Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................................3
a. Latar Belakang.............................................................................................................................3
b. Tujuan..........................................................................................................................................3
BAB II....................................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................4
a. Amylum.......................................................................................................................................4
b. Klasifikasi Amilum......................................................................................................................4
c. Identifikasi Amilum.....................................................................................................................7
BAB III...................................................................................................................................................8
METODOLOGI PERCOBAAN...........................................................................................................8
a. Cara Kerja....................................................................................................................................8
b. Alat dan Bahan............................................................................................................................8
BAB IV...................................................................................................................................................9
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................9
a. Hasil............................................................................................................................................9
b. Pembahasan...............................................................................................................................10
BAB V...................................................................................................................................................11
PENUTUP............................................................................................................................................11
a. Kesimpulan................................................................................................................................11
b. Saran..........................................................................................................................................12
LAMPIRAN.........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas berkat, rahmat dan
taufik-Nyalah sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Pembuatan laporan praktikum farmakognosi identifikasi amylum secara kimiawi dan
mikroskopik ini sebagai pelengkap pembelajaran yang dilaksanakan.

Pada kesempatan ini tak lupa pula ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak dalam penyelesaian laporan ini. Semoga laporan ini bisa membantu dalam proses
pembelajaran. Akhir kata diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Penulis sadar
bahwa dalam penulisan masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun
diharapkan demi penyempurnaan laporan ini.

Bogor, 5 Januari 2020

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Karbohidrat adalah senyawa organik terbanyak di bumi. Karbohidrat memiliki
fungsi sebagai sumber energi utama. Pada tumbuhan, jenis karbohidrat yang dihasilkan
adalah amilum. Amilum adalah simpanan energi dalam sel-sel tumbuhan, berbentuk
butiran-butiran kecil mikroskopik dengan diameter berkisar antara 5-10 nm.
Di alam, pati banyak terkandung di dalam beras, jagung, gandum dan singkong.
Dalam produk pangan, pati sebagai karbohidrat terbentuk menjadi amilosa dan
amilopektin. Berupa polisakarida yang memiliki rantai panjang, berguna sebagai
pemasok energi. Penampang mikroskopik pada tiap-tiap jenis amilum berbeda-beda
karena susunannya bervariasi. Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan untuk menguji
kandungan pada tiap-tiap amilum dan mikroskopiknya.
b. Tujuan
Untuk mengetahui berbagai macam ailum, serta dapat membedakannya terutama dalam
penggunaan untuk sediaan farmasi.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Amylum
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat di alam, yaitu sebagian
bedar tumbuhan terdapat pada umbi, biji-bijian, daun dan batang (Poedjiaji, A. 2009).
Amilum merupaka suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman.
Amilum dihasilkan dari daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari
produk fotosintesis. Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang keduanya adalah
polimer dari glukosa, yaitu amilosa dan amilopektin.
1. Amilosa terdiri dari 250-300 unit D-glukosa yang berikatan dengan ikatan
α1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka.
2. Amilopektin terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai
ikatan 1,4-glikosidik dan sebagian 1,6-glikosidik. Adanya ikatan 1,6-
glikosidik menyebabkan terjadinya cabang. Sehingga molekul amilopektin
berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul ini lebih besar dari molekul
amilosa, karena terdiri dari lebih 1000 unit glukosa (Poedjadji, A.2009)
Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80%
bagian yang tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh sesame mineral
menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif (Gunawan, 2004).
Bentuk sederhana amilum adalah glukosa dan strukturnya memiliki rumus
C6H1206. Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga
menghasilkan glukosa. Amilum juga disebut pati. Pati yang diperdagangkan diperoleh
dari berbagai bagian tanaman. Misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung, padi
dan singkong. Tamanam dengan kandungan amilum sebagai zat yang digunakan dalam
bidang farmasi antara lain amilum oryzae, amilum manihot, amilum tritici, dan amilum
maydis.
b. Klasifikasi Amilum

1. Singkong ( Manihot utilissima)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima

Morfologi

4
Tanaman singkong tidak memiliki bunga, termasuk tanaman berkormus karena
memiliki akar, batang dan daun sejati. Tinggi tanaman mencapai 235 cm, berumur 2
bulan. Tanaman singkong mempunyai system pengakaran serabut, akar berwarna
putih kekuningan, panjang akar 30 cm, panjang rambut akar 50 cm, termasuk
tumbuhan dikotil, akar mengembang berisi cadangan makanan.

2. Gandum (Triticum aestivum L)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Triticum
Spesies : T. aestivum L

Morfologi
Pada umumnya, kernel berbentuk oval denngan panjang 6-8 mm dan diameter 2-3
mm. seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur keras. Biji gandum terdiri
dari tiga bagian yaitu :
1. Bagian kulit (bran)
2. Bagian endosperma
3. Bagian lembaga (germ)

3. Jagung (Zea mays)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnolyophyta
Kelas : Liliopsida
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays

Morfologi
Deskripsi Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya
diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi
tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian
antara 1 m sampai 3 m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa

5
muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu
menyangga tegaknya tanaman.
Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang
jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Batang jagung tegak
dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau
gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. permukaan yang halus sampai berbulu. Batang tidak memiliki
tangkai.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan
helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan
daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk
halter.

4. Padi (Oryza sativa)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae,
Ordo : Poales,
Famili : Graminae
Genus : Oryza Linn
Species : Oryza sativa L.

Morfologi
Tanaman padi termasuk tanaman setahun atau semusuim yang berbentuk herba.
Tinggi tanaman mencapai 120 cm. Batang pada Oryza sativa tersusn dalam rangkaian
beruaas-ruas (internodus), dan diantara ruas satu dengan lainnya dipisahkan oleh
buku (nodus). Ruas batang didalamnya beronga rongga dan berbentuk bulat (teres),
dari atas kebwah ruas batang semakin pendek dan ruas paling pendek berada pada
bagian batang palin bawah.
Daun termasuk daun tunggal terdiri dari helaian daun (lamina) dan pelepah daun
(vagina) yang menyelubungi batang. Bangun daun berbentuk garis (linearis), pada
berbatasan antara daun dan pelepah daun terdapat lidah daun (ligula). Putik
mempunyai 2 buah tangkai dengan epala putik yang berbentuk seperti bulu, letak
ovulum seperum dan carpellum 2 buah. Termasuk kedalam buah cariopsis yang
sehari hari disebut biji padi atau bulir, gabah sebenarnya bukan bijimelainkan buah
padi.
c. Identifikasi Amilum

1. Amilum Manihot (Pati Singkong)

6
Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utillissima Pohl
( familia Euphorbiaceae ). Pemeriannya serbuk sangat halus, putih. Kelarutan paktis
tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Mikroskopik : butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak, butir kecil diameter 5µm
sampai 10µm, butir besar bergaris tengah 20µm sampai 35µm, hilus di tengah berupa
titik, garis lurus atau bercabang tiga, lamela tidak jelas,konsentris, butir majemuk
sedikit, terdiri atas dua atau tiga butir tunggal tidak sama bentuknya. Bahan organik
asing tidak lebih dari sespora sel. Wadah dan penyimpanan dalam wadah tertutup.

2. Amilum Tritici (Pati Gandum)


Amylum tritici Pati gandum adalah pati yang diperoleh dari biji Triticum aestivum L.
Mikroskopik : butir, bentuk cakram besar atau seperti ginjal ukuran 10µm sampai
45µm, bentuk bulat telur,terbelah sepanjang poros utama, butir bersegi banyak atau
bulatan kecil, ukuran 2 µm sampai 10µm. Jarang diketemukan butiran dengan ukuran
sedang. Hilus dan lamela sukar terlihat. Amati di bawah cahaya terpolarisasi,tampak
bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus.
3. Amilum Maydis (Pati Jagung)
Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari biji Zea mays L ( familia Poaceae )
Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan : memenuhi syarat
seperti yang tertera pada Pati Singkong.
Mikroskopik : butir bersegi banyak, bersudut, ukuran 2µm sampai 23µmatau butir
bulat dengan diameter 25µm sampai 32µm. Hilus ditengah berupa rongga yang nyata
atau celah berjumlah 2 sampai 5,tidak ada lamela. Amati di bawah cahaya
terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus.

4. Amilum Oryzae (Pati Beras)


Amylum oryzae Pati beras adalah pati yang diperoleh dari biji Oryza sativa L.
(Familia Poaceae). Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan :
memenuhi syarat seperti yang tertera pada Pati Singkong. Mikroskopik : butir versegi
banyak ukuran 2µm sampai 5µm, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur ukuran
10µm sampai 20 µm. Hilus ditengah, tidak terlihat jelas,tidak ada lamela konsentris.
Amati di bawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam,
memotong pada hilus.

7
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
a. Cara Kerja
1. Pemeriksaan Amilum dengan Larutan Iodium
 Dibuat larutan amilum 2%, dipanaskan 5 menit (mendidih) lalu didinginkan,
untuk semua jenis amilum yang diperiksa dimasukkan dalam tabung reaksi.
 Ditambahkan 3 tetes larutan iodium.
 Dicatat warna yang terjadi saat dipanaskan dan didinginkan untuk masing-masing
jenis amilum yang diperiksa.
 Dibandingkan hasilnya dengan literature yang tersedia.

2. Pemeriksaan Amilum secara Mikroskopi


 Diambil sedikit amilum (secukupnya), diletakkan di atas gelas obyek, ditetesi
dengan sedikit air dan ditutup dengan gelas penutup.
 Diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran lemah dan pembesaran kuat.
 Dianalisis bentuk amilum dari masing-masing spesies tanaman.

b. Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

1. Gelas obyek 1. Aquadest


2. Mikroskop 2. Larutan iodium
3. Beker gelas 3. Pati beras
4. Pipet tetes 4. Pati jagung
5. Tabung reaksi 5. Pati singkong
6. Kasa 6. Pati jagung
7. Kaki tiga

8
BAB IV
PEMBAHASAN
a. Hasil

Pati Warna
Sesaat Dipanaskan Didinginkan
Beras Ungu Putih bening Ungu
Jagung Ungu Putih bening Ungu
Gandum Kekuningan seulas Putih bening Biru tua
Singkong Ungu Putih bening Biru tua

Secara mikroskopik
1. Amilum oryzae
Gambar Keterangan

Amylum oryzae diperoleh dari biji oryza


sativa. Secara makroskopik berupa butir
bersegi banyak tunggal atau majemuk
berbentuk bulat telur. Tidak memiliki
lamella konsentris. Hillus ditengah tidak
terlihat begitu jelas.

2. Amylum maydis
Gambar Keterangan

Berupa butir bersegi banyak, bersudut,


atau butir bulat, kemudian terdapat butir
pati dan hilus yang berupa rongga atau
celah dan terdapat lamela.

9
3. Amylum tritici
Gambar Keterangan

Butir bentuk cakram besar seperti ginjal;


bentuk bulat telur sepanjang poros
utama; butir bersegi banyak/bulatan
kecil. hilus dan lamella sulit terlihat.

4. Amylum manihot
Gambar Keterangan

Berupa butir tunggal,butir agak bulat


atau bersegi banyak butir kecil, ada
butir pati,dan juga hilus yang berupa
garis dan titik, ada juga lamella tapi
tidak jelas,yang berupa butir majemuk
sedikit.

b. Pembahasan
Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan. Simplisia terbagi 2 jenis, yaitu simplisia nabati dan simplisia hewani.
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian dari tanaman atau isi
sel dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
Sedangkan simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan,
atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
Selain itu juga terdapat simplisia pelican (mineral), yaitu simplisia yang berupa bahan-

10
bahan pelikan/mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan
belum berupa zat kimia murni.
Amylum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian
besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Amylum terdiri dari
dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa
(kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin. Amilosa: Terdiri atas 250-300 unit D-
glukosa yang berikatan dengan ikatan α 1,4 glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai
rantai terbuka. Amilopektin:Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar
mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-glikosidik. adanya ikatan 1,6-
glikosidik menyebabkan terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk
rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa
karena terdiri atas lebih 1000 unit glukosa.
Identifikasi amilum secara mikroskopis dan secara kimiawi. Sampel yang
digunakan pada percobaan kali ini adalah Amylum manihot, Amylum maydis, Amylum
oryzae, dan Amylum Tritici.
Identifikasi secara kimiawi kandungan amilum bertujuan untuk mengidentifikasi
ada atau tidaknya amilum dalam sampel yakni dengan cara uji iodine. Pada uji ini sampel
yang mengandung amilum akan berubah warna menjadi biru. Sampel terlebih dahulu
dipanaskan agar amilum dapat larut sempurna dnegan air sehinggga lebih mudah dalam
pendeteksian kandungan amilum. Berdasarkan hasil percobaan sampel yang telah
dipanaskan kemudian ditetesi dengan iodine berubah menjadi biru ini dikarenakan warna
biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum
dengan iodin.
Identifikasi amilum secara mikroskopis bertujuan agar lebih mengetahui bentuk-
bentuk yang khas dari masing-masing amilum pada sampel sehingga kedepannya akan
lebih memudahkan praktikan dalam membuat sediaan farmasi.
Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari biji Zea mays L ( familia Poaceae).
Berdasarkan hasil praktikum bahwa pati jagung berupa butir bersegi banyak, bersudut,
atau butir bulat, kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah dan
terdapat lamela. Bentuk dan ukuran granula pati jagung dipengaruhi oleh sifat biokimia
dari khloroplas atau amyloplasnya Warna biru dan kuning pada permukaan granula pati
disebabkan oleh adanya perbedaan indeks refraktif yang dipengaruhi oleh struktur
molekuler amilosa dalam pati. Bentuk heliks dari amilosa dapat menyerap sebagian
cahaya yang melewati granula pati. Bentuk granula merupakan ciri khas dari masing-
masing pati. Pati jagung mempunyai ukuran granula yang cukup besar dan tidak
homogen yaitu 1-7µm untuk yang kecil dan 15-20 µm untuk yang besar. Granula besar
berbentuk oval polyhedral dengan diameter 6-30 µm. Berdasarkan pengamatan pada pati
jagung setelah ditambahkan larutan iodium dan dipanaskan warnanya berubah menjadi
biru. Hal ini menendakan bahwa terdapat amilum pada pati jagung tersebut.

11
Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utillissima Pohl
(familia Euphorbiaceae) berupa butir tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir
kecil, ada butir pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, ada juga lamella tapi tidak
jelas,yang berupa butir majemuk sedikit. Ketika sampel ditetesi dengan larutan iod
sampel menunjukkan warna ungu kebiruan, hal ini jelas menunjukkan bahwa terdapat
amilum pada pati singkong yang diamati.
Pati beras adalah pati yang diperoleh dari biji Oryza sativa L. (Familia Poaceae)
yang berupa butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur, terdapat butir
telur dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak terdapat lamella. Ketika pati beras
ditetesi iod menghasilkan warna biru muda yang berarti menunjukkan bahwa pati beras
yang diuji positif mengandung pati.
Amylum tritici/ Pati gandum adalah pati yang diperoleh dari biji Triticum
aestivum L yang berupa butir bentuk cakram besar seperti ginjal; bentuk bulat telur
sepanjang poros utama; butir bersegi banyak/bulatan kecil. hilus dan lamella sulit terlihat.
Pada saat pengujian, larutan pati gandum ditetesi dengan iod menunjukkan hasil yang
positif dengan pembentukan warna biru dongker.

12
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, didapat kesimpulan bahwa amilum dapat dideteksi
sebagai kandungan dari ampel karena adanya perubahan w
arna saat ditambahkan pereaksi iod. Perubahan warna menjadi violet atau biru tua
menandakan hasil yang positif. Pada penampang mikroskopik, amylum oryzae memiliki
bentuk bulat telur, terdapat butir telur dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak
terdapat lamella. Pati gandum adalah pati yang diperoleh dari biji Triticum aestivum L
yang berupa butir bentuk cakram besar seperti ginjal; bentuk bulat telur sepanjang poros
utama; butir bersegi banyak/bulatan kecil. hilus dan lamella sulit terlihat. Pati singkong )
berupa butir tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, ada butir pati,dan
juga hilus yang berupa garis dan titik, ada juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa butir
majemuk sedikit. Pati jagung berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat,
kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah dan terdapat lamela.
b. Saran
Sebaiknya alat-alat yang digunakan dalam praktikum dipersiapkan dengan lengkap agar
praktikum berjalan lancar.

13
LAMPIRAN

Uji kimiawi Mikroskopik Amylum Oryzae

Mikroskopik Amylum Maydis Mikroskopik Amylum Tritici

Mikroskopik Amylum Manihot

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Gunawan,D.,Mulyani,S.2004.Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) jilid 1. Jakarta: Penebar


Swadaya
2. Ina novarina. 2014. IDENTIFIKASI AMILUM (FARMAKOGNOSI)
http://inanovarina.blogspot.com/2014/12/identifikasi-amilum-farmakognosi.html
Diakses pada Minggu, 29 Desember 2019 pukul 15:10 WIB
3. Poedjiadi.2009.Dasar-dasarBiokimia.Jakarta:Universitas Indonesia Press

15

Anda mungkin juga menyukai