Anda di halaman 1dari 21

Nama : M Farhan Fadhillah

NIM : 1910312093

Alat dan bahan

1. carboh fuchsin
2. Asam alcohol 3 persen
3. metilen blue
4. sputum
5. spiritus
6. mikroskop
7. Ose
8. Kaca preparat

Prosedur
1. Pertama, lakukan pemeriksaan BTA di safety cabinet karena lebih aman dan mencegah
kontaminasi
2. Setelah itu, bersihkan kaca objek dari kotoran dan lemak dengan melewatkan di api sebanyak 3
kali
3. Kemudian, bakar ose sampai berpijar kemerahan dengan spiritus, setelah itu didinginkan
4. Ambil sputum dengan menggunakan ose. Ambil di bagian yang purulent atau ada bercak darah,
apabila tidak ada ose, dapat menggunakan lidi
5. Setelah itu, ose atau lidi dioleskan di kaca preparat secara spiral dengan ketebalan dan luas yang
cukup. Ketebalan yang cukup adalah bila dilihat diatas kertas koran, tulisan masih terlihat,
namun tidak dapat terbaca. Luas yang baik adalah ukuran 2x3 cm
6. Jika sputum kering, jangan menggunakan Gerakan spiral dikarenakan bisa membuat aerosol
7. Setelah itu, pijarkan Kembali ose dengan spiritus sampai berpijar kemerahan dan didinginkan
Kembali
8. Keringkan preparat dan fiksasi dengan melewatkan di api sebanyak 3 kali dengan sediaan berada
diatas api
9. Setelah itu genangi sediaan dengan carbol fuchsin sampai memenuhi seluruh sediaan. Bakar
sediaan dari bawah sampai muncul asap, namun tidak mendidih
10. Apabila sudah keluar asap, maka matikan apian tunggu selama 5 menit
11. Setelah 5 menit maka preparat dicuci dengan air mengalir sampai tidak ada zat warna lagi
12. Apabila sudah bersih, maka diteteskan dengan asam alcohol 3 persen selama 3 sampai 5 detik
sampai zat warna luntur, jika masih belum bisa ditambahkan lagi asam alcohol nya
13. Cuci Kembali dengan air mengalir
14. Setelah dicuci dengan air mengalir, tetslkan sediaan dengan methylene blue sebagai counter
stain selama 30 detik sampai 1 menit
15. Kemudian bilas dengan air mengalir
16. Setelah dibilas, maka keringkan sediaan dengan mendirikannya atau bisa ditutupi dengan kertas
tissue atau kertas saring
17. Lakukan pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop, atur pembesaran obejktif 10 kali
terlelbih dahulu, kemudian atur focus nya. Setelah focus, maka beri minyak emersi sebanyak 1
tetes dan lakukan pembesaran objektif 100 kali
18. Kuman BTA akan tampak berwarna merah berbentuk basil dengan latar belakang biru
Pembacaan hasil dilakukan dengan menggunakan skala IUATLD, yaitu:
 Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapangan pandang : BTA Negatif
 Ditemukan 1-9 BTA/ 100 lapangan pandang : ditulis jumlah bakteri yang ditemukan
 Ditemukan 10-99 BTA/ 100 lapangan pandang : BTA + (1+)
 Ditemukan 1-10 BTA/ 1 lapangan pandang : BTA ++ (2+)
 Ditemukan > 10 BTA/ 1 lapangan pandang : BTA +++ (3+)

Sumber
https://www.youtube.com/watch?v=f9qN9y16kX4
https://www.youtube.com/watch?v=yJmvXHALKHo
https://www.youtube.com/watch?v=iSWtldLAkbo&t=717s

NAMA : NADIYATUL MAULIDA HANI YOZA


NIM : 1910311012
KELOMPOK : 22
KELAS :D

1. Persiapkan alat dan bahan


2. Pakai Alat Pelindung Diri dan bersihkan serta sterilkan area kerja yang akan dipakai
3. Hidupkan api spiritus
4. Bersihkan kaca objek dari debu dengan cara mengelapnya dengan tisu atau kapas, kemudian
sterilkan dari bakteri dan lemak dengan cara dipanaskan di atas api spiritus
5. Panaskan juga ose yang akan digunakan di atas api spiritus hingga berpijar (besi menjadi
kemerahan) agar bebas dari mikroorganisme lain dan juga lemak
6. Dinginkan ose di suhu ruangan, namun hanya sebentar
7. Buka tutup botol sputum dan ambil sputum dengan menggunakan ose yang sudah dipanaskan
tadi atau dengan menggunakan lidi yang sudah disterilisasi
8. Ambil sputum yang purulen dan ambil bagian yang berdarah jika terdapat darah di sputum
(pengambilan bisa dilakukan dengan sedikit mengaduk sputum menggunakan alat yang
digunakan agar bagian sputum yang menempel satu sama lain dapat terlepas)
9. Oleskan sputum di atas kaca objek dengan cara membentuk lingkaran-lingkaran kecil hingga
terbentuk lingkaran besar atau oval dengan ukuran sekitar 2x3 cm. (atur ketebalan sputum,
jangan sampai sediaan terlalu tebal ataupun terlalu tipis)
10. Letakkan sputum di atas standar dan tunggu hingga sputum mengering, kemudian sambil
menunggu sputum mengering, bersihkan dan panaskan ose kembali sebelum dikembalikan ke
rak atau letakkan lidi ke dalam disinfektan.
11. Lakukan fiksasi sputum dengan kaca objek dengan cara melewatkan kaca objek di atas api
spiritus beberapa kali (hanya dilewatkan dengan tujuan memfiksasi, bukan meletakkan kaca
objek di atas api berlama-lama dengan tujuan memanaskan)
12. Letakkan sediaan yang sudah difiksasi tadi di atas standar dan teteskan zat warna pertama,
yaitu Carbol Fuchsin hingga menggenangi sediaan
Hal ini berguna untuk melakukan pewarnaan pada bakteri berbentuk batang gram positif pada
sputum.
13. Panaskan sediaan dengan cara melewatkan api di bawah kaca objek hingga sediaan
mengeluarkan asap. (pemanasan tidak dilakukan untuk mendidihkan sediaan, karena panas
yang berlebihan dapat merusak bakteri secara keseluruhan)
Hal ini berguna untuk melelehkan lapisan lemak di dinding bakteri (mycolic acids) dan
membantu zat warna untuk masuk ke dalam sitoplasma bakteri.
14. Setelah sediaan dan zat warna mengeluarkan asap, biarkan kurang lebih selama 5 menit
15. Buang zat warna yang tersisa di atas kaca objek dan basuh dengan air mengalir (tidak deras,
debit air kecil) dengan cara mengalirkan air dari bagian ujung atas ke ujung bawah (bagian yang
tidak dioleskan sputum) kaca objek
16. Alirkan air pada kaca objek hingga tidak terdapat zat warna yang mengalir dari ujung bawah
kaca objek
17. Posisikan kaca objek tegak di atas tisu untuk mengeringkan kaca objek
18. Lakukan dekolorisasi dengan cara meneteskan asam alkohol di atas kaca objek hingga
menggenangi sediaan. Biarkan hingga tidak terdapat zat warna Carbol Fuchsin di atas sputum
(paling lama selama 1 menit)
Hal ini dilakukan untuk melunturkan zat warna pada bakteri yang bukan termasuk dalam
golongan bakteri tahan asam.
19. Buang sisa asam alkohol dan zat warna yang sudah luntur, kemudian bilas lagi sediaan dengan
menggunakan air mengalir dan keringkan dengan cara ditegakkan di atas tisu (lakukan cara yang
sama dengan poin nomor 14-16)
20. Letakkan kaca objek di astas standar kembali dan teteskan zat warna Methylen Blue (counter
stain) hingga menggenangi sediaan dan tunggu selama 1 menit
Hal ini dilakukan untuk memberi warna latar atau mewarnai bakteri lain (selain bakteri tahan asam).
21. Buang methylen blue yang masih menggenangi sediaan dan bilas sediaan dengan air mengalir
hingga air sisa bilasan berwarna bening/jernih
22. Keringkan sediaan dengan cara meletakkan kaca objek secara vertikal, tegak lurus dengan tisu.
Biarkan air mengalir ke bawah dan diserap oleh tisu hingga kaca objek mengering.
23. Letakkan kaca objek di atas meja mikroskop dan amati dengan pembesaran 100x (lensa okuler
10x, lensa objektif 10x)
24. Setelah sediaan yang diamati menjadi jelas, teteskan minyak imersi di atas kaca objek dan ganti
pembesaran menjadi 1000x (lensa okuler 10x, lensa obejektif 100x)
25. Amati dan cari bakteri tahan asam pada slide/lapangan pandang mikroskop

Sumber:

https://youtu.be/iSWtldLAkbo

https://youtu.be/f9qN9y16kX4

https://youtu.be/10LkAnFxOLc

https://youtu.be/Dy6dYstZpZY

https://youtu.be/0hTLgBhTjV4

Nama : Shinta Pertiwi

Nim : 1910313056

Kelompok: 22D

Alat dan bahan :

1. Kaca objek
2. Sputum Pasien
3. Zat warna utama : larutan Carbol Fuchsin
4. Larutan asam-alkohol 3%
5. Warna latar belakang :Methylen Blue
6. Lampu spiritus
7. APD, Ose
8. Mikroskop

Menurut apa yang saya lihat di video tentang pewarnaan BTA


1. Pertama bersihkan kaca obejk dari kotoran dan lemak dengan dilewatkan ke api
2. Bakar ose sampai berpijar kemerahan, kemudian tunggusampai dingin
3. Ambi sputum kemudian diambil bagian yang purulent
4. taruh sputum ke kaca objek kemudian ditipiskan sampailebar 2/3 preparat
5. setelah ditipiskan, ose dibakar lagi sampai berpijar
6. kemdudian slide dilewatkan di atas api dengan bagianyang ada s[utum di atas untuk fiksasi
7. setelah itu tetes carbol fuchsin
di seluruh sediaankemudian dibakar sampai mengeluarkan asap sediannya
8. kalua sudah keluar asap, tunggu 5 menit
9. setelah 5 menit, preparat dicuci sampai tidak berwarnalagi
10. setelah dicuci tetes asam alcohol sampai zat warnaluntur sampai 5 detik
11. cuci dengan air mengalir
12. setelah itu tetes metilen blue sampai semua sediaanterendam dan ditunggu selama 1 menit
13. setelah itu sediaan dicuci dengan air mengalir
14. kerinkan slide dengan dimiringkan
15. ambil mikroskop dan beri minyak emersi pada sediaan
16. sediaan diperiksa di perbesaran obejktif 100 kali

1. siapkan object glass terlebih dahulu
2. kemudian ambil sputum dengan lidi dan dioleskan kekaca preparat spiral” dengan rata
dan ukuran 2x3 cm
3. jangan gerakkan spiral bila dahak kering karena akanmembuat aerosol
4. keringkan dan fiksasi dengan api dengan apusanmenghadap atas dan dilewatkan 3 kali
5. tetesi sediaan dengan carbol fuchsin
6. panasi sediaan dari bawah sampai keluar asap dan didiamkan selama 5 menit
7. apabila sudah selesai cuci dengan air
8. genangi alcohol dan bilas dengan air sampai tidak ada cat merah lagi
9. genangi dengan metilen blue selama 20-30 detik
10. buang metilen blue dengan air mebgalir
11. keringkan dengan dimiringkan atas atau ditempelikertas tisu
12. lakukan pembesaran objektif 10
kali sampai focus, jikasudah focus tetesi minyak emersi dan diperiksa di obejktif 100

Sumber video:
1. https://www.youtube.com/watch?v=iSWtldLAkbo&t=717s
2. https://www.youtube.com/watch?v=f9qN9y16kX4

Keterampilan Klinis Pewarnaan BTA

Nama : Dara Indah Genia

BP : 1910312056

Kelompok : 20

Dosen KK : Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc

Sumber Video : (29) Pewarnaan BTA | Keterampilan Klinis | FK Unand - YouTube

(29) Tutorial Pembuatan Slide BTA ( Basil Tahan Asam ) AKJP II Pekanbaru - YouTube

Tata cara

1. Bersihkan kaca objek bisa dengan di lap atau di lewatkan diatas api
2. Bakar ose juga sampai berpijar supaya higienis, jangan lupa dinginkan dulu osenya sebelum
ambil sputum
3. Ambil sputum paling purulent atau ada darah, ngambilnya jangan setitik aja gausah hemat
hemat, banyakan aja lalu
4. Letakan sputum di kaca objek
5. Tipiskan, maksud dari menipiskan ini dilebarkan gitu loh
6. Ose dilewatkan kea pi lagi sebelum diletakkan di rak pewarnaaan tujuannta biar ga
kontaminasi, juga dinginkan
7. Kaca objek dipanaskan lagi untuk fiksasi, inget jangan kelamaan sampe ada asep aja
8. Baru ready untuk pewarnaan BTA : teteskan kaarbol fuchsin sampai semua tertutup sama
warna
9. Lewatkan ke api, ada adep, jangan sampe mendidih, done tunggu 5 menit dulu
10. Cuci dikeran sampe airnya bening ga kelunturan warna merah
11. Teteskan asam alcohol 3 % sampai zar warna luntur, kenapa? Karna tb bakteri dindingnya
tahan asam jadi warna akan stay di bakteri & sisanya yang lain luntur
12. Lewatkan ke air mengalir lagi
13. Beri methylene blue, buat warna latar dan tunggu 1 menit
14. Cuci lagi sampe tetesan bening
15. Kaca dikeringkan 45 derajat gitu kaya jemur sepatu, supaya air ngalir kan
16. Liat di mikroskop 10x1000 jangan lupa pakai oil emersi

Interpretasi

Bakteri warna merah, latar warna biru, interpretasi hasil sesuai berapa yang ditemuin bakterinya per
lapangan pandang

Perbedaan Metode Ziehl Neelsen lebih jauh bagusnya daripada Kinyoun-Gablet , karena :

Kinyoun-Gablet

-latar belakang ungu buram, kenapa? Kaerna zat warna sebelumnya belum terlalu bersih
pada proses pencucian sehingga jadi penimpaan warna / bertumpuk (merah tambah biru
jadi ungu)

-basil merah pucat

-reagen jarang dijumpai dan juga mahal

-komposisi dari fenol Kristal/ bubuk murdi dan pada saat pembuatan reagen sebelum proses
homogenisasi, carbol fuchsin dipanaskan/dilelehkan pakai autoclad dulu

+proses lebih mudah, cepat, dan praktis

Ziehl Neelsen

+latar biru tegas kontras dengan merah

+basil merah jelas

+reagen terjangkau dan mudah didapat

-fenol diencerkan 5% dan tidak dipanaskan karena pemanasan dilakukan pada proses
pewarnaan sediaan zat warna utama

-jadi waktu untuk pemeriksaan agak lama

Nama : Elsa Zulmitra

NIM : 1910312024

Kelompok : 22D

Teknik pengerjaan

1. Sediakan alat dan bahan yang di perlukan


2. Cuci tangan dan gunakan alat pelindung diri sebelum melakukan pemeriksaan.
3. Bersihkan kaca objek dari kotoran dan lemak dengan cara melewatkan di atas api
4. Panaskan Ose diatas api hingga berpijar untuk memastikan tidak terdapat
kotoran/mikroorganisme sebelum pemindahan spesimen dari wadah ke kaca objek
5. Gunakan ose yang telah dipijarkan untuk mengambil sputum dengan konsentrasi
kental dan mengalami perubahan warna, sebelum pengambilan sputum aduk
terlebih dahulu menggunakan ose agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan
bakteri yang diperoleh banyak.
6. letakkan pada kaca objek yang telah disterilkan ,ratakan dengan membentuk
lingkaran diameter 2-3 cm berada ditengah slide(2/3bagian terisi) , tipiskan dengan
cara membentuk gerakan melingkar agar ketebalan merata
7. Setelah selesai menggunakan Ose , pijarkan kembali agar tidak terdapat bakteri
sebelum di letakkan kembali ke tempat penyimpanan.
8. Setelah sediaan kering lewatkan slide diatas api, untuk memfiksasi/mengikat
9. Teteskan zat warna utama (Carbol Fuchsin) keseluruh permukaan kaca objek hingga
merata, dan diamkan selama 5 menit. Selanjutnya lewatkan api di bawah slide
hingga berasap, pori-pori akan membuka sehingga zat warna utama akan masuk ke
dalam sel.
10. Cuci dengan air mengalir, tidak langsung mengenai objek pemeriksaan dilakukan hingga air
cucian tidak bewarna
11. Teteskan Secara merata asam-alkohol selama 1 menit untuk menghilangkan warna pada
objek dan dicelupkan beberapa detik
12. Cuci dengan air mengalir, tidak langsung mengenai objek pemeriksaan
13. Proses selanjutnya adalah pemberian zat warna latar belakang dengan meneteskan
Methylen Blue secara merata diamkan ( 1 menit). Mikroorganisme yang mengalami proses
decolarization pada saat dicelupakn ke alkohol akan memberikan gambaran sel bewarna
merah.
14. Bersihkan dengan air mengalir hingga air pada tetesan ujung kaca tidak berwarna. Kemudian
dikeringkan dengan posisi berdiri sehingga dapat digunakan/ pemeriksaan menggunakan
mikroskop.

BTA (+) ditemukan bakteri berwarna merah berbentuk batang halus dan kadang bergratul.

BTA (-) tidak ditemukan bakteri berwarna merah, hanya terlihat kuman non-BTA berwarna biru

Sumber:

https://youtu.be/iSWtldLAkbo

https://youtu.be/wY7ErwZlk48

https://youtu.be/yJmvXHALKHo

Nama : Ulfa Cicilia Dwinanda


BP : 1910313019
Kelompok : 22 D – Pendidikan Dokter 2019
Bakteri berupa Basil Tahan Asam seperti Mycobacterium tuberculosis yang
menyebabkan penyakit tuberculosis (TB) membutuhkan pemeriksaan yang khusus yaitu
Pewarnaan Basil Tahan Asam. Kuman TB dapat ditularkan secara airborne (melalui udara),
kaitannya dengan kemampuannya yang baik untuk bertahan hidup pada kondisi luar tubuh /
lingkungan dikarenakan kuman ini mempunyai dinding sel yang di penuhi oleh lemak.
Pemeriksaan sederhana untuk memeriksa TB ini dilakukan dengan Pewarnaan BTA
menggunakan spesimen sputum. Selain pewarnaan BTA, ada juga cara pemeriksaan TB
yang lain yaitu menggunakan kultur. Cara ini memberikan hasil yang lebih pasti serta dapat
menginformasikan adanya resisten obat pada bakteri TB tersebut. Tahap pemeriksaan lebih
lanjut yaitu pemeriksaan molekuler.Namun, cukup dengan melakukan pemeriksaan BTA,
apabila didapatkan hasil positif (+) maka dapat diartikan pasien menderita TB aktif.

PRA ANALITIK
Menyiapkan Alat dan Bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan BTA :
1. Carbol Fuchsin
2. Asam Alkohol 3%
3. Methylen Blue
4. Sputum
5. Ose
6. Kompor Spiritus
7. Mikroskop Elektrik
Sebelum melakukan pemeriksaan, pemeriksa sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu
sesuai standar WHO serta menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai terlebih
dahulu, seperti : masker, sarung tangan (handscoon), jas lab. Saat sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan, sebaiknya membersikan meja kerja menggunakan alcohol 70%.
ANALITIK
Prosedur Kerja :
Pewarnaan menggunakan Metode Ziehl-Neelsen
1. Bersihkan kaca objek dari kotoran dan lemak dengan cara di panaskan di atas spiritus.
2. Panaskan ose sampai berpijar (untuk mensterilkan ose), dinginkan.
3. Ambil sputum dengan ose, pilih bagian yang purulent atau ada darahnya.
4. Taruh, dan ratakan di kaca objek dengan gerakan memutar, tipiskan (kurang lebih 2x3
cm).
5. Pijarkan lagi ose setelah digunakan. (supaya tidak terkontaminasi)
6. Setelah kering slide / kaca objek di lewatkan di atas api (spiritus) untuk memfiksasi
spesimennya.
7. Kaca objek tadi diletakkan di atas standar atau rak kemudian di tetesi larutan carbol
fuchsin (pewarna utama berwarna merah) sampai menutupi sediaan yang sudah
diratakan tadi.
8. Kemudian slide sediaan dilewatkan di atas api sampai mengeluarkan asap.
9. Tunggu selama 5 menit. Setelah itu bilas dengan air mengalir sampai tetesan air dari
kaca objek bening.
10. Kemudian teteskan asam alcohol 3% sampai zat warna yang tersisa luntur. Tetesi
selama 3-5 detik. Kemudian bilas lagi dengan air mengalir sampai aliran air tidak
berwarna lagi.
11. Setelah itu teteskan zat warna kedua (Methylene blue) sebagai zat pewarna latar
belakang. Teteskan sampai menutupi permukaan spesimen di kaca objek, tunggu
selama 1 menit.
12. Cuci / bilas slide dengan air mengalir sampai tetesan air tidak berwarna lagi.
13. Keringkan kaca objek dengan menaruhnya dengan posisi berdiri di atas kertas saring
atau tisu bersih.
14. Setelah kering, slide dilihat di bawah mikroskop dengan perbesaran kaaca objek 100x
dengan bantuan oil emersi.
PASCA ANALITIK
Interpretasi
BTA : bakteri berupa basil halus panjang berwarna merah dengan latar belakang berwarna
biru.
Pembacaan sediaan : dari ujung kiri  kanan, 100 LP, garis horizontal terpanjang.
1. Ditemukan min. 1-9 BTA dalam 100 LP = tulis jumlah BTA nya
2. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 LP = (+) atau (1+)
3. Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 LP = ++ atau (2+)
4. Ditemukan >10 BTA dalam 1 LP = +++ atau (3+)
Yang perlu diperhatikan :
a. Saat membuat slide, jangan mengambil saliva / air liur.
b. Ketebalan preparat yang baik  di taruh di atas koran (4-5 cm), tulisan terlihat tapi
tidak terbaca.
c. Saat proses pemanasan carbol fuchsin jangan sampai mendidih.
d. Saat proses pelunturan warna carbol fuchsin, harus benar benar luntur. Karena dapat
mempengaruhi hasil pada saat pengamatan.

LINK YOUTUBE
1. https://www.youtube.com/results?search_query=pewarnaan+bta
2. https://www.youtube.com/watch?v=rJd3uQ_jE_I
3. https://www.youtube.com/watch?v=f9qN9y16kX4
4. https://www.youtube.com/watch?v=yJmvXHALKHo

Nama : Alya Nadia Andini Harahap


BP. : 1910311072
Kelompok : 22D
PEWARNAAN BASIL TAHAN ASAM ( BTA )
Acid Fast Staining
Bahan dan alat pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA):
1. Bak pewarnaan dan standar untuk meletakkan kaca objek
2. Bahan pemeriksaan ( sputum pasien )
3. Kaca Objek ( Object Glass )
4. Ose ujung bundar
5. Zat warna utama ( Larutan Carbol Fuchsin )
6. Lampu spiritus
7. Penjepit tabung reaksi
8. Larutan Asam –alkohol
9. Zat warna latar belakang (counter stain) Larutan Methylen Blue.
10. Air mengalir (tap-water)
11. Hand schoen
12. Masker
13. Kapas, tissue, kertas saring

Prosedur pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA):


Sebelum memulai prosedur, pastikan kita sudah menggunakan APD terlebih dahulu untuk
keselamatan kita pribadi maupun orang lain. Gunakan minimal handschoen, jas lab dan
masker.

1. Nyalakan lampu spiritus.

2. Membersihkan kaca objek dengan memakai tissue atau kapas alcohol lalu/atau bisa
dilewat-lewatkan di atas api lampu spiritus. Tujuannya, agar kotoran, lemak,
mikroorganisme yang mungkin menempel di kaca objek dapat disingkirkan/tersterilisasi,
yang mana hal-hal tersebut bisa saja mempengaruhi kualitas pewarnaan dan hasil
nantinya.

Boleh juga memberikan label objek glass atau tanda oval yang diameternya ±2x3 cm di
bagian belakang dari sisi objek glass yang akan dioles specimen (bisa dibalik setelah
menulis label di satu sisi object glass).
Label atau perkiraan luas bisa dibuat menggunakan lable sticker, spidol, atau pensil. Jika
menggunakan pensil ada baiknya menggunakan objek glass yang frosted glass object.
3. Ambil ose yang ujungnya berbentuk lingkaran, kemudian pijarkan (sampai merah
menyala) dengan lampu spiritus. Hal ini juga bertujuan untuk sterilisasi kontaminan yang
ada di tangkai ose. Kemudian dinginkan sebentar pada suhu kamar agar suhu tangkainya
tidak terlalu panas saat pengambilan spesimen, karena mungkin bisa mengganggu
mikroorganisme-mikroorganisme pada bahan pemeriksaan.

4. Ambil dan siapkan bahan pemeriksaan (spesimen), dalam hal ini spesimen yang kita
gunakan adalah sputum. Buka tutup tabung penyimpanan dengan hati-hati, kemudian
sebelum mengambil dengan ose boleh disterilkan pinggiran/mulut tabung
penyimpanannya terlebih dahulu dengan cara melewatkan di atas lampu spriritus agar
lebih menjamin kesterilan dari kontaminan yang mungkin melekat pada pinggiran tabung.
5. Celupkan ujung ose tersebut ke dalam cairan bahan pemeriksaan (sputum), pilih bagian
yang paling purulent, dan jika ada bercak darah, pilih bagian yang ada darahnya, sebab
bagian tersebut adalah bagian yang kuantitas mikroorganismenya paling tinggi. Sterilkan
kembali pinggiran tabung penyimpanan dilewat-lewatkan di atas lampu spiritus, tutup,
lalu pinggirkan.

Bila tidak ada ose, bisa menggunakan lidi kayu atau tusuk gigi yang di patahkan,
mengambil sputumnya menggunakan bagian yang patah (yang tumpul), dan setelah
digunakan bisa dimasukkan ke wadah disinfektan (sediakan sebelum memulai prosedur)
6. Lalu, oleskan secara merata spesimen yang sudah kita ambil dengan ose di atas kaca
objek dengan membentuk satu titik kemudian dibaurkan melingkar dari titik tersebut, dari
dalam ke luar (secara sentripetal) atau dengan gerakan membentuk spiral kecil-kecil
(coiling) agar homogen dan tidak menumpuk di beberapa lokasi, ketebalan dan luas
secukupnya, diameter ±2x3 cm berbentuk oval/elips . Tunggu slide kiranya mengering
agar kuman-kuman yang ada lebih menempel ke kaca objeknya. Jangan lanjutkan
prosedur dengan slide yang masih basah.

Perhatikan! Jangan membuat Gerakan melingkar ataupun spiral lagi jika sputum sudah
mengering, karena dapat menimbulkan aerosol akibat gaya gesek yang ditimbulkan ke
permukaan yang mengering tadi.

Kriteria sediaan dahak yang baik:


 Ukuran oval diameter 2x3 cm
 Letak di tengah
 Ketebalan baik, rata, bersih
 Pewarnan baik

Ketebalan yang baik:


Tulisan masih bisa terlihat tapi tidak bisa dibaca, Ketika meletakkan sediaan 4-5 cm di
atas kertas koran (kertas yang bertulisan)

7. Pijarkan kembali ose ketika sudah selesai dipakai agar bersih, lalu letakkan di rak
pewarnaan.
8. Lihat apakah slide sudah mengering, kemudian lewat-lewatkan slide di atas lampu
spiritus dengan menjepitnya menggunakan penjepit kayu untuk memfiksasi. Jangan
memanaskan berlebihan, sebab pemanasan yang berlebihan bisa merusak slide dan hasil
nantinya, cukup lewat-lewatkan ±3-4 kali.
PEWARNAAN:
9. Genangi sampai menutupi seluruh luas sediaan dengan zat warna utama (larutan carbol
fuchsin) selama 5 menit, sementara itu panaskan dengan nyala api dari bawah kaca objek
beserta genangan carbol fuchsin sampai keluar asap dari genangan carbol fuchsin itu
tidak boleh sampai mendidih, karena kalau sudah mendidih berarti suhunya sudah terlalu
tinggi kumannya bisa mati. (Mycobacterium Tuberculosis mati di suhu >400C dan <250C,
Suhu optimumnya 370C)

Tujuan dipanaskannya sampai keluar uap adalah untuk membuka pori-pori (memuai)
pada dinding sel bakteri tahan asam yang mengandung lapisan asam mikolat yang sangat
tebal dan susah ditembus (upaya proteksinya) oleh zat warna, imunitas tubuh, penetrasi
obat, dan lainnya. Asam mikolat sendiri adalah asam lemak berantai panjang (C60-C90)
yang dihubungkan dengan arabinogalactan oleh ikatan glikolipid dan peptidoglikan oleh
jembatan fosfodiester.

10. Buang genangan zat warna carbol fuchsin tersebut. Cuci dengan aliran kecil air
keran, alirkan air dengan gentle, yakni jangan langsung air jatuh di tempat sediaan
alangkah lebih baik dialirkan dari penjepit kaca objeknya saat membilas, atau sisi dari
kaca objek yang lebih atas dari lokasi sediaan, tujuannya adalah agar sediaan lebih bagus
dan mencegah kerusakan. Lihat sampai warna air yang menetes tidak berwarna lagi
berarti zat warna sudah terbilas dengan bersih.
(Pada gambar di atas pembuatan sediaan masih kurang tipis dan merata/masih
menggumpal-gumpal)

11. Letakkan kaca objek itu di atas standarnya kemudian genangi dengan larutan asam
alkohol selama lebih kurang 3-5 detik (sampai zat warna carbol fuchsin benar-benar
luntur).

12. Cuci lagi di bawah air mengalir dengan cara yang gentle seperti sebelumnya. Air kecil
saja, cuci sampai tetesan tidak berwarna lagi.
13. Letakkan kaca objek pada standarnya dan genangi sampai menutupi luas sediaan dengan
larutan zat warna latar belakang (counter stain), Methylen Blue. Biarkan selama 1 menit.
Tujuannya adalah mewarnai latar belakang si kuman taham asam, kuman tersebut tidak
terwarnai oleh counter stain karna dia masih mengikat primary stain-nya (Carbol
Fuschin) walupun setelah didekolorisasi dengan asam alcohol (tidak luntur), sedangkan
kuman-kuman/mikroorganisme lain, sel darah, sisa jaringan akan melepas zat warna
utama karna tidak tahan asam.
14. Buang larutan zat warna Methylen Blue dengan mencucinya dengan gentle, dengan aliran
kecil air keran sampai tidak ada lagi zat warna biru mengalir pada tetesan kaca objek.

15. Keringkan kaca objek yang telah selesai dilakukan pewarnaan tersebut dengan
meniriskannya yakni memposisikan kaca objek bersandar miring (diberdirikan seperti
pada gambar) letakkan tissue atau apapun yang menyerap air tirisan agar tidak kemana-
mana, biarkan slide kering di udara ruang.
Cara kedua yang lebih cepat adalah dengan kertas saring atau tissue di tap pelan saja
(gentle), namun cara ini kurang dianjurkan karena bisa langsung mengenai permukaan
sediaan pada saat terkena tissue men-tap, alhasil sediaan pasti sedikit banyak bisa
menurun kualitasnya atau bisa rusak jika terlalu kasar (harsh). Jika tidak perlu terburu-
buru gunakan cara yang pertama saja.

Meniriskan slide dengan meniriskan dalam posisi berdiri (dianjurkan).


Mengeringkan dengan cara men-tap dengan tissue atau kertas saring (kurang dianjurkan).

16. Lihat dengan mikroskop dengan perbesaran objektif 100x, okuler 10x, total 1000x setelah
diteteskan immersion oil, 1 tetes saja sudah cukup.
Atau kita bisa menggunakan perbesaran objektif kecil dulu yakni 10x, naikkan meja
mikroskop sampai maksimum, atur fokus dengan pengatur makro dan mikro, dengan
diafragma tertutup, jika sudah fokus teteskan emersi oil lalu putar kea arah lensa objektif
100x, buka diafragma karna perbesaran 100x jelas dilihat dengan cahaya terang, atur
fokus dengan pengatur mikro dan amati.
Kita menggunakan perbesaran maksimal pada mikroskop karena bakteri adalah mikroba
dengan ukuran yang sangat kecil. Parameter yang dipakaiuntuk mengukur mikroba
tersebut adalah mikrometer (0.001mm).

Interpretasi Pewarnaan BTA :


Ada kuman BTA : Tampak kuman berwarna merah, berbentuk batang halus kadang- kadang
bergranul disertai kuman-kuman lain non BTA dan sel leukosit yang
berwarna biru.
BTA (-) : Tidak ditemukan kuman batang berwarna merah, hanya terlihat kuman -kuman non
BTA dan sel leukosit yang berwarna biru
Hasil pemeriksaan BTA ini dilaporkan berdasarkan skala IUATLD (International Unit
Associated Treatment Lung Disease). Kriterianya adalah sebagai berikut:
tidak ada BTA (BTA
tidak ada BTA / 100 LP
Negatif)
1-9 BTA / 100 LP hasil dilaporkan
10 – 99 BTA / 100 LP BTA + (positif satu)
1-10 BTA /LP BTA ++ (positif dua)
10 BTA /LP BTA +++ (positif tiga)

Penjelasan Seluruh Hasil Tes yang Dilakukan

Hasil negatif

Hasil ketiga pemeriksaan yang negatif mengindikasikan kemungkinan tidak ada infeksi
bakteri tuberkulosis yang terjadi.

Jika hasil pemeriksaan BTA ketiganya negatif tapi pasien merasakan gejala-gejala TBC,
gangguan kesehatan yang muncul mungkin diakibatkan oleh infeksi bakteri atau penyakit
pernapasan lainnya.

Biasanya, dokter akan memberikan obat antibiotik non-OAT (obat antituberkulosis) untuk
diminum selama beberapa waktu, berharap adanya perbaikan, maka kemungkinan bukan
infeksi TB.

Kemungkinan interpretasi lain dari hasil pemeriksaan BTA negatif adalah jumlah bakteri M.
tuberculosis terlalu sedikit sehingga tidak terdeteksi melalui mikroskop. Maka pemeriksaan
bisa dilanjutkan ke pemeriksaan rontgent thoraks, jika hasilnya mendukung TB berarti Tb
terkonfirmasi klinis dan bisa diberikan OAT. Jika sarana tidak tersedia dan bisa untuk
dirujuk, sebaiknya rujuk pasien untuk pemeriksaan penunjang lebih lanjut dan yang terbaik
jika bisa diperiksa dengan Gene Xpert.

Hasil positif

Apabila dari ketiga sampel ada satu saja positif, menandakan adanya bakteri dalam tubuh
pasien. Untuk memastikannya apakah bakteri TBC atau bukan, lakukan pemeriksaan dahak
mikroskopis atau kultur sekalian untuk melihat kepekaan obat.
Pemeriksaan kultur ini akan dilakukan menggunakan metode nuclear acid amplification test
(NAAT). Kita bisa meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan rontgen dada atau thorax
bila diperlukan.

Sementara itu, jika hasil pemeriksaan dahak mayoritas (2 dari 3 sampel) atau semuanya
positif, Dokter bisa meresepkan kombinasi obat-obatan TBC.

Keputusan untuk memberikan obat bisa jadi diambil setelah dokter melakukan pemeriksaan
penunjang TBC lainnya sehingga benar-benar yakin akan diagnosis TBC.

Link Video:

https://www.youtube.com/watch?v=iSWtldLAkbo&t=668s

https://www.youtube.com/watch?v=f9qN9y16kX4

https://www.youtube.com/watch?v=Qw8Stz5Egrc

https://www.youtube.com/watch?v=10LkAnFxOLc

https://www.youtube.com/watch?v=AoXpJZViAQ8&t=393s

https://www.youtube.com/watch?v=9yi3UxHVBVA

https://www.youtube.com/watch?v=yJmvXHALKHo

https://www.youtube.com/watch?v=rJd3uQ_jE_I&t=367s

https://www.youtube.com/watch?v=10LkAnFxOLc

Nama: I Gusti Putu Agung Hidayat


No. BP: 1910312094
Kelompok 22

Prosedur pewarnaan Basil Tahan Asam

1. Pakai APD dan siapkan alat dan bahan


2. Bersihkan kaca objek dengan melewatkannya di atas api
3. Panaskan ose sampai merah di atas kompor spiritus, atau gunakan lidi
4. Tunggu ose dingin atau langsung ambil lidi
5. Ambil sputum bagian purulen dengan gelas sputum dimiringkan dan sputum diaduk dengan
ose/lidi Dengan gerakan memutar lalu sputum diangkat
6. Oleskan sputum secara oval besar, sebar kan dalam bentuk bulat kecil-kecil ke sekitar olesan
pertama sampai ukuran 2x3 cm sebelum sputum kering
7. Bakar ose sampai berpijar, atau masukkan lidi ke cairan disinfektan
8. Tunggu sputum kering
9. Fiksasi sputum dengan dilewatkan diatas api (sputum tidak terkene langsung api)
10. Teteskan carbol fuchsin ke seluruh sputum
11. Panaskan sediaan dengan api dari bawah kaca objek sampai berasap, jangan sampai
mendidih
12. Dinginkan selama 5 menit, matikan kompor spiritus
13. Bilas sediaan dengan air mengalir lambat sampai air yang menetes dari kaca objek jernih
14. Keringkan dari air
15. Teteskan alcohol sampai menutupi seluruh sediaan
16. Tunggu sampai carbol fuchsin lepas dari kaca objek
17. Bilas dengan air yang mengalir lambat
18. Keringkan dari air
19. Teteskan methylene blue ke seluruh sediaan tunggu 30 detik sampai 1 menit
20. Cuci dg air mengalir
21. Keringkan dengan posisi berdiri

Referensi :

https://www.youtube.com/watch?v=iSWtldLAkbo

https://www.youtube.com/watch?v=10LkAnFxOLc

https://www.youtube.com/watch?v=f9qN9y16kX4

Nama : Rizka Febriyanti

NIM : 1910311058

Kelompok : 22 D

Cara melakukan pewarnaan bta

1. Pertama-tama, siapkan alat dan bahannya dulu. Carbol fushin sebagai zat warna utama, methylen
blue sebagai zat warna latar belakang, asam alkohol 3 %, sputum pasien, kompor spritus, mikroskop
elektrik, bak pewarnaan standar, penjepit, pinset dan kapas spritus.

2. Setelah itu , bersihkan dulu kaca objek dari kotoran dan lemak dengan cara dilewatkan diatas api
spritus

3. Setelah itu ambil ose dan bakar ujung ose yang bentuknya bulat sampai berpijar diatas api spritus

4. Kemudian ambil sputum pasien dengan menggunakan ose tadi, sputum di aduk dulu dengan
merata sampai sputum tercampur semuanya, kemudian diambil pakai ujung ose

5. Lalu taruh sputum yang sudah diambil pakai ujung ose tadi ke atas kaca objek dan dilebarkan
sampai tipis hingga 2/3 kaca objek terisi.

6. Lalu diamkan sebentar


7. Setelah sputum yg dioleskan diatas kaca objek tadi kering, jepit sediaan sputum dengan penjepit
kaca objek dan di lewatkan diatas api spritus dengan tujuan fiksasi.

8. Setelah di fiksasi, letakkan sediaan diatas bak pewarnaan standar lalu tunggu agak dingin
sebentar, kemudian teteskan larutan carbol fushin sampai menutupi semua sediaan yg telah dibuat

9. Setelah itu, ambil kapas spritus pakai pinset, lalu bakar dengan api spritus, setelah kapas yang
dijepit pinset tadi terbakar, lewat lewatkan dibawah sediaan sampai sediaan sputum mengeluarkan
asap, tapi tidak boleh sampai mendidih.

10. Setelah sediaan mengeluarkan asap, tunggu sampai 5 menit

11. Setelah 5 menit, jepit sediaan dengan penjepit kaca objek lalu larutan carbol fushin yang
tergenang diatas kaca objek tadi dibuang, dan dicuci dibawah air mengalir yg beraliran kecil, sampai
tetesannya tidak berwarna lagi atau sudah bening

12. Setelah dicuci, sediaan dibawa lagi ke tempat bak pewarnaan standar dengan penjepit,
kemudian diteteskan larutan asam alkohol 3 % sampai zat warna sisa carbol fushin setelah dicuci tadi
luntur atau tunggu sekitar 3-5 detik.

13. Setelah itu, bawa lagi sediaan dengan penjepit untuk di cuci dibawah air keran yg beraliran kecil
sampai tetesannya tidak berwarna lagi

14. Selanjutnya, sediaan di bawa lagi ke tempat bak pewarnaan tadi dengan penjepit dan di teteskan
zat warna kedua, methylen blue untuk mewarnai latar belakangnya. Methylen blue diteteskan
sampai menutupi seluruh permukaan sediaan, lalu tunggu sampai 1 menit

15. Setelah 1 menit, bawa lagi sediaan dengan penjepit kaca objek dan cuci lagi di bawah air keran
beraliran kecil, sampai tetesan yg keluar dari kaca objek sudah tidak berwarna lagi

16. Kemudian keringkan sediaan dengan posisi berdiri, atau disandarkan dalam keadaan tegak

17. Setelah sediaan kering, tetesi sediaan dengan minyak emersi karena sediaan akan dilihat
dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100.

18. Minyak emersi yang ditetesi cukup sekitar 1 tetes saja

19. Letakkan sediaan dibawah mikroskop, dan sediaan siap untuk dilihat.

Link sumber youtube

1. https://youtu.be/iSWtldLAkbo

2. https://youtu.be/f9qN9y16kX4

3. https://youtu.be/Z7ijob_p3K4

Anda mungkin juga menyukai