Anda di halaman 1dari 14

UTS Farmakoterapi Penyakit Syaraf, Kardiovaskuler dan Renal

KASUS UNTUK NO 1-7


Nyonya A (56 tahun, BB 78 kg, TB 165 cm) datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
pusing, lemas, mual, tidak nafsu makan, volum urin berkurang. Riwayat penyakit: hipertensi,
hiperkolesterolemia dan DM tipe 2. Pengobatan yang sedang digunakan: verapamil 180 mg
1x/hari, glikazid 80 mg 2x/hari, atorvastatin 40 mg 1x/hari. Pemeriksaan tekanan darah:
166/110 mm/Hg
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
hasil: Hb 9,6 g/dL (11-18)
Kreatinin 6,8 mg/dL (0,7-1,3 mg/dL)
Ureum 90 mg/dL (20-40 mg/dL)
Natrium 138 mmol/L (135-150 mmol/L)
Kalium 6,1 mmol/L (3,5-5 mmol/L)
Fosfat 8,7 mg/dL (2,5-4,9)
Kalsium 10,3 mg/dL (8-10,2)
Pasien didiagnosa penyakit ginjal kronik.

1. Bagaimana mengatasi kondisi uremia yang dialami pasien?


A. Menaikkan dosis hidroklortiazid
B. menambahkan
allopurinol C. Melakukan
dialisis
D. Menghentikan atorvastatin
E. Menambahkan pengikat fosfat
2. Apakah drug related problem terkait penggunaan antihipertensi verapamil (CCB) untuk
pasien dengan penyakit ginjal kronik dan DM tipe 2?
A. Obat tidak Efektif
B. Dosis pemberian terlalu tinggi
C. Interaksi verapamil dan
glikazid
(The risk or severity of hypoglycemia can be increased when Verapamil is combined with
Gliclazide.)
D. Tidak ada indikasi medis
E. Frekuensi pemberian kurang
3. Bagaimana mengatasi drug related problem terkait pemberian verapamil sebagai
antihipertensi?
A. Mengganti verapamil dengan ACE inhibitor
B. Menurunkan dosis verapamil menjadi 90 mg 1x/hari
C. Memberikan jeda 2 jam antara verapamil dan glikazid
D. Mengganti verapamil (CCB)dengan diltiazem (CCB)
E. Verapamil diberikan 180 mg 2x/hari
4. Apakah rekomendasi Anda sebagai Apoteker untuk membantu mengatasi abnormalitas
kadar kalium pasien?
A. Menurunkan dosis furosemid
B. Menambahkan lanthanum karbonat (mengatasi
hiperfosfat) C. Menambahkan resin penukar kation
D. Menghentikan pemberian furosemid
E. Menambahkan diuretik spironolakton(eso hiperkalemia)

5. Apakah terapi untuk menurunkan kadar fosfat Nyonya A? sevelamer , lanthanum


carbonate
A. Menambahkan kalsitriol
B. Menambahkan kalsium karbonat
C. Menambahkan natrium bikarbonat
D. Menambahkan aluminium hidroksida
E. Menambahkan kation resin pengganti
6. Berapakah klirens kreatinin pasien tersebut? Harusnya 11.375
A. 56,20 ml/menit
B. 37,79 ml/menit
C. 12,25 ml/menit
D. 10,40 ml/menit
E. 7,09 ml/menit
7. Jika dilihat dari nilai klirens kreatinin, apakah tingkat penyakit ginjal kronis yang dialami
Nyonya A?
A. Tingkat 1(>90)
B. Tingkat 2(60-89)
C. Tingkat 3(30-59)
D. Tingkat 4 (15-29)
E. Tingkat 5 (<15 gfr)
KASUS UNTUK NO 8-10
Seorang pasien Nyonya M (68 tahun, BMI 35 kg/m 2) dibawa keluarganya ke rumah sakit
setelah pasien tersebut berbicara tidak jelas, lumpuh tungkai sebelah kanan, mengalami
kejang (seizure) dan terjatuh. Sekitar 3,5 jam setelah menunjukkan gejala pasien
mendapatkan perawatan di unit kardiologi rumah sakit. Pasien mempunyai riwayat hipertensi,
diabetes melitus tipe 2, serangan jantung (6 bulan yang lalu) dan pendarahan saluran kemih (2
bulan yang lalu), hiperkolesterolemia dan migren. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien
didiagnosa stroke iskemik. Pengukuran tekanan darah: 170/100 mm/Hg. Pasien menerima
pengobatan berikut:
Aspilet 320 mg 1x1
Perindopril 8 mg 1x1
Metformin 500 mg 2x1
Glimepirid 4 mg 1x1
Simvastatin 40 mg 1x1
Citicoline 500 mg 3x1
Tramadol 100 mg 4x1

8. Jika Nyonya M memenuhi kriteria inklusi menerima alteplase, apakah obat yang
dikontraindikasikan dalam kurun waktu 24-48 jam setelah pemberian alteplase?
A. Perindopril
B. Citicolin
C. Simvastatin
D. Aspilet
Acetylsalicylic acid may increase the anticoagulant activities of Alteplase
E. Tramadol
9. Apakah kriteria eksklusi sehingga Nyonya M tidak memenuhi persyaratan untuk
menerima alteplase.
A. Timing sejak onset sudah >3jam
B. Riwayat pendarahan saluran kemih 2 bulan yang lalu
C. Riwayat serangan jantung 6 bulan yang lalu
D. Tekanan darah >140/90 mmHg
E. Mengalami seizure saat onset gejala stroke

tidak memenuhi persyaratan untuk menerima alteplase.


❏ Evidence of intracranial hemorrhage on noncontrast head CT
❏ Only minor or rapidly improving stroke symptoms
❏ High clinical suspicion of SAH even with normal CT
❏ Active internal bleeding (eg, GI/GU bleeding within 21 days)
❏ Known bleeding diathesis, including, but not limited to, platelet count <100,000/mm3
(<100 × 1012/L)
❏ Patient has received heparin within 48 h and had an elevated aPTT
❏ Recent use of anticoagulant (eg, warfarin) and elevated PT (>15 s)/INR
❏ Intracranial surgery, serious head trauma, or previous stroke within 3 months
❏ Major surgery or serious trauma within 14 days
❏ Recent arterial puncture at noncompressible site
❏ Lumbar puncture within 7 days
❏ History of intracranial hemorrhage, AVM, or aneurysm
❏ Witnessed seizure at stroke onset
❏ Recent acute myocardial infarction
❏ SBP >185 mm Hg or DBP >110 mm Hg at time of treatment
10. Apa faktor resiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi pada Nyonya M?
A. Hipertensi
B. Diabetes melitus tipe 2
C. Migren
D. Hiperkolesterolemia
E. Obesitas
KASUS UNTUK NO 11-13
Seorang pasien (70 tahun, BMI 35 kg/m 2) dibawa keluarganya ke rumah sakit setelah pasien
tersebut terjatuh, bicaranya tidak jelas( (pelo) dan pusing. Sekitar 4 jam setelah menunjukkan
gejala pasien mendapatkan perawatan di unit kardiologi rumah sakit. Pasien mempunyai
riwayat hipertensi (sejak 10 tahun yang lalu), diabetes melitus (sejak 5 tahun yang lalu),
serangan jantung (2 bulan yang lalu) dan pendarahan saluran kemih (4 minggu yang lalu),
migren, hiperkolesterolemia. Setelah dilakukan pemeriksaan, paien didiagnosa stroke
iskemik. Pasien menerima pengobatan berikut:
Aspilet 320 mg 1x1
Perindopril 8 mg 1x1
Hidroklortiazid 25 mg 3x1
Ploglitazon 30 mg 1x1
Atorvastatin 40 mg 1x1
Citicolin 500 mg 3x1

11. Apakah kriteria eksklusi sehingga pasien tidak memenuhi persyaratan untuk menerima
alteplase.
A. Timing sejak onset sudah 4 jam
B. Usia pasien sudah >65 tahun
C. Riwayat serangan jantung <3 bulan
D. Riwayat pendarahan saluran kemih 4 minggu yang lalu
E. Alteplase untuk stroke hemoragik
12. Jika pasien memenuhi kriteria inklusi menerima alteplase, apakah obat yang
kontraindikasi jika diberikan bersamaan dengan alteplase?
A. Perindopril
B. Citicolin
C. Atorvastati
n D. Aspilet
E. Ploglitazon
13. Apakah faktor resiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi pada pasien tersebut?
A. Hipertensi
B. Diabetes melitus tipe 2
C. Migren
D. Hiperkolesterolemia
E. Obesitas
KASUS UNTUK NO 14-24
Nyonya A datang dengan keluhan nyeri pada dada kiri sejak 9 jam sebelum masuk rumah
sakit. Nyeri dada dirasakan selama ±25 menit. Pasien merasakan nyeri dada kiri seperti
tertekan benda berat dan seperti terbakar, menjalar sampai punggung disertai keringat dingin
hingga membasahi baju pasien. Keluhan muncul secara tiba-tiba saat sedang berada di
bandara Surabaya pada pagi hari saat sedang melakukan aktivitas fisik ringan. Nyeri
dirasakan berkurang setelah beristirahat dan tanpa mendapatkan pengobatan. Setelah
membaik pasien melakukan penerbangan ke jakarta dan langsung menuju IGD RS
Bhayangkara Tingkat 1 Raden Said Sukanto. Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan
oleh pasien. Keluhan mual, muntah, sesak, demam, dan batuk disangkal. Pasien sudah
berhenti menstruasi sejak usia 45 tahun. Pasien memiliki kebiasaan makan makanan yang
berlemak. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang lalu namun pasien tidak
minum obat secara teratur. Pasien memiliki riwayat gejala gastritis sejak 20 tahun lalu. Pasien
juga memiliki riwayat kadar kolesterol tinggi namun tidak pernah minum obat.

14. Pada kasus diatas termasuk gejala dari SKA


A. Angina pektoris stabil
B. NSTEMI
C. STEMI
D. Angina tidak stabil
E. Infark miokard akut
15. Patogenesis dari SKA pada pasien diatas disebabkan karena
A. Hipertensi
B. Dislipidemia
C. Obesitas
D. Merokok
E. Usia Lanjut
16. Presentasi klinis di bawah ini tidak termasuk sindrom koroner akut (SKA)
A. Angina pektoris Stabil
B. NSTEMI
C. STEMI
D. Angina tidak stabil
E. Infark miokard akut
17. Obat pilihan utama dari angina pektoris adalah
A. Kalsium antagonis
B. Vasodilator
C. Nitrat organik
D. Beta bloker
E. ACE inhibitor
18. Presentasi klinis dari SKA yang paling berbahaya adalah ?
A. Angina pektoris stabil
B. NSTEMI
C. STEMI
D. Angina tidak stabil
E. Infark miokard akut
19. Pilihan terapi untuk hipertrigliseridemia adalah..
A. Simvastatin
B. Niasin
C. BAR
D.
Fibrat
E. Ezetimibe
20. Seorang pasien mempunyai dislipidemia dan merokok yang menjadikannya mempunyai
resiko relative 6 terjadinya PJK. Bila suatu hari ternyata dia terkena DM maka resiko
relativenya menjadi:
A. 9 ( 6+3)
B. 12
C. 7
D. 18
E. 15
21. Antihipertensi pilihan utama dengan penyakit penyerta dislipidemia adalah..
A. Alfa bloker
B. Beta bloker
C. Vasodilator
D. ACE inhibitor
E. CCB
22. Pilihan utama obat hiperlipidemia dengan hasil laboratorium dimana LDL meningkat
adalah..
A. Statin
B. Fibrat
C. Resin asam empedu
D. Ezetimibe
E. Probukol
23. Individu dengan 0-1 FR berapa target kolesterol
LDL? A. <100
B. <130
C. <140
D. <160
E. <200
24. Jika kolesterol total = 250, kolesterol HDL = 50, trigliserida = 150, berapa kadar
kolesterol LDL= KT-HDL-(TG/5)
A. 50
B. 125
C. 150
D. 100
E. 170
KASUS UNTUK NO 25-26
Seorang pria usia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri dada, anamnesis
keluhan timbul saat beraktivitas, berkurang bila istirahat, pemeriksaan fisik ditemukan
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 72 x/menit, TB 156 cm, BB 72 kg dan jantung dalam
batas normal. Dilakukan pemeriksaan EKG normal.

25. Pengobatan awal yang diberikan adalah


(ANGINA) A. nitrat organik
B. ASA
C. Statin
D. Heparin
E. Streptase
26. Pada kasus ini termasuk ke dalam SKA dengan presentasi klinis
A. angina pectoris stabil
B. NSTEMI
C. STEMI
D. Angina tidak stabil
E. Infark miokard akut

KASUS UNTUK NO 27-28


Seorang ibu 42 tahun, BB 75 kg, TB 165 cm, TD 160/100 mmHg. Menderita PJK kadar LDL
180 mg/dL, datang kepada dokter untuk konsultasi mengenai pengaturan makan dan asupan
gizi yang harus dipenuhi.
27. Penderita tersebut memerlukan serat. Fungsi serat diatas adalah..
A. Mempercepat abdorbsi gula
B. Menurunkan sekresi asam empedu
C. Menarik lemak dari
diit D. Menarik LDL
28. Pada pasien ini, makanan apa yang sebaiknya
dihindari A. Santan kelapa
B. Daging <100mg seminggu 3 kali
C. Ikan setiap hari
D. Sayur mayur
E. Minyak polyunsaturated
KASUS UNTUK NO 29-35
Tuan R (53 tahun, BB 68 kg, TB 145 cm) datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
volum urin berkurang, mual, muntah, udema, tidak nafsu makan. Riwayat penyakit:
hipertensi, DM tipe 2 dan epilepsi. Pengobatan yang sedang digunakan: Perindopril 4 mg
1x/hari, glikazid 80 mg 2x/hari, metformin 500 mg 3x/hari, karbamazepin 100 mg 2x/hari,
simvastatin 40 mg 1x/hari.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil:
Kreatinin 7,2 mg/dL (0,7-1,3 mg/dL)
Ureum 120 mg/dL (20-40 mg/dL)
Natrium 138 mmol/L (135-150 mmol/L)
Kalium 6,1 mmol/L (3,5-5 mmol/L)
Pasien didiagnosa penyakit ginjal kronik.

29. Bagaimana mengatasi kondisi uremia yang dialami pasien?


A. Melakukan tindakan dialisis
B. Menaikkan dosis hidroklortiazid
C. Menambahkan allopurinol
D. Menghentikan simvastatin
E. Menambahkan pengikat fosfat
30. Apakah obat yang dikontraindikasikan untuk tuan R?
A. Glikazid
B. Perindopril
C. Metformin
D. Karbamazepin
E. Simvastatin
31. Jika tekanan darah pasien tidak terkendali dengan pemberian perindopril saja, apakah
antihipertensi tambahan yang direkomendasikan untuk pasien tersebut?
A. Losartan
B. Furosemid
C. Metildopa
D. Hidralazin
E. Natrium nitropruside
32. Berapakah klirens kreatinin pasien tersebut?
A. 96,20 ml/menit
B. 57,79 ml/menit
C. 49,66 ml/menit
D. 11,41 ml/menit
E. 9,70 ml/menit
33. Apakah rekomendasi anda sebagai apoteker untuk membantu mengatasi abnormalitas
kadar kalium Tuan R?
A. Menurunkan dosis hidroklortiazid
B. Menambahkan sevelamer
C. Meningkatkan dosis perindopril
D. Menambahkan diuretik spironolakton
E. Menambahkan kation resin penukar ion
34. Apakah potensial drug related problem yang dapat dialami pasien
A. Verapamil dapat menurunkan kadar dan toksisitas karbamazepin
B. Verapamil meningkatkan resiko rhabdomiolisis dengan adanya simvastatin
C. Karbamazepin menghambat metabolisme simvastatin menurunkan efek simvastatin
D. Metformin meningkatkan ekskresi perindopril sehingga efektivitas berkurang
E. Glikazid menghambat absorbsi karbamazepin sehingga efek anti epilepsi berkurang
35. Jika dilihat dari nilai klirens kreatinin. Apakah tingkat penyakit ginjal kronis yang
dialami tuan R?
A. Tingkat 1
B. Tingkat 2
C. Tingkat 3
D. Tingkat 4
E. Tingkat 5

KASUS UNTUK NO 36-37


Seorang laki-laki berusia 46 tahun periksa ke dokter untuk konsultasi mengalami nyeri dada
seperti tertindih pasien adalah seorang perokok sejak usia 35 tahun rata-rata menghabiskan 10
btg rokok/hari pemeriksaan fisik suhu 37oC, Nadi 100x/menit, frek napas 24x/menit, tekanan
darah 160/90, kadar darah puasa 160 mg/dL, kolesterol 250 mg/hari.
36. Faktor resiko dengan infark miokard
adalah A. Perokok
B. Hipertensi
C. Dislipidemia
D. DM
E. Usia pasien 46thn
37. Obat hiperlipidemia yang digunakan untuk kasus tersebut dengan kadar kolesterol yang
tinggi adalah
A. Statin
B. Fibrat
C. Resin asam empedu
D.Ezetimibe
E. Probukol
38. Salah satu dari obat untuk pengobatan di bawah ini menimbulkan efek teratogenik
A. Statin
B. Fibrat
C. Resin
D. Asam nikotinat
E. Probukol

39. Seorang lelaki 57 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri dada, sudah sekitar 1
bulan. Nyeri 5 menit hilang dengan istirahat. Gambaran EKG normal. Penyakit yang
diderita lelaki tersebut adalah
A. STEMI
B. GERD
C. Unstabil angina
D. Stabil angina
E. Nstemi

40. Seorang pria 65 tahun menderita penyakit jantung koroner dan angina pectoris stabil.
Mengeluhkan nyeri dada sebelah kiri saat naik tangga. Mendapatkan obat ISDN, ASA.
Bagaimana mekanisme dari ISDN?
A. Menstabilkan plak aterosklerosis
B. Menurunkan LDL kolesterol
C. Mendilatasi pembuluh darah
D. Mencegah agregasi platelet
E. Menurunkan beban kerja jantung

41. Paska kejadian stroke iskemik pasien terkadang mengalami disabilitas yang dapat
menyebabkan berkurangnya mobilitas pasien. Komplikasi karena mobilitas yang
berkurang adalah resiko terjadinya trombosis vena dalam (DVT). Apakah terapi
profilaksis untuk mencegah komplikasi tersebut pada pasien resiko tinggi mengalami
DVT?
A. Heparin
B. Klopidogrel
C. Aspilet
D. Alteplase
E. Streptokinase

42. Hal-hal apa saja yang menyebabkan penurunan kadar


HDL? A. Merokok
B. Stress
C. Kurang berolah raga
D. Kurang makanan berserat
E. Hipertensi
43. Salah satu penyebab terjadinya stroke hemoragik adalah adanya abnormalitas pembuluh
darah serebral. Abnormalitas tersebut menyebabkan pembuluh darah melebar, berbentuk
seperti balon dan mempunyai dinding pembuluh darah yang lemah. Apakah abnormalitas
yang dimaksud?
A. Ataksia
B. Aneurisma
C. Afasia
D. Diplopia
E. Nistagmus

44. Tuan menderita penyakit ginjal kronik stadium 5 selama 3 tahun. Hari ini pasien tersebut
melakukan pemeriksaan darah dan menunjukkan hasil berikut: Kalsium 108 mg/dL (8,4-
9,5) dan fosfat 8,7 mg/dL (3,5-5,5). Apakah pengikat fosfat yang direkomendasikan
untuk pasien tersebut?
A. Kalsium karbonat
B. Kalitake
C. Sevelamer
D. Aluminium hidroksida
E. Kalsitrol

45. Pada pemeriksaan profil lipid pasien no 1 di dapat kadar kolesterol total 200 mg/dL,
HDL 30 mg/dL dan trigliserida 150 mg/dL. Pasien tersebut mengalami gejala
dislipidemia. Manakah dari obat hipolipidemia tersebut yang direkomendasikan? HDL
rendah, yang lain normal
A. Clofibrat
B. Niasin
C. Kombinasi Niasin + Statin
D. Atorvastatin
E. Kombinasi Statin + Ezetimibe

46. Pasien dengan penyakit ginjal kronis (PGK) rentan mengalami anemia. Salah satu
pengobatan anemia pada pasien PGK adalah dengan pemberian erythropoetin stimulating
agent (ESA). Efektivitas ESA ditentukan kecukupan zat besi dalam tubuh pasien. Jika
pasien mempunyai feritin >600 ng/mL dan Hb 9,2 mg/dL, bagaimana tata laksana
pengobatan anemia selanjutnya?
A. Pemberian suplemen zat besi secara oral
B. Pemberian suplemen zat besi secara intravena
C. Pemberian erythropoetin stimulating agent
D. Pemberian transfusi darah
E. Penundaan erythropoetin stimulating agent

47. Seorang pasien penyakit ginjal kronis dengan riwayat hipertensi melakukan pemeriksaan
urin. Salah satu hasil urinalisis menunjukkan kadar albumin dalam urin 340 mg/dL.
Apakah antihipertensi yang direkomendasikan untuk pasien tersebut?
A. Perindopril
B. Metoprolol
C. Amlodipin
D. Verapamil
E. Furosemid

48. Seorang pria 50 tahun datang ke apotek untuk menebus resep: ISDN (prn), atenolol, dan
ASA untuk pemakaian selama 15 hari. Apa informasi yang dapat disampaikan terkait
waktu penggunaan ISDN?
A. Bila pusing
B. Bila nyeri dada
C. Bila sesak
D. Leher kaku
E. Bila mual

49. Golongan statin di bawah ini ditarik dari peredaran karena efek rabdhomyolisis paling kuat
A. Simvastatin
B. Ceruvastatin
C. Lovastatin
D. Atorvastatin
E. Rosuvastatin

50. Untuk melakukan diagnosis terhadap SKA dapat digunakan hasil laboratorium antara
lain maker..
A. CKMB
B. SGOT
C. SGPT
D. LDH
E. Kreatinin

Anda mungkin juga menyukai