DI SUSUN OLEH :
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
MUHAMMADIYAH
KLATEN
2020
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KURKUMINOID
I. Tujuan Praktikum
Pada akhir praktikum diharapkan mahasiswa dapat melakukan isolasi dan
identifikasi kurkuminoid dari rimpang kunyit / temulawak. serta analisis kualitatif
kurkuminoid dengan kromatografi lapis tipis.
II. Pendahuluan
Kurkuminoid dari tanaman Curcuma longa Linn telah menjadi perhatian para
peneliti di dalam maupun luar negeri, meliputi segala aspek antar lain, sifat fisika
kimia, farmakologi, farmakokinetik, toksikologi, sintesis dan sebagainya
(Sugijanto L, 1996).
Kurkuminoid selain terkandung dalam kunyit (Curcuma longa Linn) juga terdapat
dalam tanaman yang tergolong dalam famili Zingiberaceae, antara lain adalah
temulawak (Curcuma xanthorrhiza) (Sudarsono, dkk, 1996).
Perbedaan kurkuminoid dalam kunyit dan temulawak adalah pada kunyit
terdapat 3 senyawa kurkuminoid yaitu: kurkumin, bis-demetoksi kurkumin dan
demetoksi kurkumin, sedangkan dalam temulawak hanya 2 senyawa yaitu:
kurkumin dan bis-demetoksikurkumin.
Kurkuminoid merupakan kristal amorf, berwarna kuning gelap, tidak larut dalam
air, atau eter, larut dalam alkohol dan etil asetat. Dalam suasana basa
kurkuminoid berwarna merah, sedangkan dalam suasana asan berwarna
kuning.
Rimpang temulawak mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 5.8% dan
kurkuminoid tidak kurang dari 4,0% dihitung sebagai kurkumin, dan kurkuminoid
lebih stabil pada pH 1 -7. Kandungan senyawa kimia lainnya yang terkandung
dalam temulawak adalah: xantorizol, dan borneol.
Bahan :
Alat :
1. Seperangkat alat soxletasi 6. Kompor
2. Lampu UV 254 dan 366 nm 7. Cawan penguap
3. Seperangkat alat KLT 8. Oven
4. Kapiler 9. Almari pendingin
V. Evaluasi
1. Organoleptik :
a. Makroskopis :
- Bentuk :
- Warna:
- Rasa :
- Bau :
Kristal + NaOH 5% = Merah
Kristal + HCl encer = Kuning
b. Mikroskopis :
2. Rendemen = Σ (ekstrak / kristal) x 100%
Σ simplisia
VI. Pembahasan
VII. Kesimpulan
VIII. Daftar pustaka