Amilum merupakan salah satu eksipien yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sediaan

padat di bidang farmasi, diantaranya sebagai bahan pengisi, bahan pengikat, dan bahan
penghancur. Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah
jagung (Zea mays), padi (Oryza sativa), kentang (Solanum tuberosum), ketela rambat (Ipomoea
batatas), gandum (Triticum vulgare), dan lain-lain. Amilum berbentuk butiran-butiran
mikroskopik dengan diameter antara 5-50 nm, tidak berwarna, tidak larut dalam air, dan tidak
berbau. Oleh karena itu, untuk mengetahui berbagai macam bentuk amilum serta
karakteristiknya maka dilakukan identifikasi mikroskopik pada amilum. Praktikum ini
mengidentifikasi amilum dari tanaman (kacang hijau, gandum, beras, jagung, kentang) dengan
menggunakan larutan Yod serta mikroskop pada perbesaran tertentu. Larutan Yod berfungsi
untuk mendeteksi adanya amilum serta akan memberi warna pada amilum untuk mempermudah
proses pengamatan. Tahapan identifikasi mikroskopik amilum meliputi persiapan bahan,
pembuatan preparat amilum, serta pengamatan di bawah mikroskop. Hasil……..

Kata Kunci : amilum, identifikasi mikroskopik, Yod, karakteristik fisik

PEMBAHASAN KACANG HIJAU

Kacang hijau merupakan jenis kacang-kacangan sumber pati beramilosa tinggi yang
potensial menghasilkan RS-3 tinggi dan rendah kalori. Kacang hijau dapat diolah menjadi tepung
dan dapat diaplikasikan dalam pembuatan berbagai olahan produk. Pada praktikum ini,
identifikasi mikroskopik amilum kacang hijau dilakukan pada perbesaran 40 x, 100 x, dan 400 x.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada perbesaran 40 x hilus terlihat namun tidak jelas
dan pada perbesaran 100 x terlihat granul pati, dan hilus terletak di tengah. Pada perbesaran 400
x, hasil pengamatan menunjukkan adanya butir pati tunggal, berbentuk oval, dan hilusnya
terletak di tengah, namun lamella tidak terlihat jelas.

Pati kacang hiaju atau amylum phaseoli ini memiliki karakteristik mikroskopis berupa
granul pati tunggal, bentuk oval, hilum konsentris, lamella tidak terlihat jelas (Syafriana et al.,
2020).