0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan35 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi, terutama faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi, dasar pemilihan cara ekstraksi, dan beberapa cara ekstraksi populer seperti maserasi, remaserasi, perkolasi, dan pengolahan residu.
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi, terutama faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi, dasar pemilihan cara ekstraksi, dan beberapa cara ekstraksi populer seperti maserasi, remaserasi, perkolasi, dan pengolahan residu.
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi, terutama faktor-faktor yang mempengaruhi ekstraksi, dasar pemilihan cara ekstraksi, dan beberapa cara ekstraksi populer seperti maserasi, remaserasi, perkolasi, dan pengolahan residu.
Faktor yg mempengaruhi ekstraksi secara umum Jumlah simplisia Derajat halus simplisia Jenis pelarut yang digunakan Suhu penyarian Lama waktu penyarian. Proses ekstraksi yang digunakan. Dasar pemilihan cara ekstraksi Jumlah simplisia yang diekstraksi Jenis dan sifat simplisia yang akan diekstraksi Jenis dan sifat senyawa aktif yang akan diekstrak (tahan panas atau tidak; mudah menguap atau tidak) Jumlah/volume (skala produksi) ekstrak yang dikehendaki. Dasar proses ekstraksi 1. Berdasarkan pencapaian keseimbangan konsentrasi. Ekstraksi berakhir pada saat tercapainya kesetimbangan konsentrasi yg berarti distribusi antara senyawa aktif dlm micelle dan dalam residu mencapai nilai K=1; atau dapat dikatakan gradient concentrasi senyawa aktif dlm micelle dan residu sama dengan nol. 2. Proses berdasarkan ‘extracted exhaustively’ Exhaustive extraction; penyaria senyawa aktif dihentikan sampai habis terekstraksi; dan ampasnya dibuang. Dasar pencapaian keseimbangan konsentrasi
Metode pencapaian konsentrasi seimbang.
Pada metode ini, proses ekstraksi akan berhenti disaat distribusi ‘extractive substance’ yang terdapat dalam miscella dan residue mencapai keseimbangan yaitu bila gradient concentrasi antara miscella dan residu menjadi nol (proses sdh berhenti). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pencapaian keseimbangan concentrasi: a. Perbandingan antara simplisia dan pelarut; yield berkurang dgn jumlah solvent yg constant tetapi simplisia bertambah. b. Pengeluaran substances dari sel (Dissolution from disintegrated cells) senyawa yg keluar dari sel yg sdh pecah lebih cepat dari sel yg utuh. c. Derajat halus bahan d. Proses pembasahan dan pengembangan simplisia of comminuition of drug e. Difusi senyawa keluar dari sel; kemampuan senyawa berdifusi; f. Rate of establishment of equilibrium g. Suhu, pada suhu yg lebih tinggi tentu akan mempercepat proses. h. pH i. interaction of dissolved constituents with insoluble support material of plants. j. Degree of lipophylicity. Beberapa teori yg mendukung ttg hal-hal yg mempengaruhi ekstraksi a.l.: a. Diffusion theory , Schoenemann (1952) menyatakan bahwa: the rate of extraction depends on the rate of diffusion. b. Soaking theory, Boucherr et al. (1942):the the rate of extraction is depends on the rate of diffusion and the rate of dissolution of the extractive substances in the solvent. c. The capillary velocity theory (Karnowsky, 1949): the rate of extraction as a function of the rate flow in the capillaries. d. Schultz &Klotz (1954), memperkenalkan persamaan sbb: mengenai jumlah senyawa aktif yg tersari dalam micelle dan yg ada di dalam residu. Contoh ekstraksi berdasarkan capaian ttk kesetimbangan Maserasi sederhana (simple maceration) Remaceration Kinetic maceration Digestion Vortical extraction Ultrasound extraction Extraction by electrical energy Prosedur umum macerasi Simplisia yg akan diekstrak, dihaluskan dgn ukuran tertentu, dilembabkan terlebih dahulu dengan solvent sama banyak atau 30% dari bobot simplisia apabila simplisia dalam jumlah banyak. Simplisia yg sudah lembab ditempatkan di dalam bejana ekstraktor dituangi cairan penyari jumlah tertentu (umumnya perbandingan 1:10). Dibiarkan ditempat teduh/suhu kamar selama beberapa hari (umumnya 5 hari) sambil sekali-sekali diaduk. Setelah selesai waktu macerasi, micelle didecantasi, cairan dipisahkan dan residunya diperas. Residu diperas lalu perasan dicampur dengan micelle lalu didecantasi lagi kemudian disaring. Ekstrak yg diperoleh dicukupkan volumenya dengan solvent yg sama. Ekstraktor untuk macerasi Alat untuk macerasi sederhana (mixer tanpa stirrer): mixing barrel, twin cone mixer, inclined twin cone mixer, cubic mixer, tetrahedral mixer. Alat untuk maserasi kinetik : alat dengan stirrer. Horizontal drum extractor, batch extractor with tilting device, nauta mixer. Berbagai modifikasi dilakukan terhadap alat dan cara ekstraksi macerasi dengan tujuan dapat menyari senyawa aktif dari simplisia semaksimal mungkin. Penerapan cara macerasi Cara maserasi banyak diterapkan di laboratorium karena dapat digunakan walaupun simplisianya sangat sedikit. Hampir semua jenis simplisia dapat diekstraksi secara maserasi malah untuk simplisia yg mengandung mucus atau gel hanya dapat dilakukan secara macerasi. Kekurangan cara macerasi ialah bahwa tidak semua bahan aktif tersari (penyarian tidak sempurna) masih banyak yang tertinggal pada residu/ampas (absorbed fraction). Untuk memperoleh senyawa aktif dalam residu, dilakukan treatment terhadap residu. Ada dua cara treatment: a. Expression of the drug residue; b. Expulsion of the solvent by warming with or without pressure reduction. Remacerasi Seperti pada cara macerasi, tetapi setelah penyaringan residu dimacerasi lagi dengan sisa pelarut, lalu filtratnya digabungkan. Kinetic maceration Kinetic maceration dilaksanakan pada suhu kamar, seperti macerasi biasa hanya saja bahan yang diekstrak dalam keadaan ‘constant stirrer’. Dengan cara ini diperoleh yield yang sama dgn macerasi biasa dgn waktu proses lbh pendek. Digestion Macerasi pada suhu sekitar 40-50 C dengan cara ini diharapkan kekentalan pelarut berkurang, dan melarutkan meningkat krn dengan pemanasan efeknya mirip dengan pengadukan. Vortical extraction Ekstraksi dilakukan dengan putaran pd kecepatan tinggi. Cell bahan akan ‘dirusak’ dgn cepat. Proses diffusi terjadi melalui membran sel yg sdh dirusak. Energy yang timbul karena pengocokan dgn kecepatan tinggi, akan meningkatkan suhu shg dapat berakibat terurainya senyawa aktif. Note:; dengan kecepatan tinggi, suhu akan dan harus dijaga sekecil mungkin; atau labu direndam dalam air dingin. Perputaran cepat juga mengakibatkan material makin halus sehingga menyulitkan pemisahan micelle shg harus dilakukan filtrasi, sedimentasi, atau centrifugasi. Ultrasound extraction Dengan cara ini diharapkan yield meningkat karena tenaga powerful mechanical stressing kepada bahan. Gelombang ultrasound akan mengakselerasi ekstraksi pada ultrasonic ekstraksi. Prinsip ultrasound extraction are: meningkatkan permeabilitas dinding sel; menghasilkan cavitations/rongga/ruang; meningkatkan tekanan mekanik pada sel. Note: pada cara ini harus diperhatikan resiko peruraian senyawa aktif karena oksidasi dan juga kemungkinan adanya logam dari ultrasound transmitter; adanya metal akan mempercepat peruraian senyawa aktif. Extraction by electric energy Mempercepat ekstraksi dan meningkatkan yield. Efek mekanik dari muatan listrik :a. Menghasilkan cavitation/rongga/ruang; b. Pemerataan tekanan gelombang oleh muatan listrik pada ultrasonic velocity (kecepatan ultrasonic). Parameters process: capasitors size up to 2 uF; discharge frequency 500-600/min; degree of comminution of drug: 1.5-2mm; ratio of drug to solvent: 1:4 – 1:5; extraction time 5-6 menit. Treatment of the drug residue
Pada cara ekstraksi dengan prinsip
kesetimbangan, di akhir ekstraksi diperlukan perlakuan khusus terhadap residu mengingat bahwa penyarian yg dilakukan tidak tersari sempurna. Adadua cara : a. Pemerasan residu dengan alat khusus
Beberapa alat untuk expression:
- basket presses/wine presses - filter presses and pack presses - willmes press - helical presses - sieve bell presses b. Pemisahan cairan dari residu dengan pemanasan atau tanpa pengurangan tekanan. (Expulsion of the solvent by warming with or without pressure reduction). Exhaustive extraction Exhaustive extraction: ekstraksi yang dilakukan sedemikian rupa untuk mendapatkan penyarian yang maksimal atau menyari senyawa yg dikehendaki semaksimal mungkin kemudian membuang residunya; ekstraksi secara kuantitatif. Cara ini karena menyari sampai habis (exhausted) sehingga digunakan sejumlah besar solvent. Beberapa cara dengan ekstraksi berdasarkan ‘exhaustive extraction’
Cara-cara ekstraksi dengan prinsip
‘exhaustive extraction’ yang populer yaitu cara percolasi. Prinsip percolasi pertama kali diperkenalkan oleh Schultz and Klotz : proces difusi tergantung pada percolation rate, quantity of menstrum, diffusion constant of drug into menstrum and diffusion constant of menstrum into drug. Prosedur umum percolasi Simplisia dilakukan penghalusan (sesuai kebutuhan); bila dalam percolasi bahan terlalu halus maka akan menghambat proses kemungkinan malah menutup aliran perkolat. Kemudian dilakukan swelling dan diikuti dengan intermediate maceration. Umumnya digunakan cairan pengembang 30% dari bobot simplisia kl jumlah simplisia besar dan jumlah sama banyak kalau simplisianya sedikit. Lalu didiamkan 2 jam. Simplisia yg sudah mengembang dituangkan ke dalam perkolator; Prosedur.......... Tumpukan simplisia yg sudah di dalam percolator sedikit ditekan untuk mencegah adanya ruang udara diantara simplisia yg dapat mengakibatkan mengalirnya solvent melalui ruang tersebut. Permukaan atas simplisia ditutup dengan kertas saring lalu diberi pemberat a.l. Berupa butiran gelas. Prosedur........ Lalu dituangi dengan solvent sementara stopcock dalam keadaan terbuka; pada saat tetesan pertama keluar segera stopcock ditutup. Dibiarkan dalam percolator selama 24 jam sebelum percolasi dijalankan. Tetesan diatur 4-6 tetes/menit untuk 100 gram bahan. Prosedur........... Simplisia harus terendam secara terus menerus untuk itu diatur agar aliran cairan penyari yang masuk sama dengan tetesan perkolat yang keluar. Percolasi dihentikan apabila bahan aktif sudah habis tersari yang ditunjukkan dengan: a. Diuji dengan pereaksi (alkaloid, steroid dsbnya); b. Untuk senyawa yg belum diketahui diuji organoleptis: warna, rasa, dan bau. YSW