Kelompok 2
A. Pewarnaan Gram
Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil
ungu pada metode pewarnaan Gram.
Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan
alcohol, sementara bakteri gram negative tidak. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau
ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna
merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama
didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri (Aditya,2010).
Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu lipoposakarida
(lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan
berwarna merah. Bakteri gram potif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang
tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding sel menyempit akibat
dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan warna biru (Fitria, 2009). Sel
bakteri gram positif mungkin akan tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu
lama.Sedangkan bakteri gram negatif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi terlalu
pendek (Fitria, 2009).
Spora bakteri adalah bentuk bakteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap
pengaruh buruk dari luar. Spora bakteri mempunyai fungsi yang sama seperti kista amoeba,
sebab bakteri dalam bentuk spora dan amoeba dalam bentuk kista merupakan suatu fase dimana
kedua mikroorganisme itu berubah bentuk untuk melindungi diri terhadap faktor luar yang tidak
menguntungkan (dwidjoseputro,1989)
1. Cawan petri
2. Kaca objek
3. Kapas
4. Kertas saring
5. Korek api
6. Mikroskop
7. Kawat ose
8. Spiritus
9. Spidol merah
10. Tabung reaksi
11. Waterbath
12. Aquadest
13. Desinfektan
14. Alkohol 70%
15. Zat warna karbolfuksin
16. Zat warna metilen blue
Prosedur :
C. Pewarnaan Flagel
Flagel merupakan salah satu alat gerak bakteri. Flagella mengakibatkan bakteri dapat bergerak,
berputar. Penyusun flagella adalah sub unit protein yang disebut flagelin, yang membpunyai
berat molekul rendah berdasarkan jumlah dan letak flagelanya bakteri dibedakan menjadi
monotorik, lapotrik, amfitrik, peritrik, dan atrik. Prinsip pewarnaan flagella adalah membuat
organel tersebut dapat dilihat dengan cara melapisinya dengan larutan mordant dalam jumlah
yang cukup. Ada dua metode pada pewarnaan flagella yaitu metode gray dan metode leifson.
Metode gray digunakan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan mengena walaupun dalam
metode ini tidak dilakukan pencelupan khusus.
Interpretasi hasil
Alat :
Metode gray
a. Larutan mordant atau pemantik
1. Larutan jenuh potasium alum atau KAI (SO4)2 5 ml
2. Asam tonat 20% dalam air 2ml
3. Merkuri klorida jenuh dalam air 2 ml campurkan hingga homogeny
4. Larutan jenuh fuchsin dalam alcohol 0,4 ml
b. Carbol fuchsin (ZNA)
c. Minyak imersi
d. Kultur bakteri
Metode leifson
a. Larutan leifson A
1. Fuchsin 0,5 gram
2. Alcohol 95% 50 ml
b. Larutan leifson B
1. Tannic acid 1,5 gram
2. Zodium clorid 0,75 gram
3. Aquadest 100 ml
c. Minyak imersi
d. Kulur bakteri
Prosedur :
Metode Gray
1. Disiapkaan objek glas yang bersih dan bebas lemak
2. Diteteskan satu tetes kultur bakteri atau suspense bakteri pada salah satu ujung objek
glas, tegakkan pada rak sehingga terjadi aliran kebawah, biarkan kering diudara
3. Digenangi dengan larutan mordant. Diamkan selama 5-15 menit
4. Cat dibuang dan dibilas dengan air mengalir
5. Digenangi dengan carbol fuchsin atau (zat NA) diamkan 5-10 menit
6. Cat dibuang dan dibilas dengan air mengalir dan biarkan kering
7. Diperiksa dibawah mikroskop menggunakan objektif 100X dan minyak imersi
Metode Leifson
1. Disiapkan objek glas yang bersih dan bebas lemak
2. Diteteskan satu tetes kultur bakteri atau suspense bakteri pada salah satu ujung objek
glas. Tegakkan pad arak sehingga terjadi aliran kebawah, biarkan kering diudara
3. Digenangi dengan campuran cat A dan B , diamkan selama 5 menit sampai terlihaat
warna kehijauan pada tepi tetesan
4. Cat dibuang dan dibilas dengan air mengalir biarkan sampai kering
5. Dilihat dibawah mikroskop menggunakan perbesaran 100X dan minyak imersi