Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Penyakit infeksi merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh jamur, virus,

bakteri dan parasit. Di Indonesia penyebab infeksi oleh jamur mudah ditemukan

karena merupakan negara tropis yang memiliki kelembapan udara tinggi sehingga

mendukung pertumbuhan jamur (Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem,

Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran et al., 2016). Salah

satu jamur yang paling banyak menyababkan infeksi adalah Candida albicans.

Hal tersebut disebabkan karena jamur tersebut merupakan bagian dari flora yang

beradaptasi dengan baik pada inang manusia (Pulungan, 2017). Penyakit yang

disebabkan oleh Candida albicans adalah kandidiasis.

Kandidiasis dapat menginfeksi bagian lipatan kulit, bagian vagina, bagian

dalam rongga mulut dan bagian kuku (Alfiah et al., 2015). Penyakit ini dapat

menyerang laki-laki maupun perempuan dari segala usia, tetapi sekitar 70%

diderita oleh perempuan (Kurniawan, 2015). Obat golongan azol merupakan salah

satu terapi yang digunakan pada kandidiasis. Cara kerja obat ini menghambat

sintesis ergosterol yang membuat membrane sel jamur menjadi rusak, tetapi

memili efek merugikan yaitu rasa gatal, eritema, dan rasa panas pada daerah yang

terinfeksi. Nistatin salah satu golongan azol yang memiliki efek teratogenic pada

wanita hamil (Arifin et al., 2018). Maka dari itu diperlukan alternatif pengobatan

dari bahan alam untuk mengurangi efek samping dari pengobatan antifungi.
Indonesia merupakan negara kaya akan berbagai sumber flora yang dapat

dimanfaatkan sebagai sumber obat. Salah satunya adalah tanaman family liliaceae,

seperti bawang merah dan bawang putih. Selain dapat digunakan sebagai bumbu

dapur tanaman tesebut juga memiliki aktifitas antifungi. Bawang merah (Allium

cepa L) memiliki kandungan polifenol, flavonoid, dan tanin yang diketahui

memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri dan antifungi. Selain itu bawang merah

mengandung allisin yang mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme

(Octaviani and Yuneistya, 2019) . Menurut penelitian (Simanjuntak and Butar -

Butar, 2019) bahwa ekstrak etanol bawang merah dapat menghambat

pertumbuhan jamur Candida albicans dengan kategori kuat. Bawang putih

(Allium sativum ) merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki aktivitas

antimikroba karena memiliki senyawa saponin, flavonoid, polifenol dan minyak

atsiri (Diana, 2016). Menurut penelitian (Mahmudah et al., 2017) bahwa bawang

putih memiliki kandungan senyawa allisin dan minyak atsiri yang mempunyai

aktivitas antifungi terhadap Candida albicans. Kulit bawang merupakan salah satu

limbah yang kurang dimanfaatkan dan dapat merugikan bagi masyarakat. Pada

kulit bawang merah terdapat senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid,

terpenoid, polifenol, dan kuersetin yang diketahui memiliki aktivitas antimikroba

(Octaviani and Yuneistya, 2019). Menurut penelitian (Ariana, 2018) bahwa

ekstrak kulit bawang putih memiliki aktivitas antijamur.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui perbandingan aktivitas antifungi ekstrak kulit bawang merah dan kulit

bawang putih terhadap jamur Candida albicans.


1.2 Pembatasan masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Uji aktivitas Antifungi ekstrak kulit bawang merah dan ekstrak kulit

bawang putih terhadap jamur Candida albicans.

2. Pembuatan ekstrak yang diambil dari kulit bawang merah dan kulit

bawang putih

3. Konsentrasi ekstrak dimulai dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%

4. Metode pengujian jamur menggunakan metode sumuran

1.3 Identifikasi masalah

1. Ekstrak bawang merah dan bawang putih mempunyai aktivitas antifungi

terhadap Candida albicans.

1.4 Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana efektivitas ekstrak

kulit bawang putih dan ekstrak kulit bawang merah terhadap aktivitas antifungi

Candida albicans

1.5 Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit

bawang putih dan ekstrak kulit bawang merah terhadap aktivitas antifungi

Candida albicans.

1.6 Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti
Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang

penelitian Mikrobiologi Farmasi dan ilmu Farmakognosi.

2. Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan khasiat

ekstrak kulit bawang merah dan ekstrak kulit bawang putih terhadap jamur

Candida albicans.

1.7 Lokasi dan Waktu penelitian

1.7.1 Lokasi penelitian

1.7.2 Waktu penelitian

1.8 Hipotesis

H0 : ekstrak kulit bawang merah dan ekstrak kulit bawang putih tidak

mempunyai aktivitas antifungi terhadap Candida albicans.

H1 : ekstrak kulit bawang merah dan ekstrak kulit bawang putih

mempunyai aktivitas antifungi terhadap Candida albicans.

Anda mungkin juga menyukai