Anda di halaman 1dari 4

KOMPRESIBILITAS pencetakan tablet.

Bentuk granul biasanya lebih stabil


secara fisik dan kimia dari pada serbuk. Bila dibandingkan
1. Tablet dengan serbuk, granul tidak segera mengering atau
mengeras seperti balok. Hal ini kerena luas permukaan
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan
granul lebih kecil dibandingkan dengan serbuknya. Granul
padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan
biasanya lebih tahan terhadap pengaruh udara. Granul
yang sesuai, tablet dapat berbeda ukuran, bentuk, berat,
lebih mudah dibasahi oleh pelarut dibanding
kekerasan, ketebalan, daya hancurnya dan aspek lainnya
serbuk. Kerena apabila serbuk dibasahi dengan pelarut
tergantung pada pemakaian tablet dan cara pembuatan
maka serbuk akan mengambang diatas permukaan pelarut
tablet. Komponen untuk tablet diperlukan untuk:
2.1. Granulasi basah
 Ikatan antar partikel
 Agar zat aktif mudah mengalir Metode granulasi basah
 Mempermudah proses pengempaan
 Memberikan bentuk tablet yang sesuai, untuk Granulasi Basah, yaitu memproses campuran partikel zat
tablet yang dosisnya kecil ditambahkan bahan aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar
tambahan pengisi untuk memberikan suatu dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang
masa atau volum agar dapat menjadi tablet tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat
dengan ukuran yang sesuai. digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat
aktif tahan terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk
Tablet kompresi tidak jarang menggunakan tekanan lebih zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat aliran dan
kecil dari 3000 dan lebih besar dar 40.000 pound dalam kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari metode
memproduksinya. Umumnya semakin besar tekanan granulasi basah adalah membasahi masa tablet dengan
semakin keras tablet yang dihasilkan, walaupun sifat dari larutan pengikat teretentu sampai mendapat tingkat
granul juga mempengaruhi kekerasan tablet tersebut. kebasahan tertentu pula, kemudian masa basah tersebut
digranulasi. Metode ini membentuk granul dengan cara
Pembuatan tabet dapat ditempuh dengan 3 metode yaitu mengikat serbuk dengan suatu perekat sebagai pengganti
metode granulasi basah, metode granulasi kering dan pengompakan, tehnik ini membutuhkan larutan, suspensi
cetak langsung. atau bubur yang mengandung pengikat yang biasanya
ditambahkan ke campuran serbuk atau dapat juga bahan
Dibawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang granul,
tersebut dimasukan kering ke dalam campuran serbuk dan
ganulasi basah dan granulasi kering, tanpa cetak langsung
cairan dimasukan terpisah. Cairan yang ditambahkan
karena cetak langsung tidak melakukan evaluasi
memiliki peranan yang cukup penting dimana jembatan
kompresibilitas.
cair yang terbentuk di antara partikel dan kekuatan
2. Granul ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang
ditambahkan meningkat, gaya tegangan permukaan dan
Granul merupakan kumpulan-kumpulan dari patikel- tekanan kapiler paling penting pada awal pembentukan
partikel yang lebih kecil. Umumnya berbentuk tidak granul, bila cairan sudah ditambahkan pencampuran
merata dan menjadi seperti partikel tunggal yang lebih dilanjutkan sampai tercapai dispersi yang merata dan
besar. Biasanya granul dibuat dengan cara melemabkan semua bahan pengikat sudah bekerja, jika sudah diperoleh
serbuk yang diinginkan atau campuran serbuk yang massa basah atau lembab maka massa dilewatkan pada
digiling. Granul yang dibasahi dengan cara melewatkan ayakan dan diberi tekanan dengan alat penggiling atau
campuran bahan yang sudah lembab pada celah ayakan oscillating granulator tujuannya agar terbentuk granul
dengan ukuran lubang yang sesuai dengan yang sehingga luas permukaan meningkat dan proses
diinginkan. Sehingga partikel yang besar berbentuk dan pengeringan menjadi lebih cepat, setelah pengeringan
mengering oleh pengaruh udara atau dibawah panas granul diayak kembali ukuran ayakan tergantung pada alat
(sesuai dengan sifat obat yang memungkinkan). Sedangkan penghancur yang dugunakan dan ukuran tablet yang akan
granul yang tidak dibasahi dengan cara melakukan sluging dibuat.
serbuk agar dapat dibuat granul dengan pengayakan.

Granul dapat mengalir dengan baik dibandingkan serbuk.


Hal ini dapat mempengaruhi aliran pada hopper pada saat
dengan yang lainnya, dan dengan bantuan tehnik hidrolik
Keuntungan metode granulasi basah : pada salah satu penggiling mesin ini mampu menghasilkan
tekanan tertentu pada bahan serbuk yang mengalir dintara
· Memperoleh aliran yang baik penggiling.

· Meningkatkan kompresibilitas
Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai
· Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
berikut :
· Mengontrol pelepasan
 Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi
· Mencegah pemisahan komponen campuran selama  Zat aktif susah mengalir
proses  Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab

· Distribusi keseragaman kandungan Keuntungan cara granulasi kering adalah:

· Meningkatkan kecepatan disolusi  Peralatan lebih sedikit karena tidak


menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk
Kekurangan metode granulasi basah: berat dan pengeringan yang memakan waktu
 Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas
· Banyak tahap dalam proses produksi yang harus dan lembab
divalidasi  Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat
oleh pengikat
· Biaya cukup tinggi
Kekurangan cara granulasi kering adalah:
· Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas
tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat  Memerlukan mesin tablet khusus untuk
termolabil dilakukan dengan pelarut non air membuat slug
 Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam
2.2. Granulasi kering
 Proses banyak menghasilkan debu sehingga
Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses memungkinkan terjadinya kontaminasi silang
partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa
3. Kompresibilitas
campuran bahan kering menjadi massa padat yang
selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang
Kompresibilitas adalah kemampuan granul untuk tetap
berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip
kompak dengan adanya tekanan, Rasio Housner dapat
dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis,
dihubungkan dengan kerapatan, Rasio Housner adalah
tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya
kerapatan serbuk (porositas) dinyatakan dalam persen
didapat melalui gaya. Teknik ini yang cukup baik,
yaitu perbandingan antar volume dengan volume total
digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang
suatu serbuk. Untuk serbuk yang mempunyai partikel yang
terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang
sama dan berbentuk bulat, kerapatannya berkisar antara
sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban. Pada
37 – 40 , serbuk dengan berbentuk kubus memiliki harga
proses ini komponen–komponen tablet dikompakan
46 %.
dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan
dikompakan dengan punch sehingga diperoleh massa yang Uji kompresibilitas
disebut slug, prosesnya disebut slugging, pada proses
selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk Contoh :
mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari
campuran awal bila slug yang didapat belum memuaskan 100 gram massa granul dimasukkan dalam gelas ukur 100
maka proses diatas dapat diulang. Dalam jumlah besar ml, lalu diukur volumenya (V1). Massa dalam gelas ukur
granulasi kering dapat juga dilakukan pada mesin khusus diketuk-ketuk (selama 500 X secara manual) dari
yang disebut roller compactor yang memiliki kemampuan ketinggian 2,5 cm sampai volume tetap (V2). Kemudian
memuat bahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai berat jenis ( BJ ) bulk dan berat jenis (BJ) mampat dihitung
dua penggiling yang putarannya saling berlawanan satu dengan persamaan :
BJ bulk = m/V1 dan BJ mampat = m/V2. dicampurkan tidak dapat menyatu sempurna untuk
menjadi granul yang baik.
kompresibilitas dihitung dengan persamaan :

% kompresibilitas = BJ mampat – BJ bulk x 100 %


Perubahan bentuk dan tekstur partikel
BJ mampat
Bentuk dan tekstur partikel dapat mempengaruhi
Keterangan kompresibilitas, dengan adanya variasi bentuk dan tekstur
partikel akan menghasilkan kompresibilitas yang baik. Hal
BJ bulk : berat jenis granul yang belum
ini mengurangi adanya fines pada proses pencetakan
dimampatkan
tablet. Bentuk dan ukuran partikel juga mempengaruhi
porositas (kerapatan patikel) yang akan berpengaruh pula
BJ mampat : berat jenis granul yang sudah
pada kompresibilitas. Apabila porositas baik maka akan
dimampatkan
menghasilkan kompresibilitas yang baik dengan nilai
rendah (< 20%). Hal ini karena porositas dapat mengurangi
adanya rongga pada saat pengempaan tablet.
Kriteria kompresibilitas adalah sebagai berikut :
Penambahan adhesif dan binder
Tabel 2. Kriteria kompresibilitas Tablet ( FI IV, 1995)
Adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang
% Kompersibilitas Kategori berbeda jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang
satu dengan yang lain dapat menempel dengan baik
5-12 Istimewa karena molekulnya saling tarik menarik atau merekat.
Penambahan zat adhesif dapat meningkatkan
12-16 Baik kompresibilitas karena adanya peningkatan gaya tarik
menarik antar molekul yang berbeda jenis. Sehingga
18-21 Sedang antara zat yang satu dengan zat yang lainnya dapat saling
mengikat.
23-35 Kurang baik

33-38 Sangat buruk


Contoh:
>40 Sangat – sangat buruk
Sifat kompresibilitas dari ekstrak wortel dapat diperbaiki
dengan cara menambahakan Metilselulosa 4000 sebagai
pengikat internal dan ditambah Cab-O-Sil sebagai bahan
pengering. Bahan pengikat Metilselulosa ditambahkan
Memperbaiki kompresibilitas dalam bentuk mucilago dengan kadar 1%, 2% dan 3 % dari
bobot granul. Sebelum dilakukan pembuatan tablet hisap
Pembasahan ( wetting ) ekstrak wortel dilakukan pembuatan serbuk simplisia
kemudian dilakukan ekstraksi dengan metode perkolasi
Adanya pembasahan dapat meningkatkan kompresibilitas yang menggunakan pelarut aseton selanjutnya dilakukan
granul. Hal ini dikarenakan oleh adanya ikatan antar uji kualitatif ekstrak wortel. Dengan metode granulasi
partikel yang kuat dengan kelembaban yang sesuai. basah ekstrak wortel dibuat granul, dilakukan pemeriksaan
Sehingga, granul-granul tersebut dapat dimampatkan mutu fisik granul.
dengan baik. Hal ini berpengaruh terhadap tablet yang
dihasilkan. Kompresibilitas yang baik akan menghasilkan Untuk memperbaiki kompresibilitas Asam mefenamat
tablet yang baik serta kompak. Tablet yang dibuat dengan digunakan bahan pengikat PVP K30 yang mempunyai
granulasi basah lebih baik dibandingkan dengan tablet kemampuan yang besar dalam mengikat serbuk asam
yang dibuat dengan metode granulasi kering. Hal ini mefenamat yang tidak kohesif dan metode granulasi basah
disebabkan pada granulasi kering tidak adanya proses yang akan meningkatkan bobot jenis bahan secara
pembasahan sehingga serbuk-serbuk yang akan
keseluruhan sehingga menghasilkan campuran dengan
sifat alir yang baik dan homogen.

Bahan pengikat diperlukan untuk mengikat serbuk menjadi


satu kesatuan sehingga dapat membentuk granul dan
menentukan sifat-sifat tablet. Pada akhirnya penggunaan
bahan pengikat yang terlalu banyak akan menghasilkan
massa yang terlalu basah dan granul yang keras, sehingga
tablet mempunyai waktu hancur yang lama, sedangkan
penggunaan yang terlalu sedikit akan menyebabkan
pelekatan yang lemah sehingga tablet yang dihasilkan akan
rapuh.

Bahan pengisi dibutuhkan untuk


membuat bulk (menambah bobot sehingga memiliki bobot
yang sesuai untuk dikempa), memperbaiki kompresibilitas
dan sifat alir bahan aktif yang sulit dikempa serta untuk
memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa
langsung. Bahan pengisi dapat dibagi berdasarkan
katagori: material organik (karbohidrat dan modifikasi
karbohidrat), material anorganik (kalsium fosfat dan
lainnya), serta co-processed diluents. Jumlah bahan
pengisi yang dibutuhkan bervariasi, berkisar 5-80% dari
bobot tablet (tergantung jumlah zat aktif dan bobot tablet
yang diinginkan). Bila bahan aktif berdosis kecil, sifat tablet
(campuran massa yang akan ditablet) secara keseluruhan
ditentukan oleh sifat bahan pengisi

Anda mungkin juga menyukai