MORFOLOGI , ANATOMI
TANAMAN KUNYIT ( Curcuma longa Linn )
NON REGULER D
KELOMPOK 3
AYU OKNOVA ( 18.139.AF )
ANITA PRAMITA ( 18.137.AF )
AHMADI REZA ( 18.134.AF )
FEBRIANA AZIS ( 18.141.AF )
FIRDA AFRILIAH ( 18.143.AF )
FAJAR SADIK ( 16.158.AF )
HASRIANA ( 18.145.AF )
SITI AISYAH ( 17.241.AF )
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta
salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
semua kejalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
Dalam proses penyusunan laporan ini, kami banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak,sehingga laporan ini dapat terselsaikan. Oleh Karena itu, kami
mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada instruktur laboratorium
farmakognosi.
Kami menyadari bahwa hasil yang dicapai dalam penulisan laporan ini masih
banyak kelemahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini Semoga laporan ini dapat
bermanfaat, bagi penyusun dan umumnya bagi yang membaca laporan ini, untuk
pengetahuan mengenai tanaman kunyit,Amin.
PENULIS
i
DAFTAR PUSTAKA
ii
III.4 UJI ORGANOLEPTIK .................................................................................14
iii
BAB V PENUTUP .....................................................................................................42
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Obat tradisional banyak digunakan di masyarakat secara turun-temurun
sehungga dityakini khasiat dan keamanannya. Salah satu tanaman yang dapat
digunakan sebagai obat tradisional adalah kunyit. Pada umumnya bagian tanaman
kunyit yang digunakan adalah bagian rimpang. Rimpang kunyit berkhasiat untuk
obat sakit perut, memperbaiki pencernaan dan merangsang gerakan usus serta
menyembuhkan perut kembung (karminativa), anti diare, obat peluruh empedu
(kolagoga), dan penenang (sedativa) (Rukmana, 1999).
Kandungan kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit meliputi minyak
atsiri; kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikurkumin, dan
bidesmetoksikurkumin; zingiberen (Duke, 2008).
Kunyit merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai
bahan baku obat tradisional di industri jamu, industri farmasi, serta industri
makanan dan minuman. Tanaman ini terkenal khasiatnya sebagai antioksidan.
(Hadi, 1985; Agustra dan Chairul 1994; Suksamran dkk, 1994). Senyawa yang
bertanggung jawab terhadap efek farmakologis tersebut adalah kurkumin yang
merupakan kandungan utama dalam rimpang kunyit (Jayaprakasha dkk, 2006)
Sejak lama masyarakat telah mengenal dan menggunakan obat-obatan
alamiah yang berasal dari tumbu-tumbuhan, hewan dan mineral. Mereka meramu
dan meraciknya sendiri atas dasar pengalaman yang diwariskan secara turun-
temurun oleh generasi sebelumnya (Dalimartha, 2007).
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat
masyarakat cenderung lebih memilih mengkonsumsi obat tradisional yang lebih
instan. Banyak obat tradisional instan yang beredar di pasaran, salah satunya
adalah “ Jamu Kunyit Asam” dimana salah satu bahan yang terkandung dalam
jamu tersebut adalah ekstrak rimpang kunyit. Proses ekstraksi digunakan untuk
menarik kandungan kimia yang memiliki aktivitas biologi yang dapat larut
sehingga terpisah dari bahan lain yang tidak dapat larut dengan pelarut cair.
1
Obat tradisional yang digunakan dalam upaya pelayanan kesehatan harus
memenuhi persyaratan yaitu bermutu, aman, dan bermanfaat. Oleh karena itu
untuk memenuhi ketiga persyaratan tersebut maka diperlukan suatu standarisasi
ekstrak rimpang kunyit sebagai salah satu bahan penyusun “ Jamu Kunyit Asam” ,
dimana dilakukan identifikasi dan pengukuran beberapa parameter standar ekstrak
rimpang kunyit dan membandingkan hasil identifikasi dan pengukuran tersebut
dengan persyaratan yang tercantum dalam Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat
Indonesia. Standarisasi ekstrak rimpang kunyit perlu dilakukan untuk setiao
produksi ekstrak karena kualitas dan kuantitas kandungan kimia esktrak rimpang
kunyit dipengaruhi oleh lingkungan tempat tumbuh, umur, cara panen dan pasca
panen, serta cara ekstraksi rimpang kunyit.
Beberapa parameter standar ekstrak yang diukur antara lain identifikasi
ekstrak rimpang kunyit yang meliputi pemerian dan pemeriksaan kandungan
kurkuminoid serta KLT, uji kemurnian yang terdiri dari penetapan kadar abu tidak
larut asam, penetapan kadar minyak atsiri dimana minyak atsiri juga merupakan
zat yang memberikan respon biologi selain kurkuminoid, penetapan kadar air
dimana air dapat menyebabkan ketidakstabikan ekstrak rimpang kunyit selama
penyimpanan, dan penetapan kadar kurkuminoid.
2
PERCOBAAN MORFOLOGI TANAMAN
3
Adapun maksud percobaan dalam praktikum ini yaitu untuk mengetahui unsur
unsur anatomi yang khas dari simplisia tanaman obat.
4
Adapun tujuan percobaan dalam praktikum ini yaitu untuk
mengetahui ke khasan bentuk, warna, rasa & bau dari simplisia
tanaman obat.
5
I.3 PRINSIP PERCOBAAN
6
PERCOBAAN UJI MIKROSKOPIK
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 TANAMANKUNYIT
KLASIFIKASI TANAMAN
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma domestica rhizoma
8
II.2 MORFOLOGI TANAMAN
Kunyit merupakan tanaman tahunan (perennial) yang tumbuh berumpun,
berbatang basah yang merupakan batang semu yang terdiri atas gabungan
beberapa pangkal daun yang terpadu. Tinggi tumbuhan kunyit sekitar 2 m.
daun berbentuk memanjang sampai lanset, panjang daun 50-55 cm dan
lebarnya sekitar 15 cm, warna daun hijau tua dengan garis coklat keunguan.
Tiap tumbuhan mempunyai 2 helai daun.Tumbuhan kunyit mempunyai
ukuran rimpang yang besar dan bercabang-cabang.Rimpang induk berbentuk
bulat atau bulat telur dan disampingnya terbentuk 3-4 rimpang cabang yang
memanjang.Warna kulit rimpang coklat kemerahan atau kuning tua,
sedangkan warna daging rimpang kuning jingga atau jingga kecoklatan.
Perbungaan lateral yang keluar dari rimpangnya, dalam rangkaian bentuk
bulir dengan tangkai yang ramping. Bunga mempunyai daun pelindung yang
banyak dan berukuran besar, berbentuk bulat telur sungsang yang warnanya
beraneka ragam (Farmakope Herbahal.151)
9
II.4 MANFAAT KUNYIT
Curcuma domestica rhizoma atau yang sering kita sebut dengankunyit , memiliki
10ystem perakaran akar serabut serta bagian bagian tanaman meliputi:
(Farmakope Herbal hal.148 )
10
Akar (radix), sistem perakaran pada tanaman kunyit adalah akar serabut,
akar-akarnnya melekat dan keluar dari rimpang induk. Panjang akarnya
berkisar antara 25cm dan letaknya pun tidak beraturan.
11
BAB III
METODE KERJA
Alat:
Bahan:
12
III.2 ANATOMI TANAMAN (MODUL-2)
Alat:
Bahan:
Kloralhidrat
Sampel tanaman(akar,batang,daun)
13
III.3 PEMBUATAN HERBARIUM DAN SIMPLISIA (MODUL-3)
Alat:
Bahan:
Aguadest
Alkohol
Sampel tanaman utuh
Tissue
Pembuatan Herbarium
14
Pembuatan Simplisia
Alat:
Pensil
Kertas gambar
Kaca pembesar
Bahan:
15
III.5 UJI MIKROSKOPIK (MODUL-5)
Alat:
Pensil
Kertas gambar
Mikroskop
Objek glass
Deg glass
Lampu spiritus
Gegep kayu
Bahan:
16
III.5.2 PROSEDUR KERJA
Alat:
Objek glass
Deg glass
Lampu spiritus
Gegep kayu
Tabung reaksi
Bahan:
17
Asam klorida pekat
NaOH/KOH
Serbuk magnesium
Larutan I-KI
Aseton
Methanol
Asam klorida pekat
Petroleum eter
Serbuk asam oksalat
Kloroform
Asam sulfat
pereaksi bouchard
Pereaksi wagner
pereaksi mayer
Pereaksi Molisch
a. Saponin
b. Flavanoid
Larutan uji :1 g serbuk simplisia ditambahkan 10 ml
methanol dan 5 ml petroleum eter,dikocok dan diamkan.
Diambil lapisan methanol, diuapkan pada suhu 40˚C.sisa
larutan ditambahkan 5 ml etil asetat P,disaring.Percobaan
dilakukan sebagai berikut (Depkes RI, 1995):
18
1) Larutan uji sebanyak 1 ml diuapkan hingga kering,sisanya
dilarutkan dalam 1-2 ml etanol (95%) P, ditambahkan 0,5 g
serbuk seng P dan 2 ml asam klorida 2 N,didiamkan selama
1 menit.Ditambahkan 10 tetes asam klorida pekat,jika
terbentuk warna merah intensif menunjukkan adanya
flavonoid (glikosida-3-flavanol).
2) Larutan uji sebanyak 1 ml diuapkan,sisa dilarutkan dalam 1
ml etanol (95%) P.ditambahkan 0,1 g serbuk magnesium p
dan 10 tetes asam klorida 2 N. Jika terjadi warna merah
jingga sampai merah ungu menunjukkan adanya
flavonoid.Jika warna kuning jingga menunjukkan adanya
flavon,kalkon dan auron.
3) Diuapkan hingga kering 1 ml larutan uji, sisa dibasahkan
dengan aseton P,ditambahkan sedikit serbuk asam borat P
dan serbuk asam oksalat P, dipanaskan. Sisa dicampur
dengan 10 ml eter P. diamati dibawah sinar UV 366 mm,
jika larutan berflurosensi kuning intensif menunjukkan
adanya flavonoid.
c. Alkaloid
Larutan uji; 1 g simplisia ditambahkan 1 ml asam klorida 2
N dan 9 ml air, dipanaskan selama 2 menit, didinginkan dan
disaring. Percobaan dilakukan sebagai berikut (Depkes RI,
1995).
1) Larutan uji ditambahkan bauchardat LP,jika terbentuk
endapan coklat sampai hitam maka positif mengandung
alkaloid.
2) Larutan uji ditambahkan mayer LP,Jika terbentuk
endapan putih sampai kuning maka mengandung
alkaloid.
19
3) Larutan uji ditambahkan 2 tetes Dragendroff LP, positif
mengandung alkaloid jika terbentuk endapan jingga
coklat.
d.Glikosida
e.Terpen
f. Tanin
Larutan uji :Ekstrak sebanyak 1 g ditambah 15 ml air panas.
Larutan dipanaskan hingga mendidih selama 5 menit disaring.
Percobaan
dilakukan sebagai berikut (Fransworth,1996;Trease & Evans,
1978)
20
1) Filtrate sebanyak 5 ml ditambahkan beberapa tetes
FeCl3 1%, menghasilkan warna hijau violet.
2) Filtrate sebanyak 5 ml ditambahkan gelatin 10%
membentuk endapan putih.
3) Filtrate sebanyak 5 ml ditambahkan Na-Cl –
gelatin(larutan gelatin 1% dalam larutan NaCl 10%)
membentuk endapan putih.
21
BAB IV
22
4 Bunga -Bunga
. kunyit yang dapat berbunga
terus menerus sepanjang
tahun secara
bergantian,proses keluar dari
samping batang semunya
setelah dewasa.
-Panjang tangkai bunganya
adalah 3cm dan rangkaian
bunganya adalah 1,5 cm.
23
IV.1.2 ANATOMI TANAMAN
No.
24
IV.1.3 PEMBUATAN SIMPLISIA
25
sortasi basah ini untuk
memisahkan bahan
organik asing yang
terbawa saat proses
pemanenan seperti tanah,
pasir, batu dll yang dapat
mengganggu
4.Pengeringan Pengeringan dapat
dilakukan cara tradisional
yaitu
menggunakan pemanasan
dibawah sinar matahari
26
didalamnya tidak cepat
mengalami pembusukan/
ditumbuhi mikroba.
27
Lama –
lama
Daun ciplukan Serbuk
1 Hijau pahit khas
( physalis angulata) kasar
dan
sepat
Wangi,
Kulit kayu manis Serbuk
Tidak bau
3 (Cinnamomum agak Coklat
berasa khas
zeylanicum) kasar
sekali
Kunyit
Serbuk Orange Seperti
4 ( Curcumae Khas
halus kuning kunyit
rhizoma)
28
Sepat
di
lidah,
Serbuk lama –
Kulit buah delima Kuning Tidak
7 agak lama
( Punica granatum ) pudar berbau
kasar menghi
lang,
rasa
pahit
Khas,
Buah merica hitam Serbuk serbuk Rasa
8 ( Piperis nigri agak Hitam bumbu aromati
ningrum ) halus megah k pedas
mie
Buah adas
Serbuk Coklat Bau
9 ( Foeniculum Pedas
halus kekuningan khas
vulgare)
Bau
Daun Pepaya Serbuk Pahit
10 Hijau daun
( Carica papaya L.) Kasar sedikit
sekali
Bau
Daun Saga Serbuk
Rasa seperti
12 ( Abrus precatorius sangat Hijau
asam mirip
L.) halus
teh
29
\
TABEL 5 MIKROSKOPIK
30
No Simplisia Spesimen Khas Keterangan
Keluarga : Caricaceae
Kandungan Spesifik :
Enzimpapain, Alkaloid,
Karpaina, Pseudo Karpaina,
Glikosid, Karposid, Saponin,
Beta Karotene, Pectin,
31
Glutamin
Kegunaan : pengobatan
gangguan pencernaan
Keluarga:Zingiberaceae
32
Kandungan Spesifik :
Kurkuminoid, Minyak Atsiri
yg tdak kurang dri 5,80% v/b
Kegunaan:
Disipidemia,Panin Kolesterol
Formularium Obat Herbal
Asli Indonesia, 2016
33
air panas+jika Hcl buih hilang
terbentuk buih
tambah 1 tts HCL
2N (Depkes RI,
1995 )
3.
IV.2 PEMBAHASAN
34
Kunyit merupakan tanaman tahunan (perennial) yang tumbuh berumpun
dengan system perakaran yang serabut, berbatang basah yang merupakan batang
semu yang terdiri atas gabungan beberapa pangkal daun yang terpadu. Tinggi
tumbuhan kunyit sekitar 2 m. daun berbentuk memanjang sampai lanset, panjang
daun 50-55 cm dan lebarnya sekitar 15 cm, warna daun hijau tua dengan garis
coklat keunguan. Tiap tumbuhan mempunyai 2 helai daun.Tumbuhan kunyit
mempunyai ukuran rimpang yang besar dan bercabang-cabang.Rimpang induk
berbentuk bulat atau bulat telur dan disampingnya terbentuk 3-4 rimpang cabang
yang memanjang.Warna kulit rimpang coklat kemerahan atau kuning tua,
sedangkan warna daging rimpang kuning jingga atau jingga kecoklatan.
Perbungaan lateral yang keluar dari rimpangnya, dalam rangkaian bentuk bulir
dengan tangkai yang ramping. Bunga mempunyai daun pelindung yang banyak
dan berukuran besar, berbentuk bulat telur sungsang yang warnanya beraneka
ragam (Farmakope Herbal).
35
mengandung banyak kloroplas yang berfungsi dalam proses pembuatan
makanan. Salah satu ciri ciri jaringan ini dalah sel sel berbentuk silinder, dan
tersusun rapat.
4. Pada bagian bunga
Epidermisnya bergabus, dan terdapat sedikit rambut yang berbentuk
kerucut bersel satu.
1. Herbarium
36
maka kotoran kotoran yang melekat pada tumbuhan tersebut akan mengendap
dan kembali melekat pada bagian dari tumbuhan itu. Selanjutnya tanaman
dikeringkan dengan cara diangin anginkan. Setelah tanaman diangin anginkan
untuk kemudian diletakkan diatas koran.
2. Simplisia
Proses awal pembuatan simplisia adalah pengambilan sampel. Kadar
kandungan zat aktif suatu simplisia ditentukn oleh waktu panen, umur
tanaman, bagian tanaman yang diambil dan lingkungan tempat tumbuhnya,
sehingga diperlukan satu waktu pengumpulan yang tepat yaitu pada saat
kandungan zat aktifnya mencapai jumlah maksimal. Tanaman yang diambil
harus sehat, tidak berpenyakit, atau terjangkit jamur, bakteri dan virus karena
dapat menyebabkan berukurangnya kandungan zat aktifn dan terganggunya
proses metabolisme serta terbentuknya produk metabolit yang diharapkan.
Tahap selanjutnya adalah pencucian dan sortasi basah.Seperti halnya
herbarium, tahap pencucian simplisia juga dilakukan dengan meggunakan air
yang mengalir.Pencucian dan sortasi basah dimaksudkan untuk membersihkan
tanaman/simplisia dari benda benda asing dari luar (tanah, batu, dan
sebagainya).Dan memsisahkan bagian tanaman yang dikehendaki.Pencucian
terutama dilakukan bagi simplisia utamanya bagian tanaman yang berada
dibawah tanah (akar, rimpang, dsb), untuk membersihkan simplisia dari sisa
sisa tanah yang melekat.
Setelah dicuci dan dibersihkan dari kotoran dan benda asing, sampel
dijemur dulu kurang lebih 1 hari kemudian dipotong potong kecil tergantung
jenis simplisianya. Pembuatan serbuk simplisia kecuali dinyatakan lain,
37
seluruh simplisia harus dihaluskan menjadi serbuk. Semakin tipis perajangan
maka semakin cepat proses pengeringan.
Proses yang dilakukan selanjutnya adalah pengeringan. Pengeringan
dialakukan dengan cara diangin anginkan dan tidak terkena sinar matahari
langsung.
38
4. Bau : Khas aromatic
39
runcing.Sel – sel ini biasanya berkumpul menjadi sebuah jalur panjang sementara
ujung ujung nya yang runcing bertupah tindih dan menyatu dengan kuat.
40
percobaan, warna yang didapatkan hanya sampai warna merah jingga dan
tidak menunjukkan merah ungu, maka sampel negatif flavonoid.
Pada uji alkaloid, dibuat larutan uji sebanyak 1 g simplisia
ditambahkan 1 ml HCL 2N dan 9 ml air, dipanaskan selama 2 menit,
dinginkan dan saring. Kemudian dilakukan percobaan yaitu, larutan uji
ditambahkan bauchardat LP, jika terbentuk endapan coklat sampai hitam
maka positif mengandung alkaloid, pada percobaan ini diperoleh larutan
hitam maka sampel negatif alkaloid. Diambil larutan uji lalu ditambahkan
mayer LP, jika terbentuk endapan putih sampai kuning maka mengandung
alkaloid, namun pada percobaan diperoleh larutan hitam, maka sampel
negatif alkaloid. Diambil larutan uji tambahkan 2 tetes Dragendroff LP,
positif alkaloid jika terbentuk endapan coklat, pada percobaan ini
diperoleh larutan biru kehitaman maka sampel negatif alkaloid.
Pada uji glikosida, dibuat larutan uji sebanyak 1 g ekstrak disari
dengan 3 ml pelarut(7 bagian etanol 95% P dan 3 bagian air) selama 10
menit, didinginkan dan disaring. Sisa ditambahkan 2 ml methanol P.
Dilakukan percobaan yaitu diuapkan 0,1 ml larutan uji, sisa ditambahkan
10 tetes H2SO4 P, terjadi warna biru atau hijau, menunjukkan adanya
glikosidan, pada percobaan diperoleh larutan kuning maka sampel negatif
Glikosida. Diupkan 0,1 ml larutan uji dalam tabung reaksi lalu diuapkan.
Sisa ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes pereaksi Molish P. Terbentuk cincin
ungu pada batas cairan menunjukkan adanya ikatan gula, pada percobaan
diperoleh cincin hitam maka sampel negatif Glikosida
Pada uji terpen, diambil serbuk 0,5 g ditambahkan 5 ml eter, lalu
saring. Filtrat ditambahkan asam asetat anhidrat dan H2SO4 P (2:1).
Positif terpen jika terbentuk larutan warna merah,hijau, atau biru. Pada
percobaan diperoleh larutan merah yang menunjukkan sampel positif
terpen.
Pada uji tanin, diambil ekstrak sebanyak 1 g ditambahkan 15 ml air
panas.Larutan dipanaskan hingga mendidih selama 5 menit.Dilakukan
percobaaan yaitu, filtrat sebanyak 5 ml ditamahkan 2 tetes FeCL3 1%,
41
Positif jiks menghasilkan warna hijau violet, pada percobaan diperoleh
larutan coklat muda maka sampel negatif tanin.Diambil filtrat 5 ml
kemudian ditambahkan gelatin 10% positif jiks terbentuk endapan putih,
pada percobaan diperoleh larutan kuning maka sampel negatif
tanin.Diambil filtrat 5 ml lalu tambahkan NaCL-Gelatin (larutan gelatin
1% dalam NaCL 10%) positif jika membentuk endapan putih.Pada
percobaan membentuk larutan kuning maka sampel negatif tanin.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
42
Dari hasil praktikum farmakognosi tanaman kunyit, mulai dari uji
morfologi, uji anatomi, uji pembuatan herbarium dan simplisia, uji
organoleptik,uji mikroskopik, sampai dengan uji histokimia, dapat
disimpulkan bahwa :.
V.II SARAN
43
DAFTAR PUSTAKA
44
Indonesia, 113-115, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
45
46
47
48
49
50
51
52