Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia

Universitas Aufa Royhan Kota Padangsidimpuan

Hubungan Perubahan Kepribadian Pasien Stroke Dengan Ansietas Pada


Caregiver Di Wilayah Kerja Puskesmas Sihepeng Mandailing
Natal Tahun 2021

Aprilia Megawati Hutabarat1, Nanda Masraini Daulay2,


Henny Sahriani Siregar 3
Mahasiswi Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan1
Dosen Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan2,3
megawatiaprillia4@gmail.com, +62 812-6228-0339

ABSTRAK
Pada umumnya pasien stroke tidak mampu mandiri lagi, dan sebagian besar mengalami
kesulitan mengendalikan emosi. Perubahan kepribadian penderita stroke tersebut
merupakan salah satu dari keluhan yang sering disampaikan oleh pengasuh atau caregiver
penderita stroke.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan perubahan
kepribadian pasien stroke dengan ansietas pada caregiver di wilayah kerja Puskesmas
Sihepeng Mandailing Natal Tahun 2021. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif
dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah caregiver
penderita stroke yang tercatat di Puskesmas Sihepeng pada tahun 2020 yaitu sebanyak 29
orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 29 orang. Hasil penelitian melalui uji statistik Kolmogorov-
smirnov menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara hubungan perubahan
kepribadian pasien stroke dengan ansietas pada caregiver di wilayah kerja Puskesmas
Sihepeng Mandailing Natal tahun 2021 dengan nilai p-value= 0,023 (<0,05). Hasil
penelitian ini merekomendasikan agar caregiver mampu memberikan efek positif dalam
memberikan asuhan dan mampu menerima dengan baik perubahan kepribadian yang
terjadi pada penderita stoke. Semua anggota keluarga lain harus bisa saling memberikan
dukungan positif sehingga penderita stroke merasa lebih baik dan caregiver tidak merasa
cemas.

Kata kunci : Perubahan kepribadian, stroke, ansietas caregiver.

ABSTRACT
In general, stroke patients are not able to be independent anymore, and most have
difficulty controlling emotions. The change in the personality of stroke patients is one of
the complaints that are often conveyed by caregivers or caregivers of stroke patients. di
wilayah kerja Puskesmas Sihepeng Mandailing Natal Tahun 2021. The design of this
research is descriptive correlation with cross sectional approach. The population in this
study were caregivers of stroke sufferers who were recorded at the Sihepeng Health
Center in 2020, which were 29 people. The sampling technique in this study was total
sampling with a total sample of 29 people. The results of the study through the
Kolmogorov-Smirnov statistical test showed that there was a significant influence
between the relationship between changes in the personality of stroke patients and
anxiety in caregivers di wilayah kerja Puskesmas Sihepeng Mandailing Natal tahun
2021with p-value = 0.023 (<0.05). The results of this study recommend that caregivers
are able to have a positive effect in providing care and be able to properly accept
personality changes that occur in stroke sufferers. All other family members must be able
to give each other positive support so that stroke sufferers feel better and caregivers do
not feel anxious.

Keyword : Personality changes, stroke, caregiver anxiety.

1. PENDAHULUAN finansial terkait dengan peran tersebut


(Putri, dkk, 2014).
Stroke merupakan penyebab Perubahan kepribadian merupakan
kematian ketiga di dunia setelah salah satu dari keluhan yang sering
penyakit jantung koroner dan kanker, disampaikan oleh pengasuh setelah
baik di negara maju maupun negara sahabat atau keluarga menderita stroke.
berkembang. Pada tahun 2012, stroke Beberapa studi telah melaporkan tentang
adalah penyebab kematian pada perubahan kepribadian dari laporan
peringkat tiga secara global. Dari 17,5 cross sectional tanpa adanya penilaian
juta kematian akibat penyakit kepribadian sebelum stroke (Silaen et al,
kardiovaskular pada tahun 2012, 2008).
diperkirakan 6,7 juta (38,28 %) Berdasarkan data pendahuluan yang
disebabkan oleh stroke (WHO, 2015). diperoleh peneliti dari Puskesmas
Data statistik menunjukkan hampir Sihepeng Mandailing Natal pada tahun
4 juta orang di Amerika Serikat 2017 jumlah penderita stroke tercatat
menderita stroke. (Alrasyid, 2011). sebanyak 15 orang, tahun 2019
Berdasarkan Riskesdas (2018), bertambah menjadi 23 orang, dan satu
prevalensi stroke di Indonesia mencapai tahun terakhir pada tahun 2020 tercatat
12,1 per 1000 orang. Angka ini sebanyak 29 orang penderita stroke yang
meningkat dibandingkan pada tahun semuanya caregivernya adalah keluarga
2007 sebesar 8,3 per 1000 orang. pasien sendiri.
Berdasarkan data Riskesdas (2018) Peneliti melakukan survey
prevalensi stroke di Sumatera Utara pendahuluan berupa wawancara kepada
berdasarkan diagnosis dokter penduduk 8 orang penderita stroke dan
umur ≥ 15 tahun pada tahun 2013 caregvivernya, kedelapan pasien stroke
sebanyak 7,2% dan meningkat pada tersebut mengatakan merasa cemas dan
tahun 2018 menjadi 9,5%. kadang stress dengan keadaannya saat
Berdasarkan Laporan Riskesdas ini karena tidak mampu memenuhi
Sumut (2018) prevalensi stroke di kebutuhan hidupnya sehari-hari secara
Kabupaten Mandailing Natal mencapai mandiri. Begitu juga dengan caregiver
14 per seribu dari jumlah penduduk yang kebetulan adalah keluarga dari
Sumatera Utara pada tahun 2018. pasien stroke tersebut. Mereka
Pada umumnya pasien stroke tidak mengatakan ikhlas membantu dan
mampu mandiri lagi, sebagian besar merawat klien, namun kadang merasa
mengalami kesulitan mengendalikan terbebani jika pasien merasa stress dan
emosi. Kebutuhan ADL (Activity Daily mengeluh karena penyakitnya dan
Living) tidak terpenuhi, keadaan seperti karena perubahan fisik maupun
ini secara langsung membuat angka psikologis, sehingga caregiver menjadi
ketergantungan terhadap keluarga akan cemas dengan keadaan pasien saat ini.
semakin bertambah (Sylvia, 2009). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Caregiver seringkali mengalami depresi, mengetahui hubungan perubahan
ansietas, fatique, isolasi sosial, kepribadian pasien stroke dengan
ketegangan hubungan dan permasalahan ansietas pada caregiver di wilayah kerja
Puskesmas Sihepeng Mandailing Natal dengan memberikan kuesioner kepada
Tahun 2021. responden yang sebelumnya telah
dijelaskan dan dimintai persetujuan,
2. METODE PENELITIAN selanjutnya responden dipersilahkan
mejawab kuesioner, setelah responden
Jenis penelitian ini adalah mengisi semua kuesioner dan data
penelitian kuantitatif. Desain penelitian terkumpul semuanya dengan jelas,
ini adalah deskriptif korelatif dengan peneliti melakukan pengolahan data atau
endekatan yang digunakan adalah cross analisa data. Analisa univariat
sectional. Penelitian ini akan dilakukan
dilakukan untuk memberi gambaran
di wilayah kerja Puskesmas Sihepeng
dengan alasan terdapat jumlah sampel dan penjelasan tentang karekteristik
yang cukup yaitu penderita stroke yang masing-masing variabel yang diteliti,
tercatat berkunjung di Puskesmas sedangkan analisa bivariat dilakukan
Sihepeng setiap tahun jumlahnya untuk menganalisis hubungan antara
semakin bertambah serta serta belum perubahan keribadian pasien stroke
pernah dilakukan penelitian sebelumnya dengan ansietas pada caregiver
tentang hubungan antara perubahan dengan menggunakan uji statistik
keribadian pasien stroke dengan ansietas Kolmogrov-smirnov.
pada caregiver di lokasi tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
2021. Populasi dalam penelitian ini
adalah caregiver penderita stroke yang Analisa Univariat
tercatat di Puskesmas Sihepeng pada
tahun 2020 yaitu sebanyak 29 orang. Tabel 1. Distribusi Frekuensi
Teknik pengambilan sampel dalam Berdasarkan Karakteristik Res-
penelitian ini adalah total sampling. ponden
Alasan pengambilan total sampling Karakteristik F %
karena jumlah populasi kurang dari 100. Responden
Sampel yang diambil untuk penelitian Umur
ini yaitu 29 orang. 17-25 3 10,3
Instrumen atau alat yang akan 26-35 4 13,9
digunakan untuk melakukan penelitian 36-45 8 27,6
ini yaitu kuesioner perubahan 46-55 8 27,6
kepribadian yang diadopsi dari 56-65 3 10,3
penelitian Stone, et al (2005) yang >65 3 10,3
berjudul “Personality Change After Jenis Kelamin
Stroke: Some Preliminary Observations” Laki-laki 9 31,0
berisi tentang 30 item pernyataan Perempuan 20 69,0
meliputi 18 pernyataan sikap positif, Pendidikan
dan 12 item penyataan sikap negatif dan Tidak tamat SD 3 10,3
kuesioner tingkat kecemasan caregiver SD 8 27,6
yang diukur dengan menggunakan SMP 2 6,9
“Hamilton Rating Scale For Anxiety SMA 10 34,5
(HARS)” yang dikutip dari Nursalam Perguruan Tinggi 6 20,7
(2013) untuk menilai tingkat ansietas Pekerjaan
caregiver penderita stroke. Prosedur Tidak bekerja 9 31,1
penelitian dimuali dari peneliti PNS/TNI/POLRI 3 10,3
mengajukan surat izin penelitian ke Wiraswasta 4 13,8
Puskesmas Sihepeng, kemudian Buruh/tani/nelayan/peter 13 44,8
dilakukan pengumpulan data penelitian,
nak,dll Sejalan dengan penelitian yang
Total 29 100 dilakukan oleh Hartati (2012) yang
% mengatakan bahwa mayoritas caregiver
Berdasarkan hasil penelitian yang merawat pasien stroke adalah
didapatkan mayoritas responden perempuan yaitu sebanyak 79,5%.
berumur 46-55 tahun sebanyak 8 orang Berdasarkan pendidikan,
(27,6%). Menurut Depkes usia tersebut mayoritas responden memiliki
merupakan usia dewasa akhir, caregiver pendidikan SMA yaitu sebanyak 10
yang berusia dewasa dianggap cukup orang (34,5%). Tingkat pendidikan
matang dalam pengalaman hidup, menentukan seseorang untuk memiliki
bijaksana dalam mengambil keputusan, pengetahuan yang lebih luas,
mampu berpikir rasional, mampu kemampuan dan keterampilan serta
mengendalikan emosi dan semakin ketika petugas kesehatan menyampaikan
toleran terhadap orang lain (Nuraenah, pendidikan kesehatan terkait masalah
Mustikasari, & Putri, 2014). kesehatan pasien, keluarga dapat
Menurut asumsi peneliti usia memahami informasi yang diberikan
mayoritas pada penelitian ini adalah usia yang nantinya bermanfaat untuk
dewasa karena pada usia dewasa perawatan (Zahra, 2016).
seseorang sudah lebih dianggap mampu Penelitian ini didukung oleh
dalam merawat anggota keluarga yang penelitian Adianta dan Wardianti (2018)
sakit, lebih mampu mengendalikan yang menemukan bahwa caregiver
emosi, lebih produktif, dan lebih dengan tingkat pendidikan SD
bijaksana dalam melakukan tindakan. cenderung mengalami beban berat lebih
Hal ini didukung oleh hasil penelitian banyak yaitu sejumlah 28 responden
Putri (2013) yang mengatakan bahwa (27,5%), sedangkan pada pendidikan
rata-rata usia caregiver yaitu 40,78 SMA mayoritas mengalami beban
tahun, dimana usia tersebut termasuk sedang yaitu sebanyak 18 responden
dalam usia dewasa. (17,6%). Hal ini dapat diartikan bahwa
Berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan yang tinggi
mayoritas responden berjenis kelamin menandakan adanya beban yang
perempuan yaitu sebanyak 20 orang semakin ringan. Sebaliknya tingkat
(69,0%), dan minoritas berjenis kelamin pendidikan yang rendah memiliki beban
laki-laki sebanyak 9 orang (31,0%). yang lebih tinggi.
Di Indonesia peran perempuan Berdasarkan pekerjaan, mayoritas
adalah mengurus rumah tangga, seperti responden bekerja sebagai buruh/tani
memasak, mencuci, membersihkan yaitu sebanyak 13 orang (44,8%), yang
rumah, melayani suami, dan merawat tidak bekerja sebanyak 9 orang (31,1%),
anggota keluarga, sedangkan peran laki- yang bekerja sebagai wiraswasta
laki adalah mencarinafkah sehingga sebanyak 4 orang (13,8%), dan yang
dalam hal ini perempuan lebih banyak bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI
berperan dalam merawat keluarganya sebanyak 3 orang (10,3%).
yang sakit (Utami, 2013). Pekerjaan merupakan kegiatan yang
Menurut asumsi peneliti perempuan menyita waktu sehingga pekerjaan
lebih dominan mengurus anggota mempunyai pengaruh terhadap keluarga
keluarga yang sakit karena perempuan dalam memberikan perawatan (Wawan
memiliki kesabaran yang lebih dalam & Dewi, 2011). Menurut asumsi peneliti
melakukan sesuatu hal dibanding pekerjaan memberikan dampak bagi
dengan laki-laki, sehingga pasien akan caregiver dimana semakin banyak dan
merasa lebih diperhatikan dan merasa berat pekerjaannya maka beban
nyaman. caregiver akan semakin banyak
sehingga kurang fokus dalam merawat perubahan negatif sebanyak 10 orang
penderita stroke, namun jika penderita (34,5%). Seseorang yang menderita
stroke bisa menunjukan sikap yang stroke dapat mengalami gangguan
positif maka caregiver akan merasa fungsional. Gangguan-gangguan
bebannya berkurang dan lebih tersebut seperti paralisis, kelemahan,
mengasihi panderita stroke.
Sesuai dengan penelitian yang
kesulitan, berbicara atau memahami,
dilakukan oleh Putri (2013) sebanyak kesulitan menelan, dan hilangnya
60,1% caregiver berstatus bekerja. Hal sebagian penglihatan di salah satu
ini disebabkan karena caregiver sisi. Kondisi tersebut tentunya akan
mempunyai tanggung jawab untuk menjadikan penerimaan diri
membiayai keluarganya khususnya penderita menjadi rendah.
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari Tabel 3. Distribusi Frekuensi
dan kebutuhan akan pelayanan Tingkat Ansietas Caregiver
kesehatan. Tingkat
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kecemasan F %
Perubahan Kepribadian Pasien Caregiver
Stroke Tidak ada
14 48,3
Perubahan kecemasan
Kepribadian F % Kecemasan ringan 9 31,0
Pasien Stroke Kecemasan sedang 6 20,7
Negatif 10 34,5 Kecemasan berat 0 0,0
Positif 19 65,5 Kecemasan sangat
0 0,0
Total 29 100,0 % berat
Berdasarkan hasil penelitian kepada Total 29 100,0%
29 responden, perubahan kepribadian Berdasarkan hasil penelitian yang
pasien stroke mayoritas mengalami didapat dari 29 responden, tingkat
perubahan yang positif yaitu sebanyak kecemasan caregiver mayoritas tidak
19 orang (65,5%). Menurut analisa ada kecemasan. yaitu sebanyak 14 orang
peneliti, responden mengalami (48,3%), caregiver dengan tingkat
perubahan positif karena adanya kecemasan ringan sebanyak 9 orang
penerimaan diri yang baik dari (31,9%), dan caregiver dengan tingkat
responden dan juga dukungan yang kecemasan sedang sebanyak 6 orang
bersifat positif dari caregiver. (20,7%), dan 2 kategori kecemasan
Hurkock (2010) mengatakan bahwa lainnya yaitu kecemasan berat dan
individu yang menerima dirinya kecemasan sangat berat tidak ada
memiliki penilaian yang realistik tentang responden yang mengalami hal berikut
sumber daya yang dimilikinya, yang yaitu 0 (0,0%).
dikombinasikan dengan apresiasi atas Kesiapan caregiver dalam
dirinya secara keseluruhan. Artinya, melakukan pengasuhan pada pasien
individu itu memiliki kepastian akan stroke sehingga tingkat kecemasan
standar dan teguh pada pendirian, serta rendah juga dipengaruhi oleh dukungan
mempunyai penilaian yang realistik keluarga maupun dari orang-orang
terhadap keterbatasannya tanpa mecela sekitar lainnya. Adanya dukungan
diri. Orang yang memiliki penerimaan orang-orang sekitar menjadikan
diri yang baik tahu aset yang dimiliki caregiver lebih kuat, sehingga mampu
dirinya dan bisa mengatasi cara dalam menjalani perannya.
mengelolanya. Berdasarkan penelitian diatas
Selain perubahan positif, dari sejalan dengan penelitian Hagedoorn
hasil penelitian ada yang mengalami (2019) dimana menyatakan bahwa
pengasuh yang merasa siap untuk caregiver 29 responden menunjukkan
pengasuhan setelah anggota keluarga responden dengan caregiver dengan
yang sakit keluar dari rumah sakit, tingat kecemasan tidak ada, didapatkan
ditemukan memiliki efek positif pada perubahan negatif sebanyak 1 orang
pasien dan keluarga. Efek positif (3,5%) dan yang perubahan positif
tersebut berhubungan dengan sebanyak 13 orang (44,8%). Cargiver
berkurangnya rasa sakit, meningkatnya dengan kecemasan ringan didapatkan
status kesehatan fungsional dan mental perubahan kepribdian negatif pasien
pasien. Selain itu, kualitas hidup stroke sebanyak 4 orang (13,8%), dan
caregiver menjadi lebih baik dan tingkat yang mengalami perubaan positif
kecemasan serta beban penasuh lebih sebanyak 5 orang (17,2%). Caregiver
rendah. dengan kecemasan sedang didapatkan
Analisa Bivariat perubahan kepribadian negatif sebanyak
5 orang (17,2%) dan yang mengalami
Tabel 4. Hubungan Perubahan perubahan positif sebanyak 1 orang
Kepribadian Pasien Stroke (3,5%).
Dengan Ansietas Pada Caregiver Berdasarkan hasil dari presentasi
Perubahan Kepribadian diatas peneliti memberikan asumsi yaitu
Ansie Pasien Stroke p- perubahan kepribadian pasien stroke
tas
Peruba Peruba va mempengaruhi tingkat ansietas
Pada
han han Total lu caregiver, dimana jika perubahan
Careg
Negatif Positif e
iver kepribadian pasien stroke cenderung
N % N % N %
pada hal-hal yang positif maka tingkat
Tidak
kecemasan caregiver rendah. Begitupun
ada
3, 44 48 sebaliknya jika pasien stroke mengalami
kece 1 13 14
5 ,8 ,3 perubahan kepribadian yang negatif
masa
n maka beban caregiver akan menjadi
Kece berat sehingga membuat tingkat ansietas
masa caregiver menjadi meningkat.
13 17 31
n 4 5 9 Perubahan diri menjadi lebih
,8 ,2 ,0
ringa positif karena penerimaan diri adalah
n
Kece
sikap ang merupakan rasa puas pada
masa 20 kualitas dan bakat. Pengakuan akan
17 3, keterbatasan diri ini tidak diikuti
n 5 1 6 ,7 0,
,2 5
sedan 02 dengan perasaan malu ataupun
g 3 bersalah. Individu ini akan menerima
Kece
kodrat mereka apa adanya (Stuart,
masa 0, 0, 0,
0 0 0 2013). Dapat dikataan bahwa
n 0 0 0
berat perubahan positif pada diri pasien
Kece stroke akan membantu individu
masa dalam menyesuaikan diri sehingga
0, 0, 0,
n 0 0 0 sifat-sifat dalam dirinya seimbang
0 0 0
sanga
t berat dan terintegrasi.
10 Penelitian juga menunjukkan
34 65 bahwa kepribadian berhubungan dengan
Total 10 19 29 0,
,5 ,5 kecemasan (Middeldorp 2006, dalam
0
Dari hasil penelitian yang Fahrunnisa, 2018). Selain kepribadian,
dilakukan oleh perubahan kepribadian karakteristik caregiver menjadi faktor
pasien stroke dengan ansietas pada internal yang mempengaruhi kecemasan
antara lain seperti jenis kelamin, berat tidak ada responden yang
pendidikan, status ekonomi, kurangnya mengalami hal berikut.
hubungan dengan pasien, strategi Berdasarkan hasil penelitian
koping, evaluasi diri yang negatif, menggunakan uji statistik Kolmogorov-
buruknya keterampilan sosial dan smirnov untuk mengetahui adanya
perilaku penghindaran (Hopko dalam hubungan perubahan kepribadian pasien
Bitsika et al, 2010). stroke dengan ansietas pada caregiver
Dari hasil analisa statistik pada statistik dengan menggunakan uji
penelitian ini, dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov, diperoleh p-
Kolmogorov-smirnov, diperoleh p- value= 0,023 (<0,05), artinya ada
value= 0,023 (<0,05), artinya ada hubungan perubahan kepribadian pasien
hubungan perubahan kepribadian pasien stroke dengan ansietas pada caregiver di
stroke dengan ansietas pada caregiver di wilayah kerja Puskesmas Sihepeng
wilayah kerja Puskesmas Sihepeng Mandailing Natal tahun 2021
Mandailing Natal tahun 2021. Hal ini
sejalan dengan penelitian Silaen et al Saran
(2008) tentang hubungan antara
kepribadian pasca-stroke dengan Diharapkan penelitian ini menjadi
ansietas dan depresi pada pengasuh masukan pengetahuan bagi responden,
menyatakan bahwa terdapat hubungan dan menambah wawasan bagi
yang bermakna antara perubahan masyarakat sehingga mampu memahami
kepribadian dengan depresi dan ansietas bahwa adanya hubungan perubahan
pada pengasuh dengan nilai p < 0,05. kepribadian pasien stroke dengan
ansietas pada caregiver. Bagi peneliti
selanjutnya, penelitian ini dapat
4. KESIMPULAN DAN SARAN dijadikan sebagai landasan untuk
Kesimpulan meneliti lebih mendalam mendalam
tentang perubahan kepribadian
Berdasarkan hasil penelitian
pasien stroke dengan ansietas pada
diperoleh umur responden mayoritas
responden berumur 46-55 tahun caregiver.
sebanyak 8 orang (27,6%), jenis kelamin
mayoritas perempuan sebanyak 20 orang 5. REFERENSI
(69,0%), pendidikan mayoritas SMA Adianta, I. K. A., & Wardianti, G. A.
yaitu sebanyak 10 orang (34,5%), (2018). Beban Keluarga Pada
pekerjaan mayoritas sebagai buruh/tani Penderita Diabetes. Jurnal Riset
yaitu sebanyak 13 orang (44,8%). Keperawatan.
Perubahan kepribadian pasien stroke Alrasyid. (2011). Unit Stroke :
mayoritas mengalami perubahan yang Manajemen Stroke Secara
positif yaitu sebanyak 19 orang Komprehensif. Jakarta : Balai
(65,5%), dan yang mengalami Penerbit FKUI.
perubahan negatif sebanyak 10 orang Fahrunnisah. (2018). Strategi Coping
(34,5%). Tingkat kecemasan caregiver Pada Caregiver Penderita Stroke.
mayoritas tidak ada kecemasan yaitu Jurnal Psikologi Integratif.
sebanyak 14 orang (48,3%), caregiver Hartati, J. (2012). Hubungan Tingkat
dengan tingkat kecemasan ringan Pengetahuan Dengan Perilaku
sebanyak 9 orang (31,9%), dan Family Caregiver Dalam Merawat
caregiver dengan tingkat kecemasan Penderita Paska Stroke Di Rumah
sedang sebanyak 6 orang (20,7%), dan 2 Tahun 2012. Jakarta : Universitas
kategori kecemasan lainnya yaitu Islam Negeri Syarif Hiddayatullah.
kecemasan berat dan kecemasan sangat
Hagedoorn. (2019). Metode Riset Sosial. WHO. (2015). World Health Statistic
Jakarta : Erlangga. Report 2015. Geneva: World
Hopko & Bitsika. (2010). How Is Health Organization.
Resilience Associated With Anxiety Zahra. (2016). Metakognisi Siswa dalam
And Depression? Analysis Of Pemecahan Masalah. Yogyakarta:
Factor Score Interactions Within A CV Budi Utama.
Homogeneous Sample. The German
Journal Of Psychiatry. Australia :
Brain & Behaviour Research 6. DOKUMENTASI KEGIATAN
Group, School of Social Sciences.
Hurlock, E. B. (2010). Psikologi
Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan Alih
Bahasa Istiwidayanti dkk. Edisi
Kelima. Jakarta : Erlangga.
Nuraenah, Mustikasari, & Putri, S. S. E.
(2014). Hubungan Dukungan
Keluarga Dan Beban Keluarga
Dalam Merawat Anggota Dengan
Riwayat Perilaku Kekerasan Di RS
Jiwa Islam. Jurnal Keperawatan
Jiwa.
Nursalam. (2013). Metodologi penelitian
Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Putri, Y. (2013). Prediktor Beban
Merawat Dan Tingkat Depresi
Caregiver Dalam Merawat Lanjut
Usia Dengan Demensia Di
Masyarakat. Jurnal Ners, 8(1).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
(2018). Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2018. Jakarta
: Kemenkes RI.
Stuart, G. W. (2013). Buku Saku
Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Sylvia. (2009). Faktor Penyebab Stroke.
Diakses pada tanggl 22 Februari
2021 dari http://www.penyebab
stroke ringan dan komplikasi
stroke.com/.
Utami. (2013). Asuhan Keperawatan
Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba
Medika.
Wawan & Dewi M. (2011). Teori Dan
Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
Dan Perilaku Manusi Cetakan II.
Yogyakarta : Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai