Anda di halaman 1dari 48

Respon Imun

terhadap Plak
Bakterial (biofilm)
 Rongga mulut bayi yg baru lahir bebas dari
mikroorganisme.
 Beberapa jam, terjadi kolonisasi bakteri.
 Streptococcus salivarius sudah tumbuh pada hari
pertama, begitu pula Veillonella alcalescens,
lactobasili dan Candida albicans.
 Actinomyces & kuman anaerob lainnya baru
tampak setelah 1 bulan kelahiran, sedangkan
Streptococcus sanguis & Streptococcus mutans
baru tumbuh mengikuti erupsi gigi sulung.
 Saat gigi mulai erupsi, dg cepat dilindungi lapisan
tipis glikoprotein yg disebut acquired pellicle.
 Glikoprotein pd saliva akan diserap dg spesifik pd
hidroksiapatit & melekat erat pd permukaan gigi.
 Plak gigi merupakan agregat sejumlah besar &
berbagai macam mikroorganisme pd permukaan
gigi.
 Plak gigi secara klinis didefinisikan sbg “struktur
deposit lunak yg membentuk biofilm, kuning
keabuan & menempel pd permukaan gigi atau
permukaan keras lainnya pd rongga mulut spt gigi
tiruan atau restorasi cekat”
 Plak gigi terdiri atas kumpulan mikroorganisme yg
berkembang biak dlm suatu matriks & melekat
erat pd permukaan gigi yg tidak dibersihkan
 Plak gigi berbeda dg deposit lain yg terdpt pd
rongga mulut spt material alba & kalkulus.
 Material alba merupakan akumulasi lunak dari bakteri
& sel jaringan yg strukturnya tdk sebaik plak shg
mudah dihilangkan dg semprotan air atau berkumur.
 Kalkulus adl deposit keras yg terbentuk dari
remineralisasi plak gigi yg umumnya dilapisi plak yg
tdk tereliminasi, sulit dibersihkan dg erkumur atau
menyikat gigi  scaling
1. Komponen plak gigi
 Plak gigi tdd sekumpulan sel dari berbagai spesies
bakteri yg berbeda serta matriks interbakteria; dg
komposisi heterogenous & bervariasi
 Komposisi plak gigi : 80% air & 20% senyawa
padat.
 Senyawa padat disusun oleh 40-5% protein
 13-18% karbohidrat
 10-14% lemak
 Protein dlm plak gigi disusun oleh berbagai asam
amino yg berasal dari saliva.
 Karbohidrat dlm bentuk sukrosa yg terkandung
dlm plak gigi akan dimetabolisme sehingga
membentuk polisakarida ekstraseluler.
 Mikroorganisme yg mampu membentuk
polisakarida ekstraseluler adl beberapa spesies
streptococcus spt S.mutans, S.bovie, S.sanguis &
S.salivarius
 Plak gigi bakterial mengandung 3 komponen
fungsional :
a. Organisme kariogenik, terutama S. mutans, L.
acidophilus & A. Viscosus
b. Organisme penyebab kelainan periodontal,
khususnya Bacteroides asaccharolyticus (gingivalis)
& Actinobacillus (actinomycetemcomitans)
c. Bahan adjuvan & supresif, yg paling potensial adl
lipopolisakarida (LPS), dekstran, levan & asam
lipoteikoat (LTA)
 Plak gigi mengandung 0,01% LPS, sekitar 8,5%
dekstran yg larut didalam air terutama ikatan
a(1 6), 1,4% dekstran yg tdk larut dlm air
khususnya ikatan a(13),1% levan & sejumlah
LTA.
2. Pembentukan plak gigi
 Awal pembentukan plak gigi dimulai dg
melekatnya bakteri aerob pd permukaan pelikel.
 Kuman yg pertama kali terlihat adl S. sanguis,
kemudian diikuti kuman yg lain.
 Namun perlekatan awal kuman ini pd
hidroksiapatit dilapisi pelikel yg lemah &
reversibel shg kolonisasi bakteri tdk terjadi.
 Plakdibentuk lapisan biofilm yg melekat erat pd
permukaan gigi yg disebut pelikel.

 Pertama kali, pelikel dibentuk oleh substansi saliva &


karbohidrat dari sisa-sisa makanan, selanjutnya
pelikel akan berikatan dg glikoprotein enamel yg
akan menjadi dasar pelekatan & media tumbuh bagi
bakteri.
 Proses pembentukan plak tdd 3 tahap :
1. Pembentukan lapisan acquired pellcle
2. Kolonisasi mikroorganisme bakteri
3. Maturasi plak gigi

o Pd tahap pertama, acquired pellicle merupakan suatu


lapisan tipis yg terbentuk akibat pengendapan
glikoprotein saliva pada enamel gigi. Lapisan ini tipis,
licin, tdk berwarna, translusen & aseluler.
 Acquired peliccle melekat pd permukaan gigi beberapa
saat setelah gigi dibersihkan. Tujuannya adl
melindungi email gigi dari aktivitas asam.

 Setelah acquired pellicle terbentuk, bakteri mulai


berproliferasi disertai dg pembentukan matriks
interbakterial yg tdd polisakarida ekstraseluler, yaitu
levan & dekstran yg juga mengandung protein saliva.
 Hanya bakteri-bakteri yg dpt membentuk
polisakarida ekstraseluler yg dpt tumbuh pd tahap
pertama, yaitu S.mutans, S.sanguis, S.salvarius &
S.bovis. Sehingga pd 24 jam pertama terbentuklah
lapisan tipis yg tdd jenis kokus pd proliferasi bakteri.

 Bakteritdk membentuk lapisan kontinu diatas


permukaan acquired pellicle melainkan sbg suatu
kelompok-kelompok aerob shg hanya
mikroorganisme aerob & fakultatif yg dpt &
berkembang biak.
 Streptococcus meliputi 50%dari seluruh populasi &
yg terbanyak adl S.sanguis.

 Perkembangbiakan bakteri membuat lapisan plak


bertambah tebal karena adanya hasil metabolisme &
adhesi dari bakteri-bakteri pd permukaan luar plak
shg lingkungan dibagian dlm plak berubah menjadi
anaerob.
 Setelah kolonisasi awal oleh streptococcus, berbagai
jenis mikroorganisme lain memasuki plak.
 Jika kebersihan mulut diabaikan, dalam waktu 2 – 4
hari, kokus negatif Gram & basilus akan bertambah
jumlahnya (7% menjadi 15%) dgn 15% diantaranya
tdd basilus yg bersifat an-aerob.
 Pada hari kelima, fusibacterium, actinomyces &
veillonella yg aerob akan bertambah jumlahnya.
 Pematangan plak pd hari ke 7 ditandai dg munculnya
bakteri jenis spirochaeta & vibrio, sementara jenis filamen
terus bertambah dgperhitungan paling menonjol pd
actinomyces naeslundi.
 Tahap maturasi plak, pergeseran bakteri dlm plak akibat
bertambahnya umur plak.
 Semakin lama plak terbentuk, terjadi kompetisi diantara
bakteri akibat terbatasnya jumlah makanan di dlm plak,
sehingga membatasi pertumbuhan bakteri.
 Gas hasil metabolisme bakteri juga dpt menghambat
pertumbuhan beberapa bakteri tertentu.
Formasi
pembentukan plak
Pembentukan plak gigi
 Setelah S.mutans serotipe c membentuk dekstran
ekstraseluler, baru terjadi perlekatan & agregasi
kuman pd permukaan email yg diikuti peningkatan
kolonisasi.
 Agregasi kuman terjadi karena adanya reseptor
dekstran pd permukaan sel sehingga terjadi
interaksi antarsel selama pembentukan plak gigi.
 Kuman lain spt S.sanguis juga mampu mensintesis
dekstran ekstraseluler dari sukrosa, namun
dibentuk adl dekstran ikatan a(16) yg mudah
larut dlm didalam air & kuman ini tdk mempunyai
reseptor dekstran pd permukaan sel.
 S.mutans serotipe C lebih banyak mensintesis
dekstran ikatan a(13) yg tdk larut didlm air shg
lebih efisien dlm membentuk plak gigi.
 S.mutans juga membentuk levan walau tdk sebanyak yg
dibentuk oleh S.salivarius & A.viscosus.
 Levan akan dihidrolisis dg cepat oleh kuman-kuman
didalam plak. Karena itu, levan tdk seefisien dekstran
dlm membentuk plak gigi.
 Metabolisme sukrosa ekstraseluler oleh S.mutans
serotipe C dg produk dekstran ikatan a(13) yg tdk
larut didalam air, sangat berperan dlm mekanisme
pembentukan plak gigi & peningkatan kolonisasi
kuman didalam plak
Peningkatan kolonisasi kuman-kuman ini terjadi
karena agregasi kuman melalui 3 dasar interaksi,
yaitu
a. Pelekatan kuman pd permukaan gigi.
b. Perlekatan homotipik antarsel yg sama
c. Perlekatan heterotipik antarsel berbeda.
 Dekstran ikatan a(13) bertindak sbg mediator
agregasi antara S.mutans, S.sanguis & A.viscosus.

 Dektran yg pembentukannya dikatalisis oleh


glukosiltransferase (GTF), merupakan ekspresi
esensial virulensi S.mutans
Klasifikasi plak pd permukaan gigi
Berdasarkan posisinya pd permukaan gigi :
o Plak supragingiva
 terdapat pd margin gingiva yg dpt dijumpai setelah 1 jam
pembersihan gigi
 Penyebab utama  gingivitis
 Umunya menunujkkan organisasi bertingkat dari akumulasi
berlapis bakteri morphotypes.
o Plak subgingival
 Terdapat dibawah margin gingiva, diantara gigi & epitel
jungsional
 Penyebab utama  periodontitis
 Mikrobiota subgingival berbeda komposisinya dg plak
subgingival, karena ketersediaan darah & potensi reduksi-
oksidasi rendah yg mencirikan lingkungan an-aerobik
3. Respon imun terhadap plak gigi
Dental plaque – bacterial biofilm :
 Extracellular matrix yang melekat pada pada biofilm akan
memicu interaksi bakterial pada jalur spesifik & non-
spesifik
 Bentuk
yg khas dari biofilm menjadi tempat yang
memadai utk pertumbuhan & simbiosis mikrobiota.
 Panahbesar menggambarkan aliran cairan melalui kanal
besar & kecil yg diduga membawa makanan & produk
metabolit
Pelepasan bakteri & respon host

Vesikel yg dilepaskan dari permukaan plak gigi berinteraksi dg sel-sel monosit & sel –
sel endotel. Pelepasan lipopolisakarida & protein oleh bakteri menjadi bentuk komukasi
antara plak gigi dan host.
Aktifasi langsung mempengaruhi endotelium utk menarik leukosit.
Aktifasi tdk langsung merupakan interaksi awal dengan monosit yg melepaskan sitokin
setelah distimulasi oleh bakteri.
Interaksi – interaksi tersebut menghasilkan keluarnya leukosit dari pembuluh darah
disekitar jaringan yg bertujuan utk menghilangkan stimulus bakteri.
Plak gigi & respon imun
 Plak gigi yg dipecah dg cara ultrasonifikasi dpt
menginduksi peningkatan sintesis DNA limfosit yg
sdh disensitisasi dg beberapa antigen plak gigi.
 Limfosit T & limfosit B merespon antigen plak,
walaupun komponen bakteri tunggal yg direspon
berbeda.
 Limfosit T merespon fraksi protein, sedangkan
limfosit B merespon lipoprotein Veillonella
 Limfosit yg tersensitisasi merespon plak gigi dg
melepaskan mediator limfokin.
 Faktor mitogenik & kemotaktik, terutama
dilepaskan oleh sel T, sedangkan sel B melepaskan
osteoclast activating factor (OAF).
 Limfosit merupakan mediator sitotoksik utk
fibroblas gingiva manusia.
 Bersama dg OAF yg menyebabkan resorpsi tulang
shg terjadi kerusakan tulang alveolar.
 Faktor mitogenik akan merangsang proliferasi
limfosit yg tdk tersensitisasi & akan meningkatkan
reaksi selulernya.

 Utk mengkontrol reaksi seluler akan dilepaskan


sel-sel & faktor supresor baik spesifik & non
spesifik
 Akumulasi plak gigi bakterial disekitar gingiva dpt
merangsang respon imun seluler melalui penetrasi
antigen plak gigi ke epitel jungsional.
 Faktor-faktor yg berhubungan dg keradangan gingiva
mempunyai korelasi dg peningkatan transformasi
limfosit & pelepasan faktor penghambat migrasi
makrofag (macrofag migration inhibition
factor/MIF)
 Selain itu, sel memori utk beberapa antigen plak gigi
juga distimulasi.
 Plak gigi juga bertindak sbg adjuvan endogen yg
berpotensi menstimulasi limfosit T & limfosit B.
 Efek imunopotensiasi plak gigi ini dpt disebabkan
kandungan mitogen poliklonal sel B yaitu
substansi yg dihasilkan berbagai bakteri yg
mampu menstimulasi limfosit B secara non
spesifik utk memproduksi imunoglobulin.
 LPS bakteri negatif Gram, dekstran yg disintesis
oleh S. mutans & S. sanguis, serta kemungkinan
levan yg disintesis oleh A.viscosus, merupakan
kandidat yg berpotensi sbg mitogen & antigen.
 Sejumlah organisme negatif Gram yg berkaitan dg
kelainan periodontal juga mempunyai sifat yg
berpotensi mengaktivasi poliklonal sel B
Plak gigi tidak menunjukkan efek imunosupresi,
tetapi efek ini dpt terjadi bila diberikan sebelum
pemberian antigen,
 misal pemberian LPS atau levan sebelum antigennya
akan memicu imunosupresi
 Namun bila diberikan setelah antigennya justru akan
meningkatkan respons imunnya.
 Antibodi menyebabkan antigen plak gigi
membentuk kompleks imun yyg dpt mengaktivasi
jalur klasik sistem komplemen.
 Plak gigi & beberapa komponen spt LPS dpt
mengaktivasi sistem komplemen jalur alternatif.
 Plak bakteri positif Gram dpt mengaktivasi jalur
klasik & jalur alternatif sistem komplemen
 Transport fagosit dari pembuluh darah ke situs
ekstravaskular melalui proses aktif yg dimediatori
oleh faktor kemotaktikyg diinduksi C3a & C5a.

 Kemudian akumulasi fagosit terlibat dalam


fagositosis yg walaupun tdk spesifik tetapi dpt
meningkatkan opsonisasi.
 Fagositosis komponen plak gigi mempunyai fungsi
ganda :
 Bakteri & produknya ditelan dan dihancurkan
melalui berbagai reaksi enzimatik
 Antigen diproses & disajikan kepada sel
imunokompeten utk menginduksi respon imun.
 Plak gigi & LPS sangat potensial menginduksi
fagosit utk melepaskan enzim-enzim hidrolitik.
 Bakteri positif Gram yg berasal dari plak gigi mampu
menginduksi pelepasan hidrolase lisosom PMN
leukosit, bakteri ini mensintesis polisakarida
ekstraseluler.
 Plak gigi merangsang makrofag melepaskan
hidrolase lisosom & sel-selnya menjadi aktif yg
ditunjukkan dg peningkatan ukuran & kandungan
enzim-enzim non lisosom tertentu
Ringkasan
 Respon imun terhadap plak gigi bervariasi &
kompleks
 Sejumlah bakteri positif Gram & negatif Gram
beserta produknya spt lipopolisakarida (LPS),
asam lipoteikoat (LTA), dekstran & levan mampu
menstimulasi respon imun.
 Dua jalur komplemen yaitu klasik & alternatif
diaktivasi.
 Limfosit distimulasi, limfokin dilepaskan &
makrofag menjadi aktif.
 Reaksi potensial ini diatur melalui efek potensiasi &
supresi oleh beberapa komponen yg ada didalam
plak gigi yg akan menghasilkan respon inflamasi
kronis yg terlokalisasi.
 Efek toksik langsung komponen plak pd jaringan
gusi mempunyai andil pd reaksi inflamasi lanjut
 Akumulasi plak gigi yg berkaitan dg inflamasi gingiva
berkorelasi dg peningkatan transformasilimfosit &
pelepasan MIF.
 Aktivasi komplemen merupakan pemicu timbulnya
respon inflamasi yg kompleks karena pelepasan histamin
oleh mastosit yg diinduksi oleh C3a & C5a
 Kedua komponen komplemen menyebabkan agregasi
platelet shg terjadi pembekuan intravaskular.
 Kejadian ini dapat menghambat penyebaran bakteri,
namun juga mengakibatkan kerusakan jaringan karena
kurangnya pasokan darah.
 Aktivasi komplemen diakhiri dg sintesis prostaglandin E
yg dpt mengakibatkan resorpsi tulang.
 Akibat respon imun seluler terhadap plak gigi,
kolagenase juga disekresikan oleh makrofag yg
diaktivasi oleh LPS sehingga terjadi degradasi
kolagen.
 Enzim lisosom merupakan agen potensial yg dpt
mengakibatkan kerusakan jaringan.
 OAF juga dilepaskan oleh limfosit yg teraktivasi
shg terjadi resorpsi tulang alveolar.

Anda mungkin juga menyukai