OLEH :
Fitria Nur Anisa
NIM: 1112103000047
Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta kasih sayang-Nya kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan laporan penelitian ini. Tak lupa shalawat serta salam saya
panjatkan kepada Rasulullah SAW karena berkat perjuangan beliau yang telah
membawa perubahan dari zaman kebodohan menjadi zaman yang penuh dengan
ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Selama proses penelitian ini, saya mengalami masa masa tersulit dalam
pendidikan preklinik yang dapat membuat saya meneteskan air mata. Namun,
dengan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, membuat saya terus berusaha
menyelesaikan penelitian ini.Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini saya
ingin menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Endah Wulandari, M.Biomed dan dr.Mery Nitalia, Sp.PK selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan saya dalam penyusunan penelitian ini.
v
4. Ayahanda Suhadi, Ibunda Titi Purwanti dan keluarga besar saya yang telah
memberikan kasih sayang, dorongan berupa moril dan materil dan tidak
pernah lelah selalu mendoakan dalam menulis laporan penelitian ini.
5. Sahabat-sahabat terbaik saya, Putri Auliya, Muthiah, Riza, Vio, Rizky,
Hipni, dan Fitri Handayani yang selalu mendengarkan curahan hati saya
dan memberikan semangat kepada saya dalam menuliskan laporan
penelitian ini.
6. Teman teman kelompok penelitian phoenix, Binayu, Afi, dan Harlia yang
selalu bersama dalam menyelesaikan penelitian ini.
7. Seluruh teman sejawat mahasiswa Pendidikan Dokter angkatan 2012 yang
selalu bersama menempuh pendidikan selama ini.
8. Mba Ai dan Mba Sur selaku laboran yang ikut membantu saya dalam
melakukan penelitian ini.
9. Serta semua pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penusunan laporan penelitian ini.
Akhir kata saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dari
semua pihak yang telah membantu saya menyelesaikan penelitian ini.Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu khususnya dalam bidang
kedokteran.
vi
ABSTRAK
ABSTRACT
Fitria Nur Anisa. Study Program of Medical Education. Relation of Date
(Phoenix dactylifera L) Variety Ajwa and HDL Levels. 2015.
The Incidence of hyperlipidemia was increase because of decreasing HDL. Dates
contain flavonoid, fiber and fatty acids that estimate can increase HDL. Goals of
this research is to know about the relation of Ajwa date and HDL levels, and also
its relation with body weight and gender. Method of this research is taking of 13
blood sample before and after giving 7 Ajwa dates in 28 days, then measure HDL
levels using kit reagen HDL. Result from this research are level of HDL after
eating Ajwa in 28 days date was decreased as much as 0,44 mg/dL (p≥0,05),
increase in body weight, and the HDL levels in women group is better than in men
groups. Conclusion of this research is no significant correlation between HDL
levels after eating Ajwa with body weight and gender.
Keywords: Ajwa date, high density lipoprotein (HDL), hyperlipidemia.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
viii
3.6. Cara Kerja Penelitian .................................................................................. 31
3.6.1.Persiapan awal subjek ........................................................................... 31
3.6.2.Pemberian Kurma ................................................................................. 31
3.6.3.Pengambilan darah................................................................................ 32
3.6.4.Pengukuran Kadar HDL ................................................................. 32-33
3.6.5. Analisa statistik ................................................................................... 33
3.7. Etika Penelitian .......................................................................................... 33
3.8. Alur Penelitian ........................................................................................... 34
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR SINGKATAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
antioksidan dan mineral yang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis kurma
lainnya. Selain memiliki banyak manfaat, alasan kurma Ajwa dijadikan penelitian
ini adalah karena kurma merupakan makanan yang banyak terdapat dalam ayat al-
qur’an dan hadist. Terlebih di Indonesia buah kurma menjadi salah satu buah yang
sering dikonsumsi terutama di bulan Ramadhan.6,7.
Penelitian serupa telah dilakukan sebelumnya oleh Henchiri dkk yang
merupakan penelitian mengenai efek pemberian kurma jenis tamersit dan ghars
terhadap profil lipid pada individu sehat selama 3 minggu. Dari hasil penelitian
tersebut tidak terdapat peningkatan yang bermakna kadar HDL. Selanjutnya
penelitian yang dilakukan oleh Hasan dkk merupakan penelitian mengenai efek
pemberian ekstrak kurma terhadap profil lipid pada kelinci selama 10 minggu dan
didapatkan hasil adanya peningkatan yang bermakna kadar HDL. 8,9.
Penelitian yang dilakukan oleh Wasseem dkk menggunakan kurna jenis
Medjool dan Hallawi didapatkan penurunan yang bermakna dari serum
triasilgliserol tetapi tidak ada perubahan terhadap IMT, dan kadar profil lipid
lainnya. Selain itu didapatkan peningkatan aktivitas serum HDL-PON 1
meningkat sebesar 8% setelah mengonsumsi kurma Hallawi selama 4 minggu10.
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan kurma Ajwa yang memiliki kandungan antioksidan dan mineral
yang tinggi selama 4 minggu pada individu normal untuk mengetahui hubungan
pemberian kurma ajwa terhadap kadar HDL. Sehingga, diharapkan hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.
1.3. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini bahwa pemberian kurma ajwa dapat meningkatkan
kadar HDL darah.
3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kurma
Secara taksonomi Kurma dapat dilihat sebagai berikut11:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embriophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Lilianae
Order : Arecales
Family : Areaceae
Genus : Phoenix L.
Species : Phoenix dactylifera L.
Buah kurma memiliki karakteristik yang berbeda tiap jenisnya. Untuk berat
buah kurma berkisar antara 2-60 gram, panjangnya 18-110 mm, lebar buah kurma
8-32 mm. Warna buah kurma juga bervariasi dari warna kuning kecoklatan
(kurma Sukhary, Sabaka,Mufini) hingga berwarna hitam (kurma Ajwa).12.
4
5
2. Kurma Ajwa
Kurma Ajwa merupakan jenis kurma yang terkenal di Madinah.
Karakteristik dari kurma Ajwa yaitu berbentuk elips, berwarna merah
terang ketika belum matang dan berubah menjadi berwarna sawo matang
ketika buah matang.6.
3. Kurma Barhi
Kurma Barhi memiliki karakteristik antara lain berbentuk silinder, warna
kuning sawo matang hingga coklat gelap jika matang, berdaging tebal dan
empuk.12.
7
5. Kurma Empress
Kurma Empress memiliki karakteristik antara lain buahnya lebih besar,
lebih empuk, dan lebih manis dari deglet noor.12.
8
6. Kurma Halawi
Kurma Halawi memiliki karakteristik antara lain berukuran kecil hingga
sedang, memiliki tekstur yang empuk, dan rasa yang sangat manis.12.
7. Kurma Medjool
Kurma Medjool memiliki karakteristik antara lain berukuran besar dan
rasanya manis.12.
b. Anti oksidan
Kurma memiliki kandungan anti-oksidan yang lebih tinggi diantara
buah buahan kering lainnya. Anti oksidan dalam kurma berfungsi
dalam inaktivasi radikal bebas sehingga dapat mencegah proses
aterosklerosis. Selain itu kandungan flavonoid juga dapat digunakan
sebagai agen anti-mutagenic dan anti-carcinogenic.5.
Anti oksidan lain selain flavonoid yang terkandung dalam kurma
yaitu carotenoid, phenolic, sinaptic acid, p coumaric, ferulic, dan
procyanidins.5.
Dari hasil experimental didapatkan bahwa anti oksidan dalam
kurma dapat menyebabkan efek yang signifikan pada perubahan
biomarker oksidatif serum.5.
10
c. Anti-inflamasi
Zat flavonoid dan phenolics dalam kurma merupakan agen anti
inflamasi yang baik. Pada ekstrak Ajwa yang mengandung ethyl
asetat, methanolic, dan air dapat menghambat enzim peroksidase lipid
cyclooksigenase (COX-1 dan COX-2).5.
Pada serbuk sari dari kurma juga dapat dijadikan sebagai agen anti-
inflamasi karena memiliki peran dalam memodulasi ekspresi sitokin.
Methanol pada ekstrak buah kurma dapat mengurangi plasma
fibrinogen. Dari semua mekanisme tersebut dapat disimpulkan bahwa
kurma memiliki manfaat sebagai anti inflamasi.5.
d. Anti-mikroba
Kurma memiliki efek anti-mikroba karena memiliki kandungan
methanol dan acetone pada ekstrak daunnya. Berdasarkan hasil
penelitian, ekstrak daun kurma dapat menghambat pertumbuhan F.
oxysporum, Fusarium sp., F. solani, A. alternata, Alternaria sp.
Ekstrak biji kurma juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram
positif, bakteri Gram negatif. Didapatkan juga dari hasil penelitian
lainnya bahwa kurma dapat digunakan sebagai anti mikroba pada
bakteri Klebsiella, E.coli, dan E.fecalis (bakteri pada saluran
pencernaan).5.
e. Anti diabetes
Kandungan zat aktif pada ekstrak kurma seperti flavonoid, steroid,
phenol dan saponines dapat berperan sebagai anti diabetes.
Mekanisme anti diabetes dari kurma yaitu kurma dapat meningkatkan
kerja pankreas dalam menghasilkan insulin dan menghambat
penyerapan glukosa pada usus.5.
f. Infertilitas
Mikroelemen dari ekstrak serbuk sari kurma seperti estron, sterol,
dan agen lainnya dapat mempengaruhi fertilitas pada pria. Pada
11
konsentrasi 120 mg/kg, ekstrak serbuk sari kurma dapat berefek pada
parameter sperma dan pada meningkatkan kadar estradiol dan
testosteron dalam plasma.5.
g. Anti-hiperlipidemic
Pada hamster yang telah diinduced hiperkolesterolemia, kurma
dapat menurunkan kadar plasma lipid yang mencakup kolesterol,
trigliserid, dan LDL pada hamster yang diberikan pengobatan dengan
yang diberikan suplementasi diet kolesterol. Selain itu pemberian
kurma dapat mengurangi berat tubuh total, hati, dan ginjal sehingga
memungkinkan dapat diberikan pada pasien obesitas.14.
Hal ini disebabkan karena kandungan serat yang ada pada kurma
yang dapat mengurangi kadar kolesterol total, trigliserid, LDL dan
meningkatkan kadar HDL pada tikus. Dalam 100 gram kurma terdapat
kandungan serat sebanyak 5,8 gram.6,14.
Serbuk sari kurma dapat juga menurunkan kadar kolesterol total,
trigliserid, LDL dan meningkatkan kadar HDL pada tikus dan juga
dapat sebagai protektif fungsi hati karena menurunkan enzim yaitu
GOT, GPT, LDH, dan ALP.14.
h. Hepatoprotective
Pada penelitian pre dan post pemberian ekstrak daging buah dan
biji kurma menunjukkan penurunan CCl4 yang dapat merusak hepar
sehingga dapat membuat kadar AST, ALT, ALP, LDH, Gamma
Glutamil transferase, konsentrasi bilirubin menjadi normal kembali.5.
Kurma juga dapat menurunkan stress oksidatif yang meningkat
pada hepatic malonaldehyde. Selain itu dengan mengonsumsi ekstrak
daging kurma dapat dijadikan profilaksis dari racun thiocetamide.5,6.
i. Memperlancar persalinan
Dalam proses melahirkan, kurma memiliki peranan yang penting.
Kurma memiliki kandungan yang serupa dengan oksitosin, yaitu
12
j. Nephroprotective
Daging buah dan biji kurma dapat mengurangi kadar kreatinin
yang meningkat, konsentrasi urea, dan ameliorasi kerusakan tubulus
kontortus proksimal.5.
l. Mencegah anemia
Kurma mengandung zat besi, tembaga, dan vitamin B2. Sehingga
dapat mencegah terjadinya anemia.6.
m. Mencegah keracunan
Kandungan potasium, sodium, dan vitamin C dalam kurma dapat
mencegah terjadinya keracunan.6.
Moisture 22,8
Sukrosa 3,2
Glukosa 51,3
Fruktosa 48,5
Protein 2,91
Lipid 0,47
Ash 3,43
Calcium 187
Phosphorus 27
Potassium 476,3
Sodium 7,5
Magnesium 150
Sumber: Eman Abdul Rahman Assirey. Nutritional composition of fruit of 10 date palm
(phoenix dactylifera L.) cultivars grown in saudi Arabia. Jurnal of Taibah University for
Science 9. Doi:10.1016/j.jtusci.2014.07.002
Sumber: Eman Abdul Rahman Assirey. Nutritional composition of fruit of 10 date palm
(phoenix dactylifera L.) cultivars grown in saudi Arabia. Jurnal of Taibah University for
Science 9. Doi:10.1016/j.jtusci.2014.07.002
2.2. HDL
2.2.1. HDL sebagai lipoprotein
Lipoprotein adalah lipid dengan apoproteinnya. Sehingga setiap lipoprotein
akan terdiri dari trigliserid, fosfolipid, kolesterol dan apoprotein. Lipoprotein
berbentuk sferik, memiliki inti trigliserid dan kolesterol, dikelilingi oleh fosfolipid
dan sedikit kolesterol bebas. Apoprotein ditemukan pada permukaan lipoprotein.2.
Apoprotein adalah suatu zat pelarut agar lipid dapat larut dalam darah.
Apoprotein yang telah diketahui sampai saat ini ada Sembilan jenis yang disusun
secara alfabetis dari Apo A, Apo B, Apo C, dan Apo E. masing-masing
apoprotein ini memiliki pasangan lipid yang sesuai dengan dirinya.2.
Lipoprotein pada tubuh manusia dapat dibagi menjadi enam jenis yaitu High-
Density Lipoprotein (HDL), Low-Density Lipoprotein (LDL), Intermediete-
Density Lipoprotein (IDL), Very Low-Density Lipoprotein (VLDL), Kilomikron,
dan Lipoprotein a kecil (Lp(a)).2.
17
Hal-hal yang mempengaruhi HDL antara lain usia, jenis kelamin, IMT, etnik
(ras), aktivitas merokok dan konsumsi alkohol. Kadar HDL perempuan akan
berbeda dengan lakilaki. Pada perempuan memiliki hormon esterogen yang
berperan dalam menurunkan aktivitas metabolik makrofag. Pada laki-laki
memiliki hormon testosteron yang justru berperan dalam menaikkan aktivitas
metabolik makrofag.24.
Kadar HDL juga dipengaruhi oleh berat badan. Ketika berat badan
meningkat, komponen adiposa dan non adiposa massa tubuh juga meningkat.
Komponen non adiposa yaitu massa sel tubuh, otot skeletal, dan jaringan adiposa
bebas massa (ATFM). Ketika komponen massa tubuh meningkat akan
meningkatkan produksi hepatic triacilgliserol dan VLDL sebaliknya akan
menurunkan lipolisis triasilgliserol kaya lipoprotein (TRL). Menurunnya lipolisis
triasilgliserol melalui LPL (lipoprotein lipase) akan disertai dengan menurunnya
Apo A-1, prekursor HDL sehingga akhirnya akan menurunkan pembentukan
protein.25.
Berikut kategori lipid serum normal menurut NCEP ATP III 2001.
Kolesterol total (mg/dl)
< 200 Optimal
200-239 Diinginkan
≥ 240 Tinggi
Kolesterol LDL(mg/dl)
< 100 Optimal
100-129 mendekati optimal
130-159 Diinginkan
160-189 Tinggi
≥ 190 Sangat tinggi
Trigliserid (mg/dl)
< 150 Optimal
150-199 Diinginkan
200-499 Tinggi
≥ 500 Sangattinggi
24
Sumber: Sudoyo, Aru W., et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Kelima Jilid I. Jakarta:
Interna Publishing.2009.
KETERANGAN:
: Hubungan langsung
: Hubungan tidak langsung (mencegah)
27
Perempuan <
45 mg/dl
2. Berat badan Besar ukuran Timbangan Numerik Kg -
badan
responden
dalam satuan
30.
kg
3.. Jenis Mengelompok Kuesioner Kategorik - 1. Laki laki
kelamin kan responden 2. Perempuan
sesuai dengan
jenisnya, sifat
(keadaan)
jantan atau
betina30.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
29
30
Keterangan:
N = jumlah sampel
Zα = deviat baku alfa
Zβ = deviat baku beta
x1-x2 = selisih minimal rerata yang dianggap bermakna
S = standar deviasi dari selisih nilai antarkelompok
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 10%, hipotesis satu arah, sehingga Zα = 1,28.
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 30%, maka Zβ = 0,53.
Selisih minimal yang dianggap bermakna (x1-x2) = 19.
Standar deviasi = 38 (dua kali dari selisih rerata minimal yang dianggap
bermakna). Dengan penghitungan melalui rumus tersebut, didapatkan besar
sampel minimal yang dibutuhkan adalah 13,10.
Dengan demikian, besar sampel minimal yang dibutuhkan adalah 13 orang.
3.5. Alat-alat
Alat-alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah timbangan,
meteran, kalkulator, torniquet, spuit ukuran 3 cc, vekutenersentrifugasi,
handscoon, label, lemari es, microtube, tabung reaksi ukuran 10 ml, tip biru, tip
kuning, sentrifugasi merk EBA 21 HeHich Zentrifugen, spektrofotometer merk
hitachi U2910, kuvet, dan mikropipet. (Lampiran 4)
Sumber: Sudoyo, Aru W., et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Kelima Jilid I. Jakarta:
Interna Publishing.2009.
PEMBAHASAN
35
36
56,00
54,00
Kadar HDL (mg/dL)
52,00
50,00
48,00
46,00
44,00
42,00
Hari 0 Hari 29
kadar HDL 47,48 ± 7.75 47,04 ± 5.59
Gambar 4.1.Hasil rerata kadar HDL sebelum dan sesudah pemberian kurma
dalam kurma Ajwa lebih sedikit jika dibandingkan dengan buah kurma yang lain
per satuan buahnya.15.
Sebelumnya, hasil data yang diperoleh dari 13 responden diuji
normalitasnya dengan menggunakan uji Saphiro Wilk test. Berdasarkan uji
normalitas, data responden terdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan
dengan uji statistik menggunakan paired t-test. Dari hasil uji paired t-test,
didapatkan nilai p-value 0,082 yang berarti menunjukkan pemberian kurma Ajwa
selama 28 hari menyebabkan penurunan kadar HDL secara tidak bermakna.
62
60
58
56
54
52
50
BB hari 0 BB hari 29
Kadar HDL 56,65*± 8.05 57,59*± 8.50
Gambar 4.2. *Hasil rerata BB responden sebelum dan sesudah pemberian kurma
signifikan (p<0,05)
t-test. Dari hasil uji normalitas didapatkan data terdistribusi normal dan dari uji
paired t-test, didapatkan nilai p-value 0,003 yang berarti menunjukkan terjadi
peningkatan berat badan yang bermakna pada sebelum dan sesudah pemberian
kurma Ajwa. Peningkatan berat badan yang bermakna selanjutnya akan diuji
korelasi dengan kadar HDL.
Dari hasil uji korelasi, didapatkan koefisien korelasi pearson sebesar -0,43
dan sig >0,05 pada hubungan berat badan dan kadar HDL sehingga dapat
disimpulkan adanya korelasi negatif lemah (berbanding terbalik antara berat
badan dan kadar HDL) yang tidak bermakna.
60,00
Kadar HDL (mg/dL)
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
Hari 0 Hari 29
LAKI-LAKI 48,26 ± 6.68 47,22 ± 6.70
PEREMPUAN 51,28 ± 6.84 47,92 ± 4.81
Gambar 4.3. Hasil rerata kadar HDL berdasarkan jenis kelamin sebelum dan
sesudah pemberian kurma
Pada hari ke-0 maupun hari ke-29, didapatkan kadar rerata HDL perempuan
lebih tinggi daripada kadar HDL laki-laki. Pada hari ke-0 didapatkan rata-rata
laki-laki sebesar 48,26 mg/dL ± 6,68 mg/dL sedangkan pada perempuan
40
didapatkan hasil rerata sebesar 51,28 mg/dL ± 6,84 mg/dL. Kadar HDL pada
perempuan lebih tinggi daripada kadar HDL laki-laki sebesar 3,02 mg/dL.
Pada hari ke-29 didapatkan hasil pada laki-laki sebesar 47,22 mg/dL ± 6,70
mg/dL sedangkan pada perempuan didapatkan kadar HDL sebesar 47,92 mg/dL ±
4,81 mg/dL. Kadar HDL pada perempuan lebih tinggi daripada kadar HDL laki-
laki sebesar 0,70 mg/dL.
Hal ini sesuai dengan penelitian Martiem Mawi31., yang melakukan
pengukuran HDL pada kelompok laki-laki dan perempuan. Didapatkan hasil HDL
pada laki laki sebesar 45,2± 14,9 mg/dL dan HDL pada perempuan sebesar 57,0 ±
15,6 mg/dL.
Hal ini karena perempuan memiliki hormon esterogen yang dapat
meningkatkan kadar HDL. Peningkatan HDL disebabkan peningkatan produksi
Apo A-1 disertai pengurangan aktivitas enzim lipase hepar dan peningkatan
HDL2. 32.
Terdapat penelitian mengenai efek pemberian terapi testosteron yang
menjelaskan bahwa dengan terapi testosteron akan menurunkan kadar HDL tubuh.
Hal ini karena terapi testosteron akan menyebabkan peningkatan efluks kolesterol
dari endotel makrofag akan menstimulasi reverse cholesterol transport yang
meningkatkan katabolisme HDL.33.
Pemeriksaan pertama pada subbab ini, yaitu membandingkan antara kadar
HDL laki-laki dan perempuan pada hari-0. Hasil uji normalitas Saphiro Wilk
didapatkan data terdistribusi normal p>0,05 dan uji homogenitas Levene
menunjukkan hasil yang homogen.
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, selanjutnya akan
dilakukan uji independent t-test. Independent t-test dilakukan ketika responden
yang diperiksa adalah responden yang berbeda dan bukan berpasangan. Oleh
karena itu, pada hari-0 (sebelum pemberian kurma) akan dibandingkan hasil kadar
HDL pada laki-laki dan perempuan. Pada uji independent t-test didapatkan hasil
kadar HDL perempuan lebih tinggi daripada kadar HDL laki-laki secara tidak
bermakna p value> 0,05
Pemeriksaan kedua, yaitu membandingkan antara kadar HDL laki-laki dan
perempuan pada hari-29. Berdasarkan uji normalitas Saphiro Wilk Test,
41
didapatkan hasil terdistribusi secara normal dan homogen berdasarkan Uji Levene.
Selanjutnya dilakukan uji statistik menggunakan independent t-test dan
didapatkan kadar HDL perempuan lebih tinggi dibandingkan kadar HDL laki-laki
secara tidak bermakna.
5.1. Simpulan
Kesimpulan pada penelitian ini antara lain:
Terdapat penurunan kadar HDL setelah pemberian kurma ajwa selama 28
hari yang tidak bermakna
Tidak terdapat hubungan antara kadar HDL dengan pemberian kurma ajwa
selama 28 hari
Tidak terdapat hubungan antara kadar HDL dengan pemberian kurma ajwa
selama 28 hari
5.2. Saran
Penelitian lebih lanjut mengenai hubungan kurma Ajwa terhadap kadar
HDL dengan menyeragamkan pola makan dan aktivitas fisik responden
Penelitian lebih lanjut mengenai hubungan kurma Ajwa terhadap kadar
HDL dengan sebelumnya melakukan perhitungan kadar zat aktif yang ada
dalam kurma Ajwa
Penelitian lebih lanjut mengenai hubungan kurma Ajwa terhadap kadar
HDL dengan melakukan validasi kuosioner sebelumnya
42
DAFTAR PUSTAKA
43
44
12. Rostita, Tim Redaksi Qanita. Kurma: Khasiat dan Keajaiban. PT Mizan
Publika. 2009: 35-6. ISBN 6028579084.
13. ChihCheng T.Chao dan Robert R.Krueger. The Date Palm (Phoenix
dactylifera L.) Overview of Biology, Uses, and Cultivation.Vol.42 no.5.
HortScience. 2007:1077-82.
14. N Vyawahare, R Pujari, A Khsirsagar, D Ingawale, M Patil, V
Kagathara. Phoenix dactylifera: An update of its indegenous uses,
phytochemistry and pharmacology. Volume 7 Number 1. The Internet
Journal of Pharmacology. 2008.
15. Eman Abdul Rahman Assirey. Nutritional composition of fruit of 10 date
palm (phoenix dactylifera L.) cultivars grown in saudi Arabia. Jurnal of
Taibah University for Science 9. Vol.9(1);75-9. January 2015.
16. Saleh EA, Tawfik MS dan Abu-Tarboush HM. Phenolic contents and
antioxidant activity of various date palm (Phoenix dactylifera L.) Fruits
from Saudi Arabia. Food Nutr Sci. 2011; 2: 1134-41.
17. Zhang CR, Aldosari SA, Vidyasagar PS, Nair KM dan Nair MG.
Antioxidant and anti-inflammatory assays confirm bioactive compounds in
Ajwa Date fruit. J Agric Food Chem. 2013; 61: 5834-40.
18. Abdu SB. The protective role of Ajwa date against the hepatotoxicity
induced by Ochratoxin A. Egyp J Nat Tox. 2011; 8: 1-15.
19. Al-qur’anul Karim
20. Gary F.Lewis, Daniel J.Rader. New Insights Into the Regulation of HDL
Metabolism and Reverse Cholesterol Transport. AHA Journal. 2005. doi:
10.1161/01.RES.0000170946.56981.5c.
21. Peter P.Toth, MD, PhD. HDL and Cardiovaskular disease risk. AHA
Journal. 2004. Doi: 10.1161/01.CIR.0000126889.97626.b8.
22. Lauralee, sherwood. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi 6.
Jakarta:EGC. 2012: 685.
23. Robert K.Murray, Daryl K.Granner, Victor W.Rodwell. Biokimia Harper.
Edisi 27. Jakarta: EGC.2009: 225-33.
45
24. Hye Jin Kim, Hyun Ah Park, dkk. Gender Difference in the Level of HDL
Cholesterol in Korean Adult. Korean Journal of Family Medicine. Maret
2011, PMCID: PMC 3383129.
25. Michael C.Mahaney, PhD. An independent, inverse association of high-
density-lipoprotein-cholesterol concentration with non adipose body mass.
The American Journal of Clinical Nutrition. 1999.
26. Hendarsyah F, Kurniawaty E, Mustofa S. Comparison of The Effects of
Extra Virgin Olive Oil, Honey, and Combination on Blood Levels of HDL
in Male White Rats (Rasttus norvegicus) Sprague dawley that Induced by
High-Cholesterol Diet. Jurnal Fakultas Kedokteran Lampung. 2014. ISSN:
2337-3776
27. H.N. Ogungbenle. Chemical and Fatty acid Composition of Date Palm Fruit
(Phoenix dactylifera L) Flour. Bangladesh Journal of Scientific and
Industrial Research. 2011;46(2), 255-58.
28. Ratu Ayu Dewi Sartika. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh, dan
Asam lemak Trans Pada Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
Vol.2 No.4. 2008.
29. Rajawali Nusindo. Enzymatic colorimetric test for determination of HDL-
cholesterol. Jakarta: PT. Rajawali Nusindo. 2008.
30. Kementrian Pendidikan dan Budaya. Kamus Besar Bahasa Indonesia. KBBI
Online versi 1.4. Januari 2015.
31. Mawi, Martiem. Indeks massa tubuh sebagai determinan penyakit jantung
koroner pada orang dewasa berusia diatas 35 tahun. Volume 23. Jurnal
Kedokteran Trisakti. 2004.
32. Victor Guetta, MD dan Richard O. cannon III, MD. Cardiovascular effects
of Estrogen and Lipid Lowering Therapies in Postmenopausal Woman.
American Heart Association. 1996. doi: 10.1161/01.CIR.93.10.1928.
33. Shalender Bhasin and Karen Herbst. Testosteron and Atheroscelrosis
Progression in Men. Diabetes Care Journal Vol.26 No.6. June 2003; 1929-
31. Doi: 10.2337.
Lampiran 1. Lembar Persetujuan Responden
Saat ini saya Fitria Nur Anisa mahasiswa PSPD UIN Jakarta angkatan 2012
sedang melakukan penelitian dengan judul Efek Pemberian Kurma (phoenix
dactylifera) terhadap kadar HDL. Pada penelitian ini saya akan memberikan
kurma sebanyak 7 buah sebagai makanan ringan selama 28 hari. Kemudian, akan
dilakukan pengambilan darah partisipan sebanyak2 kali yaitu3 cc
sebelummengonsumsikurma (dianggap hari ke-0) dan 3cc setelah mengonsumsi
kurma (pada hari ke-29). Pengambilan darah dilakukan oleh analis yang sudah
berpengalaman.Untuk itu, dengan hormat saya memohon kesediaan anda untuk
ikut serta dalam penelitian ini. Setelah membaca penjelasan diatas, bahwa yang
bertanda tangan dibawah ini:
Nama:
Umur: tahun
Alamat:
Dengan sukarela diikutsertakan dalam penelitian ini. Segala hal yang menyangkut
kerahasiaan tentang partisipan akan terjaga dengan baik oleh peneliti.
46
47
I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama Responden :
2. Umur :
3. Tanggal lahir :
4. Alamat :
(lanjutan)
(lanjutan)
Tabung reaksi
52
(lanjutan)
Alcohol swab
Reagen kolesterol
Reagen HDL
Standar kolesterol
Serum partisipan
53
Gambar 1. Gambar 2.
Gambar 3.
1. Data responden
58
(lanjutan)
62
d(lanjutan)
63
RIWAYAT HIDUP
Usia : 21 tahun
No. Hp : 085695731994
Email : fitrianuranisa@gmail.com
Riwayat Pendidikan :