Anda di halaman 1dari 93

SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN


KUALITAS HIDUP PADA PASIEN KANKER
PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI
DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2019

Oleh :

AGNES RIRIN SILALAHI


032015054

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
MEDAN
2019
2

SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN


KUALITAS HIDUP PADA PASIEN KANKER
PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI
DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2019

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)


dalam Program Studi Ners
pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Meda

Oleh :
AGNES RIRIN SILALAHI
032015054

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
MEDAN
2019
3
4
5
6
7
8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan

Kualitas Hidup Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalanin Kemoterapi

Di RSUP Haji Adam Malik Medan 2019”. Skripsi ini disusun untuk

menyelesaikan pendidikan Program Studi Ners Tahap Akademik STIKes Santa

Elisabeth Medan.

Penyusunan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Mestiana Br. Karo, DNSc selaku Ketua STIKes Santa Elisabeth Medan,

yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Samfriati Sinurat, S.Kep., Ns., MAN selaku Ketua Program Studi Ners

STIKes Santa Elisabeth Medan sekaligus penguji III yang memberikan

waktu dan kesempatan untuk membimbing , dan fasilitas serta pengarahan

dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Mardiati Barus, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen Pembimbing I sekaligus

penguji I yang telah memberikan waktu dalam membimbing dan memberi

arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.


9

4. Amnita Ginting, S.Kep., Ns selaku dosen Pembimbing II sekaligus

penguji II yang telah memberikan waktu dalam membimbing dan

memberi arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

baik.

5. Seri Rayani Bangun, S.Kp., M.Biomed selaku pembimbing akademik

yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan motivasi kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh tenaga pengajar dan tenaga kependidikan di STIKes Santa

Elisabeth Medan yang telah membimbing, mendidik dan membantu

penulis selama pendidikan di STIKes Santa Elisabeth Medan.

7. Pegawai dan staff RSUP Haji Adam Malik Medan yang membantu

penulis dalam mengumpulkan data.

8. Teristimewa kepada kedua orang tua saya yang tercinta Ayahnda E.V.

Silalahi dan Ibunda R.Panjaitan yang telah memberikan kasih sayang,

dukungan moril maupun finansial, dorongan serta doa kepada penulis. Tak

lupa juga kepada kakak,abang dan adik saya yang senantiasa memberikan

motivasi, doa, dan dorongan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi

9. Kepada kordinator asrama Sr. M. Atanasia Barasa FSE dan seluruh

karyawan asrama terkhusus kepada ibu Widya Tamba yang telah

memberikan nasehat dan senantiasa memberikan dukungan,motivasi dan

semangat dalam penyusunan skripsi ini.

10. Seluruh teman-teman seperjuangan Program Studi Ners STIKes Santa

Elisabeth Medan angkatan XI, yang memberikan semangat dan masukan


10

dalam penyelesaian skripsi ini, serta semua orang-orang yang penulis

sayangi yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, baik isi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa mencurahkan

berkat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyak membantu

penulis. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya profesi keperawatan.

Medan, Mei 2019

Peneliti

Agnes Ririn Silalahi


11

ABSTRAK

Agnes Ririn Silalahi 032015054

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Kanker


Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik Medan 2019

Program Studi Ners STIKes Santa Elisabeth Medan 2019


Kata kunci: Dukungan Keluarga, Kualitas Hidup, kanker, kemoterapi

(xviii +50+Lampiran)

Penderita kanker payudara yang menjalani kemoterapi tidak lepas dari


pengalaman penurunan kualitas hidup yaitu ketidak nyamanan fisik, psikologis,
hubungan sosial, dan lingkungan. Keempat domain tersebut menjadi perhatian
penting untuk mendapatkan hidup yang sehat bagi penderita kanker payudara
yang menjalani kemoterapi lewat dukungan keluarga sehingga penderia memiliki
harapan dan tujuan hidup. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang
menjalani kemoterapi di RSUP H.Adam Malik Medan. Penelitian menggunakan
Desain Korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
sejumlah 90 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling
dengan sampel sebanyak 73 responden. Data dikumpulkan melalui pengisian
kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan dukungan keluarga pada pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi sebesar (50,7%) baik , kualitas hidup pada
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi sebesar (54,8) cukup. Analisa
data menggunaka uji Spearman rank dengan nilai p=0,004(p<0,05) menunjukkan
ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi yang signifikan, dengan nilai r=0,330
dengan kekuatan korelasi sedang. Saran kepada tim pelayanan kesehatan agar
dapat memberikan intervensi yang tepat kepada pasien kanker payudara yang
menjalani kemoterapi dengan memberi dukungan dan memperhatikan gejala dari
kemoterapi sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien selama menjalani
kemoterapi.

Daftar Pustaka : 2005-2018


12

ABSTRACT

Agnes RirinSilalahi 032015054

The Relationship of Family Support and the Patient of Breast Cancer undergoing
chemotherapy at RSUP H. Adam Malik Medan 2019

Nursing Study Program 2019


Keywords: Family Support, Quality of Life, cancer, chemotherapy

(xviii + 50 + Appendix)

Sufferers breast cancer who undergo chemotherapy cannot be separated from the
experience of decreased quality of life, namely physical, psychological, social,
and environmental discomfort. Sufferers who undergo chemotherapy through
family support so that educators have hope and purpose in life. The relationship
between family support and quality of care is for patients who underwent
chemotherapy at RSUP H. Adam Malik Hospital Medan. The study uses
correlation design with a cross sectional approach. The populations in this study
are 90 people. Sampling used purposive sampling technique with a sample of 73
respondents. Data is collected through filling out questionnaires. The results
showed that patients undergoing chemotherapy were (50.7%) good at undergoing
chemotherapy was (54.8) sufficient. Data analysis used the Spearman rank test
with a value of p = 0.004 (p <0.05) indicating a relationship between family
support and quality of life patients who underwent significant chemotherapy, with
a value of r = 0.330 with a moderate strength correlation. Suggestions for the
health care team to be able to improve the quality of life of patients during
chemotherapy.

Bibliography: 2005-2018
13

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN .......................................................................................... i


SAMPUL DALAM ......................................................................................... ii
PERSYARATAN GELAR ............................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... v
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................. vi
PENGESAHAN .............................................................................................. vii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ........................................................ viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
ABSTRAK ...................................................................................................... xii
ABSTRACT ..................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1. Latar Belakang........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 6
1.3. Tujuan ........................................................................................ 7
1.3.1 Tujuan umum .................................................................. 7
1.3.2 Tujuan khusus ................................................................. 7
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
1.4.1 Manfaat teoritis ............................................................... 7
1.4.2 Manfaat praktis................................................................ 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9


2.1 Kanker Payudara ..................................................................... 9
2.1.1 Definisi ............................................................................ 9
2.2 Kemoterapi ............................................................................... 9
2.2.1 Definisi ........................................................................... 9
2.2.2 Jenis dan tujuan penggunaan kemoterapi ....................... 10
2.2.3 Efek samping kemoterapi .............................................. 10
2.3 Kualitas Hidup .......................................................................... 13
2.3.1 Defenisi kualitas hidup.................................................... 13
2.3.2 Penilaian kualitas hidup .................................................. 13
2.3.3 Domain kualitas hidup .................................................... 14
2.4 Konsep Dasar Keluarga............................................................ 15
2.4.1 Defenisi keluarga ............................................................ 15
2.4.2 Ciri-ciri keluarga ............................................................. 16
2.4.3 Fungsi keluarga ............................................................... 16
2.4.4 Pengertian dukungan keluarga ........................................ 17
2.4.5 Jenis dukungan keluarga ................................................. 18
2.4.6 Ciri-ciri bentuk dukungam keluarga ............................... 19
14

BAB 3 KERANGKA KONSEP ................................................................. 21


3.1 Kerangka Konseptual. .............................................................. 21
3.2. Hipotesis Penelitian .................................................................. 22

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 23


4.1. Rancangan Penelitian .............................................................. 23
4.2. Populasi Dan Sampel ................................................................ 23
4.2.1 Populasi .......................................................................... 23
4.2.2 Sampel ............................................................................ 24
4.2.3 Kriteria Inklusi ............................................................... 24
4.3. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ......................... 25
4.3.1 Variabel Penelitian ......................................................... 25
4.3.2 Defenisi Operasional ...................................................... 25
4.4. Instrumen Penelitian ................................................................. 26
4.5. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................... 29
4.5.1 Lokasi Penelitian ............................................................ 29
4.5.2 Waktu Penelitian ............................................................ 30
4.6. Prosedur Pengambilan Dan Pengumpulan Data ...................... 30
4.6.1 Pengambilan data ........................................................... 30
4.6.2 Teknik pengumpulan data .............................................. 31
4.6.3 Uji validitas dan reliabilitas ........................................... 32
4.7. Kerangka Operasional ............................................................ 32
4.8. Pengolahan Data ..................................................................... 33
4.9. Analisa Data ........................................................................... 34
4.10 Etika Penelitian ....................................................................... 34

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 36


5.1. Hasil Penelitian ....................................................................... 36
5.1.1 Gambar Lokasi Penelitian ............................................. 36
5.1.2 Deskripsi data demografi responden .............................. 37
5.1.3 Distribusi frekuensi dukungan keluarga......................... 39
5.1.4 Distribusi frekuensi kualitas hidup ................................ 40
5.1.5 Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi
di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan 2019.................................................................... 40
5.2. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 41
5.2.1 Dukungan keluarga kepada pasien kanker payudara yang
menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan 2019 ............................................. 41
5.2.2 Kualitas hidup kepada pasien kanker payudara yang
menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan 2019 ............................................. 44
5.2.1 Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup
15

pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi


di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
2019 ............................................................................. 45
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. . 49
6.1 Simpulan .................................................................................... .. 49
6.2 Saran .......................................................................................... .. 49

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 51

LAMPIRAN ................................................................................................... 54
1. Pengajuan Judul ........................................................................................ 54
2. Usulan Judul.............................................................................................. 55
3. Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Awal Peneletian .................... 56
4. Surat Persetujuan Pengambilan Data Awal Penelitian ............................. 58
5. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................. 59
6. Surat Izin Survei Penelitian....................................................................... 60
7. Surat Uji Etik ............................................................................................ 62
8. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................. 63
9. Surat Persetujuan Izin Penelitian .............................................................. 64
10. Surat Selesai Penelitian ............................................................................. 65
11. Surat Persetujuan Menjadi Responden ..................................................... 66
12. Informed Conset ........................................................................................ 67
13. Instrument : Kuesioner .............................................................................. 68
14. Flowchart .................................................................................................. 73
15. Output Olahan Data Pada Computer ......................................................... 74
16. Lembar Konsul .......................................................................................... 77
16

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Defenisi Operasional Hubungan Dukungan Keluarga dengan


Kualitas Hidup pada Pasien Kanker Payudara di RSUP.H.
Adam Malik Medan 2019 ............................................................ 26
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Demografi Pada Pasien Kanker
Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruangan Kemoterapi
di RSUP.H Adam Malik Medan 2019 ......................................... 37
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Dan Presentasi Dukungan Keluarga pada
Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi di
RSUP.H Adam Malik Medan 2019 ............................................ 39
Tabel 5.3 Kualitas Hidup pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani
Kemoterapi di RSUP.H Adam Malik Medan 2019 ..................... 40
Tabel 5.4 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup pada
Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi di
RSUP.H Adam Malik Medan 2019 ............................................ 40
17

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Konseptual penelitian Hubungan Dukungan Keluarga


dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Kanker Payudara Yang
Menjalani Kemoterapi di RSUP. H Adam Malik Medan
Tahun 2019 .................................................................................... 21
Bagan 4.1 Kerangka Opersional Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Kualitas Hidup pada pasien Kanker Payudara yang menjalani
Kemoterapi di RSUP. H. Adam Malik Medan 2019 ..................... 32
18

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara.

Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu),

saluran kelenjar (saluran air susu) dan jaringan penunjang payudara (Mardiana,

2004). Kanker payudara merupakan salah satu penyakit tidak menular yang paling

banyak menyerang perempuan, kanker payudara memiliki kontribusi sebesar 30%

dan merupakan jenis kanker yang paling mendominasi di Indonesia, mengalahkan

kanker serviks yang berkontribusi sebesar 24% (Depkes RI, 2013).

Prevalensi kejadian kanker payudara di dunia kurang lebih sekitar 16%

dari semua kasus kanker pada wanita. Problem kanker payudara di Indonesia

menjadi lebih besar karena di atas 70% pasien datang ke dokter pada stadium

yang sudah lanjut (Pramitasari, 2008). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar

(Rikesdas) tahun 2013 dalam Kemenkes (2014), prevalensi tumor/kanker di

Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar 330.000 orang. Kanker

tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara. Sedangkan di

Medan, khususnya di RSUP H. Adam Malik dari bulan Januari sampai bulan

Oktober 2018 diperoleh sebanyak 318 pasien kanker payudara yang dirawat inap

(Rekam Medik RSUP H. Adam Malik, 2018).

Pengobatan kanker payudara sangat tergantung pada jenis, lokasi dan

tingkat penyebarannya. Pengobatan pada pasien kanker payudara ada beberapa

jenis dan salah satunya adalah kemoterapi. Kemoterapi merupakan penggunaan


19

obat-obatan khusus untuk mematikan sel-sel kanker (Yudissanta & Ratna, 2012).

Menurut Breast Cancer Organization (2012), mengatakan bahwa efek samping

yang akan muncul pada kemoterapi tergantung pada jumlah obat yang didapatkan,

masa pengobatan dan keadaan kesehatan umum penderita. Efek kemoterapi yang

paling umum terjadi seperti mual, muntah, kelelahan, anemia, diare, rambut

rontok, infeksi, infertil, menopause, masalah kesuburan, dan perubahan berat

badan. Sebagian besar pengobatan kanker khususnya kemoterapi pada penyakit

yang telah mengalami metastase diberikan dengan tujuan paliatif, dimana lama

hidup atau kualitas hidup menjadi sasaran pengobatan (Sutrisno, 2010).

Pasien kanker yang menjalani kemoterapi dapat mengalami perubahan dari

berbagai aspek-aspek kehidupan yang akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik,

kesejahteraan psikologis, hubungan sosial dan dengan lingkungan. Dengan kata

lain, hal tersebut juga akan berdampak pada kualitas hidup pasien (Skevington,et

al, 2004).

Banyak penderita kanker menghadapi masalah psikososial dan masalah

fisik selama kemoterapi dan setelah pengobatan kanker, seperti kelelahan

peningkatan resiko stress dan menurunkan aktivitas fisik dan fungsi fisik. Akibat

jangka panjang tersebut dapat mempengaruhi kesehatan pasien yang berhubungan

dengan kualitas hidup. Aktivitas fisik dapat mempengaruhi kesehatan pasien

kanker setelah terdiagnosa, data terbaru menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat

mencegah kematian akibat kanker. Sejumlah penelitian sebelumnya ditemukan

bahwa aktivitas fisik akan memberikan manfaat bagi kualitas hidup pasien kanker.

Pada penelitian dari pasien kanker sebelumnya juga diketahui bahwa aktivitas
20

fisik memberikan efek yang bermanfaat pada kelelahan dan distress (Buffart,

2012). Aktifitas fisik dapat meningkatkan perasaan bahagia, meningkatkan

kualitas hidup dan kelangsungan hidup diantara pasien dengan kanker (Sloan,

2016).

Pasien kanker yang menjalani kemoterapi biasanya mengalami berbagai

gejala sebagai akibat dari penyakit atau dari kemoterapi itu sendiri. Gejala ini

mempengaruhi pasien, baik secara fisik maupun emosional dan lebih jauh lagi

memberikan pengaruh negatif terhadap pengobatan, prognosis penyakit dan

kualitas hidup pasien (Rulianti dkk, 2013). Kemoterapi juga mempengaruhi

keadaan psikologis dari pasien seperti yang terdapat pada penelitian yang

dilakukan Jang et al (2012) pada 62 pasien yang menjalani kemoterapi didapatkan

hasil bahwa terdapat 12% pasien yang mengalami kualitas hidup baik.

Dukungan dari keluarga, teman-teman dan pemberi layanan kesehatan

adalah bernilai bagi pasien yang menjalani kemoterapi (Mattioli, 2008). Selain itu

pasien yang menjalani kemoterapi juga mengalami kesulitan keuangan seperti

yang dilaporkan Shankaran et.al (2011) bahwa 38% pasien yang menjalani

kemoterapi mengalami kesulitan keuangan meskipun mempunyai asuransi

kesehatan. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker

yang menjalani kemoterapi.

The World Health Organization Quality of Life atau WHOQOL (1998)

mendefinisikan kualitas hidup sebagai persepsi individu terhadap kehidupannya

dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal dan hubungannya

dengan tujuan, harapan, standar, dan juga perhatian individu. Domain WHOQOL-
21

BREF dari kualitas hidup yaitu kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial dan

lingkungan.

Kualitas hidup semakin banyak digunakan sebagai ukuran untuk

mengevaluasi efektivitas pengobatan (Dehkordi, dkk, 2011). Kualitas hidup yang

berhubungan dengan kesehatan dapat diartikan sebagai respon emosi dari

penderita terhadap aktivitas sosial, emosional, pekerjaan dan hubungan antara

keluarga, rasa senang atau bahagia, adanya kesesuaian antara harapan dan

kenyataan yang ada, adanya kepuasan dalam melakukan fungsi fisik, sosial dan

emosional serta kemampuan mengadakan sosialisasi dengan orang lain (Ware &

Sherbourne, 1992).

Hasil penelitian Dehkordi, dkk (2011) dari University Shahrekord Iran

mengatakan bahwa pasien kanker yang menjalani kemoterapi memiliki kualitas

hidup cukup selama menjalani kemoterapi. Faktor-faktor yang mempengaruhi

kualitas hidup penderita kanker payudara meliputi: usia, jenis kelamin, pekerjaan

dan pendidikan, jenis terapi yang dijalani, stadium, dukungan keluarga dan fungsi

social (WHO, 2004).

Dari hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti, menurut data dari

rekam medis RSUP H. Adam Malik Medan, pasien yang menjalani tindakan

kemoterapi pada Kanker Payudara selama tahun 2018 yaitu sebanyak 900 pasien.

Kusuma (2011) mengatakan, Dukungan keluarga merupakan faktor yang sangat

penting bagi seseorang yang sedang menghadapi masalah dan dapat memotivasi

orang tersebut dalam menjalani pengobatannya seperti pada pasien kanker yang

sedang menjalani kemoterapi. Dukungan keluarga dapat berubah materi dan


22

morif. Keluarga adalah teman terbaik bagi pasien kanker dalam menghadapi

pertempuran dengan penyakitnya. Dukungan keluarga terapat pasien kanker

adalah penyakit keluarga, dimana setiap orang yang terkena kanker akan

berpengaruh juga kepada seluruh keluarga baik berupa emosional, psikologi,

finansial maupun fisik.

Dukungan keluarga adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu

yang diperoleh dari orang lain yang dapat, dipercaya, sehingga seseorang akan

tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya

(Cohen & Syme,1996). Friedman (1998) mengatakan, dukungan keluarga adalah

sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial.

Berdasarkan hasil penelitian Perwitasari (2009), mengatakan bahwa

kualitas hidup pasien kanker mengalami penurunan pada sesudah kemoterapi

dibandingkan dengan sebelum kemoterapi. Penurunan kualitas hidup ini lebih

dipengaruhi oleh domain peran pasien, simtom nyeri, penurunan nafsu makan dan

kesulitan keuangan. Kualitas hidup pasien seharusnya menjadi perhatian penting

bagi para profesional kesehatan karena dapat menjadi acuan keberhasilan dari

suatu tindakan/intervensi atau terapi.

Beradasarkan hasil penelitian Adam (2006) kualitas hidup (Quality of life)

merupakan konsep analisis kemampuan individu untuk mendapatkan hidup yang

normal terkait dengan persepsi secara individu mengenai tujuan, harapan, standar

dan perhatian secara spesifik terhadap kehidupan yang dialami dengan

dipengaruhi oleh nilai dan budaya pada lingkungan individu tersebut berada.
23

Menurut hasil penelitian Sasmita (2016), mengatakan dukungan keluarga

merupakan faktor dominan yang paling mempengaruhi kualitas hidup penderita

kanker payudara.

Menurut hasil penelitian Hakim, et.al, (2013) menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita

kanker payudara. Semakin baik dukungan keluarga semakin baik pula kualitas

hidup penderita kanker payudara. Menurut hasil penelitian Husni et al (2015)

dukungan dari keluarga sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup

penderita. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan

kualitas hidup penderita kanker payudara (Endriyono & Herdiyana, 2016).

Dukungan tersebut termasuk pasangan orang tua, anak, sanak keluarga, dan

sebagainya.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul, Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup

Pada Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di RSUP H. Adam

Malik Medan 2019.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada

pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik

Medan 2019.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


24

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga

dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di

RSUP H. Adam Malik Medan 2019.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi dukungan keluarga pada pasien kanker payudara yang

menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan 2019.

2. Mengidentifikasi kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang

menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan 2019.

3. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada

pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam

Malik Medan 2019.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Sebagai salah satu sumber bacaan penelitiaan dapat memberikan

pengetahuan serta informasi dalam ilmu keperawatan tentang dukungan keluarga

terhadap kualitas hidup pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan tentang hubungan

dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara

yang menjalani kemoterapi.


25

2. Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai suatu bentuk bacaan untuk meningkatkan pengetahuan

mahasiswa keperawatan tentang dukungan keluarga dengan kualitas

hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

3. Bagi Instansi Rumah Sakit

Dalam penelitian ini dapat memberikan suatu informasi tentang

bagaimana dukungan keluarga dapat memberikan kualitas hidup pada

pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi untuk

meningkatkan mutu pelayanan RSUP H. Adam Malik Medan 2019.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Supaya dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya

yang sejenis atau yang berkaitan dukungan keluarga dengan kualitas

hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kanker Payudara

2.1.1 Defenisi kanker payudara

Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara.

Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu),

saluran kelenjar (saluran air susu) dan jaringan penunjang payudara (Mardiana,

2004). Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak

menyerang wanita (Jong, 2004).

Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara

tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh

menjadi benjolan tumor (kanker). Apabila tumor ini tidak diambil, dikhwatirkan

akan masuk dan menyebar ke dalam jaringan yang sehat. Ada kemungkinan sel-

sel tersebut melepaskan diri dan menyebar ke seluruh tubuh. Kanker payudara

umumnya menyerang wanita kelompok umur 40-70 tahun, tetapi resiko terus

meningkat dengan tajam dan cepat sesuai dengan pertumbuhan usia. Kanker

payudara jarang terjadi pada usia dibawah 30 tahun.

2.2 Kemoterapi

2.2.1 Defenisi Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberian obat untuk membunuh sel-sel kanker,

mengontrol pertumbuhan sel kanker dan menghentikan pertumbuhan sel kanker

sehingga sel kanker tidak menyebar atau untuk mengurangi gejala-gejala yang di

sebabkan oleh kanker. Tidak seperti radiasi atau operasi yang bersifat lokal,
10

kemoterapi merupakan terapi sistemik, yang berarti obat menyebar ke seluruh

tubuh dan dapat mencapai sel kanker yang telah menyebar jauh atau metastase ke

tempat lain (Rasjidi, 2007).

2.2.2 Jenis dan tujuan penggunaan kemoterapi

Beberapa tujuan penggunaan kemoterapi pada kanker dapat diuraikan

sebagai berikut (Rasjidi, 20007) :

1. Terapi adjuvan adalah kemoterapi yang diberikan sesudah operasi, dapat

sendiri atau bersamaan dengan radiasi dan bertujuan untuk memebunuh sel

yang telah bermetastase.

2. Terapi neodjuvan adalah kemoterapi yang diberikan sebelum operasi dan

bertujuan untuk mengecilkan masa tumor, biasanya dikombinasikan

dengan radioterapi.

3. Kemoterapi primer adalah kemoterapi yang digunakan sendiri dalam

penatalaksanaan tumor, yang kemungkinan kecil untuk mengobati dan

kemoterapi yang digunakan hanya untuk mengontrol gejalanya.

4. Kemoterapi induksi adalah kemoterapi yang bertujuan sebagai terapi

pertama dari beberapa terapi berikutnya.

5. Kemoterapi kombinasi adalah kemoterapi yang diberikan dengan

menggunakan dua atau lebih agen kemoterapi yang menyebabkan setiap

pengobatan memperkuat aksi obat lainnya atau bertindak secara sinergis.

2.2.3 Efek samping kemoterapi

Efek samping kemoterapi berbeda dengan efek samping yang bersifat

setempat, efek penanganan dengan sitostatika adalah sistemis (efeknya ada


11

dimanapun). Keparahan sangat bergantung pada sifat dan dosis sitostatikum serta

lamanya pengobatan (Jong, 2007).

a. Rasa lelah

Rasa lelah merupakan keluhan yang paling sering terejadi. Tubuh teras

sangat berat dan pikiran seolah meleleh. Rasa lelah merupakan salah satu

gejala dan tanda yang muncul dari gangguan sistem saraf yang didapat

setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun menjalani kemoterapi.

b. Gangguan usus dan rongga mulut

Efek kemoterapi terhadap selaput lendir saluran pencernaan dapat

menimbulkan keluhan dan gangguan serius pada mulut sampai poros usus.

c. Gangguan sum-sum tulang

Kelumpuhan sum-sum tulang karena terpaparnya sel-sel darah muda yang

sangat peka, menyebabkan berkurangnya (berhentinya) pembuatan

lempeng darah dan sel darah putih ataupun sel darah merah. Kekurangan

lempeng darah (trombosit) menyebabkan gangguan di dalam pengentalan

darah, sehingga terjadi kecenderungan perdarahan. Kekurangan sel darah

merah (eritrosit) menyebabkan penderita anemia, sedngkan kekurangan

sel darah putih (leukosit) menyebabkan berkurangnya daya tahan

(kehilangan kekebalan) yang termanifestasi berupa infeksi di tempat

tertentu atau penyakit-panyakit infeksi.

d. Gangguan pada kulit

Beberapa sitostatika (obat kanker) tertentu mempengaruhi sel-sel aktif di

dalam kantung rambut yang memproduksi rambut. Jadi, pada kemoterapi

dengan sitostatika tertentu, kerontokan rambut dapat terjadi.


12

e. Kemandulan

Pada pria, kemandulan sering terjadi hanya sementara, tetapi kadang

kadang bersifat definitif. Apabila produksi sel benih dimulai lagi, risiko

kelainan bawaan pada keturunannya nanti tidak dapat ditentukan.

Sitostatika menyebabkan mutasi, kerusakan gen yang dapat menjadi

penyebab kelainan bawaan. Pada wanita agak berbeda, kemandulan

selalu definitif, karena di dalam indung telur, sel telur tidak

memperbanyak diri. Untuk tidak menutup kemungkinan kehamilan

secara definitif sesudah sembuh, sebelum rangkaian pengobatan diawali,

lakukan pengambilan sel telur dan disimpan lewat preservasi krio.

f. Gangguan menstruasi dan menopause

Efek kemoterapi dapat menngakibatkan gangguan pada menstruasi dan

menopause karena berpengaruh terhadap fungsi indung telur. Tentu saja

hal tersebut juga dapat berpengaruh terhadap seksualitas dan hal ini dapat

mengganggu penderita, karena terjadinya perubahan pada jasmani dan

mental penderita.

g. Gangguan organ

Gangguan pada organ yang sering muncul akibat efek kemoterapi adalah

keluhan pada mata, kelainan kulit, gangguan fungsi hati atau ginjal dan

paru. Kebanyakan gangguan organ yang terjadi disebabkan oleh

sitotastika tertentu dan setiap organ disebabkan oleh sitotastika yang

berbeda-beda.
13

2.3 Kualitas Hidup

2.3.1 Defenisi kualitas hidup

Kualitas hidup (Quality of life) merupakan konsep analisis kemampuan

individu untuk mendapatkan hidup yang normal terkait dengan persepsi secara

individu mengenai tujuan, harapan, standar dan perhatian secara spesifik terhadap

kehidupan yang dialami dengan dipengaruhi oleh nilai dan budaya pada

lingkungan individu tersebut berada (Adam, 2006).

Kualitas hidup (Quality of life) digunakan dalam bidang pelayanan

kesehatan untuk menganalisis emosional seseorang, faktor sosial, dan kemampuan

untuk memenuhi tuntutan kegiatan dalam kehidupan secara normal dan dampak

sakit dapat berpotensi untuk menurunkan kualitas hidup terkait kesehatan (Brooks

& Anderson, 2007).

Pembahasan kualitas hidup menjadi semakin penting bagi dunia kesehatan

terkait kompleksitas hubungan biaya dan nilai dari pelayanan perawatan kesehatan

yang didapatkan. Institusi pemberi pelayanan kesehatan diharapkan dapat

membuat kebijakan ekonomi sebagai perantara yang menghubungkan antara

kebutuhan dengan perawatan kesehatan (Brooks & Anderso, 2007).

2.3.2 Penilaian Kualitas Hidup

Penilaian kualitas hidup WHOQOL-100 dikembangkan oleh WHOQOL

Group bersama lima belas pusat kajian (field centers) internasional, secara

bersamaan, dalam upaya mengembangkan penilaian kualitas hidup yang akan

berlaku secara lintas budaya.


14

Prakarsa WHO untuk mengembangkan penilaian kualitas hidup muncul

karena beberapa alasan:

a. Dalam beberapa terakhir ini telah terjadi perluas fokus pada pengukuran

kesehatan, di luar indikator kesehatan tradisonal seperti mortalitas dan

morbiditas serta untuk memasukkan ukuran dampak penyakit dan gangguan

pada aktivitas dan perilaku sehari-hari. Hal ini memberikan ukuran dampak

penyakit, tidak menilai kualitas hidup semata, yang telah tepat digambarkan

sebagai “pengukuran yang hilang dalam kesehatan”.

b. Sebagai besar upaya dari status kesehatan ini telah dikembangkan di Amerika

Utara dan Inggris, dan penjabaran langkah-langkah tersebut yang digukan

dalam situasi lain banyak menyita waktu, dan tidak sesuai karena sejumlah

alasan.

c. Model kedokteran yang semakin mekanistik yang hanya peduli dengan

pemberantasan penyakit dan gejalanya, memperkuat perlunya pengenalan

unsure humanistic ke perawatan kesehatan. Dengan memperbaiki assessment

kualitas hidup dalam perawatan kesehatan, perhatikan difokuskan pada aspek

kesehtan, dan intervensi yang dihasilkan akan meningkatkan perhatian pada

aspek kesejahteraan pasien.

2.3.3 Domain Kualitas Hidup

Menurut WHO (1996), ada empat domain dijadikan parameter untuk

mengetahui kualitas hidup. Setiap domain dijabarkan dalam beberapa aspek,

yaitu:
15

1. Domain kesehatan fisik

Mencakup kegiatan kehidupan sehari-hari, ketergantungan pada

bahan obat dan bantuan medis, energy dan kelelahan, mobilitas, rasa sakit

dan ketidaknyamanan, tidur dan istirahat, kapasitas kerja.

2. Domain psikologis

Mencakup bentuk dan tampilan tubuh, perasaan negatif, perasaan

positif, penghargaan diri, spiritualitas agama atau keyakinan pribadi,

berpikir, belajar, memori dan konsentrasi.

3. Domain hubungan sosial

Mencakup hubungan pribadi, dukungan sosial, aktivitas seksual.

4. Domain lingkungan

Mencakup sumber daya keuangan, kebebasan, keamanan,

kenyamanan fisik, kesehatan dan kepedulian sosial: akasesbilitas dan

kualitas, lingkungan rumah, peluang untuk memperoleh informasi dan

keterampilan baru, partisipasi dan kesempatan untuk rekreasi dan

keterampilan baru, lingkan fisik (polusi atau kebisingan atau lalu lintas

atau iklim), transportasi.

2.4 Konsep Dasar Keluarga

2.4.1 Defenisi Keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok

keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling mengikutsertakandalam

kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal dalam satu rumah,
16

mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan

yang lainnya (Susanto, 2012).

UU No. 10 tahun 1992 dalam buku setiadi (2008) adalah unit terkecil dari

masyarakat yang terdiri dari suami, istri, atau istri dan anaknya atau ayah dan

anaknya.

2.4.2 Ciri-ciri Keluarga

Menurut Robert Mac Iver dan Charles Horton antara lain:

1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.

2. Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan

perkawinan yang sengaja yang dibentuk atau pelihara.

3. Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur) termasuk

perhitungan garis keturunan.

4. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya

berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan

anak.

5. Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga

(Setiadi, 2008).

2.4.3 Fungsi Keluarga

Menurut Friedman (1998) Secara umum fungsi keluarga adalah sebagai

berikut :

1. Fungsi Afektif, adalah hubungan fungsi keluarga yang utama untuk

mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga

berhubungan dengan orang lain.


17

2. Fungsi sosialisasi, adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak

untuk berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk

berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

3. Fungsi reproduksi, adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan

menjaga kelangsungan keluarga.

4. Fungsi ekonomi, adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan

individu dalam meningkatkan pengahasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga.

5. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan, yaitu fungsi untuk

mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki

produktivitas tinggi (Setiadi, 2008).

2.4.4 Pengertian Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu

yang diperoleh dari orang lain yang dapat, dipercaya, sehingga seseorang akan

tahu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya

(Cohen & syme,1996). Friedman (1998), dukungan keluarga adalah sebagai suatu

proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial.

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga

terhadap penderita sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang bersifat

mendukung selalu siap dalam memberi pertolongan dan bantuan jika di perlukan

(Friedaman, 1998).
18

2.4.5 Jenis dukungan keluarga

Jenis dukungan keluarga anatara lain:

1. Dukungan informasional, keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan

disseminator (penyebar) informasi tentang dunia (Friedman, 1998).

Dukungan informasi terjadi dan diberikan oleh keluarga dalam bentuk

nasehat, saran dan diskusi tentang bagaimana cara mengatasi atau

memecahkan masalah yang ada (Sarafino, 2011).

2. Dukungan penghargaan/penilaian, keluarga bertindak (keluarga bertindak

sebagai sistem pembimbing umpan balik, membimbing dan memerantai

pemecahan masalah dan merupakan sumber validator identitas anggota

(Friedman, 2010). Dukungan penghargaan terjadi melalui ekspresi

penghargaan yang positif melibatkan pernyataan setuju dan panilaian

positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain yang berbanding

positif antara individu dengan orang lain (Sarafino, 2011).

3. Dukungan instrumental, keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan

praktis dan konkrit (Friedman, 1998). Dukungan instrumental merupakan

dukungan yang diberikan oleh keluarga secara langsung yang meliputi

bantuan material seperti memberikan tempat tinggal, memimnjamkan atau

memberikan uang dan bantuan dalam mengerjakan tugas rumah sehari-hari

(Sarafino, 2011).

4. Dukungan emosional, berfungsi sebagai pemulihan serta membantu

penguasaan emosional serta meningkatkan moral keluarga (Friedman,

2010). Dukungan emosianal melibatkan ekspresi empati, perhatian,


19

pemberian semangat, kehangatan pribadi, cinta, atau bantuan emosional.

Dengan semua tingkah laku yang mendorong perasaan nyaman dan

mengarahkan individu untuk percaya bahwa ia dipuji, dihormati, dan

dicintai, dan bahwa orang lain bersedia untuk memberikan perhatian

(Sarafino, 2011).

2.4.6 Ciri-ciri Bentuk Dukungan Keluarga

1. Informatif, yaitu bantuan informasi yang disediakan agar dapat digunakan

oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan yang dihadapi, meliputi

pemberian nasehat, pengarahan, ide-ide atau informasi lainnya yang

dibutuhkan dan informasi ini dapat disampaikan kepada orang lain yang

mungkin mengahdapi persoalan yang sama hampir sama.

2. Perhatian emosional, setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksi dari

orang lain, dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati, cinta, dan

penghargaan. Dengan demikian, seseorang mengahadapi persoalan merasa

dirinya tidak menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang lain yang

memperhatikan, mau mendengar segala keluhannya, bersimpati dan

berempati terhadap persoalan yang dihadapinya, bahkan mau membantu

memecahkan masalah yang dihadapinya.

3. Bantuan instrumental, bantuan bentuk ini bertujuan untuk mempermudah

seseorang dalam melakukan aktivitasnya berkaitan dengan persoalan-

persoalan yang dihadapinya, atau menolong secara langsung kesulitan

yang dihadapi, misalnya dengan menyediakan peralatan lengkap dan

memadai bagi penderita, menyediakan obat-obat yang dibutuhkan dan

lain-lain.
20

4. Bantuan penilaian, yaitu suatu bentuk penghargaan yang diberikan

seseorang kepada pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari

penderita. Penilaian ini bisa positif dan negative yang mana pengaruhnya

sangat berarti bagi seseorang. Berkaitan dengan dukungan social keluarga

maka penilaian yang sangat membantu adalah penilaian yang positif

(Setiadi, 2008).
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Model konseptual, kerangka konseptual dan skema konseptual adalah

sarana pengorganisasian fenomena yang kurang formal dari pada teori. Seperti

teori, model konseptual berhubungan dengan abstraksi (konsep) yang disusun

berdasarkan relevansinya dengan tema umum (Polit, 2012).

Bagan 3.1 Kerangka Konseptual penelitian Hubungan Dukungan Keluarga


dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Kanker Payudara Yang
Menjalani Kemoterapi di RSUP H. ADAM MALIK Medan
Tahun 2019

Variabel independen Variabel dependen

Dukungan Keluarga Kualitas Hidup

1. Dukungan informasional 1. Domain kesehatan fisik

2. Dukungan penilaian 2. Domain psikologis


Keterangan :
3. Dukungan instrumental 3. Domain hubungan sosial

4. Dukungan emosional 4. Domain lingkungan

Keterangan:

= Variabel yang diteliti

= Ada hubungan
22

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah prediksi, hampir selalu merupakan prediksi tentang

hubungan antar variabel. Hipotesis ini diprediksi bisa menjawab pertanyaan.

Hipotesis kadang-kadang mengikuti dari kerangka teoritis. Validitas teori di

evaluasi melalui pengujian hipotesis (Polit, 2012).

Hipotesis (Ha) yaitu terdapat hubungan dukungan keluarga dengan

kualitas hidup pada pasien kanker payudara menjalankan kemoterapi di RSUP

H.Adam Malik Medan Tahun 2019.


BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitan adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian,

memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2014). Jenis rancangan penelitian

ini adalah non-eksperimen dengan menggunakan desain penelitian korelasi

dengan metode pendekatan Cross Sectional. Pendekatan cross sectional yaitu

jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi dan variabel

independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013).

Penelitian korelasi mengkaji antar variabel, yang bertujuan mengungkapkan

hubungan korelatif antarvariabel.

Rancangan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi adanya hubungan

Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Kanker Payudara Yang

Menjalani Kemoterapi Di RSUP H. Adam Malik Medan 2019.

4.2 Populasi dan sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan kumpulan kasus di mana seorang peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian tersebut (Polit, 2012). Populasi yang

digunakan dalam penelitian adalah seluruh jumlah pasien penderita kanker

payudara yang menjalani kemoterapi di rawat jalan di RSUP H. Adam Malik

Medan Tahun 2018 sebanyak 900 pasien. Sedangkan rata-rata dalam perbulan

yang menjalani kemoterapi sebanyak 90 pasien.


24

4.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari elemen populasi. Pengambilan sampel adalah

proses pemilihan sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi (Polit,

2012). Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini

adalah purposive sampling dimana peneliti telah memilih sendiri sampel yang

akan menjadi responden yang memenuhi kriteria yang diberikan oleh peneliti.

Perhitungan untuk penentuan besar sampel yang digunakan peneliti adalah

rumus Sloven :

n=

n = 73,46 dibulatkan 73

Jadi, sampel yang akan diteliti oleh peneliti yaitu 73 orang

Keterangan :

n = Besar sampel
N = Besar populasi
d = Tingkat Signifikansi (p)

4.2.3 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2013). Adapun

kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


25

1. Pasien kanker payudara yang akan menjalani tindakan kemoterapi

2. Pasien kanker payudara yang berumur 30 tahun s/d 70 tahun

3. Bersedia menjadi responden

4. Bisa menulis dan membaca

5. Pasien kooperatif

4.3 Variabel dan defenisi operasional

4.3.1 Variabel Penelitian

Dalam rangka penelitian terdapat 2 jenis variabel, yaitu :

1. Variabel independen (Variabel bebas)

Variabel independen adalah intervensi yang dimanipulasi atau

bervariasi oleh peneliti untuk menciptakan efek pada variabel dependen

(Grove, 2014). Variabel independen dalam penelitian ini adalah dukungan

keluarga.

2. Variabel dependen

Variabel dependen adalah hasil yang peneliti ingin prediksi atau

jelaskan (Grove, 2014). Variabel dependen penelitian ini adalah kualitas

hidup.

4.3.2 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah berasal dari seperangkat prosedur atau

tindakan progresif yang dilakukan peneliti untuk menerima kesan sensorik yang

menunjukkan adanya atau tingkat eksistensi suatu variabel (Grove, 2014).


26

Tabel 4.1 Defenisi Operasional Hubungan Dukungan Keluarga dengan


Kualitas Hidup pada Pasien Kanker Payudara di RSUP H.
ADAM MALIK Medan 2019

Variabel Defenisi Indikator Alat Ukur Skala Skor


Independen Dukungan Dukungan Keluarga: Kuesioner O Baik =
Dukungan keluarga adalah 1. Dukungan dengan jumlah R 46 - 50
Keluarga berupa sikap, informasional pertanyaan 15 D Cukup
tindakan 2. Dukungan menggunakan I = 31-45
penerimaaan penilaian skala likert N Kurang
keluarga 3. Dukungan dengan A = 15-30
terhadap instrumental menyatakan L
anggota 4. Dukungan jawaban
keluargannya. emosional 1 = Tidak
Pernah
2 = Jarang
3 = Sering
4 = Selalu

Dependen Kualitas hidup Kualitas Hidup : Kuesioner O Baik =


kualitas merupakan dengan jumlah R 107-
hidup kualitas yang 1. Domain pertanyaan 26 D 130
dirasakan kesehatan fisik menggunakan I Cukup
dalam 2. Domain skala likert N = 71-
kehidupan psikologis dengan A 106
sehari-hari 3. Domain menyatakan L Kurang
individu, yaiyu hubungan sosial jawaban: = 35-70
suatu penilaian 4. Domain 1 = Sangat
atas lingkungan buruk
kesejahteraan 2 = Buruk
mereka. 3 = Biasa-
biasa saja
4 = Baik
5 = Sangat
baik

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digukanakn untuk mengumpulkan

data agar penelitian dapat berjalan lancar dengan baik (Polit, 2012). Pada tahap

pengumpulan data, diperlukan suatu instrumen yang dapat diklafikasikan menjadi

5 bagian meliputi pengukuran biofisiologis, observasi, wawancara, kuesioner, dan

skala. Instrument penelitian yang akan digunakan angket berupa kuesioner yang
27

berisi mengenai masalah atau tema yang sedang diteliti sehingga menampakkan

pengaruh atau hubungan dalam penelitian tersebut dan skala (Nursalam, 2013).

Dari jumlah instrumen yang digunakan dalam penelitian dimaksudkan

untuk menghasilkan data yang akurat yaitu dengan menggunakan skala likert.

Menurut Sugiono (2014) menyatakan bahwa skala likert digunakan untuk

mengukur suatu sikap, pendapat dan persepsi seseorang. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan jenis kuesioner atau angket pada kedua variabel, baik pada

dukungan keluarga maupun kualitas hidup pasien dimana nilainya ditentukan

dengan menggunakan rumus statistik (Sudjana, 2002).

1. Kuesioner Dukungan Keluarga

Kuesioner dukungan keluarga sudah baku dibuat oleh peneliti Desy Nurwulan

(2017), pada kuesioner dukungan keluarga terdapat 4 indikator yaitu

dukungan informasional, dukungan motivasi, dukungan emosional. Kuesioner

ini menggunakan 15 pernyataan yang diajukan dengan jawaban “ Tidak

Pernah = 1, Jarang = 2, Sering = 3, Selalu = 4”.

Rumus: Kuesioner Dukungan Keluarga


28

Dimana P = Panjang kelas dengan rentang 64 (selisih nilai tertinggi dan

nilai terendah) dan banyak kelas sebanyak 3 kelas (Dukungan Keluarga: kurang,

cukup, baik) didapatkan panjang kelas sebesar 15. Dengan menggunakan P=15

maka didapatkan hasil dari penelitian tentang Dukungan Keluarga adalah sebagai

berikut dengan kategori:

Kurang = 15-30

Cukup = 31-45

Baik = 46-60

2. Kuesioner Kualitas Hidup

Kuesioner kualitas hidup sudah baku dibuat oleh peneliti The World Health

Organization Quality of Life (WHOQOL)-BREF, pada kuesioner kualitas hidup

terdapat 4 indikator yaitu domain kesehatan fisik, domain psikologis, domain

hubungan sosial, domain lingkungan. Kuesioner ini menggunakan 26

pernyataan yang diajukan dengan jawaban “ Sangat buruk = 1, Buruk = 2,

Biasa-biasa saja = 3, Baik = 4, Sangat baik = 5”.

Rumus: Kuesioner Kualitas Hidup


29

Dimana P = Panjang kelas dengan rentang 104 (selisih nilai tertinggi dan

nilai terendah) dan banyak kelas sebanyak 3 kelas (kurang, cukup, baik)

didapatkan panjang kelas sebesar 35. Dengan menggunakan P=35 maka

didapatkan hasil penelitian dari kualitas hidup pasien sebagai berikut dengan

kategori:

Kurang = 35-70

Cukup = 71-106

Baik = 107-130

Agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih memuaskan maka, peneliti

menyusun rancangan kisi-kisi instrument penelitian dengan tujuan untuk

menunjukkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data atau

teori yang diambil (Arikunto, 2006).

4.5 Lokasi dan Waktu

4.5.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Penulis memilih

RSUP H. Adam Malik Medan 2019 sebagai tempat peneliti dikarenakan lokasi

peneliti yang mudah dijangkau dan jumlah kunjungan pasien kanker payudara

yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan masih tinggi.


30

4.5.2 Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 23 Maret – 8 April 2019 Di RSUP

H. Adam Malik Medan 2019.

4.6 Prosedur Pengambilan Data dan Pengumpulan Data

4.6.1 Pengambilan data

Pengumpulan data adalah proses perolehan subjek dan pengumpulan untuk

suatu penelitian. Langkah-langkah actual untuk mengumpulkan data sangat

spesifik untuk setiap studi dan bergantung pada teknik desain dan pengukuran

penelitian (Grove, 2014).

Pengambilan data pada penelitian ini diperoleh dari :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari subjek

penelitian melalui kuesioener.

2. Data sekunder, yaitu data yang diambil peneliti dari RSUP H. Adam Malik

Medan 2019.

4.6.2 Teknik pengumpulan data

Pengukuran teknik observasional melibatkan interaksi antara subjek dan

peneliti, dimana peneliti memiliki kesempatan untuk melihat subjek setelah

dilakukan perlakuan (Grove, 2014).

Peneliti mengumpulkan data karna sudah diberi izin tertulis dari Stikes

Santa Elisabeth Medan. Kemudian peneliti meminta izin ke Direktur RSUP H.

Adam Malik Medan untuk melakukan pengumpulan data di rumah sakit.

Selanjutnya, peneliti memberikan informed consent pada responden sebagai

tanda persetujuan keikutsertaan kemudian memberikan kuesioner kepada pasien


31

yang berisi pernyataan yang terkait dengan materi. Dalam penelitian responden

mengisi data demografi yaitu nama initial, umur, jenis kelamin, status, pekerjaan,

dan penghasilan. Saat pengisian kuesioner peneliti mendampingi responden,

apabila ada pernyataan tidak jelas peneliti dapat menjelaskan kepada responden.

Kemudian peneliti mengumpulkan kuesioner kembali.

Dalam pengumpulan data peneliti akan memberi waktu kepada responden

untuk mengisi kuesioner selama ±5 menit untuk mencegah perubahan jawaban

dari responden. Apabila ada permohonan khusus terkait waktu pengisian

kuesioner maka peneliti tetap secara terbuka memberi kesempatan baik bagi

responden.

4.6.3 Uji validitas dan reabilitas

Validitas instrument adalah penentuan seberapa baik instrumen tersebut

mencerminkan konsep abstrak yang sedang diteliti. Reliabilitas, bukanlah

fenomena yang sama sekali atau tidak sama sekali, melainkan diukur berkali-kali

dan terus berlanjut. Validitas akan bervariasi dari satu sampel ke sampel yang lain

dan satu situasi lainnya; oleh karena itu pengujian validitas mengevaluasi

penggunaan instrumen untuk kelompok tertentu sesuai dengan ukuran yang

diteliti (Polit, 2012).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrument berupa lembar

kusioener The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL)-BREF

yang terdiri dari 26 komponen. Penulis tidak melakukan uji validitas dan

reliablitas karena kusieoner yang diadopsi merupakan kuesioner baku dan

dijadikan sebagai alat pengkur kualitas hidup yang sudah valid dan reliabel.

(Kaustar, 2017).
32

4.7 Kerangka Operasional

Bagan 4.1 Kerangka Opersional Hubungan Dukungan Keluarga dengan


Kualitas Hidup pada pasien Kanker Payudara yang menjalani
Kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan 2019

Prosedur izin penelitian

Memberikan Informed

Pengumpulan Data

Analisa Data : pengolahan data


computer : editing, coding,
processing, dan learning.

Hasil

4.8 Pengolahan Data

Setelah seluruh data yang dibutuhkan terkumpul oleh peneliti, maka

dilakukan pengeolahan data dengan cara perhitungan statistic untuk menentukan

hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara

yang menjalankan kemoterapi (Nursalam, 2013). Cara yang dilakukan untuk

menganalisa data yaitu dengan beberapa tahapan:

1. Editing

Setelah kuesioner diisi oleh responden, selanjutnya peneliti melakukan

pengecekan kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden apakah sudah
33

lengkap dan tidak ada yang kosong, apabilaada pernyataan yang belum

terjawab, maka peneliti memberikan kembali pada responden untuk diisi .

2. Coding

Kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data yang terdiri atas

beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengelolaan dan

analisis data menggunakan computer .

3. Scoring

Yang berfungsi untuk menghitung skor yang telah diperoleh setiap responden

berdasarkan pertanyaan yang di ajukan peneliti.

4. Tabulating

Untuk mempermudah analisa data, serta pengambilan kesimpulan, data

dimasukkan kedalam bentuk tabel distribusi. Data yang diperoleh dari

responden dimasukkan kedalam program komputerisasi. Semua data disajikan

dalam bentuk table disertai narasi sebagai penjelasan.

4.9 Analisa Data

Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai

tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang

mengungkapkan fenomena (Nursalam, 2014).

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap vaeriabel

penelitian (Polit, 2012). Analisa univariat pada penelitian adalah menganalisis

dengan distribusi frekuensi dan presentasi pada data demografi (nama inisial,
34

umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, status, suku, pendidikan, pekerjaan,

penghasilan), kedua dukungan keluarga dan ketiga kualitas hidup.

b. Analisa bivariate dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkolerasi (Polit, 2012). Analisa data dalam penelitian ini menggunakan

Spearman Rank (Rho). Uji Spearman Rank (Rho) digunakan untuk mengukur

tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal.

Melalui program komputerisasi dengan uji Spearman Rank yang digunakan

untuk mengidentifikasi Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup

pada Pasein Kanker Payudara yang Menjalankan Kemoterapi RSUP H. Adam

Malik Medan.

4.10. Etika Penelitian

Ketika manusia digunakan sebagai peserta studi, perhatian harus dilakukan

untuk memastikan bahwa hak mereka dilindungi. Etik adalah sistem nilai moral

yang berkaitan dengan sejauh mana prosedur penelitian mematuhi kewajiban

profesional, hukum, dan sosial kepada peserta studi. Tiga prinsip umum mengenai

standar perilaku etis dalam penelitian berbasis: beneficience (berbuat baik),

respect for human dignity (pengharapan terhadap martabat manusia), dan justice

(keadilan) (Polit, 2012).

Pada tahap awal peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin

pelaksanaan penelitian kepada Ketua STIKes Santa Elisabeth Medan untuk

melakukan penelitian, selanjutnya peneliti menyerahkan surat tersebut kepada

petugas secretariat RSUP H. Adam Malik Medan kemudian diserahkan kepada

direktur RSUP H. Adam Malik Medan. Setelah mendapat izin penelitian dari
35

RSUP H. Adam Malik Medan, peneliti akan melaksanakan pengumpulan data

penelitian. Selanjutnya pada tahap pelaksanaan, peneliti akan memberikan

penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan terhadap responden sebagai

subjek penelitian. Jika responden bersedia, maka responden akan menandatangani

lembar persetujuan (informed consent).

Dalam penggunaan subjek untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti

tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data yang

di isi oleh responden atau hasil penelitian yang disajikan lembar tersebut hanya

akan diberi nomor kode tertentu. Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi

yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Lembar tersebut hanya akan

diberi nomor kode tertentu.

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh

peneliti. Kemudian permohonan izin kuesioner antara peneliti dengan peneliti lain

yang telah menggunakan instrumen tersebut sebelumnya dalam penelitiannya.

Lembar persetujuan ini bisa melalui bukti email atau persetujuan yang di tanda

tangani langsung oleh peneliti sebelumnya. Jika subjek bersedia maka responden

menanda tangani lembar persetujuan.

Penelitian ini sudah lulus uji etik dari Komisi Etik Peneltian Kesehatan

STIKes Santa Elisabeth Medan dengan nomor surat No.0008/KEPK/PE-

DT/III/2019.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Dalam bab ini menguraikan tentang hasil penelitian mengenai hubungan

dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang

menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

2019 dengan jumlah responden 73 responden.

5.1.1 Gambar lokasi penelitian

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan sebuah

rumah sakit pemerintah yang dikelola oleh pemerintah pusat dengan pemerintah

daerah Sumatra Utara. Rumah Sakit ini juga merupakan rumah sakit tipe A dan

terakreditasi A, yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No17, Kota Medan, Sumatera

Utara. Rumah Sakit ini merupakan salah satu rumah sakit pendidikan di Kota

Medan Sumatera Utara yang berdiri tanggal 21 Juli 1993. Rumah Sakit ini

memiliki Motto “Mengutamakan Keselamatan Pasien dengan Pelayanan PATEN

(pelayanan cepat, akurat, terjangkau, efesien, dan nyaman)”dengan visi Menjadi

Rumah Sakit Pendidikan dan Pusat Rujukan Nasional yang Terbaik dan Bermutu

di Indonesia pada tahun 2019, dan Misi RSUP Haji Adam Malik Medan yaitu:

Melaksanakan Pelayanan Pendidikan, Penelitian, dan Pelatihan dibidang

Kesehatan yang Paripurna, Bermutu dan Terjangkau, Melakasanakan

Pengembangan Kompetensi SDM secara Berkesinambungan, Mengapu RS

Jejaring dan RS di Wilayah Sumatera.


37

Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan menyediakan beberapa

pelayanan keperawatan dan medis yaitu ruang rawat inap (ruang internis, ruang

pre dan post operasi, ruang intensif, ruang perinatologi), poli klinik, IGD, ruang

bedah/ operasi (OK), radiologi, kemoterapi, fisioterapi, instalasi PKMRS,

transfusi darah, radioterapi, laboratorium, rehabilitasi medik, gizi, PTRM

(Program Terapi Runutan Metadone). Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam

Malik Medan memiliki ruangan rehabilitasi khusus penyakit HIV/AIDS.

Berdasarkan data yang di dapatkan dari Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam

Malik Medan, adapun ruangan yang menjadi tempat penelitian saya yaitu ruang

Kemoterapi yang berada lantai 2 terdiri dari 8 kamar dan di fasilitasi meja dan

kursi.

5.1.2 Deskripsi data demografi responden

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Demografi Pada Pasien Kanker


Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruangan Kemoterapi
di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun
2019
Karakteristik f %
No Umur f %
1 26-35 (dewasa awal) 9 12.3
2 36-45 (dewasa akhir) 22 30.1
3 46-55 (lansia awal) 25 34.2
4 56-64 (lansia akhir) 10 13.7
5 65 keatas (manula) 7 9.6
Total 73 100.0
No Jenis Kelamin f %
Perempuan 73 100.0
Total 73 100.0
No Pekerjaan f %
1 Petani 7 9.6
2 Wiraswata 36 49.3
3 PNS 11 15.1
4 Pegawai Swasta 12 16.4
5 Dll 7 9.6
Total 73 100.0
38

No Agama f %
1 Islam 34 46.6
2 Kristen Protestan 21 28.8
3 Katolik 18 24.7
Total 73 100.0
No Status f %
1 Menikah 61 83.6
2 Belum menikah 6 8.2
3 Janda 6 8.2
Total 73 100.0
No Suku f %
1 Batak toba 28 38.4
2 Batak karo 10 13.7
3 Jawa 18 24.7
4 Nias 11 15.1
5 Dll 6 8.2
Total 73 100.0
Pendidikan f %
1 SD 4 5.5
2 SMP 16 21.9
3 SMA 25 34.2
4 DIII 14 19.2
5 S-1 12 16.4
6 S-2 2 2.7
Total 73 100.0
No Penghasilan f %
1 1.000.000-1.500.000 17 23.3
2 2.000.000-2.500.000 35 47.9
3 3.000.000 21 28.8
Total 73 100.0

Berdasarkan hasil analisa tabel 5.1 diatas dari 73 responden diperoleh

bahwa umur responden mayoritas rentang umur 46-55 tahun berjumlah 25 orang

(34,2%), sedangkan yang minoritas rentang umur 65 keatas berjumlah 7 orang

(9,6%). Berdasarkan jenis kelamin perempuan berjumlah 73 orang (100%).

Berdasarkan pekerjaan didapatkan responden mayoritas yaitu wiraswasta

berjumlah 36 orang (49,3), sedangkan minoritas yaitu petani berjumlah 7 orang

(9,6%). Berdasarkan agama didapatkan responden yang mayoritas yaitu agama

islama berjumlah 34 orang (46 %), sedangakan yang minoritas yaitu agama
39

katolik sebanyak 18 orang (24,7). Berdasrkan status yang didapatkan responden

mayoritas yang sudah menikah yaitu sebanyak 61 orang (83,6%), belum menikah

bejumlah 6 orang (8,2%), janda berjumlah 6 orang (8,2%). Berdasarkan suku

yang didapatkan responden mayoritas yaitu suku batak toba berjumlah 28 orang

(38,4%), sedangkan yang minoritas yaitu suku lain berjumlah 7 orang (9,6).

Berdasarkan pendidikan didapatkan responden mayoritas SMA berjumlah 25

orang (34,2%), sedangkan yang minoritas yaitu S-2 berjumlah 2 orang (2,7%).

Berdasarkan penghasilan didapatkan responden mayoritas 2jt-2.5jt sebanyak 35

orang (47,9%), sedangkan minoritas yaitu 1jt-1.5jt sebanyak 17 orang.

5.1.3 Distribusi frekuensi dukungan keluarga

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Dan Presentasi Dukungan Keluarga Pada


Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan (n=73)

No Dukungan keluarga f %
1 Baik (46-50) 37 50.7
2 Cukup (31-45) 36 49.3
3 Kurang (15-30) 0 0
Total 73 100.0

Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan bahwa dukungan keluarga berada dalam

kategori baik sebanyak 37 orang (50,7%), dukungan keluraga yang cukup

sebanyak 36 orang (49,3%), dan yang berkategori kurang 0 orang (0%).


40

5.1.4 Distribusi frekuensi kualitas hidup

Tabel 5.3 Kualitas Hidup Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani
Kemoterapi Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan 2019 (n=73)

No Kualitas hidup f %
1 Baik (107-130) 33 45,2
2 Cukup (71-106) 40 54,8
3 Kurang (35-70) 0 0
Total 73 100.0

Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan bahwa kualitas hidup berada dalam

kategori cukup sebanyak 40 orang (54,8%), kategori baik sebanyak 33 orang

(45,2%) dan yang berkategori kurang 0 orang (0%).

5.1.5 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien


Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan 2019.

Tabel 5.4 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pada


Pasien Kanker Payudara Yang Menajalani Kemoterapi Di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan 2019 (n=73)

Dukungan Kualitas Hidup


Keluarga Baik Cukup Total
f % f %
Baik 18 48,6 19 51,4 37
Cukup 22 61,1 14 38,9 36
Total 40 30 73
Pvalue 0,004 r=0,330

Berdasarkan tabel 5.4 hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup

pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum

Pusat Haji Adam Malik Medan dukungan keluarga kurang tidak didapatkan

kualiatas hidup. Dari total 37 responden dengan dukungan keluarga yang

berkategori baik didapatkan kualitas hidup yang berkategori baik 18 orang

(48,6%), yang berkategori cukup 19 orang (51,4%). Dari 36 responden dengan


41

dukungan keluarga yang berkategori cukup didapatkan dikualitas hidup yang baik

22 orang (61,1%), dan yang berkategori cukup 14 orang (38,9%). Dari hasil uji

yang dilakukan dengan Spearman rho diperoleh hasil signifika p=0,004, karena

pvalue < 0,05 maka disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan

kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di Rumah

Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan 2019. Nilai korelasi Spearman Rho

sebesar 0,330 yang berarti korelasi kuat.

5.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 73 responden

berjudul hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada pasien kanker

payudara yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam

Malik Medan, diperoleh hasil sebagai berikut.

5.2.1 Dukungan Keluarga Kepada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani


Kemoterapi Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
2019

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 responden, yang

memiliki dukungan keluarga yang baik sebanyak 37 orang (50,7%), yang

memiliki dukungan keluarga cukup sebanyak 36 orang (49,3%),dan yang

memiliki dukungan kurang sebanyak 0%. Dukungan dari keluarga merupakan

suatu hal yang sangat penting bagi penderita kanker dalam menjalani kemoterapi,

karena hal tersebut dapat lebih memotivasi pasien dalam menjalani

kemoterapinya. Jadi pasien merasa bahwa tetap ada yang peduli kepadanya

walaupun dalam keadaan sakit.


42

Dalam setiap komponen pernyataan dukungan keluarga didapatkan hasil

pada komponen dukungan informasional dari 73 orang yang berkategori cukup

sebanyak 67 orang (91,8%) responden yang menyatakan dukungan informasional

dalam kategori kurang sebanyak 6 orang (8,2%) responden yang menyatakan

kategori baik 0%. Dalam komponen dukungan penilaian dari 73 orang yang

berkategori cukup sebanyak 58 orang (79,5%) responden yang menyatakan

kategori baik sebanyak 15 orang (20,5%) responden yang menyatakan kategori

kurang tidak ada. Dalam komponen dukungan instrumental dari 73 orang yang

berkategori cukup sebanyak 48 orang (65,8%) responden yang menyatakan

kategori baik sebanyak 10 orang (13,7%) responden yang menyatakan kategori

kurang sebanyak 15 (20,5%). Dalam komponen dukungan emosional dari 73

orang yang berkategori cukup sebanyak 46 orang (63%) responden yang

menyatakan kategori baik sebanyak 23 orang (31,5%) responden yang

menyatakan kategori kurang sebanyak 4 orang (5,5%).

Menurut teori Bomar (2006), dukungan keluarga adalah bentuk perilaku

melayani yang dilakukan oleh keluarga, baik dalam bentuk dukungan emosional

(perhatian, kasih sayang, empati), dukungan penghargaan (menghargai, umpan

balik), dukungan informasi (saran, nasehat, informasi) maupun dalam bentuk

dukungan instrumental (bantuan tenaga, dana, dan waktu).

Menurut Setiadi (2008) dalam Subiatmi (2010) dukungan keluarga

terutama suami dapat memberikan rasa senang, rasa aman, rasa nyaman dan

dengan mendapat dukungan emosional akan mempengaruhi kesehatan jiwa.

Maka dari itu, dukungan keluarga sangat diperlukan pada pasien kanker payudara
43

dalam menjalani kemoterapi, agar dapat lebih meningkatkan semangat hidup atau

motivasi dalam diri pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi.

Menurut ahli Onkologi Liave & Rosa dalam Tribun news (2011), keluarga

adalah teman terbaik bagi pasien kanker dalam menghadapi pertempuran dengan

penyakitnya. Dukungan keluarga terhadap pasien kanker sangat dibutuhkan guna

mengangkat mental dan semangat hidup pasien. Lebih lanjut Rosa mengatakan

kanker adalah penyakit keluarga, dimana setiap orang yang terkena kanker akan

berpengaruh juga kepada seluruh keluarga baik berupa emosional, psikologis,

finansial maupun fisik.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kuijer, et al

(2000), dalam Fauziana (2011), yang mengatakan bahwa dukungan keluarga

mempengaruhi kesembuhan ibu yang mengidap kanker payudara. Jadi bagi pasien

kanker payudara yang menjalani kemoterapi dengan mendapatkan dukungan dari

keluarga mereka lebih bersemangat untuk menjalani kemoterapinya, dan hal ini

dapat membantu mempercepat proses penyembuhannya.

Dukungan keluarga adalah dukungan yang diberikan oleh keluarga yang

terdiri dari atas informasi atau nasihat verbal dan non verbal bantuan nyata atau

tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial dan didapat karena kehadiran

mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak

penerima (Nursalam, 2007).

Berdasarkan peneliti bahwa dengan adanya dukungan keluarga merupakan

suatu cara untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang dilihat dari dukungan

informasi, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dukungan emosional dan

responden menilai dukungan keluarga yang diberikan baik.


44

5.2.2 Kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani


kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 responden, yang

memiliki kualiatas hidup yang baik sebanyak 33 orang (45,2%), yang memiliki

kualitas hidup cukup sebanyak 40 orang (54,8%), dan yang memiliki kualitas

hidup kurang sebanyak 0%.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien

kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan

termasuk kategori kualitas hidup cukup (54,8%) dengan jumlah responden 40

orang. Kualitas hidup pasien kanker payudara berada pada kategori cukup karena

hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa rendahnya jawaban

yang diberikan pasien pada subvariabel gejala atau simtom, dimana diperoleh

bahwa pasien kanker payudara mengalami kelelahan, mual muntah dan nyeri

setelah menjalani kemoterapi dengan kata lain bahwa efek kemoterapi masih

dirasakan pasien setelah pemberian kemoterapi sehingga akan berpengaruh

terhadap kualitas hidup pasien.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Dehkordi, dkk (2011) mengatakan bahwa pasien kanker yang menjalani

kemoterapi memiliki kualitas hidup cukup (66%). Menurut penelitian

(Skevington, Lotfy & Connell, 2004) Pasien kanker yang menjalani kemoterapi

dapat mengalami perubahan dari berbagai aspek-aspek kehidupan yang akan

berpengaruh terhadap kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis, hubungan sosial

dan dengan lingkungan. Dengan kata lain, hal tersebut juga akan berdampak pada

kualitas hidup pasien.


45

Kualitas hidup ini merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan

untuk kesehatan mental maupun fisik pasien yang dapat memberikan kontribusi

terhadap kepuasan dan kebahagiaan dari individu itu sendiri serta memberikan

manfaat kepada keluarga dan masyarakat (Hariyati,2016). Faktor yang

mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker payudara rendah adalah faktor fisik,

psikologi, tingkat kemadirian,dan lingkungan serta hubungan social. Untuk

meningkatkan kualitas hidupnya, harus memiliki kepercayaan diri, memiliki

pengetahuan tentang penyakit kanker payudara yang menjalani kemoterapi,

memiliki akses ketersediaan layanan dukungan (keluarga maupun teman sebaya),

pengobatan dan perawatan.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, kualitas hidup pada pasien

kanker payudara yang menjalani kemoterapi, dilihat dari segi fisik dimana pasien

kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan

tersebut kebanyakan mengalami gangguan pada kesehatan nya yaitu memiliki

penyakit yang membuat pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi tidak

puas dengan kemampuan nya melakukan kegiatan setiap hari, dari segi psikologis

banyak pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dari hasil data

diperoleh adalah mengatakan cukup, dengan masalah ekonomi dan tidak memiliki

waktu untuk berekreasi.

5.2.3 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien


Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 responden, yang

memiliki dukungan keluarga yang baik sebanyak 37 orang (50,7%), yang

memiliki dukungan keluarga cukup sebanyak 36 orang (49,3%). Yang memiliki


46

kualitas hidup baik sebanyak 33 orang (45,2), yang memiliki kualitas hidup yang

cukup sebanyak 40 orang (54,8%). Dengan menggunakan uji spearmen Rank

diperoleh bahwa nilai p=0,004 <0,05 yang berarti bahwa ada hubungan dukungan

keluarga dengan kualitas hidup pasien pada kanker payudara yang menjalani

kemoterapi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya dukungan keluarga dan

kualitas hidup pasien yang berkategori baik. Ada juga dukungan keluaraga dan

kualitas hidup yang berkategori cukup. Dari konsep teori dukungan keluarga

merupakan sikap, tindakan, dan penerimaan terhadap tiap-tiap anggota keluarga.

Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap

memberikan pertolongan jika dibutuhkan. (Friedman,2000)

Hal ini sejalan dengan penelitian Muhammad Husni (2015) Hasil

penelitian ini sesuai dengan teori Marilyn yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan yang kuat antara keluarga dengan status kesehatan anggotanya

dimana peran dan dukungan keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan

kesehatan anggota keluarga, mulai dari strategi-strategi hingga fase kemoterapi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mujianto

tentang hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup klien kanker

payudara yang menjalani kemoterapi medik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin

Palembang. Berdasrkan hasil analisa data korelasi spearmen rank diketahui

bahwa tingkat signifikasi p=0,006. Ada hubungan yang signifikan antara

dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien kanker payudara yang

menjalani kemoterapi.
47

Menurut hasil penelitian Hakim, et al, (2013) menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita

kanker payudara. Semakin baik dukungan keluarga semakin baik pula kualitas

hidup penderita kanker payudara. Dukungan dari keluarga sangat penting dalam

meningkatkan kualitas hidup penderita (Husni et al, 2015). Terdapat hubungan

yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita kanker

payudara (Endriyono & Herdiyana, 2016). Dukungan tersebut termasuk pasangan

orang tua, anak, sanak keluarga, dan sebagainya.

Dukungan keluarga terbagi menjadi 4 yaitu dukungan instrumental,yaitu

keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit. Dukungan

infomasional yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminor

(penyebar informasi). Dukungan penilaian (appraisal), yaitu keluarga bertindak

sebagai sebuah umpan balik, membimbing dan menegahi pemecahan ,masalah

dan sebagai sumber dan validator identitas keluarga. Dukungan emosional, yaitu

keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan

pemulihan serta membantu pengusan terhadap emosi.

Kualitas hidup merupakan kemampuan individu dan menikmati kepuasan

selama hidupnya dan harus mampu berfungsi secara fisik, spiritual, psikologis,

dan social demi mencapai kualitas hidup yang cukup. Untuk meningkatkan

kualitas hidup pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi harus merasa

aman berada di lingkungan tempat tinggalnya dengan cara keluarga yang

mengasingkan serta tidak menolak keberadaanya, memberikan dukungan keluarga

kepada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi berupa pemberian


48

informasi dantuan tingkah laku atau materi sehingga pasien kanker payudara yang

menjalani kemoterapi merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai (Diatmi,2014).

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan hubungan antara dukungan

keluarga dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani

kemoterapi dengan pvalue=0,004 dimana (p < 0,05) dimana pasien kanker

payudara yang menjalani kemoterapi yang memiliki dukungan keluarga yang baik

dan kualitas hidup cukup, dapat dilihat dari pasien kanker yang menjalani

kemoterapi yang memilki dukungan informasi, dukungan penilaian, dukungan

instrumental, dukungan emosional. Dan kualitas hidup cukup pada pasien kanker

payudar yang menjalani kemoterapi dikarenakan pasien kanker yang menjalani

kemoterapi hanya mengalami gangguan pada masalah kesehatan atau masalah

fisik, tetapi pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi banyak mendapat

dukungan baik dari sesame, keluarga, sehingga pada indicator psikologis, social,

dan lingkungan tidak menjadi masalah pada kualitas hidup pada pasien kanker

payudara yang menjalani kemoterapi tersebut.


BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan Dukungan Keluarga

Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani

Kemoterapi Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan 2019 , maka

dapat disimpulkan :

1. Dukungan keluarga pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan adalah baik sebanyak 37

(50,7%).

2. Kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan adalah yang cukup 40

orang (54,8%).

3. Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan kualitas hidup dengan

pvalue =0,004 (p<0,05) .

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan dukungan keluarga

dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan 2019, maka disarankan

kepada:

1. Bagi peneliti

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan kanker payudara

yang menjalani kemoterapi diharapkan bekerjasama dengan keluarga dalam


50

memotivasi dan memberi dukungan keluarga kepada pasien dalam

penyembuhan pasien dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

2. Bagi Institusi Pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan

Pihak pendidikan diharapkan dapat menjadi informasi tambahan dan masukkan

dalam pengembangan keperawatan khususnya keperawatan keluarga, dan

KMB sehingga perlu diberikan penekanan materi tentang dukungan keluarga

dengan kualitas hidup pasien dengan kanker payudara yang menjalani

kemoterapi.

3. Bagi Instansi Rumah Sakit

Bagi rumah sakit diharapkan dalam memberikan pelayanan kesehatan

terhadap pasien kanker yang menjalani kemoterapi tidak hanya dalam

pengobatan medis saja namun perlu melibatkan keluarga dalam mendampingi

pasien yang menjalani kemoterapi.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi

peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pada pasien dengan kanker

payudara yang menjalani kemoterapi.


51

DAFTAR PUSTAKA

Breast Cancer Organization. (2012). What are the Side Effects of Chemoterapy.

Brunner & Suddarth. 2005. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta:EGC

Dahlan. S (2017). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat,


dan Multivariat (Edisi 6).Jakarta:Epidimiologi Indonesia

Dehkordi, Heydarnejad, Fatehi. (2009). Quality of Life in Cancer Patients


undergoing Chemotherapy.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Riset Kesehatan Dasar


Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.

Desy. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada


Pasien Pre Anestesi Dengan Tindakan Spinal Anestesi Di Rsud Sleman.

Friedman, MM. 1998. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.

Grove, S. K., Burns, N., & Gray, J. (2014). Understanding nursing research:
Building an evidence-based practice. Elsevier Health Sciences.

Hastono. (2001). Analisis Data. Salemba Medika:Jakarta

Husni, M. ddk. 2015. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup


Pasien Kanker Payudara Di Instalasi Rawat Inap Bedah Rsup Dr.
Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012. Jurnal Keperawatan
Sriwijaya, Volume 2 – Nomor.

Jong, W. (2004). Kanker, Apakah itu?: Arcan

Kaustar, F., Gustopo, D., & Achmadi, F. (2017). Uji Validitas Dan Reliablitas
Hamilton Anxiety Rating Scale Terhadap Kecemasan dan Produktivitas
Pekerjaan Visual Inspection PT. Wildatra Bhakti. Prosiding SENATEK
2015, 1(A), 588-592.

KBBI. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Panduan Pentalaksanaan


Kanker Payudara (PPKP). Jakarta: Kemenkes RI

Makisake, J. ddk. 2018. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Harga DiriI


Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Delima
RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO. e-journal keperawatan (e-
Kep) Volume 6 Nomor.
52

Mardiana. (2004). Kanker pada Wanita. Depok: Penebar Swadaya

Nursalam. 2013. Metedologi Ilmu Penelitian Ilmu keperawatan. Jakarta:Salemba


Medika.

________. 2014. Metedologi Ilmu Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:Salemba


Medika.

________. 2015. Metedologi Ilmu Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:Salemba


Medika.

Otto, Shirley E. (2003). Keperawatan Onkologi. Jakarta: ECG

Perwitasari. (2009). Pengukuran kualitas hidup pasien kanker sebelum dan


sesudah kemoterapi dengan EORTC QLQ-C30 di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta.

Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing research: Generating and assessing
evidence for nursing practice. Lippincott Williams & Wilkins.

Rasjidi, Imam. 2007. 100 Question Answer kanker Pada Wanita. Penerbit Sagung
Seto. Jakarta.

Rasjidi, Imam. 2007. Kemoterapi Kanker Ginekologi Dalam Praktik Sehari-hari.


Jakarta: Sagung Seto.

Rasjidi, Imam.2009. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker Pada Wanita.Penerbit


Sagung Seto. Jakarta

Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas). (2018). Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar:
(Rikesdas) Indonesia tahun 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Skevington, Lotfy & O’Connell. (2004). The World Organization’s WHOQOL-


BREF quality of life assessment: Psychometric properties and result of the
international field trial A Report from the WHOQOL Group.

WHO. (2003).World Health Organization (WHO).

WHO. (2004). World Health Organization (WHO).

Yamin. Sofyan. (2014). SPSS Complete. Salemba Infotek: Jakarta


53

Yudissanta & Ratna. (2012). Analisis Pemakaian Kemoterapi pada Kasus Kanker
Payudara dengan Menggunakan Metode Regresi Logistik Multinominal.
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76

Anda mungkin juga menyukai