Bobot Jenis Dan Massa Jenis
Bobot Jenis Dan Massa Jenis
DOSEN :
Weni Puspita, S. Si, Apt
KELOMPOK 2
Disusun Oleh :
Alfiah (tidak mengikuti praktikum)
Arief Sucifto
Bachrul Alam
Desi (tidak mengikuti praktikum)
Desi Walfiani
Fatihah Al-Munawwarah
Hayati
Nani Nuzrani
Novita Sari
Retno
A. Tujuan
1. Menentukan massa jenis dan bobot jenis beberapa zat cair
2. Menentukan massa jenis zat padat
B. Dasar Teori
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume
zat pada suhu tetentu (Biasanya 25oC). Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat terhadap
air dengan volume yang sama ditimbang di udara pada suhu yang sama (Anonim,1979).
Bobot jenis adalah rasio bobot suatu zat terhadap bobot zat baku yang volumenya sama
pada suhu yang sama dan dinyatakan dalam desimal. Penting untuk membedakan antara
kerapatan dan bobot jenis. Massa jenis adalah massa per satuan volume, yaitu bobot zat
per satuan volume. Sedangkan massa jenis adalah perbandingan antara bobot jenis suatu
zat dengan bobot jenis air pada suhu tertentu (biasanya dinyatakan sebagai 25o/25o, 25o/4o,
4o/4o). Untuk bidang farmasi, biasanya 25o/25o (Anonim,2006).
Menurut defenisi, massa jenis adalah perbandingan yang dinyatakan dalam desimal,
dari berat suatu zat terhadap berat dari standar dalam volume yang sama kedua zat
mempunyai temperature yang sama atau temperature yang telah diketahui. Air digunakan
untuk standar untuk zat cair dan padat, hydrogen atau udara untuk gas. Dalam farmasi,
perhitungan bobot jenis terutama menyangkut cairan, zat padat dan air merupakan pilihan
yang tepat untuk digunakan sebagai standar karena mudah didapat dan mudah dimurnikan
(Ansel H.C, 1989).
Misalnya, satu mililiter raksa berbobot 13,6 g, dengan demikian massa jenisnya
adalah13,6g/mL. Jika massa jenis dinyatakan sebagai satuan bobot dan volume, maka
bobot jenis merupakan bilangan abstrak. Bobot jenis menggambarkan hubungan antara
bobot suatu zat terhadap sebagian besar perhitungan dalam farmasi dan dinyatakan
memiliki bobot jenis 1,00. Sebagai perbandingan, bobot jenis gliserin adalah 1,25 , artinya
bobot gliserin 1,25 kali bobot volume air yang setara, dan bobot jenis alkohol adalah 0,81
, artinya bobot jenis alkohol 0,81 kali bobot volume air yang setara. (Ansel, 2006)
Zat yang memiliki bobot jenis lebih kecil dari 1,00 lebih ringan daripada air. Zat yang
memiliki bobot jenis lebih besar dari 1,00 lebih berat daripada air. Bobot jenis dinyatakan
dalam desimal dengan beberapa angka di belakang koma sebanyak akurasi yang
diperlukan pada penentuannya. Pada umumnya, dua angka di belakang koma sudah
mencukupi. Bobot jenis dapa dihitung, atau untuk senyawa khusus dapat ditemukan dalam
United States Pharmacopeia (USP) atau buku acuan lain.
Ada beberapa alat untuk mengukur bobot jenis dan massa jenis, yaitu menggunakan
piknometer,hidrometer, neraca hidrostatis (neraca air), neraca Reimann, neraca Mohr
Westphal (Sutoyo,1993).
Prinsip Kerja Hidrometer merupakan sebuah alat ukur besaran turunan yang menjadi
salah astu aplikasi dari Hukum Archimedes yang digunakan untuk mengukur massa jenis
zat cair.Sebuah benda dalam fluida (zat cair atau gas) mengalami gaya dari semua arah
yang dikerjakan oleh fluida di sekitarnya. Hukum Archimedes menyatakan bahwa sebuah
benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas seberat zat cair yang
dipindahkan oleh benda itu.Prinsip kerja Hidrometer menggunakan Hukum Archimedes.
Nilai massa jenis suatu zat cair dapat diketahui dengan membaca skala pada Hidrometer
yang ditempatkan mengapung pada zat cair.
Prinsip Metode Piknometer ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan
rungan yang ditempati cairan ini. Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang air.
Menurut peraturan apotek, harus digunakan piknometer yang sudah ditera, dengan isi
ruang dalam ml dan suhu tetentu (20oC). Ketelitian metode piknometer akan bertambah
sampai suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Optimun ini
terletak sekitar isi ruang 30 ml. Ada dua tipe piknometer, yaitu tipe botol dengan tipe pipet
(Roth, Herman J, 1994).
Pengujian bobot jenis dilakukan untuk menentukan 3 macam bobot jenis yaitu
(Lachman, 1994):
1. Bobot janis sejati (benar)
adalah perbandingan antara massa dan volume zat padat tanpa pori dan tanpa
ruang rongga. Penentuan bobot jenis sejati bahan berbentuk butir dan serbuk menuntut
bahan tersebut berada dalam bentuk sehalus mungkin, dilakukan dengan menggunakan
metode piknometer cairan atau metode manometer (Voigt, 1994).
2. Bobot jenis nyata
adalah volume yang membesar akibat adanya pori-pori yang menyebabkan
besarnya volume.
3. Bobot jenis efektif
Massa parikel dibagi volume partikel termausk pori yang tebuka dan tertutup.
Seperti titik lebur, titik didih atau indeks bias (bilangan bias). Kerapatan relatif
merupakan besaran spesifik zat. Besaran ini dapat digunakan untuk
pemeriksan konsentrasi dan kemurniaan senyawa aktif, senyawa bantu dan sediaan
farmasi. (Lachman, 1994)
1. Alat :
a. Piknometer
b. Hidrometer
c. Gelas ukur
d. Beaker glass
e. Timbangan analitik
2. Bahan :
a. Aquadest
b. Sampel zat cair : gliserin, etanol 70%, paraffin cair
c. Sampel zat padat : amilum manihot, sulfur
D. Prosedur Kerja
1. PIKNOMETER
(c−a)gram
b. Bobot jenis (S) = (b−a)gram
HASIL
2. PIKNOMETER
HASIL
3. AQUADEST
HASIL
4. ALKOHOL
HASIL
E. DATA PENGAMATAN
a. Zat Cair
1. Gliserin
Piknometer kosong = 33,00 ( a gram )
Piknometer + aquades = 81,73 ( b gram )
Piknometer + gliserin = 94,12 ( c gram )
(𝑐−𝑎)𝑔𝑟𝑎𝑚
Massa jenis ( p ) =
𝑚𝑙
(94,12−33,00)𝑔𝑟𝑎𝑚
=
50 𝑚𝑙
= 1,2224 gram/ml
(𝑐−𝑎) 𝑔𝑟𝑎𝑚
Bobot jenis (S) =
(𝑏−𝑎) 𝑔𝑟𝑎𝑚
(94,12−33,00) 𝑔𝑟𝑎𝑚
= (81,73−33,00)
𝑔𝑟𝑎𝑚
61,12 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
48,73 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,25 gram
2. Etanol 70%
Piknometer kosong = 33,00 ( a gram )
Piknometer + aquades = 81,73 ( b gram )
Piknometer + etanol 70% = 79,91 ( c gram )
(𝑐−𝑎)𝑔𝑟𝑎𝑚
Massa jenis ( p ) =
𝑚𝑙
(79,91−33,00)𝑔𝑟𝑎𝑚
=
50 𝑚𝑙
= 0,9382 gram/ml
(𝑐−𝑎) 𝑔𝑟𝑎𝑚
Bobot jenis (S) =
(𝑏−𝑎) 𝑔𝑟𝑎𝑚
(79,91−33,00) 𝑔𝑟𝑎𝑚
= (81,73−33,00)
𝑔𝑟𝑎𝑚
46,91 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
48,73 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 0,96 gram
3. Parafin Cair
Piknometer kosong = 33,00 ( a gram )
Piknometer + aquades = 81,73 ( b gram )
Piknometer + parafin cair = 75,36 ( c gram )
(𝑐−𝑎)𝑔𝑟𝑎𝑚
Massa jenis ( p ) =
𝑚𝑙
(75,36−33,00)𝑔𝑟𝑎𝑚
=
50 𝑚𝑙
= 0,8472 gram/ml
(𝑐−𝑎) 𝑔𝑟𝑎𝑚
Bobot jenis (S) =
(𝑏−𝑎) 𝑔𝑟𝑎𝑚
(75,36−33,00) 𝑔𝑟𝑎𝑚
= (81,73−33,00)
𝑔𝑟𝑎𝑚
42,36 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
48,73 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 0,87 gram
b. Zat Padat
1. Sulfur
Pikno kosong = 35,14 g (a gram)
Pikno + Parrafin Cair = 79,11 g (b gram)
Pikno + Parrafin Cair + Sulfur = 79,49 g (d gram)
XSulfur =1g
𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
Massa jenis (ρ) zat padat = × ρpariffin cair g/ml
((𝑏+𝑥)−𝑑) 𝑔𝑟𝑎𝑚
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,8472 g/ml
((79,11+1)−79,49)𝑔𝑟𝑎𝑚
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,8472 g/ml
(80,11−79,49)
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,8472 g/ml
0,62 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,37 g/ml
𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
Massa jenis (ρ) zat padat = ((𝑏+𝑥)−𝑑) 𝑔𝑟𝑎𝑚 × ρgliserin g/ml
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 1,2224 g/ml
((79,11+1)−79,49)𝑔𝑟𝑎𝑚
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 1,2224 g/ml
(80,11−79,49)
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 1,2224 g/ml
0,62 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,97 g/ml
𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
Massa jenis (ρ) zat padat = × ρetanol 70% g/ml
((𝑏+𝑥)−𝑑) 𝑔𝑟𝑎𝑚
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,9382 g/ml
((79,11+1)−79,49)𝑔𝑟𝑎𝑚
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,9382 g/ml
(80,11−79,49)
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,9382 g/ml
0,62 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,51 g/ml
2. Amylum Manihot
Pikno kosong = 35,14 g (a gram)
Pikno + Parrafin Cair = 79,11 g (b gram)
Pikno + Parrafin Cair + Amylum Manihot = 79,58 g (d gram)
XAmylum Manihot =1g
𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
Massa jenis (ρ) zat padat = × ρpariffin cair g/ml
((𝑏+𝑥)−𝑑) 𝑔𝑟𝑎𝑚
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,8472 g/ml
((79,11+1)−79,58)𝑔𝑟𝑎𝑚
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,8472 g/ml
(80,11−79,58)
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,8472 g/ml
0,53 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,598 g/ml
𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
Massa jenis (ρ) zat padat = × ρgliserin g/ml
((𝑏+𝑥)−𝑑) 𝑔𝑟𝑎𝑚
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 1,2224 g/ml
((79,11+1)−79,58)𝑔𝑟𝑎𝑚
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 1,2224 g/ml
(80,11−79,58)
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 1,2224 g/ml
0,53 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 2,31 g/ml
𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
Massa jenis (ρ) zat padat = × ρetanol 70% g/ml
((𝑏+𝑥)−𝑑) 𝑔𝑟𝑎𝑚
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,9382 g/ml
((79,11+1)−79,58)𝑔𝑟𝑎𝑚
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,9382 g/ml
(80,11−79,58)
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 0,9382 g/ml
0,53 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,77 g/ml
Bobot jenis merupakan perbandingan bobot zat tersebut terhadap air volume
sama yang ditimbang di udara pada suhu yang sama. Massa jenis merupakan suatu zat
yang didefinisikan sebagai massa zat tersebut persatuan volume. Massa jenis yang
paling besar adalah gliserin = 1,2224 g/ml dan massa jenis yang paling kecil adalah
paraffin cair = 0,8472 g/ml. Bobot jenis yang yang paling besar adalah gliserin = 1,25
g dan bobot jenis yang paling kecil adalah paraffin cair = 0,86 g.
Hasil dari praktikum:
Zat cair
1. Massa jenis air menggunakan piknometer : 0,9746 g/ml
Massa jenis air menggunakan hidrometer : 1,094 g/ml
Bobot jenis air menggunakan piknometer :1g
Zat padat
1. Sulfur :
Massa jenis menggunakan paraffin cair dengan piknometer :1,37 g/ml
Massa jenis menggunakan gliserin drngan piknometer :1,97 g/ml
Massa jenis menggunakan etanol 70% dengan piknometer :1,52 g/ml
2. Amylum Manihot :
Massa jenis menggunakan paraffin cair dengan piknometer :2,31 g/ml
Massa jenis menggunakan gliserin dengan piknometer :1,598g/ml
Massa jenis menggunakan etanol 70% dengan piknometer :1,77 g/ml
DAFTAR PUSTAKA