Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Sains Kesehatan Vol. 25 No.

3 Desember 2018

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP TINGKAT PEMULIHAN


PADA PASIEN STROKE INFARK DI RS SOBIRIN LUBUK LINGGAU

Effects of Early Mobilization on Recovery Rate in Stroke Infarct Patients in


Sobirin Lubuk Linggau Hospital

Dini Syavani1, S. Effendi1, Yuliawati1


1
Prodi Ilmu Keperawatan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Email: yuliawati002@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh mobilisasi dini terhadap
tingkat pemulihan pada pasien stroke infark di RS Sobirin Lubuk Linggau.Desain
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pra Eksperimental menggunakan
the one group pretest postest design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
pasien stroke infark di RS Sobirin Lubuk Linggau pada bulan Juli-Agustus 2018.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental
Sampling sebanyak 24 pasien. Penelitian ini menggunakan data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang didapat melalui penelitian langsung
menggunakan lembar observasi barthel indekspada pasien stroke infarak di RS
sobirin lubuk linggau. Data sekunder berupa buku, literatur, jurnal penelitian,
dan telaah internet yg terkait dg objek penelitian. Data yang didapat selanjutnya
dimasukkan ke dalam lembar isian. Analisis data dilakukan secara univariat,
bivariat dengan uji Chi-Square.Hasil penelitian didapatkan: (1) Dari 24 pasien
stroke infark didapatkan tingkat pemulihan sebelum mobilisasi dini dengan nilai
minimum 1, maksimum 11, rata-rata 4,62 dengan standar deviasi 3,28; (2) Dari
24 pasien stroke infark didapatkan tingkat pemulihan setelah mobilisasi dini
dengan nilai minimum 1, maksimum 13, rata-rata 6,04 dengan standar deviasi
3,906; (3)Ada pengaruh mobilisasi dini terhadap tingkat pemulihan pada pasien
stroke infark di RS Sobirin Lubuk Linggau.

Kata Kunci: mobilisasi dini, stroke infark,tingkat pemulihan

ABSTRACT
This study aimed to study the effect of early mobilization on recovery rates in
stroke infarct patients in Sobirin Lubuk Linggau Hospital.The design used in this
study was Pre Experimental using the one group pretest postest design. The
population of this study were all infarction stroke patients at Sobirin Lubuk
Linggau Hospital in July-August 2018. Sampling in this study used Accidental
Sampling techniques of 24 patients. This study used primary data and secondary
data. Primary data was data obtained through direct research using index
brainstorm observation sheets in infarction stroke patients in Sobirin hospital.
Secondary data in the form of books, literature, research journals, and internet
studies related to research objects. The data obtained was then entered into the
form. Data analysis was done by univariate, bivariate with Chi-Square Test.The

1
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 25 No. 3 Desember 2018

results were obtained: (1) Of the 24 infarction stroke patients, the recovery rate
before early mobilization was obtained with a minimum value of 1, a maximum of
11, an average of 4.62 with a standard deviation of 3.28; (2) Of the 24 infarction
stroke patients, recovery rates after early mobilization were obtained with a
minimum value of 1, a maximum of 13, an average of 6.04 with a standard
deviation of 3.906; (3) There was an influence of early mobilization on recovery
rates in stroke infarct patients in Sobirin Lubuk Linggau Hospital

Keywords: early mobilization, infarct stroke, rate of recovery

A. Pendahuluan pembuluh darah, seperti jantung dan


Berdasarkan data World Health stroke adalah kurangnya kesadaran
Organization (WHO), setiap tahunnya masyarakat untuk menerapkan pola
terdapat 15 juta orang di seluruh dunia hidup sehat (Mangoenprasodjo, 2012)
menderita stroke (Siswono, 2013). Upaya untuk meningkatkan
Diantaranya ditemukan jumlah derajat kesehatan salah satunya dengan
kematian sebanyak 5 juta orang, cara menurunkan jumlah penyakit
sedangkan 5 juta lainnya mengalami degeneratif seperti penyakit stroke
kecacatan yang permanen. Banyak (Dewi, 2014). Stroke dijumpai pada
penderita stroke menjadi cacat, tidak semua golongan umur namun sebagian
mampu lagi mencari nafkah, besar akan dijumpai pada usia di atas
tergantung pada orang lain, dan tidak 55 tahun. Insiden stroke meningkat
jarang menjadi beban bagi keluarganya secara eksponensial dengan
(Lumbantobing, 2013). bertambahnya usia, dimana akan terjadi
Stroke merupakan penyakit peningkatan 100 kali lipat pada mereka
serebro vascular yang semakin sering yang berusia 80-90 tahun. Insiden usia
dijumpai, di Amerika Serikat stroke 80–90 tahun adalah 300/10.000
merupakan penyebab kematian terbesar dibadingkan dengan 3/10.000 pada
ketiga dan menyebabkan kematian golongan usia 30–40 tahun. Stroke
90.000 wanita dan 60.000 pria setiap banyak ditemukan pada pria
tahun. Selain menyebabkan kematian, dibandingkan pada wanita (Bustan,
stroke juga merupakan penyebab utama 2011).
kecacatan dan penyebab seseorang Stroke menempati urutan ketiga
dirawat di Rumah Sakit dalam waktu dalam urutan penyebab kematian,
lama. Pada tahun 2000, penderita setelah penyakit jantung dan keganasan
stroke di Amerika Serikat di negara maju. Di negara berkembang,
menghabiskan biaya sebesar 30 milyar selain jumlahnya yang banyak angka
dolar Amerika untuk perawatan kematiannya masih cukup tinggi,
(Adam, 2000 dalam Ode, 2012). stroke merupakan penyakit neurologis
Jumlah penderita stroke di yang terbanyak dijumpai (Khasanah,
Indonesia dari tahun ke tahun terus 2012). Serangan stroke adalah akut dan
meningkat. Stroke di Indonesia menyebabkan kematian mendadak,
merupakan pembunuh nomor tiga angka kematian dapat mencapai 36%.
setelah penyakit infeksi dan jatung Namun sampai dewasa ini belumlah
koroner (Misbach, 2011). Sekitar 28,5 jelas penyebabnya. Secara patofisiologi
persen penderita penyakit stroke di dikatakan bahwa stroke berkaitan
Indonesia meninggal dunia. Salah satu dengan gangguan aliran darah ke otak
penyebab meningkatnya kasus penyakit (Bustan, 2011).

2
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 25 No. 3 Desember 2018

Penyebab stroke ada 2 stroke dalam peneltian ini “Adakah Pengaruh


infark (stroke iskemik/stroke non mobilisasi dini terhadap tingkat
hemoragik) dan stroke perdarahan pemulihan pada pasien stroke infark di
(stroke hemoragik).Stroke infark terjadi RS Sobirin Lubuk Linggau?”. Tujuan
karena aliran darah ke otak berkurang, penelitian ini adalah untuk mengetahui
sehingga oksigen yang sampai ke otak pengaruh mobilisasi dini terhadap
juga berkurang atau tidak ada tingkat pemulihan pada pasien stroke
tergantung berat-ringanya aliran darah infark di RS Sobirin Lubuk Linggau.
yang tersumbat(Junaidi, 2011).
Penderita stroke membutuhkan B. Metode Penelitian
program terapi mobilisasi dini, terapi Metode Desain yang digunakan
dilakukan secepatnya walaupun kondisi dalam penelitian ini adalah Pra
pasien masih di tempat tidur.Hal ini Eksperimental menggunakan The One
dimaksudkan untuk memperbaiki Group Pretest Postest Design. Populasi
fungsi neurologis dan mencegah dari penelitian ini adalah seluruh pasien
terjadinya kekakuan otot-otot tubuh stroke infark di RS Sobirin Lubuk
(Irfan, 2010). Mobilisasi sebaiknya Linggau pada bulan Juli-Agustus 2018.
dilakukan dimulai 24-48 jam pasca Pengambilan sampel dalam penelitian
stroke, baik untuk pasien dalam kondisi ini menggunakan teknik Accidental
koma maupun sadar.Hal yang dapat Sampling sebanyak 24 orang.
dilakukan mengangkat kepala, Penelitian ini menggunakan data
mengangkat kaki dan lengan, duduk. primer dan data sekunder. Data primer
Jika pasien sadar,pasien dapat dibantu adalah data yang didapat melalui
berdiri, agar perbaikan fungsi dapat penelitian langsung menggunakan
diharapkan. Manfaat dari mobilisasi lembar observasi barthel indekspada
dini adalah mengurangi komplikasi pasien stroke infarak di RS sobirin
yang berhubungan dengan tempat tidur lubuk linggau. Data sekunder berupa
seperti pneumonia, Deep Vena buku, literatur, jurnal penelitian, dan
Trombosis (DVT), emboli pulmoner, telaah internet yg terkait dg objek
dekubitus dan masalah tekanan penelitian. Data yang didapat
orthostatik (Artati, 2013) selanjutnya dimasukkan ke dalam
Berdasarkan data rekam medik lembar isian. Analisis data dilakukan
RS Sobirin Lubuk Linggau, didapatkan secara univariat, bivariat dengan Uji
jumlah pasien stroke pada tahun 2015 Chi-Square.
sebanyak 86 orang, lalu meningkat lagi
pada tahun 2016 menjadi sebanyak 95 C. Hasil Penelitian
orang dan semakin meningkat lagi pada 1. Analisis univariat
tahun 2017 menjadi sebanyak 237 Analisis univariat dilakukan
orang. Angka ini menunjukkan adanya untuk memperoleh gambaranGambaran
peningkatan yang signifikian kasus tingkat pemulihan pada pasien stroke
stroke di RS Sobirin Lubuk Linggau infark sebelum mobilisasi dini di RS
Berdasarkan latar belakang Sobirin Lubuk Linggau.
tersebut, maka rumusan masalah di
Tabel 1.
Gambaran Tingkat Pemulihan pada Pasien Stroke Infark Sebelum Mobilisasi Dini
di RS Sobirin Lubuk Linggau
Minimum Maksimum Mean Median Std. Deviation
1 11 4,62 4,00 3,281

3
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 25 No. 3 Desember 2018

Berdasarkan Tabel 1, tampak mobilisasi dini dengan nilai minimum


bahwa dari 24 pasien stroke infark 1, maksimum 11, rata-rata 4,62 dengan
didapatkan tingkat pemulihansebelum standar deviasi 3,281.

Tabel 2.
Gambaran Tingkat Pemulihan pada Pasien Stroke Infark Setelah Mobilisasi Dini
di RS Sobirin Lubuk Linggau
Minimum Maksimum Mean Median Std. Deviation
1 13 6,04 5,50 3,906

Berdasarkan Tabel 2, tampak 2. Analisis Bivariat


bahwa dari 24 pasien stroke infark Analisis bivariat digunakan
didapatkan tingkat pemulihan setelah untuk mengetahui pengaruh mobilisasi
mobilisasi dini dengan nilai minimum dini terhadap tingkat pemulihan pada
1, maksimum 13, rata-rata 6,04 dengan pasien stroke infark di RS Sobirin
standar deviasi 3,906. Lubuk Linggau menggunakan
Wilcoxon Matched Pairs Testkarena
data tidak berdistribusi normal.

Tabel 3.
Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Tingkat Pemulihanpada Pasien Stroke Infark
di RS Sobirin Lubuk Linggau
Variabel N Z p
Sebelum Mobilisasi Dini Negative Ranks 0
Setelah Mobilisasi Dini
Positive Ranks 16 3,572 0,000
Ties 8
Total 24

D. Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas Berdasarkan hasil penelitian,
didapat dari 24 orang pasien stroke dari 24 pasien stroke infark didapatkan
infark setelah dilakukan mobilisasi dini tingkat pemulihan sebelum mobilisasi
terdapat 16 orang mengalami dini dengan nilai minimum 1,
peningkatan tngkat pemulihan dan 8 maksimum 11, rata-rata 4,62 dengan
orang dengan tingkat pemulihan tidak standar deviasi 3,281. Hasil penelitian
berubah . Hasil uji dua sampel menunjukkan bahwa rata-rata stroke
berhubungan Wilcoxon Matched Pairs infark dengan skor ketergantungan 4,62
Test didapat nilai Z=3,572dengan atau dengan ketergantungan total
p=0,000<0,05 berarti signifikan, berdasarkan skor barthel indeks.
sehingga Ho ditolak dan Ha Sejalan dengan
diterima. Artinya ada pengaruh Kusumawardana (2011) Stroke dapat
mobilisasi dini terhadap tingkat menimbulkan berbagai gangguan
pemulihan pada pasien stroke infark di fungsi diantaranya fungsi motorik,
RS Sobirin Lubuk Linggau. fungsi sensorik, gangguan saraf cranial,
fungsi luhur, koordinasi dan fungsi
autonom. Keadaan ini akan
4
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 25 No. 3 Desember 2018

menyebabkan berbagai gangguan didapatkan pada pasein stroke infark


aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dengan tingkat ketergantungan
penderita pasca serangan stroke, karena maksimal skor 13 atau kategori
itu diperlukan program rehabilitasi ketergantungan ringan. Hal ini dapat
sedini mungkin pasca serangan stroke terjadi jika pada pasien stroke infark
dengan tujuan utama pasien dapat mendapatkan penanganan secepat
mencapai kemandirian dalam aktivitas mungkin dan dilanjutkan dengan
kehidupan sehari-hari, dimana kualitas mobilisasi dini, sehingga akibat lanjut
hidup pasien menjadi tujuan utamanya. dari perluasan infark sel otak dapat
Stroke juga penyebab utama terjadinya dicegah.
gangguan activities of daily living Pada hasil penelitian ini juga
(ADL), seperti makan, minum, menunjukkan adanya tingkat
berpakaian, mandi, menjaga kebersihan pemulihan yang beragam pada pasien
diri, toileting (Ambarwati, 2014). stroke infark setelah mobilisasi dini.
Berdasarkan hasil penelitian, Selain terdapat pasein dengan
tampak bahwa dari 24 pasien stroke ketergantungan ringan juga terdapat
infark didapatkan tingkat pemulihan pasein dengan tingkat ketergantungan
setelah mobilisasi dini dengan nilai total, ditunjukkan adanya nilai
minimum 1, maksimum 13, rata-rata minimum 1. Hasil ini menunjukkan
6,04 dengan standar deviasi 3,906. bahwa terdapat faktor pendukung lain
Hasil ini menunjukkan bahawa setelah yang dapat mempengaruhi tingkat
dilakukan mobilasasi dini rata-rata pemulihan pasien stroke infark setelah
pasien stroke infark dengan dilakukan mobilisasi dini. Seperti yang
ketergantungan berat. Perubahan disebutkan dalam teori menurut Junaidi
tingkat ketergantungan setelah (2011), faktor yang mempengaruhi
mobilisasi dini menunjukkan adanya status fungsional pasien stroke yaitu
peningkatan pemulihan pasien stroke umur, jenis stroke dan komplikasi
infark setelah dilakukan mobilisasi dini penyakit.
pada fase akut (Mursyid, 2007). Berdasarkan hasil peneltian
Menurut didapat 16 orang mengalami
Kusumawardana(2011) pada kasus peningkatan tingkat pemulihan.
stroke penderita akan mengalami Mobilisasi dini yang dilakukan berupa
perbaikan fungsional dari defisit kegiatan range of motion (ROM)
penyebab stroke selama fase akut, pada dimulai dari menggerakkan lengan dan
fase akut tersebut mobilisasi dini akan tangan, menggerakkan ujung jari kaki
membantu fungsional dari pasien pasca dan memutar pergelangan kaki,
serangan stroke. Ambarwati (2014) mengangkat tumit, menegangkan otot
menyebutkan ADL adalah aktivitas betis serta menekuk dan menggeser
yang dilakukan oleh seseorang secara kaki, miring ke kanan dan ke kiri,
rutin setiap hari dalam pemeliharaan pasien diajarkan duduk secara
diri. Pentingnya ADL pada penderita perlahan-lahan, setelah pasien dapat
pasca serangan stroke adalah dapat duduk, dianjurkan belajar berjalan
berprestasi dan berusaha tetap dapat (Mursyid, 2007). Dengan didukung
mandiri, paling tidak untuk melakukan ketersediaan fasilitas berupa ruangan
aktivitas fungsional personal. fisioterapi dengan alat-alat tang
Selain didapatkan nilai rata-rata lengkap serta didukung dengan adanya
dengan kategori ketergantungan berat tenaga fisioterapi maka kegiatan
setelah dilakukan mobilisasi dini, juga

5
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 25 No. 3 Desember 2018

mobilisasi dini dapat dilakukan pada penanganan yang lambat (Misbach,


pasien stroke. 2011).
Pada pasien stroke mobilisasi Menurut Rachmawati (2013)
dini dapat meningkatkan kekuatan otot, peningkatan pemulihan dapat
kekuatan otot yang baik dapat dipengaruhi oleh frekuensi serangan
meningkatkan status fungsional pasien dan waktu pasien stroke di bawa ke
stroke (Barbara & Kozier, 2005). rumah sakit setelah serangan, karena
Peneliti berpendapat peningkatan waktu 3-6 jam (golden period)
kekuatan otot bisa terjadi karena merupakan waktu yang penting untuk
kemauan pasien untuk melakukan penanganan stroke, karena dalam
mobilisasi dini dengan latihan gerak waktu ini terbukti efektif dalam
sendi menggunakan ROM. Hal ini pemulihan fungsi otak dan
merangsang otak untuk melakukan memperkecil kerusakan neuron setelah
gerakan motorik. stroke akibat penyumbatan pembuluh
Menurut Carpenito (2013) darah. Pada pasien stroke penanganan
Latihan mobilisasi dini diharapkan bisa yang terlambat akan mengantarkan
menstabilkan neurologis hemodinamik pada kondisi yang parah, seperti
yang dapat mempengaruhi neuroplastik kelumpuhan total, atau bahkan
sehingga memungkinkan perbaikan kematian (Mahendra, 2012).
fungsi sensorimotorik untuk melakukan Hasil uji dua sampel
pemetaan ulang di area otak yang berhubungan Wilcoxon Matched Pairs
mengalami kerusakan. Dengan stimuli Test didapat ada pengaruh mobilisasi
dari latihan mobilisasi dini bekuan dini terhadap tingkat pemulihan pada
darah yang menyumbat pembuluh pasien stroke infark di RS Sobirin
darah ke otak bisa terpecah dan area Lubuk Linggau. Hasil ini sejalan
otak yang mengalami periinfark bisa dengan Artati (2013) bahwa Penderita
pulih kembali serta pemetaan ulang di stroke membutuhkan program terapi
area otak ini bisa mengembalikan mobilisasi dini, terapi dilakukan
fungsi otak walaupun tidak kembali secepatnya walaupun kondisi pasien
secara normal. Dengan serangkaian masih ditempat tidur. Hal ini
latihan yang ditingkatkan diharapkan dimaksudkan untuk memperbaiki
dapat menghasilkan hasil yang lebih fungsi neurologis dan mencegah
baik. terjadinya kekakuan otot-otot tubuh.
Selain itu pada pasien stroke Mobilisasi sebaiknya dilakukan
infark selelah dialkukan mobilisasi dini dimulai 24-48 jam pascastroke, baik
terdapat 8 orang dengan tingkat untuk pasien dalam kondisi koma
pemulihan tidak berubah. Hal ini maupun sadar. Hal yang dapat
dipengaruhi oleh kondisi stroke yang dilakukan mengangkat kepala,
dideritanya berupa stroke berat dimana mengangkat kaki dan lengan, duduk.
telah mengalami plegia atau Jika pasien sadar, pasien dapat dibantu
kelumpuhan, selain itu waktu berdiri, agar perbaikan fungsi dapat
penanganan juga tururt menentukan diharapkan. Manfaat dari mobilisasi
dimana pada sien yang mendapatkan dini adalah mengurangi komplikasi
penanganan yang cepat atau dalam yang berhubungan dengan tempat tidur
masa golden period pemulihan akan seperti pneumonia, deep vena
lebih cepat dibandingkan dengan trombosis (DVT), emboli pulmoner,
responden yang mendapatkan dekubitus dan masalah tekanan
orthostatik (Smeltzer & Bare, 2010).

6
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 25 No. 3 Desember 2018

Mobilisasi dini perlu dilakukan 1891STROKE%20INFARK.pd


secara terprogram baik oleh ahli f
fisioterapi maupun bekerja sama Barbara & Kozier. (2005). Buku Ajar
dengan keluarga setelah terlebih dahulu Fondamental Keperawatan:
keluarga diajarkan tentang latihan Konsep, Proses & Praktik.
ROM. Selain itu perlu dibuat prosedur Jakarta: EGC
tetap dan jadwal latihan secara jelas Bustan. (2011). Epidemiologi Penyakit
misalnya dengan frekuensi 2 kali/hari Tidak Menular. Jakarta: PT.
setiap pagi dan sore. Mobilisasi dini Rineka Cipta.
dengan latihan ROM dapat diterapkan Carpenito, L. J. (2013). Diagnosa
dengan aman sebagai salah satu terapi Keperawatan : Aplikasi pada
yang memberikan dampak positif baik praktek klinik (Terjemahan).
secara fisik maupun psikologis. Latihan Edisi 6. Jakarta: EGC
ringan seperti latihan ROM memiliki Dewi. (2014). Buku Ajar Keperawatan
beberapa keuntungan antara lain lebih Gerontik. Yogyakarta: Penerbit
mudah dipelajari dan diingat oleh Deepublish.
pasien dan mudah diterapkan dengan Irfan. M. (2010). Fisioterapi Bagi
biaya yang murah yang dapat Insan Stroke. Yogyakarta:
diterapkan oleh keluarga atau penderita Graha Ilmu
stroke di rumah. Junaidi, I. (2011). Stroke Waspadai
Ancamannya.Yogyakarta: Andi
E. Kesimpulan Offset
1. Dari 24 pasien stroke infark Khasanah. N. 2012. Waspadai
didapatkan tingkat pemulihan Beragam Penyakit Gegeneratif
sebelum mobilisasi dini dengan nilai Akibat Pola Makan.
minimum 1, maksimum 11, rata-rata Yogyakarta: Laksana
4,62 dengan standar deviasi 3,281 Kusumawardana. (2011). Panduan
2. Dari 24 pasien stroke infark Praktis Pencegahan dan Pengo
didapatkan tingkat pemulihan batan Stroke.Jakarta: PT.
setelah mobilisasi dini dengan nilai Buana IlmuPopuler
minimum 1, maksimum 13, rata-rata Lumbantobing, S, M. (2013).
6,04 dengan standar deviasi 3,906 Neurologi Klinik Pemeriksaan
3. Ada pengaruh mobilisasi dini Fisik dan Mental. Jakarta:
terhadap tingkat pemulihan pada FKUI
pasien stroke infark di RS Sobirin Lumbantobing, S, M. (2013). Stroke.
Lubuk Linggau Jakarta: FKUI
Mahendra. (2012). Atasi Stroke
Daftar Pustaka
Dengan Tanaman Obat.
Ambarwati. F. R. (2014). Konsep
Jakarta: Penebar Swadaya
Kebutuhan Dasar Manusia.
Mangoenprasodjo. (2012). Solusi Sehat
Yogyakarta: Dua Satria Offset
Mengatasi Stroke. Jakarta:
Artati, Y. (2013). Pengaruh Mobilisasi
Agromedia Pustaka
Dini Pada Pasien Stroke Infark
Misbach. (2011). Pandangan Umum
Terhadap Peningkatan
Mengenai Stroke. Jakarta: Balai
Pemulihan Fungsional. Diakses
penerbit FKUI
pada tanggal 8 Maret 2018, dar
Mursyid. (2007). Manajemen Stroke
https://repository.unri.ac.id/jspu
Komprehensif.
i
/123456789/

7
Jurnal Sains Kesehatan Vol. 25 No. 3 Desember 2018

Yogyakarta: Pustaka Arifin Achmad Pekanbaru.


Cedekia Press Diakses pada tanggal 8 Maret
Ode, I. S. (2012). Asuhan 2018, dari
Keperawatan Gerontik https://repository.unri.ac.id/xml
Berstandartkan Nanda, NIC, ui/bitstream/handle/20jurnal.pdf
dan NOC Dilengkapi Teori dan Siswono. (2013). Buku Ajar Ilmu
Contoh Kasus Askep. Nuha Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI
Medika: Yogyakarta Smeltzer & Bare. (2010). Buku
Rachmawati. (2013). Gambaran Status AjarKeperawatan Medikal-
Fungsional Pasien Stroke Saat Bedah Brunner & Suddarth.
Masuk Ruang Rawat Inap Rsud Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai