Anda di halaman 1dari 11

Latihan soal-soal Basic Science-Clinical Science

Hipertensi – Mekanisme Aksi Obat


1. Seorang pasien, laki-laki, usia 66 tahun, penderita hipertensi (TD 168/110 mmHg) datang ke
instalasi farmasi rawat jalan untuk menebus resep yang berisi kombinasi antihipertensi. Salah
satu obat yang diterima pasien adalah Amlodipin tablet 10 mg. Bagaimanakah mekanisme aksi
obat tersebut?
a. Menghambat aktivitas enzim ACE d. Menghambat kanal ion kalsium
b. Vasodilator langsung e. Antagonis reseptor angiotensin II
c. Antagonis reseptor β1-adrenergik

Obat ini bekerja dengan cara membantu melemaskan otot pembuluh darah. Dengan begitu,
pembuluh darah akan melebar, darah dapat mengalir dengan lebih lancar, dan tekanan darah
dapat menurun. Amlodipine menurunkan tekanan darah secara perlahan lahan sehingga tidak
menimbulkan refleks takikardi.

2. Seorang pasien, laki-laki, usia 49 tahun, penderita hipertensi (TD 155/95 mmHg) menerima obat
berupa tablet amlodipin 10 mg yang diresepkan dokter untuknya di suatu apotek. Pasien
mendengarkan penjelasan apoteker tentang kegunaan obat untuk pengobatan penyakitnya.
Bagaimanakah mekanisme aksi obat tersebut?
a. Menghambat reabsopsi air, ion Na+, K+ dan Cl-
b. Menghambat influks ion kalsium ke dalam sel otot polos
c. Menghambat reseptor β2-adrenergik di jantung
d. Menghambat reseptor ATII di pembuluh darah
e. Menghambat aktifitas Angiotensin Converting enzime
Golongan CCB memilki efek yang sama yaitu memblokade kanal kalsium pada membrane
sehingga menghambat kalsium masuk ke dalam sel. Sehingga menyebabkan vasodilatasi,
memperlambat laju jantung, dan menurunkan kontraktilitas miokard sehingga menurunkan
tekanan darah.

3. Seseorang pasien, laki-laki, usia 58 tahun, penderita hipertensi dengan TD 150/100 mmHg
menebus resep dokter di instalasi farmasi rumah sakit. Salah satu obat yang diresepkan dokter
adalah tablet spironolactone 25 mg (2 kali sehari). Bagaimanakah mekanisme aksi obat tersebut?
a. Antagonis hormon aldosteron d. menghambat emzim ACE
b. Antagonis reseptor angiotensin II e. Antagonis reseptor β1-adrenergik
c. Vasodilator pembuluh darah
Spironolactone adalah golongan diuretic hemat kalium yang merupakan antagonis aldossteron.

4. Seorang pasien, laki-laki, usia 60 tahun, penderita hipertensi dengan TD 170/100 mmHg,
mendapatkan resep dokter yang berisi valsartan untuk ditebus di apotek. Bagaimanakah
mekanisme kerja obat tersebut?
a. Meningkatkan pengeluaran air dari tubuh
b. Menghalangi Angiotensin II berikatan dengan reseptornya
c. Menurunkan daya pompa jantung
d. Menghambat kerja Angiotensin Converting Enzyme
e. Melebarkan pembuluh darah secara langsung
Mekanisme kerja ARB adalah memblokade reseptor AT1 sehingga menyebabkan vasodilatasi,
peningkatan eksresi Na dan cairan (mengurangi volume plasma).

5. Seorang pasien, perempuan, usia 50 tahun, penderita hipertensi selama 6 bulan yang lalu,
menebus resep dokter dengan obat tablet captopril 25 mg untuk pengobatan selama 1 bulan.
Apakah protein di dalam tubuh yang menjadi target aksi obat tersebut?
a. Angiotensin Converting Enzyme d. Reseptor Angiotensin II
b. Reseptor Alfa-2 adrenergik e. Kanal ion Calsium
c. Reseptor Beta-1 adrenergik
ACE bekerja dengan menghambat perubahan angitensin 1 menjadi angiotensin 2 sehingga
terjadi vasodilatasi.

6. Seorang pasien, laki-laki, usia 49 tahun, penderita hipertensi (TD 155/95 mmHg) dengan riwayat
penyakit DM tipe-2, menerima obat yang diresepkan dokter di suatu apotek. Pasien
mendengarkan penjelasan apoteker tentang kegunaan kaptorpil untuk pengobatan penyakitnya.
Bagaimanakah mekanisme aksi obat tersebut?
a. Menghambat reabsopsi air, ion Na+, K+ dan Cl-
b. Menghambat influks ion kalsium ke dalam sel otot polos
c. Menghambat reseptor β2-adrenergik di jantung
d. Menghambat reseptor ATII di pembuluh darah
e. Menghambat aktifitas Angiotensin Converting enzime
ACE bekerja dengan menghambat perubahan angitensin 1 menjadi angiotensin 2 sehingga
terjadi vasodilatasi.

7. Seorang pasien, laki-laki, usia 60 tahun, penderita hipertensi dan angina pectoris, mengalami 3
kali serangan angina dalam setahun ini. Dokter meresepkan antihipertensi untuk pasien berupa
valsartan dengan dosis 1x 80mg. Apakah efek tambahan yang diberikan valsartan selain sebagai
antihipertensi?
a. Pencegahan makroalbuminuria d. Remodeling sel kardiovaskular
b. Penurunan kontraktilitas jantung e. Penghambatan prostaglandin sintensis
c. Inhibisi renin secara langsung

8. Seorang pasien, perempuan, usia 40 tahun, didiagnosa dokter di suatu rumah sakit mengalami
hipetensi stage I dengan tekanan darah 155/95 mmH. Pasien mendapatkan resep dengan
antihipertensi yang memiliki mekanisme aksi menghambat reabsorpsi air, ion Na +, K+ dan Cl-
pada tubulus ginjal sehingga akan mengurangi volume cairan tubuh. Apakah golongan
antihipertensi yang memiliki mekanisme kerja tersebut?
a. Diuretik d. Beta bloker
b. Kalsium Channel Bloker e. Vasodilator
c. ACE Inhibitor
Diuretic bekerja dengan meningkatkan ekskresi natrium, air, dan klorida sehingga menurunkan
volume darah dan cairan ekstraseluler.

9. Seorang apoteker di suatu rumah sakit memberikan konseling pada saat menyerahkan obat
kepada seorang pasien (laki-laki, usia 62 tahun, penderita hipertensi dengan penyulit DM tipe-2).
Apoteker menetapkan target tekanan darah yang harus dicapai pasien setelah menjalankan
pengobatan. Berapakah target tekanan darah yang tepat disampaikan pada pasien tersebut?
a. < 120/90 mmHg d. < 140/90 mmHg
b. < 130/90 mmHg e. < 140/100 mmHg
c. < 130/100 mmHg
Menurut JNC 8 untuk semua kategori usia penderita hipertensi dan diabetes tanpa CKD (gagal
ginjal) target BP berada pada rentang <140/90

10. Seorang apoteker di suatu rumah sakit memberikan Losartan atas resep dokter untuk
menurunkan tekanan darah pasien (perempuan, usia 50 tahun, penderita hipertensi dengan TD
165/100 mmHg). Pasien juga sedang menjalankan pengobatan DM tipe-2 yang dideritanya.
Apoteker menyampaikan target tekanan darah yang harus dicapai oleh pasien setelah menjalani
terapi. Berapakah target tekanan darah yang tepat disampaikan kepada pasien tersebut?
a. <150/90 mmHg d. <140/80 mmHg
b. <150/80 mmHg e. <130/80 mmHg
c. <140/90 mmHg

Menurut JNC 8 untuk semua kategori usia penderita hipertensi dan diabetes tanpa CKD (gagal
ginjal) target BP berada pada rentang <140/90

11. Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun didiagnosis dokter menderita DM serta hipertensi untuk
pertama kalinya. TD pasien saat ini 190/90 mmHg. Dokter mendiskusikan terapi untuk hipertensi
pasien dengan apoteker. Apoteker merekomendasikan obat kaptopril dan valsartan. Apoteker
melakukan konseling penggunaan obat dengan pasien. Berapakah target TD pasien melalui
pengobatan yang diberikan?
a. <190/80 mmHg d. <130/80 mmHg
b. <150/90 mmHg e. <120/80 mmHg
c. <140/90 mmHg
Menurut JNC 8 untuk semua kategori usia penderita hipertensi dan diabetes tanpa CKD (gagal
ginjal) target BP berada pada rentang <140/90

12. Seorang laki-laki 63 tahun datang ke klinik berkonsultasi ke dokter untuk penyakit hipertensi yang
dialaminya. Tekanan darah pasien saat ini 155/80 mmHg dan rutin menggunakan amlodipin 1 x 5
mg sejak 1 bulan yang lalu. Dokter menyarankan pengunaan amlodipin tetap dilanjutkan agar
tekanan darah mencapai target yang diinginkan. Berapakah target tekanan darah untuk pasien
tersebut?
a. < 130/ 90 mmHg d. < 150/ 80 mmHg
b. < 140/ 80 mmHg e. < 150/ 90 mmHg
c. < 140/ 90 mmHg
Untuk pasien di atas 60 tahun, tanpa menderita penyakit penyerta seperti DM dan CKD, maka
target TD adalah 150/90 mmHg

Hipertensi – Pemilihan Obat yang Tepat


13. Seorang pasien, perempuan, usia 20 tahun, hamil usia 22 minggu, didiagnosis mengalami
hipertensi gestasional oleh dokter di sebuah puskesmas. Tekanan darah pasien 150/100 mmHg,
proteinuria negatif. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi sebelumnya. Dokter dan apoteker
berdiskusi untuk menetapkan obat yang akan diberikan pada pasien tersebut. Apakah
antihipertensi yang tepat direkomendasikan?
a. Furosemide d. Captopril
b. Losartan e. Metildopa
c. Propranolol
Karena indikasi metildopa yaitu sebagai krisis hipertensi terutama pada kehamilan dan obat
tersebut termasuk kategori B

14. Seorang pasien, perempuan, usia 35 tahun, penderita hipertensi semenjak 1 tahun yang lalu
datang ke rumah sakit untuk evaluasi pengobatannya. Saat ini, pasien sedang hamil usia 8
minggu. Pasien juga memiliki riwayat DM tipe-2 semenjak 3 tahun yang lalu dan alergi dengan
metil-dopa dan antihipertensi golongan CCB. Dokter meminta saran pada apoteker mengenai
antihipertensi yang tepat untuk pasien tersebut. Apakah obat yang tepat disarankan?
a. Captopril d. Valsartan
b. Lisinopril e. HCT
c. Labetalol
Karena obat obat yang disarankan untuk ibu hamil yang aman diantaranya yaitu metildopa,
labetalol, dan nipedipine.

15. Seorang dokter di rumah sakit menelpon apoteker di instalasi farmasi untuk meminta informasi
obat untuk pasiennya. Pasien adalah seorang wanita hamil dan sedang menderita hipertensi dan
diabetes mellitus. Dokter akan meresepkan antihipertensi dan antidiabetes yang aman untuk
pasiennya tersebut. Apakah obat yang tepat direkomendasikan kepada dokter tersebut?
a. Lisinopril dan glibenklamid d. Lisinopril dan insulin
b. Kaptopril dan glibenklamid e. Metildopa dan insulin
c. Irbesartan dan insulin
Karena metildopa salah satu terapi untuk ibu hamil dan insulin memiliki mekanisme kerja mecsekresi
pangkreas jadi tidak mempengaruhi perkembangan janin.

16. Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, dirawat di suatu rumah sakit karena mengalami
peningkatan tekanan darah (170/100 mmHg). Riwayat penyakit pasien adalah hipertensi, DM
tipe-2 dan jantung koroner. Pasien rutin menggunakan valsartan untuk mengendalikan tekanan
darahnya. Dokter akan menambahkan antihipertensi untuk pasien dan berdisusi dengan apoteker
untuk menentukan obatnya. Apakah antihipertensi yang tepat direkomendasikan kepada dokter?
a. Amlodipin d. Metildopa
b. Bisoprolol e. Lisinopril
c. Furosemid
Karena untuk terapi hipertensi dan DM bisa menggunakan golongan ARB atau ACE, tetapi di
soal sudah menggunakan golongan ARB, jadi focus ke kasus jantung koroner. Untuk jantung
koroner itu sendiri dapat di berikan terapi obat golongan beta bloker contonya Bisoprlol.

17. Seorang pasien, wanita, usia 38 tahun, baru saja terdiagnosa mengalami hipertensi dengan
tekanan darah 150/95 mmHg. Apakah antihipertensi yang tepat untuk pasien ini?
a. Amlodipin d. Kaptopril
b. Valsartan e. HCT
c. Furosemid
Karena menurut JNC 8, untuk terapi pertama bagi pasien hipertensi dapat dinakan
obat obatan golongan ACE seperti captoril.

18. Seorang pasien, laki-laki, usia 68 tahun didiagnosa dokter di suatu rumah sakit mengalami
hipertensi.  Saat ini, pasien juga sedang menjalani terapi asma dan diabetes mellitus.  Dokter dan
apoteker berdiskusi untuk menentukan antihipertensi yang akan diresepkan untuk pasien.
Apakah antihipertensi yang tepat direkomendasikan?
a. Amlodipin d. Bisoprolol
b. Propanolol e. Atenolol
c. Captopril
Menurut JNC 8 Untuk pasien hipertensi dngan penyakit penyerta DM terapi utamanya
menggunakan ACEi atau ARB namun, pasien juga menderita asma, karena golongan ACEi
dikontraindikasikan untuk asma.. terapi alternatif nya yaitu golongan CCB : amlodipin

19. Seorang pasien, laki-laki, usia 49 tahun, penderita gagal ginjal kronis sedang dirawat di suatu
rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien tidak mengalami hiperglikemik dan
memiliki tekanan darah yang tinggi (143/89 mmHg). Dokter memutuskan akan memberikan
antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah pasien. Apakah antihipertensi yang tepat untuk
pasien tersebut?
a. Propranolol d. Furosemid
b. Captopril e. Klonidin
c. Verapamil
Karena menurut JNC 8, untuk terapi pertama bagi pasien hipertensi dengan atau
tanpa penyakit penyerta dapat diberikan obat obatan golongan ACE seperti captoril.

20. Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, masuk IGD suatu rumah sakit karena serangan stroke
iskemik. Setelah stroke tertangani, tekanan darah pasien adalah sebesar 155/100 mmHg.
Selama ini pasien menggunakan HCT 25 mg untuk mengobati hipertensinya. Dokter akan
menambahkan obat untuk mengontrol tekanan darah pasien. Apakah golongan antihipertensi
yang tepat direkomendasikan kepada dokter untuk pengobatan pasien?
a. ACE inhibitor d. Beta bloker
b. Loop Diuretik e. Vasodilator golongan nitrat
c. CCB
Karena menurut JNC 8, untuk terapi pertama bagi pasien hipertensi dengan atau
tanpa penyakit penyerta dapat diberikan obat obatan golongan ACE inhibitor.

21. Seorang pasien, laki-laki, usia 49 tahun, penderita gagal ginjal kronis sedang dirawat di suatu
rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien tidak mengalami hiperglikemik dan
memiliki tekanan darah yang tinggi (143/89 mmHg). Dokter memutuskan akan memberikan
antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah pasien. Apakah golongan antihipertensi yang
tepat untuk pasien tersebut?
a. Diuretik atau Beta Bloker d. Nitrat atau ARB
b. ACE inhibitor atau ARB e. Aldosteron Antagonist atau CCB
c. ACE Inhibitor atau Beta Bloker
Menurut JNC 8 Untuk pasien hipertensi dngan penyakit penyerta seperti DM, gagal ginjal
terapi utamanya menggunakan ACEi atau ARB

22. Seorang pasien, laki-laki, usia 55 tahun, masuk IGD karena mengalami nyeri kepala dan pusing
yang berat, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Pasien diketahui memiliki riwayat
hipertensi. Tekanan darah pasien saat ini adalah 185/105 mmHg dan nilai kreatinin serum 3,0
mg/dL. Apakah golongan antihipertensi yang tepat untuk menurunkan tekanan darah pasien
tersebut?
a. CCB atau Diuretik Kuat d. Kombinasi ACE Inhibitor dan ARB
b. ACE Inhibitor atau ARB e. Kombinasi β-bloker dan ACE Inhibitor
c. ARB atau β-bloker
Menurut JNC 8 Untuk pasien hipertensi dngan penyakit penyerta seperti DM, gagal ginjal
terapi utamanya menggunakan ACEi atau ARB atau CCB. Jika dilihat di soal, memiliki kadar
kreatinin tinggi yaitu 3,0 mg/dl berarti memiliki gangguan fungsi ginjal.

23. Seorang pasien, laki-laki, usia 53 tahun, penderita hipertensi ringan dan rutin menggunakan HCT
untuk mengendalikan tekanan darahnya. Saat ini pasien masuk rumah sakit dan didiagnosa
dokter mengalami penurunan fungsi ginjal. Dokter akan merubah antihipertensi pasien dan
meminta saran obat yang tepat. Apakah golongan antihipertensi yang tepat direkomendasikan
kepada dokter?
a. Diauretik atau ACE Inhibitor d. ACE inhibitor atau ARB
b. ACE inhibitor atau CCB e. CCB atau ARB
c. Beta bloker atau CCB
Menurut JNC 8 Untuk pasien hipertensi dngan penyakit penyerta seperti DM, gagal ginjal
terapi utamanya menggunakan ACEi atau ARB atau CCB

24. Seorang pasien, laki-laki, usia 65 tahun, mengalami hipertensi (TD= 180/90mmHg) dan
hiperurisemia (kadar asam urat 12 mg/dL). Dokter berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan
antihipertensi yang tepat diresepkan untuk pasien. Apakah golongan antihipertensi yang tepat
direkomendasikan untuk pasien tersebut?
a. CCB d. ARB
b. Beta bloker e. Diuretik
c. ACE Inhibitor

 
25. Seorang dokter di suatu melakukan visite bersama apoteker melihat keadaan pasien rawat inap
(laki-laki, usia 60 tahun, penderita hipertensi dengan TD 165/110 mmHg). Pasien mempunyai
riwayat penyakit infark miokardial. Dokter meminta rekomendasi obat untuk menurunkan tekanan
darah pasien. Apakah antihipertensi yang tepat direkomendasikan?
a. Acebutolol dan captopril d. Penbutolol dan Valsartan
b. Atenolol dan HCT e. Propranolol dan Verapamil
c. Atenolol dan captopril
Menurut dipiro 10 Untuk lini pertama Post miokardial infraction dapat diberikan obat2
kombinasi golongan beta bloker dan ACE atau ARB.

26. Seorang dokter di suatu rumah sakit meminta rekomendasi obat pada apoteker untuk penderita
hipertensi. Pasien adalah penderita hipertensi dengan riwayat penyakit gagal jantung dengan
disfungsi ventrikel kiri. Sebelumnya, pasien telah mendapatkan 3 macam obat, yaitu captopril,
furosemide dan atenolol selama 21 hari, dan dokter akan meresepkan obat ke-4 untuk pasien.
Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. Verapamil d. Spironolactone
b. Prazosin e. Valsartan
c. Clonidin
Karena menurut dipiro 10 untuk terapi tambahan bagi pasien hipertensi yang disertai gagal
jantung dapat diberikan obat berturut turut yaitu pertama golongan diuretic, ACE atau ARB, Beta
Bloker, dan golongan antagonis Aldosterone seperti Spironolactone.

27. Seorang pasien, laki-laki, berusia 50 tahun, penderita hipertensi, DM tipe-2 dan jantung koroner,
menyampaikan keluhan disfungsi ereksi kepada apoteker saat berkonsultasi di ruang konseling.
Obat yang rutin diminum oleh pasien selama 1 tahun terakhir adalah bisoprolol, valsartan, ISDN
(prn.), metformin dan spironolacton. Apoteker mengatakan kepada pasien bahwa keluhan
tersebut adalah akibat efek samping obat. Apakah obat yang menyebabkan keluhan pasien
tersebut?
a. Bisoprolol d. Metformin
b. Valsartan e. Spironolacton
c. ISDN
Efek samping spironolactone adalah gangguan saluran cerna, impotensi atau disfungsi ereksi,
menstruasi tidak teratur dan lain-lain.

28. Seorang pasien, laki-laki, usia 40 tahun, penderita hipertensi. Akan tetapi, frekuensi detak
jantung pasien justru berada dibawah normal (bradikardi). Dokter berdiskusi dengan apoteker
untuk pemilihan obat yang dapat meningkatkan frekuensi detak jantung pasien. Apakah obat
yang tepat direkomendasikan?
a. Propanolol d. Nadolol
b. Acebutolol e. Atenolol
c. Bisoprolol
Karena propanolol merupakan obat golongan betabloker non selektif yang dimana efek
samping dari golongan ini menyebabkan bronkokonstriksi atau penyempitan saluran nafas
yang nantinya akan membuat jantung menjadi berdebar lebih cepat (takikardi).

29. Seorang pasien, perempuan, usia 45 tahun, telah menggunakan valsartan 80 mg selama 3 tahun.
Hasil pemeriksaan kali ini diketahui pasien terjadi kardiomegali. Untuk membantu kontrol tekanan
darah dan menurunkan cardiac output, dokter akan menambahkan antihipertensi lain dan
meminta pertimbangan apoteker. Apakah rekomendasi terapi yang tepat diberikan kepada dokter
tersebut?
a. Captopril 12,5mg d. Klonidin 50mg
b. Spironolakton 25mg e. Furosemid 20mg
c. Bisoprolol 5mg
karena bisoprolol merupakan golongan beta bloker selektif yang memiliki beberapa efek
terapi yaitu menurunkan cardiac output (vasodilatasi) menurunkan denyut jantung dan
menurunkan kebutuhan o2 di jantung.

30. Seorang laki - laki usia 45 tahun (50kg/160cm) masuk IGD karena pingsan dan didiagnosa dokter
mengalami hipertensi emergensi karena TD 200/130 mmHg dan adanya penurunan fungsi ginjal
(Kreatinin serum 2,5 mg/dL). Dokter berdiskusi dengan apoteker di depo IGD untuk menentukan
antihipertensi lini pertama yang mampu menurunkan tekanan darah dalam waktu 1-2 menit
setelah pemberian obat. Apakah obat yang tepat direkomendasikan?
a. Labetalol Hidroklorida d. Natrium Nitroprusside
b. Nicardipine Hidroklorida e. Hydralazine Hidroklorida
c. Nitrogliserin
Karena natrium nitroprusside dapat digunakan sebagai lini pertama untuk pasien hipertensi di
atas 200mmHg.

31. Seorang pasien, usia 65 tahun, penderita hipertensi dan gagal ginjal kronis, dirawat di suatu
rumah sakit karena mengalami udema. Pasien juga mengalami anuria dan resiko hipokalemia.
Dokter berdiskusi dengan apoteker tentang terapi yang tepat untuk pasien. Apakah obat yang
tepat direkomendasikan?
a. Captopril dan Furosemid d. Valsartan dan Mannitol 20%
b. Captopril dan HCT e. Valsartan dan Asam Etakrinat
c. Propranolol dan Furosemid
Karena menurut JNC 8 lini pertama yang dapat diberikan untuk pasien hipertensi yang
mengalami gagal ginjal atau penyakit penyerta adalah obat golongan ACE atau ARB, untuk
keluhan pasien yang mengalami udema dapat di berikan furosemide, dan untuk resiko
hipokalemia (rendah kalium) dapat diberikan captopril. Karena captopril memiliki efek samping
dapat meningkatkan kalium atau hiperkalemia.  

32. Seorang pasien, perempuan, usia 35 tahun, didiagnosis dokter mengalami hipertensi pulmonal.
Dokter pernah memberikan amlodipin selama 3 hari namun kondisi pasien tidak membaik. Dokter
berdiskusi dengan apoteker untuk menentukan obat yang akan diresepkan untuk pasien. Apakah
obat yang tepat direkomendasikan?
a. Captopril d. HCT
b. Proranolol e. Furosemid
c. Sildenafil
Karena golongan obat Thiazide merupakan obat antihipertensi lini pertama yang dapat digunakan
pada pasien hipertensi tanpa komplikasi.

33. Seorang pasien, laki-laki, usia 47 tahun, penderita hipertensi dan asma rutin mendapatkan terapi
dengan kaptopril dan salbutamol. Saat ini, pasien mengalami peningkatan tekanan darah hingga
160/93 mmHg dengan peningkatan denyut nadi hingga 130 kali/menit, Dokter
mempertimbangkan penggantian antihipertensi dalam pengobatan pasien dan meminta saran
apoteker mengenai pemilihan obatnya. Apakah golongan antihipertensi yang tepat disarankan
kepada dokter tersebut?
a. Beta bloker selektif d. Penghambat kanal ion kalsium
b. Beta bloker non selektif e. Diuretik
c. Angiotensin reseptor bloker
Karena golongan ini dapat menurunkan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard
sehingga menurunkan curah jantung.

34. Seorang apoteker melakukan visite bersama dengan dokter ke ruang rawat inap untuk
melakukan evaluasi efek terapi dari obat yang telah diberikan kepada seorang pasien hipertensi
tanpa penyakit penyulit. Tekanan darah pasien saat ini adalah 170/105 mmHg. Dokter akan
meresepkan kombinasi antihipertensi dan meminta apoteker untuk menetapkan pilihan obat yang
tepat untuk pasien tersebut. Apakah obat yang tepat disarankan kepada dokter?
a. HCT dan Captoril d. Valsartan dan Captoril
b. Atenolol dan Captopril e. Atenolol dan Valsartan
c. Amlodipin dan Captopril
Menurut jnc 8 untuk pengobatan lini pertama pasien hipertensi tanpa ckd dapat diberikan obat-
obat golongan tiazide, ACE, ARB, dan CCB.

35. Seorang pasien, wanita, usia 32 tahun, sedang hamil usia 6 bulan, masuk rumah sakit karena
mengalami pre-eklamsia dengan TD saat ini 160/105 mmHg. Hasil pemeriksaan menunjukkan
pasien juga mengalami udem pada kaki disertai dengan proteinuria (325 mg/24 jam). Apakah
antihipertensi yang aman diberikan pada pasien tersebut?
a. Klortalidon d. Candesartan
b. Hydralazin IV e. Captopril
c. Metoprolol
Karena klortalidone merupakan obat yang bekerja dengan mengeluarkan air dan garam dari
tubuh sehingga dapat mengatasi udema dan dapat melebarkan pembuluh darah

36. Seorang pasien, perempuan, usia 65 tahun, penderita hipertensi, memiliki masalah sering lupa
minum obat (kaptopril 25 mg, 2 x 1 hari) sehingga tekanan darahnya sulit terkontrol. Dokter yang
menangani pasien tetap ingin meresepkan captopril dan meminta saran kepada apoteker
mengenai bentuk sediaan obat yang tepat diberikan kepada pasien? Apakah bentuk sediaan
yang tepat untuk disarankan?
a. Tablet salut selaput d. Tablet salut film
b. Tablet sublingual e. Tablet immediete release
c. Tablet sustain release
Karena sustain release merupakan sediaan yang dirancang untuk melepaskan obatnya ke dalam
tubuh secara pelahan-lahan atau bertahap sehingga pelepasannya lebih lama dan
memperpanjang aksi obat.

Hipertensi – Skrining Resep


37. Seorang pasien, laki-laki, usia 49 tahun, BB 82 Kg, penderita hipertensi (TD 160/95 mmHg)
dengan riwayat penyakit DM tipe-2 datang ke instalasi farmasi rawat jalan untuk menebus resep
dengan obat Metformin tablet 500 mg (S.2. dd. dc) dan Captopril tablet 25 mg (S.2. dd. pc).
Apoteker melakukan skrining pada resep yang diserahkan pasien tersebut. Apakah
permasalahan yang terdapat dalam resep tersebut?
a. Meformin tidak tepat untuk penderita DM tipe-2 dengan penyulit hipertensi
b. Captorpril tidak tepat untuk penderita Hipertensi dengan penyulit DM tipe-2
c. Waktu pakai metformin tidak tepat, harusnya sebelum makan
d. Waktu pakai Captopril tidak tepat, harusnya 1 jam sebelum makan
e. Dosis Captoril terlalu rendah, harusnya 12,5 mg 1 kali sehari
Aturan minum captopril sebaiknya dikonsumsi saat lambung kosong, 1 jam sebelum makan atau
2 jam setelah makan.

38. Seorang apoteker di suatu rumah sakit melakukan skrining resep untuk seorang pasien (laki-laki,
usia 49 tahun, penderita hipertensi dengan TD 160/100 mmHg dan DM tipe-2). Pasien
mendapatkan obat Metformin 500 mg (S.2. dd. 1 tab. dc) dan Captopril 25 mg (s.2. dd. 1 tab. pc.)
untuk pengobatan selama 15 hari. Apoteker menemukan adanya permasalahan klinis untuk
resep pasien tersebut. Apakah permasalahan yang dimaksud oleh apoteker tersebut?
a. Penggunaan Captopril tidak tepat obat d. Penggunaan Metformin tidak tepat obat
b. Dosis Captopril berlebih e. Waktu pakai Captopril tidak tepat
c. Aturan pakai Metformin tidak tepat
Aturan minum captopril sebaiknya dikonsumsi saat lambung kosong, 1 jam sebelum makan atau
2 jam setelah makan.

39. Seorang apoteker di suatu rumah sakit melakukan skrining resep untuk seorang pasien
(perempuan, usia 53 tahun, penderita hipertensi dengan TD 145/95 mmHg dan DM tipe-2).
Pasien mendapatkan obat HCT 25 mg (1 x sehari, tiap pagi) dan metformin 500 mg (2 x sehari).
Apoteker menemukan adanya permasalahan klinis untuk resep pasien tersebut. Apakah
permasalahan yang dimaksud oleh apoteker tersebut?
a. Dosis Captopril berlebih d. Penggunaan HCT tidak tepat obat
b. Dosis HCT berlebih e. Penggunaan Captopril tidak tepat obat
c. Dosis HCT kurang
Karena menurut JNC 8 untuk pasien hipertensi yang mengalami CKD atau diabetes target TD
yaitu <140/90 sedangkan pasien memiliki tekanan darah 145/95 ajdi cukup diberikan dosis
terendah untuk terapi awal.

40. Seorang pasien, laki-laki, usia 49 tahun, BB 82 Kg, penderita hipertensi (TD 160/95 mmHg)
dengan riwayat penyakit DM tipe-2 datang ke instalasi farmasi rawat jalan untuk menebus resep
dengan obat Metformin tablet 500 mg (S.2. dd. dc) dan Amlodipin tablet 10 mg (S.1. dd. pc).
Apoteker melakukan skrining pada resep yang diserahkan pasien tersebut. Apakah
permasalahan yang terdapat dalam resep tersebut?
a. Meformin tidak tepat untuk penderita DM tipe-2 dengan penyulit hipertensi
b. Amlodipin tidak tepat untuk penderita Hipertensi dengan penyulit DM tipe-2
c. Waktu pakai metformin tidak tepat, harusnya 1 jam sebelum makan
d. Waktu pakai Amlodipin tidak tepat, harusnya setelah makan
e. Dosis Amlodipin terlalu rendah, harusnya 20 mg 1 kali sehari
Karena amlodipine memiliki afinitas yang besar pada kanal kalsium dipembuluh darah sehingga
memiliki efek vasodilatasi yang kuat.

Hipertensi – Efek Samping Obat


41. Seorang pasien, perempuan, usia 50 tahun, penderita hipertensi, diabetes dan hiperkolesterol
datang ke apotek menebus resep dengan obat Captopril, Hidroklorotiazid, Glimepirid, Metformin
dan Simvastatin. Berdasarkan informasi, pasien memiliki riwayat gout. Selanjutnya, apoteker
melakukan identifikasi DRP’s pada obat-obat yang terdapat dalam resep pasien. Apakah obat
dalam resep yang berisiko menimbulkan kekambuhan gout pasien?
a. Captopril d. Metformin
b. Hidroklorotiazid e. Simvastatin
c. Glimepiride
Karena efek sampingnya dapat menghambat ekskresi asam urat dari ginjal (menyebabkan
hiperurisemia), meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida.
42. Seorang pasien, perempuan, usia 55 tahun, datang ke klinik karena mengalami bengkak pada
kedua kakinya. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan hiperlipidemia dengan riwayat pengobatan
amlodipin, fenofibrat, hidroklorotiazid, kaptopril, dan simvastatin. Apoteker mengatakan kepada
dokter bahwa gejala tersebut merupakan efek samping obat karena bengkak di kedua kaki
merupakan edema, bukan inflamasi. Apakah obat yang mengakibatkan gejala efek samping
tersebut?
a. Amlodipin d. Kaptopril
b. Fenofibrat e. Simvastatin
c. Hidroklorotiazid
Karena efek sampingnya dapat menyebabkan edema, sakit kepala, tremor, aritmia, takikardi,
mual dan nyeri perut.

43. Seorang pasien datang ke klinik dengan keluhan batuk yang tidak kunjung reda selama sebulan
terakhir. Setelah dilakukan anamnesa, diketahui pasien sedang dalam terapi hipertensi
menggunakan Captopril. Riwayat alergi disangkal. Dokter menyatakan pasien mengalami efek
samping akibat penggunaan Captopril. Apakah obat yang tepat untuk mengatasi efek samping
tersebut?
a. Ambroxol d. Guaifenesin
b. Bromheksin e. N-asetilsistein
c. Dextromethorpan
Karena captopril memiliki efek samping batuk kering, untuk mengatasi efek samping dari
captopril diberikan dextromethorpan yang bekerja dengan meningkatkan ambang
rangsang reflex batuk secara sentral atau untuk batuk kering non preduktif.

44. Seorang pasien, laki-laki, berusia 60 tahun, datang ke apotek untuk menebus resep sebagai
berikut:
R/ Alprenolol 100 mg ( 2 x 1)
R/ Losartan 50 mg ( 1 x 1)
R/ Albuterol inhalasi ( 1 x 1)
R/ Fultikason (2 x 1)
R/ Simvastatin 5 mg (1 x 1)
Pasien adalah penderita hipertensi, asma dan hiperkolesterol. Pasien juga mengatakan bahwa
frekuensi asmanya meningkat sejak beberapa hari terakhir. Apoteker berhasil mengidentifikasi
adanya DRP’s dalam resep tersebut dan segera menelpon dokter. Apakah obat yang
direkomendasikan untuk diganti?
a. Alprenolol d. Futikason
b. Losartan e. Simvastatin
c. Albuterol
Karena alprenolol merupakan golongan obat beta bloker non selektif yang menimbulkan efek
samping seperti penghambatan adrenoresptor b 2 diparu sehingga menyebabkan bronkopasmo.

45. Seorang pasien, perempuan berusia 45 tahun, datang ke klinik dengan keluhan batuk kering.
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan sedang mengkonsumsi antihipertensi. Dokter
mendiagnosa bahwa batuk yang dialami pasien karena penggunaan antihipertensi. Apakah
antihipertensi yang mengakibatkan efek samping obat pada pasien tersebut?
a. Valsartan d. Hidroklorothiazid
b. Lisinopril e. Amlodipin
c. Candesartan
Karena obat golongan ACE memiliki efek samping seperti gangguan fungsi ginjal, batuk kering
yang menetap, diare, konstipasi dan nyeri abdomen.

46. Seorang pasien, perempuan,rusia 40 tahun, pederita hipertensi, rutin menggunakan kaptopril
12,5 mg tiap 12 jam untuk memelihara tekanan darahnya. Akhir-akhir ini, pasien sering
mengeluhkan batuk kering setelah mengkonsumsi obat tersebut. Apakah saran yang tepat
disampaikan kepada dokter yang menangani pasien tersebut terkait dengan rekomendasi terapi
lanjutan untuk pasien?
a. Menurunkan dosis kaptopril d. Mengganti kaptopril dengan valsartan
b. Menambahkan obat batuk e. Mengganti kaptopril dengan amlodipine
c. Mengganti kaptoril dengan HCT  
ARB memliki mekanisme kerja yang sama dengan ACE perbedaannya ARB tidak
mempengaruhi metabolisme bradikinin sehingga ARB dilaporakan tidak memiliki efek samping
batuk kering dan angiodema
47. Seorang pasien, laki-laki, usia 45 tahun, penderita hipertensi, melakukan konseling obat dengan
apoteker di suatu apotek. Pasien mengeluhkan bahwa tekanan darahnya meningkat setelah
meminum produk obat batuk pilek dan salesma. Setelah dilihat oleh apoteker, kandungan obat
dalam produk tersebut adalah parasetamol, asetilsistein, fenilpropanolamin, dekstrometorfan, dan
klorfeniramin maleat. Apakah obat dalam produk tersebut yang menyebabkan peningkatan
tekanan darah pasien?
a. Parasetamol d. Dekstrometorfan
b. Asetilsistein e. Klorfeniramin maleat
c. Fenilpropanolamin
Karena obat obat yang digunakan sebagai dekongestan mengandung simpatomimetik oleh Karen
itu harus digunakan dengan hati hati oleh pasien DM dan hipertensi

48. Seorang pasien hipertensi, laki-laki, usia 42 tahun, berkonsultasi dengan apoteker di apotek
untuk mengatasi permasalahan pengobatannya. Pasien rutin menggunakan kaptopril dan
memiliki kebiasaan mengkonsumsi bawang putih dan seledri. Saat ini, pasien mengeluhkan saat
ini sering merasa lemas dan pusing dan apoteker menyimpulkan bahwa pasien mengalami
hipotensi karena interaksi obat dan makanan. Apakah jenis efek yang dialami oleh pasien pada
kasus interaksi obat tersebut?
a. Sinergisme d. Aditif
b. Komplementer e. Saling meniadakan
c. Antagonisme farmakologi
Pasien mengkonsumsi kaptopril bawang putih seledri yang indikasinya untuk pengobatan
hipertensi, maka dari itu terjadi interksi atau respon oleh gabungan obat yang konsumsi lebih
besar dari pada gabungan respon masing-masing obat

Hipertensi – Interaksi Obat


49. Seorang pasien di instalasi farmasi rawat jalan menerima resep dari seorang pasien (laki-laki,
usia 42 tahun, penderita asma dan hipertensi). Obat yang terdapat dalam resep adalah
salbutamol dan propranolol. Apoteker menemukan masalah interaksi obat pada saat skrining
resep pasien tersebut. Apakah jenis interaksi obat yang terjadi pada penggunaan kedua obat
tersebut?
a. Inkompatibilitas kimia d. Interkasi farmakokinetika
b. Inkompatibilitas fisik e. Interaksi farmakodinamika
c. Interaksi farmasetika
Obat propanolol berkontra indikasi dengan pasien penderita asma, maka terjadi efek
berlawanan(interaksi farmakodinamika) antara propanolol dan salbutamol.

50. Seorang pasien, laki-laki usia 45 tahun, didiagnosa dokter mengalami hipertensi tanpa penyakit
penyerta. Tekanan darah pasien saat ini 150/90 mmHg. Pasien mendapatkan resep dokter
dengan obat kombinasi irbesartan dan lisinopril. Apoteker menemukan permasalahan klinis pada
saat skrining resep dokter tersebut? Apakah DRP yang terdapat dalam resep tersebut?
a. Kedua obat tidak tepat dengan penyakit pasien
b. Risiko hipotensi akut karena doubel obat
c. Terdapat penggunaan obat tanpa indikasi
d. Terdapat indikasi yang belum memperoleh obat
e. Pasien kontraindikasi dengan obat yang diberikan
Irbesartan merupakan golongan obat ARB dan lisinopril golongan obat ACE. Mekanisme
kerja ARB dan ACE kurang lebih sama.

Hipertensi - Kontraindikasi
51. Seorang pasien, laki-laki, usia 65 tahun, datang memeriksakan diri ke rumah sakit dengan
keluhan sakit kepala. Setelah diperiksa oleh dokter, tekanan darah pasien tersebut adalah 170/90
mmHg. Pasien juga memiliki riwayat asma sejak 10 tahun yang lalu. Apakah antihipertensi yang
kontraindikasi dengan riwayat penyakit pasien?
a. Captopril d. Propranolol
b. Amlodipin e. Diltiazem
c. Losartan
karena propanolol merupakan golongan obat beta bloker non selektif yang berkontra insikasi
dengan pasien asma karena dapat menimbulkan efek samping seperti penghambatan
adrenoreseptor beta 2 di paru sehingga menyebabkan bronkuspasme.
52. Seorang dokter di sebuah puskesmas meminta informasi kepada apoteker mengenai golongan
antihipertensi yang dikontraindikasikan pada ibu hamil untuk menghindari medication error pada
saat meresepkan obat untuk pasiennnya. Apakah informasi yang tepat disampaikan kepada
dokter tersebut?
a. ACE inhibitor dan ARB d. Alfa bloker dan Diuretik
b. CCB dan Diuretik e. Beta bloker dan Alfa bloker
c. Beta bloker dan Nitrat organic
Golongan obat ACE dan ARB inhibitor memiliki kategori kehamilan C dan D

Hipertensi – Dispensing
53. Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, datang ke Apotek dengan keluhan hipertensi, membawa
salinan resep sebagai berikut:

Iter 2x
R/ Amlodipin tab mg 5 no. XXX
S. s. dd. tab. I
------------------------------- det XL -----

Berapakah jumlah maksimal tablet amlodipin yang masih boleh ditebus oleh pasien tersebut?
a. 60 d. 30
b. 50 e. 20
c. 40
 

Hipertensi – KIE
54. Seorang pasien laki-laki usia 50 tahun didiagnosis mengalami hipertensi oleh dokter untuk
pertama kali. Selain mendapatkan terapi antihipertensi, pasien juga dianjurkan melakukan terapi
non-farmakologi yaitu dengan modifikasi gaya hidup. Apakah perubahan gaya hidup yang tepat
dilakukan oleh pasien tersebut?
a. Meningkatkan berat badan pasien d. Meningkatkan konsumsi makanan tinggi lemak
b. Menurunkan aktivitas fisik e. mengurangi konsumsi makanan tinggi sodium
c. Mengurangi konsumsi makanan berserat
Karena Sodium merupakan salah satu makanan pemicu darah tinggi yang dapt menimbulkan
retensi cairan atau tertahannya air dalam tubuh sehingga menyebabkan volume air dalam
pembuluh darah meningkat sehingga tekanan darah pun meningkat

55. Seorang dokter meminta informasi kepada apoteker di suatu rumah sakit tentang dosis captopril
yang tepat untuk pengobatan pasiennya. Pasien tersebut adalah penderita hipertensi yang
mengalami gangguan fungsi ginjal dengan klirens kreatinin sebesar 20 mg/menit. Berapakah
dosis awal captopril yang tepat untuk pasien tersebut?
a. 6,25 mg, 1 kali sehari d. 12,5 mg, 2 kali sehari
b. 6,25 mg, 2 kali sehari e. 25 mg, 1 kali sehari
c. 12,5 mg, 1 kali sehari
Karena

56. Seorang pasien, laki-laki, usia 36 tahun, penderita hipertensi stage I, datang ke apotek menebus
resep dokter dengan obat Kaptopril 12,5 mg (S 2dd tab 1 ac). Bagaimanakah aturan pakai obat
yang harus ditulis apoteker pada etiket?
a. 2 kali sehari 1 tablet setelah makan d. 1 kali sehari 2 tablet sebelum makan
b. 2 kali sehari 1 tablet bersama makan e. 1 kali sehari 2 tablet sesudah makan
c. 2 kali sehari 1 tablet sebelum makan

57. Seorang pasien, laki-laki, usia 37 tahun, penderita hipertensi tanpa penyakit penyulit dengan data
TD 150/95 mmHg mendapatkan obat Furosemid tablet 40 mg. Kapan sebaiknya pasien
meminum obat ini?
a.Pagi hari d. Malam hari
b.Siang hari e. Sebelum tidur
c. Sore hari
Karena furosemid merupakan golongan obat diuretic yang memiliki efek samping sering buat
air kecing sehingga dapat diberikan pada pagi hari agar tidak mengganggu waktu istirahat
pasien

58. Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, penderita hipertensi, mendapatkan terapi rutin dengan
obat kaptopril 12,5 mg (S.b.dd. ac.) dan HCT 12,5 mg/hari (S.s. dd). Apoteker menyerahkan obat
kepada pasien disertai dengan pemberian informasi obat. Apakah informasi obat yang tepat
disampaikan kepada pasien terkait dengan waktu yang tepat untuk meminum captopril?
a. Kaptopril sebaiknya diminum langsung setelah makan
b. HCT sebaiknya diminum saat malam hari sebelum tidur
c. Konsumsi kaptopril dan HCT sebaiknya diminum bersamaan
d. Kaptopril diminum I jam sebelum makan, saat perut kosong
e. HCT diminum saat perut kosong untuk menghindari interaksi
Kaptopril merupakan golongan ACE yang dianjurkan dikonsumsi sebelum makan karena
penyerapan obat tersebut rentan terganggu oleh makanan

59. Pasien pasien, perempuan, usia 55 tahun, penderita hipertensi, berkonsultasi dengan apoteker di
apotek pada saat menebus obat yang diresepkan dokter, yaitu Amlodipin 10 mg. pasien rutin
mengkonsumsi obat tersebut tiap hari sejak 7 bulan lalu. Saat ini, tekanan darah pasien sudah
terkontrol. Akan tetapi, pasien pasien mengeluhkan bosan dan ingin beralih ke obat herbal saja.
Apakah saran yang tepat disampaikan kepada pasien tersebut?
a. Menyarankan untuk menggunakan obat herbal saja
b. Menganjurkan pasien berhenti menggunakan obat
c. Memotivasi pasien untuk tetap mengkonsumsi obatnya
d. Memberikan leaflet tentang bahaya komplikasi hipertensi
e. Menyarankan pasien untuk mengurangi dosis obatnya.
Karena untuk menjaga kestabilan tekanan darah agarterhindar dari komplikasi darah tinggi
sehingga perlu dikonsumsi setiap hari

60. Seorang pasien, perempuan usia, 42 tahun memiliki riwayat hipertensi kronis dan DM. Selama ini
pasien tersebut mendapat terapi lisinopril, nifedipin, HCT dan propanolol. Karena tekanan darah
sudah terkontrol dokter akan menghentikan pemakaian propanolol. Apoteker mengusulkan
kepada dokter bahwa penghentian harus dilakukan secara perlahan. Apakah alasan yang tepat
disampaikan kepada dokter terkait usulan apoteker tersebut?
a. Mencegah takikardi d. Mencegah hipoglikemia
b. Mecegah sesak nafas e. Mencegah bradikardi
c. Mencegah hiperlipidemia
karena propanolol dapat menyebabkan takikardi (dapat menyebabkan detak jantuk secara
cepeta) sehingga penghentian dilakukan secara perlahan lahan

61. Seorang apoteker di apotek sedang memberikan konseling kepada pasien (perempuan, usia 58
tahun, BB 70 kg, TB 155 cm, penderita hipertensi) untuk meningkatkan efektivitas pengobatan
penyakitnya. Berapakah Indeks Massa Tubuh pasien tersebut?
a. 25,18 d. 30,46
b. 27,50 e. 31,88
c. 29,14

IMT = berat badan (kg)


tinggi badan (m) x tinggi badan (m)
=70 kg
2.4025
=29,14

Anda mungkin juga menyukai