Anda di halaman 1dari 20

Skrining Fitokimia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Alam semesta ini telah dihuni oleh berbagai jenis tumbuhan yang

tersebar hampir diseluruh permukaan bumi. Pada berbagai jenis

tumbuhan terkadang kita hanya merasa tertarik akan keindahan dan

bentuknya yang beraneka ragam, atau kita membiarkan begitu saja tanpa

melihat kemungkinannya untuk dapat dimanfaatkan. Namun kini telah ada

pula yang memanfaatkannya tidak saja untuk memenuhi kebutuhan

primer, tetapi juga obat-obatan berdasarkan kandungan zat-zat aktif yang

terdapat dalam tanaman tersebut.

Skrining merupakan tahap awal dalam mengidentifikasi kandungan

kimia yang terdapat pada tumbuhan. Sehingga kita dapat mengetahui

golongan senyawa yang terkandung dalam suatu tanaman. Metode

skrining fitokimia dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna

dengan menggunakan suatu pereaksi warna.

Tumbuhan dapat digunakan sebagai obat-obatan karena tumbuhan

tersebut menghasilkan suatu senyawa yang memperlihatkan aktifitas

biologis tertentu. Senyawa aktif biologis itu merupakan senyawa metabolit

sekunder yang meliputi alkaloid, dioksiantrakinon, flavonoid, saponin,

steroid, tanin dan lain-lain.

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

Fitokimia terdiri dari dua kata yaitu Phyto yang berarti tumbuhan dan

Chemistry yang berarti kimia. Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari

tentang kandungan kimia pada tumbuhan.

B. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mempelajari dan

mengetahui cara pengidentifikasian senyawa kimia tumbuhan dengan

cara skrining fitokimia dari daun bandotan (Ageratum conyzoides).

b. Tujuan

Tujuan parktikum ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan

senyawa kimia dari daun bandotan (Ageratum conyzoides)

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori umum

Fitokimia merupakan suatu disiplin ilmu yang bidang perhatiannya

adalah aneka ragam senyawa organik yang dibentuk oleh tumbuhan

meliputi struktur kimianya, biosintesisnya, perubahan serta

metabolismenya, penyebaran secara ilmiah dan fungsi biologisnya. Setiap

tahap pengerjaan fitokimia merupakan bagian intergral dari seluruh

rangkaian pengerjaan dan merupakan aspek yang berhubungan. Hasil

setiap tahap berkaitan satu sama lain, oleh karenanya harus dilakukan

dengan cara yang tepat dan teknik yang benar (Astawan,2008).

Senyawa fitokimia (fito = tumbuhan) adalah zat kimia alami yang

terdapat di dalam tanaman yang memberikan cita rasa, aroma ataupun

warna khas pada tanaman tersebut. Beberapa khasiat senyawa fitokimia

adalah antikanker, antimikroba, antioksidant, antitrombotik, meningkatkan

seistem kekebalan, antiinflamsi, mengatur tekanan darah, menurunkan

kolestrol, serta mengatur kadar gula darah (Astawan,2008).

Skrining fitokimia merupakan tahap pendahuluan dalam suatu

penelitian fitokimia yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang

golongan senyawa yang terkandung dalam tanaman yang sedang

diteliti.Metode skrining fitokimia dilakukan dengan melihat reaksi pengujian

warna dengan menggunakan suatu pereaksi warna.Hal penting yang

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

berperan penting dalam skrining fitokimia adalah pemilihan pelarut dan

metode ekstraksi (Kristianti, 2008).

Tanin memiliki peranan biologis yang kompleks. Hal ini dikarenakan

sifat tanin yang sangat kompleks mulai dai pengendap protein hingga

pengkhelat logam. Maka dari itu efek yang disebabkan tanin tidak dapat

diprediksi.Tanin juga dapat berfungsi sebagai antioksidan biologis. Maka

dari itu semua penelitian tentang berbagai jenis senyawa tanin mulai

dilirik para peneliti sekarang (Hagerman, 2002).

Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang

kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tumbuhan (tetapi ini tidak

mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida,

protein, nukleotid, asam nukleat, gula amino dan antibiotik biasanya tidak

digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa

netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk

digolongan ini (Lenny, 2006).

Flavonoid umumnya terikat pada gula sebagai glukosida dan aglikon

flavonoid. Uji warna yang penting dalam larutan alkohol ialah direduksi

dengan serbuk Mg dan HCl pekat. Diantara flavonoid hanya flavalon yang

menghasilkan warna merah ceri kuat (Vallisuta, 2012).

Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak

macam tanaman. Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi

tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas tanaman

dan tahap pertumbuhan. Kemungkinan lain adalah sebagai pelindung

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

terhadap serangan serangga. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak

diketahui mungkin sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, atau

merupakan wasteproduct dari metabolisme tumbuh-tumbuhan (Lenny,

2006).

Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari

enam satuan isoprene dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon

C30 asiklik yaitu skualena.Triterpenoid dapat digolongkan menjadi

triterpena sebenarnya, steroid, saponin dan glikosida jantung (Lenny,

2006).

Steroid adalah terpenoid yang kerangka dasarnya terbentuk dari

sistem cincin siklopentana prehidrofenantrena. Steroid merupakan

golongan senyawa metabolik sekunder yang banyak dimanfaatkan

sebagai obat. Hormon steroid pada umumnya diperoleh dari senyawa-

senyawa steroid alam terutama dalam tumbuhan (Vallisuta, 2012).

B. Uraian Tanaman

1. Klasifikasi Tanaman (It Is.GOV) :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

Genus : Ageratum

Spesies : Ageratum conyzoides L.

2. Deskripsi Tanaman(Hariana,2009) :

Ageratum adalah herbal tahunan yang tumbuh sekitar 60 cm tinggi

dan menghasilkan bunga-bunga pink kecil di bagian atas batang

berbulu nya. Di beberapa negara itu dianggap sebagai gulma yang sulit

untuk mengontrol. Ageratum berkisar dari tenggara Amerika Utara ke

Amerika Tengah, tetapi pusat asal di Amerika Tengah dan Karibia.

Ageratum juga ditemukan di beberapa negara di daerah tropis dan sub-

tropis, termasuk Brasil.

Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang

(composite), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan

ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1 - 10 cm, lebar 0,5 - 6 cm, kedua

permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di

permukaan bawah daun, warnanya hijau. Batang bulat berambut

panjang, jika menyentuh menyentuh tanah akan mengeluarkan akar.

Bunga kecil, berwarna putih keunguan. Bunga majemuk berkumpul 3

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai,

warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6 - 8 mm, dengan tangkai

yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil, tinggi :

±30 - 90 cm dan bercabang.

Habitat, tumbuh di ketinggian 1 sampai 2100 meter di permukaan

laut. Tumbuh di sawah-sawah, ladang, semak belukar, halaman kebun,

tepi jalan, tanggul, dan tepi air. Tumbuhan ini merupakan herba

menahun, mempunyai daya adaptasi yang tinggi, sehingga mudah

tumbuh di mana-mana dan sering menjadi gulma yang merugikan para

petani.

3. Kandungan Kimia

Ageratum mengandung senyawa bioaktif termasuk flavonoid,

alkaloid, cumarins, minyak esensial, chromenes, benzofurans,

terpenoid dan tanin. Para pabrik kimia utama yang ditemukan di pabrik

meliputi: 6,7-dimethoxy-2 ,2-dimethylchromene, 6-

demetoxyageratochromene, 6-vinil-demethoxy-ageratochromene,

ageratochromene, alfa-cubebene, alfa-pinen, alfa-terpinene, beta-

caryophyllene, beta-cubebene, beta-elemene, beta-farnesene, beta-

myrcene, beta-pinen, beta-selinene, beta-sitosterol, cadinene,

caryophyllene-oksida, conyzorigin, coumarin, dotriacontene, endo-

borneol, endo-bornyl- asetat, etil-eugenol, etil-vanilin, farnesol, friedelin,

HCN, hexadecenoic-asam, kaempferol, kaempferol-3 ,7-diglucoside,

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

kaempferol-3-o-rhamnosylglucoside, linoleat-acid, quercetin, quercetin-

3, 7 - diglucoside, dan quercetin-3-o-rhamnosylglucoside.

Kandungan kimia dari tanaman ini adalah asam amino, organacid,

minyak terbang coumarin, ageratochromene, friedelin, betasitosterol,

stigmasterol, potassium chlorida.

Herba Ageratum conyzoides juga berkhasiat untuk pengobatan

demam, malaria, sakit tenggorokan, radang paru (pneumonia), radang

telinga tengah (otitis media), perdarahan, seperti perdarahan rahim,

luka berdarah dan mimisan, diare, disentri mulas (kolik), muntah, perut

kembung, keseleo, pegal linu, mencegah kehamilan, badan lelah

sehabis bekerja berat, produksi air seni sedikit, tumor rahim dan

perawatan rambut.

4. Khasiat atau manfaat tumbuhan

Ageratum telah digunakan secara luas dalam pengobatan

tradisional oleh masyarakat di berbagai belahan dunia. Di India,

Ageratum digunakan sebagai bakterisida, antidisentri dan anti-lithik.

Sedangkan di Brazil, perasan/ekstrak tanaman ini sering dipakai untuk

menangani kolik, flu dan demam, diare, rheumatik dan efektif

mengobati luka bakar. Di Indonesia, Ageratum banyak digunakan untuk

obat luka, radang (inflamasi) dan gatal-gatal. Di Brasil infus

dipersiapkan dengan daun atau seluruh pabrik dan mempekerjakan

untuk mengobati kolik, flu dan demam, diare, rematik, kejang, dan

sebagai tonik. Hal ini juga sangat dianjurkan untuk luka bakar dan luka.

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

Di negara-negara lain di Latin dan Amerika Selatan tanaman ini banyak

digunakan untuk sifat antibakteri untuk kondisi menular dan infeksi

bakteri. Di Afrika, ageratum digunakan untuk mengobati demam,

rematik, sakit kepala, pneumonia, luka, luka bakar dan kolik.

Masyarakat Dayak Tunjung, menggunakan seduhan akarnya dan

daunnya yang diremas-remas kemudian dibalurkan di sekitar pusar

dapat sebagai obat sakit perut. Sedangkan oleh masyarakat Sunda di

Jawa Barat, seluruh bagian tanaman ditumbuk dan dicampur dengan

sedikit kapur sirih dapat sebagai obat luka dan bisul.

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

BAB III

PROSEDUR KERJA

A. Alat dan Bahan

a. Alat

Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum uji skrining ini

adalah batang pengaduk, cawan porselin, penangas, plat tetes, pipet

tetes, rak tabung, sendok tanduk, dan tabung reaksi.

b. Bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum uji skrining

ini adalah aquadest, asam klorida 2 N, etanol 95 % P, eter, FeCl 3 1 N,

HCl 0,2 N, HCL P, kertas saring, KOH 10%, pereaksi Lieberman-

Burchard, pereaksi Mayer, pereaksi Bauchardat, pereaksi Dragendroff,

serbuk simplisia, dan tissue.

B. Cara Kerja

1. Reaksi identifikasi golongan Tanin

a. Reaksi identifikasi terhadap katekol

1. Serbuk simplisia dibasahi dengan FeCl3 1 N positif apabila

warnanya hijau.

2. Serbuk simplisia dibasahi dengan brom, positif apabila

terdapat endapan.

b. Reaksi identifikasi terhadap pirogalotanin

1. Serbuk simplisia dibasahi dengan FeCl3 1 N, positif apabila

warnanya biru.

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

2. Serbuk simplisia dibasahi dengan Brom, positif apabila

terdapat endapan.

2. Reaksi identifikasi golongan Dioksiantrakinon

Sampel dibasahi menggunakan KOH 10% dan positif apabila

warnanya merah.

3. Reaksi identifikasi golongan Alkaloid

1. Sampel dibasahi dengan HCl 0,5 N dan pereaksi Mayer, positif

apabila warnanya kuning.

2. Sampel dibasahi dengan HCl 0,5 N dan pereaksi Bauchardat,

positif apabila warnanya coklat.

3. Sampel dibasahi dengan HCl 0,5 N dan pereaksi Dragendroff,

positif apabila warnanya jingga.

4. Reaksi identifikasi golongan Steroid

Sampel disimpan dicapor lalu diberikan etanol dan didihkan

selama 15 menit setelah mendidih sampel di saring dan diuapkan

setelah itu disuspensikan dengan air dan eter lalu bagian yang larut

dalam eter dipisahkan setelah itu ditambahkan pereaksi Lieberman-

Burchard, dikatakan positif apabila warnanya merah jambu.

5. Reaksi identifikasi golongan Saponin

Sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi lalu dibasahi dengan

10 ml air panas setelah itu dikocok dengan kuat sampai terbentuk

buih setelah itu diberikan 1 tetes asam klorida 2 N, dikatakan positif

apabila buihnya tidak hilang.

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

6. Reaksi identifikasi golongan Flavonoid


Sampel dimasukkan kedelam tabung reaksi lalu ditambahakan

Fecl3 + HCl P, dikatakan positif apabila warnanya merah.

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

Tabel 1. Hasil Percobaan

Golongan
NO Peereaksi/pelarut Pengamatan
komponen kimia

Hcl+sampel+ Mayer Positif

1 Alkaloid Hcl+ sampel+ Bauchardat Positif

HCl +sampel+Dragendorf Positif

Tanin

2 - Katekol Sampel+FeCl3 Positif

- pirogalotanin Sampel+Fecl3 Negatif

3 Dioksiantrakinon Sampel+KOH Negatif

Sampel+Fecl3 +HCl Negatif

4 Flavonoid Sampel+Citroborat+HCl Negatif

Sampel+Serbuk Mg+Hcl Positif

5 Saponin Sampel+air panas+HCl Negatif

Sampel+tanol+diuapkan +

6 Steroid eter+ Air + Dipisahkan + Negatif

Lieberman Bauchardat

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

B. Pembahasan

Skrining fitokimia merupakan cara sederhana untuk melakukan

analisis kualitatif kandungan senyawa yang terdapat dalam tumbuhan.

Pada praktikum ini skrining yang dilakukan terbatas pada uji alkaloid,

dioksiantrakinon, uji flavanoid, saponin, tannin, dan steroid. Setiap

golongan senyawa metabolit skunder yang terkandung dalam tumbuhan

memiliki ciri dan karakter tersendiri. Dengan mempelajari sifat kimia dari

masing-masing golongan metabolit sekunder tersebut maka muncullah

suatu metode atau cara untuk mengetahui adanya senyawa tertentu

dalam tumbuhan tersebut.

Adapun maksud dari dilakukannya percobaan kali ini adalah untuk

melakukan skrining fitokimia pada daun Bandotan (Ageratum conizaides).

Dan tujuan dilakukannya percobaan kali ini adalah untuk mengidentifikasi

kandungan kimia apa yang terdapat dalam sampel dengan mereaksikan

dengan beberapa pereaksi kimia.

Pada identifikasi golongan tanin disini kita melakukan 2 cara yaitu

dengan cara katekol dan pirogalotanin. Cara kerja katekol yaitu sampel

ditambahkan Fecl3 warnanya hijau berarti positif, kalau sampel

ditambahkan brom dan terbentuk endapan berarti positif mengandung

tanin. Cara pirogalotanin yaitu sampel ditambahkan Fecl3 warnanya biru

berarti positif mengandung tanin, kalo sampel ditambahkan brom dan

terbentuk endapan berarti mengandung tanin.

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

Pada identifikasi golongan dioksiantrakinon dengan cara sampel

ditambahkan KOH dan apabila warnanya merah berarti positif

mengandung Dioksiantrakinon.

Pada identifikasi golongan alkaloid dengan cara sampel ditambahkan

HCl 0,5 N ditambahkan pereaksi Mayer dan berwarna kuning berarti

positif alkaloid, sampel ditambahkan HCl 0,5 N ditambahkan pereaksi

Bauchardat dan berwarna coklat berarti mengandung alkaloid, dan apabila

sampel ditambahkan HCl 0,5 N lalu ditambahkan lagi pereaksi

Dragendroff dan warnanya jingga berarti mengandung alkaloid.

Pada identifikasi golongan streoid ddengan cara sampel di simpan di

capor lalu ditambahkan etanol dan dididhkan selama 15 menit dan di

saring lalu diuapkan dan disusupensikan dengan air + eter lalu bagian

yang larut dalam eter dipisahkan dan ditambahkan pereaksi Lieberman-

Burchard dan warnanya merah jambu berarti positif mengandung steroid.

Pada identifikasi golongan saponin dengan cara sampel disimpan

tabung reaksi lalu ditambahkan air mendidih sebanyak 10 ml lalu dikocok

kuat-kuat hingga terbentuk buih lalu di berikan 1 tetes asam klorida 2 N

dan apabila buihnya tidak hilang maka positif mengandung saponin.

Pada identifikasi golongan falvonoid dengan cara sampel

ditambahkan FeCl3 + HCl warnanya merah maka positif mengandung

flavonoid. Biasa juga digunakan pereaksi sitoborat+HCl dan juga pereaksi

serbuk Mg+Hcl.

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

Dari semua percobaan diatas didapatkan hasil sebagai berikut

bahwa, golongan Tanin daun Bandotan dengan cara katekol positif (+)

mengandung tanin, sedangkan dengan cara pirogalotanin negatif (-)

mengandung tanin. Golongan Dioksiantrakinon daun Bandotan negatif (-)

mengandung dioksiantrakinon. Golongan Alkaloid daun Bandotan positif

(+) mengandung Alkaloid. Golongan Steroid daun Bandotan negatif (-)

mengandung steroid. Golongan Saponin daun Bandotan negatif (-)

mengandung saponin. Golongan Flavonoid daun Bandotan positif (+)

mengadung flavonoid.

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian skrinning fitokimia maka dapat disimpulkan

bahwa daun bandotan (Ageratum conyzoides L) mengandung senyawa

flavonoid, tanin yakni katekol dan alkaloid.

B. Saran

Sebaiknya pereaksinya lebih dilengkapi lagi.

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

DAFTAR PUSTAKA

Astawan, Made. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. PT Gramedia


pustaka Utama : Jakarta

Hagerman. 2002. Secunder Metabolic Handbook. Miami University Press:


USA

Hariana, Arief. 2009. Tumbuhan obat dan khasiatnya. Penebar swadaya :


Jakarta

Kristianti, dkk, 2008, Buku Ajar Fitokimia, Universitas Airlangga, Surabaya

Lenny Sofia. 2006. “Senyawa Flavonoida, Fenil Propanoida dan


Alkaloida”. USU Repository.

Vallisuta, O. (2012). “Drug Discovery Research in Pharmacognosy”.


Shanghai : InTech. P. 30-32.
http://it.is.gov

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

LAMPIRAN

DIOKSIANTRAKINON
TANIN (KATEKOL & PIROGALOTANIN

ALKALOID STEROID

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231
Skrining Fitokimia

FLAVANOID SAPONIN

PANGKY KUSUMA SUCI NOVIYANAH ANSARY, S.farm


15020130231

Anda mungkin juga menyukai