Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

IDENTIFIKASI AMILUM SECARA KIMIAWI DAN MIKROSKOPI

KETUA NAMA ANGGOTA

: M. AL-FATTAH : 1. ELSA ELFRIDA 2. IDA AYU PURNAMA 3. ROSITA PRACIMA 4. TIARA APRILIA 5. HAPPY RAHMA YULIN 6. RIFDA NAILIL MUNA 7. SUMIATI

(1111102000053) (1111102000033) (1111102000036) (1111102000041) (1111102000044) (1111102000055) (1111102000130) (1111102000124)

KELOMPOK KELAS

:4 : FARMASI 3-B

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012

PRAKTIKUM I IDENTIFIKASI AMILUM SECARA KIMIAWI DAN MIKROSKOPI


PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara Agraris yang melimpah akan sumber daya alamnya salah satunya adalah bahan makanan. Kebutuhan manusia akan hidup itu bergantung dengan apa yang dimakan untuk keberlangsungan hidupnya. Di Indonesia, bahan makanan pokok yang biasa dimakan adalah beras, jagung, sagu, dan kadang-kadang juga singkong atau ubi. Bahan makanan tersebut berasal dari tumbuhan atau senyawa yang terkandung di dalamnya sebagian besar adalah karbohidrat. Karbohidrat merupakan segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat. Hasil dari metabolism primer turunan dari karbohidrat berupa senyawa-senyawa polisakarida yaitu amilum. Amilum merupakan sumber energi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia. Disamping bahan pangan kaya akan amilum juga mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi penting lainnya. Pati atau amilum merupakan simpanan energi didalam sel-sel tumbuhan, berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan diameter berkisar antara 5-50 nm. Di alam, pati banyak terkandung dalam beras, gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau dan banyak juga terkandung dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi. Didalam berbagai produk pangan, pati umumnya akan terbentuk dari dua polimer molekul glukosa yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polimer glukosa rantai panjang yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin merupakan polimer glukosa dengan susunan yang bercabang-cabang. Komposisi kandungan amilosa dan amilopektin ini akan bervariasi dalam produk pangan, dimana produk pangan yang memiliki kandungan amilopektin tinggi akan semakin mudah untuk dicerna.

Penampang amilum pada berbagai tanaman tentu berbeda-beda. Karena itu, pada praktikum kali ini akan membahas tentang perbedaan jenis amilum pada tumbuhan, seperti amilum pada kentang (Solanum tuberosum), amilum pada beras (Oryza sativa), amilum pada lerut (Maranta arudinaceae), amilum pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.), amilum pada jagung (Zea mays), dan amilum pada singkong (Manihot utilissima). B. Tujuan Praktikum Setelah melakukan percobaaan ini diharapkan mahasiswa mengetahui dan dapat membedakan macam-macam amilum yang umum digunakan dalam sediaan farmasi.
TINJAUAN PUSTAKA

Pati tersusun atas polisakarida yang didapat dari butir padi ( zea mays Linn.) maupun gandum ( triticum asetivum Linn. ) yang merupakan famili Graminae. Ataupun dari umbi kentang ( solanum tuberosum Linn.) famili Solanaceae.Pati secara kimiawi mengandung dua polisakarida yang berbeda , yaitu amilosa (amilosa) dan amilopektin, dengan perbandingan 1:2. Amilum bersifat dapat larut dalam air dan amilopeektin bersifat tidak larut dalam air, tetapi mengembang dalam air dan bertanggung jawab atas sifat gelatin dari pati tsb. Kita dapat mengidentifikasi pati secara kimiawi maupun mikroskopi. Deskripsi : Warna : padi putih, gandum krem, kentang agak kekuningan. Bau : tidak berbau. Rasa : mucilaginous Cara mengidentifikasi secara kimiawi : 1. Didihkan 1 gr pati dengan 15 ml air lalu dinginkan. Tunggu sampai jeli lengket dihasilkan. 2. Bagian atas jeli berubah menjadi biru dikarenakan penambahan iodin. Warna biru akan hilang ketika dipanaskan dan muncul kembali saat didinginkan.

Menurut farmakope IV ada beberapa keterangan mengenai amilum, diantaranya : 1.Amylum manihot ( pati singkong ) Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utillissima Pohl ( familia Euphorbiaceae ). Pemerian : serbuk sangat halus, putih. Kelarutan : paktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol. Mikroskopik : butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak, butir kecil diameter 5m sampai 10m, butir besar bergaris tengah 20m sampai 35m, hilus di tengah berupa titik, garis lurus atau bercabang tiga, lamela tidak jelas,konsentris, butir majemuk sedikit, terdiri atas dua atau tiga butir tunggal tidak sama bentuknya. Bahan organik asing : tidak lebih dari sespora sel. Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rata. 2. Amylum maydis Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari biji Zea mays L ( familia Poaceae ) Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan : memenuhi syarat seperti yang tertera pada Pati Singkong. Mikroskopik : butir bersegi banyak, bersudut, ukuran 2m sampai 23matau butir bulat dengan diameter 25m sampai 32m. Hilus ditengah berupa rongga yang nyata atau celah berjumlah 2 sampai 5,tidak ada lamela. Amati di bawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus. 3. Amylum oryzae Pati beras adalah pati yang diperoleh dari biji Oryza sativa L. (Familia Poaceae). Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan : memenuhi syarat seperti yang tertera pada Pati Singkong. Mikroskopik : bitur versegi banyak ukuran 2m sampai 5m, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur ukuran 10m sampai 20 m. Hilus ditengah, tidak terlihat jelas,tidak ada lamela konsentris. Amati di bawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus. 4. Amylum solani Pati kentang adalah pati yang diperoleh dari umbi Solanum tuberosum L. (familia Solanaceae) Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan : memenuhi syarat seperti yang tertera pada Pati Singkong.

Mikroskopik : butir tunggal,tidak beraturan, atau bulat telur ukuran 30m sampai 100m, atau membulat ukuran 10m sampai 35 m. Butir majemuk jarang, terdiri dari maajemuk 2 sampai 4. Hilus berupa titik pada ujung yang sempit ,dengan lamela konsentris jelas terlihat. Amati di bawah cahaya terpolarisasi,tampak bentuk silang berwarna hitam memotong pada hilus. 5. Amylum tritici Pati gandum adalah patu yang diperoleh dari biji Triticum aestivum L. ( familia Poaceae ) Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan : memenuhi syarat seperti yang tertera pada Pati Singkong. Mikroskopik : butir, bentuk cakram besar atau seperti ginjal ukuran 10m sampai 45m, bentuk bulat telur,terbelah sepanjang poros utama, butir bersegi banyak atau bulatan kecil, ukuran 2 m sampai 10m. Jarang diketemukan butiran dengan ukuran sedang. Hilus dan lamela sukar terlihat. Amati di bawah cahaya terpolarisasi,tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus. Kegunaan : Pati berguna untuk kebutuhan gizi, demulcent, perlindungan, dan yang bersifat menghisap/membalut. Pati digunakan dalam preparasi penaburan bedak talkum dalam aplikasinya ke kulit. Pati juga digunakan untuk penawar keracunan iodin, sebagai agen penghancur dalam pil dan tablet, dan sebagai diluent ekstrak padatan dalam obat. Pati juga membantu diagnosa dalam identifikasi obat secara kasar dan merupakan indikator titrasi iodometri. Gliserin dari pati berguna untuk penghilang rasa sakit dan dasar pembuatan suppositoria. Pati juga merupakan material awal produksi komersial dari glukosa cair, dekstrosa, dan dekstrin. Pati dalam industri berguna sebagai perekat kertas dan pakaian.

ALAT DAN BAHAN Alat Gelas objek Gelas penutup (cover) Mikroskop Beker glass Pipet tetes Tabung reaksi Cawan penguap Spatula Tissue Rak tabung reaksi Jarum Kain perasan Baskom Bahan Sampel : Serbuk Amylum Oryzae sativa Amylum Zea mays Amylum Manihot utilissima Amylum Marantae Amylum Solanum tuberosum Amylum Phaseoli Cairan Amylum Zea mays Amylum Oryzae sativa Amylum Solanum tuberosum Amylum Manihot utilissima Reagen: Aquades Iodium

CARA KERJA 1. Pemeriksaan amylum dengan larutan iodium Masukkan larutan amylum 1% (1% adlah perbandingan amylum dengan aquades 1/100) untuk semua jenis amylum yang diperiksa dalam tabung reaksi. Tambahkan beberapa tetes larutan iodium. Catatlah warna yang terjadi untuk masing-masing jenis amylum yang diperiksa. 2. Pemeriksaan amylum secara mikroskopik Ambil sedikit amilum(secukupnya) letakkan di gelas objek,tetesu dengan sedikit air dan tutup dengan cover glass. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah ( 12,5x10 dan perbesaran kuat 12,5 x40). Analisis bentuk amilum dari masingmasing spesies tanaman.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. IDENTIFIKASI AMILUM SECARA KIMIAWI Hasil: 1. 2. 3. 4. Pati jagung berubah menjadi warna hijau kebiruan Pati beras berubah menjadi biru keunguan Pati singkong berubah menjadi biru keunguan Pati kentang berubah menjadi cokelat caramel

Pembahasan Pada praktikum identifikasi ini disediakan 4 macam larutan amilum,yaitu pati jagung (amilum Zea mays),pati bersa (amilum Oryza sativa),pati kentang (amilum Solanum tuberosum),dan pati singkong (amilum Manihot utilissima). Keempat larutan pati tersebut masing-masing diambil beberapa tetes dengan pipet,lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Beri masing-masing tabung pati dengan satu tetes larutan iodium. Tujuan dari penambahan larutan iodium adalah untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam larutan tersebut yang dapat diketahui dengan adanya perubahan warna. Kondisi larutan setelah ditetesi amilum yaitu terdapat perubahan warna pada keempatnya dari sebelumnya yang tidak berwarna atau jernih. Pati jagung berubah menjadi warna hijau kebiruan,menandakan positif amilum. Pati beras berubah menjadi warna biru keunguan,menandakan positif amilum. Pati singkong berubah menjadi warna biru keunguan,menandakan positf amilum. Sedangkan pada pati kentang berubah menjadi cokelat karamel. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat amilum dalam larutan pati kentang tersebut,namun amilum yang terkandung di dalamnya berada dalam keadaan rusak sehingga tidak menunjukkan perubahan warna yang signifikan.

2. IDENTIFIKASI SECARA MAKROSKOPI

Tanaman Asal : Maranta arudinacea L. Famili : Marantaceae

Tanaman Asal : Oryza sativa Famili : Poaceae

Butir bersegi banyak, tunggal/majemuk bentuk bulat telur. Hilus di tengah tidak terlihat jelas. Tidak ada lamella.

Tanaman Asal : Phaseolus radiatus L.

Tanaman Asal : Zea mays Famili : Poaceae

Famili : Fabaceae

Butir bersegi banyak, bersudut atau butir Butir bentuk cakram besar seperti ginjal; bulat. Hilus di tengah berupa rongga bentuk bulat telur sepanjang poros yang nyata dan celah berjumlah 2-5. utama; butir bersegi banyak/bulatan Tidak ada lamella. kecil. hilus dan lamella sulit terlihat.

Tanaman Asal : Manihot utilissima Famili : Euphorbiaceae

Tanaman Asal : Solanum tuberosum Famili : Solanaceae

Butir tunggal, agak bulat/bersegi banyak. Hilus di tengah berupa titik, garis lurus/bercabang 3. Lamella tidak jelas, konsentris. Butir majemuk sedikit, terdiri dari 2/3 butir tunggal bentuk tidak sama.

Butir tunggal, tidak beraturan atau bulat telur. Butir majemuk jarang, terdiri 2-4. Hilus berupa titik pada ujung yang sempit. Lamella konsentris jelas.

KESIMPULAN

1. Penampang amilum setiap tanaman berbeda-beda. 2. Untuk mengidenfifikasi amilum dapat dilakukan dengan uji Iodium yang menghasilkan warna biru kehitaman.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Jilid III. DepKes RI, Jakarta. Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Jilid VI. DepKes RI, Jakarta. Poedjiadi.2009.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta:Universitas Indonesia Press

Anda mungkin juga menyukai