Anda di halaman 1dari 28

Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini banyak yang sudah mengetahui sumber-
sumber protein yang berasal dari berbagai makanan dan minuman
contohnya seperti albumin yang terdapat pada putih telur, kasein yang
terdapat pada susu dan berbagai macam makanan dan minuman sudah
sangat tersebar dipermukaan bumi. Stigma masyarakat tentang protein
adalah protein merupakan senyawa kimia yang sangat bagus untuk
tubuhnya karena memiliki banyak mamfaat yang sangat berguna bagi
kesehatan dan keseimbangan tubuh.
Karena itu bayak orang yang terkadang salah paham tentang protein
dan golongan-golongan lainnya. Sehingga mereka memberikan asupan
kadar protein albumin atau globulin dengan sangat berlebihan yang dapat
ternyata mempunyai dampak yang sangat buruk bagi kesehatan itu
sendiri Salah contohnya jika seseorang memiliki kadar protein dan
golongan-golongannya yang sangat tinggi bagi kesehatan dapat
dikatakan orang tersebut akan menderita dehidrasi atau kekurangan
cairan.
Oleh karena itu, sekarang banyak pengujian atau tes-tes yang
bertujuan untuk mengetahui kadar protein atau albumin globulin di dalam
darah yang dapat menjadi parameter kesehatan sehat atau tidaknya
seorang pasien atau adanya penyakit tertentu seperti sirosis atau
hepatitis hati yang diderita oleh pasien tersebuut
Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan darah pasien yang
nantinya akan diukur atau dicek kadar proteinnya di dalam darah
sehingga dapat memperlihatkan kondisi pasien tersebut selain itu pasien
juga dapat mengetahui kadar albumin dan globulin yang ia miliki di dalam
darah dalam tubuhnya tersebut.
ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA
15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

Dalam pengujian atau pemeriksaannya, pemeriksan ini dilakukan


dengan beberapa tahap yaitu pemisahan serum dan supernatannya,
sehingga hanya serum yang akan di ambil untuk pemeriksaan. Hal
tersebut dilkukan dengan cara disentrifuge terlebih dahulu, dan
diharapkan hal ini sangat berguna pada dunia kesehatan karena dengan
kemajuan teknologi yang sudah sangat canggi, para teknis kesehatan
pun mudah dalam pengeksekusi prosedur untuk pemeriksaan albumin
dan protein di dalam darah manusia
1.2 Maksud Percobaan
Adapun maksud praktikum ini adalah untuk menganalisis dan
menginterpretasikan data klinis pemeriksaan kadar protein dan albumin
dalam spesimen serum.
1.3 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum ini menentukan kadar protein dan
albumin dalam spesimen serum.

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Hati mensintesis dan melepaskan lebih dari 90% protein
plasma. Terdapat tiga fraksi utama protein dalam darah, yaitu albumin,
globulin dan fibrinogen. Albumin, fibrinogen, dan globulin (50-80%
globulin) disintesis di organ hati, sedangkan sisa globulin lainnya
dibentuk di jaringan limfoid. Secara fisiologis, konsentrasi protein serum
dipengaruhi oleh umur, pertumbuhan, hormonal, jenis kelamin,
kebuntingan, laktasi, nutrisi, stres dan kehilangan cairan massa tubuh
dan anabolisme hormon testosteron memiliki peran yang cukup besar
dalam metabolisme protein dan mempengaruhi konsentrasi protein total
dalam darah pada pejantan (Irfan IZ dkk 2014, h 115)
Darah
Darah merupakan jaringan yang mengalir dan bersirkulasi
melalui saluran vaskular. Darah membawa berbagai kebutuhan hidup
bagi semua sel-sel tubuh dan menerima produk buangan hasil
metabolisme untuk dieksresikan melalui organ ekskresi (Nugroho K.C.Y
2010, h 6)
Darah merupakan komponen esensial makhluk hidup yang
berada dalam ruangan vascular karena peranannya sebagai media
komunikasi antar sel ke berbagai tubuh dengan dunia luar karna
fungsinnya membawa O2(oksigen) dari paru-paru kejaringan dan
C02(karbondioksida) dari jaringan ke paru-paru untuk di keluarkan,
membawa zat nutrian dari saluran cerna ke jaringan kemudian
menghantarkan sisa metabolism melalui organ sekresi seperti ginjal,
mengantarkan hormone dan materimateri pembekuan darah. Darah
adalah bagian penting dari system transport tubuh yang merupakan
jaringan berbentuk pada orang dewasa volume darah sekitar 70 sampai
ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA
15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

75 ml\kg BB,atau sekitar 4 sampai 5 liter darah, jumlah ini berbeda tiap-
tiap oaring tergantung dari berat badan dan jenis kelamin secara umum
fungsi darah membawa berbagai macam substansi untuk fungsi
metabolisme (Hasanan F. 2018 h, 4)
1. Transpotasi internal
a. Respirasi. Gas O2 (oksigen) dan karbondioksida (CO2) di bawa
oleh hemoglobin dalam sel darah merah dan plasma, kemudian
terjadi pertukaran gas di paru-paru.
b. Nutrisi.nutrien atau zat gizi di absebsi dari usus, kemudian di abwa
dalam plasma ke hati ke jaringan-jaringan lain yang di gunakan
untuk metabolisme.
c. Sekresif. Hasil emtabolisme di bawa plasma ke dunia lauar melalui
ginjal.
d. mempertahan kan air, elektrolit dan kesimbanagan asam basa dan
juga berperan dalam hemoestatis.
e. Reguilasi metabolism, hormone dan enzim atau keduanya
mempunyai efek dalam aktifitas metabolism sel, di bawa plasma.
2. Proteksi tubuh terhadap bahaya mikrooorganisme, yang merupakan
fungsi dari sel darah putih
3. Proteksi terhadap cedra dan pendarahan. Proteksi terhadap respon
peredangan local terhadap cedera jaringan.Pencegahan pendarahan
merupakan fungsi dari trombosit karena adanya faktor pembekuan,
fibinolitik yang ada dalam plasma.
4. Mempertahankan temperature tubuh. Darah membawa panas dan
bersikulasi ke seluruh tubuh hasil metabolism juga menghasilkan
energy dalam bentuk panas
Plasma Darah
Plasma darah adalah campuran protein anion kation yang
sangat kompleks. Plasma protein terdiri dari beberapa kelompok.
ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA
15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

Kelompok pertama yaitu kelompok protein yang dapat menyediakan


nutrisi sel-sel, kelompok kedua yaitu kelompok protein yang terlibat dalam
transport bahan kimia lainnya termasuk hormon, mineral, dan intermediet
dan yang terakhir adalah kelompok protein yang berkaitan dengan
pertahanan terhadap penyakit. Plasma didapat dengan mencampurkan
darah segar dengan antikoagulan dan disentrifugasi, maka
supernatannya adalah plasma Protein plasma yang telah diidentifikasi
dan mempunyai jumlah 70% dari darah adalah albumin, globulin, dan
fibrinogen. Jumlah plasma darah yaitu 55- 70% total darah. Hati
mensintesa dan melepaskan lebih dari 90% protein plasma Selain
protein, plasma darah juga mengandung air. Interaksi antara protein yang
ada dalam plasma dan molekul protein yang mengelilinginya membuat
plasma relatif lengket, kohesif dan tetap mengalir. Sifat ini menentukan
viskositas cairan (Nugroho K.C.Y 2010, h 6)
Plasma darah yaitu bagian cairan darah (55%) yang sebagian
besar terdiri dari air (92%), 7% Protein 1% nutrient, hasil metabolisme,
gas pernapasan, enzim, hormon-hormon, faktor pembekuan dan
garaman organik. Plasma darah tersusun oleh beberapa unsur (Hasanan
F. 2018 h, 5)
a. Air berfungsi melarutkan zat-zat yang terlarut dalam plasma darah
seperti glukosa yang di gunakan oleh sel- sel tubuh sebagai sumber
energi, asam amino seperti ion-ion lain (natium dan klor).
b. Protein merupakan molekul penyusun plasma darah yang
keberadaannya sekitr 7%.
c. Serum plasma darah berfungsi sebagai anti body.
d. Anti toksin untuk menetralisir faksin (racun) yang masuk kedalam
tubuh dengan cara bergabung dengantoksin yang dihasilkan bakteri
sehingga toksin tersebut tidak berbahaya.

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

e. Garam-garam mineral (NaCI,KCI serta garam-garam fosfat)


berfungsi untuk menjadi keseimbangan tekanan darah, menjaga PH
darah, serta mengukur daya serap membrane sel.
f. Hormon berperan dalam merangsang serta meningkatkan fungsi
kerja alat-alat tubuh.
g. Karbondioksidan merupakan hasil respirasi sel yang harus di buang
keluar tubuh.
h. Sampah nitrogen merupaka hasil metabolism yang akan dibuang
melalui urin yang eksresikan oleh ginjal
Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul
tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Asam amino
dibedakan menjadi asam amino esensial dan non esensial. Asam amino
dalam tubuh terutama digunakan untuk sintesis protein. Protein
diabsorbsi di usus halus dalam bentuk asam amino yang kemudian akan
masuk ke dalam pembuluh darah dalam darah, asam amino akan
disebarkan ke seluruh sel untuk disimpan, kemudian di dalam sel asam
amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim).
Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein.
Jika asupan glukosa rendah, asam amino dapat diubah menjadi glukosa
melalui jalur yang disebut glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa
baru dari prekursor nonkarbohidrat. Proporsi protein sebagai sumber
energi dalam diet yang dianjurkan adalah sebesar 15% (Nugroho K.C.Y
2010, h 7)
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan sedikit sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam
struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup. Protein merupakan salah
satu komponen terbesar dalam sel manusia yaitu menyusun 50% dari
ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA
15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

berat kering sel. Protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses
kekebalan tubuh, dan juga transport berbagai macam substansi seperti
hormon, vitamin, mineral, lemak, dan material lainnya. Kebutuhan akan
protein bertambah pada hewan yang sedang bunting dan hewan yang
berada pada masa pertumbuhan. Fungsi penting protein antara lain
adalah sebagai sumber energi bagi tubuh, berguna untuk pembetukan
dan perbaikan sel dan jaringan, sebagai sintesis hormon, enzim, dan
antibodi, pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel, enzim,
biokatalisator, media perambatan impuls syaraf dan perumbuhan. Enzim
merupakan katalisator reaksi dalam tubuh makhluk hidup. Katalisator
merupakan suatu senyawa yang berperan dalam mempercepat suatu
reaksi dan terbentuk kembali pada akhir reaksi. Enzim juga dapat
menurunkan energi aktivasi. Hal tersebut menyebabkan kemungkinan
reaksi yang berlangsung akan semakin besar yang tentunya akan
mendukung reaksi-reaksi kimia dalam tubuh, karena reaksi kimia dalam
tubuh harus berlangsung dalam waktu yang singkat. Reaksi yang
berlangsung sangat singkat di dalam tubuh anrata lain reaksi
pembentukan bayangan pada mata, yang harus berlangsung cepat.
Reaksi antara komponen dalam proses tersebut dapat saja berlangsung
dalam waktu yang sangat lama tanpa bantuan enzim . Kekurangan
protein bisa berakibat fatal, yaitu dapat menyebabkan kerontokan rambut
(rambut terdiri dari 97-100% dari protein-keratin). Kasus yang sering
terjadi pada manusia terutama anak-anak adalah busung lapar, yang
disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga
menimbulkan odem. Simptom yang lain dapat dikenali adalah hipotonus,
gangguan pertumbuhan. Kekurangan protein yang terus menerus
menyebabkan kelemahan dan berakibat kematian (Nugroho K.C.Y 2010,
h 7)

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

Protein Total
Protein total merupakan kumpulan unsur-unsur kimia darah di
dalam plasma atau pun serum. Penting untuk mengetahui fraksi protein
dalam tubuh meningkat atau menurun karena berhubungan dengan
status kesehatan tubuh tersebut sehat atau sedang mengalami suatu
penyakit. Total protein meningkat disebabkan oleh infeksi kronis,
hypofungsi dari kelenjar adrenal, kegagalan fungís hati, penyakit kolagen
pada buluh darah, hypersensitif (alergi), dehidrasi, penyakit saluran
pernafasan (sesak nafas), hemolisis, kecanduan alkohol, leukemia. Total
protein menurun disebabkan karena malnutrisi dan malabsorbsi, penyakit
hati, diare kronis maupun non kronis, terbakar, ketidakseimbangan
hormon, penyakit ginjal (proteinuria), rendahnya albumin, rendahnya
globulin (Nugroho K.C.Y 2010, h 8)
Albumin
Albumin merupakan protein yang memiliki daya larut didalam
air, yang berarti memiliki kadar garam dalam jumlah sedang dan mudah
terkoagulasi jika terpapar oleh panas. Di dalam darah, kita mengenal
albumin sebagai albumin serum. Albumin serum merupakan protein
plasma darah yang sangat melimpah, dan diproduksi di dalam hati.
Serum albumin dapat mencapai 60% dari protein plasma. Albumin
mengandung ± 584 asam amino dengan bobot molekul 66.000. Albumin
memiliki sejumlah fungsi, yaitu untuk mengangkut molekul-molekul kecil
melewati plasma dan cairan sel. Fungsi ini erat kaitannya dengan bahan
metabolisme asam lemak bebas dan bilirubin dan berbagai macam obat
yang kurang larut dalam air tetapi harus diangkat melalui darah dari satu
organ ke organ lainnya agar dapat dimetabolisme atau diekskresi.
Albumin juga sangat penting untuk mengatur volume darah dan menjaga
tekanan osmotik koloid benda-benda darah serta sebagai carrier faktor
pembekuan darah. Manfaat lain dari albumin adalah untuk pembentukan
ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA
15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

jaringan sel baru. Karena itu di dalam ilmu kedokteran, albumin


dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang
terbelah, misalnya karena operasi, pembedahan, atau luka bakar.
Manfaat lainnya albumin bisa menghindari timbulnya odema pulmonum
dan nephrosis Kadar albumin dapat meningkat jumlahnya disebabkan
karena dehidrasi ringan, gagal jantung (Cronic Hearth Failure), gagal
dalam penggunaan perombakan protein, kelebihan hormon
glukokortikoid, dan turunan. Kadar albumin dapat menurun jumlahnya
disebabkan karena dehidrasi kronis, penyakit hipotiroid, malnutrisi
(protein defisiensi), polidipsi, gejala kerusakan ginjal, protein loosing
enterophaty, terbakar, kegagalan fungsi hati, ketidakcukupan hormon
anabolik, seperti hormon pertumbuhan (Nugroho K.C.Y 2010, h 9)
Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia (3,4-
4,7 g/dL), dan membentuk sekitar 60% protein plasma total. Sekitar 40%
albumin terdapat dalam plasma, dan 60% sisanya terdapat di ruang
ekstrasel. Albumin berperan dalam membantu mempertahankan tekanan
osmotik koloid darah (75-80% tekanan osmotik plasma), sebagai protein
transpor dari beberapa macam substansi antara lain metal, bilirubin,
enzim, hormon, obat-obatan (Putri D.T dkk 2016, h 174)
Globulin
Serum globulin atau yang lebih dikenal dengan nama globulin
adalah protein termasuk gamma globulin (antibodi) dan beberapa variasi
dari enzim dan juga protein transport atau karier yang tidak larut, baik di
dalam air maupun di dalam larutan garam konsentrasi tinggi, tetapi larut
dalam larutan garam konsentrasi sedang. Globulin mempunyai rasio 35%
dari protein plasma, berguna untuk sirkulasi ion, hormon dan asam lemak
dalam sistem kekebalan. Beberapa jenis globulin mengikat hemoglobin,
beberapa yang lain mengusung zat besi, berfungsi untuk melawan
infeksi, dan bertindak sebagai faktor koagulasi. Kekurangan globulin
ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA
15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

berarti akan menyebabkan defisiensi dari antibodi (immunodefisiensi).


Antibodi diproduksi oleh limfosit B yang sudah dimatangkan atau
maturasi, dan berubah nama menjadi plasma sel. Ada 4 grup besar dari
globulin yang dapat kita identifikasi, diantaranya adalah Gamma globulin
(IgM, IgA, IgG, IgD, IgE), Beta globulin, Alpha-2 globulin, dan Alpha-1
globulin. Hati merupakan satu-satunya organ yg membentuk plasma
albumin dan Beta globulin. Gamma globulin selain dibentuk di dalam hati,
juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang. Beta globulin hanya dibentuk
di dalam hati Globulin dapat meningkat disebabkan oleh infeksi kronis
(parasit, bakteri, atau virus), penyakit hati (sirosis, penyumbatan saluran
empedu), sindrom karsinoid, radang sendi atau reumatik, ulkus pada
kolon, myeloma dan leukemia, penyakit autoimun, gagal ginjal. Globulin
dapat menurun disebabkan oleh nephrosis, defisiensi alpha-1 globulin,
anemia hemolitika akut, kegagalan fungsi hati, hypo-gammaglobulinemia
(Nugroho K.C.Y 2010, h 9)
Globulin merupakan protein darah yang sangat berguna dalam
sistem kekebalan tubuh dan membawa hormon steroid, lipid, dan
fibrinogen yang diperlukan untuk pembekuan darah Globulin juga
membantu dalam mengatur fungsi sistem peredaran darah. Jika jumlah
globulin dalam darah tidak normal dapat menyebabkan masalah
kesehatan. Globulin dapat meningkat karena infeksi kronis, penyakit hati,
sindrom karsinoid, kadar globulin juga dapat menurun karena nephrosis,
anemia hemolitik akut, dan disfungsi hati (Rahman A. 2018, h 33)
Fibrinogen
Fibrinogen adalah glikoprotein yang dapat larut di dalam air.
Fibrinogen disintesis di hati (1,7-5 g/hari) dan oleh hepatosit dan
megakariosit, dan dapat membentuk benang fibrin yang berguna untuk
pembekuan darah. Fibrinogen mempunyai standart normal berkisar
antara 1,5–4 g/dl. Di dalam plasma kadarnya sekitar 200-400 mg/dl.
ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA
15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

Waktu paruh fibrinogen sekitar 3-5 hari. Fibrinogen tersusun atas 6 rantai,
yaitu : 2 rantai Aα, 2 rantai Bβ dan 2 rantai γ. Trombin (FIIa) memecah
molekul fibrinogen menjadi 2 fibrinopeptide A (FPA) dari rantai Aα dan 2
fibrinopeptide B (FPB) dari rantai Bβ. Fibrin monomer yang dihasilkan
dari reaksi ini kemudian berlekatan membentuk fibrin, yang selanjutnya
distabilkan oleh faktor XIIIa. Tahap pertama stabilisasi terdiri atas ikatan
dua rantai γ dari dua fibrin monomer. Ikatan ini adalah asal dari D-Dimer,
produk degradasi fibrin spesifik. Fibrinogen dapat didegradasi oleh
plasmin. Defisiensi fibrinogen dapat disebabkan karena DIC
(Disseminated Intravascular Coagulation), fibrinogenolisis,
hipofibrinogenemia, komplikasi obstetrik, penyakit hati berat, leukemia
(Nugroho K.C.Y 2010, h 10)
Fibrinogen merupakan protein fase akut dimana kadarnya akan
meningkat sebagai respon terhadap terjadinya infeksi, peradangan,
stress, tindakan bedah, trauma dan nekrosis jaringan, akibat peningkatan
kadar fibrinogen ini akan menyebabkan peningkatan viskositas plasma
dan peningkatan aggregasi trombosit serta aggregasi eritrosit. Kadar
fibrinogen yang tinggi berhubungan dengan proses aterosklerosis dan
juga dilaporkan pada pasien dengan coronary heart disease, peripheral
vascular disease dan carotid stenosis (Kiking & Yenita 2017, h 58)
Flebotomi berasal dari Bahasa Yunani yaitu Phlebos : vena, dan
Tome: memotong. Flebotomi Masa Kini, terdiri dari: (Arif M. 2015 h, 3-4)
1. Tusukan Vena (Venipuncture)
2. Tusukan Kulit (Skin Puncture)
Tusukan Vena (Venipuncture)
A. Pra Analitik
Alat dan bahan:
 Antiseptik & desinfektan : alkohol 70 %

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

 Kapas steril
 Plester
 Tourniquet
Metode semprit: Jarum semprit (21-23 gauge)
 Penampung (barrel)
 Penghisap (plunger)
 Tabung yang telah diisi antikoagulan
Metode tabung vakum: Jarum khusus (20-22gauge)
 Holder/adapter
 Tabung vakum (dengan antikoagulan)
 Antikoagulan: EDTA, heparin, Na. Sitrat, NH4-oksalat
B. Analitik
1. Metode Tabung Vakum
a. Pilih bagian yang akan dilakukan tusukan vena (venipuncture),
yaitu: antecubitus lengan, pilih vena yang besar dan tidak mudah
bergerak
b. Desinfektan area venipuncture dengan kapas alkohol dengan
gerakan memutar dari tengah ke tepi, biarkan 30 detik untuk
pengeringan alkohol.
c. Pasang tourniquet 7.5 – 10 cm di atas bagian venipuncture disertai
pengepalan tangan pasien membantu penampakan vena.
d. Tusuk jarum ke dalam vena, posisi lubang jarum menghadap ke
atas dengan sudut 15 – 300.
e. Lepas tourniquet setelah darah mengalir (jangan biarkan tourniquet
terpasang lebih 1 menit).
f. Isi tabung sampai kevakumannya habis
g. Lepaskan tabung dari jarum
h. Bolak balik isi tabung 5 – 10 kali

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

i. Lepaskan jarum perlahan-lahan


j. Segera tekan dengan kapas selama 3 – 5 menit
k. Plester bagian veni puncture dan lepas setelah 15 menit
l. beri label pada tabung (nama, no.lab, jarum & tgl.pengambilan)
2. Metode Semprit
a. Keluarkan semprit dari plastiknya, pasang jarum, tarik penghisap
untuk memeriksa kelancarannya
b. Penusukan vena dilakukan seperti metode vakum
c. Lepaskan tourniquet setelah darah mengalir
d. Tarik perlahan-lahan pengisap (plunger) dan biarkan semprit terisi
darah
e. Masukkan darah ke dalam tabung yang telah diisi antikoagulan.
Tusukan Kulit (Skin Puncture)
A. Pra Analitik
Alat dan bahan:
 Antiseptik & desinfektan : alkohol 70 %
 Kapas steril
 Lancet steril atau hemolet
 Penampung darah (tabung/ pipa kapiler)
B. Analitik
a. Tangan diletakkan di atas meja dengan posisi telapak menghadap
ke atas
b. Pilih bagian yang akan ditusuk dan dibersihkan
c. Pegang jari pasien dengan ibu jari dan telunjuk kita
d. Bagian kulit dibersihkan dengan kapas alkohol 70%
e. Tusukkan lancet pada kulit Buang lancet pada tempat khusus.
f. Tekan bagian yang darahnya keluar (jangan terlalu keras)
g. Seka tetesan darah pertama dengan kapas steril

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

h. Tampung darah yang keluar ke dalam tabung/pipa kapiler sesuai


permintaan pemeriksaan dengan menempelkan tabung/pipa kapiler
langsung pada bagian kulit dimana darah keluar.
i. Pipa kapiler ditutup dengan clay
j. Bila diperlukan sediaan apus, ambil porsi pertama sebelum tabung
antikoagulan: 1– 2,5 cm pada ujung kaca obyek, diameter tetesan
1 – 2 mm.
Nilai Rujukan
Nilai Normal : 3,5 – 5,0 g% SI: 35-50g/L
Deskripsi, Albumin di sintesa oleh hati dan mempertahankan
keseimbangan distribusi air dalam tubuh (tekanan onkotik koloid). Albumin
membantu transport beberapa komponen darah, seperti: ion, bilirubin,
hormon, enzim, obat (Kemenkes RI 2011,h 58)
Interpretasi Data Klinis
a. Penurunan kadar
Malnutrisi, sindroma absorpsi, hipertiroid, kehamilan, gangguan
fungsi hati, infeksi kronik, luka bakar, edema, asites, sirosis, nefrotik
sindrom, SIADH, (Kemenkes RI 2011,h 58)
Penurunan konsentrasi protein total disebabkan oleh malnutrisi
dan malabsorbsi, penyakit hati, diare kronis maupun akut, terbakar,
ketidakseimbangan hormon, penyakit ginjal (proteinuria), rendahnya
konsentrasi albumin, rendahnya konsentrasi globulin dan kebuntingan
(Irfan IZ dkk 2014, h 115)
b. Peningkatan kadar
Peningkatan konsentrasi protein total dalam darah dapat
disebabkan oleh infeksi kronis, hipofungsi kelenjar adrenal, kegagalan
fungsi hati, penyakit kolagen pada pembuluh darah, hipersensitif
(alergi), dehidrasi, penyakit saluran pernafasan (sesak nafas),
hemolisis dan leukemia Konsentrasi protein total dan nilai hematokrit
ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA
15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

meningkat pada kasus dehidrasi, diikuti dengan peningkatan


konsentrasi albumin dan globulin (Irfan IZ dkk 2014, h 115)
2.2. Uraian sampel (Hasanan F. 2018 h, 4-7)
Sel-sel darah merah/ butir-butir darah (bagian padat) kira-kiura
45%, terdiri atas eritrosit atau sel darah merah (SDM), leukosit atau sel
darah putih (SDP dan (trombosit). Sel darah merah merupakan sunsur
terbanyak darim sel darah (44%) sedangkan sel darah putih dan
trombosit1%
a. Sel darah merah
Sel darah merah terbentuk cakram bikonkaf dengan diameter
sekitar 7,5 mokron, tebal bagian tepi 2 mikron dan bagian tengahnya
1 mokron atau kurang, susun atas membrane yang sangat tipis
sehingga sangat mudah terjadi divusi oksigen, karbondioksi dan dan
sitoplasma, tetapi tidak mempunyai inti sel sel darah merah yang
matang mengandung 200 samapi 300 juta hemoglobin (terdiri hem
merupakan gabungan proto porfirin dengan besi dan globin adalah
bagian dari protein yang tersusun oleh dua rantai alfa dan rantai beta)
adan enjim-enjim seperti G6PD (glucose 6-phosphate
dehydogenase). Hemoglobin mengandung kira-kira 95% besi dan
berfunsi membawa O2 (oksigen) dengan cara mengikat oksigen
(oksihemoglobin) dan di edarkan keseluruh tubuh untuk kebutuhan
metabolism. Kadar normal hemoglobin tergantung usia dan jenis
kelamin. Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Ia
memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen
itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan
melalui fungsi ini makan oksigen di bawa dari paru-paru ke jaringan-
jaringan Hemoglobin merupakan molekul yang terdiri dari kandungan
heme (zat besi) dan rantai polipeptida globin (alfa,beta,gama,dan
delta), berada di dalam eritrosit dan bertugas untuk mengangkut
ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA
15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

oksigen. Kualitas darah ditentukan oleh kadar hemoglobin. Struktur


Hb dinyatakan dengan menyebut jumlah dan jenis rantai globin yang
ada. Terdapat 141 molekul asam amino pada rantai alfa dan 146
molekul asam amino pada rantai beta,gama dan delta. Fungsi
hemoglobuin adalah mengangkut oksigen dari paru-paru dan dalam
peredaran darah untuk di bawa ke jaringan.Tingakatan hemoglobin
dengan oksigen di sebut HbO2 (Oksihemoglobin).Di samping oksigen,
hemoglobin juga membawa karbondioksida dan dengan karbon
monoksida membentuk ikatan karbon monoksida membentuk ikatan
HbCO (karbonmonoksihemoglobin), juga berperan dalam
keseimbangan pH darah. Sintesis hemoglobin terjadi selama proses
eritropoisis, pematangan sel darah merah akan mempengaruhi fungsi
hemoglobin tarwoto dan wartona sel darah merah terdiri dari
membran dan hemoglobin. Hemoglobin itu sendiri mengandung
globin (terdiri dari 4 polipeptida) dan hemo (mengandung pigmen
merah poerfirin sehingga darah arteri yang kaya oksigen menjadi
lebih merah di bandingkan arteri yang kaya oksigen).
b. Sel Darah Putih / Leukosit
Pada keadaan normal jumlah sel darah putih atau leukosit 5000
samapai 10.000 sel per mm2. Leukosit terdiri dari dua kategori yaitu
yang bergranulosit dan yang agranulosit. Fungsi uatama leukosit
adalah mengatasi inflamasi dan imunitas.Misalnya nitrofil fungsi
utamanya memamkan benda asing atau fagositosis, demokian juaga
dengan monosit. Limfosit T membunuh sekl secara langsung atau
membentuk limfokin suatu subtansi yang memperkuat aktifitas sel
fagosit T, sedangan limfosit B menghasilkan antibody yaitu suatu
molekul protein yang menghancurkan benda asing

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

c. Trombosit
Trombosit merupakan sel tak berhenti, berbentuk cakram
dengan diameter 2-5 mm, bersal dari pertunasan sel raksasa berinti
banyak mengakrosit yang terdapat dalam sum-sum tulang. Pada
keadaan normal jumlah trombosit sekitar 150.000 sampai 300.000 /
ml darah dan meempunyai masa hidup sekitar 1 sampai 2 minggu
atau kirakira 8 hari.Trombit tersusun atas substansi fospolipid yang
penting dalam pembekuan dan juga menjaga keutuhan pembuluh
darah serta memperbaiki pembuluh darah serta memperbaiki
pembuluh darah kecil yang rusak.Trombosit diproduksi disumsung
tulang kemudian sekitar 80% berdasar disirkulasi darah dan hanya
20% yang disimpan dalam limpa sebagai cadangan. Fungsi trombosit
berkaitan dengan pembekuan darah dan hemostatis (menghentikan
pendarahan). Bila pembuluh darah mengalami ijuri atau kerusakan
maka dapat dihentikan dengan serangkaian proses.
 Permukaan jadi lengket, sehingga memungkinkan trombosit saling
melekat dan menutupi luka karna adanya pembekuan darah.
 Merangsang pengerutan pembuluh darah, sehingga terjadi
penyempitan ukuran lubang pembuluh darah
2.3 Prosedur Kerja (Anonim 2019, h 12-15)
a. Penyiapan serum
Pertama disiapkan alat dan bahan lalu dimasukkan darah ke
dalam tabung sentrifuge setelah itu disentrifuge selama ±15 menit
pada kecepatan 6000 rpm dan diambil serum darah lalu
dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
b. Pengukuran absorban blanko
Pertama disiapkan alat dan bahan lalu dipipet 10 µl aquades
kedalam kuvet setelah itu ditambahkan 1000 µl reagen albumin lalu

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

diinkubasi pada suhu 25°C selama 10 menit selanjutnya diukur


absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546
nm
c. Pengukuran absorban standar
Pertama disiapkan alat dan bahan lalu dipipet 10 µl larutan
standar ke dalam kuvet setelah itu ditambahkan 1000 µl reagen
albumin selanjutnya diinkubasi pada suhu 25°C selama 10 menit
dan diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm
d. Pengukuran absorban sampel
Pertama disiapkan alat dan bahan lalu dipipet 10 µl aquadest ke
dalam kuvet setelah itu ditambahkan 1000 µl reagen albumin
selanjutnya diinkubasi pada suhu 25°C selam 10 menit dan diukur
absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546
nm.

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

BAB 3
METODE KERJA
3.1 Alat yang digunakan
Adapun alat yang digunakan yaitu mikropipet, sentrifuge,
spektrofotometer, tabung sentrifuge, dan tabung reaksi.
3.2 Bahan yang digunakan
Adapun bahan yang digunakan yaitu aquadest, darah, mata
mikropipet, dan reagen Albumin.
3.3 Cara Kerja
a. Penyiapan serum (Protein dan Albumin)
Pertama-tama disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Probandus
yang sudah dipilih bersiap-siap untuk diambil darahnya dan
dimasukkan kedalam tabung sentrifuge setelahnya. Darah disentrifuge
selama ±15 menit pada kecepatan 6000 rpm. Setelah 15 menit darah
pada sentrifuge terpisah antara plasma dan serumnya. Dipipet dengan
hati-hati serum didalam tabung sentrifuge ke dalam 2 tabung reaksi
yang masing-masing diberi etiket protein dan pengujian albumin
b. Pengukuran absorban blanko (Protein)
Disiapkan alat dan bahan lalu dipipet 30 µl aquades kedalam kuvet
dan ditambahkan 3000 µl reagen TPR setelah itu diinkubasi pada suhu
37°C selama 11 menit 30 detik. Setelah itu larutan blanko yang sudah
diinkubasi diukur absorbannya pada spektrofotometer UV-vis dengan
panjang gelombang 546 nm
Pengukuran absorban blanko (Albumin)
Disiapkan alat dan bahan lalu dipipet 24 µl aquades kedalam kuvet
dan ditambahkan 2880 µl reagen albumin setelah itu diinkubasi pada
suhu 37°C selama 4 menit 30 detik. Setelah itu larutan blanko yang
sudah diinkubasi diukur absorbannya pada spektrofotometer UV-vis
dengan panjang gelombang 620 nm
ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA
15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

c. Pengukuran absorban standar (Protein)


Disiapkan alat dan bahan lalu dipipet 30 µl larutan standar kedalam
kuvet dan ditambahkan 3000 µl reagen TPR setelah itu diinkubasi
pada suhu 37°C selama 11 menit 30 detik. Setelah itu larutan blanko
yang sudah diinkubasi diukur absorbannya pada spektrofotometer
UV-vis dengan panjang gelombang 546 nm
Pengukuran absorban standar (Albumin)
Disiapkan alat dan bahan lalu dipipet 24 µl larutan standar kedalam
kuvet dan ditambahkan 2880 µl reagen albumin setelah itu diinkubasi
pada suhu 37°C selama 4 menit 30 detik. Setelah itu larutan blanko
yang sudah diinkubasi diukur absorbannya pada spektrofotometer
UV-vis dengan panjang gelombang 620 nm
d. Pengukuran absorban sampel (Protein)
Disiapkan alat dan bahan lalu dipipet 30 µl larutan serum kedalam
kuvet dan ditambahkan 3000 µl reagen TPR setelah itu diinkubasi
pada suhu 37°C selama 11 menit 30 detik. Setelah itu larutan blanko
yang sudah diinkubasi diukur absorbannya pada spektrofotometer
UV-vis dengan panjang gelombang 546 nm
Pengukuran absorban standar (Albumin)
Disiapkan alat dan bahan lalu dipipet 24 µl serum kedalam kuvet
dan ditambahkan 2880 µl reagen albumin setelah itu diinkubasi pada
suhu 37°C selama 4 menit 30 detik. Setelah itu larutan blanko yang
sudah diinkubasi diukur absorbannya pada spektrofotometer UV-vis
dengan panjang gelombang 620 nm

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil pemeriksaan Protein
Kelompok Nilai Kadar Absorban Absorban
Protein (g/dL) Sampel Standar
1 4,475 0,135
2 4,67 0,141
0,181
3 17,038 0,514
4 13,723 0,414

Tabel 2. Hasil pemeriksaan Albumin


Kelompok Nilai Kadar Absorban Absorban
Albumin (g/dL) Sampel Standar
1 3,328 0,667
2 9,409 1,880
0,999
3 9,179 1,830
4 8,628 1,724

4.2 Pembahasan
Pemeriksaan protein dan albumin adalah salah satu pengujian yang
sangat penting yang dapat menjadi salah satu parameter dari
pemeriksaan kesehatan pada pasien. Alasan penginkubasian darah yaitu
hal ini dimaksudkan agar reagen dan sampel dapat bercampur dengan
baik ,sehingga pada saat pengukuran absorban hasilnya pun sesuai
dengan yang diharapkan. Alasan kenapa digunakan spektrofotometer
yaitu karena spektofotometer merupakan instrument yang digunakan
untuk pengujian kuantitatif atau untuk menetapkan kadar suatu sampel

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

dan sampel darah yang akan ditetapkan kadarnya mengandung


senyawa-senyawa yang memiliki panjang gelombang sinar tampak. Oleh
karena itu spektrofotometer mudah untuk menginterpretasikan kadarnya
dan panjang gelombang 546 nm dan 620 nm diyakini bahwa pada
panjang gelombang tersebut dapat menampakkan senyawa-senyawa
yang kita inginkan. Dalam pengukuran absorban sampel diperlukan
pembanding berupa blanko yang digunakan untuk menentukan
kebasahan dari kadar yang diperoleh. Pembuatan larutan blanko hanya
campuran aquadest dengan reagent.
Darah yang dikumpulkan disentrifuge untuk memisahkan antara
plasma darah dengan serum. Pemilihan serum tentu saja karena pada
serum mengandung banyak protein termaksud cairan elektrolit, antibody,
antigen, hormone, dan semua substansi. Alasan penggunaan reagen
TPR dan reagen albumin karena reagen tersebut adalah reagen yang
spesifik untuk pengukuran protein dan albumin pada serum
Adapun hasil yang didapatkan yaitu pada probandus pertama
didapatkan hasil kadar protein sebesar 4,475 g/dL sedangkan pada
probandus kedua didapatkan nilai sebesar 4,67 g/dL pada probandus
ketiga didapatkan nilai sebesar 17,078 g/dL sedangkan pada probandus
keempat didapatkan nilai sebesar 13,723 g/dL hasil dari keempat
probandus hanya pada probandus pertama dan kedua memiliki nilai
kadar protein yang normal karena menurut literature nilai kadar protein
yang normal yaitu 6-8 g/dl. Sedangkan untuk probandus ketiga dan
keempat terjadi peningkatan nilai kadar dari kadar normalnya. Menurut
literature peningkatan kadar protein dalam darah probandus menderita
infeksi kronis, hipofungsi kelenjar adrenal, kegagalan fungsi hati, penyakit
kolagen pada pembuluh darah, hipersensitif (alergi), dehidrasi, penyakit
saluran pernafasan (sesak nafas), hemolisis dan leukemia

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

Adapun hasil dari pengujian albumin yang didapatkan yaitu pada


probandus pertama didapatkan hasil kadar albumin sebesar 3,338 g/dL
sedangkan pada probandus kedua didapatkan nilai sebesar 9,409 g/dL
pada probandus ketiga didapatkan nilai sebesar 9,179 g/dL sedangkan
pada probandus keempat didapatkan nilai sebesar 8,628 g/dL hasil dari
keempat probandus hanya pada probandus pertama yang memiliki nilai
kadar albumin yang normal karena menurut literature nilai kadar albumin
yang normal yaitu 3,5-5,0 g/dl. Sedangkan ketiga probandus lainnya
memiliki peningkatan nilai kadar dari kadar normalnya. Menurut literature
peningkatan kadar albumin dalam darah probandus menderita diagnose
yang mirip dengan protein yaitu infeksi kronis, hipofungsi kelenjar
adrenal, kegagalan fungsi hati, penyakit kolagen pada pembuluh darah,
hipersensitif (alergi), dehidrasi, penyakit saluran pernafasan (sesak
nafas), hemolisis dan leukemia

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

BAB
5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Dari keempat probandus hanya pada probandus pertama dengan nilai
kadar 4,475 g/dl dan probandus kedua yang memiliki nilai kadar
protein normal yaitu 4,67 g/dl karena menurut literature nilai kadar
normal protein yaitu yaitu 6,0 – 8,0 g/dl.
2. Pemeriksaan albumin dari keempat probandus hanya pada
probandus pertama dengan nilai kadar albumin 3,328 g/dl karena
menurut literature nilai kadar normal untuk dewasa yaitu 3,5-5,0 g/dl.
3. Dari kedua data diatas diindikasikan kemungkinan probandus yang
memiliki peningkatan kadar mengalami dehidrasi dan gangguan
kesehatan lainnya.
5.2 Saran
Sebaiknya asisten lebih menjelaskan lagi tentang maksud dari
percobaan ini agar praktikkan dapat mengerti dan paham selama
prosedur pengerjaan berlangsung yang bertujuan untuk meminimalisir
terjadinya kesalahan pada praktikum

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2019, Penuntun Praktikum Kimia Klinik Dasar, Universitas Muslim
Indonesia, Makassar
Arif M, 2015, Penuntun Praktikum Hematologi, Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, Makassar
Hasanan F. 2018, Hubugan Kadar Hemoglobin denga Daya Tahan
Kardiovaskuler pada atlet atletik, Universitas Negeri Makassar,
Makassar
Irfan IZ. Dkk, 2014, Profil Protein Total, Albumin, Globulin, dan Rasio Albumin
Globulin Sapi Pejantan, Fakultas Kedokteran Hewan, IPB
Kemenkes, RI., 2011, Pedoman Interpretasi Data Klinik, Jakarta
Kiking & Yenita, 2017, Nilai Prognostik Parameter Fibrinogen dan Uji
Reliabilitas terhadap Outcome Stroke Iskemik Akut, Fakultas
Kedokteran UMSU, Medan
Nugroho K.C.Y, 2010, Kadar Total Protein, Albumin dan Glubulin Pada Darah
Sapi Perah Betina Berumur Satu Sampai Dua Belas Tahun, Fakultas
Kedokteran Hewan ITB, Bogor
Putri D.T, dkk, 2016, Gambaran Kadar Albumin Serum pada Pasien Penyakit
Ginjal Kronik Stadium 5 non Dialisis, Fakultas Kedokteran Universitas
Samratulangi, Manado
Rahman A. 2018, Albumin and Globulin Levels of Sumatran Elephants’
(Elephas maximus sumatranus) Blood at Elephant Conservation Center
of Saree, Aceh Besar, Fakultas Universitas Syiah Kuliah, Aceh

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

LAMPIRAN
a. Gambar

Larutan albumin larutan protein serum yang digunakan

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

Kelompok I
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Protein = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Konsentrasi standar (g/dL)
0,135
= 0,181 x 200 g/dL

= 4,475 g/dL
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Albumin = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Konsentrasi standar (g/dL)
0,667
= 0,999 x 200 g/dL

=3,338 g/dL
Kelompok II
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Protein = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Konsentrasi standar (g/dL)
0,141
= 0,181 x 200 g/dL

= 4,67 g/dL
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Albumin = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Konsentrasi standar (g/dL)
1,880
= 0,999 x 200 g/dL

=9,409 g/dL
Kelompok III
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Protein = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Konsentrasi standar (g/dL)
0,514
= 0,181 x 200 g/dL

= 17,078 g/dL
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Albumin = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Konsentrasi standar (g/dL)
1,330
= 9,179 x 200 g/dL

= 9,179 g/dL
Kelompok IV
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Protein = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Konsentrasi standar (g/dL)
0,414
= 0,181 x 200 g/dL

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111
Pemeriksaan Protein Total dan Albumin Dalam Serum

=13,723 g/dL
𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Albumin = 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Konsentrasi standar (g/dL)
1,724
= 0,999 x 200 g/dL

= 8,628 g/dL

ZUMRATUL INAYAH NINA SAKINA


15020140111

Anda mungkin juga menyukai