FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
OLEH :
NIM : N11115526
KELOMPOK : 2 (DUA)
MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam percobaan pembuatan amilum ini, amilum dibuat dari sampel beras
dengan menggunakan metode yang telah ditentukan. Pembuatan amilum dimulai
dari penyiapan sampel, penimbangan sampel hingga pengolahan sampel menjadi
amilum. Selain itu, dilakukan pengamatan amilum dari segi mikroskopinya
menggunakan mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.2 Amilum
Pati atau amilum adalah karbohidratkompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Barangkali tidak ada satu senyawa
organik lain yang tersebar begitu luas sebagai kandungan tanaman seperti halnya
pati. Dalam jumlah besar,pati dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai
wujud penympanan sementara dari produk fotosintesis. Pati juga tersimpan dalam
bahan makanan cadangan permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras,
kulit batang, akar tanaman menahun dan umbi. Pati merupakan 50-65% berat
kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang (Claus, et al., 1970).
Secara umum pati terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan
80% bagian yang tidak larut dalam air (amilopektin). Amilosa merupakan
molekul yang lurus, terdiri dari 250 sampai 300 satuan D-glukopiranosa dan
dihubungkan secara seragam oleh ikatanalfa-1,4-glukosida yang cenderung
menyebabkan molekul tersebut dianggap berbentuk seperti uliran (helix).
Amilopektin terdiri dari 1000 atau lebih satuan glikosa yang kebanyakan juga
dihubungkan dengan hubungan alfa-1,4. Namun terdapat juga sejumlah hubungan
alfa-1,6 yang terdapat pada titik-titik percabangan. Jumlah hubungan semacam ini
terdapat kurang lebih 4% dari jumlah hubungan atau satu untuk setiap 25 satuan
glukosa. Oleh karena perbedaan struktur ini maka amilosa lebih larut dalam air
dibandingkan dengan amilopektin. Hal ini digunakan untuk memisahkan kedua
komponen tersebut. Pemisahan yang lebih efisien dilakukan dengan
mengendapkan dan membuat senyawa kompleks dari amilosa dengan pereaksi
yang sesuai meliputi bermacam-macam etanil atau nitroparafin. Amilosa bereaksi
dengan iodium membentuk senyawa kompleks berwarna biru tua, sedangkan
amilopektin memberikan warna violet kebiruan atau ungu.
a. Tipe-tipe Amilum
Berdasarkan letak hilus, butir amilum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
(Purnobasuki, 2011).:
Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Lensa
ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa
objektif.
Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati.
Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada
pada mikroskop.
Tabung mikroskop atau tubus adalah bagian mikroskop berbentuk tabung
yang berfungsi mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan
lensa objektif.
Makrometer atau pemutar kasaradalah bagian mikroskop yang berfungsi
menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat.
Mikrometer atau pemutar halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi
menaik-turunkan tabung mikroskop dengan lambat. Ukurannya umumnya
lebih kecil dibanding makrometer.
Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa
objektif.
Reflektor adalah bagian mikroskop yang berfungsi memantulkan cahaya dari
cermin ke objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek.
Reflektor terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Cermin datar digunakan saat cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan
cermin cekung digunakan saat kondisi kurang cahaya. Cermin cekung
berfungsi mengumpulkan cahaya.
Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit
banyaknya cahaya yang masuk.
Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya.
Alat ini bisa putar dan dinaik-turunkan.
Meja kerja atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi
untuk meletakkan objek yang diamati.
Penjepit kaca berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser
ketika diamati.
Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.
Kaki mikroskop berfungsi penyangga atau penopang mikroskop.
Sendi inklinasi atau pengatur sudut adalah alat atau bagian dari mikroskop
yang berfungsi untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.
METODE KERJA
III.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah blender basah, baskom,
botol semprot, cawan porselen, dek glass dan object glass, kain saring, kamera,
mangkuk kaca, mikroskop, sendok tanduk dan talenan.
III.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini ialah aquades, etanol 70%,
beras, dan serbuk sagu.
IV.3 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Claus, E.P., V.E. Tyler dan L.R. Brady. 1970. Pharmacognosy. 6th edition.
Gunawan, D, Mulyani, S.,. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I. Jakarta:
Penerbit Penebar Swadaya,
Manatar, Jardewig E., dkk. 2012. Analisis kandungan pati dalam batang tanaman
aren. Program Studi Kimia FMIPA Universitas Samratulangi.
Mubaroq, Irfan A. 2013. Kajian Potensi Caf dengan Penambahan Ion Logam
terhadap pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Padi. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia.
LAMPIRAN
Skema Kerja
Pembuatan amilum
SAMPEL
KUPAS
CUCI
POTANG KECIL-KECIL
BLENDER
SARING
UNTUK SAMPEL
BERAS DAN
JAGUNG
ENDAP TUANG
ENDAPAN + ETANOL
OVEN
Pengamatan Amilum
SAMPEL
(LARUTAN)