Anda di halaman 1dari 5

Mikrobiologi Dasar

Hubungan Ekologi Mikroorganisme dan Pengecatan Bakteri

Nama : Manohara Qubra

Agroindustri Kelas 1B

1. Uraikanlah pendapat Anda tentang aspek ekologi dalam kehidupan mikroorganisme!


Jawab : Adanya saling ketergantungan antar organisme. Jadi dapat dikatakan bahwa
tidak ada organisme dapat bertahan hidup tanpa bantuan dari bentuk kehidupan lain.
Di alam bebas kita dapati banyak bakteri dari berbagai genus maupun dari berbagai
spesies hidup berkumpul di dalam suatu medium yang sama, misalnya di dalam tanah,
di dalam kotoran hewan, di dalam sampah-sampah, di dalam kubangan dan lain
sebagainya.
2. Sebutkan beberapa keuntungan dan kerugian ekologis kehidupan mikroorganisme!
Jawab :

Beberapa peran bakteri yang menguntungkan

 Escherichia coli, dalam tubuh usus besar dan berperan dalam pengurai sisa-sisa
makhluk hidup
 Acetobacter, untuk pembuatan asam cuka atau asam asetat
 Lactobacillus bulgarius, untuk pembuatan yoghurt
 Lactobacillus casei, untuk pembuatan keju dan yoghurt
 Acetobacter xylinum, untuk pembuatan nata de coco
 Rhizobium leguminosarum, berperan dalam pengikatan nitrogen pada tanaman
 Nitrosomonas dan Nitrosococcus, pada tanaman membentuk ion nitrat melalui
nitrifikasi
 Clostridium acetobutylicum, untuk pembuatan butanol dan aseton
 Bacillus subtilis, Streptomyces griseus, Streptomyces rimosus, untuk pembuatan
antibiotik
 Methanobacterium, untuk pembusukan sampah dan kotoran hewan menjadi gas
metana atau biogas
 Neurospora sitophila, untuk pembuatan oncom
 Bacillus thuringiensis, untuk membasmi hama
 Thiobacillus ferrooxidans, dapat membantu memisahkan logam
Disisi lain bakteri yang merugikan adalah seperti berikut

 Clostridium botulinium, menghasilkan toksin dan membusukkan makanan


 Mycobacterium tuberculosis, menyebabkan penyakit TBC
 Vibrio cholerae, menyebabkan penyakit kolera atau muntaber
 Clostridium tetani, menyebabkan penyakit tetanus
 Mycobacterium leprae, menyebabkan penyakit lepra
 Bacillus anthracis, menyebabkan penyakit antraks pada sapi
 Agrobacterium tumefaciens, menyebabkan tumor pada beberapa tumbuhan
 Treponema pallidum, menyebabkan penyakit sifilis
 Neisseria gonorrhoeae, menyebabkan penyakit gonorea
 Leptospira interrogans, menyebabkan penyakit leptospirosis
 Chlamydia psittaci, menyebabkan infeksi mata, penyakit menular seksual, dan
beberapa jenis penyakit pneumonia 

3. Sebutkan enam tipe pengecatan pada bakteri!

Jawab : Pengecatan sederhana-pewarnaan gram, Pewarnaan bakteri tahan asam,


Pengecatan granula metakromatik, Pewarnaan kapsul, Pewarnaan spora, dan
Pengecatan flagela atau bulu cambuk

4. Jelaskan langkah–langkah pengecatan pada bakteri berdasarkan soal no 3 tersebut!

Jawab :

1. Pengecatan sederhana-pewarnan gram :


1) Disiapkan preparat olesan bakteri
2) Dikeringkan di udara, setelah kering difiksasi diatas lampu spiritus.
3) Ditetesi cat gram A sebanyak 2-3 tetes, dibiarkan 1 menit.
4) Dicuci dengan air mengalir, dikeringkan di udara atau kertas hisap.
5) Diteteskan larutan gram B, dibiarkan selama 1 menit.
6) Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan.
7) Diteteskan larutan gram C selama 30 detik dan dicuci
8) Diteteskan larutan gram D selama 30 detik.
9) Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan dan diamati dengan
mikroskop.
10) Digambar hasil-hasil pengecatan tesebut.
3. Pewarnaan bakteri tahan asam :
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Pakailah masker
3) Diambil satu ose sputum pada bagian yang kasar dan sapukan secara
merata (lingkaran-lingkaran kecil) dan tebal pada obyek gelas yang
bersih,sesuai dengan pola oval.
4) Keringkan pada udara terbuka dan fiksasi.
5) Diletakkan obyek gelas mendatar pada rak tabung pewarnaan dan tetesi
larutan carbol fuchsin 0,3%, panaskan bian bawah kaca dengan cara
melakukan sebentar 3 kali hingga cairan pewarnan mengeluarkan uap lalu
biarkan 5 menit.
6) Dibuang zat warna dan cuci dengan air mengalir.
7) Dilunturkan zat warna dengan alkohol asam sampai zat warna semua larut.
Kemudian dicuci dengan air mengalir.
8) Dituangi dengan larutan metilen biru 0,3%, biarkan selama 3 menit. Cuci
dengan air mengalir dan keringkan dengan kertas saring.
9) Dilihat dengan mikroskop dengan perbesaran 100 kali serta tambahan oil
imersi dan gambarkan morfologi serta tuliskan bentuk dan sifat pewarnaan
dari sel bakterii serta latar belakang sel bakteri.

4. Pengecatan granula metakromatik :


a. siapkan object glass bersih dan bebas lemak
b. teteskan suspensi kuman pada object glass
c. keringkan di udara
d. tuangkan larutan warna Albert 1 selama kurang lebih 5 menit
e. larutan warna Albert di buang (jangan dicuci)
f. tambahkan larutan Albert 2 selama 1 menit
g. kemudian buang sisa zat warna
h. cuci dibawah air mengalir
i. keringkan preparat dengan kertas saring/hisap
j. amati di bawah mikrosokop dengan pembesaran 100 x
5. Pewarnaan kapsul :
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. 
b. Berikan beberapa tetes larutan Kristal violet diatas objek glass bersih.Dengan
menggunakan teknik steril tambahkan 3 ose penuh biakan ke pewarna dan
homogenkan secara perlahan.
c. Dengan sebuah objek glass, sebarkan campuran diatas
seluruh permukaan objek glass untuk membentuk apusan yang. Biarkanselama
5-7 menit.
d. Biarkan apusan mongering di udara (jangan fiksasi dengan pemanasan)
e. Bilas apusan dengan larutan tembaga sulfat 20%.
f. Secara perlahan keringkan diantara kertas bibolous dan diamatidibawah
mikroskop dengan perbesaran 100X
6. Pewarnaan spora :
1.      Sediakan kaca benda yang bersih, lalu lewatkan di atas nyala api spritus.
2.      Teteskan setetes aquades steril di atas kaca benda tersebut
3.      Secara aseptic ambillah inokulum bakteri yang akan diperiksa lalu letakkan di
atas tetesan aquades itu kemudian ratakan perlahan-lahan
4.      Ambillah kaca benda lain yang bersih lalu letakkan di ats kaca benda sediaan
tersebut sehingga membentuk sudut 450
5.      Geserkan kaca benda yang tegak ini, sehingga sediaan menjadi tipis dan merata,
biarkan sampai mengering
6.      Lakukan fiksasi dengan cara melewatkan sediaan tersebut di atas nyala api
lampu spritus dengan cepat
7.      Teteskan larutan hijau malakit di atas sediaan itu lalu panaskan sediaan tersebut
diatas nyala api spritus selama 3 menit, jagalah jangan sampai sediaan mendidih atau
mengering, jika mengering, tambahkan tetesan larutan hijau malakit. Selama
pemanasan jepitlah sediaan dengan pinset.
8.      Letakkan larutan hijau malakit di atas kawat penyangga yang diletakkan di atas
mangkuk pewarna, lalu biarkan sampai dingin
9.      Cucilah kelebihan larutan hijau malakit dengan air kran dalam botol penyemprot
10.  Teteskan larutan safranin di atas sediaan tersebut, lalu biarkan selama satu menit
11.  Cucilah kelebihan larutan safranin pada sediaan itu
12.  Keringkan sediaan dengan kertas penghisap dan amatilah di bawah mikroskop
6. Pengecatan flagela atau bulu cambuk :

 Metode Gray

1)Siapkan objek glass yang bersih dan bebas lemak.

2)Di teteskan satu tetes kultur bakteri/suspensi bakteri pada salah satu ujung objek glass,
tegakkan pada rak sehingga terjadi aliran ke bawah, biarkan kering di udara.

3)Di genangi dengan larutan mordant. Diamkan selama 5-10-15 menit.

4)Cat di buang di bilas dengan air mengalir.

5)Di genangi dengan carbol fuchsin (ZNA). Diamkan 5-10 menit.

6)Cat di buang, di bilas air mengalir. Biarka kering..

7)Di periksa di bawah mikroskop menggunakan obyektif 100X dan oil imersi.

 Metode Leifson

1)Di siapkan objek glass yang bersih dan bebas lemak.

2)Di teteskan satu tetes kultur bakteri/suspensi bakteri pada salah satu ujung objek glass
tegakkan pada rak sehingga terjadi aliran ke bawah. Biarkan kering di udara.
3)Di genangi dengan campuran cat A dan B, diamkan selama 5 menit, sampai terlihat
warna kehijauan pada tetepi tetesan.

4)Cat di buang, di bilas dengan air mengalir. Keringkan.

5)Di lihat di bawah mikroskop menggunakan perbesaran 100X dan oil imersi.

5. Jelaskan tujuan dilakukannya kegiatan pewarnaan dari setiap tipe pengecatan bakteri
berdasarkan soal no 3 dan soal no 4!

Jawab : 1. Pewarnaan bertujuan agar bakteri dapat terlihat oleh mikroskop, karena pada
dasrnya bakteri tidak memiliki warna.

2. Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan antara bakteri gram negatif dan gram
positif. Pewarnaan ini sering digunakan untuk identifikasi bakteri

Anda mungkin juga menyukai