Sahli yang menggunakan
teknik kimia dengan membandingkan senyawa akhir secara visual terhadap standar
penelitian yang ingin diteliti, yaitu variabel bebas dan variabel terkait (Sapto
penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis sendiri
caesarea.
sectio caesarea.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
mengamati data-data populasi atau sampel satu kali saja pada saat yang sama. Jenis
Selatan, karena rumah sakit tersebut menangani persalinan ibu dengan sectio
caesarea, memiliki catatan rekam medic tentang pasien sectio caesarea, partisipan
tersebut memenuhi syarat untuk dijadikan subjek penelitian dan belum ada
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan mulai Januari sampai dengan Juli
penelitian.
24
25
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
Okt Nov Des Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Ags Sep
Pengajuan judul
Studi Pendahuluan
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Pengolahan Data
Penyusunan Skripsi
Seminar Hasil
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah yang terjadi dari subjek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan
kemudian di tarik kesimpulan. (Azis, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah
ibu hamil yang pernah melakukan section caesarea di Rumah Sakit Umum
3.4.2 Sampel
tidak menyimpang dari kriteria yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Adapun kriteria
1. Kriteria Inklusi
Berdasarkan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
n= N
1+ n(e)2
Keterangan :
N= Ukuran populasi
n= 85
1+ 85 (0,1)2
n= 85
1+ 1,85
n= 85
1,85
n= 46
pengamatan, pengukuran dan pemeriksaan langsung pada ibu bersalin dengan cara
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dibantu oleh tim bidan atau perawat yang
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
berikut:
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
responden
c. Calon responden yang setuju diminta tanda tangan pada lembar surat
petugas laboratorium
f. kemudian pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dibantu oleh tim bidan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat suatu objek
atau fenomena.
defenisi rill. Defenisi nominal menerangkan arti: hakiki, ciri, maksud dan
kegunaan serta asal muasal. Defenisi rill menerangkan objek yang diatasinya,
terdiri dari unsur-unsur yang menyamakan dengan hal-hal lain dan unsur yang
1. Informed consent
Tidak dicantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan peneliti hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
Setelah data terkumpul, data yang diperoleh dari hasil pengukuran kadar
ada hubungan kadar hemoglobin dengan penyembuhan luka post sectio caesarea.
1. Pengelolaan data
a. Proses editing
30
terkumpul.
b. Coding
Tahap ini merubah data yang dikumpul kedalam bentuk yang lebih ringkas.
c. Tabulating
kesimpulan.
d. Analisis
2. Analisa Data
Analisa data adalah proses pengolahan data dari pengolahan data dari
a. Analisa Univariat
b. Uji Bivariat
dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antara variabel tidak harus
berikut:
6 ∑𝑏ᵢ²
ρ=1−
𝑛 (𝑛2−1
keterangan :
n = Jumlah Responden
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Analisa ini dilakukan terhadap variabel dan hasil penelitian, pada umumnya
analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel
pekerjaan.
kelompok usia 31-35 tahun sebesar 81,3% dengan frekuensi sebanyak 39 orang,
dan minoritas terdapat pada usia 26-30 tahun sebesar 14,6% dengan frekuensi
sebanyak 7 orang.
32
33
frekuensi sebanyak 27 orang sebesar 56,3%, dan minoritas pada primipara dengan
dengan frekuensi sebanyak 28 orang sebesar 58,3%, dan minoritas pada SD dengan
dengan frekuensi sebanyak 16 orang sebesar 33,3%, dan minoritas pada wiraswasta
Data kadar hemoglobin pasien post sectio caesarea dari jawaban kuesioner
Tidak normal. Hasil analisis univariat data kadar hemoglobin dilihat pada tabel 4.5.
yang memiliki kadar hemoglobin normal sebanyak 40 orang sebesar 83,3%, dan
responden. Penyembuhan luka menjadi dua kategori yaitu Baik dan Tidak Baik.
Hasil analisis univariat data penyembuhan luka post sectio caesarea dapat dilihat
luka masuk dalam kategori baik sebanyak 42 orang (87,5%), dan kategori tidak baik
independen dan dependen. Uji statistik yang digunakan persamaan analisa korelasi
rank Spearman. Uji ini digunakan untuk melihat ada tidaknya Hubungan kadar
Tabel 4.7. hasil kefisien korelasi antara variabel kadar hemoglobin dengan
penyembuhan luka post section caesarea di rumah sakit umum
tapanuli selatan
KadarHb Penyembuhan
Luka
Spearman’s Kadar Hb Koefisien Korelasi 1.000 .797**
Sig. (2-tailed) . .000
N 46 46
Penyembuhan Koefisien Koretasi .797** 1.000
Luka Sig. (2-tailed) .000 .
N 46 46
personal -0,797 pada Sig (2-tailed) sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05
sectio caesarea sebesar -1.000 pada Sig (2-tailed) sebesar 0,000 atau lebih kecil
dari 0,05 (0,000<0,05), dengan demikian terdapat hubungan yang sangan kuat.
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah ada Hubungan Kadar
Umum Tapanuli Selatan. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini
adalah 46 orang. Adapun pembahasan hasil penelitian yang telah diketahui sebagai
berikut.
1. Umur
berpengaruh terhadap penyembuhan luka sectio caesarea. Hal ini ditun jukkan
dengan nilai signifikansi p = 0,000 (<0,05). Hasil tabulasi penelitian dapat dilihat
bahwa usia responden mayoritas 31-35 tahun sebanyak 39 orang dengan frekuensi
sebanyak 81,3%, dan minoritas 26-30 tahun sebanyak 7 orang dengan frekuensi
14,6%.
limfosit menurun, jaringan kolagen kurang lunak, jaringan perut kurang elastis.
Usia reproduksi sehat adalah usia yang aman bagi seorang wanita untuk hamil dan
melahirkan yaitu usia 20-35 tahun. Kulit utuh pada dewasa muda yang sehat
merupakan suatu barrier yang baik terhadap trauma mekanis dan infeksi, begitupun
yang berlaku pada efisiensi sistem imun, sistem kardiovaskuler dan sistem respirasi
36
37
usia, perubahan yang terjadi di kulit yaitu frekuensi penggunaan sel epidermis,
respon inflamasi terhadap cedera, persepsi sensori, proteksi mekanis, dan fungsi
2. Paritas
mayoritas multipara yaitu sebanyak 27 orang (56,3%) dan minoritas primipara yaitu
sebanyak 19 orang (39,6%). Penelitian sejalan dengan peneliti Pertiwi & Isnawati
multipara atau 2(dua) kali. Serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Mohdari
primipara yaitu ibu yang baru pertama kali hamil,multipara yaitu ibu hamil lebih
dari satu kali. Menurut Prawirohardjo (2014) gravida adalah istilah medis untuk
wanita hamil, semakin tinggi gravida maka pengalaman dan pengetahuan seseorang
akan lebih besar dibandingkan orang yang belum pernah hamil ataupun baru hamil
pertama.
38
3. Pendidikan
yaitu, tidak sekolah, SD, SLTP, SLTA, Akademi. Dari 46 responden mayoritas
juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap
informasi baru sehingga tidak akan acuh terhadap informasi yang diterima.
semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi baik dari orang lain
adalah SMA tetapi ibu hamil yang berpendidikan SD juga ada yang baik, hal ini
sesuai dengan teori karena menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang
budaya, pengalaman, usia dan lingkungan. Menurut peneliti pendidikan ibu hamil
tanda bahaya infeksi luka dengan prilaku yang mencari informasi dengan segera
4. Pekerjaan
hari juga memberikan pengaruh terhadap hal lain. Bekerja umumnya merupakan
kegiatan yang menyita waktu, dan bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh
pengetahuan seseorang. Bila ekonomi baik, maka tingkat pendidikan akan tinggi.
Jika pendidikan tinggi maka tingkat pengetahuan akan tinggi juga. Bekerja
umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu (Nisa, 2012). Pekerjaan juga
dapat menjadi sumber konflik bagi ibu, konflik yang berlebihan dapat membuat
Kata ini berasal dari bahasa latin caedere, yang berarti memotong. Karena yang
dilakukan adalah memotong. Jika beberapa alasan bayi tidak dapat dilahirkan
melalui vagina, maka dibuat irisan bagian bawah perut dan menembus bagian
bawah rahim. Bayi diambil melalui irisan, yang kemudian dapat diperbaiki dengan
sayatan pada dinding depan perut section caesarea juga dapat didefenisikan sebagai
suatu histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar, 2012).
Hemoglobin merupakan zat warna yang terdapat dalam darah merah yang
berguna untuk menggangkut oksigen (02) dan karbon dioksida CO2 dalam tubuh
(Adrian & Wirjatmadi, 2016). hemoglobin adalah ikatan antara protein, besi dan
zat warna. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah
dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah merah
digunakan secara luas untuk menentukan status anemia pada skala luas.
darah merah (Costill & Wilmore, 1998). Jumlah hemoglobin dalam darah normal
adalah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah (Evelyn, 2009). Menurut World
adalah sebagai berikut, Hemoglobin (g/dl) Anak 0,5 bulan – 5 tahun 11,0, anak 5
tahun – 12 tahun 11,5, anak 12 – 15 tahun 12,0, pria dewasa 13,0, Ibu hamil 11,0,
Wanita dewasa tidak hamil 12,0 (World Health Organization, 2008) Menurut Abadi
(2007), kadar hemoglobin minimal pada saat post partum adalah sebesar 10 g/dl.
(Widayanti, 2008).
koefisienkorelasi sebesar 0,797 pada Sig (2-tailed) sebesar 0,000 atau sebih kecil
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulastri
penyembuhan luka post section caesarea di ruang Mawar I RSUD DR. Moewardi
Surakarta, dari hasil uji statistic didapatkan hasil nilai p = 0,000, hal ini berarti
penyembuhan luka post section caesarea. Tidak ada satupun pasien yang tereksklusi
karena terjadi luka infeksi luka operasi. Sedangkan dari kesimpulan dari
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan judul “Hubungan
1. Mayoritas umur responden terdapat pada kelompok usia 31-35 tahun sebesar
81,3% dengan frekuensi sebanyak 39 orang, dan minoritas terdapat pada usia
39,6%.
sebesar 0%.
orang sebesar 33,3%, dan minoritas pada PNS dengan frekuensi 8 orang
sebesar 16,7%.
caesarea di rumah sakit umum tapanuli selatan hasil ρ value = 0,000 dimana
42
43
6.2 Saran
luka post section caesarea di rumah sakit umum tapanuli selatan, maka peneliti
memberi saran
1. Bagi Penelitian
Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai salah satu referensi bagi
Padang Sidimpuan.
3. Bagi responden
yang berkualitas dalam bedang medical bedah dan maternitas, misalnya dengan
cara melakukan pengecekan hemoglobin pada hari ke-1 sampai hari ke-7 post
sectio caesarea, agar kadar hemoglobin pasien dapat dipantau secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Boyle, M. (2008). Kedaruratan dalam Persalinan: Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC.
(2009). Pemulihan Luka: Seri Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC.
Harmanto, N & Subroto, M., A. (2007). Pilih Jamu dan Herbal Tanpa Efek
Samping.Jakarta: Gramedia
Kasdu, D. (2005). Operasi Caesar. Jakarta: Wisma Hijau.
Jitowiyono, S & Kristiyanasari, W. (2012). Asuhan Keperawatan Post Operasi.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Liu, D. T. Y. (2008). Manual Persalinan, Edisi 3. Jakarta: EGC.
Llewellyn, D & Jones. (2005). Setiap Wanita. Delapratasa Publishing.
Manuaba, I. A. C,. Manuaba, I. B. G. F & Manuaba, I. B. G. (2012). Ilmu
Keperawatan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Keperawatan, Edisi 2. Jakarta: EGC.
Medforth, J., Battersby, S., Evans, M,. Marsh, B., & Walker, A,. (2013).
KeperawatanOxford: Jakarta: EGC.
Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Mochtar, R. (2012). Sinopsis Obstetri, Jilid 2. Jakarta: EGC.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nugroho, M. (2012, hal.65-66). Pengaruh Suhu dan Lama Ekstraksi Secara
Pengukusan Terhadap Rendemen dan Kadar Albumin Ikan Gabus
(Ophiocephalus Striatus. Jurnal Teknologi Pangan Vol.3 No.1, hal 65-66.
Oxom, H & Forte, W. R. (2010). Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Polit, D. F & Beck, C. T. (2008). Nursing Research, Seven Edition.
Purwanti, E. (2012). Asuhan Kebidanan untuk Ibu Nifas. Yogyakarta: Cakrawala
Ilmu.
Rukiyah, A., Y, dkk. (2011). Asuhan Keperawatan . Jakarta: Trans Info Media.
Shelov, S. P. (2005). Panduan Lengkap Perawatan untuk Bayi dan Balita. Jakarta:
Arcan.
Simkin, P., Whalley, J,. & Keppler, A,. (2008). Panduan Lengkap Kehamilan,
Melahirkan & Bayi. Jakarta: Arcan.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. (2007).
Ilmu Bedah Keperawatan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Winarto. (2004). Khasiat & Manfaat Buah Bit. Jakarta: Gramedia.
Yulianti, D. (2006). Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan & Persalinan.
Jakarta: EGC.
Sugianto, d., (2013). Pokok Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jakarta: Lembaga Penerbitan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sulastri, 2011. Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Penyembuhan Luka Post
Sectio Caesarea di Ruang Mawar I RSUD dr. Moewardi Surakarta.
Gaster, 8(2), pp. 772-782.
Syaifuddin, 2009. Anatomi Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Widayanti, S., 2008. Analisis Kadar Hemoglobin Pada Anak Buah Kapal PT.
Salam Pacific Indonesia Lines di Belawan Tahun 2007. Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Wiknjosastro, H., 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Penerbit Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
World Health Organization, 2008. Worldwide Prevalence of Anemia 1993-2005,
s.l.: WHO Global Database on Anemia
Jitowiyono, S. & Kristiyanasari, W., 2010. Asuhan Keperawatan Post Operasi
dengan Pendekatan, NIC, NOC. Yogyakarta: Nuha Medika.
Kounteya, S., 2010. Caesarian Section for Fall Birth in India. [Online] Available
at: http://timesofindia.indiatimes.com
La Van, F. & Hunt, T. K., 1990. Oxygen and Wound Healing. Clinical Plastic
Surgery.
Maton, A., 1993. -----Zn Biology and Health. Englewood Cliffs, New Jersey, USA:
Prentice Hall.
Brunner & Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta:
EGC.
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Nim : 17010017
Hormat Saya,
Peneliti
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan untuk turut berpartisipasi
dan bersedia menjadi responden pada penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
Sakit Umum Daerah Sipirok”, saya telah diberikan informasi tentang tujuan dan
manfaat penelitian ini dan saya memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini
dengan memberikan pendapat dan respon saya tanpa tekanan dan paksaan dari pihak
manapun. Saya mengerti bahwa resiko yang terjadi tidak ada dan saya juga tahu
bahwa penelitian ini tidak membahayakan bagi saya, serta berguna untuk keluarga
saya.
Responden
( )
KUESIONER (REFAY EKHA)
A. Petunjuk Pengisian
2. Pilihlah jawaban dengan cara memberi tanda Chek List (√) pada jawaban
yang anda pilih dan mengisi pada tempat yang tersedia sesuai dengan
B. Data Demografi
No. Responden :
Kadar Hb
a. Hari ke-2 :
b. Hari ke-7 :
Tanggal :
1. Nama :
2. Umur :
Tidak sekolah
SD
SLTP
SLTA
Akademi / Perguruan tinggi
5. Pekerjaan
\ :
\
Ibu Rumah Tangga
Petani
PNS
Swasta
Wiraswasta
Lembar kuesioner Penyembuhan Luka SC
Keterangan jawaban :
1 : Baik
2 : Tidak Baik
-E
lVln:U*-:eai i ;d ;..r;;"i;.r; T**.-*a p,raE*ue
,i,,,-. .i;,,,r::
I r*€;t; yg,n^P;.*^b- fia)r'L- .'++-r
ulEt tn14 i' I
't"; k-^---"-
'-'J'
tw(, tai" t^
,?r\ {
itfr f uu
An* t#rs.. ****i
]r'\r
f- i
i,EnIEAR. KONSUA"TAS{
\nf
,vl
--
&*nhUk*r Q,-avltonur
f [\- ]r
V{
i
t'i I
I_
'i"
.,
rt, { t,-' ,1
:m ol t-
[c,l^otra., $tor..o. lKni
c,-l
',/
l-
i
Il-
I
Iti -)l
J
t
i
I
i
ir
frr",,* l'^'ga n
q
I
l
I
i
I
r hkk"d
t
i-
I
Ff,h' E*r{'^k^
I
I
iiLi