Anda di halaman 1dari 24

1.

Nyonya A 56 TAHUN , BB 78 KILO , TINGGI BADAN 165 DATANG KE POLI PENYAKIT DALAM
DENGAN KELUHAN PUSING,LEMAS, MUAL TIDAK NAFSU MAKAN VOLUME URIN
BERKURANG. Riwayat penyakit hipertensi, hiperkolestrolemia, dan DM tipe 2 . pengobatan
yang sedang digunakan verapamil 180 mg , 1 kali perhari gliklazid 80 mg 2 kali perhari
atorvastatin 40mg 1 kali sehari . pemeriksaan darah 166/110 mm/hg hasil pemeriksaaan lab
menunjukkn hasil :
HB 9.6 G/DL (11-18)
Kreatinin 6.8 mg/dl (0.7-1.3mg/dl)
Ureum 90 mg/DL (20-40 mg/Dl)
Natrium 138 mmo/L (135 -150 mmol/l)
Kalium 6,1 mmol/L(3.5-5mmol/L)
Fosfat 8,7 mg/dl (2,5-4,9)
Kalsium 10,3 (8-10,2)
Pasien didiagnosa penyakit ginjal kronik
Bagaiman mengatasi drug related problem terkait pembelian verapamil sebagai anti
hipertensi
a. Mengganti verapamil dengan ace inhitor
b. Menurunkan dosis verapamil menjadi 90mg 1 x sehari
c. Memberikan jeda 2 jam antara verapamil dnegan glikazit .
d. Mengganti verapamil dengan diltiazen
e. verapamil diberikan 180 mg 2 x sehari .
2. Nyonya A 56 TAHUN , BB 78 KILO , TINGGI BADAN 165 DATANG KE POLI PENYAKIT DALAM
DENGAN KELUHAN PUSING,LEMAS, MUAL TIDAK NAFSU MAKAN VOLUME URIN
BERKURANG. Riwayat penyakit hipertensi, hiperkolestrolemia, dan DM tipe 2 . pengobatan
yang sedang digunakan verapamil 180 mg , 1 kali perhari gliklazid 80 mg 2 kali perhari
atorvastatin 40mg 1 kali sehari . pemeriksaan darah 166/110 mm/hg hasil pemeriksaaan lab
menunjukkn hasil :
HB 9.6 G/DL (11-18)
Kreatinin 6.8 mg/dl (0.7-1.3mg/dl)
Ureum 90 mg/DL (20-40 mg/Dl)
Natrium 138 mmo/L (135
Fosfat 8,7 mg/dl (2,5-4,9)
Kalsium 10,3 (8-10,2)
Pasien didiagnosa penyakit ginjal kronik
Apakah obat yang di kontraindikasikan untuk tuan R ?
a. Glikazit
b. Perindopril
c. Metformin
d. Karbamazepin
e. Simvastatin
3. Apakah drug related terkait penggunaan antihipertensi verapamil untuk pasien dengan
penyakit kronik dan DM tipe 2?
a. Obat tidak efektif
b. Dosis pemberian terlalu tinggi
c. Inetraksi antara verapamil dan gliklazid
d. Tidak ada indikasi medis
e. Frekuensi pemberian kurang
4. TUAN R 53 tahun BB 68 , TB 145 Datang ke poli penyakit dalam volume urin berkurang ,
mual , muntah, udema , tidak nafsu makan riwayat penyakit , hipertensi DM tipe 2 dan
epilepsi. Pengobatan yang sedang digunakan perindopril 4mg 1 x sehari , glikazit 80 mg 2x
sehari , metformin 500 mg 3 kali sehari , karbamazebin 100mg 2 kali sehari , simfastatin 40
mg 1 kali sehari ,
hasil pemeriksaan menunjukkan:
keratinin 7.2 mg/dl (0.7 – 1.3 mg/DL )
Ureum 120 mg/dl (20 – 40 )
natrium 138 mmol/l ( 135 – 150
kalium 6.1 (3.5 – 5 )
pasien didiagnosa ginjal kronik
Jika dilihat dari nilai clearance kreatinin apakah tingkat ginjal kronis yang diambil tuan R
a. Tingkat 1
b. Tingkat 2
c. Tingkat 3
d. Tingkat 4
e. Tingkat 5 ( GFR 11,375)
5. TUAN R 53 tahun BB 68 , TB 145 Datang ke poli penyakit dalam volume urin berkurang ,
mual , muntah, udema , tidak nafsu makan riwayat penyakit , hipertensi DM tipe 2 dan
epilepsi. Pengobatan yang sedang digunakan perindopril 4mg 1 x sehari , glikazit 80 mg 2x
sehari , metformin 500 mg 3 kali sehari , karbamazebin 100mg 2 kali sehari , simfastatin 40
mg 1 kali sehari ,
hasil pemeriksaan menunjukkan:
keratinin 7.2 mg/dl (0.7 – 1.3 mg/DL )
Ureum 120 mg/dl (20 – 40 )
natrium 138 mmol/l ( 135 – 150
kalium 6.1 (3.5 – 5 )
pasien didiagnosa ginjal kronik
jika tekanan darah tidak terkendali dengan pemberian peridopril saja, apakah antihipertensi
tambahan yang direkomendasikan?
a. Losartan (ARB)
b. Furosemide (loop diuretic)
c. Metildopa
d. Hidralazin (vasodilator)
e. Natrium nitropruside
6. Tuan R 35 Tahun bb 68 kg TB 145cm datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan volume
urine berkurang , mual , muntah, udema tidak nafsu makan Riwayat penyakit DM tipe 2 ,
Hipertensi dan epilepsy. Pengobatan yang sedang digunakan perindopril 4mg satu kali sehari
, gliklazit 80mg 2 kali perhari, Metformin 500mg tiga kali sehari , karbamazepin 100mg 2 kali
sehari , simfastatin 40mg satu kali sehari
Hasil pemeriksaan lab :
keratinin 7.2 mg/dl (0.7 – 1.3 mg/DL )
Ureum 120 mg/dl (20 – 40 )
natrium 138 mmol/l ( 135 – 150
kalium 6.1 (3.5 – 5 )
pasien didiagnosa ginjal kronik
Apakah rekomendasi anda sebagai apoteker untuk membantu mengatasi abnormalitas
kadar kalium Tuan R
a. Menurunkan dosis hidroklortiazid
b. Menambahkan sevelamer
c. Meningkatkan dosis perindopril
d. Menambahkan diuretic spironolakton
e. Menambahkan kation resin penukar ion
7. Tuan R 35 Tahun bb 68 kg TB 145cm datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan volume
urine berkurang , mual , muntah, udema tidak nafsu makan. Riwayat penyakit DM tipe 2 ,
Hipertensi dan epilepsy. Pengobatan yang sedang digunakan perindopril 4mg satu kali sehari
, gliklazit 80mg 2 kali perhari, Metformin 500mg tiga kali sehari , karbamazepin 100mg 2 kali
sehari , simvastatin 40mg satu kali sehari
Hasil pemeriksaan lab :
keratinin 7.2 mg/dl (0.7 – 1.3 mg/DL )
Ureum 120 mg/dl (20 – 40 )
natrium 138 mmol/l ( 135 – 150
kalium 6.1 (3.5 – 5 )
pasien didiagnosa ginjal kronik
Apakah potential drug related problem yang dapat dialami pasien
a. verapamil dapat menurunkan kadar dan toksiktitas karbamazemin
b. verapamil dapat meningkatkan resiko rapdomiolisis dengan adanya simvastatin
c. Karbamazepin menghambat metabolisme simvastatin menurukan efek simvatatin (
harusnya menginduksi metabolism)
d. metformin meningkatkan ekspresi perindopril sehinggah efektivitas berkurang
e. Glikazit menghambat absorpsi karmazepin sehinggah efek epilepsy berkurang
8. Selanjutnya , seorang pasien dengan penyakit ginjal kronis punya riwayat hipertensi
melakukan pemeriksaan urinenalisis , salah satu hasil kadar albumim dalam urine 340 mg/dl
, Apakah anti hipertensi yang di rekomendasikan untuk pasien tersebut ?
a. Perindopril
b. Metoprolol
c. Amlodipin (ccb dihidropiridin)
d. Verapamil (ccb nondihidro)
e. Furosemid
9. seorang pria berusia 45 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri dada, amnamesis
keluhan timbul saaat berakltivitas, berkurang bila istirahat , pemeriksaan fisik ditemuka
tekanan darah 120/80 mm/hg nadi 72 kali/pemenit , TB 156 BB 72 KG dan jantung dalam
batas normal dilakukan pemeriksaaan ekg normal. Pada kasus ini termasuk kedalam ska
dengan presentasi klinik
a. Angina pektoris stabil
b. Nstemi
c. STEMI
d. Angina tdak stabil
e. Infark miokard akut
10. Nyonya A datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 9 jam masuk rumah sakit nyeri dada
di rasakan kurang lebih 25 menit , pasien merasakan seperti dada kiri tertekan benda berat
dan seperti terbakar, menjalar sampai punggung disertakan kelenjar dingin hinggah
membasahi badan pasien , keluhan terjadi secara tiba2 pada saat pasien ada di bandara
Surabaya pada pagi hari saat sedang melakukan aktivitas fisik ringan . nyeri berkurang
setelah istirahat tanpa mendapatkan pengobatan . Setlah membaik pasien melakukan
penerbangan dan langsung menuju IGD RS .Keluhan seperti ini pertama kali di rasakan oleh
pasien. Keluhan mual , sesak ,muntah, demam dan batuk disangkal Pasien sudah berhenti
menstuasi sejak berusia 45 tahun , pasien memiliki kebiasaan memakan makanan berlemak ,
pasien memiliki riwayat hipertensi , dan tidak minum obat secara teratur Pasien memiliki
gastritis sejak 20 taun lalu . pasien juga memiliki kolestrol tinggi namun tidak pernah makan
obat . Pada kasus diatas merupakan gejala SKA
a. Angina pektori stabil
b. NStemi
c. STEMI
d. Angina tidak stabil
e. Infakmiona akut
11. Nyonya A datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 9 jam masuk rumah sakit nyeri dada
di rasakan kurang lebih 25 menit , pasien merasakan seperti dada kiri tertekan benda berat
dan seperti terbakar, menjalar sampai punggung disertakan kelenjar dingin hinggah
membasahi badan pasien , keluhan terjadi secara tiba2 pada saat pasien ada di bandara
Surabaya pada pagi hari saat sedang melakukan aktivitas fisik ringan . nyeri berkurang
setelah istirahat tanpa mendapatkan pengobatan .
Setlah membaik pasien melakukan penerbangan dan langsung menuju IGD RS .
Keluhan seperti ini pertama kali di rasakan oleh pasien.
Keluhan mual , sesak ,muntah, demam dan batuk disangkal
Pasien sudah berhenti menstruasi sejak berusia 45 tahun , pasien memiliki kebiasaan
memakan makanan berlemak , pasien memiliki riwayat hipertensi , dan tidak minum obat
secara teratur
Pasien memiliki gastritis sejak 20 taun lalu . pasien juga memiliki kolestrol tinggi namun tidak
pernah makan obat .
Seorang pasien mempunya disliplid demia dan merokok yang menjadikan resiko relative 6 ,
terjadinya pjk. Bila suatu apasih kepotong ternyata diterkena dm maka resiko relative nya
menjadi .
A. 9 (diabetes itu 4)
B. 12
C. 7
D. 18
E. 15
12. Nyonya A datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 9 jam masuk rumah sakit nyeri dada
di rasakan kurang lebih 25 menit , pasien merasakan seperti dada kiri tertekan benda berat
dan seperti terbakar, menjalar sampai punggung disertakan kelenjar dingin hinggah
membasahi badan pasien , keluhan terjadi secara tiba2 pada saat pasien ada di bandara
Surabaya pada pagi hari saat sedang melakukan aktivitas fisik ringan . nyeri berkurang
setelah istirahat tanpa mendapatkan pengobatan .
Setlah membaik pasien melakukan penerbangan dan langsung menuju IGD RS .
Keluhan seperti ini pertama kali di rasakan oleh pasien.
Keluhan mual , sesak ,muntah, demam dan batuk disangkal
Pasien sudah berheni menstuasi sejak berusia 45 tahun , pasien memiliki kebiasaan
memakan makanan berlemak , pasien memiliki riwayat hipertensi , dan tidak minum obat
secara teratur
Pasien memiliki gas tritis sejak 20 taun lalu . pasien juga memiliki kolestrol tinggi namun
tidak pernah makan obat
Pathogenesis dari SKA pada pasien diatas disebabkan karena
A. Hipertensi
B. Disiplidemia
C. Obesitas kegendutan
D. Merokok
E. Usia lanjut
13. Nyonya A datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 9 jam masuk rumah sakit nyeri dada
di rasakan kurang lebih 25 menit , pasien merasakan seperti dada kiri tertekan benda berat
dan seperti terbakar, menjalar sampai punggung disertakan kelenjar dingin hinggah
membasahi badan pasien , keluhan terjadi secara tiba2 pada saat pasien ada di bandara
Surabaya pada pagi hari saat sedang melakukan aktivitas fisik ringan . nyeri berkurang
setelah istirahat tanpa mendapatkan pengobatan .
Setlah membaik pasien melakukan penerbangan dan langsung menuju IGD RS .
Keluhan seperti ini pertama kali di rasakan oleh pasien.
Keluhan mual , sesak ,muntah, demam dan batuk disangkal
Pasien sudah berheni menstuasi sejak berusia 45 tahun , pasien memiliki kebiasaan
memakan makanan berlemak , pasien memiliki riwayat hipertensi , dan tidak minum obat
secara teratur
Pasien memiliki gas tritis sejak 20 taun lalu . pasien juga memiliki kolestrol tinggi namun
tidak pernah makan obat .
Presentasi klinis dari SKA yang paling berbahaya adalah :
a. Angina pektorik stabil
b. NSTEMI
c. STEMI
d. Angina tidak stabil
e. Infakmiocard akut
14. Nyonya A datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 9 jam masuk rumah sakit nyeri dada
di rasakan kurang lebih 25 menit , pasien merasakan seperti dada kiri tertekan benda berat
dan seperti terbakar, menjalar sampai punggung disertakan kelenjar dingin hinggah
membasahi badan pasien , keluhan terjadi secara tiba2 pada saat pasien ada di bandara
Surabaya pada pagi hari saat sedang melakukan aktivitas fisik ringan . nyeri berkurang
setelah istirahat tanpa mendapatkan pengobatan .
Setlah membaik pasien melakukan penerbangan dan langsung menuju IGD RS .
Keluhan seperti ini pertama kali di rasakan oleh pasien.
Keluhan mual , sesak ,muntah, demam dan batuk disangkal
Pasien sudah berheni menstuasi sejak berusia 45 tahun , pasien memiliki kebiasaan
memakan makanan berlemak , pasien memiliki riwayat hipertensi , dan tidak minum obat
secara teratur
Pasien memiliki gas tritis sejak 20 taun lalu . pasien juga memiliki kolestrol tinggi namun
tidak pernah makan obat .Presentasi dibawah ini tidak termasuk sindrom koroner akut
a. Angina pektori stabil
b. NSTEMI
c. STEMI
d. Angina tidak stabil
e. Infakmiokard akut
15. Nyonya A datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 9 jam masuk rumah sakit nyeri dada
di rasakan kurang lebih 25 menit , pasien merasakan seperti dada kiri tertekan benda berat
dan seperti terbakar, menjalar sampai punggung disertakan kelenjar dingin hinggah
membasahi badan pasien , keluhan terjadi secara tiba2 pada saat pasien ada di bandara
Surabaya pada pagi hari saat sedang melakukan aktivitas fisik ringan . nyeri berkurang
setelah istirahat tanpa mendapatkan pengobatan .
Setlah membaik pasien melakukan penerbangan dan langsung menuju IGD RS .
Keluhan seperti ini pertama kali di rasakan oleh pasien.
Keluhan mual , sesak ,muntah, demam dan batuk disangkal
Pasien sudah berheni menstuasi sejak berusia 45 tahun , pasien memiliki kebiasaan
memakan makanan berlemak , pasien memiliki riwayat hipertensi , dan tidak minum obat
secara teratur
Pasien memiliki gas tritis sejak 20 taun lalu . pasien juga memiliki kolestrol tinggi namun
tidak pernah makan obat .
Antihipertensi pilihan utama dengan penyakit penyerta dislipidemia adalah
a. Alfa bloker
b. Beta bloker
c. Vasodilator
d. Ace inhibitor
e. Ccb
16. Pilihan terapi untuk hipertrigliseridemia adalah
a. Simvastatin
b. Niasin
c. Bar
d. Fibrat
e. Ezetimibe
17. Obat pilihan utama dari angina perktoris adalah
a. Kalsium antagonis
b. Vasodilator
c. Nitrat organic
d. Betabloker
e. Ace inhibitor
18. Pada pemeriksaan profil lipid pasien no 1 didapat kadar kolesterol total 200 mg/dl .. kadar …
150 mg/dl. Pasien tersebut mengalami gejala dislipidemia. Manakah dari obat
hipolipidemia?
a. Clofibrat
b. Niasin
c. Kombinasi niasin+ statin
d. Atorvastatin
e. Kmbinasi statin+ ezetimib
19. Hal apa saja yang menyebabkan penurunan HDL
A. Merokok
B. Stress
C. Kurang berolaraga
D. Kurang makanan berseerat
E. Hipertensi
20. Golongan statin di bawah ini di tarik dari peredaran karena efek rabdomiolisis paling kuat
a. Simvastatin
b. Cerevuvastatin
c. Lovastatin
d. Atorvastatin
e. Rosuvastatin
21. Seorang ibu 42 tahun BB 75 , TB 165 , tekanan darah 160/100 mmhg menderita PJK Kadar
LDL 180 MG/DL datang kepada dokter untuk konsultasi mengenai aturan makan dan asupan
gizi yang harus di penuhi ,. Pada pasien ini makanan apa yang harusnya dihindari
a. Santan kelapa
b. Daging < 100mg seminggu 3 kali
c. Ikan setiap hari
d. Sayur mayur
e. Minyak poli unsaturated
22. Seorang ibu 42 tahun BB 75 , TB 165 , tekanan darah 160/100 mmhg menderita PJK Kadar
LDL 180 MG/DL datang kepada dokter untuk konsultasi mengenai aturan makan dan asupan
gizi yang harus di penuhi. Penderita teserbut memerlukan serat , fungsi serat diatas adalah :
a. Mempercepat absosi gula
b. Menurunkan sekresi asam empedu
c. Menarik lemak dari diit
d. Menarik LDL
23. Tuan R 53 Tahun BB 68 , TB 145CM datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan volume
urine berkurang mual , muntah, udema , tidak nafsu makan riwayat penyaklit hipertensi DM
tipe 2 dan epilepsi , pengobatan yang sedang dijalani perindopril -4mg 1 kali sehari , glikazit
80mg 2 kali sehari , metformin 500mg 3 kali sehari , karbamezipin 100 mg 2 kali sehari ,
simvastatin 40 mg 1 kali sehari , hasil pemeriksaan laboratorium
Bagaiamana mengatasi uremia pasien
a. Melakukan tindakan dialysis
b. menaikkan dosis Hidroklortiazid
c. menambahkan allopurinol
d. menghentikan atorvastatin
e. menambah pengikat fosfat
24. Seorang pasien nyonya M 68 Tahun BMI 35KG/M2 , dibawa keluarganya kerumah sakit
setelah pasien tersebut berbicara tidak jelas, lumpuh tungkai sebelah kanan , mengalami
kejang dan terjatuh . sekitar 3.5 jam mengalami gejala pasien mendapatkan perawatan di
unit kardiologi RS , pasien memiliki riwayat hipertensi DM tipe 2 , serangan jantung 6 bulan
lalu dan pendarahan saluran kemih 2 bulan lalu , hiperkolestorialimia dan migraine.
Setelah dilakukan pemeriksaan pasien di diagnose stroke eskemik , pengukuran tekanan
darah 170/100 mmhg pasien menerima pengobatan berikut :
Aspilet 320 mg 1x1
Perindopril 8mg 1x1
Metformin 500 mg 2x1
Glimepirit 4mg 1x1
Sinfastatin 40 mg 1x1
Citikolin 500 mg 3x1
Tramadol 100mg 4x1
Jika nyonya E memenuhi kriteria inklusi menerima alteplase, apakah obat yang di KI dalam
waktu 24 -48 jam setelah pemberian alteplase
a. perindopril
b. citikolin
c. simfastatin
d. aspilet
e. tramadol
25. seorang pasien nyonya M 68 Tahun BMI 35KG/M2 , dibawa keluarganya kerumah sakit
setelah pasien tersebut berbicara tidak jelas, lumpuh tungkai sebelah kanan , mengalami
kejang dan terjatuh . sekitar 3.5 jam mengalami gejala pasien mendapatkan perawatan di
unit kardiologi RS , pasien memiliki riwayat hipertensi DM tipe 2 , serangan jantung 6 bulan
lalu dan pendarahan saluran kemih 2 bulan lalu , hiperkolestorialimia dan migraine.
Setelah dilakukan pemeriksaan pasien di diagnose stroke eskemik , pengukuran tekanan
darah 170/100 mmhg pasien menerima pengobatan berikut :
Aspilet 320 mg 1x1
Perindopril 8mg 1x1
Metformin 500 mg 2x1
Glimepirit 4mg 1x1
Sinfastatin 40 mg 1x1
Citikolin 500 mg 3x1
Tramadol 100mg 4x1
Apakah kriteria eksklusi sehinggah nyonya N tidak memenuhi persyaratan untuk menerima
alteplase
A. TIMING sejak on set sudah > 3 jam
B. Riwayat pendarahan saluran kemih sejak 3 bulan lalu
C. Riwayat serangan jantung 6 bulan lalu
D. Tekanan darah >140/90 mmhg
E. Mengalami seizure saat on set gejala stroke
26. Soal sama ttg stroke . jika pasien memenuhi kriteria inklusi menerima alteplase, apakah obat
yang KI jika diberikan bersamaan dengan alteplase?
a. Perindopril
b. Citicolin
c. Atorvastatin
d. Aspilet
e. pioglitazon
27. Salah satu obat untuk pengobatan dislepidemia dibawah ini menimbulkan efek teratogenic
a. Statin
b. Vibrate
c. Resine
d. Asam nikotinat
e. Probukol
28. seorang laki laki usia 46 tahun di periksa kedokter untuk konsultasi mengalami neyri dada
seperti tertindih pasien adalah seorang perokok sejak usia 35 tahun , rata2 menghabiskan 10
batang rokok perhari , pemeriksaaan fisik suhu 37 derajat nadi 100 x permenit , frekuensi
nafas 24/ permenit , tekanan darah 160/90 kadar darah puasa 160mg/dl kolestrol
250mg/perhari. Obat hiperlipidemia yang digunakan pada kasus tersebut dengan kolestrol
tinggi adalah
a. STATIN
b. VIBRATE
c. RESIN ASAM EMPEDU
d. EZETIMIBE
e. PROBUKOL
29. seorang laki laki usia 46 tahun di periksa kedokter untuk konsultasi mengalami neyri dada
seperti tertindih pasien adalah seorang perokok sejak usia 35 tahun , rata2 menghabiskan 10
batang rokok perhari , pemeriksaaan fisik suhu 37 derajat nadi 100 x permenit , frekuensi
nafas 24/ permenit , tekanan darah 160/90 kadar darah puasa 160mg/dl kolestrol
250mg/perhari.Factor resiko dengan infark miokard adalah
a. Perokok
b. Hipertensi
c. Dislepidemia
d. DM
e. Usia pasien 46 tahun
30. Tuan menderita ginjal kronik stadium 5 selama 3 tahun hari ini pasien tersebut melakukan
pemeriksaan darah menunjukkan hasil ,kalsium 108mg/DL (8.4-9.5) dan FosFat 8.7mg/DL
(3.5- 5.5) apakah pengikat fosfat yang di rekomendasikan untuk pasien tersebut?
a. Kalsium karbonat
b. Kalitake
c. Sefelamer
d. Alumunium hidroksida
e. Kalsitriol
31. Nyonya A datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 9 jam masuk rumah sakit nyeri dada
di rasakan kurang lebih 25 menit , pasien merasakan seperti dada kiri tertekan benda berat
dan seperti terbakar, menjalar sampai punggung disertakan kelenjar dingin hinggah
membasahi badan pasien , keluhan terjadi secara tiba2 pada saat pasien ada di bandara
Surabaya pada pagi hari saat sedang melakukan aktivitas fisik ringan . nyeri berkurang
setelah istirahat tanpa mendapatkan pengobatan .
Setlah membaik pasien melakukan penerbangan dan langsung menuju IGD RS .
Keluhan seperti ini pertama kali di rasakan oleh pasien.
Keluhan mual , sesak ,muntah, demam dan batuk disangkal
Pasien sudah berheni menstuasi sejak berusia 45 tahun , pasien memiliki kebiasaan
memakan makanan berlemak , pasien memiliki riwayat hipertensi , dan tidak minum obat
secara teratur
Pasien memiliki gas tritis sejak 20 taun lalu . pasien juga memiliki kolestrol tinggi namun
tidak pernah makan obat
Individu dengan 0-1 FR berapa target kolestrol LDL :
A. <100
B. <130
C. <140
D. <160
E. <200
32. Nyonya A 56 TAHUN , BB 78 KILO , TINGGI BADAN 165 DATANG KE POLI PENYAKIT DALAM
DENGAN KELUHAN PUSING,LEMAS, MUAL TIDAK NAFSU MAKAN VOLUME URIN
BERKURANG. Riwayat penyakit hipertensi, hiperkolestrolemia, dan DM tipe 2 . pengobatan
yang sedang digunakan verapamil 180 mg , 1 kali perhari gliklazid 80 mg 2 kali perhari
atorvastatin 40mg 1 kali sehari . pemeriksaan darah 166/110 mm/hg hasil pemeriksaaan lab
menunjukkn hasil :
HB 9.6 G/DL (11-18)
Kreatinin 6.8 mg/dl (0.7-1.3mg/dl)
Ureum 90 mg/DL (20-40 mg/Dl)
Natrium 138 mmo/L (135 -150 mol /l)
Fosfat 8,7 mg/dl (2,5-4,9)
Kalsium 10,3 (8-10,2)
Pasien didiagnosa penyakit ginjal kronik
Apakah terapi untuk menurunkan fosfat nyonya A?
A. Menambahkan kalsiltriol
B. Menambahkan kalsium karbonat
C. Menambahkan alumunium hidroksida
D. Menambahkan kation resin pengganti
33. Seorang berusia 45 tahun datang ke poli klinik dengan nyeri dada anesesis keluhan timbul
saat beraktivitas berkurang apabila beristirahat pemeriksaaan fisik di temukan tekanan
darah 120/80 , nadi 72x permenit , TB 156Cm , BB 72Kg, jantung dalam batas normal
,dilakukan pemeriksaan EKG normal , pengobatan awal yang diberikan adalah ,
a. nitratorganik
b. Asa
c. Statin
d. Heparin
e. Streptase
34. Seorang pria 65 tahun menderita jantung koroner dan anginapektoril stabil mengeluhkan
nyeri dada sebelah kiri saat naik tangga mendapatkan obat ISDN Asa, bagaimana mekanisem
ISDN
A. Menstabilkan plak Arterosklerosis
B. Menurunkan LDL kolesterol
C. Mendilatasi pembuluh darah
D. Mencegah agretasi pretelet telolet
E. Menurunkan beban kerja jantung
35. Untuk melakuakn diagnosis terhadap SKA Digunakan hasil lab antara lain Marker
a. CKMB
b. SGOT
c. SGPT
d. LDH
e. Kreatinin
36. Nyonya A datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 9 jam masuk rumah sakit nyeri dada
di rasakan kurang lebih 25 menit , pasien merasakan seperti dada kiri tertekan benda berat
dan seperti terbakar, menjalar sampai punggung disertakan kelenjar dingin hinggah
membasahi badan pasien , keluhan terjadi secara tiba2 pada saat pasien ada di bandara
Surabaya pada pagi hari saat sedang melakukan aktivitas fisik ringan . nyeri berkurang
setelah istirahat tanpa mendapatkan pengobatan .
Setlah membaik pasien melakukan penerbangan dan langsung menuju IGD RS .
Keluhan seperti ini pertama kali di rasakan oleh pasien.
Keluhan mual , sesak ,muntah, demam dan batuk disangkal
Pasien sudah berheni menstuasi sejak berusia 45 tahun , pasien memiliki kebiasaan
memakan makanan berlemak , pasien memiliki riwayat hipertensi , dan tidak minum obat
secara teratur
Pasien memiliki gas tritis sejak 20 taun lalu . pasien juga memiliki kolestrol tinggi namun
tidak pernah makan obat
Jika kolestrol total 250 HDL 50 trigeliserida 150 . berapa kadar kolestrol LDL
A. 50
B. 125
C. 150
D. 100
E. 170
37. Seorang laki 57 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri dada sudah sekitar 1
bulan . nyeri 5 menit menghilang dengan istirahat . gamabran EKG normal .
penyakit yang di derita lelaki tersebut adalah :
A. STEMI
B. GERD
C. UNSTABIL ANGINA
D. STABIL ANGINA
E. NSTEMI
38. seorang pasien nyonya M 68 Tahun BMI 35KG/M2 , dibawa keluarganya kerumah sakit
setelah pasien tersebut berbicara tidak jelas, lumpuh tungkai sebelah kanan , mengalami
kejang dan terjatuh . sekitar 3.5 jam mengalami gejala pasien mendapatkan perawatan di
unit kardiologi RS , pasien memiliki riwayat hipertensi DM tipe 2 , serangan jantung 6 bulan
lalu dan pendarahan saluran kemih 2 bulan lalu , hiperkolestorialimia dan migraine.
Setelah dilakukan pemeriksaan pasien di diagnose stroke eskemik , pengukuran tekanan
darah 170/100 mmhg pasien menerima pengobatan berikut :
Aspilet 320 mg 1x1
Perindopril 8mg 1x1
Metformin 500 mg 2x1
Glimepirit 4mg 1x1
Sinfastatin 40 mg 1x1
Citikolin 500 mg 3x1
Tramadol 100mg 4x1
Apakah factor resiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi pada nyonya m?
a. Hipertensi
b. Dm tipe 2
c. Migraine
d. Hiperkolestrial
e. Obesitas
39. Salah satu penyebab terjadinya stroke hemoragik adalah adanya abnormalitas pembuluh
darah . abnormalitas tersebut menyebabkan pembuluh darah melebar , berbentuk seperti
balon dan mempunyai dinding pembuluh darah rendah . Apakah abnormalitas yang
dimaksut ?
a. Aktasia
b. Aneurisma
c. Afasia
d. Diplopia
e. Nistagumus
40. Nyonya A 56 TAHUN , BB 78 Kg , TINGGI BADAN 165 DATANG KE POLI PENYAKIT DALAM
DENGAN KELUHAN PUSING,LEMAS, MUAL TIDAK NAFSU MAKAN VOLUME URIN
BERKURANG. Riwayat penyakit hipertensi, hiperkolestrolemia, dan DM tipe 2 . pengobatan
yang sedang digunakan verapamil 180 mg , 1 kali perhari gliklazid 80 mg 2 kali perhari
atorvastatin 40mg 1 kali sehari . pemeriksaan darah 166/110 mm/hg hasil pemeriksaaan lab
menunjukkn hasil :
HB 9.6 G/DL (11-18)
Kreatinin 6.8 mg/dl (0.7-1.3mg/dl)
Ureum 90 mg/DL (20-40 mg/Dl)
Natrium 138 mmo/L (135 -150 mol /l)
Fosfat 8,7 mg/dl (2,5-4,9)
Kalsium 10,3 (8-10,2)
Pasien didiagnosa penyakit ginjal kronik
Berapakah clearance kreatinin pasien tersebut
A. 56.20
B. 37.79
C. 12.25
D. 10.40
E. 7.09
Jawaban 11,375
41. Seorang pria 5- tahun datang ke apotik untuk menebus resep ISN(prn), atenolol, dan ASA
untuk pemakaian selama 15 hari. Apa informasi yang dapat disampaikan terkait waktu
penggunaan isdn?
a. Bila pusing
b. Bila nyeri dada
c. Bila sesak
d. Leher kaku
e. Bila mual
42. Pasien dengan penyakit ginjal kronis rentan mengalami anemia. Salah satu pengobatan
anemia pada pasien PGK adalah pemberian ESA atau eritropoeitin stimulating agent.
Efektiftas esa ditentukan dengan kecukupan zat besi dalam tubuh pasien. Jika pasien
mempunyai feritiin > 600 ng/ml dan Hb 9,2 mg/dl, bagaimana tata laksana pengobatan
anemia selanjutnya?
a. Pemberian suplemen zat besi secara oral
b. Pemberia suplemen zat besi secara iv
c. Pemberian ESA
d. Pemberian transfuse darah
e. Penundaan ESA

KASUS UNTUK NO 1-7


Nyonya A (56 tahun, BB 78 kg, TB 165 cm) datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
pusing, lemas, mual, tidak nafsu makan, volum urin berkurang. Riwayat penyakit: hipertensi,
hiperkolesterolemia dan DM tipe 2. Pengobatan yang sedang digunakan: verapamil 180 mg
1x/hari, glikazid 80 mg 2x/hari, atorvastatin 40 mg 1x/hari. Pemeriksaan tekanan darah:
166/110 mm/Hg
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil:
Hb 9,6 g/dL (11-18)
Kreatinin 6,8 mg/dL (0,7-1,3 mg/dL)
Ureum 90 mg/dL (20-40 mg/dL)
Natrium 138 mmol/L (135-150 mmol/L)
Kalium 6,1 mmol/L (3,5-5 mmol/L)
Fosfat 8,7 mg/dL (2,5-4,9)
Kalsium 10,3 mg/dL (8-10,2)
Pasien didiagnosa penyakit ginjal kronik.

1. Bagaimana mengatasi kondisi uremia yang dialami pasien?


A. Menaikkan dosis hidroklortiazid
B. menambahkan allopurinol
C. Melakukan dialisis
D. Menghentikan atorvastatin
E. Menambahkan pengikat fosfat
2. Apakah drug related problem terkait penggunaan antihipertensi verapamil untuk pasien
dengan penyakit ginjal kronik dan DM tipe 2?
A. Obat tidak Efektif
B. Dosis pemberian terlalu tinggi
C. Interaksi verapamil dan glikazid
D. Tidak ada indikasi medis
E. Frekuensi pemberian kurang
3. Bagaimana mengatasi drug related problem terkait pemberian verapamil sebagai
antihipertensi?
A. Mengganti verapamil dengan ACE inhibitor
B. Menurunkan dosis verapamil menjadi 90 mg 1x/hari
C. Memberikan jeda 2 jam antara verapamil dan glikazid
D. Mengganti verapamil dengan diltiazem
E. Verapamil diberikan 180 mg 2x/hari
4. Apakah rekomendasi Anda sebagai Apoteker untuk membantu mengatasi abnormalitas
kadar kalium pasien?
A. Menurunkan dosis furosemid
B. Menambahkan lanthanum karbonat
C. Menambahkan resin penukar kation
D. Menghentikan pemberian furosemid
E. Menambahkan diuretik spironolakton

5. Apakah terapi untuk menurunkan kadar fosfat Nyonya A?


A. Menambahkan kalsitriol
B. Menambahkan kalsium karbonat
C. Menambahkan natrium bikarbonat
D. Menambahkan aluminium hidroksida
E. Menambahkan kation resin pengganti
6. Berapakah klirens kreatinin pasien tersebut?
A. 56,20 ml/menit
B. 37,79 ml/menit
C. 12,25 ml/menit
D. 10,40 ml/menit
E. 7,09 ml/menit
7. Jika dilihat dari nilai klirens kreatinin, apakah tingkat penyakit ginjal kronis yang dialami
Nyonya A?
A. Tingkat 1
B. Tingkat 2
C. Tingkat 3
D. Tingkat 4
E. Tingkat 5
KASUS UNTUK NO 8-10
Seorang pasien Nyonya M (68 tahun, BMI 35 kg/m2) dibawa keluarganya ke rumah sakit
setelah pasien tersebut berbicara tidak jelas, lumpuh tungkai sebelah kanan, mengalami kejang
(seizure) dan terjatuh. Sekitar 3,5 jam setelah menunjukkan gejala pasien mendapatkan
perawatan di unit kardiologi rumah sakit. Pasien mempunyai riwayat hipertensi, diabetes
melitus tipe 2, serangan jantung (6 bulan yang lalu) dan pendarahan saluran kemih (2 bulan
yang lalu), hiperkolesterolemia dan migren. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien didiagnosa
stroke iskemik. Pengukuran tekanan darah: 170/100 mm/Hg. Pasien menerima pengobatan
berikut:
Aspilet 320 mg 1x1
Perindopril 8 mg 1x1
Metformin 500 mg 2x1
Glimepirid 4 mg 1x1
Simvastatin 40 mg 1x1
Citicoline 500 mg 3x1
Tramadol 100 mg 4x1

8. Jika Nyonya M memenuhi kriteria inklusi menerima alteplase, apakah obat yang
dikontraindikasikan dalam kurun waktu 24-48 jam setelah pemberian alteplase?
A. Perindopril
B. Citicolin
C. Simvastatin
D. Aspilet
E. Tramadol
9. Apakah kriteria eksklusi sehingga Nyonya M tidak memenuhi persyaratan untuk
menerima alteplase.
A. Timing sejak onset sudah >3jam
B. Riwayat pendarahan saluran kemih 2 bulan yang lalu
C. Riwayat serangan jantung 6 bulan yang lalu
D. Tekanan darah >140/90 mmHg
E. Mengalami seizure saat onset gejala stroke
10. Apa faktor resiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi pada Nyonya M?
A. Hipertensi
B. Diabetes melitus tipe 2
C. Migren
D. Hiperkolesterolemia
E. Obesitas
KASUS UNTUK NO 11-13
Seorang pasien (70 tahun, BMI 35 kg/m2) dibawa keluarganya ke rumah sakit setelah pasien
tersebut terjatuh, bicaranya tidak jelas( (pelo) dan pusing. Sekitar 4 jam setelah menunjukkan
gejala pasien mendapatkan perawatan di unit kardiologi rumah sakit. Pasien mempunyai
riwayat hipertensi (sejak 10 tahun yang lalu), diabetes melitus (sejak 5 tahun yang lalu),
serangan jantung (2 bulan yang lalu) dan pendarahan saluran kemih (4 minggu yang lalu),
migren, hiperkolesterolemia. Setelah dilakukan pemeriksaan, paien didiagnosa stroke iskemik.
Pasien menerima pengobatan berikut:
Aspilet 320 mg 1x1
Perindopril 8 mg 1x1
Hidroklortiazid 25 mg 3x1
Ploglitazon 30 mg 1x1
Atorvastatin 40 mg 1x1
Citicolin 500 mg 3x1

11. Apakah kriteria eksklusi sehingga pasien tidak memenuhi persyaratan untuk menerima
alteplase.
A. Timing sejak onset sudah 4 jam
B. Usia pasien sudah >65 tahun
C. Riwayat serangan jantung <3 bulan
D. Riwayat pendarahan saluran kemih 4 minggu yang lalu
E. Alteplase untuk stroke hemoragik
12. Jika pasien memenuhi kriteria inklusi menerima alteplase, apakah obat yang
kontraindikasi jika diberikan bersamaan dengan alteplase?
A. Perindopril
B. Citicolin
C. Atorvastatin
D. Aspilet
E. Ploglitazon
13. Apakah faktor resiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi pada pasien tersebut?
A. Hipertensi
B. Diabetes melitus tipe 2
C. Migren
D. Hiperkolesterolemia
E. Obesitas
KASUS UNTUK NO 14-24
Nyonya A datang dengan keluhan nyeri pada dada kiri sejak 9 jam sebelum masuk rumah sakit.
Nyeri dada dirasakan selama ±25 menit. Pasien merasakan nyeri dada kiri seperti tertekan
benda berat dan seperti terbakar, menjalar sampai punggung disertai keringat dingin hingga
membasahi baju pasien. Keluhan muncul secara tiba-tiba saat sedang berada di bandara
Surabaya pada pagi hari saat sedang melakukan aktivitas fisik ringan. Nyeri dirasakan
berkurang setelah beristirahat dan tanpa mendapatkan pengobatan. Setelah membaik pasien
melakukan penerbangan ke jakarta dan langsung menuju IGD RS Bhayangkara Tingkat 1
Raden Said Sukanto. Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Keluhan
mual, muntah, sesak, demam, dan batuk disangkal. Pasien sudah berhenti menstruasi sejak usia
45 tahun. Pasien memiliki kebiasaan makan makanan yang berlemak. Pasien memiliki riwayat
hipertensi sejak 2 tahun yang lalu namun pasien tidak minum obat secara teratur. Pasien
memiliki riwayat gejala gastritis sejak 20 tahun lalu. Pasien juga memiliki riwayat kadar
kolesterol tinggi namun tidak pernah minum obat.

14. Pada kasus diatas termasuk gejala dari SKA


A. Angina pektoris stabil
B. NSTEMI
C. STEMI
D. Angina tidak stabil
E. Infark miokard akut
15. Patogenesis dari SKA pada pasien diatas disebabkan karena
A. Hipertensi
B. Dislipidemia
C. Obesitas
D. Merokok
E. Usia Lanjut
16. Presentasi klinis di bawah ini tidak termasuk sindrom koroner akut (SKA)
A. Angina pektoris Stabil
B. NSTEMI
C. STEMI
D. Angina tidak stabil
E. Infark miokard akut
17. Obat pilihan utama dari angina pektoris adalah
A. Kalsium antagonis
B. Vasodilator
C. Nitrat organik
D. Beta bloker
E. ACE inhibitor
18. Presentasi klinis dari SKA yang paling berbahaya adalah
A. Angina pektoris stabil
B. NSTEMI
C. STEMI
D. Angina tidak stabil
E. Infark miokard akut
19. Pilihan terapi untuk hipertrigliseridemia adalah..
A. Simvastatin
B. Niasin
C. BAR
D. Fibrat
E. Ezetimibe
20. Seorang pasien mempunyai dislipidemia dan merokok yang menjadikannya mempunyai
resiko relative 6 terjadinya PJK. Bila suatu hari ternyata dia terkena DM maka resiko
relativenya menjadi:
A. 9
B. 12
C. 7
D. 18
E. 15
21. Antihipertensi pilihan utama dengan penyakit penyerta dislipidemia adalah..
A. Alfa bloker
B. Beta bloker
C. Vasodilator
D. ACE inhibitor
E. CCB
22. Pilihan utama obat hiperlipidemia dengan hasil laboratorium dimana LDL meningkat
adalah..
A. Statin
B. Fibrat
C. Resin asam empedu
D. Ezetimibe
E. Probukol
23. Individu dengan 0-1 FR berapa target kolesterol LDL?
A. <100
B. <130
C. <140
D. <160
E. <200
24. Jika kolesterol total = 250, kolesterol HDL = 50, trigliserida = 150, berapa kadar kolesterol
LDL?
A. 50
B. 125
C. 150
D. 100
E. 170
KASUS UNTUK NO 25-26
Seorang pria usia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri dada, anamnesis keluhan
timbul saat beraktivitas, berkurang bila istirahat, pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah
120/80 mmHg, nadi 72 x/menit, TB 156 cm, BB 72 kg dan jantung dalam batas normal.
Dilakukan pemeriksaan EKG normal.

25. Pengobatan awal yang diberikan adalah


A. nitrat organik
B. ASA
C. Statin
D. Heparin
E. Streptase
26. Pada kasus ini termasuk ke dalam SKA dengan presentasi klinis
A. angina pectoris stabil
B. NSTEMI
C. STEMI
D. Angina tidak stabil
E. Infark miokard akut

KASUS UNTUK NO 27-28


Seorang ibu 42 tahun, BB 75 kg, TB 165 cm, TD 160/100 mmHg. Menderita PJK kadar LDL
180 mg/dL, datang kepada dokter untuk konsultasi mengenai pengaturan makan dan asupan
gizi yang harus dipenuhi.
27. Penderita tersebut memerlukan serat. Fungsi serat diatas adalah..
A. Mempercepat abdorbsi gula
B. Menurunkan sekresi asam empedu
C. Menarik lemak dari diit
D. Menarik LDL
28. Pada pasien ini, makanan apa yang sebaiknya dihindari
A. Santan kelapa
B. Daging <100mg seminggu 3 kali
C. Ikan setiap hari
D. Sayur mayur
E. Minyak polyunsaturated
KASUS UNTUK NO 29-35
Tuan R (53 tahun, BB 68 kg, TB 145 cm) datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan volum
urin berkurang, mual, muntah, udema, tidak nafsu makan. Riwayat penyakit: hipertensi, DM
tipe 2 dan epilepsi. Pengobatan yang sedang digunakan: Perindopril 4 mg 1x/hari, glikazid 80
mg 2x/hari, metformin 500 mg 3x/hari, karbamazepin 100 mg 2x/hari, simvastatin 40 mg
1x/hari.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil:
Kreatinin 7,2 mg/dL (0,7-1,3 mg/dL)
Ureum 120 mg/dL (20-40 mg/dL)
Natrium 138 mmol/L (135-150 mmol/L)
Kalium 6,1 mmol/L (3,5-5 mmol/L)
Pasien didiagnosa penyakit ginjal kronik.

29. Bagaimana mengatasi kondisi uremia yang dialami pasien?


A. Melakukan tindakan dialisis
B. Menaikkan dosis hidroklortiazid
C. Menambahkan allopurinol
D. Menghentikan simvastatin
E. Menambahkan pengikat fosfat
30. Apakah obat yang dikontraindikasikan untuk tuan R?
A. Glikazid
B. Perindopril
C. Metformin
D. Karbamazepin
E. Simvastatin
31. Jika tekanan darah pasien tidak terkendali dengan pemberian perindopril saja, apakah
antihipertensi tambahan yang direkomendasikan untuk pasien tersebut?
A. Losartan
B. Furosemid
C. Metildopa
D. Hidralazin
E. Natrium nitropruside
32. Berapakah klirens kreatinin pasien tersebut?
A. 96,20 ml/menit
B. 57,79 ml/menit
C. 49,66 ml/menit
D. 11,41 ml/menit
E. 9,70 ml/menit
33. Apakah rekomendasi anda sebagai apoteker untuk membantu mengatasi abnormalitas
kadar kalium Tuan R?
A. Menurunkan dosis hidroklortiazid
B. Menambahkan sevelamer
C. Meningkatkan dosis perindopril
D. Menambahkan diuretik spironolakton
E. Menambahkan kation resin penukar ion
34. Apakah potensial drug related problem yang dapat dialami pasien
A. Verapamil dapat menurunkan kadar dan toksisitas karbamazepin
B. Verapamil meningkatkan resiko rhabdomiolisis dengan adanya simvastatin
C. Karbamazepin menghambat metabolisme simvastatin menurunkan efek simvastatin
D. Metformin meningkatkan ekskresi perindopril sehingga efektivitas berkurang
E. Glikazid menghambat absorbsi karbamazepin sehingga efek anti epilepsi berkurang
35. Jika dilihat dari nilai klirens kreatinin. Apakah tingkat penyakit ginjal kronis yang dialami
tuan R?
A. Tingkat 1
B. Tingkat 2
C. Tingkat 3
D. Tingkat 4
E. Tingkat 5

KASUS UNTUK NO 36-37


Seorang laki-laki berusia 46 tahun periksa ke dokter untuk konsultasi mengalami nyeri dada
seperti tertindih pasien adalah seorang perokok sejak usia 35 tahun rata-rata menghabiskan 10
btg rokok/hari pemeriksaan fisik suhu 37oC, Nadi 100x/menit, frek napas 24x/menit, tekanan
darah 160/90, kadar darah puasa 160 mg/dL, kolesterol 250 mg/hari.
36. Faktor resiko dengan infark miokard adalah
A. Perokok
B. Hipertensi
C. Dislipidemia
D. DM
E. Usia pasien 46thn
37. Obat hiperlipidemia yang digunakan untuk kasus tersebut dengan kadar kolesterol yang
tinggi adalah
A. Statin
B. Fibrat
C. Resin asam empedu
D.Ezetimibe
E. Probukol
38. Salah satu dari obat untuk pengobatan di bawah ini menimbulkan efek teratogenik
A. Statin
B. Fibrat
C. Resin
D. Asam nikotinat
E. Probukol

39. Seorang lelaki 57 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri dada, sudah sekitar 1
bulan. Nyeri 5 menit hilang dengan istirahat. Gambaran EKG normal. Penyakit yang
diderita lelaki tersebut adalah
A. STEMI
B. GERD
C. Unstabil angina
D. Stabil angina
E. Nstemi

40. Seorang pria 65 tahun menderita penyakit jantung koroner dan angina pectoris stabil.
Mengeluhkan nyeri dada sebelah kiri saat naik tangga. Mendapatkan obat ISDN, ASA.
Bagaimana mekanisme dari ISDN?
A. Menstabilkan plak aterosklerosis
B. Menurunkan LDL kolesterol
C. Mendilatasi pembuluh darah
D. Mencegah agregasi platelet
E. Menurunkan beban kerja jantung

41. Paska kejadian stroke iskemik pasien terkadang mengalami disabilitas yang dapat
menyebabkan berkurangnya mobilitas pasien. Komplikasi karena mobilitas yang
berkurang adalah resiko terjadinya trombosis vena dalam (DVT). Apakah terapi
profilaksis untuk mencegah komplikasi tersebut pada pasien resiko tinggi mengalami
DVT?
A. Heparin
B. Klopidogrel
C. Aspilet
D. Alteplase
E. Streptokinase

42. Hal-hal apa saja yang menyebabkan penurunan kadar HDL?


A. Merokok
B. Stress
C. Kurang berolah raga
D. Kurang makanan berserat
E. Hipertensi
43. Salah satu penyebab terjadinya stroke hemoragik adalah adanya abnormalitas pembuluh
darah serebral. Abnormalitas tersebut menyebabkan pembuluh darah melebar, berbentuk
seperti balon dan mempunyai dinding pembuluh darah yang lemah. Apakah abnormalitas
yang dimaksud?
A. Ataksia
B. Aneurisma
C. Afasia
D. Diplopia
E. Nistagmus

44. Tuan menderita penyakit ginjal kronik stadium 5 selama 3 tahun. Hari ini pasien tersebut
melakukan pemeriksaan darah dan menunjukkan hasil berikut: Kalsium 108 mg/dL (8,4-
9,5) dan fosfat 8,7 mg/dL (3,5-5,5). Apakah pengikat fosfat yang direkomendasikan untuk
pasien tersebut?
A. Kalsium karbonat
B. Kalitake
C. Sevelamer
D. Aluminium hidroksida
E. Kalsitrol

45. Pada pemeriksaan profil lipid pasien no 1 di dapat kadar kolesterol total 200 mg/dL, HDL
30 mg/dL dan trigliserida 150 mg/dL. Pasien tersebut mengalami gejala dislipidemia.
Manakah dari obat hipolipidemia tersebut yang direkomendasikan?
A. Clofibrat
B. Niasin
C. Kombinasi Niasin + Statin
D. Atorvastatin
E. Kombinasi Statin + Ezetimibe

46. Pasien dengan penyakit ginjal kronis (PGK) rentan mengalami anemia. Salah satu
pengobatan anemia pada pasien PGK adalah dengan pemberian erythropoetin stimulating
agent (ESA). Efektivitas ESA ditentukan kecukupan zat besi dalam tubuh pasien. Jika
pasien mempunyai feritin >600 ng/mL dan Hb 9,2 mg/dL, bagaimana tata laksana
pengobatan anemia selanjutnya?
A. Pemberian suplemen zat besi secara oral
B. Pemberian suplemen zat besi secara intravena
C. Pemberian erythropoetin stimulating agent
D. Pemberian transfusi darah
E. Penundaan erythropoetin stimulating agent

47. Seorang pasien penyakit ginjal kronis dengan riwayat hipertensi melakukan pemeriksaan
urin. Salah satu hasil urinalisis menunjukkan kadar albumin dalam urin 340 mg/dL.
Apakah antihipertensi yang direkomendasikan untuk pasien tersebut?
A. Perindopril
B. Metoprolol
C. Amlodipin
D. Verapamil
E. Furosemid

48. Seorang pria 50 tahun datang ke apotek untuk menebus resep: ISDN (prn), atenolol, dan
ASA untuk pemakaian selama 15 hari. Apa informasi yang dapat disampaikan terkait
waktu penggunaan ISDN?
A. Bila pusing
B. Bila nyeri dada
C. Bila sesak
D. Leher kaku
E. Bila mual

49. Golongan statin di bawah ini ditarik dari peredaran karena efek rabdhomyolisis paling kuat
A. Simvastatin
B. Ceruvastatin
C. Lovastatin
D. Atorvastatin
E. Rosuvastatin

50. Untuk melakukan diagnosis terhadap SKA dapat digunakan hasil laboratorium antara lain
maker..
A. CKMB
B. SGOT
C. SGPT
D. LDH
E. Kreatinin

Anda mungkin juga menyukai