Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KLOTER (3) Tanggal : 28 mei 2022

Disusun oleh : Vina Asri (2021210160)

Erens Zeta Anugerah Adrin (2021210157)

Tadasyah Leecofani Ismail (2021210162)

Fera Yulianti (2021210163)

Dian Lestari (2021210158)

Selvian Adventis Gulo (2021210152)

Dhio mohammad (2021210147)

Fitri Nur Rahmadina (2021210164)

Sinta Rahayusari (2021210153)

Judul :
1. Teknik pewarnaan sederhana bakteri Escherichia coli, Bacillus subtillis, Streptococcus aureus
2. Teknik pewarnaan Gram bakteri Escherichia coli, Bacillus subtillis, Streptococcus aureus
3. Teknik pewarnaan spora bakteri Bacillus subtilius

Latar belakang :
Teknik Pewarnaan Bakteri
Pewarnaan bakteri bertujuan untuk mempelajari morfologi mikroba mulai dari bentuk dan rangkaian,
mempelajari bakteri-bakteri ke dalam struktur khusus yang hanya dimiliki oleh beberapa mikroorganisme
dan untuk membedakan bakteri-bateri tersebut ke dalam kelompok-kelompok untuk mengklasifikasikan
dan diagnosis. Suatu pewarna ( dye) adalah senyawa organik yang mengandung cincin benzena dan suatu
gugus kromofor dan auksokrom. Ada berbagai macam teknik pewarnaan bakteri yang sering
dilakukan/diuji salah satunya adalah Teknik Pewarnaan Sederhana. Dalam pewarnaan sederhana akan
menggunakan pewarna tunggal untuk tujuan visualisasi bentuk morfologis dan susunannya ( rantai,
pasangan, kluster atau tetrad). Biasanya menggunakan pewarna basa yang akan berikatan dengan
asalmnukleat dan komponen dinding sel bakteri yang muatannya negatif. Pewarna nya yaitu : karbol
fuchsin, metilen blue dan kristal violet.
Teknik pewarnaan Gram
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakter menjadi
dua kelompok besar, yaitu gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel
mereka. Metode tersebut diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan DenmarkHans Christian Gram
(1853-1938) yang mengembangkan teknik tersebut pada tahun 1884 untuk membedakan antara
Pneumococcus dan bakteri Klebsiella Pneumonia. (Karmana,2008).
Prinsip pewarnaan Gram adalah kemampuan dinding sel terhadap zat warna dasar (Kristal violet) setelah
pencucian alkohol 96%. Bakteri Gram positif terlihat berwarna ungu karena dinding selnya mengikat Kristal
violet lebih kuat, sedangkan sel Gram negatif mengandung lebih banyak lipid sehingga pori-pori mudah
membesar dan Kristal violet mudah larut saat pencucian alkohol (Fardiaz, 1989).

Alat dan bahan :


Alat = bahan =
1. Pembakar bunsen 1. Kultur biakan miring Escherichia Coli
2. Cover glass dan objek glass 2. Pewarna karbol fuchsin
3. Jarum ose 3. Minyak imersi
4. Pipet tetes 4. NaCl
5. Mikroskop 5. Air suling
6. Kertas saring/perkamen
7. Penjepit kaca benda

Alat dan Bahan Pewarnaan Gram


Alat :
1. Objek glass
2. Jarum ose
3. Pipet tetes
4. Kertas saring
5. Mikroskop
6. Penjepit kaca benda
7. Pembakar Bunsen
Bahan :
1. Kultur biakan bakteri bunsen E. Coli, S. Aureus, B. Subtilis
2. Alkohol 96 %
3. Karbol Fuchsin
4. Larutan Lugol
Metodologi :

● Penyiapan preparat apusan Bakterii Escherichia Coli


1. Disiapkan kaca preparat yang dibersihkan dengan alkohol untuk menghilangkan
lemak yang menempel. Jarum ose di pijar dengan bunsen lalu diamkan sebentar
2. Kaca preparat diberi nama dan tanda areal bakter
3. Ambil 1 sengkelit biakan bakteri dan diteteskan NaCl dikaca preparat sebelum
dioleskan jarum ose ke kaca preparat. Ratakan sesuai tanda area bakteri hingga
diperoleh apusan tipis.
4. Pijarkan ose kembali lalu fiksasi apusan bakteri dengan dilewatkan pada bunsen
hingga kering terbentuk lapisan tipis.
● Pewarnaan sederhana
1. Preparat yang telah difiksasi lalu dijepit dengan penjepit lalu letakkan di tempat
pewarnaan.
2. Dituang zat warna yang sesuai , dalam uji ini digunakan karbol fuchsin untuk
pewarna E.Coli , diteteskan secukupnya diamkan selama 60 detik
3. Zat warna dibuang dengan air mengalir secara hati hati
4. Preparat dikeringkan dengan kertas saring/perkamen
5. Amati hasil pewarnaan
● Pewarnaan Gram
1. Preparat yang telah dikeringkan dan difiksasi, dituangi karbol gentian violet (pewarna primer).
Diamkan selama 5 menit
● Zat warna dibuang, preparat dituangi larutan lugol. Diamkan selama 45 - 60 detik
● Preparat dimasukkan dalam silinder yang berisi alkohol 96 % sambil digoyangkan selama 30
detik
● Bilas dengan air kran
● Preparat dituangi dengan karbol Fuchsin. Diamkan selama 1 - 2 menit
● Zat warna dibilas dengan air kran yang mengalir. Keringkan diantara kertas saring
● Amati hasil pewarnaan
● pewarnaan spora
Hasil Praktikum Pewarnaan Sederhana:

( Vina Asri_praktikan 4_2021210160)

Kultur biakan bakteri Escherichia Coli pewarnaan bakteri dengan apusan bakteri yang telah
Karbol fuchsin dan dibilas diwarnai dan dikeringkan

Gambar mikroskop Bakteri E.Coli gambar mikroskop Bakteria E.coli


Perbesaran 1000x ( 10x100) perbesaran 400x (10x40)

Bentuk = basil / batang pendek ( monobasil)


Warna = merah
Koloni = berkelompok

Hasil Praktikum Pewarnaan Gram

Bakteri Streptococcus Aureus


( Selvian Adventis Gulo, 2021210152 )
Bakteri Bacillus Subtillis
( Sinta Rahayusari, 2021210153 )

Bakteri Bacillus Subtillis Larutan Lugol

Gambar Mikroskop B. Subtillis 100 x Gambar Mikroskop B. Subtillis 40 x


Pembahasan :
1. Percobaan ini dilakukan uji pewarnaan bakteri Escherichia Coli dengan teknik pewarnaan
sederhana. Percobaan dilakukan dengan teknik aseptis untuk mencegah praktikan terkena
kontaminasi bakteri.
2. Perwarna yang digunakan dalam teknik pewarnaan sederhana dalam uji ini adalah karbol fuchsin
yang sesuai dengan tipe kelompok dari bakteri E.Coli dimana pewarna basa akan berikatan dengan
asam nukelat dan komponen dinding sel bakteri yang bermuatan negatif termasuk bakteri
Escherichia Coli yang merupakan gram negatif golongan enterobacteria
3. Pada saat melakukan teknik pewarnaan, dilakukan terlebih dahulu fiksasi dengan tujuan untuk
menginaktivasi enzim yang mungkin dapat merusak morfologi struktur sel sehingga sel tidak
berubah saat diwarnai dan diamati. Fiksasi dapat dilakukan secara fisika (pemanasan) dan kimia
(menggunakan senyawa kimia yang dapat berpenetrasi ke dalam komponen sel sehingga sel inaktif
dan tidak bergerak).
4. Minyak emersi digunakan untuk meningkatkan indeks bias pada perbesaran 1000x. Apabila
semakin kecil daya pisah, kemampuan lensa akan semakin kuat untuk memisahkan kedua titik yang
berdekatan pada preparat atau objek sehingga struktur benda terlihat jelas. Daya pisah ini dapat
diperkuat dengan memperbesar indeks bias. Pada praktikum menggunakan perbesaran 400x dan
1000x untuk melihat morfologi dari bakteri E.Coli.

Kesimpulan :
1. Pada praktikum hasil pengamatan dari preparat bakteri Escherichia Coli tampak bahwa, morfologi
dari bakteri berwarna merah dan berkelompok dengan bentuk batang/basil yang pendek-pendek
pada mikroskop perbesaran 1000x

Daftar Pustaka :
Pratiwi, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Tim penyusun Diktat Praktikum. 2020. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi I. Laboratorium Mikrobiologi
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai