Anda di halaman 1dari 39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

dimaksudkan untuk memastikan bahwa tanaman yang digunakan

untuk penelitian adalah benar tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia

Swingle). Hasil determinasi menunjukan benar bahwa tanaman jeruk

nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

4.1.2 Hasil Pembuatan Perasan Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

Swingle)

Tabel 4.1 Hasil Pembuatan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis

(Citrus aurantifolia Swingle)

No Bahan Proses Hasil Keteranagn


1. 800 gram buah Dipisahkan 350 gram kulit Pemisahan Bahan

jeruk nipis antara daging jeruk nipis

buah dan

kulitnya
2. 350 gram kulit 350 gram kulit Menghasilkan Pembuatan

jeruk nipis ditambahka 330ml perasan, perasan jeruk

dengan 175 ml diambil 50ml nipis

air untuk pembuatan

serbuk instan kulit

83
buah jeruk nipis

Dari 800 gram sampel buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia

Swingle) kemudian di ambil kulitnya menghasilkan kulit buah

sebanyak 350 gram lalu ditambahkan air menggunakan perbandingan

1:2 sehingga air yang digunakan sebanayak 175ml. menghasilkan

perasan sebanayak 330ml, lalu perasan di ambil sebanyak 100ml

untuk pembuatan serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle).

4.1.3 Hasil Pembuatan Serbuk Instan Perasan Kulit Jeruk Nipis (Citrus

aurantifolia Swingle)

Tabel 4.2 Penimbangan Bahan Serbuk Instan Perasan Kulit Buah

Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

Nama Bahan Fungsi Persyaratan X1 X2 X3

Perasan Kulit Zat Aktif 10 10 10

Buah Jeruk

Nipis

Maltodekstrin Bahan Maksimal 80% (Handbook Of 4 5 6

Pengisi Pharmacheutical Excipients Sixth

Edition)

Tween 80 Bahan Maksimal 15% (Handbook Of 0,2 0,2 0,2

84
Pembuih Pharmacheutical Excipients Sixth

Edition)

CMC Bahan Maksimal 6% (Handbook Of 0,2 0,2 0,2

penstabil Pharmacheutical Excipients Sixth

Edition)

Asam Sitrat Bahan Maksimal 2% (Handbook Of 0,4 0,4 0,4

Pengawet Pharmacheutical Excipients Sixth

Edition)

Sukrosa Bahan Maksimal 85% (Handbook Of Ad Ad Ad

Pemanis Pharmacheutical Excipients Sixth 20 20 20

Edition) gram gram gram

Keterangan :

X1 : Serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dengan penambahan maltodekstrim

pada konsentrasi 20%

X2 : Serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dengan penambahan maltodekstrim

pada konsentrasi 25%

X3 : Serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dengan penambahan maltodekstrim

pada konsentrasi 30%

85
Tabel 4.3 Penimbahangan Bahan Pembuatan Serbuk Instan

Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

Swingle)

Nama Bahan Fungsi Persyaratan X1

Perasan Kulit Buah Zat Aktif - 10

Jeruk Nipis

Maltodekstrin Bahan Maksimal 80% (Handbook Of 4

Pengisi Pharmacheutical Excipients Sixth Edition)

Tween 80 Bahan Maksimal 15% (Handbook Of 0,2

Pembuih Pharmacheutical Excipients Sixth Edition)

CMC Bahan Maksimal 6% (Handbook Of 0,2

penstabil Pharmacheutical Excipients Sixth Edition)

Asam Sitrat Bahan Maksimal 2% (Handbook Of 0,4

Pengawet Pharmacheutical Excipients Sixth Edition)

Sukrosa Bahan Maksimal 85% (Handbook Of Ad 20

Pemanis Pharmacheutical Excipients Sixth Edition) gram

Pembuatan serbuk instan perasan kulit jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dihasilkan serbuk kulit jeruk nipis sebanyak

21,68 gram ditambahkan sukrosa sebanyak 78,3 gram sehingga

mendapatkan total serbuk instan sebanyak 100gr

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Pengenceran Serbuk Instan Perasan

Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

86
Bahan X1 X2 X3

Serbuk Instan 20 100 ml 66,7 ml 40 ml

gram

Keterangan :

X1 = Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis dengan

kosentrasi 10%

X2 = Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis dengan

konsentrasi 15%

X3 = Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis dengan

konsentrasi 25%

4.1.4 Skrining Fitokimia

Kulit buah jeruk nipis mempunyai kandungan senyawa flavonoid

yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Pada uji skrining fitokimia

ini yang digunakan yaitu perasan kulit buah jeruk nipis

Tabel 4.5 Hasil Uji Skrining Fitokimia Senyawa Flavonoid

Cara kerja Hasil Kesimpulan

1gr perasaan kulit jeruk nipis Terbentuk cairan Positif

dimasukan kedalam tabung berwarna kuning. mengandung

reaksi, ditambahkan 0,1gr (+) flavonoid.

bubuk Mg, selanjutnya

ditambahkan HCL 1 ml dan 1

87
ml alkohol, kocok perlahan.

4.1.5 Hasil Uji Evaluai Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis

(Citrus aurantifolia Swingle)

1. Mutu Kimia

a. Hasil Pemeriksaan Kadar Air

Hasil pemeriksaan kadar air serbuk instan perasan kulit buah

Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) sebagai berikut :

Tabel 4.6 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Serbuk Instan Perasan

Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

Sediaan Berat awal Berat akhir Kadar air

(gram) (gram) (%)


X1 5 gram 4,951 gram 0,989 %
X2 5 gram 4,945 gram 1,11 %
X3 5 gram 4,948 gram 1,05 %

a. Hasil Pemeriksaan Kadar Abu

Hasil pemeriksaan kadar abu serbuk instan perasan kulit buah

Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hasil Pemeriksaan Kadar Abu Serbuk Instan

Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus

aurantifolia Swingle)

Sediaan A B C Kadar Abu (%)

88
X1 69,04 gram 71,04 gram 69,05 gram 0,5 %
X2 68,22 gram 70,22 gram 68,23 gram 0,5 %
X3 72,57 gram 74,57 gram 72,59 gram 1%
Keterangan :

a. Berat cawan kosong (gram)

b. Berat cawan dengan sampel sebelum diabukan (gram)

c. Berat cawan dengan sampel setelah diabukan (gram)

X1 : Serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dengan penambahan maltodekstrim

pada konsentrasi 20%

X2 : Serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dengan penambahan maltodekstrim

pada konsentrasi 25%

X3 : Serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dengan penambahan maltodekstrim

pada konsentrasi 30%

2. Mutu Fisik

a. Hasil Uji Waktu Larut

Tabel 4.8 Hasil Uji Waktu Larut Serbuk Instan Perasan

Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

Swingle)

Sediaan Waktu Larut

X1 09,02 detik
X2 11,13 detik
X3 14,53 detik

89
Keterangan :

X1 : Serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dengan penambahan maltodekstrim

pada konsentrasi 20%

X2 : Serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dengan penambahan maltodekstrim

pada konsentrasi 25%

X3 : Serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dengan penambahan maltodekstrim

pada konsentrasi 30%

b. Hasil Uji Waktu Alir dan Sudut Diam Serbuk

Tabel 4.9 Hasil Uji Waktu Alir dan Sudut Diam Serbuk

Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus

aurantifolia swingle)

Sediaan Pengulangan Waktu Diameter Tinggi Sudut

(Detik) (cm) (cm) Diam (o)


1 02.90 6,87 2 30,19
2 03.17 6,75 2 30,62
X1 3 02.90 6,75 2 30,62
Total 08.97 20,37 6 91,43
Rata-rata 02.99 6,79 2 30,47
1 04.40 6,37 2,5 38,09
2 04.21 6,12 2 33,14
X2 3 02.79 6,37 2 32,08
Total 11.40 18,86 6,5 103,31
Rata-rata 03.80 6,28 2,17 34,43

90
1 07.35 6,62 2,5 37,05
2 05.12 6,87 2,5 36,01
X3 3 04.17 7 3 40,59
Total 16.64 20,49 8 113,65
Rata-rata 05.05 6,83 2,67 37,88

3. Ha

4. Organoleptis & Uji pH

Penilaian meliputi warna, aroma, dan rasa dari minuman serbuk

instan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia).

Tabel 4.10 Hasil Uji Organoleptis & pH Serbuk Instan Perasan

Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus arantifolia Swingle)

Organoleptis
Sampel pH
Bau Warna Bentuk Rasa

Khas Jeruk Asam manis


X1 Putih Serbuk 3,25
Nipis

Khas Jeruk Manis


X2 Putih Serbuk 2,91
Nipis

Khas Jeruk Manis


X3 Putih gading Serbuk 2,85
Nipis

91
5. Hasil Uji Stabilitas

Tabel 4.11 Hasil Uji Stablitas Serbuk Instan Perasan Kulit Buah

Jeruk Nipis (Citrus auranntifolia Swingle) dengan Suhu

0oC

Sediaan Karakteristik Hari ke-


0 7 14 21 28
Pengujian 
X1 Warna Putih Putih Putih Putih Putih
Bentuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk
Aroma Khas Khas Khas Khas Khas
Rasa Asam Asam Asam Asam Asam
Manis Manis Manis Manis Manis
Kelembaban 0,98% 1,15% 1,29% 1,23% 0,88%
X2 Warna Putih Putih Putih Putih Putih
Bentuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk
Aroma Khas Khas Khas Khas Khas
Rasa Asam Asam Asam Asam Asam
Kelembaban 1,11% 0,8% 0,84% 0,80% 0,98%
Warna Putih Putih Putih Putih Putih
X3 Gading Gading Gading Gading Gading
Bentuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk
Aroma Khas Khas Khas Khas Khas
Rasa Asam Asam Asam Asam Asam
Kelembaban 1,05% 1,03% 0,84% 0,68% 0,52%

92
Suhu 25oC

Suhu 25oC

Tabel 4.12 Hasil Uji Stablitas Serbuk Instan Perasan Kulit

Buah Jeruk Nipis (Citrus auranntifolia Swingle)

dengan Suhu 25oC

Sediaan Karakteristik Hari ke-


0 7 14 21 28
Pengujian 
X1 Warna Putih Putih Putih Putih Putih
Bentuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk
Aroma Khas Khas Khas Khas Khas
Rasa Asam Asam Asam Asam Asam
Manis Manis Manis Manis Manis
Kelembaban 0,98% 0,70% 1,2% 1,21% 0,92%
X2 Warna Putih Putih Putih Putih Putih
Bentuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk
Aroma Khas Khas Khas Khas Khas

93
Rasa Asam Asam Asam Asam Asam
Kelembaban 1,11% 0,80% 1,27% 1,03% 0,96%
Warna Putih Putih Putih Putih Putih
X3 Gading Gading Gading Gading Gading
Bentuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk
Aroma Khas Khas Khas Khas Khas
Rasa Asam Asam Asam Asam Asam
Kelembaban 1,05% 0,72% 1,11% 0,90% 0,78%

Tabel 4.13 Hasil Uji Stablitas Serbuk Instan Perasan Kulit Buah

Jeruk Nipis (Citrus auranntifolia Swingle) dengan suhu

40oC

94
Sediaan Karakteristik Hari ke-
0 7 14 21 28
Pengujian 
X1 Warna Putih Putih Putih Putih Putih
Bentuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk
Aroma Khas Khas Khas Khas Khas
Rasa Asam Asam Asam Asam Asam
Manis Manis Manis Manis Manis
Kelembaban 0,98% 0,70% 1,2% 1,21% 0,92%
X2 Warna Putih Putih Putih Putih Putih
Bentuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk
Aroma Khas Khas Khas Khas Khas
Rasa Asam Asam Asam Asam Asam
Kelembaban 1,11% 0,88% 0,38% 0,56% 0,80%
Warna Putih Putih Putih Putih Putih
X3 Gading Gading Gading Gading Gading
Bentuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk
Aroma Khas Khas Khas Khas Khas
Rasa Asam Asam Asam Asam Asam
Kelembaban 1,05% 0,64% 0,26% 0,48% 0,44%

Persyaratan

95
Kadar air untuk menentukan kelembaban sesuai SNI-01-4320;1996

yakni kadar air yang ada ada serbuk instan maksimal 3%

Keterangan:

X1 : Serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dengan penambahan maltodekstrim

pada konsentrasi 20%

X2 : Serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dengan penambahan maltodekstrim

pada konsentrasi 25%

X3 : Serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) dengan penambahan maltodekstrim

pada konsentrasi 30%

4.1.6 Uji Aktivitas Antibakteri

1. Aktivitas Antibakteri Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk

Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) terhadap Bakteri Staphylococus

aureus

Tabel 4.14 Pengukuran Uji Aktivitas Antibakteri Serbuk Instan

Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

swingle) terhadap Bakteri Staphylococus aureus hari

ke-1

Cawan Diameter (mm)


Formulasi
ke- H V D Rata – rata
1. 0,83 0,79 0,72 0,78
2. 1,51 1,42 1,42 1,45

96
3. 1,15 1,34 1,41 1,3
4. 1,15 1,25 1,31 1,23
X1 5. 2,49 2,74 2,39 2,54
6. 3,01 3,37 2,42 2,93
7. 2,85 2,88 3,01 2,91
8. 1,49 1,43 1,57 1,49
9. 3,62 2,82 3,59 3,34
Rata-rata 1,99
1. 1,54 0,95 1,97 1,48
2. 1,76 2,81 1,07 1,88
3. 2,63 2,46 2,37 2,48
4. 2,53 1,27 2,27 2,02
X2 5. 2,59 2,48 2,54 2,53
6. 2,59 2,62 2,82 2,67
7. 2,21 2,21 2,40 2,27
8. 1,75 1,22 1,82 1,59
9. 2,49 2,94 2,42 2,61
Rata-rata 2,17
1. 1,03 1,35 0,99 1,12
2. 0,95 1,12 0,96 1,01
3. 1,07 0,95 1,12 1,04
4. 2,49 2,74 2,87 2,7
5. 3,23 2,94 2,88 3,01
X3 6. 2,59 2,62 2,42 2,54
7. 2,92 2,51 2,23 2,55
8. 1,37 1,32 1,62 1,43
9. 1,43 1,6 1,80 1,61
Rata-rata 1,89
1. 6,93 6,94 2,20 5,35
2. 9,77 8,70 9,60 9,35
3. 5,49 7,84 6,21 6,51
4. 6,37 5,62 4,33 5,44
5. 5,00 7,09 4,03 5,37
K+ 6. 5,35 7,55 8,68 7,19
7. 6,41 7,67 4,80 6,29
8. 5,69 3,94 6,34 5,32
9. 6,68 6,40 4,90 5,99
Rata-rata 6,31
1. 0,24 0,29 0,11 0,21
2. 1,14 0,99 1,18 1,10

97
3. 0,70 0,51 1,13 1,58
4. 0,36 0,49 1,21 0,68
5. 0,82 0,47 1,69 0,99
K- 6. 0,80 1,07 0,43 0,76
7. 0,57 0,75 0,27 0,53
8. 0,47 0,68 1,17 0,77
9. 0,86 0,79 0,72 0,79
Rata-rata 0,82

Keterangan :

X1 = Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis dengan kosentrasi 10%

X2 = Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis dengan konsentrasi 15%

X3 = Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis dengan konsentrasi 25%

7
6
X1
5
X2
4
X3
3
KP
2
1 KN
0
RATA-RATA ZONA
BENING

Grafik 4.1 Rata-Rata Pengukuran Uji Aktivitas Antibakteri

Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus

aurantifolia swingle) terhadap Bakteri Staphylococus

aureus hari ke-1

Tabel 4.11 Pengukuran Uji Aktivitas Antibakteri Serbuk Instan

Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

98
swingle) terhadap Bakteri Staphylococus aureus hari

ke-2

Cawan Diameter (mm)


Formulasi
ke- H V D Rata – rata
1. 1,15 1,17 0,89 1,07
2. 1,52 1,54 1,19 1,41
3. 1,17 1,42 1,42 1,33
4. 1,24 1,35 1,54 1,37
X1 5. 3,31 3,21 3,79 3.43
6. 3,33 3,69 2,50 3,17
7. 2,91 2,98 3,22 3,03
8. 1,66 1,65 1,59 1,66
9. 3,63 3,12 3,60 3,45
Rata-rata 2,21
1. 1,64 1,13 2,11 1,62
2. 2,87 2,82 1,17 2,28
3. 3,00 2,61 2,42 2,67
4. 2,63 2,53 2,73 2,63
X2 5. 2,60 2,84 3,01 2,81
6. 2,71 2,68 2,87 2,75
7. 2,22 2,92 2,49 2,54
8. 2,10 1,29 2,01 1,8
9. 2,51 3,03 2,53 2,69
Rata-rata 2,42
1. 1,05 1,39 1,00 1,14
2. 0,98 1,23 1,11 1,10
3. 1,49 1,80 1,81 1,7
4. 2,50 2,87 3,12 2,83
5. 3,24 3,01 3,21 3,15
X3 6. 2,77 3,10 2,89 2,92
7. 3,21 3,10 2,31 2,87
8. 1,55 1,39 1,71 1,37
9. 1,49 1,68 1,87 1,68
Rata-rata 2,08
1. 7,13 7,79 3,02 5,98
2. 10,02 9,07 10,23 9,77
3. 6,62 9,43 8,09 8,04

99
4. 7,73 6,06 4,39 6,06
5. 6,11 7,98 5,22 6,43
K+ 6. 7,01 7,57 9,12 7,9
7. 6,46 8,04 6,69 7,06
8. 6,61 5,04 6,41 6,02
9. 7,01 7,02 4,92 6,31
Rata-rata 7,06
1. 0,31 0,30 0,22 0,27
2. 1,15 1,54 1,19 1,29
3. 1,12 1,18 1,17 1,15
4. 0,51 0,53 1,22 0,75
5. 0,92 0,49 2,29 1,23
K- 6. 1,00 1,61 0,48 1,03
7. 0,80 0,78 0,51 0,69
8. 0,71 0,73 1,18 0,87
9. 0,89 0,81 0,97 0,89
Rata-rata 0,90

Keterangan :

X1 = Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis dengan kosentrasi 10%

X2 = Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis dengan konsentrasi 15%

X3 = Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis dengan konsentrasi 25%

8
7
6
5
4 X1
3 X2
2
1 X3
0 KP
RATA- KN
RATA
ZONA
BENING

100
Grafik 4.2 Rata-Rata Pengukuran Uji Aktivitas Antibakteri

Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus

aurantifolia swingle) terhadap Bakteri Staphylococus

aureus hari ke-2

Tabel 4.16 Rekapitulasi Rata – Rata Zona Bening

Formula Hari ke-1 Hari ke-2 Rata – rata


X1 1,99 2,21 2,1
X2 2,17 2,42 2,2
X3 1,89 2,08 2
K+ 6,31 7,06 6,7
K- 0,82 0,90 0,9

Grafik 4.3 Rekapitulasi Rata – Rata Zona Bening

7
6
5
4 X1
3 X2
2 X3
1 KP
0 KN
REKAPITULASI
ZONA
BENING

101
4.2 Analisis Data

Untuk membuktikan hipotesa yang telah dibuat dan melakukan

perbandingan mana yang memiliki signifikan kuat, maka dilakukan analisis

data menggunakan spss versi 22 for windows secara statistik dengan anava

satu arah . Terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan uji homogenitas

data. Kemudian jika perhitungan data anava satu arah memberikan perbedaan

yang bermakna maka dilanjutkan uji T-test berpasangan. Hipotesan yang

diajukan yaitu sebagai berikut :

H0 : Serbuk instan perasan kulit buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

Swingle) diduga tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri

Staphylococus aureus

H1 : Serbuk instan perasan kulit buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

Swingle) diguga memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri

Staphylococus aureus

4.2.1 Uji Normalitas

102
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah hasil yang

didapatkan terdistribusi normal atau tidak. Adapun dasar

pengambilan keputusan dengan uji normalitas data yaitu jika nilai

sig. > 0,05, maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai sig. <

0,05, maka data tersebut tidak terdistribusi normal. 0,05 merupakan

taraf keyakinan untuk analisa data. Adapun hasil pengujian

normalitas data dapat dilihat pada Tabel 4.13

Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Data Uji Aktivitas Antibakteri

Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis

(Citrus aurantifolia Swingle) terhadap Bakteri

Staphylococus aureus

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


X1 X2 X3 KP KN
N 18 18 18 18 18
Normal Parametersa,b Mean 2.1050 2.2956 1.9872 6.6878 .8656
Std. .95385 .44597 .80469 1.3163 .34334
Deviation 5
Most Extreme Absolute .240 .216 .198 .220 .128
Differences Positive .240 .124 .195 .220 .087
Negative -.190 -.216 -.198 -.149 -.128
Test Statistic .240 .216 .198 .220 .128
Asymp. Sig. (2-tailed) .007c .026c .059c .021c .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

103
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi (Sig) pada

uji Kolmogorov – Smirnov. X1 (0.007< 0.05) , X2 (0.026<0.05), X3

(0.059>0.05), KP (0.021<0.05), KN (0.200>0.05). Maka, dapat di

simpulkan bahwa data tersebut tidak normal.

4.2.2 Hasil Uji Homogenitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh bersifat

homogen atau tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam uji

homogenitas data yaitu jika nilai sig. < 0,05, maka dikatakan bahwa

varian dari dua data atau lebih kelompok populasi data adalah tidak

sama. Jika nilai sig. > 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua

data atau lebih kelompok populasi adalah sama. Adapun hasil

pengujian homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.14

Tabel 4.18 Hasil Uji Homogenitas Uji Aktivitas Antibakteri Serbuk

Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) terhadap Bakteri Staphylococus

aureus

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
Zona Bening Based on Mean 10.997 4 85 .000
Based on Median 4.322 4 85 .003
Based on Median and with 4.322 4 45.227 .005
adjusted df
Based on trimmed mean 9.550 4 85 .000

104
Berdasarkan hasil uji homogenitas pada tabel diatas, diperoleh

nilai signifikan lebihh kecil dari nilai taraf signifkan (0.000<0.05).

Maka, dapat disimpulkan bahwa data “Uji Aktivitas Antibakteri

Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

Swingle) terhadap staphylococcus aureus” tidak homogeny atau

memilihi varian yang tidak sama, maka di lanjutkan menganalisis uji

kruskal walls dan uji Mann Whitney.

4.2.3 Hasil Uji Kruskall Wallis

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas

dari sampel yang diuji. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam

uji kruskal wallis yaitu jika nilai sig > 0,05, maka H0 diterma. Dan

jika nilai sig < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hasilnya

dapat dilihat pada Tabel 4.15

Tabel 4.19 Hasil Uji Kruskall Wallis

Ranks Test Statisticsa,b


Perlakuan N Mean Rank Zona Bening
Zona Bening X1 18 44.06 Kruskal-Wallis H 63.939
X2 18 48.11 Df 4
X3 18 41.56 Asymp. Sig. .000
KP 18 81.50 a. Kruskal Wallis Test
KN 18 12.28 b. Grouping Variable: Perlakuan
Total 90

105
Dapat dilihat pada hasil uji kruskall wallis data yang diperoleh

memiliki nilai sig <0,05 (0,000 < 0,05). Maka H 0 ditolak dan H1

diterima, menunjukan bahwa Serbuk Instan Perasan Kulit Buah Jeruk

Nipis (Citrus aurantifolia swingle) memiliki aktivitas Antibakteri

terhadap Bakteri Stpohylococus aureus.

4.2.4 Hasil Uji Mann Whitey

Uji mann whitney untuk mengetahui perbedaan signifikan antara

sampel dengan kontrol positif. Hipotesisnya sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat perbedaan aktivitas antibakteri antara serbuk

instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

dengan kontrol positif.

H1 : Terdapat perbedaan aktivitas antibakteri antara serbuk instan

perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) dengan

kontrol positif.

Adapun hasil perhitungan uji mann whitney sebagai berikut :

1. Hasil Uji Mann Whitey Konsentrasi 10% dengan konsentrasi 15%

Tabel 4.20 Hasil Uji Mann Whitey Serbuk Instan Perasan Kulit

Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

Konsentrasi 10% dengan Konsentrasi 15%

Ranks
Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
Zona Bening x1 18 17.31 311.50
x2 18 19.69 354.50
Total 36

106
Test Statisticsa

Zona Bening
Mann-Whitney U 140.500

Wilcoxon W 311.500

Z -.680

Asymp. Sig. (2-tailed) .496

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .501b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Berdasarkan hasil uji mann whitney konsentrasi 10% dengan

konsentrasi 15% diperoleh nilai sig. > 0,05, yaitu (0,501>0,05),

sehingga H0 diterima H1 ditolak . Maka pada konsentrasi 10% tidak

terdapat perbedaan dengan konsentrasi 15%.

2. Hasil Uji Mann Whitey Konsentrasi 15% dengan konsentrasi 25%

Tabel 4.21 Hasil Uji Mann Whitey Serbuk Instan Perasan Kulit

Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

Konsentrasi 10% dengan Konsentrasi 25%

107
Ranks
Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
Zona Bening x1 18 19.56 352.00
x3 18 17.44 314.00
Total 36
a
Test Statistics

Zona Bening
Mann-Whitney U 143.000

Wilcoxon W 314.000

Z -.601

Asymp. Sig. (2-tailed) .548

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .563b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Berdasarkan hasil uji mann whitney konsentrasi 10% dengan

konsentrasi 25% diperoleh nilai sig. > 0,05, yaitu (0,563 > 0,05),

sehingga H0 diterima H1 ditolak . Maka pada konsentrasi 10% tidak

terdapat perbedaan dengan konsentrasi 25%

108
3. Hasil Uji Mann Whitey Konsentrasi 10% dengan kontrol positif

Tabel 4.22 Hasil Uji Mann Whitey Serbuk Instan Perasan Kulit

Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

Konsentrasi 10% dengan Kontrol Positif

Ranks
Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
Zona Bening x1 18 9.50 171.00
kp 18 27.50 495.00
Total 36

Test Statisticsa

Zona Bening
Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 171.000

Z -5.126

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Berdasarkan hasil uji mann whitney konsentrasi 10%

diperoleh nilai sig. < 0,05, yaitu (0,000 < 0,05), sehingga H0 ditolak.

Maka pada konsentrasi 10% terdapat perbedaan dengan kontrol

positif.

109
4. Hasil Uji Mann Whitey Konsentrasi 15% dengan konsentrasi 25%

Tabel 4.23 Hasil Uji Mann Whitey Serbuk Instan Perasan Kulit

Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

Konsentrasi 15% dengan Konsentrasi 25%

Ranks
Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
Zona Bening x2 18 19.97 359.50
x3 18 17.03 306.50
Total 36

Test Statisticsa

Zona Bening
Mann-Whitney U 135.500

Wilcoxon W 306.500

Z -.839

Asymp. Sig. (2-tailed) .402

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .406b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Berdasarkan hasil uji mann whitney konsentrasi 15% dengan

konsentrasi 25% diperoleh nilai sig. > 0,05, yaitu (0,406 > 0,05),

sehingga H0 diterima H1 ditolak . Maka pada konsentrasi 15% tidak

terdapat perbedaan dengan konsentrasi 25%

5. Hasil Uji Mann Whitey Konsentrasi 15% dengan control positif

Tabel 4.24 Hasil Uji Mann Whitey Serbuk Instan Perasan Kulit

Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

Konsentrasi 15% dengan Kontrol Positif

110
Ranks
Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
Zona Bening x2 18 9.50 171.00
kp 18 27.50 495.00
Total 36

Test Statisticsa

Zona Bening
Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 171.000

Z -5.126

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Berdasarkan hasil uji mann whitney konsentrasi 15%

diperoleh nilai sig. < 0,05, yaitu (0,000 < 0,05), sehingga H0 ditolak.

Maka pada konsentrasi 10% terdapat perbedaan dengan kontrol

positif.

5. Hasil Uji Mann Whitey Konsentrasi 25% dengan control positif

Tabel 4.24 Hasil Uji Mann Whitey Serbuk Instan Perasan Kulit

Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

Konsentrasi 25% dengan Kontrol Positif

Ranks
Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
Zona Bening x3 18 9.50 171.00
kp 18 27.50 495.00
Total 36

Test Statisticsa

111
Zona Bening
Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 171.000

Z -5.125

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.

Berdasarkan hasil uji mann whitney konsentrasi 55%

diperoleh nilai sig. < 0,05, yaitu (0,000 < 0,05), sehingga H0 ditolak.

Maka pada konsentrasi 10% terdapat perbedaan dengan kontrol

positif.

4.3 Pembahasan

Pada penelitian yang berjudul “Uji Aktivitas Antibakteri Serbuk Instan

Perasan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) terhadap

Bakteri Staphylococus aureu” bertujuan untuk mengetahui serbuk instan

perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) mempunyai

aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococus aureus. Untuk

mengetahui konsentrasi serbuk instan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) yang memiliki daya aktivitas antibakteri yang paling

besar terhadap bakteri Staphylococus aureus. Untuk mengetahui stabilitas

sediaan serbuk instan perasan kulit buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

Swingle)

112
Perasan adalah suatu cara yang digunakan untuk mengeluarkan zat

aktif yang terdapat di dalam sel bahan alam, baik secara manual maupun

mekanik. Cara manual adalah cara tradisional yang dilakukan dengan cara

sampel dihaluskan atau dipotong atau di lumatkan kemudian diserkai

dengan menggunakan kain, sedangkan cara mekanik adalah cara modern

dengan menggunakan alat seperti juice extractor (juicer) dan sebagainya.

Determinasi bertujuan untuk memastikan kebenaran tanaman yang

akan digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil determinasi

menunjuhkan bahwa tanaman yang digunakan adalah benar kulit jeruk

nipis (Citrus aurantifolia Swingle), metode determinasi dengan cara

mengidentifikasi morfologi tanaman dengan buku Flora Of Java.

800 gram sampel kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

kemudian di ambil kulitnya menghasilkan kulit buah sebanyak 350 gram

lalu ditambahkan air menggunakan perbandingan 1:2 sehingga air yang

digunakan sebanayak 175 ml menghasilkan perasan sebanayak 330ml, lalu

perasan diambil sebanyak 100ml untuk pembuatan serbuk instan perasan

kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle).

Selanjutnya melakukan skrining fitokimia dilakukan untuk

memastikan adanya kandungan senyawa aktif pada sampel. pada

penelitian ini diperoleh adalah positif flavanoid. Berdasarkan literatur

penelitian (Jazilatun Nisa pada tahun 2009) bahwa kandungan senyawa zat

aktif yang terkandung pada Kulit Jeruk Nipis adalah benar flavanoid.

Mekanisme kerja flavonoid berfungsi sebagai antibakteri dengan cara

113
mendenatuipisrasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa

dapat diperbaiki lagi (Juliantina dkk, 2008).

Pembuatan serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis dengan 3

konsentrasi yaitu, serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis dengan

konsentrasi 10%, serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis dengan

konsentrasi 15% dan serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis dengan

konsentrasi 25%, juga dibuat kontrol negatif yaitu Serbuk instan tanpa

perasan kulit buah jeruk nipis. Pada serbuk instan terdapat maltodekstrim

sebagai bahan pengemulsi, twin 80 sebagai pembuih, Na CMC sebagai

penstabil sediaan, Asam sitrat sebagai pengawet dan sukrosa sebagai

pemanis. Sebuk instan dibuat sebanyak 100gr, Kemudian serbuk instan

tersebut dilakukan evaluasi meliputi uji mutu kimia, mutu fisik, mutu

organoleptic daan uji stabilitas sediaan, jenis yang didapat semua sediaan

terdistribusi memenuhi syara.

Uji pemeriksaan kadar air serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis

(Citrus aurantifolia Swingle) memiliki hasil X1 sebesar 0,989%, X2

sebesar 1,11% dan X3 sebesar 0,5% menurut SNI 01-4320-1996 adalah

sebesar 3-5% yang artinya kadar air serbuk instan perasan kulit buah jeruk

nipis (Citrus aurantifolia Swingle) belum memenuhi syarat SNI.

Uji pemeriksaan kadar abu serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis

(Citrus aurantifolia Swingle) memiliki hasil X1 sebesar 0,5% , X2 0,5%

dan X3% menurut SNI 01-4320-1996 kadar abu maksimal adalah 1,5%,

yang artinya ketiga konsentrasi tersebut memenuhi syarat SNI.

114
Uji waktu larut memiliki hasil serbuk instan perasan kulit buah jeruk

nipis dengan konsentrasi 10% (09,02), serbuk instan perasan kulit buah

jeruk nipis dengan konsentrasi 15% (11,13) dan serbuk instan perasan

kulit buah jeruk nipis dengan konsentrasi 25% (14,53) . semakin tinggi

nilai kelarutan yang diperoleh semakin baik mutu produk yang dihasilkan

(Melkhianus dkk., 2013)

Uji organoleptic serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) bertujuan untuk mengetahui bentuk, bau, rasa dan

warna. Dari uji organoleptic serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis

(Citrus aurantifolia Swingle) menghasilkan bentuk serbuk, bau khas, rasa

asam manis, dan warna putih.

Uji pH dilakukan untuk mengetahui apakah serbuk instan yang telah

dibuat bersifat asam atau basa, pada uji pH serbuk instan perasan kulit

buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) dengan konsentrasi 20%

memiliki derajat keasaman 3,25, konsentrasi 25% memiliki derajat

keasaman 2,91 dan 30% memiliki derajat keasaman bernilai 2,85 menurut

SNI 01-4320-1996 serbuk instan harus memiliki pH netral, dari ketiga data

diatas didapat pH asam yang artinya tidak memenuhi syarat.

Kemudian yang terahir adalah uji stabilitas dengan menggunakan

metode dipercepat selama 4 minggu pada suhu 25oC dan 40oC yang

bertujuan untuk mengetahui kestabilan dari serbuk instan perasan kulit

buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

115
Uji Stabilitas serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) didapatkan hasil yang stabil untuk warna, bentuk,

aroma dan rasa, dan tidak stabil pada kelembaban

Hasil dari pembuatan serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis

dalam berbagai konsentrasi dapat di simpulkan bahwa serbuk instan

dengan konsentrasi 20% memiliki formula yang paling baik di lihat dari

hasil yang memenuhi syarat. Sehingga selanjutnya dapat dilakukan uji

aktivitas antibakteri.

Uji aktivitas serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis dilakukan

dengan metode difusi sumuran. Diameter sumuran adalah 0,6 cm, dimana

biakan murni bakteri Staphylococcus aureus diremajakan terlebih dahulu

pada media agar miring selama 24 jam pada suhu 33-37˚C, kemudian

dibuat suspensi bakteri dengan mengambil 1 ose biakan murni yang

dicampurkan dengan menggunakan larutan NaCl 0,9 % sebanyak 10 ml

didalam tabung reaksi, yang akan di samakan kejernihannya dengan

larutan standar Mc farland 0,5 yang sebelumnya telah dibuat. Suspensi

bakteri dimasukan 1 ml kedalam setiap cawan petri yang telah berisi media

agar yang terdiri dari 1 gram nutrient agar 0,25 gram dan aquadest 17 ml

yang telah dibuat dan dibiarkan memadat. Kemudiaan dibuat sumuran

sejumlah 5 sumuran. Masukan sebanyak 0,2 cc serbuk instan perasan kulit

buah jeruk nipis dengan konsentrasi 10%, serbuk instan perasan kulit buah

jeruk nipis dengan konsentrasi X2 15%, serbuk instan perasan kulit buah

jeruk nipis dengan konsentrasi X3 25%, Kontrol positif dan kontrol

116
negatif. Selanjutnya inkubasi cawan petri selama 48 jam pada suhu 33-

37˚C dan diukur diameter zona bening pada hari kedua dengan

menggunakan jangka sorong.

Selanjutnya dilakukan uji pewarnaan gram pada bakteri

Staphylococcus aureus hal ini bertujuan untuk mengetahui bakteri tersebut

termasuk kedalam koloni bakteri gram positif atau gram negatif. Pengujian

dilakukan dengan cara membuat preparat dari biakan bakteri

Staphylococcus aureus pada objek galss yang kemudian ditambahkan

cairan kristal violet, lugol, dan safranin juga mengguakan aquadest dan

etanol 96% untuk membersihkan preparat, setelah itu dilakukan

pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x. Dari pengujian

tersebut diperoleh koloni bakteri gram positif dengan menunjukan adanya

warna ungu pada preparat

Uji aktivitas antibakteri serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis

(Citrus aurantifolia Swingle) secara ini vitro dengan menggunakan media

nutrien agar sebagai media pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus,

pengukurannya menggukan jangka sorong. Pengujian dilakukan

pengukuran 9 cawan dengan 5 sumuran pada masing – masing cawan yang

diberi serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis dengan konsentrasi

10%, serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis dengan konsentrasi 15%,

dan serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis dengan konsentrasi 25%,

kontrol positif dan kontrol negatif.

117
Pengukuran dilakukan selama 2x24 jam pada hari pertama dan kedua.

serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis dengan konsentrasi 10%,

serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis dengan konsentrasi 15%, dan

serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis dengan konsentrasi 25%,

kontrol positif dan control negative menunjukan adanya aktivitas

antibakteri yang ditandai adanya zona bening disekitar sumuran,

Pada pengujian aktivitas antibakteri serbuk instan perasan kulit buah

jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) data yang diperoleh kemudian

dihitung menggunakan perhitungan manual dan statistik. Pada perhitungan

manual data yang didapat dihitung rata – rata per cawan pada setiap

konsentrasi kemudian masing – masing dikurangi dengan lingkar sumuran

sebesar 0,6 mm, setelah didapat kemudian masing – masing dijumlahkan

dan dicari rata – rata zona bening pada setiap konsentrasi yang kemudian

dihitung rekapitulasi untuk 2x24. Hasil rekapitulasi zona bening yang

diperoleh pada konsentrasi 10% adalah 2,1 mm, konsentrasi 15% adalah

2,2 mm, konsentrasi 20% adalah 2 mm, kontrol positif 6,7 mm, dan

kontrol negative 0,9 mm. Dari hasil perhitungan manual tersebut

menunjukkan bahwa Serbuk instan yang memiliki daya aktivitas

antibakteri paling besar adalah konsentrasi 15% dengan zona bening

sebesar 2,2 mm. Kemudian dilakukan perhitungan statistic, langkah awal

dilakukan uji normalitas dan untuk mengetahui data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal, kemudian uji

homogenitas data untuk mengetahui data yang diperoleh bersifat homogen

118
atau tidak homogen, setelah itu dilakukan uji Anava satu arah dan uji t-test

pada penelitan ini mengguakan Paired Sample Test, pengujian ini

digunakan untuk menguji dua sampel berpasangan dan untuk menguji data

yang terdistribusi normal.

Berdasarkan analisa data hasil perhitungan uji normalitas serbuk instan

perasan kulit buah jeruk nipis dengan konsentrasi 10%, serbuk instan

perasan kulit buah jeruk nipis dengan konsentrasi 15% dan serbuk instan

perasan kulit buah jeruk nipis dengan konsentrasi 25%, diperoleh nilai sig.

< 0,05, maka data yang diperoleh berdistribusi tidak norrmal. Pada hasil

perhitungan uji homogenitas data diperoleh hasil sig. < 0,05, maka data

yang diperoleh tidak homogen. Sehingga analisa data tidak dapat

menggukanan Anava satu arah dan uji t-test, oleh karena itu dilakukan uji

non parametrik untuk analisa data yaitu dengan mengunakan uji Kruskall

Wallis test dan uji Mann Whitney U. Uji ini dilakukan dengan

membandingkan setiap konsentrasi dengan kontrol potif terdapat

perbedaan aktivitas atau tidak terdapat perbedaan. Pada uji Kruskall wallis

data yang diperoleh memiliki nilai sig. < 0,05, maka H1 diterima,

menunjukkan bahwa serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus

aurantifolia Swingle) tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap

Staphylococcus aureus. Dan pada perhitungan Mann Whitney pada serbuk

instan kulit buah jeruk nipis dengan konsentrasi 10% di bandingkan

dengan serbuk instan kulit buah jeruk nipis konsentrasi 15% didapat nilai

sig > 0,05, pada serbuk instan kulit buah jeruk nipis dengan konsentrasi

119
10% di bandingkan dengan serbuk instan kulit buah jeruk nipis konsentrasi

25% didapat nilai sig > 0,05, pada serbuk instan kulit buah jeruk nipis

dengan konsentrasi 15% di bandingkan dengan serbuk instan kulit buah

jeruk nipis konsentrasi 25% didapat nilai sig > 0,05, dari data diatas maka

Ho diterima dan H1 ditolak yang artinya masing masing perbandingan

konsentrasi tidak memiliki perbedaan. Serbuk instan kulit buah jeruk nipis

konsentrasi 10%, Serbuk instan kulit buah jeruk nipis konsentrasi 15% dan

serbuk instan kulit buah jeruk nipis konsentrasi 20% yang dibandingkan

dengan kontrol positif didapat nilai sig. < 0,05, maka tidak terdapat

perbedaan aktivitas antibateri antara serbuk instan perasan kulit buah jeruk

nipis (Citrus aurantifolia Swingle) dengan kontrol positif, sehingga H0

ditolak. serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia

Swingle) memiliki aktivitas antibakteri tetapi tidak lebih besar dari control

positif.

Berdasarkan hasil data yang didapat bahwa penambahan perbedaan

konsentrasi serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis berpengaruh

terhadap aktivitas anti bakteri. Pada serbuk instan perasan kulit buah jeruk

nipis dengan konsentrasi 10%, serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis

dengan konsentrasi 15%, dan serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis

dengan konsentrasi 25%, yang dibandingkan dengan kontrol positif yaitu

amoxicilin dry syrup memiliki perbedaan yang signifikan, hal ini

dikarenakan serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis memiliki pH

asam sedangkan amoxicillin dry syrup memiliki pH netral, serbuk instan

120
perasan kulit buah jeruk nipis memiliki formulasi yang belum memenuhi

standar SNI sedangkan kontrol positif sudah teruji memenuhi standar SNI

keduanya memiliki aktivitas antibakteri tetapi memiliki diameter zona

bening yang berbeda.

Berdasarkan hasil aktivitas antibakteri dan hasil identifikasi flavonoid,

dapat dikatakan bahwa pada serbuk instan perasan kulit buah jeruk nipis

(Citrus aurantifolia Swingle) berkhasiat sebagai antibakteri terhadap

Staphylococcus aureus dikarenakan mengandung senyawa flavonoid.

121

Anda mungkin juga menyukai