Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vini Meilansari

NIRM : 2017-11-170
Kelas :C
Mata Kuliah : Mikrobiologi

Pewarnaan Khusus
Pewarnaan khusus adalah pewarnaan yang digunakan untuk mewarnai bagian-bagian sel
bakteri, misalnya flagel, spora, dan kapsul. Pewarnaan ini dipakai untuk mewarnai bagian-
bagian sel kuman atau kuman tertentu yang sukar diwarnai. Contohnya pewarnaan Gray,
Novel, Zettnow dll.

a. Pewarnaan Kapsul
Kapsul merupakan lapisan luar bergelatin yang disekresikan oleh sel dan yang
mengelilingi serta menempel pada dinding sel. Pewarnaan kapsul lebih sulit
dibandingkan dengan jenis prosedur pewarnaan diferensial lainnya karena bahan
kapsul bersifat larut air dan dapat dilepaskan dengan pembilasan berlebih. 
Pewarnaan kapsul yang sering digunakan adalah metode Burry. Metode Burry adalah
kombinasi dari pewarnaan negatif dan sederhana. Prinsip pewarnaan kapsul metode
burry adalah kapsul akan berwarna transparan, sel bakteri akan berwarna merah atau
biru sesuai dengan cat yang diberikan dengan latar belakang hitam.
  Contoh kuman berkapsul yaitu : 
          1.Klebsiella pneumoniae
              2. Bacillus subtilis
             3. Serratia marcencent

PROSEDUR KERJA
Metode : Burry Gins
Tujuan : Untuk melihat kapsul bakteri

Prinsip Kerja
Kapsul pada kuman tidak dapat mengikat zat warna, sehingga pada pemberian cat
tinta cina dan calbol fuchsin terlihat bulatan terang atau transparan dengan latar
belakang gelap dan badan kuman berwarna merah dari fuchsin.

Cara Kerja :
• Persiapkan 2 buah objek glass yang bersih dan bebas lemak
• Letakkan 1 ose tinta cina pada bagian pinggir objek glass
• Diambil 1 ose suspensi bakteri, campurkan dengan tinta cina sampai homogen
• Dengan ujung objek glass yang lain, buat hapusan, dibiarkan kering dan fiksasi
• Ditambahkan carbol fuchsin 1/10 selama 1 menit
• Sisa cat dibuang dan dikeringkan..
• Diperiksa dibawah mikroskop.

Interpretasi hasil : Kapsul: transparan dan Badan bakteri : warna merah


b. Pewarnaan Spora
Spora bakteri (endospora) tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan biasa,
diperlukan teknik pewarnaan khusus. Pewarnaan Klein adalah pewarnaan spora yang
paling banyak digunakan.
Endospora sulit diwarnai dengan metode Gram. Untuk pewarnaan endspores, perlu
dilakukan pemanasan supaya cat malachite hijau  bisa masuk ke dalam spora , seperti
halnya pada pewarnaan  Basil Tahan Asam dimana cat  carbol   fuschsin  harus
dipanaskan untuk bisa menembus  lapisan lilin asam mycolic  dari Mycobacterium.
  Contoh kuman berspora yaitu :
1. Bacillus mesentericus
2. Bacillus subtilis 
3.   Bacillus cereus
4.   Bacillus polymixa
5.   Bacillus spaericus
6. Escherichia coli
7. Clostridium perfringens
8. Syntrophospora

Prinsip Kerja:
Spora kuman mempunyai dinding yang tebal sehingga diperlukan pemanasan agar
pori-pori membesar zat warna fuchsin dapat masuk, dengan pencucian pori-pori
kembali mengecil menyebabkan zat warna fuchsin tidak dapat dilepas walaupun
dilunturkan dengan asam alkohol, sedangkan pada badan bakteri warna fuchsin
dilepaskan dan mengambil warna biru dari methylen blue.

Cara Kerja:
• Dibuat suspensi kuman, ditambah dengan carbol fuchsin sama banyak.
• Dipanaskan selama 6 menit pada api kecil atau pada penangas air 80oc
selama 10 menit.
• Dibuat sediaan dan dikeringkan.
• Dimasukkan kedalam H2SO4 1% selama 2 detik
• Dimasukkan kedalam alkohol sehingga tidak ada lagi warna merah
mengalir.
• Sediaan dicuci dengan air.
• Diwarnai dengan methylen blue selama 1 menit kemudian dicuci dan
dikeringkan.
• Diperiksa dibawah mikroskop.
c. Pewarnaan Flagel
Pewarnaan flagel dengan memberi suspense koloid garam asam tanat yang
tidak stabil, sehingga terbentuk presipitat tebal pada dinding sel dan flagel.
  Contoh kuman berkapsul yaitu :
1. Escherichia coli (E. coli)
2. Bacillus cereus

Prinsip Kerja:
Membuat organel tersebut dapat dilihat dengan cara melapisinya dengan mordant
dalam jumlah yang cukup. Dua metode pewarnaan flagella, yaitu metode Gray dan
metode Leifson. Metode Gray digunakan untuk mendapat hasil yang lebih baik dan
mengena walaupun dalam metode ini tidak dilakukan pencelupan yang khusus.

Cara Kerja:

• Cara GRAY:
1. Di dalam sebuah tabung reaksi dibuatlah suspensi kuman dari tanaman
(lebih baik diambil dari media ”zwerm agar” yaitu media untuk bulu
cambuk), 1 ose penuh disuspensikan dengan 1 ml air garam faal steril. 
2. Simpan dalam inkubator 37°C selama 2 jam (lebih). 
3. Satu ose dari suspensi ini diapuskan di atas objek gelas yang bersih,
keringkan dan fiksasi di atas api 3x. 
4. Pulas dengan larutan pewarnaan Gray : 10 detik. 
5. Cuci bersih dengan aquadest, kemudian dipulas dengan larutan
carbolfuchsin selama 10 detik. 
6. Cuci dengan aquadest, keringkan dengan kertas saring atau pada suhu
kamar. 
7. Lihat dengan mikroskop dan hasil pewarnaan:
Flagella (bulu cambuk) berwarna : merah jambu.

• Cara LEIFSON:
1. Sediakan suspensi bakteri dalam air sampai sedikit keruh, yang
diambil dari tanaman agar atau sediment dari bouillon.
2. Satu tetes dari suspensi diteteskan pada objek gelas sedemikian
rupa sehinggga tetesan mengalir pada objek. 
3. Keringkan (biarkan) kering pada suhu kamar, kemudian bubuhi
larutan pulas, biarkan 10 menit. 
4. Cuci dengan air, bubuhi dengan borax-methylen biru yang encer
(1,0 g borax + 0,1 g methylen biru dalam 100 ml aquadest),
biarkan 5-10 menit.
5. Cuci dengan air dan keringkan dengan kertas saring, lihat dengan
mikroskop. 
6. Hasil pewarnaan:
Flagella          : merah jambu.
Badan bakteri : agak kebiru-biruan. 

Anda mungkin juga menyukai