Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA


PERCOBAAN I
“PENENTUAN MASSA JENIS DAN BOBOT JENIS”

DOSEN :
Weni Puspita, S. Si, Apt

KELOMPOK 2

Disusun Oleh :
 Alfiah (tidak mengikuti praktikum)
 Arief Sucifto
 Bachrul Alam
 Desi (tidak mengikuti praktikum)
 Desi Walfiani
 Fatihah Al-Munawwarah
 Hayati
 Nani Nuzrani
 Novita Sari
 Retno

AKADEMI FARMASI YARSI PONTIANAK


2015
PERCOBAAN I
PENENTUAN MASSA JENIS DAN BOBOT JENIS

A. Tujuan
1. Menentukan massa jenis dan bobot jenis beberapa zat cair
2. Menentukan massa jenis zat padat

B. Dasar Teori
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume
zat pada suhu tetentu (Biasanya 25oC). Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat terhadap
air dengan volume yang sama ditimbang di udara pada suhu yang sama (Anonim,1979).
Bobot jenis adalah rasio bobot suatu zat terhadap bobot zat baku yang volumenya sama
pada suhu yang sama dan dinyatakan dalam desimal. Penting untuk membedakan antara
kerapatan dan bobot jenis. Massa jenis adalah massa per satuan volume, yaitu bobot zat
per satuan volume. Sedangkan massa jenis adalah perbandingan antara bobot jenis suatu
zat dengan bobot jenis air pada suhu tertentu (biasanya dinyatakan sebagai 25o/25o, 25o/4o,
4o/4o). Untuk bidang farmasi, biasanya 25o/25o (Anonim,2006).
Menurut defenisi, massa jenis adalah perbandingan yang dinyatakan dalam desimal,
dari berat suatu zat terhadap berat dari standar dalam volume yang sama kedua zat
mempunyai temperature yang sama atau temperature yang telah diketahui. Air digunakan
untuk standar untuk zat cair dan padat, hydrogen atau udara untuk gas. Dalam farmasi,
perhitungan bobot jenis terutama menyangkut cairan, zat padat dan air merupakan pilihan
yang tepat untuk digunakan sebagai standar karena mudah didapat dan mudah dimurnikan
(Ansel H.C, 1989).
Misalnya, satu mililiter raksa berbobot 13,6 g, dengan demikian massa jenisnya
adalah13,6g/mL. Jika massa jenis dinyatakan sebagai satuan bobot dan volume, maka
bobot jenis merupakan bilangan abstrak. Bobot jenis menggambarkan hubungan antara
bobot suatu zat terhadap sebagian besar perhitungan dalam farmasi dan dinyatakan
memiliki bobot jenis 1,00. Sebagai perbandingan, bobot jenis gliserin adalah 1,25 , artinya
bobot gliserin 1,25 kali bobot volume air yang setara, dan bobot jenis alkohol adalah 0,81
, artinya bobot jenis alkohol 0,81 kali bobot volume air yang setara. (Ansel, 2006)
Zat yang memiliki bobot jenis lebih kecil dari 1,00 lebih ringan daripada air. Zat yang
memiliki bobot jenis lebih besar dari 1,00 lebih berat daripada air. Bobot jenis dinyatakan
dalam desimal dengan beberapa angka di belakang koma sebanyak akurasi yang
diperlukan pada penentuannya. Pada umumnya, dua angka di belakang koma sudah
mencukupi. Bobot jenis dapa dihitung, atau untuk senyawa khusus dapat ditemukan dalam
United States Pharmacopeia (USP) atau buku acuan lain.
Ada beberapa alat untuk mengukur bobot jenis dan massa jenis, yaitu menggunakan
piknometer,hidrometer, neraca hidrostatis (neraca air), neraca Reimann, neraca Mohr
Westphal (Sutoyo,1993).
Prinsip Kerja Hidrometer merupakan sebuah alat ukur besaran turunan yang menjadi
salah astu aplikasi dari Hukum Archimedes yang digunakan untuk mengukur massa jenis
zat cair.Sebuah benda dalam fluida (zat cair atau gas) mengalami gaya dari semua arah
yang dikerjakan oleh fluida di sekitarnya. Hukum Archimedes menyatakan bahwa sebuah
benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas seberat zat cair yang
dipindahkan oleh benda itu.Prinsip kerja Hidrometer menggunakan Hukum Archimedes.
Nilai massa jenis suatu zat cair dapat diketahui dengan membaca skala pada Hidrometer
yang ditempatkan mengapung pada zat cair.
Prinsip Metode Piknometer ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan
rungan yang ditempati cairan ini. Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang air.
Menurut peraturan apotek, harus digunakan piknometer yang sudah ditera, dengan isi
ruang dalam ml dan suhu tetentu (20oC). Ketelitian metode piknometer akan bertambah
sampai suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Optimun ini
terletak sekitar isi ruang 30 ml. Ada dua tipe piknometer, yaitu tipe botol dengan tipe pipet
(Roth, Herman J, 1994).
Pengujian bobot jenis dilakukan untuk menentukan 3 macam bobot jenis yaitu
(Lachman, 1994):
1. Bobot janis sejati (benar)
adalah perbandingan antara massa dan volume zat padat tanpa pori dan tanpa
ruang rongga. Penentuan bobot jenis sejati bahan berbentuk butir dan serbuk menuntut
bahan tersebut berada dalam bentuk sehalus mungkin, dilakukan dengan menggunakan
metode piknometer cairan atau metode manometer (Voigt, 1994).
2. Bobot jenis nyata
adalah volume yang membesar akibat adanya pori-pori yang menyebabkan
besarnya volume.
3. Bobot jenis efektif
Massa parikel dibagi volume partikel termausk pori yang tebuka dan tertutup.
Seperti titik lebur, titik didih atau indeks bias (bilangan bias). Kerapatan relatif
merupakan besaran spesifik zat. Besaran ini dapat digunakan untuk
pemeriksan konsentrasi dan kemurniaan senyawa aktif, senyawa bantu dan sediaan
farmasi. (Lachman, 1994)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah :


a. Temperatur
Dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat
menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya pada
suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk
menghitung bobot jenisnya.
b. Massa zat
Jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot jenisnya juga
menjadi lebih besar.
c. Volume zat
Jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung pula
dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot molekulnya serta
kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya.
d. Kekentalan/viskositas
suatu zat dapat juga mempengaruhi berat jenisnya.
Dalam bidang farmasi bobot jenis dan rapat jenis suatu zat atau cairan digunakan
sebagai salah satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair,
digunakan pula untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam
bentuk cairan, serta dapat pula diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat.
C. Alat dan Bahan

1. Alat :
a. Piknometer
b. Hidrometer
c. Gelas ukur
d. Beaker glass
e. Timbangan analitik

2. Bahan :
a. Aquadest
b. Sampel zat cair : gliserin, etanol 70%, paraffin cair
c. Sampel zat padat : amilum manihot, sulfur
D. Prosedur Kerja

1. PIKNOMETER

 Piknometer dibersihkan hingga tidak meninggalkan


bekas tetesan air dengan cara, setelah dibersihkan
dengan air suling dibilas dengan pelarut aseton atau
alkohol absolute.
 Piknometer dikeringkan di oven pada suhu 100℃
selama 1 jam, kemudian masukkan ke dalam
eksikator sampai dingin. Kemudian ditimbang
dengan neraca analitik (a gram)
 Piknometer diisi dengan air suling hingga penuh
kemudian ditimbang secara teliti menggunakan
neraca analitik (b gram)
 Piknometer dikosongkan, dicuci dengan air suling
kemudian dengan aseton. Setelah itu, digunakan
untuk menimbang sampel cairan
(c gram)
 Massa jenis dan bobot jenis zat cair tersebut
ditentukan dengan menggunakan rumus berikut :
(c−a)gram
a. Massa jenis (ρ) = ml

(c−a)gram
b. Bobot jenis (S) = (b−a)gram

HASIL
2. PIKNOMETER

 Piknometer dibersihkan hingga tidak meninggalkan


bekas tetesan air dengan cara setelah dibersihkan
dengan air suling dibilas dengan pelarut aseton dan
alkohol absolute
 Piknometer dikeringkan di oven pada suhu 100℃
selama 1 jam, kemudian masukkan ke dalam eksikator
sampai dingin
 Paraffin yang akan diukur diisi ke dalam piknometer
hingga penuh. Kemudian ditimbang secara teliti
menggunakan neraca analitik (a gram)
 Serbuk sampel sebanyak 1 gram (X gram) dimasukkan
ke dalam piknometer yang berisi paraffin. Segera
ditutup dan ditimbang dengan neraca analitik (d gram)
 Massa jenis zat padat tersebut ditentukan dengan
menggunakan rumus berikut :
 Massa jenis (ρ) zat padat =
X gram gram
((b+x)−d)gram
× ρ paraffin cair ( )
ml

HASIL
3. AQUADEST

 Cairan yang akan diukur dimasukkan ke dalam gelas ukur


1L
 Hidrometer yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam gelas
ukur tersebut
 Hasil yang terdapat pada Hidrometer dicatat

HASIL

4. ALKOHOL

 Cairan yang akan diukur dimasukkan ke dalam gelas ukur


1L
 Hidrometer yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam gelas
ukur tersebut
 Hasil yang terdapat pada Hidrometer dicatat

HASIL
E. DATA PENGAMATAN
a. Zat Cair
1. Gliserin
 Piknometer kosong = 33,00 ( a gram )
 Piknometer + aquades = 81,73 ( b gram )
 Piknometer + gliserin = 94,12 ( c gram )

(𝑐−𝑎)𝑔𝑟𝑎𝑚
 Massa jenis ( p ) =
𝑚𝑙

(94,12−33,00)𝑔𝑟𝑎𝑚
=
50 𝑚𝑙

= 1,2224 gram/ml

(𝑐−𝑎) 𝑔𝑟𝑎𝑚
 Bobot jenis (S) =
(𝑏−𝑎) 𝑔𝑟𝑎𝑚

(94,12−33,00) 𝑔𝑟𝑎𝑚
= (81,73−33,00)
𝑔𝑟𝑎𝑚

61,12 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
48,73 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 1,25 gram

2. Etanol 70%
 Piknometer kosong = 33,00 ( a gram )
 Piknometer + aquades = 81,73 ( b gram )
 Piknometer + etanol 70% = 79,91 ( c gram )

(𝑐−𝑎)𝑔𝑟𝑎𝑚
 Massa jenis ( p ) =
𝑚𝑙

(79,91−33,00)𝑔𝑟𝑎𝑚
=
50 𝑚𝑙

= 0,9382 gram/ml
(𝑐−𝑎) 𝑔𝑟𝑎𝑚
 Bobot jenis (S) =
(𝑏−𝑎) 𝑔𝑟𝑎𝑚

(79,91−33,00) 𝑔𝑟𝑎𝑚
= (81,73−33,00)
𝑔𝑟𝑎𝑚

46,91 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
48,73 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 0,96 gram

3. Parafin Cair
 Piknometer kosong = 33,00 ( a gram )
 Piknometer + aquades = 81,73 ( b gram )
 Piknometer + parafin cair = 75,36 ( c gram )

(𝑐−𝑎)𝑔𝑟𝑎𝑚
 Massa jenis ( p ) =
𝑚𝑙

(75,36−33,00)𝑔𝑟𝑎𝑚
=
50 𝑚𝑙

= 0,8472 gram/ml

(𝑐−𝑎) 𝑔𝑟𝑎𝑚
 Bobot jenis (S) =
(𝑏−𝑎) 𝑔𝑟𝑎𝑚

(75,36−33,00) 𝑔𝑟𝑎𝑚
= (81,73−33,00)
𝑔𝑟𝑎𝑚

42,36 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
48,73 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 0,87 gram
b. Zat Padat
1. Sulfur
 Pikno kosong = 35,14 g (a gram)
 Pikno + Parrafin Cair = 79,11 g (b gram)
 Pikno + Parrafin Cair + Sulfur = 79,49 g (d gram)
 XSulfur =1g

𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
 Massa jenis (ρ) zat padat = × ρpariffin cair g/ml
((𝑏+𝑥)−𝑑) 𝑔𝑟𝑎𝑚

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,8472 g/ml
((79,11+1)−79,49)𝑔𝑟𝑎𝑚

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,8472 g/ml
(80,11−79,49)

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,8472 g/ml
0,62 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 1,37 g/ml
𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
 Massa jenis (ρ) zat padat = ((𝑏+𝑥)−𝑑) 𝑔𝑟𝑎𝑚 × ρgliserin g/ml

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 1,2224 g/ml
((79,11+1)−79,49)𝑔𝑟𝑎𝑚

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 1,2224 g/ml
(80,11−79,49)

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 1,2224 g/ml
0,62 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 1,97 g/ml

𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
 Massa jenis (ρ) zat padat = × ρetanol 70% g/ml
((𝑏+𝑥)−𝑑) 𝑔𝑟𝑎𝑚

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,9382 g/ml
((79,11+1)−79,49)𝑔𝑟𝑎𝑚

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,9382 g/ml
(80,11−79,49)

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,9382 g/ml
0,62 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 1,51 g/ml
2. Amylum Manihot
 Pikno kosong = 35,14 g (a gram)
 Pikno + Parrafin Cair = 79,11 g (b gram)
 Pikno + Parrafin Cair + Amylum Manihot = 79,58 g (d gram)
 XAmylum Manihot =1g

𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
 Massa jenis (ρ) zat padat = × ρpariffin cair g/ml
((𝑏+𝑥)−𝑑) 𝑔𝑟𝑎𝑚

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,8472 g/ml
((79,11+1)−79,58)𝑔𝑟𝑎𝑚

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,8472 g/ml
(80,11−79,58)

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,8472 g/ml
0,53 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 1,598 g/ml

𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
 Massa jenis (ρ) zat padat = × ρgliserin g/ml
((𝑏+𝑥)−𝑑) 𝑔𝑟𝑎𝑚

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 1,2224 g/ml
((79,11+1)−79,58)𝑔𝑟𝑎𝑚

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 1,2224 g/ml
(80,11−79,58)

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 1,2224 g/ml
0,53 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 2,31 g/ml
𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
 Massa jenis (ρ) zat padat = × ρetanol 70% g/ml
((𝑏+𝑥)−𝑑) 𝑔𝑟𝑎𝑚

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,9382 g/ml
((79,11+1)−79,58)𝑔𝑟𝑎𝑚

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,9382 g/ml
(80,11−79,58)

1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,9382 g/ml
0,53 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 1,77 g/ml

3. Mengukur massa jenis dengan Hidrometer :


 Aquadest = 1,09 + ( 0,002 x 2 )
= 1,09 + 0,004
= 1,094
 Etanol 96% = 1,1 g/ml
F. Pembahasan
Massa jenis adalah perbandingan yang dinyatakan dalam desimal, dari berat
suatu zat terhadap berat dari standar dalam volume yang sama kedua zat mempunyai
temperature yang sama atau temperature yang telah diketahui. Air digunakan untuk
standar untuk zat cair dan padat, hydrogen atau udara untuk gas. Dalam farmasi,
perhitungan bobot jenis terutama menyangkut cairan, zat padat dan air merupakan
pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai standar karena mudah didapat dan mudah
dimurnikan. Fungsi massa jenis adalah untuk menentukan zat setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama.
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan
volume zat pada suhu tetentu. Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat terhadap air
dengan volume yang sama ditimbang di udara pada suhu yang sama. Bobot jenis adalah
rasio bobot suatu zat terhadap bobot zat baku yang volumenya sama pada suhu yang
sama dan dinyatakan dalam desimal. Penting untuk membedakan antara massa jenis
dan bobot jenis. Fungsi bobot jenis adalah untuk mengetahui kemurnian dari suatu zat
khususnya dalam bentuk larutan.
Piknometer adalah suatu alat yang terbuat dari kaca yang bentuknya mirip
dengan labu ukur kecil dengan kapasitas tertentu. Cara menggunakan piknometer
adalah melihat berapa volume dari piknometer (25 ml dan 50 ml), piknometer
ditimbang dalam keadaan kosong, memasukkan fluida yang akan diukur massa
jenisnya ke dalam piknometer tersebut, menutup piknometer apabila apabila volume
yang diisikan sudah tepat, menimbang massa fluida yang dimasukkan dengan cara
mengurangkan massa pikno berisi fluida dengan massa pikno kosong, setelah mendapat
data massa dan volume fluidanya, kemudian menetukan nilai massa jenis (ρ) fluida
dengan persamaan rho (ρ)= m/V=(massa pikno+isi) – (massa pikno kosong)/volume,
setelah itu piknometer dibersihkan dan dikeringkan.
Hidrometer adalah berupa pipa kaca yang ujungnya tertutup dan bagian
bawahnya tertutup pemberat pada bagian bawah. Bila alat ini dicelupkan dalam cairan
yang akan diperiksa maka angka yang terbaca menunjukkan bobot jenisnya. Cara kerja
hidrometer adalah mempersiapkan alat hidrometer serta zat cair yang akan diukur berat
jenisnya,kemudian zat cair yang akan diukur di masukkan ke dalam wadah, setelah itu
masukkan alat hidrometer ke tabung yang sudah berisi cairan yang akan diukur berat
jenisnya.
Fungsi eksikator adalah tempat menyimpan sampel yang harus bebas air,
meringankan dan mendinginkan sampel yang akan digunakan untuk uji kadar air.
Fungsi air suling sebagai pembersih piknometer adalah Fungsi aseton sebagai
pengering piknometer adalah untuk membilas piknometer agar cepat kering karna
aseton mudah menguap. Fungsi piknometer dipanaskan dalam oven pada suhu 100℃
selama satu jam adalah untuk mendapatkan bobot jenis piknometer sesungguhnya pada
saat piknometer dibilas masih tersisa tetesan zat cair tersebut dapat mempengaruhi
bobot jenis zat pada saat penimbangan.
G. KESIMPULAN

Bobot jenis merupakan perbandingan bobot zat tersebut terhadap air volume
sama yang ditimbang di udara pada suhu yang sama. Massa jenis merupakan suatu zat
yang didefinisikan sebagai massa zat tersebut persatuan volume. Massa jenis yang
paling besar adalah gliserin = 1,2224 g/ml dan massa jenis yang paling kecil adalah
paraffin cair = 0,8472 g/ml. Bobot jenis yang yang paling besar adalah gliserin = 1,25
g dan bobot jenis yang paling kecil adalah paraffin cair = 0,86 g.
Hasil dari praktikum:
 Zat cair
1. Massa jenis air menggunakan piknometer : 0,9746 g/ml
Massa jenis air menggunakan hidrometer : 1,094 g/ml
Bobot jenis air menggunakan piknometer :1g

2. Massa jenis gliserin menggunakan piknometer : 1,2224 g/ml


Bobot jenis gliserin menggunakan piknometer : 1,25 g

3. Massa jenis etanol 70% menggunakan piknometer : 0,9382 g/ml


Massa jenis etanol 70% menggunakan hidrometer : 1,1 g/ml
Bobot jenis etanol 70% menggunakan piknometer : 0,96 g

4. Massa jenis paraffin cair menggunakan piknometer : 0,8472 g/ml


Bobot jenis paraffin cair menggunakan piknometer : 0,86 g

 Zat padat
1. Sulfur :
 Massa jenis menggunakan paraffin cair dengan piknometer :1,37 g/ml
 Massa jenis menggunakan gliserin drngan piknometer :1,97 g/ml
 Massa jenis menggunakan etanol 70% dengan piknometer :1,52 g/ml

2. Amylum Manihot :
 Massa jenis menggunakan paraffin cair dengan piknometer :2,31 g/ml
 Massa jenis menggunakan gliserin dengan piknometer :1,598g/ml
 Massa jenis menggunakan etanol 70% dengan piknometer :1,77 g/ml
DAFTAR PUSTAKA

Anse, C Howard.1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press


Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes Ri
Martin, Alfred. 1993. Farmasi Fisika. Jakarta: Ui Press
Voight, Rudolf.1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi ke V. Yokyakarta: Ugm Press

Anda mungkin juga menyukai

  • Dilusi Dan Difusi
    Dilusi Dan Difusi
    Dokumen3 halaman
    Dilusi Dan Difusi
    Anonymous xRzLd937H
    Belum ada peringkat
  • MSDS
    MSDS
    Dokumen15 halaman
    MSDS
    Anonymous xRzLd937H
    Belum ada peringkat
  • Rajangan
    Rajangan
    Dokumen9 halaman
    Rajangan
    Anonymous xRzLd937H
    Belum ada peringkat
  • Shampo
    Shampo
    Dokumen15 halaman
    Shampo
    Anonymous xRzLd937H
    Belum ada peringkat
  • Karbohifrat
    Karbohifrat
    Dokumen8 halaman
    Karbohifrat
    Anonymous xRzLd937H
    Belum ada peringkat
  • Bobot Jenis
    Bobot Jenis
    Dokumen3 halaman
    Bobot Jenis
    Anonymous xRzLd937H
    Belum ada peringkat
  • PR Mikro Pewarnaan Bakteri Prosedur
    PR Mikro Pewarnaan Bakteri Prosedur
    Dokumen5 halaman
    PR Mikro Pewarnaan Bakteri Prosedur
    Anonymous xRzLd937H
    Belum ada peringkat
  • Daun Mengkudu
    Daun Mengkudu
    Dokumen2 halaman
    Daun Mengkudu
    Anonymous xRzLd937H
    Belum ada peringkat
  • Argentometri Mohr
    Argentometri Mohr
    Dokumen5 halaman
    Argentometri Mohr
    Anonymous xRzLd937H
    Belum ada peringkat