Oleh:
G1D014014
Oleh:
G1D014014
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian yang berjudul “Hubungan mekanisme koping dengan kualitas tidur
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto” yang disusun dan diajukan sebagai salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan. Penulis
ingin mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan kepada :
1. Kedua orangtua, Mas’ud, S.Ag., S.Pd dan Siti Muhimah yang telah
mencurahkan kasih sayang dan senantiasa mendoakan keberhasilan
penulis serta dukungan baik moril maupun materil selama proses
penyelesaian skripsi ini.
2. Dr. Saryono, S.Kp., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman.
3. Ns. Mekar Dwi Anggraeni, S.Kep., M.Kep., PhD., selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal
Soedirman.
4. Ns. Arif Setyo Upoyo, S.Kp., M.Kep. selaku Dosen Pembimbing I yang
telah meluangkan waktu, tenaga, arahan serta kesabaran selama
membimbing penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ns. Iwan Purnawan, S.Kep., M.Kep. selaku Dosen Pembimbing II yang
telah meluangkan waktu, tenaga, arahan serta kesabaran selama
membimbing penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Ns. Atyanti Isworo, S.Kep., M.Kep., Sp.KMB. dan Ns. Sidik Awaludin,
S.Kep., M.Kep., Sp. KMB., selaku Dosen Penguji atas berbagai saran dan
masukan sehingga skripsi ini dapat tersusun secara lebih baik.
7. Ns. Rahmi Setiyani, MN selaku ketua tim komisi yang berkenan
memberikan saran dan izin dalam penelitian.
8. Ns. Asep Iskandar, M.Kep, Sp.Kom. selaku Dosen Pembimbing
Akademik selama menjadi mahasiswa S1 Keperawatan yang selalu
v
memberi masukan dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan akademik.
9. Segenap bapak dan ibu dosen Jurusan Keperawatan yang telah
membekali penulis dengan berbagai ilmu dan pengetahuan
selama mengikuti perkuliahan.
10. Seluruh staf karyawan Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-
Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman yang telah
mendukung penulis selama studi.
11. Kakak dan adik (Irfanuddin Wakhid, S.Kep., Ns. dan Ulwan Farid
Habibi) serta segenap keluarga yang telah memberikan doa, dukungan
dan semangat kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
12. Calon suami Muhammad Wildan Fadhlillah, S.T yang setia mendampingi
dan mensuport penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
13. Sahabat Tina Sari, Elsava Tamara Putri Murwanda, Nur Fitria Mualifah,
Ajeng Tyas Putri, Lita Rulianti, Annisya Retnoningsih, serta segenap
keluarga besar Greenhouse yang telah memberikan waktu, doa dan
dukungannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
14. Teman-teman seperjuangan Jurusan Keperawatan angkatan 2014 (Genetic)
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Terimakasih telah
memberikan inspirasi, semangat, dan kebersamaan yang indah selama
ini.
15. Responden penelitian pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa yang telah terlibat dalam penelitian ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas
bantuannya hingga terselesaikannya skripsi ini. Penulis menyadari masih
banyak ketidaksempurnaan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena
itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi hasil
yang lebih baik, dan semoga penelitian ini dapat memberi manfaat.
Penulis
vi
HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN KUALITAS
TIDUR PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG
MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD PROF. DR.
MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Nisa Rizqi Amalia1, Arif Setyo Upoyo 2, Iwan Purnawan3
ABSTRAK
Latar Belakang: Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa sering
kali dihadapkan dengan berbagai stressor. Stressor dapat berakibat buruk terhadap
kualitas tidur. Hal tersebut bergantung pada mekanisme koping yang digunakan,
sehingga mekanisme koping diduga mempengaruhi kualitas tidur. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden, mekanisme
koping dengan kualitas tidur pada pasien yang mengalami gagal ginjal kronik
yang menjalani hemodialisa.
Metode: Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan
metode analitik korelasional. Pengambilan sampel menggunakan consecutive
sampling dengan responden pasien (59 sampel). Analisis data menggunakan Chi-
square dan Fisher's Exact Test.
Hasil: Mayoritas responden adalah laki-laki, usia dewasa, durasi hemodialisa <6
bulan, anemia, mekanisme koping adaptif dan kualitas tidur yang buruk.
Berdasarkan hasil uji menghasilkan nilai mekanisme koping, jenis kelamin dan
usia, masing-masing hasil menunjukkan tidak ada hubungan dengan kualitas tidur,
dengan masing-masing nilai p = 1,000, p = 0,865 dan p = 0,112. Hasil lama
menjalani hemodialisa pasien <6 bulan dan kadar Hb menunjukkan bahwa
terdapat hubungan dengan kualitas tidur, dengan masing-masing nilai p = 0,01
dan p = 0,03.
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara lama menjalani hemodialisa
dan kadar HB dengan kualitas tidur dan tidak terdapat hubungan bermakna antara
mekanisme koping, jenis kelamin, dan usia dengan kualitas tidur pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani HD.
vii
RELATION BETWEEN COPING MECHANISM AND SLEEP
QUALITY CONTROL ON CHRONICAL KIDNEY FAILURE
PATIENT UNDERGO HAEMODIALYSIS TREATMENT AT
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO, PURWOKERTO
ABSTRACT
Background: Several patients that having a chronical kidney failure often faced
with few of stressors especially that undergo haemodialysis (Hd) treatment. These
stressors could affect badly to sleep quality. This thing depends on coping
mechanism that used, so that coping mechanism estimated affecting sleep quality.
This study aims to determine the relationship between characteristic respondents,
coping mechanism with sleep quality on patient who had chronical kidney failure
that undergo haemodialysis treatment.
Methods: This study design is cross-sectional research design with correlation
analytic method. consecutive sampling was chosen as sampling technique with
patients’s respondent ( 59 sample). Data analysis used Chi-square and Fisher’s
Exact Test.
Results: The mayority of patients’s respondent are male, adult age, duration of
hemodialysis <6 months, anemia, adaptive coping mechanism and poor sleep
quality. result the value of coping mechanism, gender and age, each of the result
shown there’s no relation to sleep quality, with each of p-value = 1,000,
p = 0,865, and p = 0,112. The result on patients duration of hemodialysis <6
months and rate of Hb shown that there is relation between on each parameter and
sleep quality, with each value p = 0,01 and p = 0,03.
Conclusions: There is a meaningful relationship between respondent that undergo
haemodialysis and rate of Hb treatment and there is no significant relationship
between coping mechanism, gender and age, with sleep quality on a patient that
had chronical kidney failure undergo HD treatment.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i
HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ........................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
ABSTRAK ................................................................................................. vii
ABSTRACT ............................................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
1. Tujuan Umum........................................................................... 3
2. Tujuan Khusus .......................................................................... 3
D. Manfaat penelitian ......................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ........................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6
A. Landasan Teori.............................................................................. 6
1. Gagal Ginjal Kronik ................................................................. 6
2. Mekanisme Koping ................................................................... 7
3. Kualitas Tidur ........................................................................... 8
4. Hubungan mekanisme kopig dengan kualitas tidur .................... 10
B. Kerangka Teori ............................................................................. 10
C. Kerangka Konsep .......................................................................... 11
D. Hipotesis ....................................................................................... 11
ix
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 12
A. Desain Penelitian ........................................................................... 12
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 12
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 12
D. Variabel Penelitian ........................................................................ 13
E. Definisi Operasional ...................................................................... 13
F. Alur Penelitian .............................................................................. 14
G. Instrumen Penelitian ...................................................................... 15
H. Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 17
I. Sumber Data ................................................................................. 17
J. Analisis Data ................................................................................. 18
K. Etika Penelitian ............................................................................. 18
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 19
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 19
B. Pembahasan ................................................................................. 21
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 31
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 32
A. Kesimpulan .................................................................................. 32
B. Saran ............................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 34
LAMPIRAN
BIODATA
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................... 13
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Mekanisme Koping ................................ 16
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kesioner Kualitas Tidur .......................................... 17
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden ........................................ 19
Tabel 4.2 Gambaran Mekanisme Koping Dan Kualitas Tidur ................ 20
Tabel 4.3 Hubungan Karakteristik Responden dengan kualitas tidur ...... 20
Tabel 4.4 Hubungan Mekanisme koping dengan kualitas tidur ............... 21
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ...................................................................... 10
Gambar 2.2 Kerangka Konsep................................................................... 11
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyakit gagal ginjal kronik merupakan salah satu masalah kesehatan
utama yang menyebabkan kematian terbesar di dunia. Menurut hasil penelitian
Global Burden of Disease, pada tahun 1990 penyakit tersebut mendapat
peringkat ke-27 penyebab kematian di dunia dan pada tahun 2010 terjadi
peningkatan menjadi peringkat ke-18 (Kemenkes 2017). Angka kejadian
gagal ginjal kronik secara global menurut Hill et al. (2016) mendapatkan
prevalensi sebesar 13,4% (Kemenkes 2017). Sedangkan, prevalensi gagal
ginjal kronik di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter sebesar 0,2 %
(Riskesdas 2013). Prevalensi pada tingkat provinsi khususnya di Jawa Tengah
menempati urutan ke-3 dengan prosentase 0,3% (Riskesdas 2013).
Gagal ginjal kronik merupakan kegagalan fungsi ginjal yang terjadi
secara progresif dan irreversibel sehingga tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan (cairan dan elektrolit) sehingga menyebabkan
terjadinya uremia (Smeltzer & Bare 2008). Terapi peganti merupakan
penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien gagal ginjal kronik.
Sebanyak 78% terapi pengganti yang sering digunakan adalah hemodialisa
(Pernefri 2013). Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa sering
kali mengalami berbagai permasalahan yang menyebabkan pasien mengalami
stres.
Menurut Soehardjono (2006) dalam Canisti (2013) berpendapat bahwa
penyakit gagal ginjal kronik dapat menimbulkan stres pada seseorang yang
mengalaminya. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada pasien sering kali
dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Masalah yang muncul diantaranya,
kelemahan fisik yang dirasakan seperti mual, muntah, nyeri, lemah otot,
oedema (Ratnawati 2011 dalam Agustina 2013). Pasien biasanya juga
menghadapi masalah keuangan, kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan,
dorongan seksual yang menghilang, impotensi, khawatir terhadap perkawinan
dan ketakutan terhadap kematian. (Smeltzer & Bare 2002).
1
2
pada tanggal 8 Desember 2017 yang dilakukan pada 10 pasien gagal ginjal
kronik di unit hemodialisa, 80% pasien mengalami kualitas tidur yang buruk
dan 20% kualitas tidur baik. Pasien dengan kualitas tidur buruk 30%
menggunakan mekanisme koping adaptif dan 50% menggunakan mekanisme
koping maladaptif. Sedangkan pasien dengan kualitas tidur yang baik, 20%
menggunakan mekanisme koping adaptif.
Kesimpulannya, dari pasien gagal ginjal kronik yang mengalami
kualitas tidur buruk ada yang menggunakan mekanisme koping adaptif dan ada
juga yang menggunakan koping maladaptif. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian “Apakah ada hubungan antara mekanisme
koping dengan kualitas tidur pada pasien gagal ginjal kronik?”
B. Perumusan masalah
Permasalahan yang dihadapi pasien gagal ginjal dapat menyebabkan
stres bagi pederitanya sehingga memerlukan pemecahan sebagai upaya untuk
menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap masalah dan tekanan yang
menimpanya. Konsep untuk memecahkan masalah disebut mekanisme koping.
Jika mekanisme koping baik akan menurunkan stres sehingga kualitas tidur
baik. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, peneliti menentukan
suatu permasalahan yaitu adakah hubungan mekanisme koping dengan kulitas
tidur pasien gagal ginjal kronik?
C. Tujuan
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
mekanisme koping dengan kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik. Adapun
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk: 1) Mengidentifikasi karakteristik
responden pasien gagal ginjal kronik seperti usia, jenis kelamin, lama
menjalani hemodialisa dan kadar Hb. 2) Mengidentifikasi gambaran
mekanisme koping pada pasien gagal ginjal kronik. 3) Mengidentifikasi
gambaran kualitas tidur pada pasien gagal ginjal kronik. 4) Menganalisis
hubungan karakteristik responden dengan kualitas tidur pasien gagal ginjal
4
D. Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
profesi keperawatan yaitu untuk memberikan informasi tentang gangguan
kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa,
agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat untuk menangani
masalah tersebut. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai sumber
informasi yang berhubungan dengan mekanisme koping dan kualitas tidur pada
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialiasa.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian sebelumnya terkait dengan penelitian mengenai mekanisme
koping dengan kualitas tidur berdasarkan penelusuran penulis yaitu :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Safruddin, Ahmad dan Radjab (2017)
yang berjudul “Hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa” menunjukan hasil bahwa
terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Persamaan dengan penelitian ini
yaitu variabel terikat dan responden yang digunakan, yaitu kualitas tidur
dan pasien gagal ginjal kronik. Perbedaannya terletak pada variabel bebas
yang digunakan, pada penelitian ini menggunakan variabel tingkat stres
sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan peneliti variabel bebasnya
mekanisme koping.
2. Penelitian yang dilakukan Rompas, Tangka & Rotti (2013) yang berjudul
“hubungan kadar hemoglobin dengan kualitas tidur pasien gagal ginjal
kronik di poli ginjal dan hipertensi BLU RSUP Prof.Dr.R.D. Kansou
Manado“ menunjukan hasil terdapat hubungan kadar hemoglobin dengan
kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik. Persamaan dengan penelitian ini
yaitu variabel terikat yang digunakan, sedangkan perbedaannya pada
variabel bebas yang digunakan, pada penelitian ini menggunakan variabel
5
bebas kadar hemoglobin dan variabel bebas yang akan diteliti yaitu
mekanisme koping.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2015) dengan judul “Hubungan
mekanisme koping dengan insomnia pada lansia di posyandu kelurahan
Grendeng Purwokerto” menunjukan hasil terdapat hubungan mekanisme
koping dengan insomnia pada lansia. Persamaan dengan penelitian ini
yaitu variabel bebas yang digunakan, yaitu mekanisme koping. Perbedaan
dengan penelitian yang akan diteliti yatu pada variabel terikat dan
responden, dimana pada penelitian ini variabel terikatnya adalah insomnia
dan respondennya adalah lansia, sedangkan penelitian yang akan
dilakukan peneliti, variabel terikatnya kualitas tidur dan responden dalam
penelitan yaitu pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
6
7
2. Mekanisme koping
Menurut Stuart (2007) Mekanisme koping yaitu usaha seseorang
terhadap stres yang dihadapinya. Mekanisme koping merupakan respon
individu dalam menangani beban yang dapat menimbulkan stres pada tubuh.
Keberhasilan seseorang dalam menghadapi stres tersebut menunjukkan
bahwa individu tersebut sudah mampu beradaptasi terhadap stres (Rasmun
2009). Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
8
3. Kualitas tidur
Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga
tidak muncul perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis,
serta tanda-tanda fisik akibat kekurangan tidur (Hidayat 2006). Kualitas
tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya tidur,
waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek
subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur (Buysse et al. 1998 dalam
Nilifda 2016 ).
9
B. Landasan/Kerangka teori
C. Kerangka konsep
D. Hipotesis
A. Desain penelitian
Penelitian ini menggambarkan fenomena atau hubungan antara
fenomena tertentu, sehingga menggunakan desain korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Pada desain penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dalam
satu kali waktu. Metode analitik korelasi pada penelitian ini digunakan untuk
mengukur hubungan mekanisme koping dengan kualitas tidur pasien gagal
ginjal yang menjalani hemodialisa.
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = populasi
d = 10%
Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
teknik sampling consecutive sampling. Consecutive sampling ini dilakukan
12
13
mengambil setiap pasien yang datang dan memenuhi kriteria penelitian sampai
jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi. Adapun kriteria inklusi adalah pasien
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, sudah menikah, mampu
berkomunikasi, lama menjalani hemodialisa < 1 tahun. Sedangkan kriteria
eksklusi pada penelitian ini adalah stres berat, dan mengkonsumsi obat
antidepresan.
D. Variabel penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah mekanisme koping
dan variabel terikatnya adalah kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik.
F. Alur penelitian
Penelitian ini melalui prosesi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan,
dan penyelesaian. Tahap persiapan dimulai yaitu penentuan masalah dan studi
pendahuluan yang dilakukan di RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo. Kemudian
peneliti mengumpulkan materi dan konsep yang mendukung penelitian serta
membuat proposal penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan proposal oleh
dosen pembimbing skripsi, maka dilakukan seminar proposal dan melakukan
persiapan penelitian.
Tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan, namun sebelum penelitian
ini dilaksanakan, peneliti meminta izin kepada Wakil Dekan Fakultas ilmu-
ilmu Kesehatan Unsoed, kemudian surat tersebut diberikan kepada bagian tata
usaha RSUD Dr.Margono Soekarjo untuk permohonan izin dilaksanakan
penelitian. Sebelum melakukan penelitian peneliti melakukan seminar proposal
di RSUD Dr.Margono Soekarjo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Agustus 2018 di ruang hemodialisa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo.
Peneliti mengumpulkan data primer dari pasien itu sendiri melalui
kuesioner dengan cara wawancara dan data sekunder dengan melihat hasil
Laboratorium pada rekam medis pasien untuk melihat nilai kadar HB pre
hemodialisa. Kemudian peneliti memperkenalkan diri kepada responden,
15
G. Instrumen
Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui mekanisme koping yang
digunakan oleh pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa adalah the
ways of coping yang telah dimodifikasi oleh Lita (2013) dalam penelitian
Bombay, Elvira (2016)yang terdiri dari 20 pertanyaan. Instrumen mekanisme
koping ini menggunakan skala Likert pernyataan bersifat favorabel dan
unfavorabel. Kriteria pemberian skor untuk item favorabel meliputi jawaban
Sangat Setuju (SS) mendapatkan nilai 4, Setuju (S) mendapat nilai 3, Tidak
Setuju (TS) mendapatkan nilai 2, Sangat Tidak Setuju (STS) mendapatkan nilai
1. Kriteria pemberian skor untuk item unfavorabel meliputi jawaban Sangat
Setuju (SS) mendapatkan nilai 1, Setuju (S) mendapat nilai 2, Tidak Setuju
(TS) mendapatkan nilai 3, Sangat Tidak Setuju (STS) mendapatkan nilai 4.
Skor total dari pernyataan favorabel adalah 40 sementara skor total dari
pernyataan unfavorable adalah 16. Untuk menentukan responden yang
menggunakan mekanisme koping adaptif atau maladaptif dengan melihat nilai
perbandingan skor pernyataan yang lebih besar yaitu dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
mengambil setiap pasien yang datang dan memenuhi kriteria penelitian sampai
jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi. Adapun kriteria inklusi adalah pasien
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, sudah menikah, mampu
berkomunikasi, lama menjalani hemodialisa < 1 tahun. Sedangkan kriteria
eksklusi pada penelitian ini adalah stres berat, dan mengkonsumsi obat
antidepresan.
D. Variabel penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah mekanisme koping
dan variabel terikatnya adalah kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik.
F. Alur penelitian
Penelitian ini melalui prosesi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan,
dan penyelesaian. Tahap persiapan dimulai yaitu penentuan masalah dan studi
pendahuluan yang dilakukan di RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo. Kemudian
peneliti mengumpulkan materi dan konsep yang mendukung penelitian serta
membuat proposal penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan proposal oleh
dosen pembimbing skripsi, maka dilakukan seminar proposal dan melakukan
persiapan penelitian.
Tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan, namun sebelum penelitian
ini dilaksanakan, peneliti meminta izin kepada Wakil Dekan Fakultas ilmu-
ilmu Kesehatan Unsoed, kemudian surat tersebut diberikan kepada bagian tata
usaha RSUD Dr.Margono Soekarjo untuk permohonan izin dilaksanakan
penelitian. Sebelum melakukan penelitian peneliti melakukan seminar proposal
di RSUD Dr.Margono Soekarjo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Agustus 2018 di ruang hemodialisa RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo.
Peneliti mengumpulkan data primer dari pasien itu sendiri melalui
kuesioner dengan cara wawancara dan data sekunder dengan melihat hasil
Laboratorium pada rekam medis pasien untuk melihat nilai kadar HB pre
hemodialisa. Kemudian peneliti memperkenalkan diri kepada responden,
15
G. Instrumen
Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui mekanisme koping yang
digunakan oleh pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa adalah the
ways of coping yang telah dimodifikasi oleh Lita (2013) dalam penelitian
Bombay, Elvira (2016)yang terdiri dari 20 pertanyaan. Instrumen mekanisme
koping ini menggunakan skala Likert pernyataan bersifat favorabel dan
unfavorabel. Kriteria pemberian skor untuk item favorabel meliputi jawaban
Sangat Setuju (SS) mendapatkan nilai 4, Setuju (S) mendapat nilai 3, Tidak
Setuju (TS) mendapatkan nilai 2, Sangat Tidak Setuju (STS) mendapatkan nilai
1. Kriteria pemberian skor untuk item unfavorabel meliputi jawaban Sangat
Setuju (SS) mendapatkan nilai 1, Setuju (S) mendapat nilai 2, Tidak Setuju
(TS) mendapatkan nilai 3, Sangat Tidak Setuju (STS) mendapatkan nilai 4.
Skor total dari pernyataan favorabel adalah 40 sementara skor total dari
pernyataan unfavorable adalah 16. Untuk menentukan responden yang
menggunakan mekanisme koping adaptif atau maladaptif dengan melihat nilai
perbandingan skor pernyataan yang lebih besar yaitu dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian skala kualitas tidur yaitu
kuisioner PSQI (Pittsburg Sleep Quality Index) yang diadopsi dari penelitian
(Sari 2017). Kuisioner PSQI ini terdiri dari 7 komponen penelitian, meliputi :
kualitas tidurnya secara subyektif, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi tidur
sehari-hari, gangguan tidur, penggunaan obat tidur dan disfungsi aktifitas di
siang hari. Masing – masing komponen mempunyai kisaran 0-3 dengan 0
menunjukan tidak ada kesulitan tidur yang berat. Skor dari tujuh komponen
tersebut dijumlahkan menjadi satu dengan kriteria penilaian yang
17
dikelompokan sebagai berikut : kualitas tidur baik < 5, kualitas tidur buruk > 5-
21.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kualitas Tidur
I. Sumber data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer untuk mengetahui data demografi meliputi usia,
jenis kelamin, lama menjalani hemodialisa, mekanisme koping dan kualitas
tidur. Sedangkan data sekunder untuk mengetahui jumlah pasien gagal ginjal
RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo dan hasil laboratorium pasien gagal ginjal
kronik pre hemodialisa.
18
J. Analisis data
Analisis atau pengolahan data yang dilakukan setelah data yang
diperlukan terkumpul dengan melalui tahap-tahap, yaitu editing, coding,
tabulating dan aplikasi data/pengujian data. Pada tahap editing, peneliti melihat
kembali kelengkapan data yang didapatkan dari responden. Pada tahap coding,
peneliti memberikan kode pada hasil kuesioner yang diperoleh dari responden
untuk memudahkan dalam pengolahan data. Pada tahap tabulating, peneliti
memasukan data ke database komputer. Analisis data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis
univariat terdiri dari karakteristik responden, gambaran mekanisme koping dan
gambaran kualitas tidur, sedangkan analisis bivariat digunakan untuk melihat
hubungan antara mekanisme koping terhadap kualitas tidur dan untuk melihat
hubungan antara karakteristik responden terhadap kualitas tidur. Analisis
bivariat ini menggunakan uji Chi Square dan uji alternatif dari Chi Square
(Fisher's Exact Test).
K. Etika penlitian
Menurut Nursalam (2008) prinsip etika penelitian terdiri dari 3 macam
yaitu : Persetujuan (Informed consent), Informed consent merupakan bentuk
persetujuan antara peneliti dan responden, yang berupa lembar persetujuan, dan
diberikana sebelum penelitian dimulai. Lembar ini dilengkapi dengan judul
penelitian dan manfaat penelitian, sehingga responden mengerti maksud dan
tujuan penelitian. Keputusan sepenuhnya diberikan kepada responden, dan
tidak terdapat pemaksaan atas keterlibatan untuk menjadi responden. Tanpa
nama (Anonimity), Anonimity digunakan untuk menjaga kerahasiaan, peneliti
tidak mencantumkan nama responden tetapi hanya mencantumkan kode
penganti nama responden. Kerahasiaan (Confidentiality), Informasi yang telah
dikumpulkan dari responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya
digunakan untuk mengembangkan ilmu.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini melibatkan 59 pasien gagal ginjal kronik yang sedang
menjalani hemodialisa di RSUD Dr. Margono Sokarjo. Distribusi
karakteristik responden diuraikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi karakteristik responden (n=59)
Karakteristik Frekuensi Persentase
(%)
Umur
Dewasa 23 38,9
Lansia Awal 16 27,1
Lansia Akhir 20 33,9
Jenis Kelamin
Laki-laki 32 54,2
Perempuan 27 45,8
Lama menjalani HD
≤ 6 bulan 45 76,3
> 6 bulan 14 23,7
Kadar HB
Anemia 56 94,9
Tidak anemia 3 5,10
19
20
Kualitas tidur
Baik 19 32,2
Buruk 40 67,8
Jumlah 59 (100%)
Keterangan : *p <0,05
Tabel 4.4 menunjukan hasil uji mekanisme koping dan kualits tidur.
Hasil menunjukan nilai p-value = 1,000 dengan nilai r = 0,079 yang berarti
tidak ada hubungan bermakna antara mekanisme koping dengan kualitas
tidur (p > 0.05) dan keeratan hubungan sangat lemah.
B. Pembahasan
Pada penelitian ini akan dibahas beberapa hal yang mengacu pada hasil
penelitian, seperti: karakteristik responden yaitu umur, jenis kelamin, lama
menjalani HD, dan kadar HB, mendeskripsikan mekanisme koping dan
mendeskripsikan kualitas tidur. Pada penelitian ini juga akan dibahas mengenai
hubungan antara karakteristik responden dengan kualitas tidur serta membahas
mengenai hubungan mekanisme koping dengan kualitas tidur.
1. Karakteristik responden
a. Karakteristik responden berdasarkan usia
Hasil karakteristik responden menunjukkan bahwa mayoritas
responden berada pada usia dewasa dalam rentan 26-45 tahun yakni
sebanyak 23 (38,9%) responden. Gagal ginjal kronik semakin banyak
menyerang pada usia dewasa. Hal ini dikarenakan pola hidup yang tidak
sehat seperti banyaknya mengkonsumsi makanan cepat saji, kesibukan
yang membuat stres, duduk seharian di kantor, sering minum kopi,
minuman berenergi, jarang mengkonsumsi air putih. Kebiasaan kurang
baik tersebut menjadi faktor risiko kerusakan pada ginjal (Dharma 2015).
22
dengan laporan responden, sering kali merasa pusing, sakit kepala, dan
mual.
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kualitas tidur pada
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa yaitu faktor gaya
hidup. Faktor ini terdiri dari riwayat merokok, kebiasaan mengkonsumsi
kopi, dan lain-lain. Merokok dapat mempengaruhi kualitas tidur yang
buruk karena nikotin yang terkandung dalam rokok tersebut. Nikotin
bekerja sebagai stimulan yang akan membuat penghisapnya tetap
waspada dan terjaga, sehingga menyebabkan ganguan tidur (Rosdiana
2010).
Faktor dialisis juga dapat mempengaruhi kualitas tidur pada
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Terdapat
penelitian yang mengatakan bahwa pada awal-awal menjalani terapi
hemodialisa, tubuh akan memberikan respon fisiologi yang dapat
mempengaruhi kualitas tidur. Namun, seiring berjalannya waktu,
semakin lama seseorang menjalani hemodialisa, maka tubuh sudah
mampu beradaptasi terhadap respon yang timbul (Relawati, Hakimi &
Huriah 2015 ). Terdapat penelitian lain yang mengatakan bahwa terapi
hemodialisa dapat menimbulkan respon inflamasi. Respon inflamasi
tersebut memiliki korelasi positif terhadap kualitas tidur. Hal tersebut
dibuktikan bahwa terdapat 79.8% responden yang menjalani HD > 3
bulan mengalami kualitas tidur yang buruk (Chiu et al. 2009).
Terapi hemodialisa dapat menimbulkan peningkatan kadar IL-1β,
IL-6 dan TNF-α. Penigkatan kadar tersebut akibat dari stimulasi oleh
dialisat yang terkontaminasi atau membran dengan bahan yang tidak
kompatibel (Abdelwhab 2010). IL-1β, IL-6 dan TNF-α merupakan
sitokin inflamasi yang juga berperan dalam pengatur tidur. Sitokin IL-
1β bekerja pada neuron hiotalamus yang mengubah neurotransmitter
GABAergic dalam Ca2+-, dan TNF-α bekerja pada korteks
somatosensori untuk menstimulasi penigkatan aktivitas gelombang tidur.
Peningkatan yang berlebihan pada sitokin tersebut, sehingga mampu
31
C. Keterbatasan Penelitian
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai hubungan antara
mekanisme koping dengan kualitas tidur pada pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto. Maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Karakteristik responden dari usia, paling banyak berada pada usia dewasa.
Jenis kelamin lebih banyak daripada perempuan. Responden yang menjalani
hemodialisa ≤6 bulan lebih banyak daripada >6 bulan. Mayoritas kadar Hb
pasien rendah /mengalami anemia.
2. Gambaran mekanisme koping pada pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa cederung menggunakan mekanisme koping adaptif .
3. Gambaran kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik mayoritas mengalami
kualitas tidur yang bruk.
4. Terdapat hubungan bermakna antara karakteristik responden (lama
menjalani hemodialisa & kadar Hb) dengan kualitas tidur pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani homodialisa.
5. Tidak terdapat hubungan bermakna antara mekanisme koping dengan
kualitas tidur pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani homodialisa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka dapat diberikan
saran-saran berikut :
1. Bagi praktek keperawatan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
memberikan asuhan keperawatan yang tepat seperti terapi musik/ massage
yang dapat menurunkan masalah kualitas tidur pada pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa.
32
33
Agustina, K. 2013, ‘Strategi coping pada family caregiver pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialis’, jurnal psikologi klinis dan mental, vol. 2,
no. 3.
Armiyati & Desi 2014, ‘Faktor yang Berkorelasi Terhadap Mekanisme Koping
Pasien Ckd Yang Menjalani Hemodialisis Di Rsud Kota Semarang’, Jurnal
Universitas Muhamadiyah Semarang.
Auer, J. 2006, Living Well with Kidney Failure, Class Publishing, Boston.
Canisti 2013, ‘Kecemasan dan depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani terapi hemodialisis’, Jurnal psikologi ulayat, vol. 1, no. 2, pp.
207–22.
34
35
Chiu, C., Fang, L., Chen,Y, et al,. 2009, ‘Higher systemic inflammation is
associated with poorer sleep quality in stable haemodialysis patients’,
Nephrol Dial Transplant , Vol : 24 hal: 247–251.
Dharma, PS. 2014, Penyakit Ginjal Deteksi Dini dan Pencegahan, CV Solusi
Distribusi, Yogyakarta.
Finkelstein FO, Story K, Firanek C, et al. 2009, ‘Health-related quality of life and
hemoglobin levels in chronic kidney disease patients’, Clin J Am Soc
Nephrol, vol. 4, pp. 33–8.
Indonesian Renal Registry (IRR). 2014, 7th Report Of Indonesian Renal Registry.
Mehrabi, Saman, and Jamshid. 2017, ‘Sleep Quality in Patients Undergoing Long-
term Hemodialysis Using the Pittsburgh Sleep Quality Index’, Nephrourol
Mon, vol. 9, no. 2.
Menon, Alla, Madhuri,et al. 2015, ‘Sleep quality in end-stage renal disease
patients on maintenance hemodialysis: A six month prospective survey’, Int
J Pharm Sci Res, vol. 6, no. 2.
36
Mubin, F. M., & I’ien N.A. 2004, ‘Koping perawat terhadap stres kerja di ruang
rawat inap Bougenvil rumah sakit Telogorejo Semarang’, Jurnal Litbang
Universitas Muhamadiyah Semarang.
Pena-Martínez, B., Navarro, V., Oshiro, H., et al. 2015, ‘Factores asociados a
mala calidad de sueño en pacientes con insuficiencia renal crónica en
hemodiálisis’, Diálisis y Trasplante, vol. 36, no. 1, pp. 20-26.
Pernefri 2013, Laporan penyakit ginjal dan hipertensi di Indonesia tahun 2011,
Indonesian Renal Registry, Jakarta.
Pujiasih, Azza & Cahya 2015, ‘hubungan dukungan keluarga dengan mekanisme
koping pasien CKD derajat 5 yang mejalani terai hemodialisa di RSD Dr.
Soebandi’,Skipsi, Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah,
Jember.
37
Rahman M., Kaunang T., Elim T. 2016, ‘Hubungan antara lama menjalani
hemodialisis dengan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis di
Unit Hemodialisis RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado’, Jurnal e-Clinic,
vol. 4.
Relawati, Hakimi & Huriah 2015, ‘Pengaruh self help goup terhadap kualitas
hidup pasien hemodialisa di RS Pusat Kesehatan Umum UMY’, jurnal
ilmiah kesehatan keperawatan, Vol.11, No.3
Rompas, Jon & Julia 2013, ‘Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Kualitas Tidur
Pasien Penyakit Ginjal Kronik Di Poli Ginjal Dan Hipertensi Blu Rsup Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado’, eiournal keperawatan, vol. 1, no. 1.
Rosdiana, Ida 2010, ‘Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian insomnia
pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD kota
Tasikmalaya dan Garut’, Thesis, Program Pascasarjana Keperawatan
Universitas Universitas Indonesia, Jakarta.
Rustandi, Hengky, & Helen 2016, ‘analisis faktor yang berhubungan dengan
mekanisme koping pasien yang menjalani hemodialisa RS. Dr. M. Yunus’,
Journal of Nursing and Public Health, vol. 6, no. 1.
Sabet, R., Naghizadeh, M., M., & Azari, S. 2012, ‘Quality of sleep in dialysis
patients’, Iran J Nurs Midwifery Res, vol. 1, no. 4, pp. 270–4.
Sabry, A. A., Zenah, H. A., Wafa, E., Mahmoud, K., et al. 2010, ‘Sleep Disorders
in Hemodialysis Patients’, Saudy Journal of Kidney Diseases and
Transplantion, vol. 21, no. 2, pp. 300–5.
38
Sari, I. 2017, ‘Perbedaan kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
terapi hemodialisa 2 kali dan 3 kali di RS PKU Muhamadiyah’, Skripsi,
Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Sekercioglu, N., Curtis, B., Murphy, S.,et al. 2015, Sleep quality and its correlates
in patients with chronic kidney disease : a cross-sectional design Sleep
quality and its correlates in patients with chronic kidney disease : a cross-
sectional design, vol. 6049.
Smeltzer, S.C. & bare, B.G. 2002, Buku ajar keperwatan medikal bedah, EGC,
Jakarta.
Smeltzer, S.C. & bare, B.G. 2008, Buku ajar keperwatan medikal bedah, EGC,
Jakarta.
Purwokerto,...............................
Responden
(..................................)
Lampiran 4. Kuesioner penelitian
A. Karakteristik responden
Nama inisial :
Umur :
Jenis kelamin :
Status pernikahan :
Lama menjalani HD :
B. Kuesioner mekanisme koping
PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER MEKANISME KOPING
Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan seksama kemudian berikan
jawaban saudara pada lembar jawaban bagi setiap pertanyaan tersebut dengan
cara memberikan tanda centang pada kolom yang sesuai dengan pilihan saudara.
Kolom tersebut sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S TS STS
Kepada Yth,
Saudara/Saudari
Di tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Hormat saya,
Purwokerto,...............................
Responden
(..................................)
Lampiran 4. Kuesioner penelitian
A. Karakteristik responden
Nama inisial :
Umur :
Jenis kelamin :
Status pernikahan :
Lama menjalani HD :
B. Kuesioner mekanisme koping
PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER MEKANISME KOPING
Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan seksama kemudian berikan
jawaban saudara pada lembar jawaban bagi setiap pertanyaan tersebut dengan
cara memberikan tanda centang pada kolom yang sesuai dengan pilihan saudara.
Kolom tersebut sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S TS STS
b. Terbangun ditengah
malam atau bangun pagi
terlalu cepat
g. Merasa kepanasan
A. Karakteristik responden
Statistics
mekanismekopi
ng kualitastidur usia jeniskelamin lamahd kadarhb
N Valid 59 59 59 59 59 59
Missing 0 0 0 0 0 0
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jeniskelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kadarhb
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Mekanismekoping
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
mekanismekoping * kualitastidur
Crosstab
Kualitastidur
baik Buruk Total
mekanismekoping Adaptif Count 18 36 54
% within 33.3% 66.7% 100.0%
mekanismekoping
% within kualitastidur 94.7% 90.0% 91.5%
% of Total 30.5% 61.0% 91.5%
Maladaptif Count 1 4 5
% within 20.0% 80.0% 100.0%
mekanismekoping
% within kualitastidur 5.3% 10.0% 8.5%
% of Total 1.7% 6.8% 8.5%
Total Count 19 40 59
% within 32.2% 67.8% 100.0%
mekanismekoping
% within kualitastidur 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 32.2% 67.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square .373 1 .542
b
Continuity Correction .012 1 .912
Likelihood Ratio .403 1 .526
Fisher's Exact Test 1.000 .478
Linear-by-Linear .366 1 .545
Association
N of Valid Cases 59
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,61.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .079 .542
N of Valid Cases 59
umur * kualitastidur
Crosstab
kualitastidur
baik buruk Total
umur dewasa awal Count 4 6 10
% within umur 40.0% 60.0% 100.0%
% within kualitastidur 21.1% 15.0% 16.9%
% of Total 6.8% 10.2% 16.9%
dewasa akhir Count 7 6 13
% within umur 53.8% 46.2% 100.0%
% within kualitastidur 36.8% 15.0% 22.0%
% of Total 11.9% 10.2% 22.0%
lansia awal Count 3 13 16
% within umur 18.8% 81.3% 100.0%
% within kualitastidur 15.8% 32.5% 27.1%
% of Total 5.1% 22.0% 27.1%
lansia akhir Count 5 15 20
% within umur 25.0% 75.0% 100.0%
% within kualitastidur 26.3% 37.5% 33.9%
% of Total 8.5% 25.4% 33.9%
Total Count 19 40 59
% within umur 32.2% 67.8% 100.0%
% within kualitastidur 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 32.2% 67.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 4.869a 3 .182
Likelihood Ratio 4.809 3 .186
Linear-by-Linear 2.170 1 .141
Association
N of Valid Cases 59
a. 2 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 3,22.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .276 .182
N of Valid Cases 59
umur * kualitastidur
Crosstab
kualitastidur
baik buruk Total
umur dewasa Count 11 12 23
% within umur 47.8% 52.2% 100.0%
% within kualitastidur 57.9% 30.0% 39.0%
% of Total 18.6% 20.3% 39.0%
lansia awal Count 3 13 16
% within umur 18.8% 81.3% 100.0%
% within kualitastidur 15.8% 32.5% 27.1%
% of Total 5.1% 22.0% 27.1%
lansia akhir Count 5 15 20
% within umur 25.0% 75.0% 100.0%
% within kualitastidur 26.3% 37.5% 33.9%
% of Total 8.5% 25.4% 33.9%
Total Count 19 40 59
% within umur 32.2% 67.8% 100.0%
% within kualitastidur 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 32.2% 67.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 4.373a 2 .112
Likelihood Ratio 4.373 2 .112
Linear-by-Linear 2.663 1 .103
Association
N of Valid Cases 59
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 5,15.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .263 .112
N of Valid Cases 59
jeniskelamin * kualitastidur
Crosstab
kualitastidur
baik buruk Total
Jeniskelamin laki-laki Count 10 22 32
% within jeniskelamin 31.3% 68.8% 100.0%
% within kualitastidur 52.6% 55.0% 54.2%
% of Total 16.9% 37.3% 54.2%
perempuan Count 9 18 27
% within jeniskelamin 33.3% 66.7% 100.0%
% within kualitastidur 47.4% 45.0% 45.8%
% of Total 15.3% 30.5% 45.8%
Total Count 19 40 59
% within jeniskelamin 32.2% 67.8% 100.0%
% within kualitastidur 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 32.2% 67.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .029a 1 .865
b
Continuity Correction .000 1 1.000
Likelihood Ratio .029 1 .865
Fisher's Exact Test 1.000 .542
Linear-by-Linear .029 1 .866
Association
N of Valid Cases 59
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,69.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .022 .865
N of Valid Cases 59
lamamenjalaniHd * kualitastidur
Crosstab
kualitastidur
baik buruk Total
lamamenjalaniHd <6 bulan Count 9 36 45
% within lamamenjalaniHd 20.0% 80.0% 100.0%
% within kualitastidur 47.4% 90.0% 76.3%
% of Total 15.3% 61.0% 76.3%
>6 bulan Count 10 4 14
% within lamamenjalaniHd 71.4% 28.6% 100.0%
% within kualitastidur 52.6% 10.0% 23.7%
% of Total 16.9% 6.8% 23.7%
Total Count 19 40 59
% within lamamenjalaniHd 32.2% 67.8% 100.0%
% within kualitastidur 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 32.2% 67.8% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 12.936a 1 .000
b
Continuity Correction 10.687 1 .001
Likelihood Ratio 12.363 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear 12.716 1 .000
Association
N of Valid Cases 59
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 6.654 1 .010
b
Continuity Correction 3.785 1 .052
Likelihood Ratio 7.144 1 .008
Fisher's Exact Test .030 .030
Linear-by-Linear 6.541 1 .011
Association
N of Valid Cases 59
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 0,97.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .318 .010
N of Valid Cases 59
BIODATA
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Instansi
2000 TK Bustanul Atfal, Taalumul Huda Bumiayu
2002 SD Islam Taalumul Huda, Bumiayu
2008 SMP Islam Taalumul Huda, Bumiayu
2011 SMA Islam Taalumul Huda, Bumiayu
2014 Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto