Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elisa Br.

Saragih

NIM : 22010319140084

Resume Diskusi Mikrobiologi Farmasi

Patogen oportunistik merupakan patogen yang jarang menyebabkan penyakit pada


orang-orang yang memiliki imunokompetensi namun dapat menyebabkan penyakit/infeksi
yang serius pada orang yang tidak memiliki imunokompetensi. Di mana imunokompetensi
adalah kemampuan tubuh untuk memproduksi respon imun normal atau produksi antibodi
dan imunitas melalui sel. Patogen oportunistik berarti ketika dalam kondisi normal
sebenarnya tidak menimbulkan dampak merugikan atau tidak bersifat patogen, akan tetapi
dalam kondisi tertentu berubah menjadi bersifat pathogen. Kondisi ini terjadi apabila:
1. Apabila terjadi perubahan jumlah dari jumlah normalnya (ambang batasnya)
2. Apabila terjadi perubahan lokasi dari lokasi di mana seharunya berada
3. Apabila kondisi host/hospes/inang mengalami kondisi abnormal, di mana apakah sistem
imunnya yang mengalami penurunan atau gangguan
Jadi sederhananya, patogen oportunistik akan bersifat meruugikan ketika dalam
kondisi imun tubuh sedang turun dan jumlah flora normal yang berdampak patogen
meningkat sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam tubuh. Flora normal itu sendiri adalah
mikroorganisme yang memang ada dan diperlukan di tubuh. Keberadaan flora normal ini
dapat melawan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Flora normal itu bisa menjadi patogen
oportunistik bila flora tersebut berada di tempat yang tidak semestinya atau ada faktor
predisposisi. Predisposisi adalah faktor yang membuat inang lebih mudah terserang atau
dijangkiti oleh penyakit. Sehingga flora normal yang berlebih dapat menyerang organ tubuh
orang tersebut, seperti pada orang penderita AIDS di mana orang tersebut akan lebih mudah
terserang patogen karena mempunyai daya tahan tubuh yang lemah. Ada beberapa istilah
yang berkaitan dengan infeksi oleh patogen tersebut, diantaranya:
 Kolonisasi, yaitu suatu keadaan di mana ditemukan adanya agen infeksi pada permukaan
jaringan di mana organisme tersebut hidup, tumbuh dan berkembang biak. Tetapi tanpa
disertai adanya respon imun atau gejala klinik (kerusakan jaringan).
 Inflamasi, yaitu respon dari sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi dan iritasi pada
jaringan yang cedera. Sementara itu, histamin, serotonin, enzim lisosom, prostaglandin itu
dilepaskan oleh sel untuk menstimulasi inflamasi sebagai mediator radang untuk
mengurangi penyebaran infeksi. Inflamasi ditandai dengan 4 tanda utama (4OR), yaitu
kalor, dolor, rubor, dan tumor. Jadi ketika ada perlukaan/infeksi/jejas, maka akan
terjadilah radang atau yang dikenal dengan inflamasi.
 Sepsis, yaitu komplikasi berbahaya akibat terjadinya infeksi. Ketika terjadi infeksi, di
mana ada mikroorganisme pada sistem sirkulasi, maka sistem kekebalan tubuh aktif untuk
melawan penyebab infeksi tersebut. Sepsis muncul ketika sistem kekebalan tubuh ini
melawan infeksi secara tidak terkendali sehingga dibutuhkan penanganan khusus.
 Intoksikasi, yaitu kerusakan atau gangguan fungsi tubuh akibat adanya toksin
mikroorganisme yang masuk. Efek yang ditimbulkan cepat, hanya dalam beberapa menit
atau jam saja.

Anda mungkin juga menyukai