OLEH :
NAMA : TRI HARTATI DUKOMALAMO
KELAS : 1A
KELOMPOK : II
TGL PRAKTIKUM : 23 OKTOBER 2023
ASISTEN : PUTRI SALWA MARSAOLY
1. Oryzae
2. Manihot
Coklat bening
Coklat muda bening
3. Solani
Biru Kehitaman Bening
4. Tritici
5. Mayds
Larutan Betadine
1. Oryzae
Kuning muda Kuning muda
2. Manihot
3. Solani
4. Tritici
5. Mayds
b. Identifikasi amilum dengan mikroskop
No. Sampel Lensa Keterangan
Oryzae
1
2 1. Hilus
1. 12,5x40
2. Lamela
Manihot
1
2. 12,5x40 1. Hilus
Solani
1
1. Hilus
3. 12,5x40
2 2. Lamela
Tritici
1. Hilus
4. 1 12,5x40
2. Lamela
2
Maydis
1
1. Hilus
5. 12,5x40
2 2. Lamela
IV.2 Pembahasan
a. Identifikasi secara kimiawi
Identifikasi pertama yaitu secara kimiawi dengan menggunakan iodium
dan betadine, Identifikasi secara kimiawi kandungan amilum bertujuan
untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam sampel yakni
dengan cara uji iodine. Pada uji ini sampel yang mengandung amilum akan
berubah warna menjadi biru.
Pada identifikasi ini ada dua sampel yang berubah warna menjadi biru
hingga biru kehitaman yaitu padi/beras dan gandum ini dikarenakan warna
biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara
amilum dengan iodin. Warna biru gelap ini menandakan jika sampel positif
mengandung amilum.
Saat kedua sampel kemudian dipanaskan akan Kembali ke warna
semula, dengan endapan dibawahnya. Perubahan tersebut disebabkan
oleh putusnya ikatan kompleks antara amilosa dan iodin ini membuat
ikatan-glikosidik pada amilosa dan amilokpektin yang saling terhubung
putus. Putusnya ikatan glikosidik ini membuat iodium akan mudah bereaksi
dengan amilum.
Kemudian ada sampel yang tidak berubah menjadi warna biru tetapi
warna lain, yaitu kentang sebelum di panaskan menghasilkan warna coklat
bening dan singkong sebelum di panaskan menghasilkan warna kuning
muda Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat amilum namun amilum
yang terkandung di dalamnya berada dalam keadaan rusak sehingga tidak
menunjukkan perubahan warna yang signifikan.
ada juga yang tidak berubah sama sekali yaitu Jagung, hal ini terjadi
karena adanya kesalahan dalam praktikum yaitu sampel sagu yang diambil
lebih banyak dibandingkan dengan pereaksi amilum yang diberikan
sehingga tidak terjadi perubahan warna.
b. Identifikasi secara mikroskop
Identifikasi amilum secara mikroskopis bertujuan agar kita lebih
mengetahui bentuk-bentuk yang khas dari masing-masing amilum pada
sampel sehingga kedepannya akan lebih memudahkan praktikan dalam
membuat sediaan farmasi.
• Amylum oryzae (pati beras) adalah amylum yang diperoleh dari biji Oryza
sativa L. (familia Poaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih.
Secara mikroskopik yaitu berupa butir bersegi banyak ukuran 2 µm
sampai 5 µm, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur ukuran 10 µm
sampai 20 µm. hilus di tengah terlihat jelas dan memiliki lamella.
• Amilum manihot (Singkong), Pati singkong adalah pati yang diperoleh
dari umbi akar Manihot. Secara Mikroskopik : butir tunggal, agak bulat
atau bersegi banyak, butir kecil diameter 5µm sampai 10µm, butir besar
bergaris tengah 20µm sampai 35µm, hilus di tengah berupa titik, garis
lurus atau bercabang tiga, tidak ada lamella.
• Amilum solani (kentang) Amylum solani (pati kentang) adalah pati yang
diperoleh dari umbi solanum tuberosum (familia Solanaceae).Secara
mikroskopik yaitu berupa butir tunggal, tidak beraturan, dan tidak jelas,
ada lamela berbentuk bulat telur ukuran 30 µm sampai 100 µm, atau
membulat ukuran 10 µm sampai 35 µm, butir majemuk jarang, terdiri dari
2 sampai 4, hilus berupa titik pada ujung tidak terlihat jelas.
• Amilum tritici (Gandum), memiliki butir tunggal besar,dilindungi oleh
butiran kecil .Bentuk serupa lensa bundar atau jorong,kadang-kadang
berbentuk ginjal. Hilus terletak ditengah tidak jelas, Berupa titik atau
celah.Lamela tidak jelas.
• Amylum maydis (jagung) adalah pati yang diperoleh dari biji zea mays L.
(familia Poaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara
mikroskopik yaitu berupa butir bersegi banyak, bersudut, ukuran 2 µm
sampai 23 µm atau butir bulat dengan diameter 25 µm sampai 32 µm,
hilus ditengah berupa rongga yang nyata atau celah berjumlah 2 sampai
5, dan ada lamella.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu
sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian.
Amilum pada setiap tumbuhan berbeda jenisnya
Keberadaan amilum dalam tumbuhan dapat dibuktikan dengan uji larutan
Iodium. Dengan adanya perubahan warna, maka membuktikan bahwa
sampel tumbuhan tersebut mengandung amilum
Amilum biasa digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan
sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi
bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara
suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap
keracunan iodium dan amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan
sebagai basis untuk supositoria.
Amilum merupakan campuran dua macam stuktur polisakarida yang
berbeda yaitu amilosa dan amilopektin Amilosa memiliki sifat yang keras dan
mudah menyerap air, sedangkan amilopektin memiliki sifat yang lengket dan
sulit menyerap air.
V.2 Saran
Saran saya, lab perlu menambah perlengkapan keselamatan agar pada saat
praktikum tidak ada hal yang tidak di inginkan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Priyanta, , 2014, Sifat Fisik Granul Amilum Jagung yang Dimodifikasi secara
Enzimatis dengan Lactobacilus acidophilus
Luh Ayu Putri Saraswati, 2022, Pengaruh Variasi Waktu Pengeringan Oven
Terhadap Karakteristik Fisik Amilum Talas Kimpul (Xanthosoma
Sagittifolium). Jurusan Farmasi; Universitas Udayana