Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN BAKTERI TAHAN ASAM

S
P
O

(BTA)
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

:
:
:
:

445/

SPO/KI/2016

5 Desember 2016
1/1

PUSKESMAS
KUMAI

dr. ABIMAYU
NIP 19700526 200501 1 011

1. Pengertian

2.
3.
4.

5.

Bakteri Tahan Asam adalah bakteri pada pengecatan Ziehl-Neelsen (ZN) tetap
mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga tidak mampu
mengikat warna kedua. Bakteri tersebut jika diamati di bawah mikroskop tampak
berwarna merah dengan warna dasar biru muda.
Tujuan
Menemukan dan mengidentifikasi Bakteri Tahan Asam yaitu mycobakterium
tuberculosis pada sampel sputum pasien.
Kebijakan
Keputusan Pimpinan Puskesmas Kumai Nomor: 445/ /SK/KI/2016 Tentang Jenis
Pemeriksaan
Referensi
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. https://id.scribd.com/document/317576160/SOP-3-pemeriksaan-sahli-docx
Langkah- A. Alat :
1. Pot dahak ( bermulut lebar, tutup ulir, steril, tidak mudah pecah dan bocor,
langkah
sekali pakai, berlabel )
2. Slide / objek glass
3. Ose / sengklit / lidi
4. Pensil kaca
5. Lampu spritus
6. Rak pewarnaan
7. Mikroskop
B. Bahan/Reagensia :
Larutan Ziehl Neelsen :
1. Larutan carbol fuchsin 0,3 %
2. Larutan Asam Alkohol 3 %
3. Larutan Methylen blue 0,3 %
C. Cara kerja :
1. Cara Membuat Sediaan Apus
a. Tulis nomor identitas atau nama pasien pada bagian ujung kaca
b. Pilih dan ambil bagian dahak yang purulen menggunakan lidi yang di
pipihkan ujungnya.
c. Buat sediaan yang berbentuk spiral-spiral kecil berulang yang tersebar rata
dengan ukuran 2 3 cm, tidak terlalu tebal atau tipis. Jika diletakkan di
atas tulisan masih bisa dibaca.
d. Keringkan di udara.
2. Cara pewarnaan Metode Ziehl Neelsen
a. Sediaan yang sudah kering di fiksasi diatas nyala api sebanyak 3 kali.
b. Letakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas pada rak
yang ditempatkan diatas bak cuci atau baskom, antara satu sediaan
dengan sediaan lainya masing-masing berjarak kurang lebih 1 jari.

c. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan larutan Karbol Fuchsin 0.3 %


d. Panasi dari bawah dengan sulut api lampu spritus setiap sediaan sampai
keluar uap tapi jangan sampai mendidih.
e. Diamkan selama 5 menit.
f. Kemudian bilas sediaan dengan hati-hati dengan air mengalir dan jangan
ada percikan ke sediaan yang lain.
g. Buang air dan genangi dengan larutan Asam Alcohol 3 % sampai tidak
tampak warna merah Karbol Fuchsin kemudian bilas dengan air mengalir
pelan. Jika warna merah masih ada lakukan dekolorisasi dengan Asam
aAlcohol selama 30 detik.
h. Kemudian genangi sediaan dengan larutan Methylen Blue 0.3 % biarkan
selama 10 20 detik
i. Bilas dengan air mengalir dan jangan ada percikan ke sediaan yang lain.
j. Keringkan sediaan pada rak pengering dan jangan dikeringkan dengan
kertas tissue.
3. Cara Pembacaan Sediaan Apus
a. Gunakan lensa Objektif 10 x untuk menetapkan focus dan menemukan
lapang pandang
b. Teteskan satu tetes minyak emersi pada permukaan sediaan
c. Putar lensa objektif 100x dengan hati-hati ke atas sediaan apus
d. Lakukkan pembacaan sediaan apus secara sistemastis untuk memastikan
hasil yang dilaporkan mewakili seluruh bagian sediaan.
e. Pembacaan dimulai dari ujung kiri ke kanan dan dilakukan pada sediaan
yang sel-selnya terlihat. Bila sediaan tampang kosong, geser pada lapang
padang berikunya.
f. Setelah selesai pembacaan, bersihkan minyak dari sediaan apus dengan
menggunakan kertas tissue lensa.
g. Hapus sisa imersi pada sediaan dengan menggunakan ujung kertas tissue
yang bersih
h. Simpan sediaan dalam kotak sediaan secara berurutan menurut nomer
register laboratorium untuk keperluan pemantapan mutu.
D. Nilai Normal :
Menurut Skala IUATLD ( Internatioanal Union Against Tubekulosis and Lung
Disease ):
Pengujian
Hasil
Penulisan

6.

0 BTA / 100 LP
1 9 BTA / 100 LP

Negative
Scanty

10 99 BTA / 100 LP
1 10 BTA / 1 LP
> 10 BTA / 1 LP

Positive 1
Positive 2
Positive 3

Bagan Alir
Persiapan Alat dan
Pasien

NEG (-)
Ditulis jumlah BTA yang
ditemukan
1+
2 +
3+

Melakukan pengumpulan specimen dahak :


Spesimen diambil dalam jangka waktu 2 hari yaitu :
- Pengumpulan Dahak Sewaktu
- Pengumpulan Dahak Pagi
- Pengumpulan dahak Sewaktu

Tulis nomor identitas pasien pada bagian ujung kaca kemudian buat
sediaan yang berbentuk spiral-spiral kecil berulang yang tersebar
rata dengan ukuran 2 3 cm, tidak terlalu tebal atau tipis. Jika
diletakkan di atas tulisan masih bisa dibaca dan Keringkan di udara.

Lakukan pewarnaan Metode Ziehl Neelsen

Amati sedian dibawah mikroskop


objektif 100x dengan oil emersi.

perbesaran lensa

Catat hasil pengamatan jika di temukan basil


gram negatif (batang berwarna merah) sesuai
skala IUATLD

7. Hal-hal

Sebelum melakukan pemeriksaan dahak, petugas laboratorium harus


menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti ; Jas Laboratorium, Masker,
yang perlu
Sarung tangan
diperhatika
2 Pasien Melakukan pengumpulan specimen dahak :
n
a Waktu : Spesimen diambil dalam jangka waktu 2 hari yaitu
- Pengumpulan Dahak Sewaktu
- Pengumpulan Dahak Pagi
- Pengumpulan dahak Sewaktu
Pengumpulan dahak dahak yang baik adalah dahak pagi hari atau pun dahak
semalam dengan jumlah dahak yang terkumpul sebanyak 3-5 ml setiap botol
dahak.
b Tempat : dahak dikeluarkan di ruang terbuka dan mendapat sinar matahari
langsung dan specimen di tamping dalam pot dahak yang sudah di beri label
yang jelas sesuai dengan nomer indentitas sediaan dahak (TB 06)
c Cara pengumpulan dahak :
1 Beri petunjuk kepada pasien untuk berkumur dengan air sebelum
mengeluarkan dahak dan bila memakai gigi palsu, lepaskan sebelum
berkumur.
2 Letakkan pot dahak yang sudah terbuka dekat dengan mulut dan
keluarkan dahak dalam pot dahak.
3 Tutup pot dahak dengan rapat dengan cara memutar tutupnya
4 Bila dahak sulit keluar, pasien dapat melakukan :
- Olahraga ringan kemudian menarik nafas dalam beberapa kali. Bila
terasa akan batuk nafas ditahan selama mungkin lalu disuruh batuk.
- Malam hari sebelum tidur banyak minum air atau menelan 1 tablet
glyseril guaykolat 200mg.
Bila Spesimen dahak jelek, pemeriksaan tetap dilakukan dengan mengambil
bagian yang paling mukopurulen (kuning kehijauan kental) dan diberi catatan bahwa
specimen tidak memenuhi syarat/ air liur

8. Unit Terkait

Laboratorium, Poli Umum, Rawat Inap, UGD

9. Dokumen
Terkait

1. Formulir Permintaan Pemeriksaan Laboratorium


2. Register Laboratorium
3. Formulir Hasil Pemeriksaan Laboratorium

10. Rekam
Historis
Perubahan

No.

Yang dirubah

Isi Perubahan

Tanggal
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai